VIVIEAN ANNEESA
BP. 1611011004
1
ii
iii
Pujian
3.66
iv
RANCANG BANGUN SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN SIDIK JARI
TERINTEGRASI SMS BERBASIS IOT
Oleh:
VIVIEAN ANNEESA
1611011004
Disetujui Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
v
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan
dengan baik. Shalawat dan Salam penulis do’akan kepada ALLAH SWT agar
selalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan umat
manusia berbagai macam ilmu pengetahuan membawa umat manusia keluar dari
zaman yang gelap gulita menuju zaman yang berilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilandasi iman dan taqwa.
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat
memperoleh gelar Diploma Empat dari Politeknik Negeri Padang khusunya
Jurusan Teknik Elektro Prodi Teknik DIV Elektronika. Oleh karena itu penulis
mengusulkan Rancang Bangun Sistem Absensi Menggunakan Sidik Jari
Terintegrasi SMS Gateway Berbasis IoT bersama Bapak Herizon, S.T, S.ST, M.T
dan Ibu Laxsmy Devi, S.ST, M.T selaku dosen pembimbing .
Ucapan terima kasih dengan setulus hati penulis haturkan kepada:
1. Bapak, Ibu, Kakak beserta seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
dukungan moril dan materil, semangat dan doa.
2. Direktur Politeknik Negeri Padang, Bapak Surfa Yondri, S.T, S.ST,
M.Kom.
3. Ketua Jurusan Teknik Elektro, Bapak Rikki Vitria, S.S.T., M.Sc. Eng.
4. Ketua Program Studi Teknik DIV Elektronika, Bapak Andrizal, S.T, M.T.
5. Semua teman-teman DIV elektronika angkatan 16.
6. Dan pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap agar laporan tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, terutama bagi pembaca yang mempunyai
bidang keahlian yang sama dengan penulis. Amin ya rabbal’alamin.
Padang, 22 September 2020
Hormat saya,
Viviean Anneesa
BP. 1611011004
v
DAFTAR ISI
vi
vii
vii
viii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Pola Sidik Jari Whorl, Loop dan Arch pada Berbagai Suku ... 7
Tabel 2. Persentase Sidik Jari Berbagai Suku berdasarkan Jenis Kelamin ............. 8
Tabel 3. Jumlah Sulur Sidik Jari pada Berbagai Suku Bangsa ............................ 10
Tabel 4. Pewarisan Pola Sidik Jari ..................................................................... 11
Tabel 5. Spefikasi Sensor Sidik Jari ................................................................... 13
Tabel 6. Spefikasi Arduino Uno ......................................................................... 21
Tabel 7. Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display .................................. 22
Tabel 8. Spesifikasi RTC ................................................................................... 23
Tabel 9. Spesifikasi Node Mcu .......................................................................... 24
Tabel 10. Spesifikasi SIM800L .......................................................................... 30
Tabel 11. Keterangan Pin Rangkaian Fingerprint dengan Arduino Uno ............. 41
Tabel 12. Keterangan Pin Rangkaian RTC dengan Arduino Uno ........................ 42
Tabel 13. Keterangan pin rangkaian NodeMCU dengan Arduino Uno ............... 43
Tabel 14. Keterangan Pin Rangkaian LCD dan I2C dengan Arduino Uno .......... 44
Tabel 15. Keterangan Pin DFPlayer Mini MP3 dengan Arduino Uno ................. 45
Tabel 16. Keterangan Pin Modul SIM800L dengan Arduino . ............................ 46
Tabel 17. Spesisfikasi Alat Sistem Absensi ........................................................ 57
Tabel 18. Hasil Pengukuran Power Supply ......................................................... 60
Tabel 19. Hasil Pengukuran Sensor Fingerprint ................................................. 61
Tabel 20. Hasil Pengukuran Sidik Jari ................................................................ 61
Tabel 21. Hasil Pengenalan Citra Sidik Jari ........................................................ 62
Tabel 22. Hasil Nilai Confidence Pengenalan Citra Sidik Jari Jempol Kanan ..... 69
Tabel 23. Hasil Nilai Confidence Pengenalan Citra Sidik Jari Jempol Kiri ......... 69
Tabel 24. Hasil Pengujian Kesesuaian Sidik Jari ................................................ 72
Tabel 25. Hasil Pengukuran LCD ....................................................................... 76
Tabel 26. Hasil Informasi Modul Suara .............................................................. 77
Tabel 27. Hasil Pengukuran DFPlayer Mini Mp3 ............................................... 78
Tabel 28. Tabel Hasil Pengujian Keseluruhan Sistem ......................................... 87
Tabel 29. Titik Pengukuran Modul SIM800L ..................................................... 89
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ini masih dilakukan absensi secara manual. Sehingga kurangnya tingkat kedisiplinan
dalam kehadiran mahasiswa masih terjadi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
mahasiswa yang melakukan titip absen (memanipulasi data). Melihat hal tersebut
dibuatnya sistem absensi biometrik ini, pihak kampus ataupun orang tua siswa dapat
memantau informasi data kehadiran siswa dengan cepat tanpa harus memilah-milah
data yang ada, dan dapat melihat report-report yang berkaitan dengan data tersebut.
Absensi adalah kehadiran, dan keikutsertaan siswa secara fisik, dan mental terhadap
Menurut Ruslan, 2014 alat yang dibuatnya merupakan sebuah sistem absensi
LCD. Sedangkan menurut (Wahyudi, 2018) alat yang dibuatnya adalah sistem
absensi dengan sesnor fingerprint yang datanya ditampilkan langsung pada sebuah
database tanpa ada tampilan tambahan pada LCD (Liquid Crystal Display) dan
menurut (Wahyu Darmawan, 2019) alat yang dibuatnya merupakan sistem absensi
dengan sensor sidik jari yang menampilkann data pada LCD dan pada sebuah
database.
1
2
Setelah diketahui dari bebrapa alat yang telah dibuat maka dibutuhkan sistem
pengambilan absen yang juga sudah dapat diakses oleh pihak administrasi ataupun
dosen untuk memantau kehadiran mahasiswa melalui website. Maka dari itu penulis
mengajukan pembuatan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Absensi
Menggunakan Sidik Jari Terintegrasi SMS Berbasis IoT”. Dimana IoT (Internet Of
Things) merupakan suatu wadah yang dapat digunakan untuk mengakses informasi
secara luas salah satunya absensi mahasiswa ini. Dimana bukti kehadiran mahasiswa
dapat dikirim berupa pesan sms ke satu nomor handphone yang telah diinputkan serta
data absensi dapat di print out sehingga memudahkan petugas absensi untuk merekap
absen.
bangun sistem absensi menggunakan sidik jari berbasis IoT, menggunakan sensor
fingerprint dengan output tampilan pada database dan pesan pada sms ?
Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
2
3
3. Bukti kehadiran akan dikirim dalam bentuk notifikasi sms ke satu nomor
1.4 Tujuan
1. Membuat sebuah sistem absensi menggunakan sidik jari yang terintegrasi sms
berbasis IoT.
2. Membuat sistem notifikasi kepada petugas absen atau dosen terhadap kehadiran
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dasar dari jurnal-jurnal dan
3
4
5. Penulisan Laporan
Penulisan laporan dilakukan setelah semua data dan analisis serta kesimpulan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini, dibagi dalam beberapa bab sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan pembuatan tugas akhir serta sistematika
penulisan.
Bab ini berisikan tentang teori dasar, ulasan dan kajian pustaka mengenai sidik
4
5
Bab ini berisi tentang perancangan blok diagram dan flowchart algoritma sistem
absensi, software dan hardware arduino, sensor fingerprint, LCD, RTC, NodeMCU,
Bab ini berisi tentang alat yang digunakan, cara pengujian, hasil pengujian dan
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan pada proses pelaksanaan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
ideal untuk tujuan ini karena mereka mudah untuk mengumpulkan dan menganalisis
dan mereka tidak pernah berubah, bahkan dengan umur orang. Meskipun tangan dan
kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk identifikasi, sidik
mengklasifikasikan, mengurutkan dan mereka juga dapat diakses. Sidik jari yang
terbuat dari susunan pegunungan yang disebut ridge gesekan. Setiap tonjolan berisi
pori-pori yang melekat pada kelenjar keringat di bawah kulit. Mengenai bentuk dan
pola sidik jari, berikut ini ada sedikit ciri-ciri sidikjari. (Aji Supriyanto, 2005).
- Whorl(melingkar) yaitu sidik jari yang mempunyai dua delta dan sedikitnya
satu garis melingkar di dalam pattern area yang berjalan di depan kedua delta.
6
7
Whorlsendiri terbagi menjadi Plain Whorl, Central Pocket Loop Whorl. Double
- Loopadalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari
satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan
yang ditarik diantara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti kearah
sisi semula.
- Archmerupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari
satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari
Berikut merupakan hasil persentase pola sidik jari manusia yang ditunjukkan pada
Tabel 1. Persentase Pola Sidik Jari Whorl, Loop dan Arch pada Berbagai Suku
terdapat persamaan pada sepuluh suku bangsa diantaranya yaitu memiliki persentase
loop paling tinggi, disusul whorl, kemudian arch. Hanya suku Minang yang memiliki
7
8
persentase whorl lebih tinggi dibanding dua pola lain yaitu loop dan arch. Pada
sepuluh suku bangsa yang didominasi pola loop, terdapat perbedaan persentase
masing-masing pola untuk tiap-tiap suku bangsa. Hasil penelitian ini dapat digunakan
untuk menentukan variasi pola sidik jari berbagai suku bangsa yang tercermin dari
persentase masing-masing pola pada tiaptiap suku bangsa. Dengan demikian jenis
sidik jari masyarakat Indonesia dengan sidik jari loop sebesar 64.18%, sidik jari
whorl sebesar 31.38%, dan sidik jari arch sebesar 4.44% seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.
diperoleh hasil seperti disajikan dalam tabel 2. Suku Jawa, Dayak, Lampung, Bali,
Banjar, Madura dan Betawi pada individu laki-laki maupun perempuan diperoleh
8
9
hasil yang sama yaitu persentase tertinggi dijumpai pada pola loop, kemudian whorl
Hal ini juga dijumpai pada suku Flores, Batak, dan Mentawai individu
perempuan. Sedangkan pada individu lakilaki suku Flores, Batak, dan Mentawai,
persentase tertinggi adalah pola whorl, diikuti loop kemudian arch. Untuk semua
suku yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa pola arch memiliki
persentase terkecil.
Menurut Suryo (2001), frekuensi pola sidik jari arch adalah kirakira sebesar
5%, frekuensi ini paling kecil daripada pola loop dan whorl. Menurut Hall (1989)
pola loop ulnar merupakan pola dasar sidik jari manusia, namun ada beberapa gen
yang berperan dalam pembentukan sidik jari sehingga polanya mengalami banyak
variasi.
Pola sidik jari ditentukan sangat kuat oleh faktor genetik, tetapi dalam periode
epitel dermis, tekanan pada kulit, gangguan pembuluh darah perifer, kekurangan
pasokan oksigen, dan gangguan proses keratinisasi saat pertumbuhan embrio dapat
mempengaruhi variasi pola sidik jari terutama bila terjadi pada kehamilan 19 minggu
(Babler, 1979). Selain itu faktor lingkungan yang juga berpengaruh antara lain diet
dan asupan kimiawi ibu, kadar hormon, dan tingkat radiasi tingkat (Wertheim dan
Maceo, 2002).
Berikut jumlah sulur sidik jari manusia dari berbagai suku bangsa yang
9
10
Rata-rata jumlah total sulur sidik jari disajikan pada tabel 3. Berdasarkan tabel
diperoleh suku Batak. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sufitni (2007), jumlah sulur baik pada kelompok normal maupun kelompok retardasi
mental lebih tinggi pada individu laki-laki daripada perempuan. Hasil ini juga sesuai
Angga diperoleh delapan suku bangsa yang dijumpai pada mahasiswa di Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun, yaitu suku Jawa, Dayak, China, Nias, Flores,
Minang, Mentawai, dan Timor. Dari delapan suku bangsa tersebut, lima suku bangsa
didominasi oleh pola loop yaitu suku Jawa, Dayak, China, Flores, dan Minang. Dua
suku bangsa didominasi oleh pola whorl, yaitu suku Nias dan Minang, sedangkan
10
11
satu suku bangsa yaitu suku Mentawai memiliki jumlah pola loop dan whorl yang
Pada pewarisan pola sidik jari, alam telah menetapkan pola pewarisannya pada
tabel 4, faktor genetik mengatur kapan dan dimana pola sidik jari akan terbentuk.
Meskipun pola sidik jari dan jumlah sulur diwariskan secara genetik, akan tetapi
jumlah sulur lebih dapat diwariskan daripada pola sidik jari (Wertheim dan Maceo,
2002). Hasil sidik jari mahasiswa berbagai suku bangsa yang diperoleh disusun dalam
tabel dan ditabulasi. Perhitungan persentase masing-masing pola sidik jari dilakukan
11
12
Sensor sidik jari ini adalah sensor sidik jari optikal, yang dapat mendeteksi
sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Modul sensor ini bekerja dengan
otak utama berupa chip DSP (Digital SignalProcessor) yang melakukan image
memasukkan data sidik jari. Jika data sudah masuk, maka dapat melakukan pencarian
pada sketch arduino. Untuk memasukkan data sidik jari dapat dilakukan melalui
gambar 2 adalah rangkaian sensor kapasitif yang ada pada sensor sidik jari.
sensor dibuat dari beberapa chip semi konduktor pada sebuah sel yang tipis. Setiap
sel memiliki tempat konduktor yang ditutupi dengan lapisan isolasi. Sensor tersebut
terhubung dengan sebuah integrator yang dilengkapi dengan inverter penguat yang
dapat menterjemahkan sehingga pada akhirnya akan membentuk sidik jari yang
sedang dipindai. Setelah mesin pemindai sidik jari menyimpan image atau gambar
12
13
yang diambil, mesin kemudian melakukan ‘searching minutiae’ atau mencari titik-
sensor sidik jari dan gambar 3 merupakan ilustrasi metode optical scanning pada
13
14
2.3 Mikrokontroler
dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan paralel,
tertentu. Di keluarga mikrokontroler AVR, seri 8535 adalah salah satu seri yang
sangat banyak digunakan. Gambar 4 dan 5 dibawah ini merupakan bentuk dari blok
mikrokontroler, yaitu:
1. Power Supply
4. Rangkaian Reset
14
15
jenis mikrokontroler yang memiliki jumlah instruksi yang terbatas dan sedikit.
Pada arsitektur RISC jumlah instruksi lebih sedikit, tetapi memiliki banyak
kebanyakan instruksi dieksekusi hanya dalam satu clock cycle dan mode
umum yaitu:
mendefinisikan permasalahan.
Bila untuk mendapatkan solusi harus melalui langkah yang terlalu rumit dapat
15
16
menggunakan algoritma yang sesuai dan efisien untuk masalah yang dihadapi.
5. Menguji program, Bila program sudah selesai dibuat, pengujian diperlukan untuk
7. Merawat program, Program yang sudah selesai dibuat juga perlu dirawat dengan
Arduinomemiliki 14 pin input / output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
(mikrokontroler dalam satu papanrangkaian) yang bersifat open source dan sangat
16
17
populer saat ini. Merupakan turunan dari platform wiring dan dirancang agar
kalangan. Sistem Arduino adalah berupa hardware menggunakan chip Atmel AVR,
software yang berupa bahasa pemrograman standar C,serta bootloader yang dipasang
processing.
17
18
Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6
buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output
dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat
deprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
b. USB
komunikasi serial antara papan dan computer, memberi daya listrik kepada
papan.
Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
d. Tombol Reset
Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan
bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan
microcontroller.
18
19
f. IC 1 – Microcontroller Atmega
Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan
RAM.
Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat
Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor
analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input
Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan
digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang
19
20
1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing
menjadi kode biner karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program yang
(dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang
akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan, sedangkan void loop
dihidupkan.
20
21
2.4 LCD
Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang
menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat.
Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak
digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator,
layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game
Mohammad.2014)
menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda
(Cathode Ray Tube atau CRT) seperti gambar 8. Jika dibandingkan dengan teknologi
CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja
21
22
cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis
backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL
(Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes) seperti
pada tabel 7.
RTC adalah jam elektronik berupa chip yang dapat menghitung waktu (mulai
detik hingga tahun) dengan akurat dan menjaga/menyimpan data waktu tersebut
22
23
secara realtime. RTC (Real Time Clock) merupakan jam elektronik berupa chip yag
dapat menghitung waktu mulai detik, menit, jam, tanggal, hari, bulan hingga tahun
dengan akurat, dan menjaga serta menyimpan data waktu tersebut secara real time.
Terdapat berbagai jenis RTC diantaranya DS3231 yang merupakan salah salah satu
DS3231 merupakan low-cost I2C RTC dengan keakuratan yang sangat tinggi
23
24
Pencacah waktu pada RTC lain dapat bergeser (drift) hingga hitungan menit
setiap bulannya, terutama pada lingkungan dengan kondisi suhu yang ekstrim sesuai
dengan spesifikasi RTC pada tabel 13 yang memiliki keluaran frekuensi 32 KHz.
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat open source, yaitu sebuah
board elektronik yang di dalamnya sudah memiliki firmware dan hardware yang
chip ESP8266 – sebuah chip buatan perusahaan Espressif Systems, dan hardware
24
25
Gambar 9 NodeMCU
Sumber : Manoj R. Thakur, 2018
Gambar 9 diatas istilah “NodeMCU” itu sendiri mengacu pada firmware, bukan
script Lua, yaitu bahasa yang merupakan proyek eLua dan dibuat berdasarkan SDK
Espressif untuk ESP8266. Selain itu firmware NodeMCU juga menggunakan banyak
25
26
DFPlayer Mini MP3 adalah sebuah modul MP3 serial yang menyiakan
mendukung driver TF card, mendukung sistem file FAT16, FAT32 (Wijayanto Dwi,
2015)
musik, serta bagaimana cara memutar musik dan fungsi lainnya, tidak melalui operasi
yang rumit, mudah digunakan, stabil dan dapat diandalkan adalah fitur-fitur yang
DFPlayer Mini MP3 ini berfungsi sebagai mentransmisikan file audio dari SD
Card ke Arduino. DFPlayer Mini MP3 ini dapat berdiri sendiri hanya dengan diasang
26
27
Kelebihan :
Kekurangan :
Pada modul DFPlayer penyusun file audio yang harus disusun sedemikoan rupa
agar ketika dipanggil oleh program audio modul ini dapat lebih siap untuk diputar
(Azizah Nur Aida, 2017). Berikur pin-pin pda DFPlayer Mini MP3 pada gambar 14.
2.8 Speaker
adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya
untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor
P = (Vrms^2) / R
27
28
Pada gambar 11 diatas, dapat dilihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil
dan juga Kerangka Speaker. Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi
suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri
dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet
Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah
bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil
akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan
“tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran
semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan
udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar. Suspension
yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
28
29
dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut
Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di
menggerakan Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker
Pasif.
Bentuk dari speaker dapat dilihat pada gambar 12(a) dimana merupakan bentuk
(a) (b)
Gambar 12. Simbol Speaker (a). Bentuk Fisik Speaker (b)
29
30
untuk Arduino yang berperan untuk melakukan fungsi pengiriman SMS. Modul
mempunyai 8 pin yang dapat digunakan untuk di gabungkan dengan arduino (pin 0
sampai pin 7) akan dipakai 2 pin sebagai pin RX dan TX yang akan digunakan pada
komunikasi UART dengan Arduino. Pada sistem ini, pin yang dipakai sebagai RX
adalah pin 4 sedangkan pin yang dipakai sebagai TX adalah pin 5. Salah satu cara
untuk mangaktifkan power modul GSM adalah memberi HIGH/positif pulse selama
1000 ms pada pin 9 Arduino UNO R3, demikian juga menonaktifkan power modul
GSM adalah HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada pin 9 Arduino UNO R3.
Dari spesifikasi diatas dapat kita lihat bagaimana rangkaian modul sim800l
30
31
Menurut Fawzi Behmann dan Kwok Wu : Internet of Thing atau IoT adalah
sebuah istilah yang dimaksudkan dalam penggunaan internet yang lebih besar ,
(Internet of Things) mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama
kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, cofounder and executive director
internet, maka kita menuju babak berikutnya, di mana bukan hanya smartphone atau
komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun berbagai macam benda
nyata akan terkoneksi dengan internet. Sebagai contohnya dapat berupa : mesin
(wearables), dan termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke
jaringan lokal dan global menggunakan sensor dan atau aktuator yang tertanam sesuai
31
32
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk
membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah
disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara
PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman
web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan
fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan
akan memproses semua perintah PHP diserver lalu mengirimkan hasilnya dalam
format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian seorang
pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP
sehingga keamanan dari halaman web menjadi terjaimin (Bunafit Nugroho, 2019).
PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai
binary yang dapat berjalan sebagai CGI. PHP dapat mengirim HTTP header, dapat
berintegrasi dengan beberapa library eksternal yang membuat anda dapat melakukan
32
33
segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga mem-parse XML. PHP juga
mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP,
POP3, atau bahkan HTTP. Hampir seluruh apikasi berbasis web dapat dibuat dengan
<?php
ScriptPHP
?>
atau
<%
ScriptPHP
%>
atau bisa juga
<*scriptlanguage=”php”>
ScriptPHP
<*/script>
33
34
Cara pertama merupakan format yang dianjurkan tetapi mungkin cara yang
kedua lebih sering digunakan karena lebih ringkas. Cara yang ke empat digunakan
untuk mengantisipasi editor dan web server yang tidak dapat menerima ketiga cara
diatas. selain itu kita juga bisa menggunakan cara penulisan ASP, tetapi tentu saja ada
1. Buat program php mysql pada notepad++ dan simpan dalam format .php.
2. Simpan program pada disk c pada laptop, buka folder xampp, dan simpat di
3. Sebelum melakukan hosting program, perlu install dan aktifkan aplikasi xampp.
namafile.php.
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini
listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Berikut ini adalah
34
35
35
BAB III
mengerjakan alat yang akan dibuat. Perancangan alat dimulai dari pembuatan blok
diagram dimana setiap blok tersebut mempunyai fungsi tersendiri yang saling terkait
Blok diagram menggambarkan secara umum bagaimana cara kerja alat secara
keseluruhan. Gambar 17 berikut menunjukkan blok diagram dan skema alur sistem
absensi fingerprint.
DFPlayer Mini
Speaker
Mp3
LCD
Input -
Mikrokontroler
(a)
36
37
(b)
Gambar 17. (a) Blok Diagram Sistem Absensi, (b) Skema Alur Sistem Absensi
pemroses yaitu Arduino, input yang digunakan yaitu sidik jari yang akan di
2. Bagian Pemroses, pada bagian ini melakukan pemrosesan terhadap input yang
diterima dan akan ditampilkan oleh bagian output. Pada bagian ini terdapat 3
37
38
output, Website sebagai proses penyimpanan data kedalam website, dan SMS
3. Bagian Output, pada bagian ini akan menampilkan hasil pemrosesan sebagai
akhir sistem, ouput yang digunakan yaitu LCD 16x2 untuk menampilkan
perintah “ABSEN DISINI” , Led sebagai indikator cocok atau tidak nilai data
pada sidik jari, Buzzer sebagai tanda tidak kecocokan data sidik jari, DFPlayer
MiniMP3 akan mengeluarkan suara “Terima Kasih” jika id sidik jari cocok
namun, jika tidak cocok maka akan mengeluarkan suara “Silahkan Coba Lagi”.
Pada prinsip kerja dari alat ini adalah saat kondisi awal LCD akan
menampilkan waktu dan perintah “ABSEN DISINI” dan lampu sensor fingerprint
akan menyala yang menandakan sensor siap untuk digunakan. Kemudian tempelkan
jari ke sensor fingerprint untuk mendeteksi pola sidik jari yang sudah pernah
diinputkan dan tersimpan pada memori sensor fingerprint. Jika pola sidik jari cocok
maka speaker akan mengeluarkan suara berupa “Terima Kasih” yang akan
ditampilkan di LCD dan nilai data sensor fingerprint akan dikirim oleh Arduino ke
NodeMcu kemudian Led Dan Buzzer hidup dalam waktu sesaat. Jika pola tidak
cocok maka speaker akan mengeluarkan suara “Coba Lagi” yang mana suara tersebut
telah diisimpan di SD Card yang diinputkan pada DFPlayer MiniMP3 dan akan
ditampilkan di LCD.
38
39
Nilai data yang terkirim oleh Arduino berupa data ID, lalu data ID akan
diproses oleh NodeMcu untuk mengirim ke database yang tersimpan pada website.
menggunakan WiFi, yang mana WiFi ini akan terhubung ke NodeMcu sebagai client
dan website sebagai server. WiFi yang digunakan berupa hotspot dari ponsel atau
berupa router WiFi. Lalu data ID yang diterima oleh website akan diproses menjadi
sebuah nama mahasiswa. Selain itu, setelah data sidik jari mahasiswa berhasil
diinputkan maka modul GSM akan mengirim notifikasi sms berupa keterangan hadir
atau tidak hadir dari mahasiswa bersangkutan, mata kuliah dan jadwal kuliah saat itu
Adapun waktu pengambilan absen sesuai dengan jadwal kuliah yang telah
diinputkan pada website sehingga jadwal kuliah akan sesuai dengan jadwal yang
dikeluarkan oleh pihak kampus. Kegunaan dari RTC ini adalah terdapat waktu dan
tanggal terkini pada tampilan LCD dan jadwal masuk shalat yang sudah sesuai
dengan jadwalnya. Pada saat waktu shalat masuk maka speaker akan mengeluarkan
suara berupa Adzan. Waktu shalat ini berguna untuk memberitahu kalau waktu shalat
sudah masuk ketika saat proses belajar dan mengajar. Sedangkan untuk jam
kehadiran mahasiswa pada website akan diatur sesuai jadwal kuliah. Setelah data
mahasiswa dari keseluruhan telah diambil berupa nama dan keterangan hadir di
https://sistimabsensipnp.000webhostapp.com/.
39
40
sistem alat.
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini
listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Berikut ini adalah
40
41
manusia yang terhubung ke pin digital Arduino Uno. Sensor fingerprint ini memiliki
memori yang berfungsi untuk menyimpan id sidik jari dari pola sidik jari yang
dibaca saat sidik jari diinputkan. Pin yang ada pada rangkaian sensor fingerprint
adalah pin Rx dan pin Tx, yang berfungsi sebagai mengirim data ke Arduino Uno
arduino uno.
41
42
tahun, dan jam pada LCD. Sehingga waktu yang ditampilkan akan sesuai dengan
waktu saat ini. Pin yang ada pada rangkaian Real Time Clock adalah pin SDA dan pin
Berikut tabel 12 merupakan keterangan pin rangkaian RTC dan arduino uno.
Rangkaian NodeMcu ini berfungsi untuk menerima data dari Ardunino Uno
dan mengrim data ke Website. Data yang diterima dari arduino melalui komunikasi
senial pada pin Rx dan pin Tx nodemcu. Sedangkan data yang dikirimkan ke website
Router. Pin yang ada pada rangkaian NodeMCU ESP8266 adalah pin Rx dan pin Tx
42
43
arduino uno.
oleh Arduino Uno. Tampilan pada LCD akan menampilkan waktu yang telah diatur
oleh RTC. Selain itu LCD disini juga menampilkan perintah “ABSEN DISINI”
sebagai tampilan awal, serta jika inputan sidik jari cocok maka LCD menampilkan
“Terima Kasih”, jika tidak cocok maka LCD menampilkan “Coba Lagi”. Pin LCD ini
akan terhubung ke pin I2C dan pin I2C akan terhubung ke Arduino Uno seperti pada
gambar 22.
43
44
Berikut tabel 14 merupakan keterangan pin rangkaian sensor fingerprint dan arduino
uno.
Tabel 14. Keterangan Pin Rangkaian LCD dan I2C dengan Arduino Uno
Pin LCD 20x4 Pin LCD I2C Pin Arduino Uno
VSS VSS -
VDD VDD -
VO VO -
RS RS -
RW RW -
E E -
D0 D0 -
D1 D1 -
D2 D2 -
D3 D3 -
D4 D4 -
D5 D5 -
D6 D6 -
D7 D7 -
D8 D8 -
Anoda Anoda -
Katoda Katoda -
- SDA A4
- SCL A5
- VCC 5V
- GND GND
44
45
berupa suara yang telah diolah oleh Modul DFPlayer Mini MP3 dari SD Card yang
berisi suara yang ingin diinputkan pada modul ini. Saat id sidik jari cocok maka
modul ini akan mengeluarkan suara “Terima Kasih”, sdeangkan jika id sidik jari tidak
cocok maka modul akan mengeluarkan suara “Silahkan Coba Lagi”. Pin yang
Berikut Pin – pin DFPlayer Mini MP3 yang terhubung ke Arduino dapat
Tabel 15. Keterangan Pin DFPlayer Mini MP3 dengan Arduino Uno
Pin DF Player MP3 Pin Arduino Uno
RX Pin 10
TX Pin 11
bukti kehadiran mahasiswa berupa pesan sms yang akan dikirim oleh Modul GSM
Sim800l ke nomor yang dituju dengan kartu sim terisi pulsa yang diinputkan pada
45
46
modul gsm ini. Pesan sms akan terkirim saat id sidik jari berhasil terinput pada
arduino dan berhasil transfer data dari arduino ke nodemcu. Pin yang digunakan
Pin – pin Modul GSM Sim800l yang terhubung ke Arduino dapat dilihat pada
tabel 16.
46
47
Dari perancangan sistem setiap komponen yang telah dijelaskan maka dapat
47
48
chassis dan body alat seperti yang ditunjukkan gambar 26 dibawah ini.
1. Dimensi Alat : 18 cm x 11 cm x 11 cm
4. Alat yang digunakan selain sensor : Push Button, RTC, LCD, DFPayer
Buzzer.
48
49
yang mana bertujuan untuk mengendalikan hardware yang berupa sebuah alat. Untuk
2. Pada layar LCD akan tampil waktu dan tanggal terkini kemudian juga berupa
sidik jari terdaftar atau tidak. Jika tidak cocok maka proses daftar gagal dan
Modul Suara memberikan informasi “Coba Lagi” sedangkan Led dan Buzzer
4. Apabila mahasiswa ambil absen dalam batas waktu yang telah ditentukan
maka mahasiswa dinyatakan Hadir dan jika batas waktu habis maka mahasiswa
49
50
dinyatakan Tidak Hadir / Kompensasi. Batas waktu habis ini sesuai jadwal
5. Setelah nilai data absensi terkumpul, data sidik jari tersebut dikirim ke website
melalui modul WiFi NodeMcu ESP8266 dan pesan berupa sms bukti kehadiran
6. Website akan menampikan data kehadiran mahasiswa yang hadir dan tidak
50
51
Berikut gambar penjelasan algoritma sistem absensi pada gambar 27 dibawah ini.
START
LCD Menampilkan
“COBA LAGI”
Pencocokan ID Sidik Jari kemudian led dan
buzzer aktif
NodeMCU ESP8266
Data Kehadiran
Tersimpan Pada Website
dan Pesan berupa SMS
Keterangan Hadir / Tidak
Hadir akan terkirim ke
nomor yang dituju
STOP
51
52
3. Setelah meletakkan jari diatas sensor, sensor akan mencocokkan data ID sidik
jari dan nilai confidence yang ada di database atau memory sensor.
4. Apabila sensor mendeteksi ID sidik jari dengan nilai ID 1 sampai 35 dan nilai
confidence diatas 30 maka sidik jari dinyatakan cocok kemudian LCD dan
Modul suara menampilkan “Terima Kasih”, Led dan Buzzer blink. Jika tidak
cocok LCD menampilkan “Coba Lagi”, Modul suara “Silahkan Coba Lagi”,
52
53
START
Sensor Fingerprint
Letakkan Jari Ke
Sensor Fingerprint
Pencocokkan
Data Sidik Jari
ID Sidik Jari >= 1 && Tidak Led dan Buzzer Bink, LCD
ID Sidik Jari <= 35 && Menampilkan “Coba Lagi”
Nilai Confidence >= 30 dan Modul Suara Aktif
(Mahasiswa) “Silahkan Coba Lagi”
Ya
Data ID
Tampil Pada
Serial Monitor
Serial Monitor
NodeMcu8266
STOP
53
54
START
Inisialisasi
Server Mysql
Server Connected
Tidak
Ya
Ambil nilai data
absensi
Nilai data
akan tampil di
Serial Monitor
Data Absensi
tampil di
Website
STOP
54
55
1. Ambil data absensi oleh sensor fingerprint berupa data ID sidik jari.
3. Kirim data absensi berupa pesan sms keterangan hadir atau tidak hadir dari
mahasiswa yang bersangkutan, mata kuliah dan jadwal kuliah hari itu ke nomor
START
Modul GSM
Sim800l
Inisialisasi ID
sidik jari
Tidak
ID cocok
Ya
Mengirim sms bukti
kehadiran ke nomor
yang dituju
STOP
55
56
6
7
2
3
4
(a)
1
(b)
56
57
c) Mahasiswa ambil absen sesuai jadwal kuliah yang telah ditentukan oleh
mendeteksi sidik jari. Jika id sidik jari cocok maka LCD dan DFPlayer
MiniMP3 menampilkan “Terima Kasih”. Jika id sidik jari tidak cocok maka
hadir / kompensasi.
f) Kemudian data ID Mahasiswa, nilai data hadir dan tidak hadir / kompensasi
mengirim pesan berupa sms keterangan hadir atau tidak hadir sesuai dengan
nama dari pemilik id sidik jari, mata kuliah, dan jam kuliah saat itu.
57
58
h) Setalah itu daftar hadir mahasiswa akan tersimpan ke database pada website
3. Perawatan Alat
a. Cek berkala koneksi kabel dan komponen sistem alat agar alat dapat bekerja
dengan baik.
b. Pastikan alat ditempatkan di posisi yang aman agar sistem kontrol dari alat
tidak terganggu.
4. Perbaikan Alat
Adapun perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi kerusakan pada alat.
b. Jika modul gsm tidak dapatt mengirim sms maka periksa pulsa dan sumber
58
BAB IV
dibuat telah sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu dapat dilihat dari hasil
yang diperoleh dalam pengujian alat. Berikut ini ada beberapa pokok pembahasan
3. Pengujian LCD
6. Pengujian Website
7. Pengujian SMS
keluaran dari masing masing titik pengukuran yang ada pada power supply. Tegangan
output yang dipakai yaitu 5 VDC berfungsi untuk sumber tegangan pengaktifan
Arduino Uno. Titik pengukuran rangkaian power supply / catu daya dapat dilihat
59
60
fingerprint saat scanning sidik jari. Sensor fingerprint mempunyai nilai ID dan nilai
confidence sebagai acuan yang membedakan data setiap sampel. Pada sensor
fingerprint dapat melihat bentuk citra sidik jari mahasiswa yang didapat dari hasil
scanning dan dapat menentukan bentuk bentuk pola sidik jari mahasiswa. sensor
fingerprint terdapat pada 3 titik seprti yang ditunjukkan pada gambar 33 dan tabel 19.
60
61
mendapatkan nilai tegangan dari pin Rx-Tx maka sensor dapat membaca nilai sidik
jari saat diinputkan. Berikut hasil pengukuran untuk setiap sidik jari jempol kanan
dan jempol kiri memiliki nilai tegangan yang berbeda seperti pada tabel 20.
61
62
Pengambilan bentuk sidik jari yang dilakukan ini untuk mendapatkan bentuk
data citra sidik jari yang akan disimpan kedalam sistem untuk dapat dikenali oleh
sistem. Jari yang digunakan untuk pengambilan bentuk sidik jari adalah jari jempol
sebelah kanan. Dalam pengambilan bentuk sidik jari dilakukan dengan mengambil 10
orang mahasiswa dengan masing – masing data sidik jari yang disimpan ke dalam
database dalam bentuk alur atau pola sidik jari yang berbeda untuk setiap
pengambilannya. Posisi letak alur sidik jari yang tersimpan ini akan menjadi citra
perbanding saat sistem melakukan pengenalan citra sidik jari orang dengan posisi
yang berbeda pada jempol kanan dan jempol kiri seperti pada tabel 21 berikut.
62
63
63
64
64
65
7 Rahmat Loop
65
66
66
67
67
68
Berdasarkan tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa bentuk pola sidik jari dari
10 orang tersebut baik dengan jempol sebelah kanan dan sebelah kiri semuanya
adalah jenis loop. Tidak ada yang memiliki jenis sidik jari arch ataupun whorl. Hal
ini membuktikan bahwa sidik jari masyarakat Indonesia dari berbagai suku memiliki
jenis sidik jari loop sebesar 64% sesuai dengan data penelitian oleh Karlina dan
Angga tahun 2017. Maka jika dihitung hasil dari jenis sidik jari diatas adalah sebagai
berikut.
10
%Loop = × 100% = 100%
10
0
%Whorl = × 100% = 0%
0
0
%Arch = × 100% = 0%
0
Untuk pengambilan nilai sensor akan diambil dari 10 kali uji dengan 10
sampel sidik jari mahasiswa. Nilai yang dihasilkan dari sensor ini adalah nilai
confidence yang merupakan nilai besar kecilnya data sidik jari yang didapat dari hasil
scanning dimana jika sensor membaca kecil luas sidik jari maka nilai confidence akan
68
69
kecil dan jika sensor membaca besar luas sidik jari maka nilai confidence akan besar
juga. Nilai confidence hasil konversi tersebut dapat dilihat pada tabel 22 dan 23.
Tabel 22. Hasil Nilai Confidence Pengenalan Citra Sidik Jari Jempol Kanan
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
No ID
ID 1 ID 2 ID 3 ID 4 ID 5 ID 6 ID 7 ID 8 ID 9
Uji 10 R
1 115 85 305 59 120 56 74 220 139 66 A
2 108 153 295 90 125 137 83 199 159 125 T
3 87 172 358 106 54 158 98 167 124 60 A
4 135 118 313 75 96 163 65 219 172 89 -
5 62 91 308 151 180 173 141 236 170 83 R
6 142 145 242 82 96 99 112 203 123 96 A
7 130 249 363 82 56 141 87 178 129 63 T
8 142 182 334 142 150 92 275 267 164 114 A
9 159 135 216 97 79 95 237 262 108 65
10 147 155 212 140 141 120 99 221 92 103
Rata 147
– 122,7 148,5 294,6 102,4 109,7 123,4 127,1 217,2 138 86,4
Rata
Tabel 23. Hasil Nilai Confidence Pengenalan Citra Sidik Jari Jempol Kiri
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
No ID
ID 1 ID 2 ID 3 ID 4 ID 5 ID 6 ID 7 ID 8 ID 9
Uji 10 R
1 106 149 55 89 139 109 168 124 164 99 A
2 158 134 258 159 159 183 167 131 172 159 T
3 247 96 131 155 122 151 180 173 102 319 A
4 133 173 168 106 172 123 169 157 86 152 -
5 152 172 147 159 176 94 155 108 70 241 R
6 280 137 144 151 123 252 154 85 156 99 A
7 210 125 100 65 129 230 175 169 68 112 T
8 187 243 270 113 164 137 164 107 58 123 A
9 245 158 80 78 190 165 101 132 208 139
10 215 124 118 156 92 249 60 108 164 170
Rata
– 193,3 151,1 147,1 123,1 146,6 169,3 149,3 129,4 124,8 161,3 149,53
Rata
69
70
Keterangan : S = Sampel
Berdasarkan tabel 22 nilai confidence sidik jari jempol kanan dan tabel 23
nilai confidence sidik jari jempol kiri diatas dapat dilihat dari kesepuluh sampel ini
memiliki nilai confidence yang berbeda dari 10 kali perulangan. Data sidik jari yang
didapatkan hasil yang berbeda dari proses scanning oleh sensor fingerprint, hal ini
dikarenakan posisi letak sidik jari yang berbeda atau berpindah. Dari hasil pengujian
pada jempol kanan terdapat nilai confidence yang terendah dengan nilai confidence
54 dengan nomor uji 3 yang terdapat pada sampel ke 5 dengan ID 5 yang bernama
Melvi Widiyanti dengan luas alur sidik jari yang diambil oleh sesor saat men-
scanning adalah sangat kecil. Sedangkan nilai confidence yang tertinggi dengan nilai
confidence 363 dengan nomor uji 7 yang terdapat pada sampel ke 3 dengan ID 3 yang
bernama Ribelta Dwirama dengan luas alur sidik jari yang diambil oleh sensor saat
Sedangkan dari hasil pengujian pada jempol kiri terdapat nilai confidence
yang terendah dengan nilai confidence 55 dengan nomor uji 1 yang terdapat pada
sampel ke 3 dengan ID 3 yang bernama Ribelta Dwirama dengan luas alur sidik jari
yang diambil oleh sesor saat men-scanning adalah sangat kecil. Sedangkan nilai
confidence yang tertinggi dengan nilai confidence 319 dengan nomor uji 3 yang
luas alur sidik jari yang diambil oleh sensor saat men-scanning adalah cukup besar.
Dari hasil pengujian dari 10 buah sampel terdapat rata – rata nilai confidence
pada jempol kanan yang tertinggi dengan nilai 294,6 yang terdapat pada sampel ke 3
70
71
dengan ID 3 dengan nama Ribelta Dwirama dari hasil pengujian 10 kali perulangan
telah didapatkan nilai confidancenya dengan nilai rentang dari 212 – 363 yang mana
hasil scanning dari sensor menyatakan bahwa luas posisi alur sidik jari yang diambil
cukup besar. Sedangkan rata – rata nilai confidence yang terendah dengan nilai 86,4
dengan nilai rentang dari 60 – 125 yang mana hasil scanning dari sensor menyatakan
bahwa luas posisi alur sidik jari yang diambil kecil. Dari hasil jumlah rata – rata dari
Sedangkan dari hasil pengujian dari 10 buah sampel terdapat rata – rata nilai
confidence pada jempol kiri yang tertinggi dengan nilai 193,3 yang terdapat pada
sampel ke 1 dengan ID 1 dengan nama Viviean Anneesa dari hasil pengujian 10 kali
perulangan telah didapatkan nilai confidancenya dengan nilai rentang dari 106 – 280
yang mana hasil scanning dari sensor menyatakan bahwa luas posisi alur sidik jari
yang diambil cukup besar. Sedangkan rata – rata nilai confidence yang terendah
dengan nilai 123,1 yang terdapat pada sampel ke 4 dengan ID 4 yang bernama Yusri
Titin dengan nilai rentang dari 65 – 159 yang mana hasil scanning dari sensor
menyatakan bahwa luas posisi alur sidik jari yang diambil kecil. Dari hasil jumlah
rata – rata dari 10 buah sampel mahasiswa dengan 10 kali pengulangan maka
71
72
disimpan sebelumnya yag akan diujikan dengan inputan sidik jari yang akan
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar keakuratan sensor sidik jari
dalam membaca sidik jari yang sama masing-masing orang dalam 10 kali inputan
72
73
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Tidak Sesuai
3 Sesuai Sesuai
4 Sesuai Sesuai
4 Yusri Titin 4 5 Tidak Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Tidak Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
4 Sesuai Sesuai
5 Melvi Widiyanti 5 5 Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
4 Sesuai Sesuai
6 Rezky Seprizal 6 5 Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Tidak Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
7 Rahmat 7 4 Sesuai Sesuai
5 Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Tidak Sesuai
10 Sesuai Sesuai
73
74
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
8 Salmi Surva Radar 9 4 Sesuai Sesuai
5 Sesuai Sesuai
6 Tidak Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
4 Sesuai Sesuai
9 Putri Indah Yani 9 5 Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
1 Sesuai Sesuai
2 Sesuai Sesuai
3 Sesuai Sesuai
10 Winda Wahyuni R 10 4 Sesuai Sesuai
5 Sesuai Sesuai
6 Sesuai Sesuai
7 Sesuai Sesuai
8 Sesuai Sesuai
9 Sesuai Sesuai
10 Sesuai Sesuai
sistem pengenalan citra yang sesuai dengan database didapatkan persentase sebagai
berikut :
74
75
95
Ak = × 100%
100
Keakuratan Sensor = 95 %
Jumlah Data Keseluruhan − Jumlah Data Benar
Error = × 100%
Jumlah Data Keseluruhan
100 − 95
Error = × 100%
100
Error = 0,05 %
keococokan keakuratan data pada jempol kanan sebesar 95% sedangkan pada jempol
kiri sebesar 97% untuk keseluruhan citra yang telah diuji dan terdapat 5% data yang
tidak cocok atau error sebesar 0,05% pada jempol kanan kemudian terdapat 3% data
yang tidak cocok atau error sebesar 0,03% pada jempol kiri dengan citra yang
tersimpan dari 10 kali pengujian dengan 10 sampel sidik jari yang berbeda. Data yang
tidak cocok saat pengujian ini dikarenakan bentuk alur sidik jari tidak tersimpan
75
76
LCD ini berfungsi untuk menampilkan beberapa keterangan yang ada seperti
keterangan waktu dan keterangan saat sensor fingerprint membaca input sidik jari.
Saat sensor fingerprint siap untuk digunakan maka lampu sensor akan hidup dan LCD
akan menampilkan perintah “ABSEN DISINI” kemudian saat sidik jari yang
diinputkan oleh sensor fingerprint cocok maka LCD akan menampilkan “Terma
Kasih” dan jika tidak cocok maka LCD menampilkan “Coba Lagi”. Titik pengujian
Dari tabel 25 hasil pengukuran LCD diatas dapat dikatakan bahwa ketika
LCD memiliki nilai tegangan VCC-GND sebesar 5V dengan nilai SCL(2,67V) dan
keterangan “ABSEN DISINI”, keterangan “Terima Kasih” saat ID sidik jari cocok
atau berhasil diinputkan, dan keterangan “Coba Lagi” saat ID sidik jari tidak cocok.
76
77
Pengujian DFPlayer Mini MP3 atau modul suara ini bertujuan untuk
mengetahui apakah modul suara berjalan dengan baik yang sesuai dengan sensor
fingerprint ketika membaca data sidik jari yang sudah terprogram untuk
Modul suara ini berfungsi sebagai mentrasmisikan file audio dari SD Card ke
Arduino Uno, yang mana SD Card terpasang ke modul suara yang berisi file mp3.
Pada modul suara ini terdapat 2 folder mp3 saat sensor membaca sidik jari dan satu
folder mp3 untuk suara adzan ketika waktu shalat telah masuk yang telah tersimpan
dalam SD Card. File yang tersimpan dalam SD Card tersebut berisikan sebuah
Pada modul suara ini terdapat 6 buah pin yang dihubungkan ke Arduino Uno
yaitu Vcc, Gnd, Rx, Tx, Spk1 dan Spk2. Terdapat 4 titik pengukuran modul suara
77
78
Berdasarkan tabel 27 diatas maka dapat dikatakan saat DFPlayer Mini Mp3
memiliki nilai tegangan dari pin RX(4,8V) dan TX(3,9V) maka DFPlayer Mini Mp3
dapat mengirimkan suara yang tersimpan pada sd card ke speaker yang memiliki nilai
tegangan sebesar 2,4V yang akan mengeluarkan suara “Terima Kasih” saat ID sidik
jari cocok atau berhasil diinputkan dan suara “Coba Lagi” saat ID sidik jari tidak
cocok.
modul WiFi. Modul WiFi ini akan terhubung ke jaringan hotspot WiFi smartphone.
78
79
Pada Modul WiFi terdapat pin komunikasi yaitu pin Tx dan Rx. Pada pin Tx
berfungsi sebagai pengirim data ke arduino dan Rx berfungsi sebagai data penerima
dari arduino Pada gambar 36 akan menunjukkan bahwa NodeMCU 8266 terkoneksi
dengan jaringan WiFi yang sebagai Client dapat dilihat melalui serial monitor
arduino.
Connecting to IphoneX
…………..
WiFi connected
IP address:
192.168.43.107
website yang berfungsi sebagai Server bisa terhubung ke Ip Addres NodeMCU 8266.
Jika data id sidik jari berhasil diinputkan maka data akan tampil pada serial
79
80
website yang dibuat dengan pemrograman PHP MSQL. Data akan tersimpan saat
pengambilan data absen oleh mahasiswa sudah selesei. Sebelum data absensi terkirim
ke website, semua data absen mahasiswa yang telah diambil akan dikirim oleh modul
WiFi dengan menggunakan jaringan WiFi ke alamat website. Pada saat semua data
absensi terkirim ke website maka data absensi akan tampil di halaman website. Untuk
dapat melakukan monitoring data absensi maka admin perlu melakukan registrasi
Setelah admin melakukan login atau registrasi akun maka akan muncul halaman
80
81
Admin dapat melihat daftar mahasiswa, menambahkan daftar mahasiswa jika ada
(a)
81
82
(b)
Gambar 41. (a) Daftar Mahasiswa Kelas D4 Elektronika, (b) Daftar Mahasiswa Kelas
3A D3 Elektronika
Selain itu adapun menu daftar mahasiswa dapat ditambahkan sama seperti menu yang
Daftar dosen yang telah diinputkan pada website juga akan dapat dilihat seperti
82
83
Daftar mata kuliah juga akan dapat dilihat pada website sehingga mahasiswa
hanya perlu menginputkan data sidik jarinya dan admin dapat menginputkan daftar
mata kuliah sesuai mata kuliah yang dikeluarkan oleh pihak kampus pada website
(a)
83
84
(b)
Gambar 44. (a) Tampilan Daftar Mata Kuliah, (b) Tampilan Daftar Kelas
Pada bagian jadwal kuliah admin akan menginputkan jadwal sesuai jadwal
yang dikeluarkan oleh pihak kampus sesuai dengan daftar kelas, mata kuliah, dosen
84
85
Pada data absen akan menampilkan kehadiran mahasiswa dari data yang
diinputkan oleh sensor fingerprint dan ditransfer oleh nodemcu melalui jaringan WiFi
seperti pengambilan data yang telah dilakukan pada 2 September 2020 yang
85
86
Dari gambar hasil kehadiran mahasiswa diatas dapat dilihat dengan jelas dari
ID sidik jari yang berhasil diinputkan akan menjadi data berupa nama mahasiswa,
kelas, mata kuliah, dosen pengajar, waktu kehadiran dan keterangan kehadiran.
Website akan mengirimkan keterangan tersebut sesuai dengan data mahasiswa, data
dosen, dan mata kuliah yang sudah diinputkan sebelumnya pada website.
Data kehadiran dapat di cek kapan saja dengan mengklik tombol hijau “Cek
Data Kehadiran” dan menginputkan mata kuliah dan tanggal seperti pada gambar 45
diatas. Data kehadiran tersebut juga dapat di print out dengan mengklik berupa
tombol putih “Print” sebelah kanan atas maka data kehadiran akan terdownload
(a)
86
87
(b)
Gambar 47. (a) Data Kehadiran Mahasiswa Pada 20 September 2020, (b) Data
Kehadiran Dalam Bentuk File PDF
Berikut tabel 28 merupakan hasil pengujian secara keseluruhan sistem alat absensi
87
88
melakukan sproses pengiriman sms. Pada modul gsm ini terdapat 4 digital yang
terhubung ke arduino yaitu pin digital 8 dan 9 kemudian pin vcc dan ground.
Terdapat 3 titik pengukuran yang ditunjukkan pada gambar 48 dan tabel 29 seperti
berikut.
88
89
Dari tabel 32 diatas dapat dikatakan bahwa modul gsm sim800l dapat
notifikasi sms berupa pesan keterangan hadir atau tidak hadir mahasiswa yang
bersangkutan sesuai dengan jadwal kuliah saat itu. Terkirimnya sms jika data id sidik
jari mahasiswa berhasil terinput oleh sensor fingerprint dan data berhasil terkirim ke
nodemcu yang akan tampil pada serial monitor seperti pada gambar 49 berikut.
Setelah id sidik jari dan isi pesan tampil pada seriol monitor maka beberapa
detik kemudian pesan tersebut akan terkirim ke nomor yang dituju. Pesan berisi
keterangan hadir akan terkirim selama jam kuliah masih berlangsung. Saat jam kuliah
berakhir dan mahasiswa menginputkan data id sidik jari, maka mahasiswa tersebut
dinyatakan tidak hadir / kompensasi pada jadwal kuliah tersebut seperti yang
89
90
Berdasarkan data hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa
bahwa sistem absensi menggunakan sidik jari terintegrasi sms gateway berbasis IoT
ini dilakukan dengan melakukan pengenalan pola sidik jari manusia oleh sensor
fingerprint. Sensor fingerprint akan membaca dan menyimpan pola sidik jari
mahasiswa sesuai dengan ID sidik jari yang telah diinputkan. Berdasarkan jenis sidik
jari dari 10 sampel yang telah diambil baik pada jempol kanan ataupun jempol kiri
maka didapatkan bahwa jenis sidik jari 10 sampel tersebut adalah loop, maka dapat
90
91
10
%Loop = × 100% = 100%
10
Selain itu data keakuratan sensor yang telah dilakukan pengujian sebanyak 10
kali untuk setiap pemilik ID sidik jari pada jempol kanan dan jempol kiri seperti
berikut.
91
92
keococokan keakuratan data pada jempol kanan sebesar 95% sedangkan pada jempol
kiri sebesar 97% untuk keseluruhan citra yang telah diuji dan terdapat 5% data yang
tidak cocok atau error sebesar 0,05% pada jempol kanan kemudian terdapat 3% data
yang tidak cocok atau error sebesar 0,03% pada jempol kiri dengan citra yang
tersimpan dari 10 kali pengujian dengan 10 sampel sidik jari yang berbeda. Data yang
tidak cocok saat pengujian ini dikarenakan bentuk alur sidik jari tidak tersimpan
Untuk nilai confidence atau nilai luas sidik jari yang terbaca dapat dilihat
bahwa semakin besar nilai confidence pada sidik jari orang tersebut maka posisi sidik
jari semakin luas terbaca oleh sensor. Kemudian sebaliknya, semakin kecil nilai
confidence sidik jari maka semakin kecil luas posisi sidik jari yang dibaca oleh
sensor. Pada pengujian 10 orang dengan jempol kanan mendapatkan nilai rata-rata
confidence sebesar 147 sedangkan pada jempol kiri dengan nilai rata-rata confidence
sebesar 149,53.
Jika sidik jari yang diinputkan cocok maka buzzer akan berbunyi dan speaker
akan mengeluarkan suara “Terima Kasih” yang ditampilkan juga pada LCD.
Sedangkan jika sidik jari yang diinputkan tidak cocok buzzer akan berbunyi dan
speaker akan mengeluarkan suara “Coba Lagi” yang ditampilkan juga pada LCD.
Saat ID sidik jari berhasil diinputkan maka nilai sidik jari dari sensor
Nodemcu yang telah terhubung dengan website melalui jaringan WiFi maka nodemcu
akan mengirimkan nilai sidik jari ke website dan pada website akan tampil nilai sidik
92
93
jari berupa nama pemilik sidik jari tersebut, mata kuliah, kelas, dosen, dan jam
kuliah. Data absen ini juga dapat di download dalam bentuk file pdf sehingga
memudahkan admin dalam melakukan rekap absen. Kemudian modul gsm akan
mengirimkan notifikasi sms ke satu nomor yang dituju yang telah diinputkan berupa
pesan kehadiran mahasiswa sesuai jadwal kuliah yang ditampilkan pada website.
93
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dan hasil data sistem absensi
1. Tingkat akurasi kecocokan data sidik jari yang diinputkan oleh sensor
fingerprint pada jempol kanan oleh sistem absensi sebesar 95% sedangkan
jempol kiri sebesar 97% dan dengan data yang tidak cocok pada jempol kanan
sebesar 5% atau error sebesar 0,05% sedangkan data yang tidak cocok pada
2. Apabila sensor men-scanning luas alur sidik jari kecil maka nilai confidence
yaitu berada pada rentang nilai 51 -100 dan apabila sensor men-scanning luas
alur sidik jari besar maka nila confidence yaitu 300 – 400.
3. Semakin besar nilai confidence sidik jari maka semakin besar luas posisi sidik
jari yang dibaca oleh sensor fingerprint dan semakin kecil nilai confidence sidik
jari maka semakin kecil uas posisi sidik jari yang dibaca oleh sensor.
4. Pola sidik jari dari 10 orang yang diuji pada jari jempol kanan dan jempol kiri
seluruhnya adalah pola loop dengan nilai rata-rata confidence jempol kanan
sebesar 147 dan nilai rata-rata confidence jempol kiri sebesar 149,53.
5. Sensor fingerprint yang digunakan pada sistem absensi ini memiliki kapasitas
94
95
6. Sistem dapat mengirim data sidik jari mahasiswa ke website dan mengirim
yang dituju sehingga petugas atau dosen dapat memantau kehadiran mahasiswa
tersebut.
5.2. Saran
kompensasi dan hanya dapat mengirim sms pesan kehadiran hanya ke satu nomor
saja. Maka diharapkan untuk masa yang akan datang dapat dikembangkan menjadi
melampaui batas serta dapat mengirim pesan kehadiran lebih dari satu nomor hp atau
dapat mengirim sms kehadiran berupa rekap kehadiran satu kelas ke nomor hp dosen.
95
DAFTAR PUSTAKA
[2] Dennis De Champeaux, Dauglas Lea and Penelope Faure, 1994, “Object Oriented
[4] Grady Booch, 1994, “Object - Oriented Analysis And Design”, The Benjamin /
[6] Nugroho, Bunafit. 2019. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan
[8] Pujiyono, Wahyu , 2009, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
(SNATI 2009), “Aplikasi Toko Buku Online Berbasis Sms Gateway Over Gprs”,
[9] Rozidi,Romzi Imron, 2009, “Membuat Sendiri SMS Gateway (ESME) Berbasis
96
97
[12] Wahyudi, A. A. N. (2018). Rancang bangun sistem absensi sma negeri 1 sungai
97
98
LAMPIRAN 1
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 2
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 3
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 4
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 5
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 6
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 7
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 8
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 9
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
LAMPIRAN 10
11 mm
11 mm `
11 mm
I II III
Nama Bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Overview
Secure your project with biometrics - this all-in-one optical fingerprint sensor will make adding fingerprint detection and
verification super simple. These modules are typically used in safes - there's a high powered DSP chip that does the image
rendering, calculation, feature-finding and searching. Connect to any microcontroller or system with TTL serial, and send
packets of data to take photos, detect prints, hash and search. You can also enroll new fingers directly
- up to 162 finger prints can be stored in the onboard FLASH memory.
We like this particular sensor because not only is it easy to use, it also comes with fairly straight-forward Windows software that
makes testing the module simple - you can even enroll using the software and see an image of the fingerprint on your computer
screen. But, of course, we wouldn't leave you a datasheet and a "good luck!" - we wrote a full Arduino library so that you can get
running in under 10 minutes. The library can enroll and search so its perfect for any project (https://adafru.it/aRz). We've also
written a detailed tutorial on wiring and use (https://adafru.it/clz). This is by far the best fingerprint sensor you can get.
Supply voltage: 3.6 - 6.0VDC Operating current: 120mA max Peak current: 150mA max
Fingerprint imaging time: <1.0 seconds Window area: 14mm x 18mm
Signature file: 256 bytes Template file: 512 bytes Storage capacity: 162 templates
Safety ratings (1-5 low to high safety)
False Acceptance Rate: <0.001% (Security level 3) False Reject Rate: <1.0% (Security level 3) Interface: TTL
Serial
Baud rate: 9600, 19200, 28800, 38400, 57600 (default is 57600) Working temperature rating: -20C to +50C
Working humidy: 40%-85% RH
Full Dimensions: 56 x 20 x 21.5mm
Exposed Dimensions (when placed in box): 21mm x 21mm x 21mm triangular
Weight: 20 grams
109
the wires to header or similar if you're not getting good contact. When you plug in the power, you may see the LED blink to
indicate the sensor is working.
If your sensor has all the same-color wires, The first wire from
the left is ground, then the two data pins, then power. You'll
have to cut, strip and solder the wires.
If your sensor has different wires, The first wire from the left
should be the black wire ground, then the two data pins, RX is
the white wire, TX is the green wire then the red power wire.
You'll have to cut, strip and solder the wires.
111
Arduino Uno
Arduino Uno R2 Front Arduino Uno SMD Arduino Uno Front Arduino Uno Back
Overview
The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz ceramic resonator, a
USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything needed to support
the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it with a AC-to-DC adapter
or battery to get started.
The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI USB-to-serial driver chip. Instead, it
features the Atmega16U2 (Atmega8U2 up to version R2) programmed as a USB-to-serial converter.
Revision 2 of the Uno board has a resistor pulling the 8U2 HWB line to ground, making it easier to put into DFU
mode.
Revision 3 of the board has the following new features:
1.0 pinout: added SDA and SCL pins that are near to the AREF pin and two other new pins placed near to
the RESET pin, the IOREF that allow the shields to adapt to the voltage provided from the board. In
future, shields will be compatible both with the board that use the AVR, which operate with 5V and with
the Arduino Due that operate with 3.3V. The second one is a not connected pin, that is reserved for future
purposes.
Stronger RESET circuit.
Atmega 16U2 replace the 8U2.
EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip (NOTE: works with Eagle 6.0 and newer)
Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf
Note: The Arduino reference design can use an Atmega8, 168, or 328, Current models use an ATmega328, but an
Atmega8 is shown in the schematic for reference. The pin configuration is identical on all three processors.
Power
The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power source is
selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The adapter can be
connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads from a battery can be
inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however, the 5V pin
may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the voltage regulator may
overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts. The power pins are as follows:
VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as opposed to 5
volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply voltage through this pin,
or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
5V.This pin outputs a regulated 5V from the regulator on the board. The board can be supplied with power
either from the DC power jack (7 - 12V), the USB connector (5V), or the VIN pin of the board (7-12V).
Supplying voltage via the 5V or 3.3V pins bypasses the regulator, and can damage your board. We don't
advise it.
3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
GND. Ground pins.
Memory
The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It also has 2 KB of SRAM and 1 KB of
EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(), digitalWrite(), and
digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a maximum of 40 mA and has an
internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In addition, some pins have specialized
functions:
Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. These pins are
connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip.
113
External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low value, a rising
or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for details.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication using the SPI
library.
LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the LED is on,
when the pin is LOW, it's off.
The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which provide 10 bits of resolution (i.e. 1024
different values). By default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change the upper end of
their range using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some pins have specialized
functionality:
TWI: A4 or SDA pin and A5 or SCL pin. Support TWI communication using the Wire library. There are a
couple of other pins on the board:
AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to shields
which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports. The mapping for the Atmega8, 168, and 328
is identical.
Communication
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or other
microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is available on digital
pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega16U2 on the board channels this serial communication over USB and
appears as a virtual com port to software on the computer. The '16U2 firmware uses the standard USB COM
drivers, and no external driver is needed. However, on Windows, a .inf file is required. The Arduino software
includes a serial monitor which allows simple textual data to be sent to and from the Arduino board. The RX and
TX LEDs on the board will flash when data is being transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection
to the computer (but not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a Wire library
to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. For SPI communication, use the SPI library.
Programming
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno from the
Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details, see the reference and tutorials.
114
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new code to it
without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original STK500 protocol
(reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit Serial
Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega16U2 (or 8U2 in the rev1 and rev2 boards) firmware source code is available . The
ATmega16U2/8U2 is loaded with a DFU bootloader, which can be activated by:
On Rev1 boards: connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy) and then
resetting the 8U2.
On Rev2 or later boards: there is a resistor that pulling the 8U2/16U2 HWB line to ground, making it
easier to put into DFU mode.
You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac OS X and Linux) to load a
new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer (overwriting the DFU bootloader). See
this user-contributed tutorial for more information.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace can be
soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the auto-reset by
connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for details.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and overcurrent.
Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra layer of protection. If
more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break the connection until the short or
overload is removed.
Physical Characteristics
115
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB connector and
power jack extending beyond the former dimension. Four screw holes allow the board to be attached to a surface
or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil (0.16"), not an even multiple of the 100 mil
spacing of the other pins.
Handson Technology
User Manual V1.2
ESP8266 NodeMCU WiFi Devkit
The ESP8266 is the name of a micro controller designed by Espressif Systems. The ESP8266 itself is a self-
contained WiFi networking solution offering as a bridge from existing micro controller to WiFi and is also
capable of running self-contained applications.
This module comes with a built in USB connector and a rich assortment of pin-outs. With a micro USB cable,
you can connect NodeMCU devkit to your laptop and flash it without any trouble, just like Arduino. It is also
immediately breadboard friendly.
1. Specification:
Voltage:3.3V.
Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP.
Current consumption: 10uA~170mA.
Flash memory attachable: 16MB max (512K normal).
Integrated TCP/IP protocol stack.
Processor: Tensilica L106 32-bit.
Processor speed: 80~160MHz.
116
2. Pin Definition:
117
DS1307
64 x 8, Serial, I2C Real-Time Clock
GENERAL DESCRIPTION
The DS1307 serial real-time clock (RTC) is a low-power, full binary-coded decimal (BCD) clock/calendar plus
56 bytes of NV SRAM. Address and data are transferred serially through an I 2C, bidirectional bus. The
clock/calendar provides seconds, minutes, hours, day, date, month, and year information. The end of the month
date is automatically adjusted for months with fewer than 31 days, including corrections for leap year. The clock
operates in either the 24- hour or 12-hour format with AM/PM indicator. The DS1307 has a built-in power-sense
circuit that detects power failures and automatically switches to the backup supply. Timekeeping operation
continues while the part operates from the backup supply.
FEATURES
Real-Time Clock (RTC) Counts Seconds, Minutes, Hours, Date of the Month, Month, Day of the week, and
Year with Leap-Year Compensation Valid Up to 2100
56-Byte, Battery-Backed, Nonvolatile (NV) RAM for Data Storage
I2C Serial Interface
Programmable Square-Wave Output Signal
Automatic Power-Fail Detect and Switch Circuitry
Consumes Less than 500nA in Battery- Backup Mode with Oscillator Running
Optional Industrial Temperature Range:
-40°C to +85°C
Available in 8-Pin Plastic DIP or SO
Underwriters Laboratory (UL) Recognized
Typical Operating Circuit and Pin Configurations appear at end of data sheet.
+ Denotes a lead-free/RoHS-compliant device.
* A “+” anywhere on the top mark indicates a lead-free device.
ART TEMP RANGE VOLTAGE PIN-PACKAGE TOP MARK*
(V)
DS1307 0°C to +70°C 5.0 8 PDIP (300 mils) DS1307
DS1307+ 0°C to +70°C 5.0 8 PDIP (300 mils) DS1307
DS1307N -40°C to +85°C 5.0 8 PDIP (300 mils) DS1307N
DS1307N+ -40°C to +85°C 5.0 8 PDIP (300 mils) DS1307N
DS1307Z 0°C to +70°C 5.0 8 SO (150 mils) DS1307
DS1307Z+ 0°C to +70°C 5.0 8 SO (150 mils) DS1307
DS1307ZN -40°C to +85°C 5.0 8 SO (150 mils) DS1307N
DS1307ZN+ -40°C to +85°C 5.0 8 SO (150 mils) DS1307N
DS1307Z/T&R 0°C to +70°C 5.0 8 SO (150 mils) Tape and DS1307
Reel
DS1307Z+T&R 0°C to +70°C 5.0 8 SO (150 mils) Tape and DS1307
Reel
DS1307ZN/T&R -40°C to +85°C 5.0 8 SO (150 mils) Tape and DS1307N
Reel
DS1307ZN+T&R -40°C to +85°C 5.0 8 SO (150 mils) Tape and DS1307N
Reel
118
1Hz/4.096kHz/8.192kHz/32.768kHz MUX/
X1 SQW/OUT
CL
BUFFER
1Hz
CL
X2
Oscillator
and divider RAM
(56 X 8)
VCC
CONTROL
POWER LOGIC
GND CLOCK,
CALENDAR,
BAT AND CONTROL
Dallas REGISTERS
Semiconductor
DS1307
SCL SERIAL BUS
INTERFACE
AND ADDRESS USER BUFFER
REGISTER (7 BYTES)
SDA
Here is brief data for the Systronix 20x4 character LCD. It is a DataVision part and uses the Samsung
KS0066 LCD controller. It's a clone of the Hitachi HD44780. We're not aware of any incompatabilities
between the two - at least we have never seen any in all the code and custom applications we have done.
This 20x4 LCD is electrically and mechanically interchangeable with 20x4 LCDs from several other
vendors. The only differences we've seen among different 20x4 LCDs are:
1) LED backlight brightness, voltage and current vary widely, as does the quality of the display
2) There is a resistor “Rf” which sets the speed of the LCD interface by controlling the internal oscillator
frequency. Several displays we have evaluated have a low resistor value. This makes the display too slow.
Looking at the Hitachi data sheet page 56, it appears that perhaps the “incorrect” resistor is really
intended for 3V use of the displays.
All Systronix 20x4 LCDs have the 91 Kohm resistor and are intended for 5V operation.
Thank you for purchasing Systronix embedded control products and accessories. If you have any other
questions please email to support@systronix.com or phone +1-801-534-1017, fax +1-801- 534-1019.
119
Contents
1 Introduction
2 Specification
3 Application
4 Pin Map
5 Work Mode
5.1 1) Serial Mode
5.2 2) AD KEY Mode
5.3 3) I/O Mode
6 Connection Diagram
7 Sample Code DFPlayer Mini
Introduction
The DFPlayer Mini is a small and low price MP3 module with an
simplified output directly to the speaker. The module can be used
as a stand alone module with attached battery, speaker and push
buttons or used in combination with an Arduino UNO or any other
with RX/TX capabilities.
Specification
Application