Makalah Pengembangan Paragraf
Makalah Pengembangan Paragraf
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
25 September 2010
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan.............................................................................................. 15
2. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaanya?
2. Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik?
3. Dimanakah letak kalimat utama dari suatu paragraf?
4. Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?
iv
tujuan penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang pengembangan paragraf.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Dalam terkandungsatu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini
saling ertalian dsalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan
(Akhadiah dkk, 1991:144).
Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).
Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu mulai dan
berakhir.
B. Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf antara lain sebagai berikut:
1. Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya.
2. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah
diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.
C. Macam-macam Paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi :
1. Paragraf Pembuka
vi
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk
sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf
pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragrap pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan.
Di samping untuk menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga
berfungsi untuk menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas oleh
seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dibahas
oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara kuantitatif
paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, antara paragraf dengan
antar paragraf harus saling berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan.
Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam
paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang
dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.
2. Kepaduan
vii
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau
kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan
kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun
oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran
yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat
dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan
karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Sebaliknya
suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau
diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidaktermasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak
suka berselisih atau bersengketa.
viii
menjelaskan pikiran utama.paragraf ini bersifat deduktif, dari yang umum
kepada yang khusus.
Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling
mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang
mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk
tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu, jumlah kosa kata yang
dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui
sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, semakin
tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang
penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat/cocok untuk
mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.
ix
Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama
pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang
berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya
bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani
modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang
pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang
setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana
pembangunan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Itulah
sebabnya, peningkatan taraf pendidikan.
F. Mengembangkan Paragraf
x
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan
membuat kerangka paragraph dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai
contoh dapat dilihat paparan di bawah ini.
Kerangka paragraf
Pikiran utama : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut
Pikiran penjelas :
1. manusia telah mengubah segala-galanya
2. hutan, sawah, dan ladang tergusur
3. pohon-pohon tidak ada lagi
4. pagar bunga sudah diganti
5. gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan
menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika
kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang
telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon telah
berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran
dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung
telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya triliunan rupiah.
Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya
alam ini.
xi
Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya
yang berdekatan dalam sebuah ruang. Miasalnyagambaran dari depan
ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri,
dan sebagainya.
Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
xii
Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar
dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang
memerlukan contoh-contoh yang konkret.
d. Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan
akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
e. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang
penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa
alinea.
f. Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita
mengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini
biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil.
Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi lima
macam, yaitu :
1. Narasi : paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena
merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit
susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun
pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di
hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan
tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena
ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
xiii
menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu
pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
xiv
4. Argumentasi : paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta
alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab,
domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait
dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak
kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan
pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju
seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena
memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
xv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang
berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.
Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang
masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh
kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik.
Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak
boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik, dan
tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan
menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.
B. Saran
Dalam menyusun suatu paragraf hendaknya sesuai dengan ketentuan atau
syarat-syarat yang telah ada, sehingga mempermudah dalam membaca dan
dapat mengetahui isi dari suatu paragraf dengan mudah.
Khususnya bagi Pelajar atau Mahasiswa hendaknya mau memahami
bagaimana cara mengembangkan suatu tulisan-tulisan agar menjadi suatu
paragraf yang baik dan benar.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smak2.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=80:macam-macam-
paragraf&catid=18:indonesian-lang&Itemid=36
http://www.scribd.com/doc/29754000/Pengertian-Paragraf
http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengertian-paragraf/
xvii