Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS PENGELOMPOKAN JENIS BARANG SUKU CADANG ALAT


PRODUKSI DI BAGIAN GUDANG UTAMA DENGAN METODE KLASIFIKASI
ABC
(Studi Kasus PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero)

LAPORAN KERJA PRAKTEK


Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri

Oleh:
Dohan Riski Jonafar
D 600.140.018

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
LAPORAN KERJA PRAKTEK
ANALISIS PENGELOMPOKAN JENIS BARANG SUKU CADANG ALAT
PRODUKSI DI BAGIAN GUDANG UTAMA DENGAN METODE KLASIFIKASI
ABC
(Studi Kasus PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero)

LAPORAN KERJA PRAKTEK


Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri

Oleh:
Dohan Riski Jonafar
D 600.140.018

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LAPORAN KERJA PRAKTEK diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta


untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik
Industri.

Hari/ Tanggal :............................................................

Oleh :
Dohan Riski Jonafar
D 600 140 018

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Pajar Basuki Indah Pratiwi, S.T., M.T.

Mengetahui,
Kepala Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek dengan judul: ANALISIS PENGELOMPOKAN JENIS BARANG


SUKU CADANG ALAT PRODUKSI DI BAGIAN GUDANG UTAMA DENGAN
METODE KLASIFIKASI ABC ini telah diuji dan dipertahankan didepan dewan penguji
sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan,

Dewan Penguji, Tanda Tangan,

1. ..............................................
Ketua

2. ..............................................
Anggota

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan ST.,MT.,Ph.D.

iii
ABTRAK

PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero adalah perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur yang memproduksi kereta api. Banyaknya jenis barang yang
tersimpan di bagian inventory merupakan masalah utama yang dihadapi untuk
melakukan perencanaan pengadaan barang. Dalam kasus ini permintaan barang
setiap tahunnya berbeda-beda dengan jumlah yang berbeda juga. Sehingga perlu
adanya penelitian mengenai pengelompokan barang untuk mempermudah
perencanaan pemesanan barang. Metode yang digunakan adalah metode klasifikasi
ABC yang dapat mengkatagorikan barang menjadi 3 kelas. Barang yang dianalisis
adalah suku cadang alat produksi dalam jangka waktu 2014-2017. Perhitungan data
nilai inventory diketahui bahwa kelas A sebanyak 60 item (20,69%), kelas B
sebanyak 63 item (21,72%), dan kelas C sebanyak 167 item (57,59%). Sedangkan
kesimpulan untuk perhitungan jumlah material diketahui bahwa kelas A sebanyak 6
item (10%), kelas B sebanyak 16 item (26,67%), dan kelas C sebanyak 38 item (
63,33%).
Kata Kunci : Klasifikasi ABC, Penyimpanan, Suku Cadang.

ABSTACK

PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero is a manufactured company


producing trains. The amount of goods type that has been stored in inventory
department is the main problem for procurement planning. In this case, demand for
goods and the amount are different each year. So, we need to do a study about goods
grouping to make the procurement easier. The method used in this study is ABC
classification categorized goods in 3 classes. The goods being analysed is spare
parts of production tools in 2014-2017 period. Calculation of the inventory value
data are class A is 60 items (20,69%), class B is 63 items (21,72%), and class C is
167 items (57,59%). The conclusion for the calculation of the amount of material
are class A is 6 items (10%), class B is 16 items (26,67%), and class C is 38 items
(63,33%).
Keyword: ABC Clasification, Inventory, Spare Part

iv
KATA PENGANTAR

Assaalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Dialah
satu-satunya zat yang memberikan perlindungan dari kejahatan baik hidup di dunia ini
maupun di akhirat kelak. Dialah yang sesungguhnya Maha Pemberi Petunjuk. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Rasul yang menunjukkan jalan
kebenaran seluruh umat manusia.
Laporan kerja praktek ini di dasarkan pada pengamatan langsung di lapangan yang telah di
lakukan pada 1 Oktober 2017 sampai 1 November 2017 yang bertempat di bagian Logistik
PT Industri Kereta Api Madiun.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek ini dengan baik.
2. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendo’akan agar kegiatan kerja praktek.
3. Bapak Bayu Waskito Sedadi selaku General Manager Logistik PT. Industri Kereta Api
Madiun yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk
melaksanakan kerja praktik di PT. Industri Kereta Api Madiun.
4. Bapak Eko Setiawan, ST, MT. Ph.D. selaku ketua jurusan teknik industri.
5. Ibu Indah Pratiwi, ST. MT selaku dosen pembimbing.
6. Bapak Pajar Basuki, Manager bagian pengendalian material sebagai pembimbing kerja
praktik PT. Industri Kereta Api Madiun yang telah memberikan arahan-arahan kepada
penulis dalam menyelesaikan kerja praktik ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada
umumnya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Maka saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari saudara
sekalian. Semoga laporan ini berguna bagi semua generasi terutama generasi muda.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta,

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................viii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................................... 1
A. Sejarah Perusahaan PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero ....................... 1
B. Misi dan Tujuan Perusahaan .......................................................................... 1
C. Struktur Organisasi dan Job Discription ........................................................ 1
D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi ...................................................... 2
E. Hasil Produksi dan Pemasarannya ................................................................. 3
F. Lokasi dan Lay Out Pabrik ............................................................................. 4
G. Personalia ....................................................................................................... 7
H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Permasalahan Khusus ....................... 8
BAB II ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS ..................................................... 10
A. Pendahuluan ................................................................................................... 10
B. Tujuan............................................................................................................. 10
C. Metodelogi Penelitian .................................................................................... 10
D. Hasil dan Pembahasan .................................................................................... 11
E. Kesimpulan..................................................................................................... 16
F. Ucapan Terima Kasih ..................................................................................... 17
G. Daftar Pustaka ................................................................................................ 17
BAB III DEKRIPSI LAPORAN HARIAN ................................................................... 19
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT. Industri Kereta Api (Persero) .......................................... 7
Tabel 1.2 Permasalahan Umum Di PT Industri Kereta Api (INKA) .................................. 8
Tabel 2.1 Contoh Data Inventory tahun 2014-2017 ............................................................ 12
Tabel 2.2 Parameter Klasifikasi ABC ................................................................................. 12
Tabel 2.3 Contoh Data Suku Cadang Alat Produksi ........................................................... 13
Tabel 2.4 Parameter Perhitungan Klasifikasi ABC ............................................................. 13
Tabel 2.5 Hasil Pengolahan Data berdasarkan Nilai Inventory dengan
Jumlah total Material 290 Item ........................................................................... 14
Tabel 2.6 Prosentase Berdasarkan Nilai Inventory.............................................................. 14
Tabel 2.7 Jenis-Jenis Barang Suku Cadang Alat Produksi yang Termasuk
Klasifikasi A Berdasarkan Nilai Inventory ......................................................... 15
Tabel 2.8 Hasil Pengolahan Data Klasifikasi ABC Berdasarkan Jumlah Material ............. 16
Tabel 2.9 Prosentase Berdasarkan Jumlah Material ............................................................ 16

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Industri Kereta Api (Persero) ..................................... 2


Gambar 1.2 Peta Proses Operasi PT. Industri Kereta Api (Persero) ................................ 3
Gambar 1.3 Lokasi Pabrik PT. Industri Kereta Api (Persero).......................................... 5
Gambar 1.4 Layout Pabrik PT. Industri Kereta Api (Persero) ......................................... 6
Gambar 1.5 Fishbone Permasalahan Khusus ................................................................... 9
Gambar 2.1 Diagram Alur Prosedur Penelitian ................................................................ 11

viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


PT. Industri Kereta Api (INKA) merupakan badan usaha milik negara
(BUMN) Indonesia yang bergerak dalam bidang sarana kereta api diantaranya
Kereta Penumpang, Gerbong Barang, KRL, KRD/KRDE, Lokomotif dan
berbagai kendaraan darat lainnya. Sejarah berdirinya PT. INKA (Persero)
dimulai dengan adanya kunjungan dan peninjauan kementerian perhubungan
ke Balai Yasa Lokomotif UAP PJKA Madiun pada tanggal 28 November 1979.
Dari tinjauan tersebut diputuskan agar dilakukannya percepatan dalam
pendirian sebuah industri mandiri yang memproduksi kereta api kemudian
pada tanggal 11 Desember 1979 dilaksanakan rapat antara wakil departemen
perhubungan, departemen perindustrian dan BPPT. Rapat tersebut
menghasilkan kebijakan pendirian suatu PT (Persero) Industri Perkeretaapian
yang diikuti dengan dikeluarkannya SK Menteri Perhubungan No.
32/OT.001/Phb/80 pada tanggal 27 Februari 1980 tentang pembentukan
Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun. Baru pada
tanggal 18 Mei 1981 didirikan Perusahaan kereta api bernama PT. Industri
Kereta Api (INKA) Persero. Awalnya PT INKA hanya memproduksi
lokomotif. Sejak lokomotif uap sudah tidak beroperasi lagi PT INKA terus
mengalami perkembangan dengan memproduksi kereta penumpang kelas
ekonomi dan gerbong barang pada tahun 1981. Dalam pengembangan produk
yang dihasilkan PT INKA dikendalikan dengan sistem manajemen mutu ISO
9001 dan kemitraan global.
B. Misi dan Visi Perusahaan
1) Misi Perusahaan
Misi dari PT INKA (Persero) adalah menciptakan solusi terpadu untuk
transportasi kereta api dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif bisnis
dan teknologi produk yang tepat guna mendorong pembangunan
transportasi yang berkelanjutan.
2) Visi Perusahaan
Visi dari PT INKA (Persero) adalah menjadi perusahaan kelas dunia yang
unggul di bidang transportasi kereta api dan transportasi perkotaan di
indonesia
C. Struktur Organisasi dan Job Description
1) Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. INKA (Persero) menggunakan struktur divisional
yang dipimpin oleh Direktorat Utama sebagai pemegang jabatan tertinggi
dan membawahi tiga Direktorat yaitu Direktorat Keuangan dan SDM,
Direktorat Komersial dan Teknologi, serta Direktorat Produksi. Selain itu
direktorat utama juga membawahi langsung empat divisi yaitu Divisi

1
Sekertaris Perusahaan, Divisi Audit Internal, Divisi Logistik, dan Divisi
Pengendalian Kualitas. Tiga direktorat lainnya dibawahi divisi-divisi
menurut bidangnya masing-masing seperti pada gambar 1.1
2) Job Description PT. Industri Kereta Api (Persero)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tugas-tugas masing-masing divisi di
dalam struktur organisiasi:
1. Direktur Utama bertugas:
a. Mengkoordinasikan pencapaian visi, misi dan strategi perusahaan;
b. Merumuskan kebijakan strategis dan pengendalian perusahaan serta
kebijakan di bidang corporate secretary, keuangan dan SDM,
komersial dan teknologi, produksi serta transformasi bisnis dan
pengawasan intern;
c. Membangun citra positif di lingkungan stake holder.
2. Divisi Sekertaris Perusahaan bertugas:
Melakukan fungsi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terkait dengan aspek Liaison Officer, Kehumasan,
protokoler, PKBL, manajemen risiko dan legal, serta memantau
penerapan prinsip good corporate governance (GCG) di lingkungan
perusahaan.
3. Divisi Audit Internal bertugas:
Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terkaitdengan aspek internal audit meliputi pengawasan
intern dibidang manajemen keuangan dan manajemen operasional,
evaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian manajemen perusahaan,
evaluasi manajemen resiko dan good corporate governance (GCG)
berdasarkan kebijakan dan peraturan perusahaan serta penjaminan
system manajemen mutu, pengelolaan lingkungan hidup dan
peningkatan produktivitas.
4. Divisi Logistik
Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terkait dengan aspek pengadaan material dan jasa untuk
produksi dan fasilitas pendukung produksi, perencanaan dan
pengendalian pengadaan material dan komponen, termasuk kegiatan
persediaan dan ekspedisi untuk produk kereta api dan produk
pengembangan.
5. Divisi Fabrikasi bertugas:
Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terkait dengan aspek fabrikasi yang meliputi pengerjaan
pelat, permesinan, dan perakitan untuk produk kereta api dan produk
pengembangan.
6. Divis Assembling bertugas:
Melakukan operasionalisasi kegiatan yang terkait dengan aspek
aktivitas bidang perakitan yang meliputi minor assembling, sub
assembling, dan carbody untuk produk kereta api dan produk
pengembangan.
7. Divisi Finishing bertugas:
Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terkait dengan aspek finishing produk yang meliputi
pengecatan, interior dan instalasi sistem serta purna jual untuk produk
kereta api dan produk pengembangan.
D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi
Mulai

Pengerjaan Plat

Perakitan Permesinan

Pengecatan

Pemasangan Komponen

Pemasangan interior

Quality Control

End

Gambar 1.2 Peta Proses Operasi PT. Industri Kereta Api (Persero)
Proses produksi di PT. Industri Kereta Api (Persero) pada prinsipnya sama
dengan sistem produksi pada umumnya dimana berupa kegiatan mengubah
input menjadi output sehingga memiliki nilai tambah. Proses produksi di PT.
Industri Kereta Api (Persero) terdiri dari 6 proses antara lain:
1) Proses produksi Pengerjaan Pelat
Proses ini merupakan tahapan awal pembuatan kereta api yang
berupapemotongan, pengelasan, minor assembling I yang merupakan
kebutuhan dari car body, minor assembling II yang merupakan bagian
kebutuhan dari interior. Pekerjaan bagian ini melalui proses Cutting,
bending, welding, drilling, dan reformin.
2) Proses Permesinan
Proses selanjutnya merupakan perakitan single part yang akan menjadi
part yang lebih kompleks. Pada proses ini membutuhkan jig dikarenakan
untuk memudahkan dalam proses perakitan. Peralatan yang dibutuhkan
seperti peralatan pengelasan, palu serta material handling yaitu crane.
3) Proses Pengecatan
Pada tahapan ini terdapat beberapa proses pengerjaan yaitu grit blasting
(dilakukan untuk membersihkan gerbong dari karat), pengecatan awal
(penyemprotan primer untuk mencegah karat dan menahan beban dari
material berikutnya), bituminous (digunakan sebagai peredam getaran,
peredam kebisingan, dan mencegah timbulnya karat), pendempulan
(proses penghalusan permukaan gerbong yang akan di cat dasar II).
4) Proses Pemasangan Komponen
Proses ini berupa pemasangan komponen listrik pada gerbong utama dan
gerbong penumpang, pemasangan underframe dengan bogie, pemasangan
system pengereman, pengerjaan perpipaan aliran udara dan kompresor,
pemasangan sarana pendukung lain.
5) Proses Interior
Pada proses ini mengerjakan proses akhir produksi berupa pemasangan
cover dinding dalam, instalasi listrik, lampu, kursi, tempat barang, pintu,
jendela, dan komponen lainnya.
6) Quality Control
Pada proses ini berupa tes statis dan tes dinamik, tes statis terdiri dari uji
beban, uji kelayakan las, uji kualitas desain interior, water test, tes
kelistrikan, dan tes pengereman. Untuk tes dinamik terdiri dari tes
kelengkungan dan tes jalan.
E. Hasil Produksi dan Pemasarannya
Hasil produksi PT industi kereta Api (Persero) sejak awal berdiri hingga
sekarang saat ini meliputi gerbong kereta, kereta penumpang, kereta api
pembangkit listrik, lokomotif kereta, kereta rel listrik (KRL), kereta rel diesel
(KRD). Selain memproduksi kereta PT. Industri Kereta Api (Persero) juga
memproduksi mobile medical system (mobil kesehatan), micro car (Mobil Mini
“Kancil”), garbarata “Belalai Gajah”, container STDI (Stasiun
Telekomunikasi Digital Indonesia), modular SPBU (Stasiun Bahan Bakar
Umum), Modular Bridge (Jembatan Apung), dump truck (Truk Angkutan
Sampah yang Fleksibel)
Pemasaran produk sendiri berdasarkan pesanan atau kontrak dari berbagai
baik instansi negeri maupun swasta. Selain itu juga melakukan ekspor ke
Malaysia, Singapura, dan Bangladesh.
F. Lokasi dan Layout Pabrik
PT. Industri kereta Api (Persero) berlokasi di Jalan Yos Sudarso No. 71 Madiun, Jawa Timur, Telp (0351) 452 271- 74, Fax. (0351)
452 275 dengan luas area 207.204 m2, luas bangunan workshop 86.602 m2, dan fasilitas pendukung seluas 3.625 m2. Berikut
gambar 1.3 lokasi PT Industri Kereta Api (Persero) Madiun:

Gambar 1.3 Lokasi Pabrik PT. Industri Kereta Api (Persero)

5
Gambar 1.4 merupakan layout dari PT. Industri Kereta Api (Persero) Madiun

Gambar 1.4 Layout Pabrik PT. Industri Kereta Api (Persero)

6
7

G. Personalia
1. Status Karyawan
Status karyawan PT. Industi Kereta Api (Persero) yaitu karyawan tetap dan
PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
2. Jumlah Karyawan
Tabel 1.2 Jumlah Karyawan PT. Industri Kereta Api (Persero) Tahun 2014
Jumlah (Orang)
No Divisi
Laki-Laki Perempuan
1 Divisi Sekretaris Perusahaan 16 3
2 Divisi Audit Internal 17 4
3 Divisi Logistik 54 11
4 Divisi Pengendalian Kualitas 65 3
5 Divisi Keuangan 18 14
6 Divisi Human Capital 14 11
7 Divisi Perencanaan Perusahaan dan
34 12
General Affairs
8 Divisi Pemasaran I 13 6
9 Divisi Pemasaran II 13 1
10 Divisi Teknologi 79 12
11 Divisi Perencanaan dan Pengendalian
85 1
Produksi
12 Divisi Fabrikasi 147 0
13 Divisi Finishing 159 0
Jumlah karyawan 714 78
3. Pengajian Karyawan
Pengajian karyawan berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) dengan
ijazah yang dimiliki oleh karyawan ditambah dengan tunjangan lain.
4. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteran karyawan merupakan salah satu hal yang penting selain
digunakan untuk tujuan mensejahterakan, kompensasi yang diberikan
digunakan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Bentuk
kompensasi yang diberikan antara lain gaji yang memadai, tunjangan,
pensiunan, serta penghargaan terhadap karyawan yang memiliki kinerja
yang baik dalam perusahaan.
5. Pembinaan Karyawan
Pembinaan terhadap karyawan dilakukan di setiap apel pagi di setiap divisi
mengenai progress yang harus segera diselesaikan dan juga pemberian
motivasi untuk lebih semangat lagi dalam bekerja.
6. Organisasi Karyawan
Organisasi yang ada di PT. Industri Kereta Api (Persero) yaitu perkumpulan
istri karyawan PT. Industri Kereta Api (Persero) (PERISKA), Futsal, Klub
Sepeda.
8

7. Pembagian Jam Kerja


Jam Kerja Karyawan yaitu hari Senin – Jum’at mulai pukul 07.30 – 16.30
WIB dan jam istirahat mulai pukul 11.30 – 12.30 (hari Senin – Kamis),
11.30 – 13.00 (hari Jum’at).
8. Keselamatan Kerja
PT Industri Kereta Api (Persero) telah menetapkan K3 dalam segala aspek
kegiatan yang dilakukan hal tersebut terbukti dengan adanya himbauan
berupa gambar poster dan SOP yang ada di setiap Divisi.
9. Pusat Pendidikan dan Latihan
Beberapa jenis pelatihan yang sering disediakan bagi karyawan adalah
keterampilan teknis, hubungan antar pribadi, pemecahan masalah, hingga
pelatihan etika. PT Industri Kereta Api (Persero) memberikan fasilitas
pelatahian pada karyawan dilakukan berkala. Pendidikan dan pelatihan
dilakukan pada karyawan baru di Bandung (untuk karyawan tetap) dan di
Kwiran Kare Madiun (untuk PKWT).
10. Penerimaan Karyawan
Penerimaan karyawan didasarkan pada kualifikasi dan kebutuhan tenaga
kerja, penerimaan dibedakan menjadi 2 yaitu karyawan tetap dan PKWT
(Pekerja Kontrak Waktu Tertentu). Perekrutan biasanya bersifat internal dan
eksternal, untuk internal yaitu mengangkan PKWT menjadi karyawan tetap,
dan untuk eksternal biasanya perekrutan dari luar perusahaan.
H. Identifikasi Permasalahan Umum
1. Permasalahan Umum
PT. Industri Kereta Api (INKA) merupakan badan usaha milik negara
(BUMN) Indonesia yang bergerak dalam bidang sarana kereta api diantaranya
Kereta Penumpang, Gerbong Barang, KRL, KRD/KRDE, Lokomotif dan
berbagai kendaraan darat lainnya. Pada PT. Industri Kereta Api (INKA)
penulis menjumpai beberapa masalah disana, permasalahan-permasalahannya
antara lain:
Tabel 1.3 Permasalahan Umum Di PT Industri Kereta Api (INKA)
No Masalah Uraian Solusi
1 Layout Area tambangan yang Memberi atap pada
terbuka menyebabkan area tambangan.
berhentinya material
handling kereta antar
workshop saat terjadi hujan.
2 Material Keterlambatan bahan baku Bertindak tegas
yang menyebabkan terhadap vendor agar
terganggunya jadwal lebih tepat waktu
produksi. dalam pengiriman.
3 Sistem K3 Kurangnya kepedulian Pengawasan kepada
pekerja terhadap keselamat pekerja di workshop
kerja. dan pemberian
sanksi kepada
pekerja yang tidak
menggunakan APD
9

No Masalah Uraian Solusi


4 Data base pada Terdapat perbedaan jumlah Melakukan
sistem tidak suku cadang antara sistem crosscheck pada
sinkron pada dan fisik. sistem dan barang
gudang yang ada di gudang.
5 Jumlah material Adanya barang jenis baru Melakukan
di gudang setiap tahun sehingga peninjauan ulang
mencapai 6360 menumpuknya barang. mengenai spesifikasi
barang yang
Banyaknya kebutuhan diperlukan dan
penggunaan barang. mebeli barang sesuai
dengan spesifikasi
Adanya barang yang sudah yang dibutuhkan.
tidak terpakai dan masih
tersimpan digudang Melakukan tindakan
lebih lanjut untuk
mengatasi barang
yang menumpuk
seperti menjualnya
atau yang lain.
2. Permasalahan Khusus
Bagian gudang bertugas untuk menerima barang dan menyimpan barang
yang dipesan oleh pengadaan dan perancanaan material. Kemudian barang-
barang yang dipesan tersebut akan diletakkan sesuai pada tempatnya
berdasarkan dengan kode-kode barang tersebut di gudang. Barang-barang
yang dipesan itu sesuai dengan permintaan dari user (operator) dari bagian-
bagian lainnya, tetapi pada fakta dilapangan jumlah barang yang ada
digudang mencapai 6360. Barang-barang tersebut belum memiliki
klasifikasi kelas untuk memisahkannya.

Terlalu lelah

Kurang Teliti saat melakukan pendataan


Suhu ruangan yang pengap

Pentataan gudang yang kurang rapi

Jumlah material di gudang mencapai 6360

Terdapat perbedaan saat melakukan cross chek


Tidak Ada

Gambar 1.5 Fishbone Permasalahan Khusus


BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS

A. Pendahuluan
Setiap perusahaan, baik jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu
memerlukan persediaan. Tanpa adanya persedian, perusahaan akan dihadapkan
pada sebuah risiko, tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggan (Rangkuti,
2004:1). Tanpa persediaan material yang ada dan tepat maka proses produksi
akan berjalan lancar, jika proses produksi terhambat maka akan mempengaruhi
produk yang tidak optimal.
Perusahaan yang memiliki barang dengan jenis yang mencapai ratusan
bahkan ribuan. Misalnya pada bengkel, untuk memberikan waktu pelayanan
yang cepat, bengkel menyediakan persediaan untuk bagian yang lebih sering
diminta seperti busi, oli, rantai, gear. Tingkat ketersediaan suku cadang yang
baik dapat dicapai dengan meminimalkan persediaan di gudang (Ballou,2004).
Pengelompokan analisis ABC dalam pengendalian persediaaan berawal dari
konsep 80-20 yang dikenal sebagai hukum pareto. Konsep 80-20 berguna
untuk merencanakan persediaan apabila klasifikasi ABC yang diterapkan
untuk jenis barang yang jumlahnya banyak sekali. Menurut Yamit (2003:246-
247) sistem klasifikasi ABC merupakan suatu prosedur sederhana yang
didasarkan pada nilai rupiah pembelian. Sistem klasifikasi ABC merupakan
petunjuk bagi manajemen dalam memberikan prioritas pengawasan
persediaan. Item kelompok A memiliki prioritas pengawasan lebih ketat
dibanding item kelompok B ataupun kelompok C.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini, antara lain:
1. Mengetahui pengelompokan barang berdasarkan kelas yang telah
ditentukan pada tiap jenisnya.
2. Menentukan karakteristik barang yang sesuai dengan jumlah dan biaya
pada tiap-tiap jenisnya.
C. Metode Penelitian
Analisis ABC merupakan bagian dari teori Pareto, dimana prinsip dasar
Pareto adalah untuk memfokuskan kegiatan pada suatu hal yang sedikit namun
penting dan bukan pada yang banyak namun tidak cukup penting
(Ginting,2007). Sementara penggunaan analisis ABC dalam perencanaan
persediaan telah dilakukan melalui beberapa penelitian terdahului dengan
mengklasifikasikan seluruh jenis barang berdasarkan tingkat kepentingannya
(Rangkuti, 2002). Pengendalian persediaan dapat dilakukan dalam berbagai
cara, antara lain dengan menggunakan analisis nilai persediaan. Dimana
analisis tersebut dibedakan berdasarkan nilai investasi yang terpakai dalam satu
periode biasanya. Persediaan dibedakan dalam tiga kelas, yaitu A, B, dan C,
sehingga analisis ini dikenal sebagai Klasifikasi ABC (Eddy Herjanto, 2008).

10
11

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode klasifikasi ABC yang


menggunakan obyek penelitian di Inventory PT Industri Kereta Api (INKA)
Persero yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang industri
kereta api. Penelitian menggunakan data material suku cadang alat produksi
dari tahun 2014-2017.
Mulai

Penentuan Lokasi KP

Penentuan Topik Pembahasan


Penelitian

Observasi Lapangan

Tidak

Prninjauan Ulang Validasi Data

Ya

Input Data

Pengolahan Data
Menggunakan Metode
Klasifikasi ABC

Perolehan Hasil Pengolahan

Penarikan Kesimpulan

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alur Prosedur Penelitian


D. Hasil dan Pembahasan
Pengolahan data dilakukan dengan mengambil data sebanyak 290 item
jenis suku cadang produksi dari 6360 item yang berasal dari data inventory
keseluruhan dari tahun 2014 hingga 2017. Pengolahan data menggunakan
metode klasifikasi ABC dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel.
12

Tabel 2.1 Contoh Data Inventory tahun 2014-2017


NO Material From Date To Date Qty Harga/Item Harga Komulatif
1 A01AE0003 01.01.2014 12.10.2017 2870 Rp 811 Rp 2.326.751
2 A01CWG0410 01.01.2014 12.10.2017 5 Rp 1.400.000 Rp 7.000.000
3 A01KG0015 01.01.2014 12.10.2017 15 Rp 17.500 Rp 262.500
4 A01LK0001 01.01.2014 12.10.2017 50 Rp 31.000 Rp 1.550.000
5 A01MA0002 01.01.2014 12.10.2017 440 Rp 1.000 Rp 440.000
6 A01MA00180 01.01.2014 12.10.2017 200 Rp 37.400 Rp 7.480.000
7 A01MA0100 01.01.2014 12.10.2017 200 Rp 57.600 Rp 11.520.000
8 A01MA0120 01.01.2014 12.10.2017 233 Rp 18.990 Rp 4.424.670
9 A01MA0140 01.01.2014 12.10.2017 200 Rp 49.200 Rp 9.840.000
10 A01MA1100 01.01.2014 12.10.2017 1000 Rp 200.250 Rp 200.250.000
11 A01NH0003 01.01.2014 12.10.2017 1121 Rp 8.283 Rp 9.285.738
12 A01PC0020 01.01.2014 12.10.2017 180 Rp 17.000 Rp 3.060.000
13 A01XF0004 01.01.2014 12.10.2017 18 Rp 1.410.000 Rp 25.380.000
14 A01XF00043 01.01.2014 12.10.2017 13 Rp 702.692 Rp 9.135.000
15 A01XF0026DE 01.01.2014 12.10.2017 5 Rp 263.421 Rp 1.317.105
.
.
.
.
.
6360 D99UX0922 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 2.600.000 Rp 5.200.000
Jumlah 5.302.394 Rp 19.534.336.314 Rp 219.232.421.162

Pada table 2.1 merupakan contoh data inventory keseluruhan pada tahun
2014-2017. Setelah data tersebut diolah dengan menggunakan Microsoft Excel
maka hasil data yang valid adalah data yang memiliki harga dan jumlah suku
cadang alat produksi, terdapat 290 item dengan menggunakan Pivot pada
Microsoft Excel. Penentuan Klasifikasi berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ida Farida dan Moh. Nafis Rozi, 2016 dengan judul
Pengendalian Persediaan Spare Part Dan Pengembangan Dengan Konsep 80-
20 (Analisis ABC) Pada Gudang Suku Cadang PT. ASTRA
INTERNASIONAL Tbk-DAIHATSU Sales Operational Cabang Tegal
dengan parameter Klasifikasi ABC pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Parameter Klasifikasi ABC
No Jenis Klasifikasi Keterangan
1 Kelas A  Memiliki nilai inventory sebesar 80% dari total
keseluruhan
 Memiliki jumlah item sebanyak 20% dari total
keseluruhan
2 Kelas B  Memiliki nilai inventory sebesar 15% dari total
keseluruhan
 Memiliki jumlah item sebanyak 30% dari total
keseluruhan
3 Kelas C  Memiliki nilai inventory sebesar 5% dari total
keseluruhan
 Memiliki jumlah item sebanyak 50% dari total
keseluruhan
13

Tabel 2.3 Contoh Data Suku Cadang Alat Produksi


No Material From Date To Date Qty Price Kualitatif Price
1 C58UX0100 01.01.2014 12.10.2017 5 Rp 89.000 Rp 445.000
2 C58UX0210 01.01.2014 12.10.2017 10 Rp 120.000 Rp 1.200.000
3 C58UX0270 01.01.2014 12.10.2017 10 Rp 177.000 Rp 1.770.000
4 C71CD7104 01.01.2014 12.10.2017 29 Rp 994.500 Rp 28.840.500
5 C77CK0200 01.01.2014 12.10.2017 3 Rp 1.493.500 Rp 4.480.500
6 C77RK3510 01.01.2014 12.10.2017 12 Rp 1.550.000 Rp 18.600.000
7 C77TN0005 01.01.2014 12.10.2017 50 Rp 75.000 Rp 3.750.000
8 C77TR0001 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 40.000 Rp 80.000
9 C77VX0435 01.01.2014 12.10.2017 5 Rp 1.368.000 Rp 6.840.000
10 C78GU0770 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 2.625.000 Rp 5.250.000
11 C78GU77023 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 3.120.000 Rp 6.240.000
12 C78GU7712 01.01.2014 12.10.2017 6 Rp 2.381.667 Rp 14.290.000
13 C79CK2717 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 225.000 Rp 450.000
14 C79CK2720 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 292.000 Rp 584.000
15 C79FA2725 01.01.2014 12.10.2017 10 Rp 102.000 Rp 1.020.000
.
.
.
.
290 C99SG0080 01.01.2014 12.10.2017 34 Rp 2.190.000 Rp 74.460.000
Jumlah 6070 Rp 1.400.590.192 Rp 5.042.245.928
Tabel 2.3 merupakan contoh data yang sudah difiltrasi. Data tersebut
sudah valid karena memiliki jumlah dan harga. Untuk melakukan Klasifikasi
perlu mencari harga (Cost), harga komulatif (comulative cost), persentasi
(procentage). Hal-hal tersebut telah dijelaskan pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Parameter Perhitungan Klasifikasi ABC
No Parameter Keterangan
1 Cost Perhitungan perkalian antara price dengan
quantity
2 Comulattive cost Perhitungan kumulatif pada hasil cost
3 Quantity Perhitungan kumulatif pada quantity
comulative
4 Procentage Prosentase cost comulative atau quantity dari nilai
total masing-masing data (cost atau quantity)
5 Clasification for Hasil akhir penentuan pengelompokan data pada
inventory value kelas A, B, atau C berdasarkan cost
6 Classification for Hasil akhir penentuan pengelompokan data pada
quantity kelas A, B, atau C berdasarkan quantity
Parameter yang dibutuhkan untuk perhitungan klasifikasi ABC
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan nilai inventory dan jumlah
material. Parameter utama penentuan kelas pada nilai inventory yaitu total
biaya, sedangkan pada jumlah material yaitu quantity.
14

Tabel 2.5 Hasil Pengolahan Data berdasarkan Nilai Inventory dengan Jumlah
total Material 290 Item
No Material From Date To Date Qty Price Total Price Komulatif Price Percent Clasification
1 C94VU6039 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 399.740.300 Rp 799.480.600 Rp 799.480.600 15,855645% A
2 C85EB00411AC 01.01.2014 12.10.2017 50 Rp 4.329.613 Rp 216.480.645 Rp 1.015.961.245 20,148982% A
3 C94US0770 01.01.2014 12.10.2017 30 Rp 5.865.000 Rp 175.950.000 Rp 1.191.911.245 23,638499% A
4 C85CB8017 01.01.2014 12.10.2017 25 Rp 6.028.000 Rp 150.700.000 Rp 1.342.611.245 26,627246% A
5 C94US0114 01.01.2014 12.10.2017 100 Rp 1.138.500 Rp 113.850.000 Rp 1.456.461.245 28,885169% A
.
.
.
59 C89MQ0382 01.01.2014 12.10.2017 8 Rp 2.475.200 Rp 19.801.600 Rp 3.998.319.613 79,296402% A
60 C85LU0901 01.01.2014 12.10.2017 7 Rp 2.752.667 Rp 19.268.666 Rp 4.017.588.279 79,678547% A
61 C97TD0016 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 9.450.000 Rp 18.900.000 Rp 4.036.488.279 80,053380% B
62 C86HG3603 01.01.2014 12.10.2017 1 Rp 18.800.000 Rp 18.800.000 Rp 4.055.288.279 80,426229% B
63 C77RK3510 01.01.2014 12.10.2017 12 Rp 1.550.000 Rp 18.600.000 Rp 4.073.888.279 80,795113% B
64 C79UI0050 01.01.2014 12.10.2017 17 Rp 1.079.850 Rp 18.357.450 Rp 4.092.245.729 81,159186% B
.
.
.
.
286 C89AE0032 01.01.2014 12.10.2017 1 Rp 13.250 Rp 13.250 Rp 5.042.214.953 99,999386% C
287 C93RC0250A 01.01.2014 12.10.2017 1 Rp 12.100 Rp 12.100 Rp 5.042.227.053 99,999626% C
288 C93RD0250 01.01.2014 12.10.2017 1 Rp 12.100 Rp 12.100 Rp 5.042.239.153 99,999866% C
289 C99MI0006 01.01.2014 12.10.2017 2 Rp 3.275 Rp 6.550 Rp 5.042.245.703 99,999996% C
290 C79UI3348 01.01.2014 12.10.2017 1 Rp 225 Rp 225 Rp 5.042.245.928 100,000000% C
Jumlah 6070 Rp 1.400.590.192 Rp 5.042.245.928

Tabel 2.6 Prosentase Berdasarkan Nilai Inventory


Class Number of Material Percentage
A 60 20,69%
B 63 21,72%
C 167 57,59%
Hasil pengolahan data berdasarkan nilai inventory menunjukkan bahwa
terdapat total nilai inventory material suku cadang alat produksi sebesar Rp
5.042.245.928.-. Total keseluruhan barang berdasarkan jenis suku cadang alat
produksi sebanyak 290 item. Sedangkan jumlah barang yang termasuk dalam kelas
A sebanyak 60 item, kelas B sebanyak 63 item, dan kelas C sebanyak 167 item. Ini
berarti 60 item jenis material tersebut harus mendapat prioritas penanganan karena
memiliki nilai inventory yang sangat besar, yakni mencapai Rp. 4.017.588.279 atau
mencapai 79,68% dari seluruh nilai inventory.
Tahap selanjutnya dari klasifikasi ABC ini adalah untuk melihat
pemakaiannya. Berdasarkan hasil klasifikasi ABC pada tahap pertama diperoleh 60
item jenis material yang termasuk dalam klasifikasi A, yaitu seperti yang terlihat
pada table 2.7. Pada tabel 2.7 menunjukka bahwa pemakaian suku cadang alat
produksi ternyata cukup variatif, yakni 1 sampai 644 pcs dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir. Ini menunujukka bahwa walaupun klasifikasi A memiliki nilai inventory
yang besar, namun bukan berarti semua jenis material yang termasuk kategori fast
moving. Menurut Warman (20014), barang fast moving ini merupakan barang yang
perputarannya sangat cepat. Perputaran barang ini dapat diidentifikasi dari rasio
inventory turn over maupun masa tunggunya di gudang. Umumnya material
termasuk kategori fast moving adalah material yang perputarannya lebih dari satu
bulan sekali.
15

Tabel 2.7 Jenis-Jenis Barang Suku Cadang Alat Produksi yang Termasuk
Klasifikasi A Berdasarkan Nilai Inventory
No Material From Date To Date Qty
1 C94VU6039 01.01.2014 12.10.2017 2
2 C85EB00411AC 01.01.2014 12.10.2017 50
3 C94US0770 01.01.2014 12.10.2017 30
4 C85CB8017 01.01.2014 12.10.2017 25
5 C94US0114 01.01.2014 12.10.2017 100
6 C79UX0003 01.01.2014 12.10.2017 175
7 C94US7551 01.01.2014 12.10.2017 100
8 C94US0016 01.01.2014 12.10.2017 100
9 C85CG6115 01.01.2014 12.10.2017 16
10 C97TP0089 01.01.2014 12.10.2017 2
11 C85EF0025 01.01.2014 12.10.2017 5
12 C99SG0080 01.01.2014 12.10.2017 34
13 C86MI0060 01.01.2014 12.10.2017 50
14 C89JD1010 01.01.2014 12.10.2017 71
15 C85DC0100 01.01.2014 12.10.2017 16
16 C86VF0001 01.01.2014 12.10.2017 70
17 C90NS5003 01.01.2014 12.10.2017 10
18 C94US0013 01.01.2014 12.10.2017 100
19 C86HG0001 01.01.2014 12.10.2017 54
20 C96JB21026 01.01.2014 12.10.2017 8
21 C86HG5093 01.01.2014 12.10.2017 2
22 C86UD0110 01.01.2014 12.10.2017 73
23 C79VA0003 01.01.2014 12.10.2017 644
24 C85EF0500 01.01.2014 12.10.2017 4
25 C85EF9012 01.01.2014 12.10.2017 8
26 C86MN0250 01.01.2014 12.10.2017 1
27 C86UX4050 01.01.2014 12.10.2017 2
28 C89JH0832 01.01.2014 12.10.2017 70
29 C97TB2312 01.01.2014 12.10.2017 1
30 C97TB2313 01.01.2014 12.10.2017 1
31 C86VN0001 01.01.2014 12.10.2017 3
32 C97TB2233 01.01.2014 12.10.2017 1
33 C97TB2235 01.01.2014 12.10.2017 1
34 C96JB0152 01.01.2014 12.10.2017 8
35 C85LU0601 01.01.2014 12.10.2017 13
36 C97TB2231 01.01.2014 12.10.2017 1
37 C97TB2232 01.01.2014 12.10.2017 1
38 C90VP6815 01.01.2014 12.10.2017 1
39 C96JB0151RC 01.01.2014 12.10.2017 8
40 C86HG0600 01.01.2014 12.10.2017 43
41 C97TC0010 01.01.2014 12.10.2017 3
42 C85CG6007 01.01.2014 12.10.2017 6
43 C94US0002 01.01.2014 12.10.2017 5
44 C90DJ7500 01.01.2014 12.10.2017 6
45 C91RK0999 01.01.2014 12.10.2017 5
46 C79LS0100 01.01.2014 12.10.2017 3
47 C79UX0200 01.01.2014 12.10.2017 1
48 C90HD00031 01.01.2014 12.10.2017 172
49 C86UD2113 01.01.2014 12.10.2017 5
50 C71CD7104 01.01.2014 12.10.2017 29
51 C97TB2211 01.01.2014 12.10.2017 1
52 C97TB2311 01.01.2014 12.10.2017 1
53 C85EF6109 01.01.2014 12.10.2017 4
54 C94NQ0300 01.01.2014 12.10.2017 1
55 C85EF6009 01.01.2014 12.10.2017 4
56 C86VK0001 01.01.2014 12.10.2017 4
57 C85CH0002 01.01.2014 12.10.2017 9
58 C93RG2977 01.01.2014 12.10.2017 71
59 C89MQ0382 01.01.2014 12.10.2017 8
60 C85LU0901 01.01.2014 12.10.2017 7
Jumlah 2249
16

Tabel 2.8 Hasil Pengolahan Data Klasififikasi ABC Berdasarkan Jumlah


Material
No Material From Date To Date Qty Qty Cumulative Percent Clasification
1 C94VU6039 01.01.2014 12.10.2017 2 2 0,089% A
2 C85EB00411AC 01.01.2014 12.10.2017 50 52 2% A
3 C94US0770 01.01.2014 12.10.2017 30 82 4% A
4 C85CB8017 01.01.2014 12.10.2017 25 107 5% A
5 C94US0114 01.01.2014 12.10.2017 100 207 9% A
6 C79UX0003 01.01.2014 12.10.2017 175 382 17% A
.
.
.
10 C97TP0089 01.01.2014 12.10.2017 2 600 27% B
11 C85EF0025 01.01.2014 12.10.2017 5 605 27% B
12 C99SG0080 01.01.2014 12.10.2017 34 639 28% B
13 C86MI0060 01.01.2014 12.10.2017 50 689 31% B

57 C85CH0002 01.01.2014 12.10.2017 9 2163 96% C


58 C93RG2977 01.01.2014 12.10.2017 71 2234 99% C
59 C89MQ0382 01.01.2014 12.10.2017 8 2242 100% C
60 C85LU0901 01.01.2014 12.10.2017 7 2249 100% C
Jumlah 2249
Tabel 2.9 Prosentase Berdasarkan Jumlah Material
Class Number of Material Percentage
A 6 10,00%
B 16 26,67%
C 38 63,33%
Total 60 100%
Hasil pengolahan data berdasarkan klasifikasi A nilai inventory dengan
total 60 item. Memperoleh jumlah barang yang termasuk dalam kelas A
sebanyak 6 item, kelas B sebanyak 16 item, dan kelas C sebanyak 38 item.
Alat-alat produksi yang membutuhkan kode barang C94VU6039,
C85SEB00411AC, C94US0770, C85CB8017, C94US0114, dan C79UX0003
perlu diidentifikasi lebih lanjut, sehingga dapat diketahui jumlah dan jadwal
kebutuhannya. Kemudian dapat membuat perencanaan pengadaan barang
tersebut secara tepat agar tidak sampai terjadi kondisi kehabisan stock barang.

E. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode
klasifikasi ABC di PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penentuan kelompok persediaan dengan
menggunakan metode klasifikasi ABC bisa menjadi salah satu cara untuk
mengetahui tipe barang yang harus dikendalikan. Dalam penentuan
kelompoknya dilakukan dua tahap yaitu tahap nilai inventory dan jumlah
inventory.
17

Untuk nilai inventory diperoleh kesimpulan suku cadang alat produksi pada
periode 2014-2017 bahwa kelas A memiliki jumlah material sebanyak 60 item
dengan prosentase 20,69%, kelas B memiliki material sebanyak 63 item
dengan prosentasi 21,72%, dan kelas C memiliki material sebanyak 167 item
dengan prosentase 57,59%.
Untuk tahap jumlah material diperoleh hasil perhitungan jumlah material
suku cadang alat produksi pada periode 2014-2017 bahwa kelas A memiliki
jumlah material sebanyak 6 item dengan prosentase 10%, kelas B memiliki
material sebanyak 16 item dengan prosentasi 26,67%, dan kelas C memiliki
material sebanyak 38 item dengan prosentase 63,33%.

F. Ucapan Terima Kasih


Penulis dalam menyelesaikan laporan ini tentunya mendapat bantuan dan
dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kepada Allah SWT atas hidayahnya, ridhonya sehingga dapat
melaksanakan kerja praktek di PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero.
2. Keluarga yang selalu memberi dukungan dari awal hingga akhir.
3. PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero beserta staff yang telah
memberikan pengalaman, ilmu dan kesempatan untuk melaksanakan kerja
praktik serta pengambilan data untuk pembuatan laporan.
4. Bapak Pajar Basuki selaku pembimbing lapangan kerja praktek.
5. Teman-teman kerja praktek di PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero.
6. Teman-teman Teknik Industri UMS 2014.

G. Daftar Pustaka
Farida, Ida, dan Moh. Nafis Rozini. 2016. Pengendalian Persediaan Spare
Part Dan Pengembangan Dengan Konsep 80-20 (Analisis ABC)
Pada Gudang Suku Cadang PT. Astra International Tbk-
DAIHATSU Sales Operational Cabang Tegal. Politeknik Harapan
Bersama Tegal, Vol. 1 No. 1.
Fransisca. 2011. Analisis Pengendalian Persediaan Spare Part sepeda
motor di PT Menara Agung. Skripsi. Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Hudori, M. 2017. Penentuan Kelompok Persediaan Sparepart Mesin Pada
Industri Baja Dengan Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC.
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi, Vol IX No.2.
Kini, Lodimeda, Oyong Novarea, Agustina Eunike. 2014. Manajemen
Persediaan Suku Cadang Mesin High Pressure Compressor
dengan Klasifikasi FSN-ABC-VED. Universitas Brawijaya, Vol.3
Edisi. 2.
18

Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: RRaja Grafindo


Persada.
Roni, Syafri. 2016. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan
Menggunakan Acctivity Based Coasting (ABC) Analisis Pada PT
Besmindo Andalas Semesta. Universitas Riau, Vol. 3 No.1.
BAB III
DESKRIPSI LAPORAN HARIAN

Kegiatan Kerja Praktik


Nama : Dohan Riski Jonafar
Nim : D600140018
Nama Perusahaan : PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero
Pembimbing Lapangan : Pajar Basuki
Tabel 3.1 Tabel Kegiatan Kerja Praktik
No Mengetahui
Hari, Tanggal Uraian Kegiatan Pembimbing Dosen
Lapangan Pembimbing
1 Senin,  Mengurus masalah
2 Oktober 2017 perizinan di Divisi
SDM dan PPC
 Bertemu bapak
Sapariyanto
 Mengerjakan BAB I
2 Selasa,  Mengikuti apel pagi
3 Oktober 2017  Bertemu pembimbing
lapangan bapak Pajar
Basuki dan diarahkan
menuju gudang utama
 Melanjutkan BAB I
3 Rabu,  Mengikuti apel pagi
4 Oktober 2017  Membaca buku RAP
PT INKA dan sistem
SAP PT. INKA
 Membantu Ibu Richa
melayani BPM di
gudang utama
4 Kamis,  Mengikuti apel pagi
5 Oktober 2017  Membantu Ibu Richa
melayani BPM di
gudang Utama
5 Jumat,  Mengikuti apel pagi
6 Oktober 2017  Melakukan 5R di ruang
administrasi gudang.
 Bersama bapak Siran ke
gudang Open Storage

19
20

6 Senin,  Mengikuti apel pagi


9 Oktober 2017  Mengunjungi Perakitan
1 dan Perakitan 2
7 Selasa,  Mengikuti apel pagi
10 Oktober 2017  Melanjutkan BAB I
 Mengunjungi Perakitan
3 dan Perakitan 4
8 Rabu,  Mengikuti apel pagi
11 Oktober 2017  Mengunjungi bagian
Pengecatan
9 Kamis,  Mengikuti Apel pagi
12 Oktober 2017  Ke kantor logistik
untuk bertemu Ibu
Silvana
 Meminta data kepada
Bapak Wasis di bagian
gudang untuk
penelitian
10 Jumat,  Mengikuti Apel pagi
13 Oktober 2017  Memulai penulisan
BAB II
11 Senin,  Mengikuti Apel pagi
16 Oktober 2017  Membantu Ibu Richa
melakukan 5R
 Membantu melayani
BPM
 Menuju bagian SDM
untuk studi pustaka
12 Selasa,  Mengikuti Apel pagi
17 Oktober 2017  Menemui Bapak Didik
di PPC untuk
mengumpulkan data
13 Rabu,  Mengikuti Apel pagi
18 Oktober 2017  Membantu ibu Richa di
bagian gudang utama
14 Kamis,  Mengikuti Apel pagi
19 Oktober 2017  Menuju Open Storage
 Membantu Bapak
Anang di gudang open
storage
21

15 Jumat,  Mengikuti Apel pagi


20 Oktober 2017  Melanjutkan BAB II
16 Senin, Ijin mengikuti UTS
23 Oktober 2017
17 Selasa, Ijin mengikuti UTS
24 Oktober 2017
18 Rabu, Ijin mengikuti UTS
25 Oktober 2017
19 Kamis,  Mengikuti Apel pagi
26 Oktober 2017  Melanjutkan
mengerjakan BAB II
 Melakukan konsultasi
mengenai laporan
dengan Bapak Pajar
Basuki
20 Jumat,  Mengikuti Apel pagi
27 Oktober 2017  Melanjutkan
mengerjakan BAB II
21 Senin,  Mengikuti Apel pagi
30 Oktober 2017  Melakukan presentasi
mengenai laporan
22 Selasa,  Mengikuti Apel pagi
31 Oktober 2017  Membantu melayani
BPM di bagian
administrasi gudang
23 Rabu,  Mengikuti Apel pagi
1 November 2017  Mengembalikan
identitas di bagian
Human Capital
 Berpamitan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai