Pemeriksaan Saraf (Askep Stroke)
Pemeriksaan Saraf (Askep Stroke)
KEPERAWATAN
NEUROLOGI
Oleh:
Ns. ELIS NURHAYATI A, M.Kep.Sp.KMB
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Airway • Status
• Breathing neurologis
• Circulation • Tanda gejala
• Disability peningkatan
TIK
• Exposure
Pengkajian Primer: Airway
• Kaji kepatenan jalan nafas pasien,
Kemampuan bicara verbal, bernafas
• Tanda obstruksi jalan nafas (snoring atau
gurgling, Stridor, paradoxical chest
movements, Sianosis
• Kaji pergerakan dada
• Kaji sisa makanan, muntah, penumpukan
saliva dalam mulut, perdarahan
• Alat bantu jalan nafas jika diperlukan
Pengkajian Primer: Breathing
• Kaji pengembangan paru
• Frekuensi nafas, pola nafas
• Kaji batuk
• Auskultasi: Ronchi atau wheezing
• Cek saturasi oksigen
• Cek analisa gas darah
• Berikan oksigen sesuai kondisi pasien
Pengkajian Primer: Circulation
• Tingkat kesadaran
• Status mental
• Saraf kranial
• Fungsi sensorik
• Fungsi motorik
• Fungsi serebal
• Refleks
• Rangsang meningeal
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama • perubahan intelektual, gangguan memori, perubahan
kepribadian, sakit kepala, kejang, penurunan kesadaran,
dan riwayat vertigo, gangguan penglihatan/ pendengaran, kesulitan
penyakit saat ini bicara, disfungsi bowel/ bladder, disfagia
Mulyatsih, 2016
Pemeriksaan Pupil
Pemeriksaan saraf kranial
• N V Trigeminal
(motorik dan sensorik)
• Sensorik: sentuhan
jalus, tajam
• Motorik: otot temporal
dan masseter.
• Pasien tidak sadar uji
refleks kornea
Pemeriksaan saraf kranial
• N VII Facialis (motorik
dan sensorik)
• Sensorik: uji rasa pada
bagian anterior lidah
(manis, asam, dan pahit)
• Motorik: simetris wajah
(tersenyum,
mengerutkan kening,
dan mengangkat
alisnya, tutup kedua
mata erat.
Pemeriksaan saraf kranial
• N VIII vestibulacohlearis/
auditory (sensori)
• Respon terhadap bunyi
dan suara
• Dolls eyes, cold caloric
test
• tes garpu tala (weber dan
Rinne)
Pemeriksaan saraf kranial
• N IX Glosofaringeus
(sensorik morotik), N X
Vagus (sensorik motorik)
• periksa refleks muntah,
Uvula faring posterior (kata
"ah“) Perhatikan gerakan ke
atas simetris dari langit-
langit lunak dan uvula dan
untuk posisi garis tengah
uvula.
Pemeriksaan saraf kranial
• N XI Spinal accessory
(motorik)
• Pemeriksaan otot
sternokleidomastoideus
• Pemeriksaan otot
trapezius
Pemeriksaan saraf kranial
• N XII Hipoglosus
(motorik)
• Inspeksi kesimetrisan
lidah pada saat bergerak
dan istirahat
• Gerakan lidah kesegala
jurusan
Fungsi motorik
Ø Inspeksi dan palpasi ukuran otot
Ø Palpasi tonus otot (konsistensi, nyeri tekan)
Ø Kekuatan otot
Ø Lihat respon kedua sisi tubuh pasien
Ø catat setiap asimetri otot; atrofi unilateral akan
sering menunjukkan kelemahan.
Ø Untuk menilai ekstremitas, angkat tangan/ kaki
sejajar dengan lantai atau tempat tidur
Fungsi motorik
• Kekuatan otot
Ø Nilai 5 mampu melawan gravitasi dan
melawan tahanan
ØNilai 4 mampu melawan gravitasi dan sedikit
melawan tahanan
ØNilai 3 mampu melawan gravitasi sebentar
ØNilai 2 mampu bergeser
ØNilai 1 ada tonus bila diberi rangsang
ØNilai 0 tidak ada tonus
Fungsi motorik
• Gerakan abnormal yang tidak terkendali :
tremor, khorea, distonia, spasme,
q Catat gerakan abnormal: frekuensi, distribusi,
bertambah atau berkurang
• Gaya berjalan (postur, gerakan anggota
badan, tipe melangkah)
Fungsi sensorik
Ø Sensasi nyeri, sensasi suhu, rasa (sensasi) sikap,
sensasi (rasa) tekan
Ø Gangguan bersifat sentral, perifer atau dermatom
Ø Hasil pengukuran: 0 (tidak ada rasa), 1 (ada, tidak
normal), 2 (normal)
Ø Sensasi superfisial: Sentuh dengn kain, kapas
dan ujungnya dilipat kecil tidak menimbulkan
tekanan, panas atau dingin
Ø Sensasi dalam: vibrasi (garputala), tekanan nyeri
dalam, propoception
Fungsi serebelum
Ø Tes balance dan koordinasi
1) Tes jari hidung dengan mata terbuka dan
tertutup
2) Jari pasien menyentuh jari pemeriksa
3) Pronasi dan supinasi dengan cepat
4) Tumit menelusuri kaki
Tes rangsang meningeal
• Menggambarkan adanya infeksi pada
selaput otak
• Terdiri dari
1. Kaku kuduk
2. Kernig sign
3. Tanda brudzinski I
4. Tanda brudzinski II
5. Laseque sign
Tes rangsang meningeal
Laseque
Penilaian refleks :
Deep tendon superfisicial
• refleks tendon dalam : trisep, bisep,
brakioradialis, patella, dan tendon Achilles.
• The plantar refleks (refleks superfisial) dinilai
dan harus diuji pada pasien koma dan dicurigai
cedera pada lumbar 4 - 5 atau sacral 1- 2
Respon normal adalah fleksi plantar (curling
bawah) dari jari-jari kaki. Perpanjangan besar
kaki-Babinski tanda-abnormal, kecuali pada
anak-anak muda dari 2 years.1,2,5
refleks batang otak
• Menilai refleks batang otak pada pasien stupor atau koma
• Refleks cahaya (N II dan III), refleks korena, Dolls eyes, cold
caloric, refleks batuk, dilatasi pupil
• Dolls eyes, putar kepala pasien cepat dari sisi ke sisi; mata
harus bergerak ke kiri sementara kepala diputar ke kanan,
dan sebaliknya. Jika refleks ini tidak ada, tidak akan ada
gerakan mata.
Okulovestibular
refleks (cold caloric)
• dilakukan oleh dokter, penilaian klinis akhir
dari fungsi batang otak.
• Pastikan membran timpani utuh, kepala
dinaikkan ke sudut 30 derajat,
• masukan 30-50 ml air es/air hangat ke dalam
telinga pasien >30 detik
• Pada batang otak utuh, deviasi lambat
ipsilateral ke arah telinga yang terkena,
kontralateral pada pemberian air hangat.
• Pada pasien dengan cedera batang otak,
tatapan akan tetap di garis tengah.
Tips pengkajian neurologi