Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS INDIVIDUAL

KASUS KECANDUAN MEROKOK

OLEH :

NAUFAL FERDIAN ZUHDI PRATAMA

18010664118

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021-2022
PANDUAN PENULISAN LAPORAN

I. PENDAHULUAN
A.1. Identitas

Nama Muhammad Yamin


Nursyarosi
Tempat/tanggal Lahir Probolinggo
Alamat Jl. Kelud 1 no 10
Jenis Kelamin Laki-laki
Pendidikan Terakhir Mahasiswa
Status Perkawinan -
Pekerjaan -
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Latar Belakang Budaya Jawa
Urutan Kelahiran 1

A.2. Identitas Suami/Istri/Anak


-
A.3. Identitas Orangtua

Nama Ayah Mochammad chondro


Tempat/tanggal Lahir Probolinggo, 21 September 1977
Alamat Jl. Kelud 1 no 10
Jenis Kelamin Laki-laki
Pendidikan Terakhir SLTA/SMA Sederajat
Status Perkawinan Kawin
Pekerjaan Wirausaha
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Latar Belakang Budaya Jawa
Urutan Kelahiran Anak Ke-1
Nama Ibu Siti khotidjah
Tempat/tanggal Lahir Trenggalek, 21 Desember 1974
Alamat Jl. Kelud 1 no 10
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan Terakhir SLTA/SMA Sederajat
Status Perkawinan Kawin
Pekerjaan Wiraswasta
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Latar Belakang Budaya Jawa
Urutan Kelahiran Anak Ke-2

A.4. Identitas Saudara

B. Status Praesens

B.1 Status Fisik

Klien/Subjek memiliki tinggi badan ±169 cm dengan berat badan 60 Kg.


Postur Tubuh Klien cukup kecil (tidak begitu besar), subjek memiliki
warna kulit berwarna kuning langsat, dan memiliki bentuk wajah yang
cukup lonjong, memiliki hidung yang mancun, mata berwarna hitam
dank lien menggunakan kacamata. Klien memiliki rambut ikal dan
pendek. Dan bibirnya sedikit bewarna kehitam-hitaman.

B.2 Status Psikis

Ekspresi wajah klien terkesan ramah, yang dimana klien sering


tersenyum dan juga tertawa ketika bertemu peneliti. Klien pada awal
kegiatan wawancara berlangsung posisi duduk agak condong kedepan,
ketika beberapa saat wawancara berlangsung posisi duduk klien
bersandar didinding. Klien sering mengalihkan matanya dan berbicara
dengan volume suara yang kadang jelas dan kadang tidak.
C. Latar Belakang dan Permasalahan

• Dalam penggalian data yang saya lakukan pada subjek/klien,


klien saat ini mengalami ketergantungan atau kecanduan terhadap
rokok. Dari hasil observasi dan juga wawancara kepada subjek, ia
menceritakan bahwa ia sulit berhenti merokok dan subjek sanggup
menghabiskan 2 bungkus rokok (24 batang) perharinya, ia mulai
merokok sejak SMP, umur sekitar 15 tahun. Awal klien merokok
karena dorongan dari teman-temanya yang mengajak klien untuk
ikut merokok juga. Awalnya ia sanggup menghabiskan 6 batang
rokok perhari, semakin lama ia sanggup menghabiskan 24 batang
perhari. Alasan klien/subjek ingin berhenti merokok karena ia merasa
kondisi kesehatanya sedikit menurun, ia sering mengeluh nafasnya
yang terasa pendek ketika melakukan aktivitas, ia juga sering
mengalami batuk kering, selain itu ada alasan lain ia ingin berhenti
merokok yaitu karena ia merasa kurang bisa berhemat karena
kecanduan atau ketergantunganya akan merokok.

Klien/ subjek tidak pernah mencari bantuan professional untuk


mengangani masalahnya akan kecanduan atau ketergantungan akan
rokok. Namun ia sering mencari solusi atau cara mengurangi
kecanduan rokok dari internet, ia mengambil spekulasi bahwa
ketergantungan akan rokok disebabkan karena adiksi dari nikotin
dan ia juga menemukan solusi dari internet untuk mengurangi
kecanduanya akan rokok antara lain yaitu mengubah kebiasaan
merokok dengan permen, mengubah kegiatan merokok (kegiatan
yang tidak sehat) dengan aktivitas atau kegiatan olahraga yang
menyehatkan.
Peneliti Universitas Padjajaran dan Pendiri Yayasan Pemerhati
Kesehatan Publik, Amaliya mengungkapkan kebiasaan merokok
berakar kuat di Indonesia dan dari penelitianya perokok berat adalah
menghisap rata-rata 12 batang rokok setiap hari dan karakteristik
perokok berat mengalami berbagai gangguan antara lain gigi kuning
karena nikotin,kuku kotor karena nikotin,sering batuk-batuk kering,
mulut dan nafas bau rokok dan kualitas nafas yang menurun. Disini
dapat disimpulkan subjek termasuk kedolong perokok berat karena
ia sudah mengalami gangguan karakteristik dari seseorang perokok
berat.

II. KAJIAN TEORI

Merokok dikalangan remaja dan Mahasiswa sudah tidak bisa di


hindarkan lagi, seringkali kita melihat pemandangan siswa dan
mahasiswa yang merokok di sekitar kita. Mereka secara sembunyi
sembungi atau terang terangan merokok dan banyak di jumpai di
sekolah, di warung- warung tempat mereka jajan, tempat nongkrong
bersama teman-temannya, di kampus, di pasar, bahkan di rumah.
Aktifitas remaja dan mahasiswa lebih banyak dilakukan di luar rumah
bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, pengaruh
teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh dari
keluarga, jika ada teman sebayanya merokok maka dapat di pastikan
remaja dan mahasiswa tersebut juga merokok karna kesempatan
untuk diterima oleh kelompoknya lebih besar. (Hurlock, Elizabeth B.
1980).

Menurut data WHO tahun 2008 Indonesia menempati


peringkat ketiga dunia setelah Cina dan India, kasus
ketergantungannya terhadap rokok. Konsumsi rokok dikalangan
remaja dan mahasiswa, terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Hasil penelitian menunjukan merokok di kalangan
mahasiswa, 16,9% diantaranya adalah perokok berat (Riska Rosita,
2012), prevalensi merokok di kalangan remaja di Indonesia pada
tahun 2009 adalah 57.8% laki-laki dan 6.4% perempuan. Terjadi
kenaikan yang cukup signifikan dari rata-rata frekuensi merokok
remaja di tahun 2006, yakni 24.5% remaja putra dan 2.3% remaja
putri (Fact sheet GYTS, 2009; GYTS, 2006). Menariknya lagi, 25%
dari para remaja tersebut mulai mengenal dan memiliki kecanduan
rokok pada usia kurang dari 10 tahun (Aditama, 2006).

Perilaku merokok pada remaja umumnya akan semakin


meningkat sesuai dengan tahap perkembangan yang ditandai
dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok yang
mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin. Nikotin
dapat menimbulkan ketagihan bukan hanya pada perokok aktif tapi
juga akan menyebabkan ketagihan pada perokok pasif. Karena
nikotin merupakan merupakan alkaloid yang bersifat stimulan. Zat ini
hanya ada dalam tembakau, sangat adiktif, dan mempengaruhi
otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan
kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok
akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang selalu tinggi untuk
mencapai kepuasan dan ketagihannya (Mukuan, 2012).

Salah satu layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat


diberikan pada peserta didik untuk mengatasi permasalahan rokok
yaitu cognitive behavior therapy (CBT). Menurut Wenzel, dkk
(2011:3) “Cognitive behavior therapy (CBT) is a structured, time-
limited, present-focused approach to psychotherapy that helps
patients develop strategies to modify dysfunctional thinking patterns
or cognitions (i.e., the “C” in CBT) and maladaptive emotions and
behaviors (i.e., the “B” in CBT) in order to assist them in resolving
current problems”.

Uraian di atas bermakna cognitive behavior therapy (CBT)


adalah terstruktur, waktu terbatas, berfokus pada pendekatan
psikoterapi yang membantu pasien mengembangkan strategi untuk
memodifikasi pola pemikiran disfungsional atau kognisi (yaitu, "C" di
CBT) dan maladaptif emosi dan perilaku (yaitu, "B" di CBT) untuk
membantu mereka dalam menyelesaikan masalah saat ini. Adapaun
tujuan cognitive behavior therapy (CBT) adalah membantu klien
untuk memodifikasi pikiran yang tidak tepat dengan menentang
pikiran-pikiran klien, sehingga tidak lagi melakukan prilaku merokok.

III. METODE

A. Asesmen

1. Wawancara
Tujuan dari wawancara yaitu untuk mendapatkan keterangan yang
berhubungan dengan keperluan assessment dimana dilakukan
dengan pemberian pertanyaan secara langsung dari terapis dan
langsung dijawab oleh subjek yang dilakukan secara tatap muka
sesuai dengan pedoman wawancara atau interview guide b
2. Angket
Guna melakukan assessment kepada subjek maka digunakan teknik
wawancara setting klinis dan juga observasi, selain itu untuk
menguatkan diagnostic digunakan angket atau kuesioner
mberdasarkan skala intensi merokok/ ketergantungan merokok dari
skala Glover-Nilsson Smoking Behavior Quistionnaire (GN-SBQ) pada
tahun 2005sebagai berikut :

n PERTANYAAN T K SERIN SELAL


o P K G U
1 Apakah Anda pernah mengkonsumsi v
rokok lebih dari 31 batang perhari?
2 Apakah Anda pernah merokokdengan v
selang waktu lima menitsetelah bangun
tidur dipagi hari
3 Apakah Anda pernah mengkonsumsirok v
ok sekitar 21-30 batang dalamsehari?
4 Apakah Anda pernah merokokdengan v
selang waktu merokoksekitar 6-30 menit
setelah banguntidur dipagi hari?
5 Apakah Anda pernah menghabiskanrok v
ok 11-21 batang dengan selangwaktu
31-60 menit setelah bangun pagi?
6 Apakah Anda pernah menghabiskanrok v
ok sekitar 10 batang denganselang
waktu 60 menit dari bangu

• Genogram Klien

IV. HASIL ASESMEN

A. Hasil Asesmen Identifikasi Penyebab Gangguan


Diagnosis tobacco use disorder ditegakkan berdasarkan kriteria
diagnostik ICD-10 atau DSM-5.

No P.dx (Pedoman Diagnosis) Keterangan Bukti


1 Adanya keinginan yang kuat Terbukti Subjek sering
atau dorongan (kompulsi) mengalami dorongan
untuk mengonsumsi (kompulsi) untuk
tembakau mengkonsumsi
tembakau atau
merokok. subjek sering
merasakan dorongan
tersebut dalam kondisi
tertentu seperti banyak
pikiran dan setelah
makan
2 Kesulitan mengendalikan Terbukti Hasil wawancara
perilaku menggunakan zat, dengan Subjek
baik dalam onset, usaha menyatakan bahwa ia
penghentian, atau derajat tidak bisa
penggunaannya menghentikan begitu
saja kebiasaanya
merokok
3 Kondisi putus zat fisiologis Terbukti Hasil wawancara sesi
ketika penggunaan zat lanjut dengan subjek,
dihentikan atau dikurangi, subjek menyatakan
yang dibuktikan dengan bahwa ketika ia
adanya gejala putus zat mencoba berhenti
yang khas atau orang ketergantungan rokok
tersebut menggunakan zat dengan cara
atau golongan zat yang mengurangi perbatang
sejenis dengan tujuan rokok. Ia merasa
untuk menghilangkan atau terdapat reaksi pada
menghindari terjadinya tubuhnya seperti
gejala putus zat merasa gelisa
dikarenakan zat nikotin
4 1. Bukti adanya toleransi, Tidak Subjek tidak pernah
berupa peningkatan dosis terbukti meningkatkan dosis
zat psikoaktif yang merokoknya karena
diperlukan agar untuk mendapatkan
memperoleh efek yang efek dari merokok
sama yang biasanya sebelumnya
diperoleh dengan dosis
lebih rendah
5 Secara progresif Terbukti Subjek jika memilih
mengabaikan kesenangan makanan atau rokok.
atau kenikmatan lain (selain Subjek akan memilih
akibat penggunaan zat), merokok. dan subjek
dan mengalami rela mendapatkan
rokok dengan cara
peningkatan jumlah waktu
seperti meminta rokok
yang dihabiskan untuk
kepada temanya atau
mendapatkan atau
membeli rokok ilegal
menggunakan zat atau
untuk pulih dari efeknya.
6 1. Tetap menggunakan zat terbukti Subjek mengetahui
meskipun menyadari ada dampak buruk dari
akibat merugikan bagi rokok tetapi subjek
kesehatan, keadaan depresi tetap merokok
sebagai akibat suatu
periode penggunaan yang
berat, atau hendaya kognitif
berkaitan dengan
penggunaan zat. Untuk
menegakkan hal ini, perlu
dilakukan pemeriksaan
untuk memastikan bahwa
pengguna sungguh-
sungguh, atau setidaknya
menyadari akan hakekat
dan besarnya bahaya akibat
penggunaan zat.

• Dari hasil assessment terdapat dinamika gangguan berdasarkan


penyebab Stressor Yang dimana klien sebelum menjadi perokok
aktif setiap harinya berkumpul dengan teman-temannya yang
merokok. Sehingga klien mulai tertarik untuk mencoba karena
pengaruh dari lingkungan sosialnya yang merupakan dampak
negative lingkunganya. Selain itu terdapat penyebab gaya hidup
(behavior). Yang dimana klien yang berada dilingkungan perokok
menjadikan merokok sebagai gaya hidupnya. Sehingga ia merasa
gelisa ketika segala aktivitas tanpa merokok.

V. INTERVENSI
Dalam menangani kasus kecanduan merokok pada subjek kali ini
maka teknik intervensi akan dikembangkan berdasarkan
pendekatan cognitive behavior therapy for tobacco use disorder
(CBT), Adapaun tujuan cognitive behavior therapy (CBT) adalah
membantu klien untuk memodifikasi pikiran yang tidak tepat
dengan menentang pikiran-pikiran klien, sehingga tidak lagi
melakukan prilaku merokok.

NO SESI WAKTU KEGIATAN LUARAN


1 Pendekatan 23 april Kegiatan Klien
cognitive 2021 wawancara merasakan
behavior dengan tenang dan
therapy klien sesi 1. rileks mendapat
(CBT) solusi untuk
merubah
kebiasaan
merokok. dan
merubah
pemikiran tidak
terlepas dari
rokok menjadi
lepas dari
ketergantungan
rokok
2 Pendekata 29 april Kegiatan Klien
Teknik 2021 wawancara merasakan
Behavioral dengan gelisah karena
Therapy klien sesi 2. mulai merubah
(Terapi kebiasaan
Perilaku) merokoknya
dengan cara
mengurangi
rokok dari
kebiasaan
sebelumnya,
dan mengganti
merokok
dengan
permen, serta
dituntut untuk
berolahraga

VI. REFLEKSI
Berdasarkan pengalaman praktik yang sudah saya lakukan. Saran
dari penelitian ini adalah terapis masih sulit dalam melakukan
terapis CBT (Cognitive Behaviour Theraphy) kepada klien, selain
itu terapis masih belum mendapatkan informasi secara mendalam
terhadap motivasi klien menjadi perokok
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. 2004. Live Span Development. Mc Graw Hill.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.


Jakarta : PT. Rineka Cipta

Mukuan, S. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang


Bahaya
Merokok Bagi Kesehatan Dengan Tindakan Merokok Pelajar SMK
Kristen
Kawangkoan (http://jurnal.fkm.unsrat.ac.id.

Oktavia, D. 2011. Faktor-faktor Yang berhubungan Dengan Tindakan


Merokok
Siswa Laki-laki. Skripsi di Terbitkan: Ilmu Kesehatan
Masyakarat Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas

Kemenkes RI. 2012. Kemkes Sosialisasikan RPP. (Online)


(http://www.depkes.go.id/index.php/berita /press-release/1502-
kemkes sosialisasikan-rpp-tembakau.html) Diakses pada tanggal 10
Maret 2012
LAMPIRAN 1

LOG BOOK – CATATAN KEGIATAN


“NAMA MATA KULIAH”

KASUS INDIVIDUAL “REAL CASE”

Nama Naufal Ferdian Zuhdi Pratama


NIM 18010664118
Alamat Jl.kelud 1 no 10, ketapang kota Probolinggo
No. Telp. / HP 081807449433
E-mail Naufal.18118@mhs.unesa.ac.id
LOG BOOK – CATATAN KEGIATAN HARIAN

Kegiatan Hari,
Waktu/Jam Uraian Kegiatan
Ke- Tanggal
Rabu, 7 1. Tahap pencarian subjek atau klien

1 april

2021

Kamis, 1. Menanyakan ketersediaan untuk

8 april menjadi subjek


2
2021 2. Meminta subjek menentukan

permasalahan yang ingin di terapi

Jum’at, 1. Membaca arikel jurnal tentang

9 april kecanduan merokok


3
2021 2. Mencari informasi dari youtube tentang

kecanduan merokok

Sabtu 1. Melakukan Pembahasan Informed

4 10 april Consent dengan konseli

2021

Minggu 1. Melakukan konseling tahap 1

5 11 april

2020

Senin 1. Melakukan konseling tahap 2

6 12 april

2021
Lampiran 2

LAPORAN PRAKTIK KONSELING

Verbatim Teknik KDK


R : Piye kabare ? (bagaimana kabarmu) Teknik opening :
melakukan opening
atau pembukaan
dengan menanyakan
kabar klien
E : Alhamdullillah sehat hehehe
R : Jadi dalam konseling kali ini, kamu bisa menceritakan masalah Teknik attending :
pribadimu atau ada yang ingin kamu ceritakan bisa disampaikan. Tentunya pembentukan relasi,
dalam praktik ini aku masih dalam tahap belajar. Apabila dalam proses penjelasan mengenai
konseling nanti dirasah kurang harap dimaklumi mas apa yang akan
dilakukan, dan
menggali tujuan
konseli
E : Iya, baik mas
R : Baik bisa dimulai mas
E : masalah pribadi hmmm. Sek mas tak iling-iling (tunggu, saya ingat-
ingat). Oh iyo, aku ket biyen pengen mandek rokok mas (saya dari dulu
kepingin berhenti merokok mas)
R : Kalau boleh tau kamu mulai merokok dari umur berapa ?
E : sejak lulus SMA , mulai coba-coba rokok,yaa sekitar umur 18 tahunan
mas.
R : berarti sejak lulus sma sudah mulai aktif merokok ya mas Teknik Paraphrase :
merefleksikan
(menegaskan)
kembali pada konseli
poin penting dari
pembicaraan konseli
secara lebih jelas
R : Awalnya itu bagaimana, proses kamu menjadi perokok?
E : kalau itu awalnya sering ditawari temen-temenku. Apalagi pas lagi
di warung kopi sering ditawari mas, sama temen-temen ku. Dari situ aku
nyoba awalnya satu sampai dua batang. Lama kelamaan kok pengen terus
akhirnya sekarang perhari 1 pack rokok mas (12 Batang)
R : Berarti kamu sekarang bisa menghabiskan 1 pack rokok ya, berarti Teknik Paraphrase :
sekitar 12 batang rokok perhari ? merefleksikan
(menegaskan)
kembali pada konseli
poin penting dari
pembicaraan konseli
secara lebih jelas
E : Iyo mas kadang lebih (iya, terkadang lebih ) . tergantung ada uang
apa tidak. Dan biasanya kalau lagi nongkrong bisa lebih
R : berarti kamu cukup addicted atau kecanduan ya mas Teknik Paraphrase
E : iya mas, bangett
R : Untuk respon keluarga atau orang-orang terdekatmu, bagaimana
mas? Ketika tau kalau kamu perokok aktif.
E : responya yah biasa aja, karena kan sudah tidak sekolah mas tidak
ada larangan lagi. Dan sekarang juga yo aku wes kerjo mas ( sudah kerja
mas), sudah pegang uang sendiri .
R : berarti dari keluarga atau orang-orang terdekatmu memperbolehkan Teknik Paraphrase
kamu merokok ya?
E : iyo mas (iya mas). asalkan sudah lulus sekolah sama sudah bisa
pegang uang sendiri.
R : ada keadaan tertentu mewajibkan kamu untuk merokok mas ?
misalnya kamu pengen merokok pada saat kondisi emosi yang bahagia atau
lagi stress dan lain-lain
E : paling sering pada saat stress mas, dan kalau lagi stress banget
biasane aku bisa habisin rokok lebih banyak daripada yang biasanya.
R : Masalah pribadi apa yang sering bikin kamu stress dan akhirnya Teknik Opened
melampiaskan dengan cara merokok ? Question
E : Biasanya kayak masalah kerja , orderan sedikit. Terus yang sering
juga karena masalah kuliah mas. Banyak tugas yang akhirnya tak
lampiasno nang rokok (banyak tugas yang akhirnya dilampiaskan dengan
merokok)
R : kalau boleh tau alasan kamu mau berhenti merokok itu apa ?
E : seng pertama aku pengen hidup sehat mas, terus aku mari moco-moco
artikel dek internet, Kalau rokok iso garano kanker (terus saya habis
membaca artikel di internet, kalau merokok itu bisa membuat orang sakit
kanker mas). Terus yo pengen hemat duek mas. (terus juga kepingin
menghemat uang mas )
R : Berarti alasan kamu mau berhenti ketergantungan rokok itu karena Teknik Paraphrase
factor kesehatan sama keuangan ya mas
E : iyo mas bener (iya mas benar).
R : Rokok yang sering mas nya pakai itu dari merk apa ? kalau boleh tau
E : Tergantung mas, kalau yang sering sih surya mas
R : rokok itu range harganya berapa mas?
E : sekitar delapan belas ribu mas (Rp,18.000)
R : berarti lumayan menguras kantong ya mas hehehe. Rp.18.000 x 30
sudah berapa itu? hehehe
E : iya mas lumayan menguras kantong, yah sekitar 800an ribu perbulan
mas, buat rokok
R : Berarti kamu cukup sadar yah akan efek buruk rokok ini? Teknik Closed
Question
E : Iya mas
R ; lalu untuk efek buruk lain yang kamu rasakan terutama kesehatan
apa sudah dirasakan atau belum?
E : kalau untuk efek ke kesehaan, ya mungkin sering batuk kering mas.
R : yang saya tahu untuk perokok sendiri kan sering merasahkan kalau
nafasnya terganggu, kalau boleh tahu kondisi nafasmu yang sekarang ini
bagaimana?
E : saiki alhamdullihah masih normal mas (Sekarang alhamdullilah
masih normal). Belum ada keluhan kayak sesak nafas gitu, gak tahu kalau
kedepanya mas
R : berarti untuk pernafasan masih normal ya mas? Teknik paraprashing
E : ngge mas (iya mas)
R : baik mas saya perjelas kembali bahwasanya penyebab masnya Teknik Clarification
menjadi perokok aktif itu karena dari lingkungan sosial yang rata-rata
adalah perokok. Awal masnya menjadi perokok akhirnya menjadi
kebiasaan baru dan masnya sulit terlepas ketergantungan rokok karena
rokok itu mengandung nikotin sehingga, masnya sulit untuk berhenti.
E : oh begitu mas, kalau saranya bagaimana mas?
R : Untuk permasalahan masnya ini, masnya harus bisa merubah Teknik Advice
kebiasaan buruk merokok dengan cara menghilangkan kebiasaan rokok
dengan olahraga , terus juga mengganti kebiasaan rokok seperti mengganti
rokok dengan permen. Yang terpenting lagi masnya harus bisa melatih
pikiran untuk tidak ketergantungan dengan rokok, karena pikiran itu
mempengaruhi perilaku masnya. Seperti memiliki pikiran positif dan niat
untuk berhenti merokok karena merokok tidak sehat dan tidak hemat.
E : baik mas. Yang sulit itu waktu lagi nongkrok mas, kalau nongkrong
biasanya banyak temen yang menawarkan rokok
R : kalau itu, menurut saya lebih baik terus terang, kalau masnya sedang Teknik Advice
ingin berhenti merokok. kalau bisa dikurangi dulu mas, seperti yang
tadinya sanggup sehari 12 batang coba dikurangi jadi 6 batang sehari dulu.
E : baik mas, terimakasih sarane (saranya), berarti saya harus konsisten
mengurangi rokok ya mas
R : iyo mas (iya mas). Coba dirubah sedikit-sedikit kebiasaan masnya.
E : baik mas

R : kira-kira sanggup mas untuk merubah kebiasaan masnya?.


E : insyaallah sanggup mas
R : kalau sanggup saya lihat perkembanganya , selama 1 minggu ya mas,
nanti saya minta tolong untuk konseling masnya lagi
E : iya mas
R : bagus mas, harus yakin pada diri sendiri kalau masnya sanggup untuk Teknik Reassurance
berhenti merokok dengan menggunakan saran yang saya berikan mas

R : baik sebelumnya terimakasih mas karena mau membantu ikutserta Teknik interpretasi
dalam praktik konselingku. Mohon maaf apabila masih banyak yang
kurang karena saat ini aku masih dalam tahap belajar
E : sama-sama mas

Sesi 2

LAPORAN PRAKTIK KONSELING

Verbatim Teknik KDK


R: Assalammualaikum wr, wb.
R : Piye kabare ? (bagaimana kabarmu) Teknik
opening
E : waalaikumsallam, Alhamdullillah sehat
R : oke untuk kali ini kan karena kemarin kita sudah melakukan konseling Teknik
dan juga mengambil kesimpulan atau solusi dari masalah masnya akan attending
ketergantungan merokok yaitu dengan cara mengganti kebiasaan merokok
dengan mengemut atau mengkonsumsi permen atau juga mengganti
kebiasaan merokok 1 pack atau 12 batang menjadi 1 batang perhari dan
mengganti kebiasaan buruk yang dilakukan masnya dengan kegiatan yang
positif seperti olahraga
R : Bagaimana perkembanganya ?
E : Alhamdullilah nambah lemu hehe (bertambah gendut)
R : mungkin efek dari berhenti merokok ya mas ?
E : iya mas
E : Jadi tak coba sehari ngerubah kebiasaanku, dengan cara mengurangi
rokok perharinya yang tadinya perhari 12 batang sekarang sudah mulai
sanggup 2-3 batang perharinya.
R : Gimana itu prosesnya mas? , bisa dijelaskan dari awal terkait
prosesnya
E : hari pertama awalnya sulit dan masih merokok yah aku kurangi
jadi setengah, sekitar 6 batang perhari. Hari kedua mulai sulit, dan akhirnya
sampai sekarang berhasil konsisten mengurangi rokok sampai 2-3 batang
perharinya mas
R : alhamdullialah. Oh iya ketika kamu mulai bisa mengurangi merokok
apa merasakan dorongan yang kuat untuk merokok kembali mas?
E : kalau untuk dorongan pengen banget untuk merokok masih ada
mas. Tapi keinginan untuk berhenti merokok juga besar mas. Jadi
dorongan tersebut kurang sedikit berpengaruh mas hehehe
R : berarti rasa ingin berhenti merokok sama besarnya dengan dorongan Teknik
untuk merokoknya ya mas ? hehehe. Dorongan itu masih ada mungkin Paraphrase
karena masih ada rasa addicted terhadap nikotin kandungan rokok itu
sendiri mas
E : iya mas benarrr
R : Untuk efek atau yang dihasilkan dari mengurangi kebiasaan merokok
yang dirasakan apa saja mas?
E : efek dari kesehatan nafas sudah mulai tidak ngos-ngosan lagi mas,
yang tadinya futsal hanya sanggup main 10 menit sekarang bisa sampai 30
menit. Aku juga merasa gemukan, nafas mulut juga tidak terasa bau rokok
lagi. Pokoknya rasanya lebih sehat
R : berarti efeknya lebih merasakan perbedaan di kesehatan ya mas
E : iya mas
R : Kalau pada saat masnya nongkrong , bagaimana respon masnya jika
ditawari rokok?
E : kalau temen ada yang nawari rokok biasanya aku masih mau mas.
Cuma terus terang ke temenku kalau lagi mengurangi rokok. Dan kalau
lagi nongkrong sama temen-temen aku biasanya gak bawa satu pack rokok
lagi.
R : berarti kamu membiasakan diri untuk tidak membeli satu pack rokok Teknik
ya ? Paraphrase
E : iya mas. Dan biasanya kalau lagi nongkrong, aku lebih memilih minum
es daripada merokok mas.
R : betul mas, mengganti kebiasaan rokok dengan memilih minum es
waktu lagi nongkrong juga sesuai sama solusi yang kita simpulkan kemarin
E : iya mass
R : oh iya yang kamu rasakan ketika berhenti merokok apa mas?
E : pertama nyoba berhenti gelisah mas, karena mungkin kebiasaan kalau
sudah makan atau lagi banyak pikiran ke rokok jadi belum terbiasa. Lama-
kelamaan setelah seminggu ini sudah mulai biasa mas
R : kalau kemarin motivasi kamu berhenti merokok selain karena
kesehatan juga karena ingin berhemat. Gimana perbedaan setelah berhenti
apa sudah bisa berhemat mas?
E : Alhamdullilah bisa mas, yang tadinya gka pernah menabung akhirnya
bisa nabung mas
R : Alhamdullilah bisa dikatakan konseling kita bisa membantu mas dalam
mengurangi ketergantungan akan rokok ya ?
E : iya mas terimakasih banyak
R : baik sebelumnya terimakasih mas karena mau membantu ikutserta Teknik
dalam praktik konselingku. Mohon maaf apabila masih banyak yang interpretasi
kurang karena saat ini aku masih dalam tahap belajar

E : iya mas sama-sama

R : konselor E: konseli
Lampiran 3

INFORMED CONSENT

(Lembar Persetujuan)

Berkenaan dengan Tugas Mata Kuliah Teknik-teknik Konseling, maka mahasiswa dengan nama
di bawah ini melakukan praktik konseling (selanjutnya disebut praktikan). Jika Anda memutuskan
untuk terlibat sebagai konseli, maka Anda diminta untuk membubuhkan tanda tangan di bagian
bawah lembar persetujuan ini.

Praktikan
Penanggung jawab Siti Ina Savira, S.Psi.,M.Ed.CP.

Satiningsih, S.Psi., M.Si.


Waktu pelaksanaan ± 25 menit
Contact person
Hak dan kewajiban konseli • Konseli terlibat dalam praktik konseling atas kehendak sendiri
dan secara sukarela.
• Konseli dapat sewaktu-waktu membatalkan partisipasinya
dalam praktik konseling yang dimaksud.
• Jika setelah praktek konseling konseli ingin meneruskan
proses konseling, maka praktikan harus dapat memberi saran
atau rujukan kepada konseli. Konseling lanjutan diatur dalam
kesepakatan lain.
Kewajiban praktikan • Menjunjung tinggi kerahasiaan konseli sesuai dengan kode
etik yang berlaku
Manfaat Memberi kesempatan konseli untuk mengeksplorasi masalah
yang dihadapi.
Situasi dan kondisi • Konseling diadakan secara daring menggunakan media yang
pelaksanaan disepakati dengan praktikan
• Konseling diobservasi dosen dan rekan 1 kelompok.
• Proses konseling akan direkam untuk kepentingan tugas.
Kerahasiaan data yang digunakan akan menjadi
tanggungjawab praktikan dan observer.

Pernyataan konseli;
Saya, Muhammad Yamin nursyarosi, usia 21 tahun, telah mendapatkan dan memahami penjelasan
mengenai praktik konseling yang akan dilaksanakan. Saya menegaskan keikutsertaan saya secara
sukarela dengan membubuhkan tanda tangan di bawah ini.\

Tanggal
Tanda tangan yang membuat
pernyataan/konseli
: ( Muhammad
Yamin nursyarosi)

Tanda tangan pelaksana/ mahasiswa

: (Naufal
Ferdian Zuhdi Pratama)

Tanda tangan dosen pengampu

: (___________________________)

Anda mungkin juga menyukai