05 - TPS PPU 1 - Indo
05 - TPS PPU 1 - Indo
247
248 Revolusi Belajar KODING TPS Super Intensif UTBK SBMPTN-TKA Saintek_14.04.3.19.03.04.00.278
8. Kata minim pada kalimat (6) berantonim dengan kata 11. Makna kata strategis dalam kalimat (4) adalah
(A) banyak. (D) beragam. (A) rencana baik.
(B) lapang. (E) ukuran. (B) baik letaknya.
(C) merata. (C) berhubungan.
(D) tempat yang baik.
Cermati teks berikut untuk menjawab soal nomor (E) sasaran khusus.
9 s.d.12.
12. Konjungsi namun pada kalimat (2) dapat diganti
(1) Perkembangan teknologi yang demikian cepat dengan
telah menimbulkan dampak positif dan negatif pada (A) melainkan. (D) sedangkan.
berbagai aspek kehidupan manusia. (2) Dampak (B) tetapi. (E) meskipun.
positifnya adalah kemudahan dan keuntungan yang (C) akan tetapi.
diperoleh oleh manusia, namun dampak negatifnya
adalah kerugian dan kesusahan yang menimpa manusia. Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor
(3) Terkait dengan dampak itu, ternyata manusia tidak 13 s.d. 16.
dapat menghindarkan diri dari ketergantungannya pada
teknologi. (4) Dalam menghadapi perkembangan (1) Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat
teknologi itulah, Menteri Riset dan Teknologi RI pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif menurunkan
menyikapi dengan merumuskan misi kebijakan strategis mortalitas bayi dan morbiditas bayi, mengoptimalkan
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. (5) pertumbuhan bayi, membantu perkembangan
Dalam rumusan tersebut tampak bahwa berteknologi kecerdasan anak, dan memperpanjang jarak
menuntut keterampilan berteknologi dan nilai-nilai etika kehamilan ibu. (2) Di Indonesia, Kementerian
dan moral. Kesehatan Republik Indonesia melalui program
(6) Teknologi sering diartikan sebagai suatu prevalensi ASI eksklusif 6 bulan sebesar 80%.
hasil cipta karya manusia guna mempermudah dan (3) Tapi, hal ini sulit dicapai, bahkan tren prevalensi
mengatasi berbagai persoalan hidup dan kehidupan. ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun. (4)
(7) Teknologi juga berarti penerapan berbagai Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
prosedur hasil penelitian ilmiah dan pengalaman 1997—2007 memperlihatkan penurunan prevalensi
praktis untuk mengatasi berbagai problem dalam ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi
aktivitas kehidupan sehari-hari. (8) Manusialah yang 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
menjadi subjek pembuat, pengembang, dan pengguna (5) Alasan kegagalan praktik ASI eksklusif
teknologi. (9) Hal itu berarti bahwa komponen yang bermacam-macam, antara lain budaya pemberian
sangat berperan dalam berteknologi adalah manusia makanan pralaktal, keharusan pemberian tambahan
itu. (10) Oleh karena itu, bagaimana seharusnya susu formula karena ASI tidak keluar, berhenti
kemampuan teknologi itu disikapi jelas bukan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus
sepenuhnya merupakan tanggung jawab manusia itu bekerja, dan ibu yang ingin mencoba susu
sendiri. formula.(6) Studi kualitatif Fikawati Syafiq
melaporkan bahwa faktor kegagalan ASI eksklusif
9. Gagasan utama paragraf (1) teks tersebut adalah terjadi karena ibu kurang mempunyai pengetahuan
(A) peranan teknologi bagi kehidupan. dan pengalaman dan karena ibu tidak difasilitasi
(B) dampak perkembangan teknologi. melakukan IMD (inisiasi menyusu dini).
(C) komponen penting dalam teknologi.
(D) keterampilan dalam berteknologi. 13. Maksud ungkapan inisiasi menyusu dini dalam
(E) ketergantungan pada teknologi. teks tersebut adalah
(A) pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
10. Pernyataan yang sesuai dengan teks tersebut setelah dilahirkan.
adalah (B) pemberian ASI secara dini selama 6 bulan
(A) Kenyamanan dari perkembangan teknologi setelah dilahirkan.
dapat berpengaruh terhadap gaya hidup. (C) pemberian ASI pada bayi lahir normal
(B) Munculnya alat komunikasi baru secara eksklusif selama enam bulan.
merupakan dampak perkembangan (D) usaha mendorong bayi menyusu sendiri
teknologi. secara dini.
(C) Perkembangan teknologi membawa (E) usaha mendorong bayi menemukan ASI
dan menyusu secara mandiri segera setelah
bagian−bagian dunia yang mudah
dilahirkan.
dijangkau.
(D) Manusia tidak dapat dipersalahkan atas
kemajuan teknologi yang semakin pesat.
(E) manusia tidak dapat menghindarkan diri
dari ketergantungannya pada teknologi.
250 Revolusi Belajar KODING TPS Super Intensif UTBK SBMPTN-TKA Saintek_14.04.3.19.03.04.00.278
14. Topik yang sesuai dengan teks tersebut adalah 17. Kalimat topik paragraf (1) teks tersebut adalah
(A) inisiasi menyusui dini. (A) Suku Wana adalah suku terasing yang
(B) pemberian ASI pada bayi yang lahir mendiami hutan belantara di wilayah
normal. Sulawesi Tengah.
(C) manfaat program pemberian ASI eksklusif (B) Pola hidup suku itu dipengaruhi oleh
selama 6 bulan. sistem adat yang dianut oleh mereka.
(D) kesuksesan program pemberian ASI (C) Penyikapan mereka terhadap hutan yang
eksklusif selama 6 bulan. dianggap sebagai petunjuk dalam
(E) kendala pelaksanaan program pemberian menjalani hidup.
ASI eksklusif selama 6 bulan. (D) Bagi suku Wana, hutan menyediakan apa
saja yang dibutuhkan mereka dalam hidup.
15. Konjungsi tapi pada kalimat (3) dapat diganti (E) Suku Wana terasing karena wilayah
dengan mereka yang “terisolasi” dan keadaan
(A) namun. (D) sedangkan. ketidakberdayaan.
(B) tetapi. (E) melainkan.
(C) meskipun. 18. Pernyataan yang sesuai dengan isi bacaan
adalah
16. Bentukan kata yang tepat untuk mengganti kata (A) Suku Wana terisolasi dari peradaban
berhenti pada kalimat (5) adalah modern karena tinggal di atas pohon.
(A) perhentian. (D) menghentikan. (B) Suku Wana sangat memedulikan
(B) dihentikan. (E) penghentian. kebersamaan mereka dengan alam.
(C) terhenti. (C) Setiap hari suku Wana mengerjakan lahan
kebun dan menuai tanaman.
Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor (D) Kapongo hanya disajikan ketika suku
17 s.d.20. Wana membuka lahan baru.
(1) Suku Wana adalah suku terasing yang (E) Suku Wana tidak sengaja mengisolasi
mendiami hutan belantara di wilayah Sulawesi keberadaan mereka terhadap peradaban
Tengah. Mereka disebut suku terasing karena wilayah modern.
mereka yang “terisolasi” dan ketidakberdayaan dari
suku ini. Mereka membuat rumah dan tinggal di atas 19. Konjungsi sehingga pada paragraf (3) dapat
pohon. Suku ini pun enggan bertemu dengan orang diganti dengan
luar. Mereka telah lama terisolasi dari peradaban (A) oleh karena itu. (D) setelah itu.
modern. (B) selain itu. (E) lagi pula.
(2) Pola hidup suku itu dipengaruhi oleh sistem (C) tambahan pula.
adat yang dianut oleh mereka. Mereka menyandarkan
hidup mereka pada hutan adat. Penyikapan mereka 20. Kata siklus pada paragraf (3) dapat dipadankan
terhadap hutan yang dianggap sebagai petunjuk dengan kata
dalam menjalani hidup memberi arah hidup orang (A) rangkaian. (D) masa.
Wana sehari-hari. Di luar hari-hari mengerjakan (B) kronologis. (E) daur.
lahan kebun dan masa menuai tanaman, mereka (C) sistemik.
menghabiskan hari-hari mereka di hutan tropis Cagar
Alam Morowal. Bagi suku Wana, hutan menyediakan
apa saja yang dibutuhkan mereka dalam hidup.
(3) Kehidupan orang Wana sangat bergantung
pada kearifan lingkungan alam sekeliling mereka.
Sehingga, mereka sangat memercayai adanya ruh
(spirit) yang menjaga atau memelihara setiap jengkal
tanah dan hutan. Setiap kerusakan lingkungan
ataupun perubahan siklus alam yang tidak berjalan
sebagaimana biasanya dipercayai sebagai tanda
murkanya sang penjaga. Untuk mencegah kemurkaan
para penjaga yang memelihara lingkungan, mereka
memberi persembahan atau sesajen (kapongo) di
setiap bukit atau bagian dari hutan ketika, misalnya,
mereka akan membuka lahan ladang baru.
Perlengkapan kapongo terdiri atas sirih pinang,
kapur, dan tembakau, yang diletakkan pada sebuah
rumah yang tingginya sekitar 40—50 cm dari
permukaan tanah.