Anda di halaman 1dari 15

OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO.

1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

KONSEPSI SAAT MASA MENSTRUASI BERDASARKAN


PERSPEKTIF FIQH DAN MEDIS

INTIME RELATION IN MENSTRUATION PERIODE PERSPECTIVE


FIQH AND MEDICAL
Sofiatul Widad
Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo
Email: sofiyatulwidad@akbidibrahimy.ac.id

ABSTRAK

Secara medis hubungan intim atau kopulasi memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Namun
demikian, meski hubungan intim memiliki nilai ibadah dan akan memberi ketenangan dan semangat baru
bagi jiwa, serta akan menambahkan kesehatan, tidak selamanya akan mendatangkan hal yang positif
demikian. Karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hubungan intim. Diantaranya tentang
tatacara melakukannya, tempatnya serta waktunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
implikasi dari hubungan intim di masa haid, dan untuk mengkomparasikan implikasi dari hubungan intim
di masa haid menurut fiqh dan medis. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan mengkaji
beberapa referensi. Ulama hanya berbeda dalam redaksinya saja. Pada subtansinya ulama memaksudkan
haid adalah darah yang keluar dari farji perempuan. Menurut medis darah yang keluar di waktu haid bisa
berfungsi membersihkan vagina dari bakteri. Meski larangan-larangan bagi perempuan ketika haid dalam
pendapat ulama berbeda-beda, tapi dalam hal hubungan intim yang dilakukan di waktu haid para ulama
sepakat menghukumi haram. Tentu hukum haram ini memiliki konsekuensi dosa bagi pelakunya.
Keharaman melakukan hubungan intim yang telah disepakati para ulama tidak sebatas pendapat suatu
hukum yang didasarkan pada alquran dan hadits, bahkan hukum keharaman ini disepakatai oleh ahli
medis bahwa melakukan hubungan intim ketika waktu haid memiliki konsekuensi negatif.

Kata kunci : Menstruasi, Kopulasi . Hukum Islam

ABSTRACT

Medically, intimate or copulating relationships have great health benefits. However, although
intimate relationships are sufficient and will provide new calm and spirit for the soul, and will add health,
not always will bring the positive. Because there are some things to be considered in intercourse. Among
them about the procedure of doing, place and time. The purpose of this study was to determine the
implications of intercourse in the menstrual period, and to compile the implications of the intimate
relationship in menstrual periods according to fiqh and medical. This research is a library research by
reviewing some references. The scholars differ only in their editors. In subtansinya ulama mean
menstruation is the blood coming out of female farji. According to the medical being in use menstruation
can function cleanliness of the vagina from bacteria. Although the prohibitions for women during
menstruation in the opinion of different scholars, but in terms of intimate relationships performed during
the menstruation of the clerical group of judgment punish. Of this illegitimate law has consequences of
sin for the perpetrators. The prohibition of intercourse that has been agreed by the scholars is not limited
to the legal opinion built on the Qur'an and hadith, even this law of salvation is agreed by medical experts
to have intercourse when the menstrual period has a negative legal.

Keywords: Menstruati, Copulation. Islamic law

PENDAHULUAN tujuan dilaksanakannya akad nikah,


Dalam ilmu fiqh, hubungan intim sebagaimana dalam pengertian nikah itu
bagi pasangan suami istri merupakan sendiri, yakni ‘aqdun li hillil bud’i

14
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 15

(nikah dimaksudkan untuk kehalalan mengandung unsur pemaksaan akan


kelamin perempuan). Bahkan, ada menimbulkan kebosanan dan
ulama’ yang mengartikan nikah dengan kekenduran semangat. Karenanya wajar
kata al-wathi’ (hubungan intim). Kedua bila pada sebagian waktunya, jiwa itu
pengertian ini memberi pemahaman disegarkan kembali dengan aktifitas
bahwa nikah tidak lain sebagai pintu yang menyenangkan, yang tidak lain itu
masuk untuk menyalurkan hasrat adalah berhungan intim dengan lawan
biologis dua anak manusia secara halal. jenis. Dan makna inilah yang
Sementara dalam ilmu ushul fiqh, dimaksudkan dengan sakinah atau
nikah ditujukan sebagai media untuk tenteram dan tenang (Al-Ghazaly, 1998).
menyambung nafas kehidupan manusia Penjelasan tentang faidah
dari masa ke masa. Dengan menikah, pernikahan di atas menggambarkan
dua anak manusia akan melangsungkan tentang hubungan intim adalah
kehidupan ini melalui keturunannya kebutuhan biologis yang harus dipenuhi
dengan melakukan penyaluran hasrat oleh seorang manusia. Dengan demikian,
biologisnya. cukup jitu dan tepat dalam ilmu fiqh dan
Selain itu, hubungan intim suami ushul fiqh yang menjelaskan tujuan
istri merupakan aktivitas ibadah yang pernikahan adalah untuk menyalurkan
memiliki nilai pahala. Karena dengan hasrat biologis seorang manusia. Karena
nikah, seorang hamba akan lebih tenang sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam
dan serius dalam melakukan ibadah- Ghazali, seseorang yang telah
ibadah yang disyari’atkan oleh Allah dan menyalurkan hasrat biologisnya akan
Rasul-Nya. Sebagaiman ada yang merasakan ketenangan dan semangat
mengatakan, orang yang telah yang kendor kembali segar. Secara
melakukan akad nikah dianggap telah medis pun hubungan intim memiliki
menyempurnakan sebagian agamanya. manfaat yang besar bagi kesehatan.
Imam al-Gazali memberi Namun demikian, meski
penjelasan tentang faidah pernikahan. hubungan intim memiliki nilai ibadah
Imam Ghazali mengatakan, seorang dan akan memberi ketenangan dan
hamba yang setiap hari dan malam semangat baru bagi jiwa, serta akan
dituntut untuk menuaikan beragam menambahkan kesehatan, tidak
ibadah yang hampir semuanya selamanya akan mendatangkan hal yang
16 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

positif demikian. Karena ada beberapa ‫ﺖ ﻗُﻠْﺖُ ﻧَ َﻌ ْﻢ ﻗَﺎ َل إِنﱠ‬


ِ ‫ﻚ أَﻧُﻔِ ْﺴ‬
ِ َ‫َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َوأَﻧَﺎ أَ ْﺑﻜِﻲ ﻗَﺎ َل ﻣَﺎ ﻟ‬
hal yang harus diperhatikan dalam .َ‫ت آ َدم‬
ِ ‫ﷲُ َﻋﻠَﻰ ﺑَﻨَﺎ‬
‫ھَﺬَا أَ ْﻣ ٌﺮ َﻛﺘَﺒَﮫُ ﱠ‬
hubungan intim. Diantaranya tentang “Ali bin Abdullah menuturkan hadîts
tatacara melakukannya, tempatnya serta kepada kami, dia berkata: Sufyân
waktunya. berkata: aku mendengar Abdurrahman
Tujuan dari penelitian ini adalah bin Al-Qasim, dia berkata: aku
untuk mengetahui implikasi dari mendengar Al-Qâsim bin Muhammad,
hubungan intim di masa haid, dan untuk dia berkata: aku mendengar Âisyah
mengkomparasikan implikasi dari berkata: kami keluar untuk berhaji, lalu
hubungan intim dimasa haid menurut ketika kami berada di daerah Sarif,, aku
fiqh dan medis. haid. Kemudian aku pergi ke Rasulullah
dan aku menangis, lalu Rasulullah
PEMBAHASAN bersabda: apakah kamu haid? Dan aku
Haid dan wanita adalah dua hal menjawab: iya. Maka Rasulullah
yang tidak bisa dipisahkan. Setiap bersabda: Ini adalah sesuatu yang telah
wanita dipastikan akan mengalaminya Allah tetapkan atas anak-anak wanita
karena darah haid merupakan sifat Adam”.
alamiyah setiap wanita. Ketentuan ini Haid memiliki ragam pengertian.
sebagaimana digambarkan oleh Nabi Haid dalam bahasa Arab adalah masdar
Muhammad saw, bahwa haid adalah dari hâdhât mar’ah tahỉdhu haydhan wa
sesuatu yang sudah ditetapkan oleh mahîdhan. Al-Mubarrad berkata:“Darah
Allah SWT. untuk kaum perempuan. haid dinamai haid diambil dari perkataan
Haid adalah pajak wajib yang mereka: ‘Hâdha as-Sailu idza Fâdha’
diberikan Allah atas anak-anak wanita (banjir meluap). “ Mahîdh dan haid
Banî Adam (Lammadhah, 1998), adalah berkumpulnya darah pada tempat
sebagaimana yang disabdakan tersebut, sedang makna hîdhat adalah
Rasulullah: suyyilat (mengalir) (Az-Zawawi,tt).”
ُ‫ﷲِ ﻗَﺎ َل َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﯿَﺎنُ ﻗَﺎ َل َﺳ ِﻤﻌْﺖ‬
‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋﻠِﻲﱡ ﺑْﻦُ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ‬ Mengenai pengertian haid secara
‫َﻋ ْﺒ َﺪ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ ﺑْﻦَ ا ْﻟﻘَﺎ ِﺳﻢِ ﻗَﺎ َل َﺳ ِﻤﻌْﺖُ ا ْﻟﻘَﺎ ِﺳ َﻢ ﺑْﻦَ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ bahasa ini, Al-Mậwardî juga
‫ﯾَﻘُﻮ ُل َﺳ ِﻤﻌْﺖُ ﻋَﺎﺋِ َﺸﺔَ ﺗَﻘُﻮ ُل َﺧ َﺮﺟْ ﻨَﺎ َﻻ ﻧَ َﺮى إِ ﱠﻻ ا ْﻟ َﺤ ﱠﺞ ﻓَﻠَﻤﱠﺎ‬ berkomentar bahwa darah haid dinamai
ُ‫ﷲ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ِ‫ﷲ‬
‫ُﻛﻨﱠﺎ ﺑِ َﺴﺮِفَ ِﺣﻀْ ﺖُ ﻓَ َﺪ َﺧ َﻞ َﻋﻠَ ﱠﻲ َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ haid, karena darah itu mengalir dari
rahim wanita. Pengertian ini diambil dari
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 17

perkataan: “Hâdha as-Sailu wa Fâdha sebab melahirkan atau sakit (Al-Jazîrî,


(ketika banjir meluap).” Terkait dengan 2004). Definisi ini dapat memberi
sebutan darah haid ini, syara’ kesimpulan tentang kriteria darah haid
menyebutnya dengan enam nama, yaitu: dalam pandangan madzhab ini adalah:
al-haydu, ath-thamtsu, al-‘aroku, adh- warna darahnya adalah salah satu dari
dhahku, al-ikbaru dan al-i’shâru (Al- merah, keruh, hijau, kuning, dan hitam,
Khatib, 2003). darah dapat dilihat di luar kemaluan bila
Untuk memperjelas definisi yang duduk, bukan dalam kondisi hamil,
ada, maka alangkah lebih baiknya bila darah keluar pada masa baligh sampai
memperhatikan definisi dari keempat menopause (Al-Jazîrî, 2004).
madzhab fiqh yang terkenal, yaitu Ulama Syâfi'iyyah memahami
Mâlikiyah, Hanafiyah, Syâfi'iyah, dan haid sebagai darah yang keluar dari
Hanâbilah. kemaluan depan wanita yang sehat,
Ulama Mâlikiyah mendefinisikan bukan karena sakit yang menyebabkan
haid sebagai berikut; darah yang keluar keluarnya darah (Al-Jazîrî, 2004). Definisi
dengan sendirinya dari kemaluan depan ini tidak jauh berbeda dengan definisi
wanita pada usia yang pada umumnya beberapa ulama kontemporer
wanita mengalami haid, walaupun hanya sebagaimana disinggung di atas. Karena
setetes (Al-Jazîrî, 2004). Dari definisi di itulah secara otomatis kriterianya juga
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sama.
kriteria darah haid menurut Ulama Ulama Hanabilah memberi
Mâlikiyah adalah warna darahnya adalah definisi haid sebagai darah yang bersifat
dapat merah, kuning dan keruh, keluar tabi'at atau kebiasaan yang keluar dari
secara alami bukan karena penyakit, bagian dalam rahim wanita dalam
terjadi dalam masa aktif (usia haid) keadaan sehat yakni tidak hamil dalam
yakni usia 13 tahun-50 tahun (Al-Jazîrî, waktu-waktu yang diketahui tanpa sebab
2004). melahirkan (Al-Jazîrî, 2004). Hanya tiga
Ulama Hanafiyah berpendapat kriteria darah haid yang dijadikan
bahwa yang dinamakan darah haid patokan kalangan Hanabilah dari definisi
adalah darah yang keluar dari rahim ini, yaitu keluar tidak dalam keadaan
wanita yang tidak hamil, tidak kecil dan hamil, keluar dari rahim, dan keluar
tidak besar dan belum menopause, bukan dalam usia haid.
18 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

Ada beberapa hal yang tidak Karena apabila haid datang, maka
boleh dilakukan oleh wanita yang sedang tinggalkanlah shalat" (Al-Bukhârî, tt).
mengalami haid, diantaranya adalah: Kedua. Membaca al-Quran
Pertama, Melakukan Shalat dan dengan diniatkan untuk membacanya
Sejenisnya (Anam, 2003). Ulama (Anam, 2003). Membaca al-Quran
sepakat bahwa wanita yang sedang haid ketika haid memang diharamkan.
dan nifas tidak boleh melaksanakan Larangan membaca al-Quran ini sesuai
shalat, baik shalat fardhu maupun shalat dengan sabda Nabi:
sunnah. Mereka juga sepakat bahwa ‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋﻠِﻲﱡ ﺑْﻦُ ﺣُﺠْ ٍﺮ َوا ْﻟ َﺤﺴَﻦُ ﺑْﻦُ َﻋ َﺮﻓَﺔَ ﻗ ََﺎﻻ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ‬
wanita yang sedang haid dan nifâs ْ‫ش ﻋَﻦْ ﻣُﻮﺳَﻰ ْﺑ ِﻦ ُﻋ ْﻘﺒَﺔَ ﻋَﻦْ ﻧَﺎﻓِ ٍﻊ ﻋَﻦ‬
ٍ ‫إِ ْﺳ َﻤﻌِﯿ ُﻞ ﺑْﻦُ َﻋﯿﱠﺎ‬
dibebaskan dari kewajiban shalat ْ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَﺎ َل َﻻ ﺗَ ْﻘ َﺮأ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ا ْﺑ ِﻦ ُﻋ َﻤ َﺮ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ‬
sehingga mereka tidak wajib ‫ا ْﻟ َﺤﺎﺋِﺾُ و ََﻻ ا ْﻟ ُﺠﻨُﺐُ َﺷ ْﯿﺌًﺎ ﻣِﻦْ ا ْﻟﻘُﺮْ آ ِن‬
menggantinya setelah haid atau nifas itu "Ali bin Hujr dan Hasan bin Arafah
berhenti (Kamâl, 2007). Keharusan meriwayatkan dari Isma'il bin Ayyasy
meninggalkan shalat ketika haid bin Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu
menjelang sesuai dengan sabda Nabi: Umar dari Nabi SAW, beliau bersabda
‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَ ﱠﻤ ٌﺪ ھُﻮَ اﺑْﻦُ ﺳ ََﻼمٍ ﻗَﺎ َل ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ُﻣﻌَﺎ ِوﯾَﺔَ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ‬ wanita yang haid dan orang yang junub
ُ‫ِھﺸَﺎ ُم ﺑْﻦُ ﻋُﺮْ َوةَ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿ ِﮫ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِ َﺸﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ َﺟﺎءَتْ ﻓَﺎ ِط َﻤﺔ‬ tidak boleh sedikitpun membaca al-
‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ ﯾَﺎ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ﺶ إِﻟَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ‬
ٍ ‫ﺑِﻨْﺖُ أَﺑِﻲ ُﺣﺒَ ْﯿ‬ Qur'an" (Saurah, 1994).
َ‫ع اﻟﺼ َﱠﻼة‬
ُ ‫طﮭُ ُﺮ أَﻓَﺄَ َد‬
ْ َ‫ﷲِ إِﻧﱢﻲ ا ْﻣ َﺮأَةٌ أُ ْﺳﺘَ َﺤﺎضُ ﻓ ََﻼ أ‬
‫َرﺳُﻮ َل ﱠ‬ Akan tetapi ritual ini tidak
‫ق‬
ٌ ْ‫ﻚ ﻋِﺮ‬
ِ ِ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻻ إِﻧﱠﻤَﺎ َذﻟ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ِ‫ﷲ‬
‫ﻓَﻘَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ diharamkan apabila hanya memandang
َ‫ﻚ ﻓَ َﺪﻋِﻲ اﻟﺼ َﱠﻼة‬
ِ ُ‫ﻀﺘ‬
َ ‫ﺾ ﻓَﺈِذَا أَ ْﻗﺒَﻠَﺖْ َﺣ ْﯿ‬
ٍ ‫َوﻟَﯿْﺲَ ﺑِ َﺤ ْﯿ‬ ke arah mushaf Al-Quran sambil
"Muhammad putra Salâm meriwayatkan membacanya dalam hati tanpa gerakan
dari Abû Mu'âwiyah dari Hisyâm bin lidah. Dikecualikan pula wanita yang
'Urwah dari ayahnya dari 'Âisyah, dia menjadi guru ngaji agar tidak terhambat
berkata:Fathîmah binti Abî Hubaisy dalam profesinya begitu pula para
datang kepada Nabi SAW seraya pelajarnya (Muhammad, 2000).
berkata: Wahai Rasulullah aku adalah Selain pendapat di atas, ada juga
wanita yang sedang haid dan belum pendapat yang membolehkan wanita
bersesuci dan aku meninggalkan shalat. haid membaca al-Quran. Yaitu pendapat
Lalu Rasulullah SAW bersabda, itu yang paling kuat dari sekian banyak para
hanyalah keringat/kelenjar bukan haid. ulama. Pendapat ini juga dikemukakan
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 19

oleh Abû Hanîfah serta Syâfi'î dan ٌ ِ‫ﷲِ ﺑْﻦُ ﯾُﻮﺳُﻒَ أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ ﻣَﺎﻟ‬
‫ﻚ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ‬ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﱠ‬
Ahmad (dalam riwayat yang terkenal ‫ﷲُ َﻋ ْﻨﮭَﺎ أَﻧﱠﮭَﺎ‬
‫ﺿ َﻲ ﱠ‬
ِ ‫ْﺑ ِﻦ ا ْﻟﻘَﺎ ِﺳﻢِ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿ ِﮫ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِ َﺸﺔَ َر‬
dari keduanya) (Al-Fatâwâ,tt). ‫ﺖ وَ َﻻ‬
ِ ‫ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻗَ ِﺪﻣْﺖُ َﻣ ﱠﻜﺔَ َوأَﻧَﺎ َﺣﺎﺋِﺾٌ َوﻟَ ْﻢ أَطُﻒْ ﺑِﺎ ْﻟﺒَ ْﯿ‬
Pertama, menyentuh mushaf ‫ﻚ إِﻟَﻰ َر ُﺳﻮ ِل ﱠ‬
ِ‫ﷲ‬ َ ِ‫ﺼﻔَﺎ َوا ْﻟﻤَﺮْ َو ِة ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓَ َﺸﻜَﻮْ تُ َذﻟ‬
‫ﺑَﯿْﻦَ اﻟ ﱠ‬
(Anam, 2003). Haram bagi wanita yang ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَﺎ َل ا ْﻓ َﻌﻠِﻲ َﻛﻤَﺎ ﯾَ ْﻔ َﻌ ُﻞ ا ْﻟ َﺤﺎجﱡ َﻏ ْﯿ َﺮ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ
sedang mengalamai haid menyentuh ‫ﻄﮭُﺮِي‬
ْ َ‫ﺖ ﺣَ ﺘﱠﻰ ﺗ‬
ِ ‫أَنْ َﻻ ﺗَﻄُﻮﻓِﻲ ﺑِﺎ ْﻟﺒَ ْﯿ‬
mushaf (langsung dengan tangannya) "Abdullah bin Yûsuf meriwayatkan dari
tanpa pembatas (kain atau semacamnya) Mâlik dari Abdurrahmân bin al-Qâsim
(Al-Fauzan, 2005). Hal ini berdasarkan dari ayahnya dari Âisyah ra.,
firman Allah: sesungguhnya dia berkata: aku datang
َ‫ﻻَ ﯾَ َﻤ ﱡﺴﮫُ اِﻻﱠ ا ْﻟ ُﻤﻄَﮭﱠﺮُوْ ن‬ ke Makkah dan saya haid. Lalu saya
"Tidak menyentuh al-Quran itu kecuali tidak tawaf juga tidak sa'i di antara Sofâ
para hamba yang disucikan". (Qs. Al- dan Marwâ. Dia berkata: aku
Waqi'qh:79). mengadukan hal itu kepada Rasulullah
Kedua, Membawa Mushaf. SAW, lalu beliau bersabda: lakukanlah
Membawa mushaf tidak apa-apa jika olehmu pekerjaan-pekerjaan seperti
disertai benda lain dengan niat dan yang dilakukan oleh orang yang berhaji
tujuan tidak membawa mushaf. kecuali berthawâf di Baitullah sampai
Dikeculaikan pula beberapa tafsir yang engkau bersesuci".(Al-Bukhârî, tt).
lebih banyak tafsirnya dari pada ayat al- Keempat, Berpuasa.
Qur'an-nya (Anam, 2003). Haramnya berpuasa ini berlaku pada
Ketiga, Melakukan Thawâf puasa wajib maupun sunnah. Kalaupun
(Anam, 2003). Tahwâf juga diharamkan ia tetap berpuasa, maka puasanya itu
bagi wanita yang sedang mengalami haid batal, tidak sah. Akan tetapi, ia harus
atau nifas. Keharaman ini berlaku secara mengganti hari-hari puasa Ramadhan
mutlak berdasarkan kesepakatan para yang tidak dipuasainya (Anam, 2003),
ulama (Ijmâ’). Dalilnya adalah hadits sebagaimana sabda Rasulullah:
yang menceritakan bahwa Âisyah ‫ق أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ َﻣ ْﻌ َﻤ ٌﺮ‬
ِ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﺑْﻦُ ُﺣ َﻤ ْﯿ ٍﺪ أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ اﻟ ﱠﺮزﱠا‬
mengalami haid saat melaksanakan ‫ﺻﻢٍ ﻋَﻦْ ُﻣﻌَﺎ َذةَ ﻗَﺎﻟَﺖْ َﺳﺄَﻟْﺖُ ﻋَﺎﺋِ َﺸﺔَ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻣَﺎ‬
ِ ‫ﻋَﻦْ ﻋَﺎ‬
ibadah haji. Lalu Nabi Muhammad ْ‫ﻀﻲ اﻟﺼ َﱠﻼةَ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖ‬
ِ ‫ﻀﻲ اﻟﺼﱠﻮْ َم و ََﻻ ﺗَ ْﻘ‬
ِ ‫ﺾ ﺗَ ْﻘ‬
ِ ِ‫ﺑَﺎ ُل ا ْﻟ َﺤﺎﺋ‬
bersabda kepadanya seperti di bawah ini: ْ‫ﺖ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺴْﺖُ ﺑِ َﺤﺮُو ِرﯾﱠ ٍﺔ َوﻟَ ِﻜﻨﱢﻲ أَ ْﺳﺄَ ُل ﻗَﺎﻟَﺖ‬
ِ ‫أَ َﺣﺮُو ِرﯾﱠﺔٌ أَ ْﻧ‬
20 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

‫ﻀﺎ ِء اﻟﺼﱠﻮْ مِ و ََﻻ ﻧُﺆْ َﻣ ُﺮ‬ َ ِ‫ﻛَﺎنَ ﯾُﺼِﯿﺒُﻨَﺎ َذﻟ‬


َ َ‫ﻚ ﻓَﻨُﺆْ َﻣ ُﺮ ﺑِﻘ‬ darurat seperti tidak ada jalan lain selain
‫ﻀﺎ ِء اﻟﺼ َﱠﻼ ِة‬
َ َ‫ﺑِﻘ‬ harus melalui masjid tersebut. Hal ini
"Abduh bin Humaid dikarenakan darah haid wanita tersebut
meriwayatkan dari Abdur Razzâq dari hawatir jatuh di dalam masjid(Baqir Al-
Ma'mar dari 'Âshim dari Mu'adzah, dia Habsyi).
berkata: aku bertanya kepada 'Âisyah Dalam hal ini Rasulullah
ra.: apakah wanita yang haid wajib bersabda:
mengganti puasanya dan tidak usah ‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ِﺮ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ َﺷ ْﯿﺒَﺔَ َو ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْﻦُ ﯾَﺤْ ﯿَﻰ ﻗ ََﺎﻻ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ‬
mengganti shalatnya? Lalu 'Âisyah ‫ي‬
‫ب ا ْﻟﮭَ َﺠ ِﺮ ﱢ‬
ِ ‫أَﺑُﻮ ﻧُ َﻌﯿْﻢٍ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ اﺑْﻦُ أَﺑِﻲ َﻏﻨِﯿﱠﺔَ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ا ْﻟ َﺨﻄﱠﺎ‬
menjawab: apakah terasa panas? Aku ‫ج اﻟ ﱡﺬ ْھﻠِ ﱢﻲ ﻋَﻦْ َﺟ ْﺴ َﺮةَ ﻗَﺎﻟَﺖْ أَﺧْ ﺒَ َﺮ ْﺗﻨِﻲ أُ ﱡم‬
ٍ ‫ﻋَﻦْ ﻣَﺤْ ﺪُو‬
menjawab: tidak, aku tidak merasakan ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ِ‫ﷲ‬
‫َﺳﻠَ َﻤﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ َد َﺧ َﻞ َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬
panas tapi aku hanya bertanya. ‫ﺻﺮْ َﺣﺔَ ھَﺬَا ا ْﻟ َﻤ ْﺴ ِﺠ ِﺪ ﻓَﻨَﺎدَى ﺑِﺄَ ْﻋﻠَﻰ ﺻَﻮْ ﺗِ ِﮫ إِنﱠ‬
َ
Kemudian 'Âisyah menjawab: haid itu ‫ﺾ‬
ٍ ِ‫ﺐ و ََﻻ ﻟِ َﺤﺎﺋ‬
ٍ ُ‫ا ْﻟ َﻤ ْﺴ ِﺠ َﺪ َﻻ ﯾَ ِﺤﻞﱡ ﻟِ ُﺠﻨ‬
akan menimpa kita, kita diperintah "Abû Bakar bin Abî Syaibah dan
mengganti puasa, dan tidak Muhammad bin Yahyâ meriwayatkan
diperintahkan mengganti shalat" dari Abû Nu'aim dari Ibnu Abî
(Muslim). Ghanniyah dari Abî al-Khatthâb al-
Hal ini berlainan dengan shalat- Hajarî dari Mahduj adz-Dzuhlî dari
shalat fardhu yang ditinggalkan selama Jasrah, dia berkata: Ummu Salamah
mengalami pendarahan haid. Kalau memberitahuku bahwa Rasulullah masuk
shalat fardlu yang ditinggalkan tersebut ke luar masjid, lalu beliau bersabda
wajib diganti di hari-hari sucinya. Hal ini dengan suara keras, bahwa masjid tidak
demi tidak membebaninya terlalu berat, halal bagi orang yang junub dan wanita
mengingat bahwa jumlah shalat yang yang haid" (Abu Abdullah).
ditinggalkannya lebih banyak Keenam, Bersesuci dari Hadats
jumlahnya, tidak sama seperti halnya (Anam, 2003). Jumhur ulama (baik yang
puasa di bulan Ramadhân (Baqir Al- salaf maupun yang khalaf) mengatakan
Habsyi). bahwa orang yang sedang mengalami
Kelima, Masuk, berjalan, dan haid tidak boleh berwudhu'(Imam Abu
menetap di masjid (Anam, 2003). Haram Zakariya) (bersesuci dari hadats kecil).
bagi wanita yang sedang haid duduk atau Dari hal itu dapat dianalogikan, jika
berhenti di masjid, kecuali dalam kondisi bersesuci dari hadas kecil saja tidak
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 21

boleh apalagi bersesuci dari hadats (mandi atau wudhu'), shalat, puasa,
besar. thawaf, membaca Al-Qur’an, menyentuh
Ketujuh, Ber-jima’ (Anam, mushaf dan membawa mushaf, masuk
2003). Diharamkan pula melakukan masjid dan i’tikaf (berdiam di masjid)
hubungan seksual (jimak, senggama) (Imam Syafi’i dan Hambali) dan
bagi suami isteri, ketika si isteri belum bersetubuh (jima') (Bidayatul
suci kembali dari haid atau nifâs, dan Mujtahidh).
juga belum bersuci diri (atau belum Dari sekian larangan bagi
melaksanakan mandi wajib). Ini adalah perempuan yang sedang haid tersebut,
pendapat Imam Mâlik, Imam As-Syâfi'î, ulama sepakat bahwa perempuan yang
dan Jumhur (Imam Abu Zakariya). sedang diharamkan melakukan aktvitas
Akan tetapi, meskipun masih seksual. Dengan demikian, secara
dalam keadaan haid dan nifâs, mereka hukum Islam, sangat dilarang melakukan
boleh tidur bersama dan bahkan hubungan intim atau jima’ bagi suami
bersentuhan kulit secara langsung, istri ketika masa haid.
dengan cara bagaimanapun, asalkan Hukum ini telah dijelaskan oleh Allah
menghindari bagian tubuh isteri antara dalam firman-Nya:
pusar dan lutut (Imam Abu Zakariya). ‫ﺾ ﻗُﻞْ ھُ َﻮ أَذًى ﻓَﺎ ْﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا اﻟﻨﱢﺴَﺎ َء‬
ِ ‫ﻚ َﻋ ِﻦ ا ْﻟ َﻤﺤِﯿ‬
َ َ‫َوﯾَ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ‬
Pada bagian ini, tidak dibolehkan saling َ‫ﻄﮭُﺮْ نَ ﻓَﺈِذَا ﺗَﻄَﮭﱠﺮْ ن‬
ْ َ‫ﺾ و ََﻻ ﺗَ ْﻘ َﺮﺑُﻮھُﻦﱠ َﺣﺘﱠﻰ ﯾ‬
ِ ‫ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻤﺤِﯿ‬
bersentuhan, kecuali secara tidak َ‫ﷲَ ﯾُ ِﺤﺐﱡ اﻟﺘﱠﻮﱠاﺑِﯿﻦ‬
‫ﷲُ إِنﱠ ﱠ‬
‫ﻓَﺄْﺗُﻮھُﻦﱠ ﻣِﻦْ َﺣﯿْﺚُ أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ُﻢ ﱠ‬
langsung, yakni dibatasi oleh kain yang (222) َ‫ﻄﮭﱢﺮِﯾﻦ‬
َ َ‫َوﯾُﺤِﺐﱡ ا ْﻟ ُﻤﺘ‬
menutupi (Sayyid Sabiq). Keharaman “Dan mereka bertanya
mengumpuli istri ketika mengalami haid kepadamu (wahai Muhammad),
itu sudah sangat jelas dituturkan dalam mengenai (hukum) haid. Katakanlah:
al-Quran surat al-Baqarah ayat 222, “Darah haid itu adalah kotoran dan
yaitu: mendatangkan mudarat”. Oleh sebab itu
‫ﺾ‬
ِ ‫ﻓَﺎ ْﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا اﻟﻨﱢﺴَﺎ َء ﻓِﻰ ا ْﻟ َﻤ ِﺤ ْﯿ‬ hendaklah kamu menjauhkan diri dari
"…., maka jauhilah istri-istrimu pada perempuan (jangan bersetubuh dengan
waktu haid" (Depag RI, 1994). isteri kamu) dalam masa datang darah
Hal-hal yang haram dilakukan haid itu, dan janganlah kamu hampiri
perempuan saat haid menurut Imam mereka (untuk bersetubuh) sebelum
Syafi'i dan Hanafi adalah thaharah mereka suci. Kemudian apabila mereka
22 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

sudah bersuci maka datangilah mereka darah yang keluar itu yang kotor.
menurut jalan yang diperintahkan oleh Pernyataan ini sangat berbeda dengan
Allah kepada kamu. SesungguhNya anggapan sebagian orang yang
Allah mengasihi orang-orang yang mengindentikkan haid dengan
banyak bertaubat, dan mengasihi orang- "perempuan yang kotor".
orang yang sentiasa mensucikan diri.” Dengan analisis di atas,
(QS. Al-Baqarah 2:222) (Depag RI, selanjutnya Fayumi berujar, dalam al-
1994). Quran yang dianggap kotor adalah
Menyikapi ayat ini, Badriyah darahnya, dan bukan perempuan itu
Fayumi mengatakan bahwa kata sendiri. Ini adalah pendapat yang sangat
"‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬disebut sebanyak dua kali. logis dan sesuai dengan kaidah umum
Selanjutnya dia mengatakan, para kedokteran yang meyatakan bahwa
mufassir berbeda pendapat tentang arti darah haid adalah darah yang tidak
kata "‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬ini (Ghazali, 2002). Ada diperlukan bagi oragan tubuh perempuan
yang menganggap keduanya bermakna dan harus dibuang karena jika tetap
sama, yakni "haid" seperti ath-Thabarî berada dalam perut justeru akan menjadi
(Hayyan, 1993). Namun ada pula yang penyakit. Dengan argumen medis yang
membedakan makna keduanya. Kata demikian, pernyataan al-Quran tentang
"‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬yang pertama berarti "darah haid sama sekali tidak dikamsudkan
haid" dan kata "‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬yang kedua sebagai ajaran yang memandang rendah
berarti "tempat keluarnya darah haid". perempuan yang sedang haid.
Abu Hayyân termasuk yang berpendapat Begitu pula dengan kata "‫"اﻟﻤﺤﯿﺾ‬
demikian. yang kedua: ‫ﺾ‬
ِ ‫اﻟﻨﱢﺴَﺎ َء ﻓِﻰ اﻟِ َﻤ ِﺤ ْﯿ‬ ‫ﻓَﺎ ْﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا‬
Dalam buku yang sama Fayumi bukan perempuan yang haid yang harus
melanjutkan bahwa kata "‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬dan diasingkan dan singkirkan, melainkan
bukan--misalnya--kata "‫اﻟﺤﺎﺋﺾ‬ " para suami yang harus melakukan i'tizâl
(perempuan yang sedang haid) memiliki (tidak melakukan hubungan seksual) di
implikasi teologis yang sangat dalam. tempat keluarnya darah haid (faraj atau
Dalam kata "‫ "اﻟﻤﺤﯿﺾ‬yang pertama yakni vagina) samapi perempuan itu suci dari
(‫اﻟﻤﺤﯿﺾ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫)ﯾﺴﺎﻟﻮﻧﻚ‬, al-Quran haid yang dialaminya. Sementara dalam
memberikan penegasan bahwa bukan selain hubungan seks, perempuan harus
perempuan haid yang kotor, melainkan
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 23

tetap diperlakukan sebagaimana biasa menurunkan ayat: (mereka bertanya


(Ghazali, 2002). kepadamu tentang haidl, katakanlah:
Penafsiran ayat seperti tersebut haidl itu adalah kotoran. Maka
memang sesuai dengan ajaran hendaklah kamu menjauhkan diri dari
Rasulullah, saw. Beliau menjelaskan wanita diwaktu haidh) sampai akhir
bahwa maksud menjauhi para isteri di st ayat. Lalu Rasulullah bersabda: (ajaklah
haid adalah tidak menjimak mereka berkumpul dalam rumah-rumah
(menyetubuhinya), bukan mereka, dan berbuatlah apa saja kecuali
memarginalkan mereka dalam segala yang berhubungan dengan seks)"
aktifitas sehai-hari, seperti yang (Sulaiman, 2006).
dipraktikkan oleh umat Yahudi. Menurut Hadits yang
Rasulullah , saw. bersabda: diriwayatkan oleh Bukhari, Aisyah
،‫ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﺣﻤﱠﺎ ٌد‬،‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ﺑْﻦُ إِ ْﺳﻤَﺎ ِﻋﯿ َﻞ‬ pernah ditanya oleh Masruq bin Ajdak,
‫ أَنﱠ ا ْﻟﯿَﮭُﻮ َد‬،‫ﻚ‬
ٍ ِ‫ﺲ ْﺑ ِﻦ ﻣَﺎﻟ‬
ِ َ‫ ﻋَﻦْ أَﻧ‬، ‫أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ ﺛَﺎﺑِﺖٌ ا ْﻟﺒُﻨَﺎﻧِﻲﱡ‬ “Apakah yang boleh dilakukan oleh
‫ َوﻟَ ْﻢ‬،ِ‫ﻛَﺎﻧَﺖْ إِذَا َﺣﺎﺿَﺖْ ِﻣ ْﻨﮭُ ُﻢ ا ْﻣ َﺮأَةٌ أَﺧْ َﺮﺟُﻮھَﺎ ﻣِﻦَ ا ْﻟﺒَ ْﯿﺖ‬ suami semasa isterinya sedang dalam
َ‫ﺖ ﻓَ ُﺴﺌِﻞ‬
ِ ‫ َوﻟَ ْﻢ ﯾُ َﺠﺎ ِﻣﻌُﻮھَﺎ ﻓِﻲ ا ْﻟﺒَ ْﯿ‬،‫ﯾُ َﺆا ِﻛﻠُﻮھَﺎ َوﻟَ ْﻢ ﯾُﺸَﺎ ِرﺑُﻮھَﺎ‬ keadaan haid?” Lalu Aisyah menjawab,
ُ‫ﷲ‬
‫ ﻓَﺄَ ْﻧ َﺰ َل ﱠ‬،‫ﻚ‬
َ ِ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻋَﻦْ َذﻟ‬
َ ِ‫ﷲ‬
‫َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ “Apa-apa saja kecuali bersetubuh.” (HR.
‫ ھُ َﻮ‬: ْ‫ ﻗُﻞ‬،ِ‫ﻚ َﻋ ِﻦ اﻟ َﻤﺤِﯿﺾ‬
َ َ‫ُﺳ ْﺒ َﺤﺎﻧَﮫُ َوﺗَﻌَﺎﻟَﻰ } َوﯾَ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ‬ Bukhari).
،ِ‫أَذًى ﻓَﺎ ْﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا اﻟﻨﱢﺴَﺎ َء ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻤﺤِﯿﺾِ{ إِﻟَﻰ آ ِﺧ ِﺮ ْاﻵﯾَﺔ‬ Hadis lain Nabi bersabda, “Siapa
‫ » َﺟﺎ ِﻣﻌُﻮھُﻦﱠ ﻓِﻲ‬:َ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠﻢ‬
َ ِ‫ﷲ‬
‫ﻓَﻘَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬ saja yang menyetubuhi perempuan yang
«‫ح‬
ِ ‫ َواﺻْ ﻨَﻌُﻮا ُﻛ ﱠﻞ ﺷَﻲْ ٍء َﻏ ْﯿ َﺮ اﻟﻨﱢﻜَﺎ‬،ِ‫ا ْﻟﺒُﯿُﻮت‬ sedang haid ataupun menyetubuhi
"Mûsâ bin Ismâ'îl mengabarkan wanita di saluran duburnya ataupun
kepada kita, bahwa berdasarkab berita mendatangi tukang tenung nasib dan
yang dikabarkan oleh Hammad yang mempercayainya, sesungguhnya dia
diterima dari Tsâbit al-Bunanî, dari telah kufur dengan apa yang diturunkan
Anas bin Mâlik, dia berkata: apabila ke atas Muhammad.” (HR. Ahmad dan
orang perempuan Yahudi sedang haidl, Tarmuzi)
maka dia akan dikeluarkan dari Imam Al Ghazali merumuskan
rumahnya, tidak diajak makan bersama, hukum tentang larangan berhubungan
minum bersama dan tidak boleh tinggal intim ketika haid di dalam Ihya
dalam rumahnya. Lalu Rasulullah Ulumuddin dengan berkata, “Janganlah
ditanya mengenai hal itu, maka Allah suami menyetubuhi isteri yang sedang
24 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

haid dan juga jangan sesudah haid Nadesul) melalui vagina merupakan
sebelum si isteri menyempurnakan darah campuran yang terdiri atas darah
mandi wajib terlebih dahulu, kerana 50-80 %, hasil campuran dari peluruhan
yang demikian itu diharamkan. lapisan endometrium uteri, bekuan
Bahkan meski perempuan sudah darah, yang telah mengalami proses
lepas dari masa haid tapi belum mandi hemolisis (Hendik, 2006) dan aglutinasi,
hadats, seorang suami tetap dilarang sel-sel epitel dan stroma (jaringan ikat
menyetubuhinya. Segala sesuatu yang pda organ tubuh) dari dinding uterus dan
dilarang saat perempuan masih vagina yang mengalami disintegrasi
mengeluarkan darah haid, dilarang pula (Hendik, 2006) dan otolisis (Hendik,
pada saat bersih dari darah namun belum 2006), cairan dan lendir (terutama yang
mandi suci, kecuali puasa. Jadi, bagi dikeluarkan dari dinding uterus, vagina
suami tidak diperbolehkan menyetubuhi dan vulva), serta beberapa bakteri dan
istrinya sebelum mandi dari haid mikroorganisme yang senantiasa hidup
(Muhammad). di beberapa daerah kemaluan wanita
Aturan tidak boleh bersetubuh (flora normal), seperti basil Doderleine,
dengan wanita haid telah dijelaskan Al- streptokokus, stafilokokus, difteroid, dan
Qur'an sejak 14 abad yang lalu. Kini, echericia (Hendik, 2006).
ilmu kedokteran modern mempertegas Darah haid yang banyak
bahwa bersetubuh dengan wanita haid mengandung hasil campuran dari hasil
dapat mengakibatkan peradangan atau penumpukan sisa-sisa deskuamasi
luka pada bagian vagina, sebab selaput lapisan endometrium uteri, bekuan
rahim bisa bergeser dan tergores saat darah, cairan dan lendir, serta beberapa
bersenggama. Mungkin juga, peradangan bakteri dan mikroorganisme (yang
bisa terjadi diselaput britton yang bisa kemungkinan telah berubah sifatnya
mengakibatkan gagal ginjal. Pada menjadi pathogen potensial), akan
akhirnya, wanita haid yang disenggama tampak berwarna merah kehitaman atau
bisa berakibat mandul, karena saluran hitam. Dengan begitu, sifat darah haid
telur ke kandungan (fallopian tube) yang dimaksudkan dalam perspektif
terganggu peradangan. medis adalah warna darah.
Menurut para pakar bahwa, darah Para dokter menuturkan bahwa
haid yang dikeluarkan (Hendrawan pada diri wanita yang tengah menstruasi,
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 25

intensitas hormon julikolin yang mengajarkan agar kita, khususnya kaum


berfungsi meningkatkan gairah seksual pria untuk tidak bersifat feminim atau
kian berkurang pada hari-hari haid. bersikap layaknya waria, supaya
Hormon tersebut mulai bertambah manusia tumbuh sesuai kodratnya
banyak sejak hari pertama masa suci masing-masing (Qindil abdul Mun’im,
(thuhur) hingga hari keempat belas. 1429).
Sebaliknya hormon albergstron yang Menurut kajian yang dijalankan
selalu menciptakan perasaan kurang oleh Dr. Diana Antoniskis (MD) dari
gairah dalam berhubungan intim kian Kumpulan Penyelidikan dan Pendidikan
banyak pada masa- masa menstruasi. (The Research And Education Group)
Para dokter menjelaskan, pada yang beribu pejabat di Oregon, dalam
masa menstruasi, vagina mengeluarkan artikel yang bertajuk Women With HIV
zat-zat masam yang bisa berfungsi Infection, risiko jangkitan kuman HIV
membersihkan vagina dari bakteri. meningkat di kalangan wanita yang
Namun, jika wanita haid berhubungan mengadakan hubungan seks ketika haid
intim, maka secretion atau pengeluaran ataupun dengan lelaki yang tidak
zat asam dapat berubah menjadi berkhitan.
pengeluaran zat alkali yang bisa Pusat Pengawalan dan
menimbulkan peradangan pada vagina. Pencegahan Penyakit (Centers for
Bakteri yang seharusnya dibuang Disease Control And Prevention) di
menemukan iklim kondusif tatkala Amerika, pada Perhimpunan kesebelas
terjadi hubungan intim. Hubungan Pertubuhan Antarabangsa Berhubung
seksual pada masa–masa menstruasi juga Penyakit-Penyakit Jangkitan Seksual di
mengakibatkan radang saluran kencing, New Orleans yang diadakan pada 27
baik pada pihak pria maupun wanita. hingga 30 Ogos pada tahun 1995
Disinilah tampak mukjizat al- melaporkan, menjauhi hubungan seks
Qur’an yang telah mengajarkan kepada ketika haid ataupun ketika mengalami
kita tentang tata cara mendidik jiwa, pendarahan di bahagian faraj adalah
menumbuhkan hubungan seksual yang penting untuk mengurangkan risiko
harmonis, memelihara kesehatan dan dijangkiti kuman HIV bagi lelaki dan
kebersihan alat kelamin maupun organ wanita.
tubuh lainnya. Al-Qur’an juga
26 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

Laporan itu juga menjelaskan, daripada serangan bakteria oleh bahan


wanita yang mengadakan hubungan seks asid yang terdapat di kawasan faraj atau
ketika haid meningkatkan risiko vagina.
dijangkiti AIDS sebanyak enam kali Ketika wanita itu didalam
ganda. Persetubuhan pada waktu haid keadaan haid, kawasan faraj menjadi
juga boleh mengakibatkan pendarahan alkali justru memudahkan kuman untuk
yang teruk ke atas wanita. Kajian yang membiak dan mendatangkan penyakit
dilakukan oleh Dr. Winnifield Cutler dan terutamanya apabila berlaku
rakan-rakannya dari Institut Athena Bagi persetubuhan pada waktu itu.
Kesihatan Wanita di Chester Springs Oleh yang demikian, hukum
menunjukkan, wanita yang hampir putus pengharaman persetubuhan ketika haid
haid atau perimenopausal, yang kerap oleh Islam adalah amat baik kerana ia
mengadakan hubungan seks ketika haid mendatangkan banyak manfaat dari
sering kali mengalami masalah sudut kesehatan. Walau bagaimanapun
pendarahan yang teruk daripada biasa. Islam tidak melarang diantara suami
Kebiasaannya kes-kes seperti ini isteri bergurau senda dan bergaul mesra
akhirnya terpaksa menjalani semasa haid, asalkan perbuatan itu tidak
pembedahan berisiko tinggi untuk membawa kepada persetubuhan.
membuang rahim atau hysterectomy dan
ovari atau ovariectomy. Penemuan ini SIMPULAN
dilaporkan di dalam Journal of Setelah penulis paparkan tentang
Psychosomatic Obstetrics and haid dan hukum melakukan hubungan
Gynaecology pada tahun 1996. Bagi intim di masa haid serta dipandang dari
golongan wanita, tiub fallopian dan ovari sisi medis juga, maka dapat disimpulkan
mereka boleh diserang kuman bakteria dengan tiga poin berikut:
sehingga menyebabkan keputihan, sakit 1. Tentang pengertian haid, ulama hanya
dan demam yang kuat. berbeda dalam redaksinya saja. Pada
Risiko untuk mengidap penyakit subtansinya ulama memaksudkan
ini adalah tinggi di kalangan mereka haid adalah darah yang keluar dari
yang melakukan hubungan seks ketika farji perempuan. Menurut medis
haid. Hal ini disebabkan, kebiasaannya darah yang keluar di waktu haid bisa
tiub fallopian dan ovari dilindungi
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28 27

berfungsi membersihkan vagina dari Abû 'Isâ Muhammad bin 'Isâ bin Saurah.
1994. Sunan At-Tirmidzî.
bakteri.
Beirut: Dâr al-Fikr
2. Meski larangan-larangan bagi
Abû Abdullah Muhammad bin Ismâ'îl
perempuan ketika haid dalam
bin Ibrâhim bin Al-Mughîrah
pendapat ulama berbeda-beda, tapi bin Bardazbah Al-Bukhârî.
Shahîh Al-Bukhârî. Beirut:
dalam hal hubungan intim yang
Maktabah Ats-Tsaqâfiyah, TT
dilakukan di waktu haid para ulama
Abû Abdullah Muhammad bin Yazîd Al-
sepakat menghukumi haram. Tentu
Qazwinî. Sunan Ibnu Mâjah.
hukum haram ini memiliki Beirut: Dâr al-Kutub al-
Ilmiyah, tt
konsekuensi dosa bagi pelakunya.
3. Keharaman melakukan hubungan Abu Hayyân. Al-Bahr Al-Muhîth. 1993.
Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah
intim yang telah disepakati para
ulama tidak sebatas pendapat suatu Abu Dawud Sulaiman. 1996. Sunan Abu
Dawud. Beirut: Dar al-Kutub
hukum yang didasarkan pada alquran
al-Ilmiyah
dan hadits, bahkan hukum keharaman
Abû Husain Muslim bin Al-Hajjâj.
ini disepakatai oleh ahli medis bahwa
Shahîh Muslim. Beirut: Dâr al-
melakukan hubungan intim ketika Fikr, tt
waktu haid memiliki konsekuensi
Al-Bukhari. Shahih Al-Bukhari. Al-
negatif, semisal mengakibatkan Maktabah Asy-Syamilah
radang saluran kencing, baik pada
Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin
pihak pria maupun wanita. Bahkan Muhammad al-Ghazaly. 1989
M. Ihya' Ulum al-Din. Beirut:
berpotensi penyakit HIV dan AIDS.
Dar al-Fikr

DAFTAR PUSTAKA Al-Imam Al-Qadhi Abi Al-Walid


Muhammad bin Ahmad bin
Abdurrahmân Al-Jazîrî, Al-Fiqh ala Al- Muhammad bin Ahmad Ibn
Madzâhib Al-'Arba'ah. Rusyd Al-Qurtubi Al-Andalusi.
2004.Istanbul: Hakikat Kitabevi 2004. Bidayah Al-Mujtahid wa
Nihayah Al-Muqtashid. Beirut:
Abdul Moqsit Ghazali dkk. 2002. Tubuh, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah
Seksualitas, dan Kedaulatan
Perempuan. Yogyakarta: LkiS Ash-Shahib bin 'Ubbad. Al-Muhîth Fi
Al-Lughah. Al-Maktabah Asy-
Abû Mâlik Kamâl. 2007. Fiqh Sunnah Syâmilah
Wanita, Jakarta; Pena Pundi
Aksara
28 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 1, FEBRUARI 2017: 14 - 28

Athif Lammadhah. 1999. Menstruasi Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-
Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Fauzan. 2005. Fiqh Mukminat,
Pustaka Al-Kautsar Upaya Syar'i Menjaga
Martabat, Kesucian, dan
Ath-Thâhir Ahmad Az-Zâwî, Tartîb Al- Kemuliaan Wanita. Yogyakarta:
Qâmûs Al-Muhîth, Cet. III. Wihdah Press
Beirût: Dâr Al-Fikr,tt.
Sayyid Sabiq. 1983. Fiqh As-Sunnah.
Departemen Agama RI. 1994. Al-Quran Beirut: Dar Al-Fikr
dan Terjemahnya.Semarang: PT
Kumudasmoro Grafindo Yahyâ Abdurrahmân Al-Khatîb. 2003.
Hukum-hukum Wanita Hamil
Hendrik. 2006. Problema haid Tinjauan (Ibadah, Perdata dan Pidana).
Syariat Islam dan Medis. Solo: Bangil: Al-Izzah
Tiga Serangkai

Ibnu Taimiyah. Majmû' Al-Fatâwâ.


tanpa penerbit, tt.

Imâm Abû Zakariyâ Muhyiddîn bin


Syaraf An-Nawawî. Majmû'
Syarah Al-Muhaddzab. Beirut:
Dâr al-Fikr, tt

Jamâluddîn Muhammad bin Mukram


Ibnu Mandzar Al-Afriqî Al-
Mishrî. Lisân Al-Arab. Beirut:
Dâr Al-Fikr, tt

Muhammad bin Idris As Syafii. Al


Umm. Bairut: Darul Ma’rifah

Muhammad Bagir Al-Habsyi. 2000.


Fiqh Praktis. Bandung: Mizan

Nur Hasyim S. Anam. 2003. Darah


Wanita Perspektif Fiqh dan
Ilmu Kedokteran, Surabaya:
Diantama

Pisu A Partanto dan M. Dahlan Al Barry.


Kamus Ilmiah Populer,
(Surabaya: Arkola, tt

Qindil Abdul Mun’im. 1429 H. Al-


Qur’an Obat Paling Dahsyat.
Hilal Pustaka

Anda mungkin juga menyukai