Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.

12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

SISTEM PENGAWASAN MANAJEMEN MUTU DALAM


PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
(Studi Kasus: Pembangunan Gedung Laboratorium
Fakultas Teknik Unsrat)

Novrita Manabung
Ariestides K. T. Dundu, Deane R. O. Walangitan
Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: novritamanabung@gmail.com

ABSTRAK
Dalam suatu proyek konstruksi, sistem pengawasan manajemen mutu adalah bagian yang
memfokuskan pada perhatian untuk mengarahkan dan mengendalikan pencapaian hasil berkaitan
dengan sasaran mutu dalam rangka memenuhi persyaratan pelanggan/penerima proyek konstruksi.
Sistem manajemen mutu merupakan pendekatan umum digunakan untuk mendapatkan mutu yang
diinginkan dengan mengidentifikasi mutu pada suatu proyek yang dibutuhkan, dan mendokumentasikan
bagaimana proyek akan dijalankan untuk mengarahkan kegiatan organisasi di lapangan dengan tujuan
untuk mencapai mutu hasil kerja yang telah ditetapkan.
Penerapan sistem manajemen mutu dilakukan agar dapat menghasilkan produk/jasa yang bermutu
untuk memenuhi harapan pemilik proyek dan juga menjaga keunggulan bersaing dalam bidang proyek
kontruksi. Upaya dalam pelaksanaan untuk mencapai standar mutu yaitu pihak kontraktor
mengusahakan pemakaian suatu sistem manajemen mutu yang diharapkan dapat menghasilkan produk
yang sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pemilik proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengawasan manajemen mutu dalam proyek pembangunan
gedung labolatorium fakultas teknik unsrat dan untuk mengetahui dalam proses pekerjaan konstruksi
khususnya pada pekerjaan beton apakah sudah memenuhi standar mutu SNI.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara, observasi, dan kuesioner yang dibagikan kepada 30 orang
tenaga kerja yang bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat
untuk mendapatkan data pengujian. Data yang didapatkan adalah melalui data variabel yang diukur
dalam penelitian yaitu variabel X (Proses pekerjaan konstruksi) dan variabel Y (Pengawasan
manajemen mutu). Dalam analisis digunakan beberapa metode, yaitu Analisis Korelasi, Koefisien
Penentuan, Analisis Regresi, Uji F.
Kata kunci: Pengawasan manajemen mutu, Proyek konstruksi, Analisis Regresi, Analisis Korelasi

PENDAHULUAN pengelolaan proyek adalah pemenuhan


persyaratan mutu. Dalam hubungan ini, suatu
Latar Belakang peralatan, material dan cara kerja dianggap
Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi memenuhi persyaratan mutu. Dengan demikian,
di Indonesia, ditemui banyak kegagalan kon- instalasi/bangunan yang dibangun terdiri dari
struksi dengan penyebabnya salah satunya akibat komponen peralatan dan material yang memenuhi
pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu, dapat diharapkan berfungsi
standar kualitas yang ditetapkan. Ini menunjukkan secara memuaskan selama kurun waktu tertentu
masih rendahnya kepedulian terhadap pelak- atau dengan kata lain siap untuk dipakai.
sanaan konstruksi yang memenuhi kualitas yang Manajemen Mutu merupakan alternatif
diharapkan. pola/sistem teknik pengelolaan dalam proses
Kegagalan konstruksi banyak disebabkan pembangunan industri konstruksi yang
karena tidak diterapkannya standar kualitas memadukan tahap-tahap proses pembangunan
pelaksanaan konstruksi dan tidak sesuainya mutu menjadi satu kesatuan/keterpaduan. Efektifitas
hasil pekerjaan yang sebagaimana mestinya. penerapan sistem manajemen mutu proyek dalam
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, sasaran proses pembangunan dapat mengoptimalisasikan
pengelolaan dan pengendalian proyek ditinjau

1079
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

dari kualitas dalam mencapai tujuan/target yang pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
telah ditentukan. Dengan adanya usaha yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
peningkatan mutu yang dilakukan perusahaan Mutu sudah merupakan istilah yang tidak
konstruksi, maka akan membutuhkan kualitas asing lagi didengar dalam keseharian kita. Mutu
pada pelaksanaan proyek. Salah satu upaya dalam itu sendiri menjadi sifat dari suatu produk baik
pelaksanaan untuk mencapai standar mutu, pihak berupa barang atau jasa serta rangkaian kerja.
kontraktor mengusahakan pemakaian suatu sistem Selain itu pengertian dan penafsiran terhadap
manajemen mutu yang sesuai dengan persyaratan mutu sangat subjektif, mutu dikatakan baik jika
yang diberikan oleh pemilik proyek. memberikan hasil yang memuaskan. Sebaliknya
jika memberikan hasil yang tidak memuaskan
Batasan Masalah akan dikatakan mutunya tidak baik.
a) Penelitian dilakukan pada pembangunan Manajemen Mutu adalah suatu cara untuk
gedung labolatorium fakultas teknik unsrat mengarahkan kegiatan organisasi di lapangan
b) Pengamatan dilakukan pada pekerjaan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja
material konstruksi khususnya terhadap seperti yang telah ditetapkan.
pekerjaan beton Dari keseluruhan uraian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa Sistem Manajemen
Mutu adalah suatu gabungan atau rangkaian
Tujuan Penelitian
kegiatan yang saling berkaitan dengan orgaisasi
a) Untuk mengetahui pengawasan manajemen
yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
mutu dalam proyek pembangunan Gedung
yang sesuai dengan persyaratan mutu berdasarkan
Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat
standar sistem manajemen mutu.
b) Untuk mengetahui pekerjaan konstruksi
khususnya pada pekerjaan beton sudah
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu
memenuhi standar mutu SNI
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan
sistem manajemen mutu yaitu:
Manfaat Penelitian • Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: pelanggan melalui jaminan mutu yang
dapat memberikan masukan informasi untuk terorganisasi dan sistematik. Proses
perkembangan ilmu manajemen teknik sipil dokumentasi dalam menunjukkan bahwa
khususnya di bidang sistem manajemen mutu kebijakan, prosedur, dan instruksi yang
proyek berkaitan dengan mutu telah direncanakan
dengan baik.
• Perusahaan yang telah bersertifikat akan
TINJAUAN PUSTAKA diijinkan untuk mengiklankan pada media
massa bahwa sistem manajemen mutu dari
Sistem Manajemen Mutu perusahaan itu telah diakui secara
Sistem didefinisikan sebagai sekelompok internasional. Hal ini berarti meningkatkan
komponen yang terdiri dari manusia dan atau image perusahaan serta daya saing dalam
bukan manusia yang di organisir dan diatur memasuki pasar global.
sedemikian rupa sehingga komponen-komponen • Audit sistem manajemen mutu dari perusahaan
tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan yang telah memperoleh sertifikat dilakukan
dalam mencapai tujuan atau hasil akhir. secara periodik agar registrar dari lembaga
Sebagaimana kita ketahui dalam suatu perusahaan registrasi sehingga pelanggan tidak perlu
yang bergerak dibidang konstruksi dan non- melakukan audit sistem manajemen mutu. Hal
konstruksi, memiliki organisasi yang terstruktur ini akan menghemat biaya dan mengurangi
secara utuh dan menyeluruh akan terdiri dari duplikasi audit sistem manajemen mutu oleh
bagian-bagian yang saling berinteraksi baik pelanggan.
secara fisik atau non fisik seperti pimpinan, • Perusahaan yang telah memperoleh serifikat
pelaksana pekerjaan, ahli, material/bahan dana, secara otomati terdaftar pada lembaga
informasi pemasaran dan pasar itu sendiri. registrasi, sehingga apabila pelanggan
Manajemen adalah ilmu perencanaan, potensial ingin mencari pemasok yang
perorganisasian, penyusunan, pengarahan dari bersertifikat, akan menghubungi lembaga
registrasi. Jika perusahaan itu telah terdaftar

1080
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

pada lembaga registrasi bertaraf internasional, 4. Terpenuhinya Persyaratan atau Spesifikasi


maka hal itu berarti membuka kesempatan Produk yang telah ditetapkan.
pasar baru.
• Meningkatkan mutu dan produktivitas melalui Manajemen Material
kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, Manajemen material adalah suatu sistem
sistem pengendalian yang konsisten, serta yang mengkordinasikan aktivitas-aktivitas untuk
pengurangan dan pencegahan pemborosan merencanakan dan mengawasi volume dan waktu
karena operasi internal menjadi lebih baik. terhadap pengadaan material melalui
• Meningkatkan kesadaran mutu dalam penerimaan/perolehan, perubahan bentuk dan
perusahaan. perpindahan dari bahan mentah, bahan yang
• Memberikan pelatihan secara sistematik sedang dalam proses dan bahan jadi.
kepada seluruh karyawan dan manajer
organisasi melalui prosedur-prosedur dan Definisi dan Tujuan Kontrol Material
instruksi-instruksi yang terdefinisi secara baik. Kontrol sama dengan pengendalian, dimana
• Terjadi perubahan positif dalam hal kultur pengertian kontrol adalah tindakan pengaturan
mutu dari anggota organisasi, karena dan pengarahan pelaksanaan dengan maksud agar
manajemen dan karyawan terdorong untuk tujuan tertentu dapat dicapai secara efisien dan
mempertahankan sertifikat yang umumnya efektif. Jadi pengertian kontrol material adalah
hanya berlaku tiga tahun. suatu aktivitas pengaturan material yang
bertujuan untuk mengetahui secara aktual
Tinjauan Mutu dan Pengelolaan Mutu material agar sesuai dengan kondisi yang
Dalam arti yang luas “mutu” atau “kualitas” ditetapkan saat perencanaan.
bersifat subyektif. Suatu barang yang amat Definisi penanganan atau pengendalian
bermutu bagi seseorang belum tentu bermutu bagi material (material handling) adalah:
orang lain. Oleh karena itu, dunia usaha dan 1. Suatu sistem atau kombinasi dari metode-
industri mencoba memberikan batasan yang dapat metode, fasilitas-fasilitas, pekerja dan
diterima oleh kalangan yang berkepentingan. peralatan untuk pergerakan, pengepakan
Sementara definisi lain untuk mutu yang (packing) dan penempatan (storing) material-
sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness material untuk tujuan yang spesifik.
for use. Istilah ini disamping mempunyai arti 2. Pergerakan benda atau bahan bangunan dari
seperti yang diuraikan diatas, juga memperhatikan satu tempat ke tempat yang lain memakai
masalah tersedianya produk, kehandalan dan beberapa peralatan tertentu.
masalah pemeliharaan.
Definisi diatas tentunya akan sangat
bervariasi tergantung pada masing-masing bidang METODOLOGI PENELITIAN
usaha maupun industri. Akan tetapi secara umum
ada 4 (empat) spektrum mutu/kualitas yakni Tempat dan Waktu Penelitian
kualitas perencanaan (quality planning), Penelitian ini dilakukan pada Proyek
pemantauan kualitas (quality control), jaminan Pembangunan Gedung Fakultas Teknik
kualitas (quality assurance) dan pengembangan UNSRAT. Lokasi proyek berada pada Fakultas
kualitas (quality improvement). Teknik Unsrat Manado. Pemilik proyek adalah
PT. ADHI KARYA. Penelitian akan dilakukan
Kebijakan Sistem Manajemen Mutu dalam waktu kurang lebih 3 bulan mulai dari
Kebijakan Mutu Manajemen Proyek dalam persiapan, survey lapangan, analisis data sampai
melaksanakan suatu pekerjaan, dan sasaran mutu penyusunan hasil penelitian.
pekerjaan adalah:
1. Tersedianya detail engineering desain yang Teknik Pengumpulan Data
lengkap dan bermanfaat bagi pelaksana Teknik pengumpulan data dalam penelitian
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan program. ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah
2. Terjaminnya pelaksanaan pekerjaan yang pernyataan yang harus ditanggapi oleh pekerja
sesuai dengan prosedur sistem manajemen sebagai responden. Variabel keselamatan dan
mutu kesehatan kerja diukur dengan menggunakan
3. Manajemen Mutu untuk meraih kinerja yang kuesioner yang terdapat beberapa pertanyaan.
memuaskan Setiap pernyataan diberi nilai 5 alternatif jawaban

1081
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

yang nantinya diberi bobot dengan menggunakan Diagram Alir Penelitian


skala Likert 1-5.
Kelima bobot tersebut adalah:
1 = untuk jawaban ya
2 = untuk jawaban tidak
3 = untuk jawaban tidak tahu
4 = untuk jawaban tidak penting
Skor total yang diperoleh dari skala ini
menunjukkan sistem pengawasan manajemen
mutu sangat berpengaruh terhadap pekerjaan
konstruksi.

Metode Pelaksanaan Penelitian

1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi yang digunakan yaitu
Korelasi Pearson Product Moment. Uji Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
korelasi yang dalam formula/rumus
dilambngkan dengan huruf “r” digunakan
untuk mengukur besarnya hubungan variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
bebas X (kesehatan dan keselamatan kerja)
terhadap variabel terikat Y (keselamatan dan Tempat dan Waktu Penelitian
kesehatan kerja) Tempat Penelitian
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung
2. Koefisien Penentuan Laboratorium Fakultas
Koefisien penentuan (determinasi) digunakan Teknik Unsrat Manado
untuk melihat sejauh mana kontribusi variabel Lokasi : Fakultas Teknik Unsrat
bebas X (keselamatan dan kesehatan kerja) Manado
terhadap variabel terikat Y (manajemen risiko) Pemilik Proyek : PT. Adhi Karya

3. Analisis Regresi Analisis Data Responden


Analisis regresi yang digunakan adalah Alat yang digunakan sebagai pengumpul data
analisis regresi linear sederhana. Analisis ini dalam penelitian ini berupa kueisioner, dimana
digunakan untuk mengetahui seberapa besar kuisioner yang disebar sebanyak 30 eksemplar.
pengaruh variabel X (kesehatan dan Kuisioner tersebut disebar untuk diisi oleh tenaga
keselamatan kerja) terhadap variabel terikat Y kerja yang bekerja pada proyek konstruksi.
(manajemen risiko). Proyek konstruksi yang dijadikan objek dalam
penelitian ini adalah proyek Pembangunan
4. Uji f Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat.
Uji f digunakan untuk mendapatkan kapasitas Dari 30 eksemplar kueisioner yang disebar,
pengaruh variabel independen terhadap kueisioner yang kembali juga sebanyak 30
variabel dependen. Apabila Fhitung melebihi eksemplar. Dengan demikian kueisioner yang
Ftabel, maka variabel bebas dianggap disebar memiliki tingkat responsi sebesar 100%.
memberikan pengaruh yang nyata terhadap Data yang diperoleh dari kueisioner
variabel terikat. kemudian dianalisis untuk mengetahui data status
tenaga kerja dan pengalaman kerja. Hasil analisis
5. Uji t data responden disajikan dalam tiga tabel berikut:
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel independen terhadap variabel Tabel 1. Status Tenaga Kerja
dependen. Pada uji t, hipotesis akan diterima
apabila thitung lebih besar dari ttabel, maka variabel
bebas dianggap memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.

1082
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

Tabel 2. Jawaban Responden Pada pernyataan Dalam penelitian ini koefisien penentuan
Variabel X (Proses Pekerjaan Konstruksi) didapat sebesar 0,9586202 = 0,918952 dan
dikalikan 100% = 80,45%. Hal ini berarti bahwa
variasi naik turunnya proses pekerjaan konstruksi
(Y) 80,45% yang dipengaruhi oleh pengawasan
manajemen mutu (X).

3. Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan adalah
analisis regresi linier sederhana. Dalam analisis
regresi linear sederhana ini didapat persamaan
regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y’ = 0,3890 + 2,666667 = 3,055667

4. Uji F
Hasil uji F dierlihatkan pada tabel 4. berikut
Tabel 3. Jawaban Responden Pada Pernyataan ini:
Variabel Y (Pengawasan Manajemen Mutu)
Tabel 4. Hasil dari Tabel Uji F
Sumber Jumlah Derajat
Variasi Kuadrat Kebebasan
X 385,60 1
Residu 364,39 28
Jumlah 16 29

𝟑𝟖𝟓,𝟔𝟎
Fhitung = 68,85714 = 5,60009
1. Analisis Korelasi Dari hasil analisa diatas, didapat Fhitung =
Rumus Korelasi adalah: 5,60009 lebih besar dari Ftabel = 4,206 (taraf
𝑛∑XY−(∑X)(∑Y)
r= signifikansi (⍺) = 0,05 dan dk = n – 2 = 28) yang
√[𝑛∑𝑋 −(∑X) ][𝑛∑𝑋 −(∑Y)2 ]
2 2 2

didapat dari hasil interpolasi dengan melihat tabel


Dari pengolahan data didapatkan koefisien distribusi F. Berarti hipotesis diterima karena
korelasi r sebesar 0,958620 artinya terdapat Fhitung = 5,60009 > Ftabel = 4,206.
hubungan yang kuat dan positif antara Dengan demikian pengawasan manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja dengan mutu sangat berpengaruh terhadap proses
manajemen risiko tenaga kerja. Hubungan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
tersebut kuat karena nilai r sama dengan 0,958620
mendekati +1, dimana r = 1 merupakan r yang
maksimal dan hubungan tersebut positif atau PENUTUP
searah. Maksudnya ialah jika kesehatan dan
keselamatan kerja, maka manajemen risiko pun Kesimpulan
akan berkurang. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan,
maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
2. Koefisien Penentuan
1. Dalam proyek Pembangunan Gedung
Apabila koefisien korelasi ini dikuadratkan,
Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat ini
makan akan diperoleh koefisien penentuan
sudah melakukan sistem pengawasan
(coefficient of determination) atau Chi square
manajemen mutu, dalam hal ini ditunjukkan
yaitu suatu nilai untuk mengukur besarnya
oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,958620
sumbangan (share) dari variabel X terhadap
2. Proses pekerjaan konstruksi pada proyek
variasi (naik turunnya) variabel Y. Apabila
Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas
dikalikan dengan 100% akan diperoleh presentase
Teknik Unsrat, khususnya pada pekerjaan
sumbangan variabel X terhadap nilai Y
beton dilakukan cukup baik yakni mencapai
(Suprapto,1991).
80% dan proyek ini sudah memenuhi standar
mutu SNI.

1083
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.12 Desember 2018 (1079-1084) ISSN: 2337-6732

Saran menjadi prioritas utama dalam proyek


Sistem pengawasan manajemen mutu Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas
mempunyai pengaruh besar terhadap proses Teknik Unsrat.
pekerjaan konstruksi, dengan demikian harus

DAFTAR PUSTAKA

Cianfrani, Charles A.; West, John E., 2009. Service: A Simple Guide to Implementing Quality
Management to Service Organizations (2nd ed.)

Gasperz, Vincent, 2002. Continual Quality Improvement, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hadiwirdjo H. Bambang & Wibisono Sulistijarningsih, 1996. Sistem Manajemen Mutu, Ghalia
Indonesia, Jakarta

Nasution, M. N., 2001. Manajemen Mutu terpadu (Total Quality Management), Ghalia Indonesia,
Jakarta

Nevidson Chatam, 1997. Mendokumentasikan Manajemen Mutu, Andi, Yogyakarta

Soeharto Iman, 1977. Manajemen Proyek: Dari Konseptual sampai Operasional, Editor Yati
Sumiharti, Cet.3, Erlangga, Jakarta.

Syah Mahendra Sultan, 2004. Manajemen Proyek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

1084

Anda mungkin juga menyukai