Anda di halaman 1dari 6

ETIKA PUBLIKASI

Kode Etik Publikasi Ilmiah

■ Pengertian: Panduan etika yang telah disepakati bersama dalam mempublikasikan karya
ilmiah
■ Bentuk Etika Publikasi:
– Honesty/ Kejujuran (bebas dari plagiarism (copas milik orang), falsifikasi
(modifikasi data yg sudah ada demi tujuan karya), maupun fabrikasi
(mengada2kan data yg tidak ada demi tujuan karya))
– Objectivity (netral bebas dari kepentingan penulis maupun penyandang dana)
– Integrity (memperhatikan mutu)
– Respect (menghormati karya orang lain dengan cara mengutip sesuai dengan etika
dan teknik pengutipan, tidak melakukan duplikasi dan plagiasi)
Jenis-Jenis Plagiasi (Plagiarism)

1. Autoplagiarism adalah penerbitan kembali hasil karya ilmiah milik sendiri yang telah
di publikasikan sebelumnya
2. Kloning yaitu mengakui atau menyampaikan karya ilmiah milik orang lain baik kata
demi kata maupun kalimat sebagai milik pribadi
3. Mengambil dan menggabungkan karya ilmiah dari berbagai sumber menjadi sebuah
karya ilmiah tanpa adanya kontribusi penulis di dalam penulisan karya
4. Mengambil atau menyalin sebagian dari karya orang lain tanpa memberikan kutipan
yang jelas
Konsep Similarity (kesamaan) dan
Plagiasi
■ Ciri Similarity (kesamaan):
– Sifat: Memiliki kesamaan antar satu karya dengan karya yang lain, namun belum
tentu plagiasi
– Biasanya informasi yang sama tersebut tidak bersifat temuan data, hanya sebatas
informasi normatif atau informasi seperti pada kitab Suci, Undang-Undang, dsb.
– Proses pengecekan dilakukan oleh software/mesin
– Hasil Similarity yang tinggi belum tentu plagiasi
– Hasil Similiarity yang rendah belum tentu tidak plagiasi
Konsep Similarity (kesamaan) dan
Plagiasi
■ Ciri Plagiasi:
– Sifat: Memiliki kesamaan antar satu karya dengan karya yang lain
– Biasanya informasi yang sama tersebut bersifat pada temuan data atau konsep
orisinil dari karya sebelumnya
– Proses pengecekan dilakukan oleh manusia
Tahapan Menentukan Karya Tersebut
Plagiasi atau Tidak
1. Dilakukan proses pengecekan uji similarty/kesamaan oleh software/mesin
2. Hasil pengecekan kemudian akan direview oleh manusia (asesor/reviewer)
3. Reviewer kemudian akan mengabaikan kesamaan yang bersifat informasi normative/keniscayaan,
atau info-info yang tidak berbasis data penelitian, seperti:
– Ayat-ayat pada kitab suci
– Pasal-pasal pada undang-undang
– Daftar pustaka
– Kalimat-kalimat normatif/kalimat-kalimat sejarah, seperti teks proklamasi, informasi berita,
dsb.
– Biasanya ada fitur pengecualian untuk hal-hal di atas pada software/mesin cek similarity
4. Reviewer kemudian akan focus pada kesamaan yang bersifat data dan temuan ilmiah
5. Bisa jadi jika hasil similarity rendah, namun yang dicopas adalah data, maka reviewer akan
memutuskan karya tersebut plagiat dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai