Anda di halaman 1dari 75

TUGAS AKHIR

ANALISIS METODE LOADING TERHADAP RASIO IN PIT


DUMP UNTUK PERBAIKAN FRONT LOADING PADA AREA
POOR MATERIAL PIT X WARA PT. ADARO SERVICES
JOBSITE ADMO

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang


untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Disusun :

M.YOGI DJ PRASSETYA
1810024427033

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2020
TUGAS AKHIR

ANALISIS METODE LOADING TERHADAP RASIO IN PIT


DUMP UNTUK PERBAIKAN FRONT LOADING PADA AREA
POOR MATERIAL PIT X WARA PT. ADARO SERVICES
JOBSITE ADMO

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang


untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Disusun Oleh:
M.YOGI DJ PRASSETYA
1810024427033

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Riam Marlina ST, MT Dr. Ir. Asep Neris B, M.Si, M.Eng


NIDN: 102798501 NIDN: 0002096301

Ketua Program Studi Ketua STTIND Padang

Riam Marlina ST, MT Riko Ervil, MT


NIDN: 102798501 NIDN: 1014057501

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : M. Yogi Dj Prassetya


NPM : 1810024427033
Program Studi : Teknik Pertambangan

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya susun dengan judul :
ANALISIS METODE LOADING TERHADAP RASIO IN PIT DUMP
UNTUK PERBAIKAN FRONT LOADING PADA AREA POOR MATERIAL
PIT X WARA PT. ADARO SERVICES JOBSITE ADMO

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi
orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Jambi, September 2020


Pembuat Pernyataan

(M. Yogi Dj Prassetya)

iii
ANALISIS METODE LOADING TERHADAP RASIO IN PIT DUMP
UNTUK PERBAIKAN FRONT LOADING PADA AREA POOR MATERIAL
PIT X WARA PT. ADARO SERVICES JOBSITE ADMO

Nama : M. Yogi Dj Prassetya


NPM : 1810024427033
Pembimbing I : Riam Marlina A, ST., M.T
Pembimbing II : Dr. Ir. Asep Neris Bachtiar, M.Si, M.Eng

ABSTRAK
Produktivitas aktual alat gali – muat PT. Adaro Services tidak mencapai target
yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara meningkatkan
produktivitas alat gali – muat, cara untuk mengurangi material in pit dump dan
mengetahui metode loading (single bench loading dan double bench loading)
yang menguntungkan jika di terapkan di area poor material. Pengambilan data
dengan observasi lapangan seperti cycle time alat gali muat serta banyaknya
material In Pit dump yang digunakan dan dari file perusahaan. Hasil analisa dari
pengolahan data PT. Adaro services tidak tercapainya produktivitas alat gali –
muat karena loading time, rata-rata cycle time single bench loading dan double
bench loading masing-masing yaitu 50,725 detik dan 41.9 detik, sehingga
produktivitasnya 715.70 bcm/jam dan 866.44 bcm/jam. Material in pit dump
metode single bench loading rata-rata yang digunakan 1400 bcm dan double
bench loading 896 bcm, sehingga dapat di hitung rasio in pit dump metode single
bench loading 9,06 bcm : 1 bcm dan metode double bench loading 17,95 bcm : 1
bcm. Berdasarkan perhitungan aktual didapakan metode yang cocok untuk
mengurangi in pit dump yaitu metode double bench loading dan biaya in pit
dump dengan menggunakan metode double bench loading perusahaan bisa
menghemat sebesar Rp. 42.336.000.

Kata Kunci : Produktivitas, In Pit Dump, Metode Loading, Cycletime

iv
LOADING METHOD ANALYSIS OF IN PIT DUMP RATIO FOR FRONT
LOADING REPAIR IN POOR AREA MATERIAL PIT X WARA PT.
ADARO SERVICES JOBSITE ADMO

Name : M. Yogi Dj Prassetya


Student Id : 1810024427033
Supervisor I : Riam Marlina A, ST., M.T
Supervisor II : Dr. Ir. Asep Neris Bachtiar, M.Si, M.Eng

ABSTRACT

The actual productivity of conveyance and loading equipment PT. Adaro Services
has not reached the target set. The purpose of this study ware to determine the
cause of ways to increase productivity, ways to reduce material in pit dumps and
find out which loading methods (single bench loading and double bench loading)
are beneficial if applied in areas of poor material. Data retrieval have done by
field observations such as the cycle time and the amount of In Pit dump material
used and from company files. The results of the analysis of data processing PT.
Adaro services did not achieve productivity due to loading time, the average cycle
time of single bench loading and double bench loading respectively 50.725
seconds and 41.9 seconds, resulting in productivity of 715.70 bcm / hour and
866.44 bcm / hour. Material in pit dump single bench loading method on average
used 1400 bcm and double bench loading 896 bcm, so it can be calculated the
ratio in pit dump single bench loading method 9.06 bcm: 1 bcm and double bench
loading method 17.95 bcm : 1 bcm. Based on actual calculations, a suitable
method for reducing in pit dum was double bench loading method and by using
it’s method the company can save Rp. 42,336,000.

Keywords : Produktivity, In Pit Dump, Loading Method, Cycletime

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan

tugas ini. Shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada Nabi besar

Muhammada SAW yang telah membawa umatnya ke zaman Modern saat ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada orang tua dan keluarga tercinta yang selalu menggajarkan saya

bagaimana menjadi seorang anak yang mampu bertanggung jawab, serta

selalu memberikan yang terbaik untuk saya.

2. Kepada istri tercinta Intan, yang selalu memberikan saya yang terbaik, dan

selalu mendoakan saya setiap saat agar menjadi pribadi yang sukses dan

bijaksana.

3. Bapak Riko Ervil, MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

4. Ibu Riam Marlina ST, MT selaku Ketua Prodi Teknik Pertambangan dan

sekaligus pembimbing I Tugas Akhir saya yang selalu sabar dan selalu

memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat sehingga mendapatkan Tugas

Akhir yang paling baik.

5. Bapak Dr. Ir. Asep Neris B, M.Si, M.Eng Selaku Dosen Pembimbing II

Tugas Akhir saya yang selalu memberikan arahan terbaik, baik itu secara

lisan maupun secara tulisan, hingga mendapatkan hasil Tugas Akhir yang

maksimal.

vi
6. Kepada seluruh karyawan/karyawati STTIND Padang.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Transfer STTIND Padang yang tidak bisa

disebutkan namanya satu persatu.

Penulis mengakui Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu penulis meminta saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca

semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, semoga Allah melimpahkan

rahmat-Nya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermampaat bagi kita semua terutama bagi

penulis sendiri. Amin.

Jambi, September 2020

(Penulis)

vii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5
2.1 Landasan Teori ......................................................................... 5
2.1.1 Produktivitas Alat Muat .................................................. 5
2.1.2 Nisbah Pengupasan (Striping Ratio)................................ 10
2.1.3 Biaya penambangan......................................................... 10
2.1.4 Tinjauan Umum Perusahaan............................................ 10
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................ 18
2.2.1 Input ................................................................................. 19
2.2.2 Proses ............................................................................... 19
2.2.3 Output .............................................................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 21
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 21
viii
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 21
3.2.1 Tempat penelitian ............................................................ 21
3.2.2 Waktu penelitian .............................................................. 21
3.3 Variabel Penelitian ................................................................... 22
3.3.1 Variabel Bebas ................................................................. 22
3.3.2 Variabel Terikat ............................................................... 22
3.4 Data jenis data dan Sumber Data ............................................... 22
3.4.1 Data dan jenis data........................................................... 22
3.4.2 Sumber data ..................................................................... 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 23
3.6 Teknik Pengolahan .................................................................. 23
3.6.1 Teknik Pengolahan Data.................................................. 23
3.7 Kerangka Metodologi ............................................................... 24
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ........................ 28
4.1 Pengumpulan Data.................................................................... 28
4.1.1 Cycle Time ....................................................................... 22
4.1.2 Material In Pit Dump ...................................................... 29
4.1.3 Produksi Excavator Class 3000 ...................................... 30
4.2 Pengolahan Data ....................................................................... 31
4.2.1 Produktivitas Alat Gali - Muat ........................................ 31
4.2.2 Mengurangi Material In Pit Dump .................................. 32
4.2.3 Metode loading Yang Menguntungkan ........................... 33
BAB V ANALISA DATA .............................................................................. 34
5.1 Produktivitas Alat Gali - Muat .................................................. 34
5.2 Material In Pit Dump ................................................................ 34
5.3 Metode Yang Menguntungkan .................................................. 35
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 36
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 36
6.2 Saran .......................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA

ix
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Working Geomitry ........................................................................ 5
Tabel 2.2 Faktor Pengembangan Berbagai Material .................................... 7
Tabel 2.3 Bucket Fill Factor ......................................................................... 8
Tabel 4.1 Rata – Rata Cycle Time Single Bench Loading ............................ 28
Tabel 4.2 Rata - Rata Cycle Time Double Bench Loading .......................... 29
Tabel 4.3 Material In Pit Dump Single Bench Loading ............................... 29
Tabel 4.4 Material In Pit Dump Double Bench Loading ............................. 29
Tabel 4.5 Produksi Aktual Metode Single Bench Loading .......................... 30
Tabel 4.6 Produksi Aktual Metode Double Bench Loading ........................ 31
Tabel 4.7 Produktivitas Single Bench Loading ............................................ 31
Tabel 4.8 Produktivitas Double Bench Loading ........................................... 32
Tabel 4.9 Perbandingan Produktivitas .......................................................... 32
Tabel 4.10 Perbandingan Rasio In Pit Dump .................................................. 33
Tabel 4.11 Biaya Material In Pit Dump .......................................................... 33

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Skema Kegiatan Penambangan ................................................ 13
Gambar 2.2 Pembersihan Lahan Land Clearing ......................................... 14
Gambar 2.3 Pengupasan Tanah Penutup ...................................................... 14
Gambar 2.4 Pengupasan Lapisan Overburden ............................................. 15
Gambar 2.5 Disposal Area ........................................................................... 16
Gambar 2.6 Penggalian dan Pengangkutan Batubara di Pit ......................... 17
Gambar 2.7 Pengangkutan Batubara Dari ROM ke Crushing...................... 17
Gambar 2.8 Single Bench Loading .............................................................. 18
Gambar 2.9 Double Bench Loading ............................................................. 18
Gambar 2.10 Kerangka Konseptual .............................................................. 20
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitan ............................................... 24
Gambar 4.1 Kegiatan in pit dump ................................................................ 30

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 In Pit Dump Single Bench Loading .......................................... 39
Lampiran 2 In Pit Dump Double Bench Loading ........................................ 40
Lampiran 3 Produktivitas Single Bench Loading ........................................ 41
Lampiran 4 Produktivitas Double Bench Loading ....................................... 42
Lampiran 5 Cycletime Single Bench Loading .............................................. 43
Lampiran 6 Cycletime Double Bench Loading ............................................ 44
Lampiran 7 Produktivitas Bulan Februari - Maret ....................................... 45
Lampiran 8 Peta Topografi PT Adaro Sevices ............................................ 46
Lampiran 9 Peta Area Kerja PT Adaro Services ......................................... 47
Lampiran 10 Foto Kegiatan Di Lapangan...................................................... 48
Lampiran 11 Foto Alat Gali - Muat ............................................................... 49
Lampiran 12 Foto Kegiatan In Pit Dump....................................................... 50
Lampiran 13 Spesifikasi Alat Gali – Muat Liebheer R9200 ......................... 51
Lampiran 14 Spesifikasi Alat Gali – Muat Hitachi 2500............................... 52

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


PT. Adaro Services merupakan salah satu perusahaan kontraktor
pertambangan batubara terkemuka di Indonesia yang menyediakan jasa
pertambangan bagi para pelanggan. PT Adaro service terbagi menjadi tiga Pit
yaitu Central, Nort West dan Wara. PT. Adaro services melakukan
penambangan dengan metode Open Pit , proses awal dari penambangan
terdiri dari beberapa aktifitas, yaitu: pembersihan lahan, pengambilan top soil
atau tanah subur, pengeboran dan peledakan over burden (OB) atau lapisan
tanah keras, dan pemindahan Over Burden untuk mendapatkan lapisan
batubara. Pengupasan lapisan overburden berupa good material dan poor
material.
Pada kegiatan tahapan pengupasan overburden digunakan alat gali-muat
(excavator) hitachi dan liebheer class 3000 sedangkan pada
pengambilan batubara digunakan alat yang lebih kecil seperti cat dan liebheer
class 1200. Alat gali-muat memiliki peran penting dalam produksi proses
penembangan meskipun terdapat faktor-faktor lainnya yang juga
mempengaruhi seperti metode penggalian. Pada metode penggalian dapat
dilakukan dengan berbagai macam metode, Beberapa metode loading yang
bisa digunakan di antaranya metode bottom loading, single bench loading,
45’ loading, back loading dan double bench loading. Sedangkan di lapangan
menggunakan metode single bench loading dikarenakan metode ini yang
paling efisien diantara metode lainnya. Tetapi pada saat dilakukan penggalian
pada area poor material sering terjadi Losstime akibat perbaikan front
loading, Setiap satu dump truck selesai melakukan pemuatan maka
dibutuhkan waktu rata-rata 20.1 detik untuk perbaikan front loading, sehingga
loader harus menunggu dikarenakan tidak bisa melakukan aktivitas
penambangan akibat dumptruck tidak bisa bergerak, sehingga menyebabkan

1
terjadinya penumpukan antrian dumptruck. Penumpukan antrian dumptruck
mengakibatkan target produktivitas unit

2
2

excavator class 3000 yang semula 950 bcm per jam berdasarkan aktual
dilapangan hanya mendapatkan rata-rata 759 bcm perjam dikarenakan adanya
aktivitas perbaikan front agar aktivitas penambangan tetap berjalan lancar.
Perbaikan front loading dilakukan dengan cara mendumping material yang
bagus di front atau sering disebut dengan in pit dump.
In pit dump merupakan kegiatan mendumping material di sekitar area
front loading dikarenakan beberapa alasan seperti untuk perbaikaan front
loading, layering jalan tambang, dan lain-lain. Untuk perbaikan front loading
Bayaknya material in pit dump sejalan dengan lamanya waktu pekerjaan yang
dilakukan di area tersebut, untuk rata-rata bekerja dimaterial jelek diperlukan
1400 bcm material bagus.
In pit dump sendiri menimbulkan kerugian bagi perusahaan kontraktor
karena material yang di dumping di front tidak akan di bayar oleh owner
dikarenakan material tidak sampai ke disposal. Berdasarkan perhitungan dari
data in pit dump yang diambil dengan metode single bench loading,
perusahaan merugi sebesar $ 8400. Untuk itu permasalahan tersebut harus
segera diatasi dengan cara menganalisis data-data di lapangan, agar di
kemudian hari bisa di hilangkan atau diminimalkan kerugian bagi
perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengurangi material in pit
dump dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan perlu dilakukan
Analisa metode terhadap rasio In Pit dump untuk perbaikan front loading
ketika di area material jelek. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Analisis Metode Loading Terhadap
Rasio In Pit Dump Pada Perbaikan Front Loading Ketika Di Area Poor
Material Pit X WARA PT. Adaro Services Jobsite ADMO.

1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Banyaknya material in pit dump untuk perbaikan front.
3

2. Banyaknya waktu losstime pada saat melakukan kegiatan loading.


3. Terjadinya penumpukan antrian dumptruck di front.
4. Tidak tercapainya produktivitas alat gali muat.
5. Metode loading yang salah sehingga tidak tercapainya target produksi
6. Area kerja material jelek sehingga pijakan dumptruck terlalu lemah
7. Saat bekerja di area material jelek dengan metode single bench loading
perusahaan merugi.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian di lakukan di Pit X HW site Adaro Mining Operation.
2. Penelitian dilakukan pada saat fleet running pada area material jelek dan
hanya untuk excavator class 3000.
3. Penyelesaian penelitian ini menggunakan metode double bench loading

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara untuk meningkatkan produktivitas alat gali – muat
excavator class 3000 jika bekerja di area poor material ?
2. Bagaimn cara mengurangi material in pit dump yang terlalu besar untuk
perbaikan front excavator class 3000 ?
3. Bagaimana metode loading yang benar terhadap jika bekerja di area poor
material?

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut:
1. Menganalisa cara untuk meningkatkan produktivitas alat gali – muat
excavator class 3000 jika berada di area poor material.
2. Menganalisa cara untuk mengurangi rasio in pit dump untuk perbaikan
front excavator class 3000.
4

3. Menganalisa metode loading (single bench loading dan double bench


loading) yang mengutungkan jika di terapkan di area poor material.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Perusahaan Tambang
Dari hasil penelitian ini diharapkan jadi referensi dasar atau pedoman bagi
perusahaan dalam melaksanakan penerapan metode loading yang cocok
untuk material jelek.
2. Penulis
Penulis dapat memperoleh dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di
bangku perkuliahan ke dalam bentuk penelitian. Dan menambah wawasan
penulis khususnya di bidang kajian metode loading dalam proses
pembelajaran
3. STTIND Padang
Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk pembuatan jurnal dan
dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan
melakukan penelitian khususnya yang berhubungan dengan kajian
produksi tambang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Produktivitas Alat Muat
Produktivitas alat berat adalah suatu batas kemampuan alat berat
untuk menghasilkan kerja (produksi) sesuai fungsi peralatan tersebut
dengan situasi dan kondisi tertentu dari jenis pekerjaan dan
lingkungan.
Prinsip dasar perhitungan produktivitas adalah kapasitas alat,
waktu siklus, dan faktor effisiensi. Kapasitas alat adalah kemampuan
alat untuk menggali, mengangkat, menggusur, mengeruk, meratakan,
memadatkan dalam satu kali operasi (Hidayat S, Ludiantoro 2019).
1. Working Geomitry
Working Geometri merupakan standar untuk menentukan
area kerja sesuai dengan tipe alat muat yang beroperasi sehingga
akan menghasilkan produktivitas yang optimal (Promise PT
Saptaindra Sejati, 2014). Adapun standar working geometry dapat
dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1. Working Geomitry


Minimum Working
Kategori Tipe Excavator Geometry

Small Fleet PC 400, PC 800 20 Meter


Medium Fleet PC 1250 30 Meter
Big Fleet PC 2000 40 Meter
Very Big Fleet PC 4000 – PC 60 Meter
8000
Sumber : Promise PT Saptaindra Sejati, 2014

5
6

2. Faktor Pengembangan Material (Swell Factor)


Menurut Andi T Tenriajeng (2003), Swell factor adalah
merupakan suatu faktor yang menunjukkan besarnya volume
pengembangan suatu material setelah digali dari tempatnya
berdasarkan volume asli sebelum digali. Material di lapangan jika
digali akan mengalami pengembangan. Faktor pengembangan juga
dapat diketahui dari perbandingan densitas material lepas dengan
densitas material insitunya. Bentuk volume material yang
mempengaruhi perhitungan pemindahannya, yaitu dinyatakan
dalam bank cubic meter (BCM), loose cubic meter (LCM) dan
compacted cubic meter (CCM).
Perubahan ini terjadi karena adanya perbedaan densitas
akibat penggalian atau pemadatan dari densitas aslinya. Densitas
material tentunya akan berubah akibat adanya penggalian yaitu dari
kondisi bank ke loose. Pada kondisi loose, densitas material akan
berkurang dibanding densitas pada kondisi bank karena adanya
pori-pori udara.
Rumus untuk menghitung swell factor adalah:
Rumus SF dan % Sweel berdasarkan volume:

SF = ……………………………… (2.1)

% Sweel = ….….. (2.2)

Rumus SF dan % Sweel berdasarkan densitas (kerapatan)

SF = …………………………...... (2.3)

3. Sweel = ……..… (2.4)

Sumber: Andi T Tenriajeng(2003)


Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan
volume material apabila material tersebut digali atau dipindahkan
dari tempat aslinya. Tabel faktor pengembangan material (Swell
Factor) dapat di lihat pada tabel 2.2 di bawah ini :
7

Tabel 2.2 Faktor Pengembangan Berbagai Material

Jenis Material Density (Lb/Cuyd) Swell Faktor

Bauksit 2700-4325 0,75


Tanah Liat,Kering 2300 0,85
Tanah Liat, Basah 2800-3000 0,82-0,80
Antracite 2200 0,76
Bituminous 1900 0,74
Bijih Tembaga 3800 0,74
Tanah Biasa, Kering 2800 0,85
Tanah Biasa, Basah 3370 0,85
Tanah Biasa Bercampur
3100 0,90
Pasir dan Kerikil
Kerikil (Gravel), Kering 3250 0,89
Kerikil (Gravel), Basah 3600 0,88
Granite, Pecah- pecah 4500 0,67-0,56
Hematite, Pecah-pecah 6500-8700 0,45
Bijih Besi, Pecah-pecah 3600-5500 0,45
Batu Kapur, Pecah-pecah 2500-4200 0,60-0,57
Lumpur 2160-2970 0,83
Lumpur, Sudah Ditekan 2970-3510 0,83
Pasir, Kering 2200-3250 0,89
Pasir, Basah 3300-3600 0,88
Shale 3000 0,75
Slate 4590-4860 0,77
Sumber : Partanto Prodjosumarto (1996 : 186)

4. Faktor pengisian
Adalah persentase volume yang sesuai atau sesungguhnya
yang dapat diisikan ke dalam vassel atau bucket dibandingkan
8

dengan kapasitas teoritisnya. Suatu vassel mempunyai faktor isi


87%, artinya 13% volume vassel tersebut tidak dapat diisi.Biasanya
memiliki faktor isi dari 100% karena dapat diisi munjung. Tabel
bucket fill factor dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini :
Tabel 2.3. Bucket Fill Factor
Kategori Kondisi Material Nilai
Easy Tanah asli, lempung tanah, 1,1 – 1,2
lempung, tanah lunak
Average Tanah berpasir dan tanah 1,0 – 1,1
kering
Rather Difficult Tanah berpasir dengan kerikil 0,8 – 0,9
Difficult Batuan hasil blasting 0,7 – 0,8
Sumber : Spesification and Aplication Handbook Edisi 28

5. Waktu Siklus (Cycle Time)


Waktu Edar (cycle time) adalah waktu yang diperlukan alat
mulai dari aktivitas pengisian atau pemuatan (loading),
pengangkutan (hauling) untuk truck dan sejenisnya atau swing
untuk back hoe dan shovel, pengosongan (dumping), kembali
kosong dan mempersiapkan posisi (manuver) untuk diisi atau
dimuat (Pfleider,1972). Disamping aktivitas-aktivitas tersebut
terdapat pula waktu menunggu (delay time) bila terjadi antrian
untuk mengisi atau memuat. Komponen waktu edar untuk alat
dorong, misalnya bulldozeradalah waktu dorong material sampai
jarak tertentu, waktu kembali mundur, manuver, maupun siap
dorong kembali.
Waktu Edar (cycle time) terdiri dari dua jenis, yaitu waktu
tetap (fixed time) dan variabel (variable time). Jadi waktu edar total
adalah penjumlahan waktu tetap dan waktu variabel. Yang
termasuk kedalam waktu tetap adalah waktu pengisian atau
pemuatan termasuk manuver dan menunggu, waktu pengosongan
9

muatan, waktu membelok dan mengganti gigi dan percepatan,


sedangkan yang termasuk waktu variabel adalah waktu
mengangkut muatan dan kembali kosong.
1. Waktu edar alat gali-muat (Andi T Tenriajeng, 2003)
Waktu edar alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ctgm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4 ........................... (2.5)
Keterangan:
Ctgm = Waktu edar alat gali-muat
Tm1 = Waktu menggali material
Tm2 = Waktu putar dengan bucket terisi
Tm3 = Waktu menumpahkan muatan
Tm4 = Waktu putar dengan bucket kosong
2. Waktu edar alat angkut (Andi T Tenriajeng,2003)
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6 ..... (2.6)
Keterangan:
Cta = Waktu edar alat angkut
Ta1 = Waktu mengambil posisi untuk dimuati
Ta2 = Waktu diisi muatan
Ta3 = Waktu mengangkut muatan
Ta4 = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan
Ta5 = Waktu pengosongan muatan
Ta6 = Waktu kembali kosong
6. Perhitungan Produktivitas
a. Produktivitas Alat Gali Muat (Excavator) (Hidayat A, 2019)

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas


excavator adalah sebagai berikut:
……………………………… (2.7)

Untuk mencari produksi alat muat per siklus dapat


menggunakan rumus:
10

....…………………...…………… (2.8)
Keterangan:
Q: Produksi per jam alat muat
q: Produksi alat muat per siklus
q1: Kapasitas bucket
k: Faktor bucket
E: Effesiensi kerja
SF : Swell factor
Cm: Waktu siklus

2.1.2 Nisbah Pengupasan (Stripping ratio)


Nisbah pengupasan adalah perbandigan antara jumlah material
penutup (overburden) yang harus dikupas terhadap jumlah bahan
galian yang akan ditambang (Partanto,2004). Dalam bentuk rumus
untuk tambang bahan galian :

SR (Striping ratio) =

………….………..(2.9)

Sedangkan untuk perbandingan material in pit dump adalah


perbandingan antara jumlah produksi excavator terhadap jumlah
material yang digunakan untuk perbaikan front. Dalam bentuk rumus
sebagai berikut ini :

SR (Striping ratio) = ...……………..(2.10)

2.1.3 Biaya Penambangan


Biaya penambangan adalah biaya operasional yang di keluarkan
selama proses penambangan terhadap material yang telah di angkut.
Dalam bentuk rumus sebagai berikut ini :
Biaya = produksi excavator (bcm) x biaya operasional ($) …….(2.11)

2.1.4 Tinjauan Umum Perusahaan


1. Profil Perusahaan
11

PT Adaro Service merupakan salah satu perusahaan


kontraktor pertambangan yang bergerak dalam penambangan
batubara. PT Adaro Service melaksanakan kegiatan penambangan
di lokasi izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B) site Adaro Mining Operation di Kabupaten
Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem penambangan
yang dipakai adalah open pit mining. PT Adaro Service site
Adaro Mining Operation memiliki tiga lokasi penambangan, yaitu
pit Nort-West, pit Central, dan pit Wara. Lokasi penelitian
dibatasi hanya di pit Wara
Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan
overburden dan kemudian dilakukan produksi batubara. Pada
proses pengupasan overburden digunakan alat mekanis yaitu alat
gali-muat dan alat angkut. Alat gali-muat yang digunakan berupa
backhoe dan Shovel serta alat angkut berupa dump truck.
Produksi alat gali-muat dan alat angkut yang ada harus memenuhi
target yang telah direncanakan.
2. Iklim dan Curah Hujan
Iklim adalah kondisi rata-rata dari suatu daerah atau tempat
selama bertahun-tahun, dimana iklim dipengaruhi oleh letak
lintang, letak ketinggian, relief terhadap benua dan samudra,
kondisi geografis lokal. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfir
pada waktu tertentu atau dalam periode yang pendek ditandai
dengan fenomena meteorolis misalnya : tekanan udara suhu,
kelembaban dan curah hujan.
Daerah Kalimantan Selatan termasuk daerah yang beriklim
tropis. Di wilayah tambang tutupan curah hujan bulanan
maksimum 647,10 mm pada bulan Januari dan curah hujan
bulanan minimum mencapai 95,10 mm pada bulan September.
3. Kondisi Umum Geologi Regional
12

Lokasi penambangan PT Adaro Service jobsite Adaro


Mining Operation berada dalam wilayah kuasa pertambangan
eksploitasi DU. 182/Kal-Sel. Area kuasa penambangan batubara
PT Adaro Indonesia terdapat di empat lokasi, yaitu daerah
Paringin, Tutupan, Wara dan Warukin. Daerah operasional
penambangan yang berlangsung saat ini adalah di daerah
Tambang Tutupan.
Lokasi penelitian terletak pada daerah administratif
Kalimantan Selatan yang berada di Kabupaten Tabalong
(Kecamatan Muara harus, Murung Pudak, Upau, Tanta dan
Kelua), kabupaten Balangan (Paringin, Lampihong, Awayan dan
Batumandi). Secara geografis terletak pada 1150 36’ 30” BT -
1150 36’ 10” BT dan 20 7’ 30”LS - 20 25’ 30” LS. Sedangkan
secara geografis daerah penelitian terletak pada:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Pasir.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Hulu Sungai Utara.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Balangan.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Barito Timur.
Dari Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimanatan Selatan
tambang PT Adaro tutupan dipisahkan oleh jarak sepanjang 220
km yang biasanya ditempuh selama 4-5 jam dan 15 km dari kota
Tanjung dengan jalan beraspal. Jalan raya ini adalah bagian dari
ruas jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin
dan Balikpapan, salah satu kotamadya di Provinsi Kalimantan
Timur. Dari kantor administrasi Dahai ke tambang tutupan dapat
ditempuh selama 20 menit sejauh 13 km dengan melewati haul
road.
4. Kegiatan Penambangan
Penambangan batubara PT Adaro Services menggunakan
metoda tambang terbuka dengan menggunakan alat muat gali
13

dan alat angkut. Adapun urutan kegiatan penambangan yang


dilakukan antara lain :
a. Pembukaan lokasi penambangan dan pembersihan lahan
b. Pengupasan tanah pucuk
c. Pengupasan tanah penutup
d. Penimbunan tanah penutup ke disposal
e. Pengupasan dan pengankutan batubara
f. Pengangkutan batubara dari ROM ke Crushing Plant
Dimana urutan kegiatan penambangan tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.1 dibawah ini :

Sumber :PT Adaro Services

Gambar 2.1. Skema Kegiatan Penambangan PT Adaro


Services

a. Pembukaan Lokasi Penambangan dan Pembersihan Lahan


(Land Clearing)

Pembukaan lahan adalah tahap awal kegiatan


penambangan, lahan yang semula hutan untuk
mempersiapkan tempat kegiatan penambangan dan
mempermudah kegiatan penambangan perlu dibersihkan dari
semak-semak, pohon-pohon, rawa-rawa dan binatang buas
dengan terlebih dahulu menebang pohon-pohon besar.
Kemudian dengan menggunakan bulldozer, yang naik diatas
14

bukit mendorong kayu-kayu, semak-semak ke bawah.


Pembersihan lahan dilakukan dengan bertahap dengan luas
tertentu sesuai dengan kemajuan penambangan yang telah
direncanakan. Untuk kegiatan proses land clearing dapat di
lihat pada gambar 2.2 di bawah ini :

Gambar 2.2 . Pembersihan Lahan (Land Clearing)


b. Pengupasan Tanah Pucuk (Pre-Stripping Top Soil)

Setelah pembukaan dan pembersihan lahan, kegiatan


selanjutnya adalah pengupasan lapisan tanah pucuk/top soil
yang sangat kaya akan unsur hara. Biasanya ketebalan tanah
pucuk adalah ± 10 sampai 30 cm. Pengupasan tanah pucuk
ini bertujuan untuk menemukan lapisan penutup batubara dan
menyimpan tanah subur (top soil) ini untuk keperluan
reklamasi di kemudian hari. Untuk kegiatan ini diperlukan
alat mekanis yaitu bulldozer, backhoe dan power shovel
sebagai alat gali. Proses pengupasan tanah pucuk dapat
dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini :
15

Gambar 2.3. Pengupasan Tanah Penutup (Pre- Stripping


Top Soil)

c. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Over Burden)

Pengupasan tanah penutup harus sesuai dengan design


yang sudah direncanakan oleh perusahaan, biasanya
pengupasan tanah penutup dibuat jenjang per jenjang dengan
tinggi rata-rata 12 meter, lebar 5 meter, dengan kemiringan
untuk low wall 40° atau mengikuti kemiringan batubara,
sedangkan untuk high wall biasanya lebih curam yaitu antara
50° sampai 60° bahkan jika masih dirasa aman untuk sisi
high wall pengupasan tanah penutup bisa dibuat single slope
dengan tinggi jenjang 48 m. Pengupasan tanah penutup dapat
dilakukan dengan penggalian langsung oleh shovel atau
backhoe. Penggalian langsung ini hanya untuk material tanah
penutup yang sangat lunak sampai lunak. Proses pengupasan
lapisan tanah penutup dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah
ini :

Gambar 2.4 Pengupasan Lapisan Overburden (OB) dengan


Shovel PC 4000 Classs

d. Penimbunan Tanah Penutup ke Disposal


16

Setelah tanah penutup dikupas, maka perlu suatu


tempat untuk lokasi penumpukan dan penyimpanan tanah
penutup tersebut (disposal) dari lokasi penambangan (pit).
Untuk pengangkutan dari pit ke area disposal digunakan
dump truck yang besarnya disesuaikan dengan volume
lapisan tanah penutup. Alat yang digunakan yaitu, big fleet
PC 4000, PC 3000, Hitachi, Liebher, O&K RH 120 E
(Shovel + Backhoe), HD 785, HD 1500, dan HITACHI EH
1700 (Dump Truck). Untuk design lokasi penimbunan ini
diatur oleh PT Adaro Indonesia dengan mempertimbangkan
daerah yang sudah dibebaskan. Proses penimbunan tanah
penutup ke disposal dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah
ini :

Gambar 2.5 Disposal Area


e. Pengupasan dan Pengangkutan Batubara

Batubara dikupas setelah lapisan tanah penutup


diatasnya diambil. Untuk mendapatkan batubara yang bersih
dari pengotor dan batubara halus, maka lapisan batubara
biasanya disisakan sekitar 30 cm dengan menggunakan alat
gali ukuran kecil (PC 200/PC 300) untuk mencegah
kontaminasi cara ini disebut cleaning batubara. Untuk
penggalian batubara biasanya dengan menggunakan alat,
yaitu Cat 390 D, Liebher 984, HD 785, DT 777.
Dengan jarak dari pit ke ROM rata-rata 2 km. Pada
ROM bekerja wheel loader WA 600 yang berguna untuk
17

memuat batubara ke dalam trailer dan backhoe PC 400 untuk


merapikan isian Trailer. Proses pengupasan dan
pengangkutan batubara dapat dilihat pada gambar 2.6
dibawah ini :

Gambar 2.6. Penggalian dan Pengangkutan Batubara di Pit


(Digging and Hauling Coal on Pit)

f. Pengangkutan Batubara dari ROM ke Crushing Plant

Dari ROM batubara tambang Tutupan diangkut ke


crushing plant di Kelanis menggunakan Trailer yang
biasanya membawa 2 atau 3 vessel, dengan kapasitas satu
vessel rata-rata 40 ton sampai 60 ton menggunakan haul road
sejauh 84 km. Selain menggunakan trailer, pengangkutan
batubara ini dapat juga menggunakan dump truck tronton
roda 10. Proses pengangkutan batubara dari ROM ke
crushing plant dapat dilihat pada gambar 2.7 dibawah ini :

Gambar 2.7 Pengangkutan Batubara Dari ROM ke Crushing


Plant di Kelanis
18

Dalam proses Kegiatan penambangan overburden


PT.Adaro Servis dapat dilihat dari beberapa keadaan yang
ditunjukkan alat gali-muat dan alat angkut, yaitu:
a. Single Bench Loading
Alat gali-muat melakukkan penggalian dengan
menempatkan dirinya di atas jenjang atau alat angkut berada
di bawah alat gali-muat. Proses metode single bench loading
dapat dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini :

Sumber : Promise PT.Saptaindra Sejati


Gambar 2.8 Single Bench Loading

b. Double Bench Loading


Alat gali-muat melakukkan penggalian dengan
menempatkan dirinya di atas jenjang atau alat angkut berada
di bawah alat gali-muat dan di belakang nya masih ada
material hanging. Proses metode double bench loading
dapat dilihat pada gambar 2.9 di bawah ini :

Sumber : Promise PT.Saptaindra Sejati


Gambar 2.9 Double Bench Loading
19

2.3 Kerangka Konseptual


Dalam penelitian ini ada kerangka konseptual yang akan
membantu penulis dalam penyempurnaan tugas akhir ini yang meliputi:

2.3.1 Input
Input dalam kegiatan penelitian ini di peroleh dari sumber
yaitu:
1. Data primer yaitu data- data yang di peroleh dari kegiatan
lapangan yang bersumber dari pengamatan langsung dan
observasi di lapangan seperti Cycle time loader dan banyaknya
material in pit dump.
2. Data Sekunder yaitu data-data yang di ambil dari instansi
perusahaan seperti produktivitas loader, peta topografi, pota
geologi, data kapasitas bucket, data swell factor, data efisiensi
kerja faktor pengisian bucket dan data biaya operasional.
2.3.2 Proses
1. Produktivitas alat gali muat
Untuk mengetahui produktivitas alat gali muat di perlukan
data cycle time agar bisa menghitung produktivitas loader.
Untuk pengambilan data nya sendiri, di ambil dengan 2
metode loading yang berbeda agar hasil dari masing-masing
metode dapat di ketahui.
2 Mengurangi rasio in pit dump
Untuk mengurangi rasio in pit dump maka di butuhkan data
aktual material in pit dump dan produksi aktual fleet yang
menggunakan material in pit dump agar dapat di hitung rasio
material yang di gunakan. Proses ini di lakukan dengan
menggunakan dua metode agar dapat di analisa dan di
bandingkan antara keduanya.
3. Metode loading yang menguntungkan
20

Untuk mencari metode loading yang menguntungkan jika di


terapkan di area material jelek maka di perlukan perhitungan
biaya. Perhitungan biaya disini menggunakan berapa biaya
yang dikeluarkan dan di hitung dengan kedua metode yang
digunakan.

2.3.3 Output
Output atau hasil dari penelitian ini adalah mengetahui
penyebab tidak tercapainya produktivitas excavator class 3000,
mengetahui cara mngurangi material in pit dump untuk perbaikan
front loading, dan mengetahui metode loading yang menguntungkan
jika di terapkan di area material jelek.

INPUT PROSES OUTPUT


1. Menganalisa Data 1. Mengetahui cara
Data terdiri dari:
cycletime untuk meningkatkan
Data Primer :
1 Cycle time loader mengetahui cara produktivitas alat gali
2 Banyaknya
meningkatkan – muat excavator class
material in pit
dump produktivitas 3000 jika bekerja di
Data sekunder:
excavator jika area poor material.
1 Data
produktivitas bekerja di area poor 2. Mengetahui cara untuk
2 Peta geologi matrial mengurangi rasio in pit
3 Peta topografi 2. Menganalisa cara dump untuk perbaikan
4 data kapasitas
bucket mengurangi front excavator class
5 data swell factor, material in pit dump 3000.
6 data efisiensi 3. Membandingkan 3. Mengetahui metode
kerja
Data metode loading loading (single bench
7 faktor pengisian
bucket yang menguntungkan loading dan double
8 Data biaya jika berada dia area bench loading) yang
operasional poor material mengutungkan jika di
terapkan di area poor
material.
21

Gambar 2.10 Kerangka Konseptual


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian terapan
(applied research). Penelitian ini bertujuan agar bisa digunakan pada saat
loading di area material jelek dan mengurangi kerugian perusahaan.
Penelitian ini juga bertujuan untuk supaya pengawas dilapangan mempunyai
wawasan untuk lebih hati – hati dalam mengambil keputusan Menurut
Sutrisno hadi (1995), penelitian ini digolongkan dalam penggolongan
menurut pemakaiannya yaitu penelitian penerapan yang lebih berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dikukan dilokasi penambangan Batubara PT. Adaro
Services. Lokasi penelitian terletak pada daerah administratif
Kalimantan Selatan yang berada di Kabupaten Tabalong (Kecamatan
Muara harus, Murung Pudak, Upau, Tanta dan Kelua), kabupaten
Balangan (Paringin, Lampihong, Awayan dan Batumandi). PT Adaro
Servis sendiri terletak pada 1150 36’ 30” BT - 1150 36’ 10” BT dan 20
7’ 30”LS - 20 25’ 30” LS. Sedangkan secara geografis daerah penelitian
terletak pada:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Pasir.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Hulu Sungai Utara.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Balangan.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Barito Timur.-

3.2.2 Waktu Penelitian

22
Waktu yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini yaitu mulai tanggal 25 Maret 2020 sampai dengan
selesai pengambilan data.

23
24

3.3 Variabel Penelitian


3.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas atau acara penyebab adalah acara yang
menyebabkan atau memengaruhi, yaitu fakto-faktor yang diukur,
dimani pulasi, atau dipilih oleh penelitian tuk menentukan hubungan
antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Variabel bebas disebut
juga acara X, Dalam penelitian ini acara bebas adalah Metode Loading.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur
untuk menentukan adanya pengaruh acara bebas, yaitu faktor yang
muncul atau tidak muncul atau perubahan sesuai dengan yang
diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat disebut juga Y, dalam
penelitian ini acara terikat adalah Produktivitas dan materil in pit dump
untuk maintenance front.

3.4 Data, Jenis Data dan Sumber Data


3.4.1 Data dan Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa:
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dengan melakukan
pengamatan atau pengukuran secara langsung dilapangan. Data
primer dalam penelitian ini adalah:
a. Data Cycle time
b. Banyaknya material In Pit Dump yang digunakan untuk
maintenance front
2. Data sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh dari
data-data yang sudah ada di PT. Adaro Services, buku atau studi
kepustakaan dan beberapa acara yang mendukung penelitian ini.
a. Data Produktivitas loader saat bekerja di area poor material
b. Peta topografi.
c. Peta geologi.
25

d. Data kapasitas bucket.


e. Data swell factor.
f. Data efisiensi kerja.
g. Faktor pengisian bucket
h. Data biaya operasional
3.4.2 Sumber Data
Sumber data yang didapatkan berasal dari pengamatan langsung di
lapangan atau pun studi kepustakaan serta dari arsip-arsip PT.Adaro
Services.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu:
1. Studi lapangan, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai
berikut:
a. Pengambilan data cycle time loader saat berada dilokasi area
poor material.
b. Melakukan pengukuran objek secara langsung menggunakan alat
stopwatch.
c. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan 2 metode loading
yaitu single bench loading dan double bench loading.
d. Pengukuran dilakukan empat puluh kali pengukuran pada setiap
metode loading.
2. Studi pustaka, mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan
membaca buku-buku literature yang berkaitan dengan masalah
yang akan dibahas sehingga dapat digunakan sebagai landasan
dalam pemecahan masalah.

3.6 Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data yang digunakan dalam pengolahan data yaitu
:
26

1. Produktivitas alat gali muat


Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat
di perlukan data cycle time agar bisa menghitung produktivitas loader.
Untuk pengambilan data nya sendiri, di ambil dengan 2 metode loading
yang berbeda agar hasil dari masing-masing metode dapat di ketahui dan
untuk menyelesaikannya dengan menggunakan rumus 2.7 .
2 Mengurangi rasio in pit dump
Untuk mengurangi rasio in pit dump maka di butuhkan data aktual
material in pit dump dan produksi aktual fleet yang menggunakan
material in pit dump agar dapat di hitung rasio material yang di gunakan.
Proses ini di lakukan dengan menggunakan dua metode agar dapat di
analisa dan di bandingkan antara keduanya. Untuk menyelesaiakannya
dapat menggunakan rumus 2.10 .
3. Metode loading yang menguntungkan
Untuk mencari metode loading yang menguntungkan jika di terapkan di
area material jelek maka di perlukan perhitungan biaya. Perhitungan
biaya disini menggunakan berapa biaya yang dikeluarkan dan di hitung
dengan kedua metode yang digunakan. Untuk menyelesaikannya
menggunakan rumus 2.11 .

3.7 Kerangka Metodologi


Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan
penelitian di PT. Adaro Services, antara lain:

Studi Literatur
Buku dan Jurnal yang berkaitan dengan penelitian

A
27

Analisa Metode Loading Terhadap Rasio In Pit Dump Untuk Perbaikan


Front Loading Ketika Di Area Poor Material Pit X HW Wara PT.
Adaro Servis Jobsite ADMO.

Identifikasi Masalah
1. Banyaknya material in pit dump untuk perbaikan front.
2. Banyaknya waktu losstime pada saat melakukan kegiatan loading.
3. Terjadinya penumpukan antrian DT di front.
4. Tidak tercapainya produktivitas alat gali muat.
5. Metode Loading yang salah
6. Area kerja material jelek sehingga pijakan dumptruck terlalu lemah
7. Saat bekerja di area material jelek dengan metode single bench
loading perusahaan merugi.

Tujuan Penelitian
1. Menganalisa cara untuk meningkatkan produktivitas alat gali – muat
excavator class 3000 jika berada di area poor material .
2. Menganalisa cara untuk mengurangi rasio in pit dump untuk perbaikan
front excavator class 3000.
3. Menganalisa metode loading (single bench loading dan double bench
loading) yang mengutungkan jika di terapkan di area poor material.

Pengumpulan Data

B
28

Data Primer Data Sekunder


a. Cycle time loader 1. Data produksi
b. Banyaknya material in pit 2. Peta Topografi
dump 3. Peta Geologi
4. Data kapasitas bucket
5. Data swell factor
6. Data efisiensi kerja
7. Faktor pengisian bucket
8. Data Biaya Operasional

Pengolahan Data
``
1. Menganalisa Data cycletime untuk mengetahui penyebab
produktivitas tidak tercapai.
2. Menganalisa cara mengurangi material in pit dump
3. Membandingkan Data metode loading yang menguntungkan jika
berada dia area poor material

Analisa Data
1. Mengetahui cara untuk meningkatkan produktivitas alat gali – muat
excavator class 3000 jika di terapkan di area poor material..
2. Mengetahui cara untuk mengurangi material in pit dump.
3. Mengetahui metode loading (single bench loading dan double
bench loading) yang mengutungkan jika di terapkan di area poor
material.

C
29

Hasil
1. Mengetahui penyebab tidak tercapainya produktivitas alat gali -
muat .
2. Mengetahui cara untuk mengurangi material in pit dump.
3. Mengetahui metode loading (single bench loading dan double
bench loading) yang mengutungkan jika di terapkan di area
poor material.
9
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitan
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Data-data yang didapatkan pada saat penelitian yang dilakukan di
PT. Adaro Services adalah:
4.1.1 Cycle Time
Pengumpulan data cycle time yang di ambil pada penelian ini
hanya loader class 3000. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan stopwatch dan dilakuan sebanyak empat puluh kali
dengan waktu penghitungan yang tidak ditentukan (random).
Pengambilan data ini diperlukan untuk mengetahui
produktivitas loader. Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil
waktu loader saat melakukan penggalian (digging), waktu swing isi,
waktu tumpah, waktu swing kosong dan waktu tunggu (spotting).
Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil waktu loader
saat melakukan penggalian (digging), waktu swing isi, waktu
tumpah, waktu swing kosong dan waktu tunggu (spotting).Berikut
waktu rata - rata Cycletime loader dengan menggunakan metode
single bench loading dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Rata - rata cycle time single bench loading


Swing Swing Spotting
Digging Tumpah Total
No Isi Kosong Time
(detik) (detik) (detik)
(detik) (detik) (detik)
1 14.725 6.55 4.45 4.9 20.1 50.725

Sedangkan untuk data dengan metode double bench loading


untuk Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil waktu loader
saat melakukan penggalian (digging), waktu swing isi, waktu
tumpah, waktu swing kosong dan waktu tunggu (spotting).

30
31

Hasil pengukuran rata – rata dapat dilihat pada tabel 4.2 :


Tabel 4.2 Rata-rata cycle time double bench loading
Swing Swing Spotting
Digging Tumpah Total
No Isi Kosong Time
(detik) (detik) (detik)
(detik) (detik) (detik)
1 15.1 8.475 4.625 7.4 6.3 41.9

4.1.2 Material in pit dump


Data material in pit dump dibutuhkan untuk menghitung
banyaknya material yang digunakan untuk maintenance front
loading agar bisa di bandingkan dengan metode yang lain, data
aktual rata-rata material in pit dump untuk metode single bench
loading dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3 Material in pit dump single bench loading

Tanggal Tipe Excavator In pit dump (bcm)

3/25/2020 EX-9100-84 1092

3/26/2020 EX-984-77 1512

3/26/2020 EX-984-77 1596

Rata – Rata 1400

Sedangkan untuk data material in pit dump double bench


loading dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini :
Tabel 4.4 Material in pit dump double bench loading

Tanggal Tipe Excavator In pit dump (bcm)

3/27/2020 EX-984-077 840

3/27/2020 EX-984-084 798

3/28/2020 EX-984-077 1050

Rata – Rata 896


32

Pada saat Dump truck melakukan kegiatan in pit dump,


kegiatan lainnya yang berada disekitar dumptruck harus dihentikan
karena faktor keselamatan dan setelah dumptruck pergi dari area
tersebut bulldozer harus segera melakukan perbaikan front loading
agar kegiatan operasional bisa dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan in pit dump harus di perhatikan oleh pengawas area
tersebut agar dapat segera memberi arahan. Proses kegitan in pit
dump dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1 Kegiatan In Pit Dump


4.1.3 Produksi excavator class 3000
Data produksi excavator class 3000 dibutuhkan untuk
menghitung perbandingan rasio material in pit dump yang
digunakan untuk maintenance front loading agar bisa di
bandingkan dengan metode yang lain, data aktual rata-rata
produksi untuk metode single bench loading dapat dilihat pada
tabel 4.5 di bawah ini :
Tabel 4.5 Produksi aktual metode single bench loading

Tanggal Tipe Excavator Produksi aktual (bcm)

3/25/2020 EX-9200-46 8946

3/26/2020 EX-9200-46 14238

3/26/2020 EX-2500-09 14868

Rata – Rata 12684


33

Sedangkan produksi untuk metode double bench loading


dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6 Produksi aktual metode double bench loading

Tanggal Tipe Excavator Produksi aktual (bcm)

3/27/2020 EX-9200-46 16044

3/27/2020 EX-2500-09 15624

3/28/2020 EX-9200-46 16590

Rata – Rata 16086

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Produktivitas Alat Gali –Muat
1. Produktivitas alat gali muat metode single bench loading
Perhitungan produktivitas aktual dengan metode single bench
loading berdasarkan pada pengamatan cycle time
dilapanganSehingga di dapatkan perhitungan produktivitas dengan
metode single bench seperti pada table 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7 Produktivitas single bench loading


Produktivitas excavator class 3000
Kapasitas bucket q1 15 m3
Bucket fill factor K 0.9
Effisiensi kerja Eff 0.83
Swell factor SF 0.90
Cycle time CT 50.725 Detik
Produktivitas Q 715.70 Bcm/jam

2. Produktivitas alat gali muat metode double bench loading


Perhitungan produktivitas aktual dengan metode double
bench loading berdasarkan pada pengamatan cycle time dilapangan.
34

Sehingga di dapatkan perhitungan produktivitas dengan metode


double bench seperti pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Produktivitas double bench loading


Produktivitas excavator class 3000
Kapasitas bucket q1 15 m3
Bucket fill factor K 0.9
Effisiensi kerja Eff 0.83
Swell factor SF 0.9
Cycle time CT 41.9 Detik
Produktivitas Q 866.44 Bcm/jam

Hasil perbandingan produktivitas single bench loading dan double


bench loading dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9 Perbandingan Produktivitas
Produktivitas excavator class 3000
Metode Cycletime (detik) Produktivitas (bcm)
single bench loading 50.725 715.70
double bench loading 41.9 866.44
Selisih 8.825 150.74

4.2.2 Mengurangi material in pit dump


Berdasarkan data yang sudah didapatkan sebelumnya, maka
dapat dihitung banyaknya rasio material in pit dump dengan
persamaan rumus sebagai berikut :
umlah rata-rata produksi
SR =
jumlah rata-rata material in pit dump

Maka di dapatkan Hasil perhitungan :


1. Untuk hasil menggunakan metode Single Bench loading

12684 bcm
SR = = 9.06 bcm
1400 bcm
35

2. Untuk hasil menggunakan metode Single Bench loading

16086 bcm
SR = = 17.95 bcm
896 bcm
Hasil perbandingan rasio in pit dump dengan metode single bench
loading dan double bench loading dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini :
Tabel 4.10 Perbandingan rasio in pit dump
Excavator class 3000
Produksi In Pit Dump
Rasio In Pit
Metode Rata – Rata Rata-Rata
Dump
Aktual (bcm) (bcm)
single bench loading 12684 1400 9.06
double bench loading 16086 896 17.95
Selisih 3402 504 8,89

4.2.3 Metode loading yang menguntungkan


Metode loading yang menguntungkan dapat dihitung
dengan berapa banyak biaya yang bisa dikurangi akibat material in
pit dump untuk proses pekerjaan pemuatan loading overburden, di
asumsikan untuk biaya pengangkutan 1 bcm overburden = $ 2 .
Maka dapat di hitung dalam tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11 Biaya material in pit dump


Material
in pit Cost Jumlah Jumlah (Rp)
No Metode $1 = RP.1400
dump ( bcm x $) ($)
(bcm)
Single 117.600.000
1 4200 2 8400
bench
Double 75.264.000
2 2688 2 5376
bench
Selisih 42.336.000
BAB V
ANALISA DATA
Dari hasil pengolahaan data yang didapatkan analisa data dibuat sesuai
dengan pengolahan data atau hasil dari pengolahan data yang dibandingkan
dengan metode yang berbeda.
5.1 Produktivitas Alat gali – muat
Menghitung data produktivitas alat gali – muat dibutuhkan
pengukuran waktu cycle time loader . Dalam penghitungan cycle time
loader dilakukan sebanyak 40 kali dengan waktu yang tidak di tentukan
(random) dengan masing-masing metode agar dapat di bandingkan.
Pada penghitungan waktu cycle time dengan metode single bench
loading didapatkan waktu rata-rata 50,73 detik dengan produktivas 715.70
bcm/jam .
Dapat dilihat pada tabel 4.9 selisih waktu cycletime antara metode
single bench loading dan double bench loading sebesar 8.825 detik atau
jika dihitung dalam produktivitas sebesar 150,74 bcm
Sehingga untuk meningkatkan produksi metode double bench
loading dapat digunakan dan menghasilkan waktu rata-rata 41.9 detik
dengan produktivitas 866.44 bcm/jam
Maka dapat disimpulkan bahwa penyebab produktivitas alat gali –
muat tidak tercapai dikarenakan tinggi nya waktu cycletime metode single
bench loading akibat perbaikan front loading jadi untuk meningkatkatkan
produktivitas adalah dengan menggunakan metode double bench loading..
5.2 Material In pit dump
Material in pit dump untuk perusahaan kontraktor adalah kerugian
bagi perusahaan itu sendiri dikarenakan tidak masuk dalam perhitungan
produksi yang dibayar oleh pemakai jasa kontraktor, tetapi dengan kondisi
aktual yang ada dilapangan in pit dump tetap dilakukan agar proses kerja
tetap berjalan lancar.

36
37

Berdasarkan data aktual dilapangan dengan metode single bench


loading dengan produksi rata-rata 12.684 bcm per hari diperlukan material
in pit dump sebesar 1.400 bcm atau didapatkan perbandingan rasio 9.06
bcm : 1 bcm (untuk mengeluarkan 9.06 bcm material overburden di
perlukan material in pit dump 1 bcm) dan untuk mengurangi material in
pit dump metode double bench loading sangat efektif digunakan dengan
produksi rata-rata 16.086 bcm perhari di perlukan material in pit dump
sebesar 896 bcm atau didapatkan perbandingan rasio 17.95 bcm : 1 bcm
(untuk mengeluarkan 17.95 bcm material overburden di perlukan material
in pit dump 1 bcm). Selisih material in pit dump antara metode single
bench loading dan double bench loading adalah 504 bcm.
Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi material in pit
dump dapat menggunakan metode double bench loading .
5.3 Metode yang menguntungkan
Untuk melihat keuntungan dari suatu metode dapat dilihat dari
beberapa faktor salah satunya biaya yang dikeluarkan untuk material in pit
dump. Material in pit dump bagi perusahaan kontraktor adalah suatu
masalah dikarenakan tidak di bayar oleh owner, seharusnya biaya untuk
pengangkutan material adalah $2 per bcm.
Berdasarkan data aktual yang di ambil pada perusahaan untuk
metode single bench loading perusahaan merugi sebanyak $8400 (jika di
rupiahkan sebesar Rp.117.600.000) dan untuk metode double bench
loading perusahaan bisa menekan kerugian menjadi $5376 (jika
dirupiahkan sebesar Rp.75.264.000 ). Deviasi untuk kedua metode tersebut
sebesar $3024 (jika dirupiahkan sebesar 42.336.000)
Maka dapat disimpulkan untuk dari segi biaya yang bisa disimpan
perusahaan metode yang menguntungkan adalah metode double bench
loading.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Hasil pembahasan yang didapatkan dari pengolahan data PT.
Adaro services, dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan data aktual dilapangan, rata-rata cycletime yang sudah
didapatkan untuk single bench loading 50,725 detik, sedangkan dengan
metode double bench loading waktu cycletime turun menjadi 41.9 detik
sehingga dari data cycletime dapat dihitung produktivitas untuk single
bench loading sebesar 715.70 bcm per jam sedangkan dengan metode
double bench loading mengalami peningkatan produktivitas sebesar
866.44 bcm per jam dikarenakan waktu cycletime yang turun. Sehingga
dengan metode double bench loading produktivitas excavator
mengalami peningkatan sebesar 150,74 bcm perjam (dengan penurunan
cycletime sebesar 8.825 detik).
2. Dari data yang didapatkan di lapangan, material in pit dump dengan
metode single bench loading rata-rata yang digunakan sebanyak 1400
bcm dengan produksi rata-rata 12.684 bcm sehingga didapatkan rasio in
pit dump 9,06 bcm : 1 bcm (untuk mengeluarkan 9.06 bcm material
overburden di perlukan material in pit dump 1 bcm) sedangkan dengan
metode double bench loading material in pit dump mengalami
penurunan menjadi 896 bcm dengan produksi rata – rata 16.086 bcm per
hari, sehingga dapat di hitung rasio in pit dump untuk metode double
bench loading 17,95 bcm : 1 bcm (untuk mengeluarkan 17.95 bcm
material overburden di perlukan material in pit dump 1 bcm).Metode
double bench loading dapat mengurangi material in pit dump sebesar
504 bcm perhari.

38
3. Berdasarkan perhitungan aktual dari biaya in pit dump,untuk metode
single bench loading perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
117.600.000 (seratus tujuh belas juta enam ratus ribu rupiah) sedangkan

39
40

dengan metode double bench loading sebesar Rp.75.264.000 (tujuh


puluh lima juta dua ratus enam puluh empat ribu rupiah). Sehingga
dengan menggunakan metode double bench loading perusahaan bisa
menghemat sebesar Rp. 42.336.000 (empat puluh dua juta tiga ratus tiga
puluh enam ribu rupiah).

6.2 Saran
Saran yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Untuk bekerja pada area material jelek seperti pasiran dapat
menggunakan berbagai macam metode, dari berbagai macam metode
tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing, untuk
metode double bench loading sangat disarankan untuk digunakan di area
material jelek dikarenakan memiliki keuungulan seperti yang telah di
bahas sebelumnya sehingga perusahaan atau pengawas dapat
menggunakannya sebagai bahan referensi agar bias menerapkan metode
tambang yang sesuai dengan kaidah good mining practice.
2. Pada saat bekerja pada area material jelek metode yang cocok digunakan
untuk meningkatkan produktivitas adalah metode double bench loading
dikarenakan waktu cycletimenya lebih rendah dari pada metode single
bench loading. Untuk waktu cycletimenya masih bisa dikecilkan lagi
dengan cara koordinasi antara operator excavator, dumptruck dan
bulldozer harus berjalan dengan baik, dibutuhkan seorang pengawas yang
mengerti tentang metode tersebut untuk membantu koordinasi tersebut.
3. Bagi perusahaan kontraktor material in pit dump adalah kerugian yang
sebisa mungkin harus diminimalkan agar produksi tetap berjalan dengan
lancar. Metode double bench loading adalah salah satu solusi yang dapat
mengurangi hampir 50% material in pit dump dari pada metode single
bench loading dan sangat di anjurkan ketika berada di area poor
material.
41
DAFTAR PUSTAKA

Anisari R. 2016. Produktivitas Alat Muat dan Angkut pada Pengupasan


Lapisan Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D PT. Jholin Baratama Jobsite
Satu I Kalimantan Selatan. Jurnal INTEKNA. Vol 16 No:1, Mei 2016
p:1-100.
Hadi, S, 1995. Metodologi research jilid IV . Andi offset. Yogyakarta
Hartman, H.L., 1987, Introductory mining engineering, willey, New york.
Hidayat A, Murad. 2019. Optimalisasi kerja alat dengan sistem antrian satu
setengah untuk meningkatkan effisiensi kerja, dan mengoptimalkan
produksi pada pengupasan overburden di PIT Central Jobsite Adaro
Indonesia PT. Saptaindra Sejati. Bina Tambang. Vol 4 No:4, Juni 2019
p:71-79.
Hidayat S, Ludiantoro, Wijayaningtyas M. 2019. Heavy Equipment Efficiency,
Productivity, and Compatibility of Coal Mine Overburden Work In
East Kalimantan. Interanational Journal of Mechanical Engineering
and Technology (IJMET). Vol 10 No:6, Juni 2019 p:194-202.
Indonesianto Yanto, 2005. Pemindahan Tanah Mekanis, UVN, Yogyakarta
Komatsu, 2007. Spesification and Aplication Handbook Edisi 28 . Komatsu, Japan.
Lieman A, Anashariah, Bakri H. 2018. Evaluasi Produksi Overburden pada
Front kerja Excavator Hitachi Shovel. Geomine. Vol 6 No:1, April
2018 p:6-10.
Pfleider, 1972, “Surface Mining”, 1st Edition”, The American Institute of
Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc., New York, USA.
Prodjosumarto, Partanto, 1996. Pemindahan Tanah Mekanis, ITB, Bandung,
Prodjosumarto, Partanto, 2004. Diklat Perencanaan Tambang Tebuka, Unisba,
Bandung,
Promise, 2014. Production Management System. PT. Saptaindra Sejati. Jakarta
Ricky Kurniawan.2015.Kajian Teknis dan Biaya Produksi Alat Muat dan
Alat Angkut pada Kegiatan Pengupasan Tanah Penutup di Pit D-
1PT. Aman Toebillah Putra (PT.ATP) di Kecamatan Merapi Barat,
Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan Febrianto A. Kajian Teknis
ProduksiAlat Gali-Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan
Overburden Di Tambang Batubara PT. Rian Pratama Mandiri
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal
Teknologi Pertambangan Vol 1 No:2. 2016
Siregar A.A, Sumarya. 2018. Studi Analisisis dan Simulasi Peningkatan
Produktivitas Excavator Hitachi EX1900-6 dalam Pengupasan
Overburden pada Tambang Batubara PT. Mandala Karya Prima Jobsite
PT. Mandiri Intiperkasa Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Bina
Tambang. Vol 3 No: 4, Juni 2018 p:1342-1356.
Tenriajeng, Andi T, 2003. Pemindahan Tanah Mekanis, Gunadarma, Jakarta.

42
Lampiran 1
In pit dump single bench loading

43
Lampiran 2
In pit dump double bench loading

44
Lampiran 3
Produktivitas single bench loading

45
Lampiran 4
Produktivitas double bench loading

46
Lampiran 5
Cycletime single bench loading

47
Lampiran 6
Cycletime Double bench loading

48
Lampiran 7
Produktivitas Bulan Februari – Maret

49
Lampiran 8
Peta Topografi PT.Adaro Services

50
Lampiran 9
Peta Area Kerja PT.Adaro Services

51
Lampiran 10
Foto Kegiatan Di Lapangan

Mencatat waktu cycletime

Memberi arahan ke operator dozer

Memberi arahan ke operator Dumptruck

52
Lampiran 11
Foto Alat Gali – Muat

Liebherr 9200

Liebherr 9200

Hitachi 2500 - 06

Hitachi 2500 - 06

53
Lampiran12
Foto Kegiatan In Pit Dump di front

Kegiatan In pit dump Double Bench Loading

DT terjebak Kegiatan in pit dump

Jalan Undulating Kegiatan in pit dump

Antrian DT akibat kegiatan maintenance front loading

54
Lampiran 13
Spesifikasi Alat Gali – Muat Liebherr R9200

Jenis : Bachoe
Tipe : R9200
Merk : Liebheer
Berat operasi : 225 ton
Tenaga (HP) : 1086 HP
Performance :
- Kecepatan swing : 0 – 5.0 rpm
- Kecepatan bergerak : 0 – 2.8 km/h
Mesin :
- Model mesin : Cummins QSK38
- Bore/stroke : 159/159 mm
- Piston displacement : 37.8 liter
Sistem Hidraulik :
- Hydraulic pump ; 4 variable flow axial piston pumps
- Max oil flow : 4 x 512 liter/min
- Max oil pressure : 350 bar
Track shoes width : 800 mm
Tangki bahan bakar : 4500 liter
Kapasitas tangki oli hidrolik : 1800 liter
Spek mesin :
- Boom` : 8.5 m
Kapasitas bucket : 15 m3
Max. Digging depth : 5.29 m
Max. Digging reach : 14.82 mm
Max. Digging height : 9.71 mm

55
Lampiran 14
Spesifikasi Alat Gali – Muat Hitachi 2500

Jenis : Bachoe
Tipe : 2500 - 6
Merk : Hitachi
Berat operasi : 248 ton
Tenaga (HP) : 1400 HP
Performance :
- Kecepatan swing : 0 – 5.0 rpm
- Kecepatan bergerak : 0 – 2.3 km/h
Mesin :
- Model mesin : Cummins QSK50
- Bore/stroke : 159/159 mm
- Piston displacement : 50.3 liter
Sistem Hidraulik :
- Hydraulic pump ; 4 variable flow axial piston pumps
- Max oil flow : 4 x 375 liter/min
- Max oil pressure : 300 bar
Track shoes width : 880 mm
Tangki bahan bakar : 5000 liter
Kapasitas tangki oli hidrolik : 1100 liter
Spek mesin :
- Boom` : 9.0 m
Kapasitas bucket : 15 m3
Max. Digging depth : 4.2 m
Max. Digging reach : 16.55 mm
Max. Digging height : 10.36 mm

56
LEMBARAN KONSULTASI

Nama : M. Yogi Dj Prassetya


NPM : 1820024427033
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Penelitian : “ AnalisisMetode Loading Terhadap Rasio In Pit
Dump Untuk Perbaikan Front Loading Pada Area Poor
Material Pit X HW Wara PT. Adaro Servis Jobsite
ADMO.

No Tanggal Saran / Perbaikan Paraf

1 11/03/2020 1. Perbaiki format dan penulisan pada jurnal


2. Lengkapi dengan tujuan penelitian
2 12/03/2020 1. Bikin outline jurnal
2. Lengkapi dengan ppt
3 13/03/2020 1. Acc seminar jurnal
4 18/03/2020 1. Perbaiki formt font kertas
2. Perbaiki latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah dan tujuan
5 19/03/2020 1. Identifikasi masalah point no 2 tidak sesuai
2. Perbaiki penulisan nomor rumus
3. Perbaiki teknik pengumpulan data dan
pengolahan data
4. Acc seminar proposal
6 07/05/2020 1. Sebutkan Macam-Macam Metodenya
2. Semua Identifikasi Maslah Harus Ada
Dijelaskan Pada Latar Belakang Masalah
3. Jelaskan Berapa Aktualnya Dan Berapa
Seharusnya Atau Teoritisnya Pada Latar
Belakang
4. Utk Rumusan Maslah No 2 Bagaimana
Menyelesaikannya
7 10/05/2020 1. Tambahkan Landasan Teori Nya
Kalau Tidak Ada Berarti Ini Teknik Penggalian
Pt. Sis Jadi Dibuat Pada Tinjauan Umum
Perusahaan
2. Tinjauan Umum Perusahaan Selain Membahas
Ttg Profil Dan Kondisi Geologi Yg Paling
Penting Itu Adalah Kegiatan Penambangan
Bench Loading
3. Perbaiki Proses Dan Output Sesuai Tujuan
Penelitian

57
1. Peta Sesuai Skala... Di Lampiran Saja
8 11/05/2020 2. Untuk Laporan Skripsi Tidak Perlu Dibuat
Sub Bab Ini(Rencana Waktu Penelitian)
3. Bahasa Asing Ditulis Miring
4. Kah Banyak Material In Pit Ini Tidak Dihitung
5. Ini Maksudnya Data Apa
Jelaskan Lebih Rinci:
6. Harusnya Ct Ada Pada Data Primer
7. Pengolahan Data Disesuaikqn Dg Tujuan
Penelitian
8.Bagan Alir Sesuaikan Dengan Tujuan
Penelitian
9 06/06/2020 1. Gambar Stopwatch Diganti Dengan Tabel
Cycletime
2. Pengolahan Data Dibuat Atau Diselesaikan
Berdasarkan Tujuan Penelitian
10 25/06/2020 1. Tambahkan Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Pada Latar Belakang
2. Pada Identifikasi Harus Elas Data Secara
Aktual, Utk No 4 Pakai Dokumentasi.
3. Data Kuantitatif Material In Pit Dump
4. Data Kuantitatif Losstime
5. Bukti Antrian Dt
6. Data Aktual Tercapai
7. Salahnya Dimana Metode Loading
8. Tidak Perlu Kalimat Pembuka Yang Panjang
Pada Batasan Masalah
9. Ini Bukan Batasan Masalah Tapi Identifikasi
Masalah
10. Jangan Hanya Menghitung, Karena keluaran
Dari S1 Itu Adalah Mampu Menganalisis
11. Awal Kalimat Tidak Boleh Menggunakan
Kalimat Penghubung
12. Terlalu Banyak Kalimat Penegasannya
13. Nama Tabel Dan Nama Gambar Ditulis
Center (Ditengah) Tabel/Gambar
14. Pada Tinjauan Umum Perusahaan
Yg Penting Ditambahkan Adalah Mengenai
Kondisi Kerja Tempat/Lokasi Penelitian
Kalau Perlu Tambahkan Tahapan Kegiatan
Penambangan Disana Lengkap Dengan
Dokumentasi. Sehingga Pembaca G Melihat
58
Proses Penambangan Disana.
15. Proses Ini Dijelaskan Dan Dilengkapi
Dengan Gambar
16. Proses Dan Output Pada Kerangka Konsep
Dibawah Dibuat Berdasarkan Tuuan
Penelitian. Kalau Tujuan Penelitian 3 Maka
Proses Dan Output Juga 3.
Proses Isinya Adalah Langkah2 Atau Rumus
Rumus Yg Digunakan Sehingga Didapatkan
Tujuan Penelitian
17. Lengkapi Dengan Peta Dalam A3 Pada
Lampiran
18. Waktu Penelitian Dibuat Setelah Proposal
Penelitian
19. Sesuaikan Dengan Tujuan Penelitian
Harusnya Ada 3 Proses
20. Kerangka Metodologi Dimulai Dari Studi
Literatur Baru Judul
21. Dari Awal Sampai Bab 3 Tidak Pernah
Dibahas
22. Gambar 4.1 Tidak Penting
23. Jelaskan Pada Kalimat Ini Bagaimana Cara
Pengambilan Data Cycle Time Serta
Bearapa Data Cycle Time Rata-Rata
24. Tabel Tidak Bisa Berdiri Sendiri, Jelaskan
Terlebih Dahulu, Baru Munculkan Tabelnya
25. Apakah Hanya Dengan2 Data Diatas 3
Tujuan Penelitian Dapat Dicari?
26. Silahkan Cek Lagi Rumus Produktivitas...
Ada Apa Aja Data Yg Perlu Diketahui
11 30/06/2020 1. tambahkan spec dan idexca
2. tambahkan latar belakang sesuai dengan
identifikasi masalah
3. Kalimat tidak perlu pakai tanda kutip
4. tuliskan pada bagian ini kalimat
penjelas/penghubung dari gambar dibawah
5. dokumentasi milik penulis tidak perlu
59
dituliskan sumbernya, karena merupakan data
penulis
6. tambahkan kalimat penghubung/penelasan
gambar 2.3
7. tambahkan kalimat penghubung /penjelas dari
gambar 2.4 dibawah
8. kalimat penghubung/pembuka gambar 2.5
9. data rata2 saja yg ditulis pada sub bab ini,
sedangkan utk 40 sampel nya ditulis pada
lampiran
10. tulisakan disini jumlah finalnya, prosesnya
pada lampiran
11. ini (tulisan merah) merupakan data
sekunder... tuliskan pada pengumpulan data
12. Ini rumus apa? Apakah sudah ada ditulis
sebelumnya pada bab 2?
13. ini angka dari mana ? ini data atau
pengolahan data (untuk material in pit dump)
1. Tambahkan kata kunci pada abstrak
2. Masukan semua jurnal yang sudah di review
pada daftar pustaka
3. Acc Sidang Akhir
12 01/07/2020

Pembimbing 1

( Riam Marlina, ST., MT )

LEMBARAN KONSULTASI

60
Nama : M. Yogi Dj Prassetya
NPM : 1820024427033
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Penelitian : “ Analisis Metode Loading Terhadap Rasio In Pit
Dump Untuk Perbaikan Front Loading pada Area Poor
Material Pit X HW Wara PT. Adaro Servis Jobsite
ADMO.

No Tanggal Saran / Perbaikan Paraf


1 19/03/2020 1. Tambahkan identifikasi masala menjadi 5 point
2. Lampirkan bukti produktivitas tidak tercapai
3. Acc seminar proposal

2 15/06/2020 1. Sub bab 1.7 tidak ada


2. Kepala tabel 4.1, 4.3, dan 4.5 lengkapi dengan
satuan
3. Lampirkan produktivitas alat gali – muat 1
bulan terakhir dalam bentuk tabel
4. Lampirkan foto kegiatan in pit dump di front
5. Lampirkan foto alat gali – muat
6. Lampirkan spesifikasi alat gli - muat

3 18/06/2020 1. Sub bab 1.7 tidak ada


2. Setiap gambar pada lampiran diberi keterangan
di bagian bawah masing – masing gambar
tersebut
3. Acc sidamg

Pembimbing 2

( Dr. Ir. Asep Neris B, M.Si., M.Eng )

61

Anda mungkin juga menyukai