Anda di halaman 1dari 10

ISTILAH NEGARA HUKUM DALAM SISTEM KETATANEGARAAN

REPUBLIK INDONESIA

Manan Sailan*

Abstract

State Law is a dream almost every sovereign state. Because the conception of law implies the state
government must be executed under the law. Also means that government must be held for public purposes
reather than for the benefit of certain individuals or groups. Thus, state law is constitutional state based on
law not based on sheer power.

Kata kunci: Negara Hukum, Sistem Ketatanegaraan Rl

Dalam ilmu pengetahuan ketatanegaraan, istilah topik Indonesia Negara Hukum.


Negara Hukum telah lama dikenal yakni sejak zaman Sejarah ketatanegaraan menunjukkan bahwa
purba hingga sekarang ini. Hanya saja dalam praktek pengertian negara hukum selalu berkembang sesuai
ketatanegaraan orang masih menyangsikan apakah dengan tingkat kecerdasan suatu bengsa. Oleh
negara hukum itu sudah dilaksanakan sepenuhnya. karena itu, Herman Sihombing dalam Didi Nazmi
Kesangsian ini dapat dimengerti karena dalam Yunus (1992) tanpa ragu-ragu mengatakan bahwa
praktek, cita-cita yang bersih dan universal mengenai negara hukum sebagai suatu konsepsi kelihatannya
negara hukum yang diletakkan dalam konstitusi di sudah longgar, karena hampir semua negara
banyak negara baik negara maju maupun negara dikatakan negara hukum. Selanjutnya ia mengatakan
berkembang seperti misalnya Indonesia sering bahwa agaknya tidak berlebihan kiranya, jika
dilanggar menurut hukum dan tempat. dikatakan, semakin lama dijalankan dan diajarkan
Jika keadaan semacam ini terns menerus terjadi Negara Hukum, semakin kita sadari akan
maka negara hukum yang diidam-idamkan atau kekurangannya, yakni: "Negara Hukum yang
dicita-citakan hanya bersifat formil, sedangkan bagaimanakah , corak Negara Hukum apa yang
kenyataan yang hidup dan dialami oleh masyarakat dikembangkan, dan Konsep Negara Hukum yang
negara sudah jauh menyimpang dari apa yang manakah yang layak dan sebaiknya dianut dan
dituliskan dalam konstitusi sehingga seolah-olah dijalankan oleh suatu Negara? Adakah satu model
pengertian negara hukum hanya suatu simbol atau dan bentuk atau corak Negara Hukum yang
mitos saja yang tidak pernah terbukti dalam praktek merupakan "standaard' Negara Hukum, ataukah
penyelenggaraannya sepanjang sejarah kehidupan Negara Hukum itu tergantung kepada sistem
ketatanegaraan. Politik-Hukum dan Tata Budaya dan kebiasaan yang
Suatu negara sebaiknya berdasarkan hukum berlaku dan yang dipandang patutoleh Negara
dalam segala hal sudah didambakan sejak Plato bersangkutan.
menulis "nomof, Immanual Kant memaparkan Anggapan serta pertanyaan-pertanyaan tersebut
prinsip-prinsip negara hukum formil, Stahl memang benar, bahwa pada kenyataannya praktek
mengetengahkan negara hukum material, dan Dicey ketatanegaraan saat ini tidak menunjukkan
mengajukan "rule of law". Ringkasnya merupakan pengabdiannya kepada kepentingan warganya
suatu negara yang ideal di abad ini, jika segala secara keseluruhan melainkan hanya mengabdi
kegiatan kenegaraan didasarkan atas hukum. kepada kepentingan perorangan, kelompok, dan
Demikian pandangan Oemar Seno Adji dalam golongan tertentu. Hal tersebut terjadi, karena
seminar ketatanegaraan tentang UUD 1945 dengan memang kiranya belum ada satu model dan bentuk
atau corak Negara Hukum yang merupakan standar

Manan Sailan adalah Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makasar

228
Firman Muntaqo, Hukum Pertanahan di Bidang Perkebunan

Negara Hukum sehingga dalam praktek ilmu hukum konstitusi Indonesia meliputi dua patah
penyelenggaraannya di berbagai negara yang kata yang sangat berlainan asal-usulnya. la
mangakui negaranya sebagai Negara Hukum sangat mengatakan bahwa kata "negara" yang menjadi
tergantung kepada kemauan sistem Politik-Hukum, negara dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Tata-Budaya, serta kebiasaan yang berlaku di negara Sansekerta dan mulai terpakai sejak abad ke-5 dalam
bersangkutan. ketatanegaraan Indonesia, dimulai untuk menamai
Pertanyaan yang patutdiajukan adalah apakah di negara Tarum (Taruma Negara) di bawah kepala
Indonesia sebagai negara hukum sebagaimana negara Purnawarman di Jawa Barat. Sedangkan kata
ditegaskan oleh Undang-Undang Dasar Negara "Hukum" berasal dari bahasa Arab dan masuk ke
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam dalam bahasa Indonesia sejak mulai tersiarnya
menyelenggarakan ketatanegaraannya berpijak pada agama Islam di Indonesia sejak abad ke-12.
teori negara hukum menurut sistem Politik-Hukum, Selanjutnya ia mengatakan, bahwa walaupun
Tata-Budaya, dan kebiasaan yang berlaku di seluruh kata kembar negara-hukum itu terbentuk dari dua
wilayah Negara Republik Indonesia? Sudah patah kata yang berasal dari dua bahasa peradaban
optimalkah pelaksanaan prinsip-prinsip negara tetapi kata majemuk itu mewujudkan satu makna
hukum untuk mendapatkan hasil yang diinginkan pengertian yang tetap dan tertentu batas-batas isinya.
Dalam sejarah ketatanegaraan Republik
yakni negara yang berlandaskan hukum dan keadilan
Indonesia, istilah negara hukum dipakai dengan resmi
bagisemuawarganya?
dalam Konstitusi Indonesia Tahun 1949 (Konstitusi
Jawaban atas pertanyaan ini dapat beragam
RIS) dan dalam Konstitusi Indonesia Tahun 1950
tergantung dari sudut mana memandangnya. Namun
(UUDS) baik dalam mukaddimahnya maupun dalam
dalam banyak kejadian praktek ketatanegaraan baik
salah satu pasalnya. Sedangkan dalam kepustakaan
di negara-negara yang sudah maju maupun di Eropa di dalam bahasa Inggeris dipergunakan istilah
Negara-negara berkembang seperti di Indonesia "rule of law atau government of justice1' untuk
misalnya, dimensi proses penyelenggaraan menyatakan negara hukum.
ketatanegaraan sebagai konsekuensi negara hukum Menurut Wirjono Projodikoro (1981) bahwa
pada umumnya mendapat rekayasa politik penentu penggabungan kata-kata "Nagara" dan "Hukum",
kebijakan atau penguasa untuk mempertahankan yaitu istilah "Negara-Hukum", yang berarti suatu
kekuasaannya, baik pemerintahan di masa lalu atau negara yang di wilayahnya : 1) semua alat-alat
masa orde lama (orla), orde baru (orba), maupun perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat
masa pemerintahan di era reformasi sekarang ini. perlengkapan dari Pemerintah dalam tindak
tanduknya baik terhadap para warga negara maupun
Istilah Negara Hukum dalam saling berhubungan masing-masing tidak
Kekaburan pengertian negara hukum adalah boleh sewenang-wenang, melainkan harus
sebagai akibat perkembangan yang telah terjadi, baik memerhatikan peraturan-peraturan hukum yang
di lapangan sosial, kebudayaan, maupun politik dan berlaku, dan 2) semua orang-orang penduduk dalam
Iain-Iain. Menurut pendapat yang lazim diakui pada berhubungan kemasyarakatan harus tunduk pada
waktu ini, tujuan negara adalah lebih luas yakni tidak peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
hanya bertugas memelihara suatu "ketertiban hukum" Pemakaian secara resmi istilah negara hukum di
{rechtsorde), melainkan juga dititikberatkan pada Indonesia sudah ada sejak Indonesia merdeka yang
fungsi sosial yakni negara bertugas untuk memenuhi dicantumkan dalam konstitusi atau hukum dasarnya.
kebutuhan warganya sehingga mereka dapat hidup Sedangkan di negara-negara lain yang sudah maju
tertib, sejahtera, dan berkeadilan. sudah lama mengenal istilah negara hukum, bahkan
Untuk itu sangat penting dikaji arti dan makna dari kata kembar "negara"~"hukum" bagaikan anak dan
istilah negara hukum, sehingga akan diperoleh orangtua di mana kata Mac-lver "Negara adalah anak
pengertian yang jelas dalam pemakaian selanjutnya. dan orang tua sekaligus dari hukum". Pernyataan
Suatu pandangan yang cukup jelas tentang Mac-lver tersebut menunjukkan begitu tuanya
sejarah istilah negara hukum, dikemukakan pengenalan oleh negara-negara maju terhadap istilah
Muhammad Yamin (1959) bahwa kata kembar negara-hukum.
negara-hukum yang kini menjadi istilah tetap dalam

229
Firman Muntaqo, Hukum Pertanahan di Bidang Perkebunan

berdirisendiri. 2. Azas legalitas, maksudnya bahwa di dalam negara


Istilah "Negara Hukum" yang terdiri atas dua kata, hukum pelaksanaan segala sesuatunya harus
"Negara" dan "Hukum" ini mengandung pengertian berdasarkan/didasarkan kepada hukum, segala
yang sangat luas. Pengertian "hukum" saja oleh para sesuatu yang tidak memperoleh legalitas hukum
sarjana sudah berbeda pendapat apalagi dipandang sebagai tindakan yang tidak dapat
memberikan pengertian pada istilah "negara hokum". dibenarkan oleh/menurut hukum. Akan tetapi perlu
Untuk itu disarankan oleh Sudargo Gautama, bahwa dipertanyakan hukum yang bagaimanakah yang akan
yang perlu adalah kita harus memperhatikan ditaati dan dilaksanakan serta yang akan menjadi
unsur-unsur, elemen-elemen atau ciri-ciri yang dasar segala sesuatu tindakan atau perbuatan di
dimiliki oleh suatu negara yang disebut negara hukum dalam suatu negara. Karena di dalam Negara-negara
itu. absolute pun hukum senantiasa menjadi dasar atau
Menurut Sudargo Gautma (1983) bahwa ada 3 pedoman bagi perbuatan/tindakan yang dilakukan,
(tiga) ciri-ciri atau unsur-unsur dari Negara Hukum, baik bagi penguasanya maupun bagi rakyatnya. Akan
yakni: tetapi hukum di sini adalah merupakan kemauan atau
a. Terdapat pembatasan kekuatan negara terhadap kehendak dari penguasa sendiri.
perorangan, maksudnya negara tidak dapat Bukan hukum yang demikian yang dimaksud
bertindak sewenang-wenang, tindakan negara dalam prinsip negara hukum. Melainkan hukum yang
dibatasi oleh hukum, individual mempunyai hak ditegakkan dalam negara hukum adalah hukum yang
benar-benar akan membawakan kebenaran untuk
terhadap negara atau rakyat mempunyai hak
dapat mewujudkan rasa keadilan. Jadi hukum di
terhadap penguasa;
dalam negara hukum haruslah yang hukum tumbuh
b. Azas Legalitas. Setiap tindakan negara harus
dan ditentukan secara demokratis, hukum yang
berdasarkan hukum yang telah bersumberkan kepada kedaulatan rakyat melalui
diadakan cara-cara yang demokratis yaitu hukum yang dibuat
terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh dan tumbuh serta pelaksanaannya berada di bawah
pemerintah atau aparaturnya; dan kontrol dan menurut tata cara konstitusional tertentu
c. Pemisahan Kekuasaan. Agar hak-hak azasi itu atau melalui suatu sistem konstitusional tertentu di
betul-betul terlindung adalah dengan pemisahan dalam tiap-tiap negara bersangkutan.
kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan Jadi setiap sikap, tingkah laku dan perbuatan baik
perundang-undangan, melaksanakan, yang dilakukan oleh para penguasa negara maupun
dan yang dilakukan oleh setiap orang yang bukan warga
mengadili harus terpisah satu sama lain tidak negara atau orang asing harus mendapat legalisasi
berada dalam satu tangan. hukum. Sudah barang tentu dalam praktek legalisasi
ini hanya akan diperlukan dalam hal-hal pokok-pokok
1. Pembatasan kekuatan Negara, maksudnya atau penting-penting saja, yaitu hal-hal yang erat
adalah untuk membatasi gerakan kekuatan negara hubungannya dengan perlindungan terhadap
atas tindakan kesewenang-wenangan yang hak-hak azasi manusia. Sedangka selebihnya
dilaksanakan oleh penyelenggara pemerintahan cukuplah kiranya dengan legalisasi secara umum.
negara terhadap hak-hak yang dimiliki baik oleh Hal ini adalah sesuai dengan tugas pokok negara
rakyat secara keseluruhan maupun perseorangan, hukum, yaitu melindungi hak-hak azasi manusia dari
kelompok, dan atau golongan tertentu. Pemerintah segala tindakan sewenang-wenang yang dilakukan
sebagai penyelenggara kekuasaan negara dalam oleh para penguasa negara bersangkutan.
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Patut diingat, bahwa suatu legalitas yang tidak
senantiasa dibatasi oleh hukum. Pemerintah sebagai jelas, serta tidak jelas pula dasar hukumnya, akan
penyelenggara kekuasaan negara tidak diberi ruang dapat menimbulkan adanya detournement de
dan kesepmpatan dalam menjalankan tugas dan pouvoir, yaitu perbuatan alat-alat perlengkapan
tanggung jawabnya atas kemauan dan keinginannya negara yang digunakan untuk mencapai tujuan lain
sendiri apalagi atas tujuan untuk mencapai daripada tujuan yang telah ditegaskan dalam
kepentingan sendiri. Tiap-tiap individu, kelompok, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
atau golongan dipandang mempunyai hak terhadap menjadi dasar hukum dilakukannya perbuatan
negara sehingga negara berkewajiban memberikan
perlindungan hukum atas hak-hak individu, kelompok,
dan atau golongan tersebut.

231
Firman Muntaqo, Hukum Peitanahan di Bidang Perkebunan

kepunyaannya". dengan cita-cita sekaligus tujuan negara yakni:


S e l a n j u t n y a Yamin menambahkan: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
"Kesejahteraan rakyat yang menjadi dasar dan tujuan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
Negara Indonesia Merdeka ialah pada ringkasnya umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
keadilan masyarakat atau keadilan sosial". melaksanakan ketertiban dunia.
Dalam hubungan yang sama Soekarno Sekalipun UUD 1945 baik di dalam Pembukaan
mengatakan: "rakyat yang tadinya merasa dirinya maupun Batang Tubuhnya tidak terdapat suatu
kurang makan, kurang pakaian, menciptakan dunia ketentuan (pasal) pun yang menyatakan secara tegas
baru yang di dalamya ada keadilan, di bawah bahwa negara Rl adalah Negara Hukum. Kecuali
pimpinan Ratu Adil. Maka oleh karena itu jikalau kita ungkapan dari beberapa pasalnya, di antaranya
betul-betul mengerti, mengingat, mencintai rakyat adalah:
Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociafe 1. Pasal 4 Ayat (1): Presiden Indonesia memegang
rechtsvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan
kekuasaan pemerintahan menurut
politik, tetapi pun di atas lapangan ekonomi kita harus
undang-
mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan
undang dasar;
bersama yang sebaik-baiknya.
2. Pasal 27 Ayat (1): Segala warga
Selanjutnya Sukiman berpendapat yang lebih
negara
mementingkan kekuasaan ada pada rakyat darpipada
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
bentuk formal negara apakah republik atau kerajaan;
katanya: "Bagi saya soal republik atau kerajaan, di pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum
dalam jaman sekarang, adalah suatu 'etiket1 saja, dan pemerintahan itu dengan tidak
sebab di dalamnya terjaminlah atau diakuilah bahwa ada
kekuasaan yang terpokok ada pada rakyat, walaupun kecualinya;
di dalam suatu negara yang berbentuk kerajaan; di 3. Pasal 27 Ayat (2): Tiap-tiap warga negara berhak
jaman modern ini tidak ada lagi suatu bentuk kerajaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
yang "despotisch" seperti dahulu, apalagi buat kemanusiaan;
bangsa kita sudah mempunyai tingkat peradaban 4. Pasal 28E Ayat (3): Kemerdekaan berserikat dan
yang sudah tidak kalah dengan negara-negara lain di berkumpul, mengeluarkan
mukabumiini". pendapat/pikiran
Di dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dengan lisan dan tulisan dan
tidak dirumuskan secara harfiah dan tegas untuk sebagainya
menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia ditetapkan dengan undang-undang;
adalah negara hukum. Berbeda dengan kedua 5. Pasal 29: Negara menjamin kemerdekaan tiap-
undang-undang dasar (Konstitusi RIS Tahun 1949 tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
dan UUDS Tahun 1950) tersebut di atas, maka di masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dalam UUD Tahun 1945 kalau kita membaca baik dankepercayaanitu;dan
dalam Pembukaannya maupun dalam salah satu 6. Pasal 31 Ayat (3): Pemerintah mengusahakan dan
pasal Batang Tubuhnya tidak ditemukan kata negara menyelenggarakan satu sistem
hukum. Namun demikian di dalam penjelasannya, pendidikan
yaitu pada penjelasan umum, tentang sistem nasional, yang meningkatkan keimanan dan
pemerintahan negara, angka 1 dikatakan bahwa, ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
"Negara Indonesia ialah negara yang berdasar atas mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
Hukum, (rehtsstaat), tidak berdasarkan atas dengan undang-undang.
kekuasaan belaka (machtsstaat)". Artinya, dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara untuk semua Demikianlah, meskipun tidak dicantumkan secara
bidang senantiasa didasarkan atas hukum yakni tegas pernyataan tentang negara hukum dalam
berupa peraturan perundang-undangan yang Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
berlaku. Tidak diakui sama sekali penyelenggaraan Indonesia Tahun 1945, namun dari ungkapan
pemerintahan negara yang didasarkan atas pasal-pasal yang disebutkan di atas jelas sudah
kekuasaan semata karena hal tersebut tidak sesuai tergambar bagi kita bahwa memang ada atau
Negara Rl menganut prinsip negara hukum.
Sebenarnya mengklasifikasikan suatu negara
apakah sebagai negara hukum atau bukan, tidaklah
semata-mata bergantung pada dirumuskan atau
tidaknya dalam undang-undang dasarnya, tetapi yang
lebih menentukan ialah ada atau tidaknya suatu
unsur-unsur sebagai persyaratan kelengkapan

233
Firman Muntaqo, Hukum Pertanahan di Bidang Perkebunan

bersumberkan kepada kedaulatan rakyat melalui Padang: Angkasa Raya. Iskandar Syah
cara-cara yang demokratis yaitu hukum yang dibuat Mukadir. 1985. Hukum dan keadilan.
dan tumbuh serta pelaksanaannya berada di bawah Jakarta: Grafindolltama. Muhammad
kontrol dan menurut tata cara konstitusional. Yamin. 1959. Naskah Persiapan UUD
1945. Jakarta: Yayasan Prapanca
Penutup ____________ . 1982. Proklamasi dan Konstitusi
Indonesia, berdasarkan ketiga konstitusi yang Rl. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mohammad
berlaku, masing-masing mengenal prinsip negara Hatta. 1980. Menuju Negara Hukum.
hukum. Hal ini tergambar baik dalam ungkapan Jakarta: Yayasan Idayu. Padmo
pasal-pasalnya maupun dalam praktek Wahyono. 1983. Indonesia Negara
penyelenggaraan pemerintahan negara, di mana Berdasarkan Atas Hukum. Jakarta: Ghalia
semua sikap, tingkah laku dan perbuatan, baik Indonesia Sudargo Gautama. 1983.
yang dilakukan oleh penguasa negara maupun oleh Pengertian tentang Negara
warga negara, hal itu didasarkan atas hukum, Hukum. Bandung:Alumni. Soehino.
sehingga terjaminlah hak-hak asasi dan kewajiban 1985. Hukum Tata Negara (Negara
asasi para warga negara. Kesatuan Rl Berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 Adalah Negara
DAFTAR PUSTAKA Hukum),
YogyakartaJ Penerbit Liberty. Wirjono
Azhary. 1995. Negara Hukum Indonesia. Jakarta: Ul Prodjodikoro. 1981. Azas-azas ilmu Negara
Press. Didi Nazmi Yunus. 1992. Konsepsi danPolitik. Jakarta: Eresco.
Negara Hukum.

235
MMH,Jilid40 No.2Aprit2011

Pengertian Negara Hukum karena negara hanya berfungsi seperti 'penjaga


Sudargo Gautama (1983) berpendapat bahwa malam1 yang menjamin/menjaga keamanan dalam
dalam suatu negara hukum, terdapat pembatasan arti sempit.
kekuasaan negara terhadap perseorangan. Negara Menurut Kant negara hukum dalam arti sempit,
tidak mahakuasa, tidak bertindak sewenang-wenang, maksudnya bahwa pemerintah hanya bertugas
dan tidak pilih kasih. Tindakan-tindakan negara membuat dan mempertahankan hukum yang bersifat
terhadap warganya dibatasi oleh hukum. dan menjaga keamanan dan keselamatan para
Pengertian singkat mengenai negara hukum warganya. Negara di sini benar-benar dikatakan
dikemukakan oleh Azhary (1995) bahwa secara formil bersifat pasif, karena sama sekali tidak ada campur
istilah negara hukum dapat disamakan dengan tangan dalam bidang ekonomi. Negara di sini
"rechtsstaaf ataupun "rule of lav/', yaitu mencegah semata-mata berfungsi sekadar penjaga
kekuasaan absolut (mutlak) demi pengakuan dan malam (nachtwakerstaat). Disebut juga negara
perlindunganhakasasi. hukum liberal karena berdasarkan paham
Didi Nazmi Yunus (1992) secara sederhana liberal yang menitikberatkan kepada
berpendapat bahwa negara hukum adalah negara individualisme yang berarti mengutamakanindividu
yang dilandaskan hukum dan keadilan bagi atau perseorangan.
warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan Ajaran Immanuel Kant ini dalam praktek
dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau perkembangannya tidak dapat mencapai tujuan yang
penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau sangat memuaskan karena terlalu menonjolkan
dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal yang kepentingan individu, sedangkan kemampuan
demikian akan mencerminkan keadilan bagi individu itu tidak sama. Akibatnya orang yang
pergaulanhidup warganya. berkemampuan tinggi akan selalu menang dalam
Secara umum negara-hukum juga dapatdiartikan persaingan dengan orang tidak mampu, yang akan
di mana kekuasaan dalam negara dibatasi oleh berakibat timbulnya perbedaan yang sangat menonjol
hukum dalam arti bahwa segala sikap, tingkah laku, sehingga pada akhirnya menimbulkan gejolak sosial.
dan perbuatan baik dilakukan oleh para penguasa Untuk mengatasi hal itu timbullah paham baru
atau aparatur negara maupun yang dilakukan oleh sesuai dengan perkembangan zaman di mana negara
para warga negara harus berdasarkan atas hukum, tidak hanya berfungsi/bertugas sebagai penjaga
artinya bahwa pemerintahan yang diselenggarakan malam dan ketertiban, tetapi untuk mencapai dan
oleh Pemerintah harus sungguh-sungguh untuk menciptakan kemakmuran negara harus campur
mengabdi kepada kepentingan negara dan tangan lebih luas terutama dalam bidang ekonomi.
warganya, tidak untuk mengabdi kepada kepentingan Akan tetapi campur tangan itu harus diatur terlebih
individu/perseorangan maupun kepentingan dahulu dalam peraturan perundang-undangan agar
golongan/kelompok. pemerintah tidak berbuat sewenang-wenang atau
Immanuel Kant dalam pandangannya tentang melampaui batas-batas kekuasaannya. Jadi dari
negara hukum yang dikembangkan di Erpo fungsi negara yang hanya sebagai penjaga malam
Kontinental sangat dipengaruhi oleh dasar sudah berubah dan berkembang menjadi luas dan
pemikirannya yang bernafaskan paham liberal yang aktif ikut campur tangan dalam bidang ekonomi,
sangat menentang kekuasaan absolut para raja pada sosial, dan budaya. Konsep Negara hukum yang
waktu itu. Negara hukum yang dikenal dan demikian ini dikenal dengan istilah "negara
dipahaminya adalah negara hukum liberal atau kesejahteraan" atau "welvaarstaaf.
negara hukum dalam arti kata sempit yang Konsep atau istilah "negara kesejahteraan" atau
diistilahkannya dengan "nachtwakerstaat". "welvaarstaaf dikemukakan oleh F.J. Stahl, di mana
Menurut Immanuel Kant bahwa dikatakan negara dalam suatu weivaarstaat tugas pemerintah adalah
hukum dalam arti sempit karena pemerintah sangat luas, yakni mengutamakan kepentingan
pemerintah hanya bertugas membuat dan seluruh rakyatnya, Dikatakannya lebih lanjut, bahwa
mempertahankan hukum dengan maksud menjamin dalam mencampuri urusan rakyatnya (kemakmuran)
serta melindungi kepentingan golongan yang disebut pemerintah dibatasi oleh undang-undang agar tidak
"menschen von besitz und bidung", yakni kaum berbuat sewenang-wenang. Dan apabila timbul
borjuis liberal. Dan sebagai perselisihan antara pemerintah dan rakyat, akan
"nachtwakerstaat", diselesaikan oleh suatu peradilan administrasi yang

230
MMH,Jilid40 No.2April2011

tersebut oleh alat-alat perlengkapan negara tersebut. sebagai pihak-pihak yang memegang hak-hak dan
Bahkan menurut Soehino (1985) akan menimbulkan kewajiban. Hal ini berarti, bahwa negara tidak dapat
adanya ultra fires, yakni perbuatan alat-alat memandang perseorangan sebagai subjek yang tak
perlengkapan negara yang melampaui batas bernyawa dan tak mempunyai hak apa-apa. Menurut
wewenangnya yang sudah barang tentu dengan Kant untuk mencapai cita-cita ini dengan baik harus
maksud untuk mencapai tujuan lain daripada tujuan diadakan pembagian kekuasaan sesuai dengan
yang telah ditegaskan dalam peraturan ajaran triaspoiitica.
perundang-undangan yang memberikan wewenang Aristoteles dalam Azhary (1995) mengemukakan
kepada alat-alat perlengkapan negara untuk dapat suatu negara yang baik ialah negara yang diperintah
melakukan perbuatan tersebut. dengan konstitusi dan berkedaulatan hukum.
Dikemukakannya lebih lanjut bahwa ada tiga unsur
3. Pemisahan kekuasaan, maksudnya bahwa dari pemerintahan yang berkonstitusi yaitu:
dengan pemisahan kekuasaan dalam negara hak-hak 1. Pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan
azasi manusia benar-benar terlindungi atas umum;
tindakan-tindakan satu tangan oleh pihak pemerintah 2. Pemerintahan dilaksanakan menurut hukum yang
sebagai penyelenggara kekuasaan negara. Di berdasar ketentuan-ketentuan umum,
dalam prinsip Negara hokum kekuasaan di dalam bukan
suatu negara harus dipisahkan menjadi tiga yaitu hukum yang dibuat secara sewenang-wenang
badan yang bertuas membuat peraturan yang mengenyampingkan konvensi
perundang-undangan disebut badan legislatif, badan dan
yang bertugas untuk melaksanakan peraturan konstitusi; dan
perundang-undangan disebut badan eksekutif, dan 3. Pemerintahan berkonstitusi berarti pemerintahan
badan yang bertugas untuk mangadili peraturan yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan
perundang-undangan di sebutyudikatif. berupa paksaan dan tekanan seperti yang
Ketiga badan kekuasaan negara yang terpisah dilaksanakan despotis.
tersebut masing-masing menyelenggarakan atau Pemikiran Aristoteles di atas cukup kiranya
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dipakai sebagai acuan dasar bagi tujuan negara
dengan kewenangan yang telah ditentukan sehingga hukum. Karena di samping sebagai kelanjutan dari
konsekuensi daripadanya tidak ada penumpukkan cita atau ide pemikiran Plato yang merupakan cita
kekuasaan negara hanya dalam satu tangan saja negara hukum yang dikenal sekarang, tetapi juga
tetapi terpisah dan saling kontrol. Dengan demikian, ketiga unsur yang dikemukakannya ini dapat
tidak ada kesewenang-wenangan oleh pihak ditemukan di semua negara yang menganut paham
penguasa atau penyelenggara kekuasaan negara negara hukum.
atas hak-hak rakyat yang dipimpinnya.
Negara Hukum Dalam Konstitusi Ri
Tujuan Negara Hukum a. Perumusan Negara Hukum dalam UUD1945
Menurut Immanuel Kant (Didi Nazmi Apabila ditelusuri pembicaraan dalam
Yunus,1992), tujuan negara ialah untuk menjadi suatu sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
negara hukum. negara harus menjamin tata tertib dari Peresiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
perseorangan yang menjadi rakyatnya. Ketertiban maka akan ditemukan pendapatyang menginginkan
hukum perseorangan ialah syarat utama dari tujuan agar Negara Indonesia Merdeka yang akan dibentuk
suatu negara. Tujuan negara ialah pembentukan dan merupakan negara kesejahteraan, negara yang
pemeliharaan hukum di samping dijamin daripada berkedaulatan rakyat, negara yang hendak
kebebasan dan hak-hak warganya. Rakyat harus mewujudkan keadilan, negara yang menjamin
mentaati undang-undang yang dibuat dengan kesehatan masyarakat, negara yang menjamin
persetujuannya sendiri. Oleh Kant perseorangan kebebasan rakyat untuk berserikat, berkumpul dan
adalah sebagai pihak yang sama derajatnya dengan mengeluarkan pendapat. Hal tersebut antara lain
negara sendiri. Baik negara maupun perseorangan dikemukakan oleh M. Yamin, dan Muhammad Hatta.
adalah subjek-subjek hukum, yang harus M. Yamin antara lain mengatakan: "...bahwa
memandang satu dengan lain sebagai sesamanya, negara yang dibentuk itu hanya semata-mata untuk
seluruh rakyat, untuk kepentingan seluruh bangsa
yang akan berdiri kuat di dalam negara yang menjadi

232
MMH,Jilid40 No. 2 April 2011

negara hukum, seperti yang dikemukakan oleh kemerdekaan dalam masyarakat negara hukum
Sidargo Gautama, yaitu: (1) adanya pembatasan Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna".
kekuatan negara terhadap perorangan; (2) adanya Hal ini kemudian dipertegas lagi dalam Pasal 1
azas legalitas; dan (3) adanya pemisahan kekuasaan. Ayat (1) yaitu bahwa: "Republik Indonesia Serikat
Dipertegas pula oleh Stahl yang mengatakan sebagai yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara
elemen dari negara hukum, antara lain: (1) adanya hukum yang demokratis dan berbentuk federasi".
jaminan atau hak dasar manusia; (2) adanya Sedemikian itulah Konstitusi RIS Tahun 1949
pembagian kekuasaan; (3) pemerintahan dalam sistem ketatanegaraannya telah menganut
berdasarkan peraturan-peraturan hukum; dan (4) prinsip negara hukum, artinya segala surat
adanya peradilan administrasi. undang-undang itu dijanjikan suatu negara hukum
Menyimak pendapat yang dikemukakan oleh yaitu negara yang menjalankan pemerintahan
Sidargo Gautama di atas, adalah sangat jelas dan tidak menurut kemauan orang-orang yang
sangat beralasan bagi kita untuk meyatakan memegang kekuasaan, melainkan menurut aturan
pendapat yang sama bahwa Negara Republik yang tertutis dan dibuat oleh badan-badan
Indonesia adalah Negara Hukum di mana perwakilan dengan secara sah. Negara hukum
penyelenggaraan pemerintahan negara senantiasa adalah merupakan pilihan utama dalam Konstitusi RIS
didasarkan hukum atau peraturan Tahun 1949 karena untuk menghindari
perundang-undangan yang berlaku. Sehingga kesewenang-wenangan, ketidakadilan, dan
dengan demikian, konsekuensi daripadanya tidak diskriminasi di dalam kehidupan bermasyarakat,
ada kesewenang-wenangan, tidak ada berbangsa, dan bernegara.
diskriminasi, tidak ada perbedaan warga di depan
hukum, dan sebagainya. Hal tersebut berarti bahwa c. Perumusan Negara Hukum dalam UUDS1950
pemerintah negara Republik Indonesia dalam Dalam UUDS Tahun 1950, negara hukum
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya d i r u m u s k a n secara tegas b a ik d a l a m
senantiasa mengabdi kepada kepentingan mukaddimahnya maupun dalam salah satu pasalnya.
masyarakat. Pada Kalimat keempat dalam Mukamaddiahnya,
menyatakan bahwa: "Maka demi itu kami menyusun
b. Perumusan Negara Hukum dalam Konstitusi kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara
RIS 1949 yang berbentuk Republik kesatuan, berdasarkan
Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa,
Tahun 1949 perumusan negara hukum disebutkan perikemanusiaan, kerakyatan dan keadilan sosial,
secara tegas baik dalam mukaddimah maupun dalam perdamaian dan kemerdekaan dalam masyarakat
salah satu pasalnya. Dengan demikian tidaklah dan negara hukum Indonesia merdeka yang
meragukan bahwa Negara RIS adalah Negara berdaulat sempurna".
hukum. Hal ini dapat dilihat dalam Mukaddimah yang Kemudian perumusan negara hukum ini
menyatakan: dipertegas lagi dalam Pasal 1 Ayat (1) yang
menyatakan: "Republik Indonesia yang merdeka dan
"kami bangsa Indonesia semenjak
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis
berpuluh-puluh tahun lamanya bersatu padu
dan berbentuk kesatuan".
dalam perjuangan kemerdekaan, dengan
Demikianlah yang ditegaskan oleh UUDS Tahun
senantiasa berhati teguh berniat menduduki
1950, di mana di dalam sistem ketatanegaraannya
hak hidup sebagai bangsa yang merdeka
menganut prinsip negara hukum, artinya negara itu
berdaulat.
dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan
negaranya mencerminkan negara hukum yang
Kini dengan berkat rahmat Tuhan telah sampai membatasi sikap, tingkah laku, dan perbuatan
pada tingkatan sejarah yang bahagia dan luhur. Maka menurut hukum yang berlaku baik yang dilakukan
demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam oleh para penguasanya maupun yang dilakukan oleh
suatu piagam negara yang republik federasi, para warga negaranya, serta menghormati hak-hak
berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa, azasi manusia/para warga negaranya. Jadi hukum di
perikebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial. dalam negara hukum adalah hukum yang ditentukan
Di dalam kalimat keempat Mukaddimah dan tumbuh secara demokratis, hukum
Konstitusi RIS Tahun 1949 menyatakan: "Untuk yang
mewujudkan kesejahteraan, perdamaian,
dan
234

Anda mungkin juga menyukai