Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yoga Kurniawan Saputra

NIM :18504241033

Kelas : A 2018

Soal:

1. Jelaskan asumsi perkembangan masyarakat menurut August Comte, dan bagaimana


kaitanya dengan perkembangan industri otomotif.
2. Perhatikan PPT di WA Group, dan kemudian silakan analisis perkembangan
masyarakat Indonesia sekarang ini terkait dengan isu revolusi industri 4.0 dan society
5.0?
3. Bagaimana asumsi paradigma definisi sosial Max Weber, dan bagaimana kaitanya
dengan paradigma pendidikan dan pilihan metode pembelajaran.
4. Bagaimana Max Weber menjelaskan perkembangan kapitalisme di Amerika Serikat,
dan silakan digunakan untuk menganalisis pendidikan kewirausahaan di Indonesia.

Jawab:

1. Menurut August Comte bahwa perkembangan masyarakat terjadi melalui proses


tahapan perkebangan dari awal menuju ke akhir. August Comte menjelaskan di dalam
teorinya bahwa perkembangan masyarakat bergerak di dalam 3 tahapan, yaitu:
❖ Pertama: Tahapan Teologis
Pada tahapan yang pertama, perkembangan masyaratak di arahkan atau di
pengaruhi nilai-nilai supranatural yang berkembang.
❖ Kedua: Tahapan Metafisik
Tahapan metafisik merupakan tahapan dari manusia mulai percaya terhadap
kekuatan atau hukum alam dengan di pertimbangan akal budi.
❖ Ketiga: Tahapan Positif
Pada tahapan yang terakhir manusia mulai mengembangkan dengan
menggunakan pertimbangan ilmu yang di dapatkannya.

Hubungan teori August Comte dengan perkembangan dunia indutsri otomotif.


Dunia industry otomotif berkembang juga dari awal ke akhir dengan tahapan
perkembangan yang ada. Dahulu manusia masih belum menemukan dunia otomotif
sebagai alat bantu bekerja, dahulu manusia masih mengandalkan kekuatan fisiknya.
Semakin berkembang manusia mulai berfikir dan menciptakan sebuah sebuah
kendaraan yang di gunakan sebagai alat bantu pekerjaan. Kendaraan ini terus
berkembang dan pada saat ini teknologi yang ada terus di kembangkan dengan study,
penelitian dll.

2. Saat ini sering di kenal dengan Era Industri 4.0 yang mana pada era ini perkembangan
teknologi yang berpadu dengan dunia digital. Dan sedang dipersiapkan ke society 5.0,
pada era ini teknologi dan informasi sudah tidak lagi menjadi focus pergerakan
kehidupan manusia. Manusia di era 5.0 ini akan menjadi focus objek pengembangan,
diamana setiap kebutuhan manusia akan di bantu dengan teknologi dan informasi yang
telah dilengkapi dengan pengolahan data dan kecerdasan buatan (Hani Atun Mumtaha,
2019). Sedangkan tujuan akhir dari perkembangan era ini adalah Sustainable
Development Goals (SDGs) (Marlinah, 2019).
Sedangkan perkembangan di Indonesia saat ini sedang mempersiapkan dari
yang pertama dimulai dari bidang Pendidikan. Melalui Pendidikan maka diharapakan
dapat mengatasi kemiskinan, kebodohan, pengangguran dan banyak hal yang membuat
Bangsa kita tertinggal jauh dari bangsa lainya. Melalui pendidikan diharapkan generasi
bangsa terus berinovasi, berkarya dan berwirausaha tidak hanya menjadi entreprenuer
tetapi bisa menjadi technopreneur yang siap menghadapi tantangan diera globalisasi,
era revolusi 4.0 dan yang saat ini sedang siapkan adalah era society 5.0 dimana saat ini
arus informasi teknologi semakin berkembang pesat. (Marlinah, 2019).

3. Paradigma definisi sosial yang dikemukakan oleh Max weber sebagai studi tentang
tindakan sosial antar hubungan sosial. Yang dimaksud dengan tindakan sosial yakni
tindakan individu yang mempunyai arti subyektif, Individu merupakan makhluk kreatif
yang mampu atau setidaknya berpotensi menawar dan bernegosiasi dengan struktur
sosial yang membatasinya. (S.W Septiarti, 2017)
Kaitanya dengan pradigma Pendidikan adalah Pendidikan pada saat ini belajar
tidak hanya merupakan diam saja menurut dengan materi yang di berikan akan tetapi
belajar untuk belajar sehingga pendidikan tidak hanya berorientasi pada nilai akademik
yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga berorientasi pada
bagaimana seorang peserta didik bisa belajar dari lingkungan, dari pengalaman dan
kehebatan orang lain, dari kekayaan dan luasnya hamparan alam, sehingga mereka bisa
mengembangkan sikap kreatif dan daya berpikir imaginatif.
Sedangkan kaitan nya dengan metode belajar yaitu sekarang metode belajar
yang digunakan tidak hanya pasif saja akan tetapi menggunakan metode belajar yang
kreatif yang dapat meningkatkan kualitas siswa.
Jadi kesimpulannya semua pradigma ini adalah sebagai manusia kita tidak
hanya diam saja atau pasif, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman manusia di
tuntut lebih kreatif dan inovatif.

4. Max Weber menjelaskan bahwa kapitalisme di amerika serikat dipengaruhi oleh


semangat agama, nilai-nilai agama menjadi fondasi peradapan bangsa amerika.
Pendidikan kewirausahaan di Indonesia merupakan salah satu Pendidikan yang berguna
untuk membekali peserta didik untuk memupuk jiwa kewirausahaan. Pendidikan
kewirausahaan melakukan pembiasaan dan pemeliharaan perilaku dan sikap untuk
mencapai tujuannya.
Dan jika dikaitkan antara Pendidikan kewiraushaan dan teori max weber tentang
teori kapitalisme di pengaruhi oleh nilai agama, maka mampu memeberikan nilai yang
positif bagi Pendidikan di Indonesia. Melalui pendidikan kewirausahaan, pengertian
dan penerapan kewirausahaan tidak semata-mata hanya dinilai dari segi kapitalisme
semata, melainkan juga peran aspek semangat keagamaan dalam jiwa seorang
wirausaha
Daftar Pustaka

Hani Atun Mumtaha, H. A. (2019). Analisis Dampak Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society
5.0, 56-57.

Marlinah, L. (2019). Pentingnya Peran Perguruan Tinggi Dalam Mencetak SDM Yang Berjiwa Inovator
dan Thenopreneur Menyongsong Era Society 5.0. Jurnal IKRA-ITH Ekonomika, 17-25.

S.W Septiarti, .. d. (2017). Sosiologi dan Antropologi Pedidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai