Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
“Model Konseptual Human Being Roger”
Dosen Pengampu:
Ns. Wirdan Fauzi Rahman S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Ai Cici Andriani 1800001002
2. Erika Desy Yulianti 1800001009
3. Lusi Ma’rifatun Hasanah 1800001017
4. Putri Fatimatuzahro 1800001025
5. Siska Amelia 1800001033
6. Vina Widiantari 18000010461

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Model Konseptual Human Being Roger” untuk memenuhi
tugas mata kuiah Keperawatan Gerontik.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan


dan wawasan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik
kedepannya.

Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman kami
yang masih kurang. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan
harap maklum.

Purwakarta, 22 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….............2
C. Tujuan...........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Definisi Keperawatan Gerontik....................................................................................4
B. Konsep Teori Martha E. Rogers...................................................................................4
C. Asumsi Teori Martha E. Rogers ………………………………………......................5
D. Asumsi Utama Konsep Sentral Dari Model Konseptual Martha E. Rogers.................7
E. Model Konseptual Human Being Rogers.....................................................................8
F. Aplikasi Dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers Dalam Praktik
Keperawatan ……………….……..............................................................................9
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………...........11

A. Kesimpulan …………………………………………………………………...........11
B. Saran .........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………........……………....12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik
keperawatan memberikan fenomena yang perlu dilakukan riset untuk dapat
memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori keperawatan yang disusun
secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena keperawatan yang
ada dan mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek
keperawatan itu sendiri.
Teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan
berdasarkan filosofi, paradigma, serta latar belakang pendidikan dan
kehidupan para ahli tersebut, sehingga masing-masing teori mempunyai
perbedaan asumsi terhadap praktek keperawatan. Akan tetapi pada dasarnya
semua teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama yaitu
terhadap proses pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan
kesempatan dan ruang untuk dapat berkembang secara mandiri dalam
memenuhi kebutuhan kesehatannya selama rentang kehidupan.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan
memberikan dasar kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan. Teori keperawatan sekarang ini sedang
berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan mulai dari teori
pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice
theory, dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory.
Menurut McEwen & Wills (2006) yang termasuk dalam grand theory
adalah Myra E. Levine: The Conservation Model, Martha E. Roger: Unitary
of Human Being, Dorothea E. Orem: Self Care Deficit Theory of Nursing,
Imogene King: Interacting System Framework and Middle Range Theory of

1
Goal Attainment, Betty Neuman: System Model, Sister Calista Roy:
Adaptation Model, Dorothy E. Johnson: Behavior Syastem Model, Anne
Boykin & Savina O.S.: Nursing as Caring : A Model for Transforming
Practice,.
Salah satu teori keperawatan yang dapat di terapkan oleh perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari Martha
E. Rogers tentang “Unitary Human Beings”. Menurut Roger dalam teorinya
berpendapat bahwa manusia merupakan individu yang holistik, saling
memberikan timbal balik dengan individu yang lain dan lingkungan
disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma
keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya. Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan
seyogyanya mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu yang dirawat maupun
lingkungan yang mempengaruhi individu tersebut.
Perawat harus mempunyai landasan teori keperawatan yang memadai
agar dapat memilih dan menerapkan teori yang tepat dan sesuai dengan
kondisi lingkungan di Instansi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut,
maka kelompok akan menganalisa dan membahas teori Rogers dan
penerapannya agar perawat dapat menggunakan suatu kerangka kerja dalam
asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh karena itu
Teori Martha E. Rogers serta penerapannya di lapangan sangat diperlukan
dibahas dan disajikan, sehingga pada akhirnya perawat diharapkan dapat
meningkatkan kualitas layanan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan pada suatu teori keperawatan.

B. Rumusan masalah
1. Apa Yang Dimaksud Keperawatan Gerontik?
2. Bagaimana Konsep Teori Martha E. Rogers ?

2
3. Bagaimana Asumsi Teori Martha E. Rogers ?
4. Bagaimana Asumsi Utama Konsep Sentral Dari Model Konseptual Martha
E. Rogers ?
5. Bagaimana Model Konseptual Human Being Rogers ?
6. Bagaimana Aplikasi Dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Dalam Praktik Keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Yang Dimaksud Keperawatan Gerontik
2. Untuk Mengetahui Konsep Teori Martha E. Rogers
3. Untuk Mengetahui Asumsi Teori Martha E. Rogers
4. Untuk Mengetahui Asumsi Utama Konsep Sentral Dari Model Konseptual
Martha E. Rogers
5. Untuk Mengetahui Model Konseptual Human Being Rogers
6. Untuk Mengetahui Aplikasi Dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth
Rogers Dalam Praktik Keperawatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Gerontik


Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia diberi nama untuk
pertama kalinya sebagai keperawatan geriatric (Ebersole et al, 2005). Namun,
pada tahun 1976, nama tersebut diganti dengan gerontological. Gerontologi
berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti ilmu. Gerontologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah yang
terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis, psikologis, dan
ekonomi. Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach)
terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan (Tamher&Noorkasiani, 2009).
Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan cabang ilmu yg mempelajari
proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada lansia. Geriatrik adalah
salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang mempelajari khusus aspek
kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotof, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan badan, jiwa, dan sosial,
serta penyakit cacat (Tamher&Noorkasiani, 2009).

B. Konsep Teori Martha E. Rogers


Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.
Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan
perkembangan manusia secara langsung. (Tomey & Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan

4
perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual,
dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi.
(McEwen & Wills, 2011)

C. Asumsi teori Martha E. Rogers


Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi
yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Unifield whole is greater and different than the sum of part. (kesatuan yang
utuh lebih besar dan berbeda dr jumlah bagian)
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari
proses yang utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa
bagian dan merupakan penjumlahan dari bagian-bagiannya.
2. Mutual exchange of matter and energy.(saling tukar materi dan energi)
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk
energi keduanya. Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan
material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan
sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan
yang utuh dari semua hal.
3. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.(proses kehidupan
tdk membalikkan atau mengulang)
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya
seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang
diharapkan semula.
4. Pattern and organization identify the human field.(pola dan organisasi
mengidentifikasi bidang manusia)

5
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu
merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation
and emotion. (manusia memiliki abstrak, citra, bahasa, pikiran, sensasi dan
emosi )
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk
kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan
mempertimbangkan luasnya dunia.

Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik


merupakan inti teori Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building
Blocks, yang terdiri dari: (Tomey & Alligood, 1998).
a. Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non
kehidupan, seperti energi manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini
bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua
komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya.
b. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak
terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang lainnya.
c. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu
dengan bangunan lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak
berubah bisa menjadi suatu indikasi sakit atau penyakit.
d. Pandimensionality (Empat kedimensian)
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi
yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian

6
pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non
linier tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.

Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan


langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan
dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan.
Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep
manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di
kemukakannya. Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu :
a. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi
antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu
pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari
frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang
perubahan.
b. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia
dengan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan
dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang
menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang
simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
c. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan
lingkungannya secara berkesinambungan.

D. Asumsi Utama Konsep Sentral dari Model Konseptual Martha E. Rogers


Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan
proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha
E. Rogers terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
1. Keperawatan

7
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human
Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain
yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan
keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan
dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang
didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang
yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif,
imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan
intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk. (Rogers,1992 dalam
Meleis 2007).
2. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan
oleh budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi
pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah.
Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi
manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick dan
Whall, 1986).
3. Lingkungan
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat
direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang
spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang
diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007)
4. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu
berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau
sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit
yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).

8
E. Model Konseptual Human Being Rogers
Marta Rogers (1992) mengungkapkan metaparadigma lansia. Dia
menyajikan lima asumsi tentang manusia. Setiap manusia diasumsikan sebagai
kesatuan yang dengan individualitas. Manusia secara kontinyu mengalami
pertukaran energi dengan lingkungan. Manusia mampu abstraksi, citra, bahasa,
pikiran, sensasi, dan emosi. Manusia diidentifikasi dengan pola dan mewujudkan
karakteristik dan perilaku yang berbeda dari bagian dan yang tidak dapat
diprediksi dengan pengetahuan tentang bagian - bagiannya.
1. Lingkungan terdiri dari semua pola yang ada di luar individu. Keduanya,
individu dan lingkungan dianggap sistem terbuka. Lingkungan merupakan,
tereduksi terpisahkan, energi lapangan pandimensional diidentifikasi dengan
pola dan integral dengan bidang manusia (Rogers, 1992).
2. Perawatan utamanya adalah seni dan ilmu dan humanistik kemanusiaan.
Ditujukan terhadap semua manusia dan berkaitan dengan sifat dan arah
pembangunan manusia. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses
perubahan sehingga orang dapat mengambil manfaat (Rogers, 1992).
3. Kesehatan tidak secara khusus diatur, Malinski (1986) dikutip dari
komunikasi pribadi dengan Rogers di mana di negara bagian Rogers bahwa ia
memandang kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini menegaskan
kesimpulan sebelumnya bahwa penyakit, patologi dan kesehatan adalah
sebuah nilai.

F. Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers dalam Praktik


keperawatan
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya
dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan.
Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan,
yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E
Rogers .
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

9
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam
proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Roger dalam teorinya berpendapat bahwa manusia merupakan individu
yang holistik, saling memberikan timbal balik dengan individu yang lain dan
lingkungan disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma
keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan seyogyanya mampu
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi individu yang dirawat maupun lingkungan yang mempengaruhi
individu tersebut.

B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang
manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan
lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang berhubungan
lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan perkembangan
manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan manusia.

11
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, S.Kep, Ners, Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC,
Jakarta.
Christensen Paula J. & Kenney Janet W (2009), Proses Keperawatan : Aplikasi
model konseptual edisi 4, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Kozier, Barbara et al. (2000). Fundamental of Nursing : The nature of nursing
practice in Canada. 1st Canadian Ed, Prentice Hall Health. Toronto.
Leahy, Julia M & Kizilay, Patricia E. (1998). Foundations of Nursing Practice : A
Nursing Process Approach. 1st Ed, WB Saunders Company, Philadelphia
https://www.academia.edu/9576698/TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAW
ATAN

12

Anda mungkin juga menyukai