Anda di halaman 1dari 2

ANIMAL CORONAVIRUS

Coronavirus adalah virus ss RNA yang menyebabkan berbagai macam bentuk penyakit
pada hewan dan manusia. Infeksi coronavirus pada hewan ternak dapat menyebabkan
kerugian ekonomi yang signifikan akibat penurunan produksi dan reproduksi. Hewan ternak
seperti Babi, dapat terinfeksi oleh beberapa coronavirus di antaranya TGEV (Transmissible
gastroenteritis virus), PEDV (Porcine epidemic diarrhea virus), Porcine respiratory coronavirus,
SADS-CoV (swine acute diarrhea syndrome coronavirus), PHEV (Porcine hemagglutinating
encephalomyelitis virus) dan Porcine Deltacoronavirus HKU15. Secara umum, infeksi
coronavirus pada babi menyebabkan gangguan sistim pencernaan (diare, gassoenteritis,
vomit), pernafasan (pneumonia dengan derajat keparahan yang bervariasi pada tiap individu)
dan neurologis (encephalomyelitis, depresi) (Vasileios et al. 2018).
Pada sapi, Bovine coronavirus (BCoV) menyebabkan gangguan pencernaan dan
pernafasan. Selain pada sapi, BCoV juga ditemukan menginfeksi ruminansia liar seperti rusa
dan jerapah. BCoV terlibat menjadi penyebab 3 sindrom klinis pada sapi yaitu calf diarrhea
(CD), winter dysentery (WD) diikuti dengan diare berdarah dan infeksi saluran pernafasan.
Gejala klinis yang ditimbulkan dapat berupa diare, demam, rhinitis, pneumonia dan anoreksia
(Saif, 2010).
Pada ternak lainnya seperti kuda, equine coronavirus dihubungkan dengan infeksi pada
sistem pencernaan dan pernafasan. Gejala klinis yang ditimbulkan dapat berupa kolik,
anoreksia, letargi, demam, diare dan gangguan saraf (Zhao et al. 2019; Manship et al. 2019).
Coronavirus pada unggas dapat menginfeksi ayam dan kalkun Infectious Bronchitis Virus (IBV)
merupakan coronavirus yang memiliki arti penting dalam dunia perunggasan. Infeksi IBV
terutama terjadi pada saluran pernafasan, organ reproduksi dan ginjal. Sedangkan Turkey
coronavirus (TCoV) adalah coronavirus yang ditemukan menginfeksi kalkun dengan infeksi
pada saluran pencernaan (enteritis). Baik IBV dan TCoV, keduanya mampu menyebabkan
kerugian ekonomi karena penurunan performa produksi dan reproduksi (Bande et al. 2016;
Cavanagh 2005).
Selain pada hewan ternak, coronavirus juga mampu menginfeksi hewan peliharaan
(companion animals) seperti kucing (Feline coronaviurus) dan anjing (Canine coronavirus).
FeCoV dibagi menjadi 2 biotipe berdasarkan gejala klinis yang ditimbulkan yaitu biotipe yang
menyebabkan feline infectious peritonitis (FIP) yang mampu menginfeksi makrofag dan biotipe
yang menyebabkan gejala klinis ringan pada saluran pencernaan (Diaz & Poma 2009). Pada
anjing, CCoV bersifat sangat kontagius dan mampu menyebabkan gastroenteritis ringan, diare
dan dehidrasi terutama pada anjing di bawah umur 12 minggu (Licitra et al. 2014).
Pada hewan liar, coronavirus dapat ditemukan pada kelelawar (Bat coronavirus), tikus
(Mouse Hepatitis Virus), mamalia laut seperti lumba-lumba (Bottlenose Dolphin coronavirus)
dan paus (Beluga Whale coronavirus) serta beberapa burung liar.

Saif L. J. (2010). Bovine respiratory coronavirus. The Veterinary clinics of North America. Food animal
practice, 26(2), 349–364. https://doi.org/10.1016/j.cvfa.2010.04.005
Vasileios G. Papatsiros, Ioanna Stylianaki, Georgios Papakonstantinou, Nikolaos Papaioannou, and
Georgios Christodoulopoulos. (2018) Viral Immunology.Feb 2019.63-67.
Manship, A. J., Blikslager, A. T., & Elfenbein, J. R. (2019). Disease features of equine coronavirus and
enteric salmonellosis are similar in horses. Journal of veterinary internal medicine, 33(2), 912–
917. https://doi.org/10.1111/jvim.15386
Zhao, S., Smits, C., Schuurman, N., Barnum, S., Pusterla, N., Kuppeveld, F. V., Bosch, B. J.,
Maanen, K. V., & Egberink, H. (2019). Development and Validation of a S1 Protein-
Based ELISA for the Specific Detection of Antibodies against Equine Coronavirus.
Viruses, 11(12), 1109. https://doi.org/10.3390/v11121109
Bande, F., Arshad, S. S., Omar, A. R., Bejo, M. H., Abubakar, M. S., & Abba, Y. (2016).
Pathogenesis and Diagnostic Approaches of Avian Infectious Bronchitis. Advances in
virology, 2016, 4621659. https://doi.org/10.1155/2016/4621659
Dave Cavanagh (2005) Coronaviruses in poultry and other birds, Avian Pathology, 34:6, 439-
448, DOI: 10.1080/03079450500367682
Diaz, J. V., & Poma, R. (2009). Diagnosis and clinical signs of feline infectious peritonitis in the
central nervous system. The Canadian veterinary journal = La revue veterinaire
canadienne, 50(10), 1091–1093.
Licitra, B. N., Duhamel, G. E., & Whittaker, G. R. (2014). Canine enteric coronaviruses:
emerging viral pathogens with distinct recombinant spike proteins. Viruses, 6(8), 3363–
3376. https://doi.org/10.3390/v6083363

Anda mungkin juga menyukai