Modul Seni Rupa - Pengetian
Modul Seni Rupa - Pengetian
Pengertian Seni
I. SENI DAN KEINDAHAN
Pengertian kata seni kita ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin
ars, yang berarti: ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman,
pengamatan atau proses belajar.
Dari akar kata ini kemudian berkembang pengertian berkarya seni sebagai
berikut: penggunaan ketrampilan dan imajinasi secara kreatif dalam
menghasilkan benda-benda estetis
Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni mempunyai pengertian : (1) halus, kecil
dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok ; (2)
keahlian membuat karya yang bermutu; (3) kesanggupan akal untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa) ; orang yang
berkesanggupan luar biasa.
Masih banyak lagi pendapat dan definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai seni
yang dapat di-simpulkan sebagai berikut :
Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola
kelakukan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.
Secara umum seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni
tari dan seni teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni
ter-sebut adalah media yang digunakan, yaitu :
1. Seni Rupa menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis,
bi-dang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.
2. Seni Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia
atau alat tertentu.
3. Seni Tari menggunakan media gerak tubuh manusia.
4. Seni Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa.
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang
dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola
tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang
tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.
b. Fungsi Seni
Sejak jaman prasejarah, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni. Nenek
moyang kalian membuat lukisan primitif pada dinding-dinding goa tempat
tinggalnya, membuat perkakas, perhiasan dari tulang binatang buruan atau menari-
nari disekeliling api unggun sambil menyanyi dalam upacara ritual dan sebagainya.
Hal itu sebagai usaha mengungkapkan ekspresi yang dirasakan dengan kegiatan
tersebut.
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah
emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi
emosi.
a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan
fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari
pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan
sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang
banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam
beberapa bidang :
a. Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan
sebagainya.
b. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik,
kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster,
spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh;
gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d. Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi,
arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
GARIS
Garis adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan
estetik.
Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni
rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja
maupun tidak sengaja).
Contoh: Garis alamiah : garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara
permukaan laut dan langit.
Garis yang diciptakan : Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk
menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur)
yang berbeda. -tidak disengaja.
Fungsi garis:
1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini
sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai
irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering
disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan
meraba.
Sifat garis:
1. Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
2. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti
tenang, statis atau stabil.
3. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
5. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
BIDANG
Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu
perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada
tiap benda alam dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang
alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
Bidang alamiah : bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut
dsb.
Bidang yang dicipta : Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja
dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
1. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm)
dan nilai arah (direction).
2. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan
dan patung.
3. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan
panjang, lebar dan tinggi.
Sifat bidang:
1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan
gerak.
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais.
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan
gerak.
RUANG
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru
dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan
atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh
bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara
ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh
cahaya seperti pada pemandangan alam.
Ruang yang diciptakan :
- Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang
dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja.
- Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti
pada sebuah lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi ruang:
1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan
plastisitas pada sebuah lukisan alam.
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan,
seperti pada karya arsitektur dan seni patung.
3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga
gelas), ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda,
seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/
kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti
ruang interior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran
ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar
(macrocosmos).
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena
pembubuhan warna, seperti pada lukisan.
WARNA
TEKSTUR
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang
yang dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur
alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur
simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik
gambar tertentu.
Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat
menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada
permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
BENTUK
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang
tampak nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek
yang dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form).
Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa
Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti
membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan
nilai kegunaannya (functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk
mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang,
bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan
lukisan.
3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang,
lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.
GELAP TERANG
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan,
cahaya petir atau cahaya apai.
Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya
untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan
terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap terang (value)
1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi,
misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema
peperangan dengan ungkapan gelap terang.
2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya
cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada
interior mesjid atau gereja.
3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau
plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam
hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Ragam Seni Rupa Daerah
I. CORAK SENI RUPA NUSANTARA
Bagi kalian yang suka bepergian ke lain kota atau mengunjungi daerah lain, tentu
melihat banyak sekali bentuk karya seni yang menjadi ciri khas daerah. Biasanya
benda-benda tersebut dijual sebagai souvenir atau kenang-kenangan bahwa kita pernah
mengunjungi tempat itu. Jika diamati mungkin beberapa karya seni daerah yang kamu
lihat mempunyai fungsi yang sama, tetapi coba perhatikan bentuk dan corak ragam yang
menghiasinya, tidak ada yang sama setiap daerah.
Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa keragaman sosial budaya,
alam lingkungan dan masyarakat memunculkan bentuk ungkapan seni yang
beranekaragam. Inilah yang disebut dengan seni rupa daerah, yaitu karya seni rupa
yang diciptakan oleh sekelompok masya-rakat di daerah-daerah Nusantara.
Dalam perkembangannya, karya seni rupa daerah ini dapat dikelompokkan ber-dasarkan
gaya dan bentuk penyajiannya yaitu :
a. Corak Tradisional
Bentuk karya seni yang bercorak tradisional biasanya selalu menggunakan bentuk-
bentuk gambar atau patung dengan motif yang sama. Karena hanya terdapat pada
daerah tertentu dan berbeda dengan daerah lainnya maka hal ini menjadikan suatu ciri
khas ragam hias daerah. Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat kalian jumpai
sebagai hiasan (ornamen) benda-benda kerajinan tangan seperti keramik, anyaman,
pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lain-lain.
Kehidupan di pedalaman seperti gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias
yang sering dijumpai seperti buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak.
Sedangkan bagi masyarakat pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam hiasnya
dari bentuk-bentuk seperti ikan, ombak, perahu, karang dan sebagainya.
Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama yaitu hewan, tumbuhan
dan manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan bentuk yang berbeda. Hal ini
tergantung pada krea-tifitas masyarakat daerah tersebut. Misalnya bentuk gambar
manusia pada ragam hias Jawa Tengah berbeda dengan bentuk manusia pada ragam hias
Irian atau bentuk burung pada ragam hias di Bali berbeda dengan bentuk burung pada
ragam hias di Sumatera dan sebagainya.
b. Corak Modern
Perkembangan jaman membawa akibat perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan
sosial suatu masyarakat. Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan
maupun gaya penyajian karya seni suatu daerah. Jenis karya seni maupun pola ragam
seni rupa tradisional sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik sebagian maupun
keseluruhan bentuknya.
Corak modern dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Karya Representatif
Yaitu karya seni rupa yang mengambil obyek alam nyata seperti apa adanya.
b. Karya Dekoratif
Karya seni rupa dengan obyek yang bentuk dan bidangnya sudah mengalami
perubahan bentuknya seperti disederhanakan atau digayakan.
c. Karya Abstrak
Disebut juga non representatif karena obyeknya tidak mengambil dari bentuk nyata
(khayalan).
Corak tradisional maupun corak modern pada ragam seni rupa nusantara tidak
diterapkan pada karya 2 dimensi saja tetapi juga pada karya-karya seni rupa 3 dimensi.
Contohnya pada lukisan, ragam hias batik, keramik, anyaman, kriya dan patung. Baik
pada karya seni rupa murni (pure art) maupun pada karya seni rupa terapan (aplied art).
Menggambar Bentuk
Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang
datar (dua dimensi) melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan
memperhatikan bentuk, warna, perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.
Jadi apabila kalian melakukan pengamatan (melihat) benda-benda yang ada disekitar
kalian kemudian menggambar atau memindahkan bentuk benda tersebut ke atas bidang
datar (kertas) sesuai dengan bentuk, warna, garis maupun sifatnya, maka sudah dapat
dikatakan kalian membuat gambar bentuk.
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari
benda mati yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan
obyek manusia dikenal dengan istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak
sama dengan menggambar ekspresi atau menggambar illustrasi karena :
Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak
boleh hasil imajinasi.
Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai
seperti apa yang kita lihat ketika menggambar.
Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar
dan yang tidak (bayangan benda).
b. Bentuk Non Geometris, yaitu obyek-obyek yang bentuknya tidak beraturan (bukan
kubistik, silindris dan bola). Contohnya sebongkah batu, air, api, sayur-sayuran dan
sebagainya.
Yang dimaksud dengan media disini adalah bahan dan alat-alat menggambar yang
diperlukan dalam menggambar bentuk.
HUKUM PERSPEKTIF :
1. Letak Garis horison pada bidang gambar menunjukkan letak benda terhadap tinggi
mata orang yang menggambar.
2. Titik-titik Hilang selalu terletak pada garis Horison
3. Semua garis yang sejajar dengan tanah digambar sejajar dengan garis horison
4. Semua garis sejajar yang mengarah ke garis horison akan bertemu di satu titik pada
garis horison.
5. Semua garis yang tegak lurus dengan tanah tetap digambar tegak lurus dengan garis
horison.
6. Warna benda makin jauh makin pucat (pudar)
7. Bidang bulat akan terlihat atau digambar menjadi bentuk elips.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi.
Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume.
Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra,
sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar
disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi
beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan
hidup. Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan
karya seni rupa terapan.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan
ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam
botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a) Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour
yang bersifat plakat.
b) Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.
Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran
bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk
jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan
ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
Seni Batik
I. PENGERTIAN DAN FUNGSINYA
SENI UKIR
Menggambar Illustrasi
I. PENGERTIAN DAN FUNGSINYA
Kata Illustrasi yang bahasa Inggrisnya “Illustration” ternyata berasal dari bahasa
Latin “Illustrare” yang berarti membuat terang (menjelaskan). Selain fungsi
dasarnya menjelaskan sesuatu (bacaan), gambar illustrasi juga berfungsi sebagai
penghias yang memperindah tampilan.
Gambar illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Pernyataan ini sering
dikaitkan dengan bentuk lukisan tradisional khas Bali atau lukisan wayang beber
yang bercorak dekoratif dengan unsur cerita didalam lukisannya. Hal ini dikarenakan
keduanya sama-sama menggunakan unsur cerita. Lukisan dan gambar illustrasi
hanya dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan penempatannya. Gambar illustrasi
lebih ditekankan pada fungsinya sebagai penjelas, penghias dan pelengkap suatu
bacaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1. Gambar sesuai dengan cerita atau tema pokok.
2. Menonjolkan obyek utama.
3. Memiliki ciri-ciri tersendiri (karakter).
4. Menarik dan sederhana.
5. Mudah dipahami (komunikatif).
6. Adanya latar belakang / gambar pelengkap.
7. Menggunakan media yang tepat.
Tujuan atau sifat pokok (Primer) pembuatan gambar illustrasi adalah komunikatif,
artinya dengan gambar illustrasi yang menjelaskan teks bacaan, maka pembaca akan
lebih memahami isinya.
Sifat ini berkaitan dengan penempatan gambar illustrasi pada buku-buku pelajaran,
koran, komik dan sebagainya. Sedangkan tujuan sekunder gambar illus-trasi adalah
sebagai penghias tampilan seperti hiasan sampul, pengisi bidang-bidang yang masih
kosong, penunjuk atau pengantar suatu artikel.
Namun demikian dalam perkembangannya, gambar illustrasi sekarang dapat berdiri
sendiri menjadi sebuah karya seni rupa 2 dimensi terlepas dari fungsinya sebagai sarana
menjelaskan sebuah cerita. Orang-orang yang berprofesi sebagai pembuat gambar
illustrasi disebut dengan Illustrator.
Beberapa tokoh illustrator Indonesia yang karyanya dimuat di media cetak antara lain :
Majalah Horison = Zaini, Sri Widodo, Hardi
Majalah Tempo = S. Prinka
Majalah Varia = Delsy Samsumar
Majalah Intisari = Henk Ngantung
Majalah Aktual = Dedi Suardi
Majalah Bobo = Cahyono, Adi Permadi
Majalah Kuncung = Damarto, Mulyadi W.
Koran Kompas = G. M. Sidharta
Koran Suara Merdeka = Prie G.S. Gunawan
a. Gambar Manusia
Sebelum dapat menggambar obyek manusia, kalian harus memahami terlebih dahulu
anatomi (bentuk tubuh) dan proporsi (perbandingan) manusia dengan baik. Anatomi
adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung
cembung tubuh manusia. Proporsi adalah perbandingan bagian perbagian dengan
keseluruhan.
Hal ini untuk mengetahui berapa perbandingan ukuran kepala dengan tubuh, berapa
panjang lengan atas dibandingkan lengan bawah, berapa ukuran lebar bahu
dibandingkan tinggi badang dan sebagainya. Begitu juga pemahaman bagaimana
bentuk jari, tangan, hidung, mata, kaki dan anggota tubuh yang lain.
Secara umum proporsi tubuh manusia adalah :
Tinggi manusia dewasa (Indonesia) = 7 x tinggi kepalanya
Tinggi manusia dewasa (Barat) = 7 ½ x tinggi kepalanya
Tinggi manusia dewasa (Superhero) = 8 x tinggi kepalanya
Tinggi anak-anak usia 10 tahun = 6 x tinggi kepalanya
Tinggi anak-anak usia 5 tahun = 5 x tinggi kepalanya
Tinggi balita usia 1 tahun = 4 x tinggi kepalanya
Bahu pria lebih lebar daripada bahu perempuan
Panjang telapak tangan sama dengan lebar wajah
Panjang telapak kaki sama dengan tinggi wajah
Letak mata setengah tinggi wajah
Panjang mata seperlima lebar wajah
Letak cuping hidung ditengah-tengah antara letak mata dan dagu
Letak bibir ditengah-tengah antara cuping hidung dan dagu
Panjang telinga sebatas tinggi mata dengan cuping hidung
dan seterusnya kalian dapat lebih memahami dengan gambar berikut :
b. Gambar Binatang
c. Gambar Tumbuhan
Menggambar tumbuhan tidak harus selalu sama mirip dengan obyeknya, karena
seringkali illustrasi menggunakan gambar tumbuhan ini hanya sekedar pengisi
kekosongan saja. Illustrasi jenis ini tidak memerlukan detil yang lengkap, namun
tetap saja perlu diperhatikan bentuk dasarnya supaya tidak kelihatan janggal.
Pada dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan
berbatang atau tidak, bercabang atau tidak dan jenis tumbuhan rumpun atau
berdiri sendiri dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga bahwa setiap jenis
tumbuhan mempunyai ciri-ciri atau karakter tertentu yang berbeda dengan jenis
lain, baik pada bentuk batang, daun, bunga maupun buahnya.
a. Realis
Realis artinya gambar illustrasi dibuat dengan bentuk obyek yang mirip dengan
aslinya atau sesuai dengan kenyataan. Baik secara anatomi maupun proporsinya
b. Karikatural / kartun
Karikatur dan kartun adalah gambar illustrasi yang bentuk obyeknya dilebih-
lebihkan atau mengalami perubahan (deformasi). Perbedaannya terletak pada
tujuan pembuatan, yaitu karikatur bertujuan untuk memberikan kritik atau
sindiran secara halus, sedangkan kartun lebih ditekankan pada penampilan obyek
yang aneh dan lucu dengan tujuan menghibur.
c. Dekoratif
Obyek yang digunakan dalam gambar illustrasi corak dekoratif sudah mengalami
penggayaan (stilasi) yaitu perubahan bentuk dengan cara menambah atau
mengurangi garisnya tanpa meninggalkan bentuk obyek aslinya.
d. Ekspresionis
Gambar illustrasi dengan bentuk ini lebih menekankan pada ekspresi
pembuatnya. Ketrampilan si pembuat serta teknik yang digunakan sangat
menentukan hasil akhir gambar illustrasi ini. Biasanya banyak dijumpai pada
jenis illustrsasi pada karya sastra.
MATERI SENI RUPA KLS IX SEMESTER 1
Seni Reklame
RINGKASAN MATERI
I. PENGERTIAN
Para penjual makanan yang berkeliling di sekitar rumah kalian selalu mempunyai
cara yang unik untuk menawarkan dagangannya. Ada yang menggunakan
kentongan, ada yang membunyikan mangkok atau dengan bunyi-bunyian lain
memakai musik dari kaset. Kegiatan ini merupakan cara menawarkan barang supaya
orang mengenal dan tertarik untuk kemudian membelinya. Proses menawarkan
barang atau jasa inilah yang dikenal dengan istilah reklame.
Berasal dari bahasa Spanyol, kata RE (kembali / berulang) dan CLAMOS (berseru).
Reklame berarti seruan yang berulang atau kembali diserukan. Pengertian yang lebih
luas dari reklame adalah suatu karya seni rupa yang bertujuan untuk
menginformasikan, mengajak, menganjurkan atau menawarkan produk (sesuatu
berupa barang atau jasa) kepada konsumen dengan cara yang menarik sehingga
konsumen ingin memiliki, menggunakan atau membelinya.
Reklame berdasarkan cara penyampaiannya dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Cara tradisional
Reklame dalam bentuk yang sederhana baik peralatan maupun teknik
penyampaiannya. Beberapa bentuk reklame jenis ini misalnya :
Penjual bakso keliling yang membunyikan mangkoknya dengan sendok.
Penjual sate menggunakan lonceng kecil sehingga orang mengetahui jika ada
penjual sate yang datang.
Penjual Ice Cream dengan musik yang menarik.
Penjual obat tradisional menggunakan pengeras suara dan atraksi untuk
menarik perhatian pengunjung di pasar dan lain sebagainya.
b. Cara Modern
Reklame dalam bentuk yang lebih modern baik media maupun teknik
penyampaiannya. Beberapa bentuk reklame jenis ini misalnya :
Iklan
Spanduk
Baliho
Selebaran
Brosur
Etiket dan sebagainya