Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PENCABUTAN SURAT TELEGRAM KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK

INDONESIA NOMOR: ST/750/IV/HUM


tentang
Pedoman Peliputan yang Bermuatan Kekerasan dan/atau Kejahatan dalam Program
Siaran
Oleh : Bangsawan Pasaribu (190574201016)
Diterbitkan di media online pada 06 April 2021 pukul 20.18 WIB lalu, rakyat Indonesia
kembali dihebohkan dengan berita terbaru yakkni tentang telegram Kapolri terbaru yang
bertanggal 05 April 2021. Yang dimana Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo telah mencabut
telegram tersebut. Dari Penerbitan Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Nomor: ST/750/IV/HUM.3.4.5/2021 ini sendiri pada awalnya di tujukan untuk memperbaiki
kinerja anggota POLRI di daerah, sehingga untuk kedepannya bisa untuk terus melayani dan
mengayomi masyarakat Indonesia dengan baik. Namun, isi dari telegram Kapolri terbaru ini
justru menimbulkan kritik karena menyinggung bidang kerja dari suatu profesi. Selanjutnya
bagaimana isi telegram Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tersebut?
Telegram Kapolri Terbaru Dicabut
Dalam Surat Telegram huruf B poin 1 disebutkan, media dilarang menyiarkan upaya/tindakan
Kepolisian yang menampilkan arogansi dan kekerasan akhirnya dicabut Kapolri Jenderal Listyo.
Telegram Kapolri dicabut selang sehari setelah diterbitkan pada Senin 5 April 2021.
Kapolri Jenderal Listyo mencabut telegram pertama melalui surat telegram nomor  
ST/759/IV/HUM.3.4.5./2021 tertanggal 6 April 2021. Surat telegram terbaru itu
ditandatangani oleh Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono.
Pencabutan telegram Kapolri tersebut merujuk pada Undang-undang nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta Peraturan Komisi Penyiaran Nomor
01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Pelaku Penyiaran. Selain itu juga direferensikan pada
Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Organisasi pada Tingkat Mabes Polri.
Analisis Kasus
1. Berdasarkan kasus tersebut jika kita hubungkan dengan politik dan hukum jika kita
mengambiil sebuah keputusan harus kita pikirkan sebab dan akibat dari keputusan
tersebut. Dampak yang dapat kita lihat berdasarkan kasus tersebut harusnya Telegram
Kapolri yang tujuannya itu untuk meningkatkan kinerja POLRI, bisa melayani dan
mengayomi masyarakat, tetapi malah isi telegram tersebut menimbulkan suatu
kritikan.
2. Keputusan yang di ambil dan bertujuan menggali nilai-nilai yang baik dalam masyarakat
harus berdasarkan atas apa yang menjadi keluh kesah serta aspirasi masyarakat sendiri. Jika
tidak, tentu pastinya apa yang di ambil tanpa pertimbangan yang betul-betul matang akan
menimbulkan sebuah respon publik yang jika kita kaitkan dengan kasus tersebut akan
menyinggung profesi seorang wartawan. Dan juga akan berdampak bagi kinerja kapolri.
3. Penyelenggara sebuah Negara yang memiliki wewenang dalam merumuskan dan
menetapkan suatu politik huku seharusnya wajib memiliki landasan yang jelas, karena ini
akan menjadi sebuah cerminan bagi penyelenggara Negara dalam mengayomi masyarakat.
4. Jika Peraturan Perundang-Undangan yang memuat politik hukum dikaitkan dengan kasus
tersebut, bisa kita jelaskan bahwasannya penyelenggara dalam bentuk surat telegram yang di
sampaikan oleh Kapolri dalam hali ni belum mengekspresikan apa yang terkandung dalam
masyarakat, karena masih menimbulkan kritikan yang cukup signifikan.
5. Dalam menetapkan suatu politik hukum sebagai penyelenggara Negara yang di anggap
sebagai perwakilan dan perlindungan bagi masyarakat tentu seharusnya melakukan
observasi setelah keputusanitu di buat.
6. Jika dikaitkan dengan kasus tersebut seharusnya keputusan yang di ambil oleh Kapolri
dalam bentuk pencabutan surat telegram itu merupakan implementasi dari politik hukum,
karena akibat keputusan tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat.
Kesimpulan :
Dari kasus yang di bahas tersebut, dapat kita simpulkan bahwa badan penyelenggara Negara
dalam meelakukan politik hukum seharusnya melakukan pertimbangan secara matang, supaya
setiap keputusan dan kebijakan yang di buat serta di ambil tersebut sesuai dengan apa yang
menjadi harapan masyarakat terutama masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai