Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HUKUM ISLAM

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP “TERORISME DAN


MATI JIHAD" YANG SERING DIKAITKAN DENGAN AGAMA
ISLAM DI INDONESIA

FHK 112-Z- HUKUM ISLAM


Dosen Pengampu: Fachrudin Sembiring

DISUSUN OLEH

Thania Imanuella Rantesalu


202005000175

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terorisme merupakan ancaman dan serangan kekerasan yang membuat sekelompok

masyarakat dan korbannya menjadi takut. Terorisme tidak mengikuti tatacara peperangan

seperti waktu pelaksanaan yang selalu mendadak dan target korbannya pun acak dan

biasanya merupakan warga sipil. Terorisme selalu ditudingkan kepada umat beragama

Islam, terutama golongan Wahabi/Salafi. Sebagian orang juga mengira bahwa tudingan

tersebut hanya sekedar propaganda barat untuk menjatuhkan harga diri kaum agama islam

di mata dunia internasional.1

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama

Allah, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan AlQuran. Jihad

dalam bentuk perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan,

seperti halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan

Makkah dan sekutu-sekutunya.2

Terorisme bukanlah ajaran Islam, dan bahkan Islam tidak mengajarkan kekerasan.

Islam membenarkan jihad dengan syarat-syarat dan ajaran yang ketat, jihad justru

dianjurkan dan bagian dari bukti keimanan setiap muslim. Namun demikian, jihad harus

diletakkan pada konteks yang benar, sesuai dengan contoh Rasulullah dan keinginan

Allah. Perkembangan selanjutnya, sebagian umat Islam itu sendiri memahami konteks

jihad sangat beragam. Namun di beberapa kasus menunjukkan, ada pemahaman yang

dianggap keliru tentang jihad. Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan (1) memahami ayat-

1
Abu Mushlih Ari Wahyudi, 2010. “Antara Wahabi dan Teroris”
(https://alimalbantuliy.blogspot.com/2010/03/antara-wahabi-dan-terorisme.html). Diakses pada
tanggal 17 April 2021.
2
Wikipedia, “Jihad” (https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad). Diakses pada tanggal 17 April 2021.
ayat yang berkenaan dengan jihad tidak holistik, (2) kebijakan elit penguasa yang

dianggap selalu menzhalimi umat Islam 3

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Mengapa terorisme biasa dikaitkan dengan ajaran agama Islam?

1.2.2 Bagaimana konsep jihad dan terorisme menurut pandangan Islam?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1.3.1 Untuk mengetahui mengapa terorisme biasa dikaitkan dengan ajaran agama Islam

1.3.2 Untuk mengetahui konsep jihad dan terorisme menurut pandangan islam

BAB II

3
Zulkhaidir, “Islam dan Terorisme”. (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/download/3064/2189). Diakses pada tanggal 17 April 2021.
PEMBAHASAN

2.1 Mengapa terorisme biasa dikaitkan dengan ajaran agama Islam?

Islam adalah agama damai yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebagai ajaran

kebenaran seperti disebut dalam Qs. Al-Taubah 128. Dari beberapa dakwah

Rasulullah dalam syariatnya, ajaran yang paling dasar yakni menegakkan keadilan

dan kebenaran, mencegah berbuat kedzaliman, memerintahkan menyebarkan

kedamaian, dan melarang pembunuhan dan pertumpahan darah. Seperti disebutkan

dalam (al-Anbiya’: 107). Nabi Muhammad mengajarkan toleransi bukan kekerasan

dan melarang umatnya untuk membunuh sesama yang tanpa dibenarkan oleh syariat.

Sejak munculnya aksi Terorisme di Indonesia, berkembang pemahaman yang salah

terhadap agama Islam, yang dimana agama islam disangkut pautkan dengan Teroris. 4

Terorisme adalah strategi dengan menggunakan ancaman kekerasan yang

muncul dan membuat para korban menjadi cemas dan takut. Terorisme sebagai

gerakan yang membawa kebenaran dengan ambisius dan menggunakan berbagai

tujuan. Ada yang menggunakan tujuan agama, politik dan ekonomis. Apapun

tujuannya, terorisme memunculkan karakter yang selalu hegemoni, anarki, dan

radikal.

Terorisme sering dikatakan mengatasnamkan jihad yang dimana dengan

melakukan pengeboman di tempat umum merupakan bagian dari jihad dan tergolong

amal salih yang paling utama, sehingga mereka beranggapan bahwa pelaku bom

bunuh diri adalah sosok mujahid dan mati syahid.

4
Tike Arifuddin, 2015. “Dakwah dan tuduhan Islam sebagai agama teroris”
(https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/591374). Diakses pada tanggal 17 April 2021.
Persoalan utama yang menjadi pembahasan terorisme dalam pandangan Islam

adalah pemaknaan kata “jihad”.5 Dalam benak para aktifis muslim, jihad diartikan

dengan balas dendam karena kafir telah memerangi kaum muslim tanpa batas, maka

kaun muslim wajib membalasnya dengan memerangi kafir secara tanpa batas juga.

Menurutnya, dalam ketentuan syari’ah, jihad berarti berperang melawan kaum kafir

yang memerangi Islam dan kaum muslimin. Konsep inilah yang ia sebut dengan jihad

fi sabilillah.6

Agama Islam sangat tidak setuju dengan ajaran terorisme sebagaimana yang

terdapat dalam (QS. An Nisa, 93) “Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin

dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah

murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya”,

dalam Islam yang berhak di bunuh hanya kafir alharbi yang turun di medan

peperangan, adapun selain itu haram untuk dibunuh.

2.2 Bagaimana konsep jihad dan terorisme menurut pandangan Islam

Jihad memiliki tujuan yang konstruktif meski pun dalam menjangkaunya

harus ada perang. Jihad harus dilakukan dengan syarat mempertahankan negara dari

serangan musuh atau ada sikap destruktif dari sisi lain yang mengancam

kelangsungan hidup dan degradasi.

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan

agama, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan AlQuran.

Jihad dalam bentuk perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam

5
Salwinsah, 2016. “Khutbah Jumat: Bahaya Terorisme”
(https://salwintt.wordpress.com/2016/01/14/khutbah-jumat-bahaya-terorisme/). Diakses pada tanggal
20 April 2021.
6
Nilna Fauza, 2017. “Jihad dan Terorisme dalam perspektif Islam dan barat”
(https://bagindaery.blogspot.com/2011/04/jihad-dan-terorisme-dalam-perspektif.html). Diakses pada
tanggal 20 April 2021.
peperangan, seperti halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili

Madinah melawan Makkah dan sekutu-sekutunya.7

Seringkali berbagai pandangan mengatakan bahwa aksi terorisme adalah

bagian dari jihad dalam ajaran Islam, namun dari pengertian keduanya pun sangat

bertolak belakang dan berbeda. Korban terorisme biasanya orang-orang yang tidak

bersalah dimana orang-orangitu harus dilindungi sedangkan Jihad berusaha

mengurangi kerusakan walau terhadap musuh atau lawannya.

Semua agama di dunia ini tidak membenarkan adanya aksi terorisme terlebih

ajaran Islam adalah ajaran yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia. Allah

ta‟ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai

rahmat bagi seluruh umat manusia.” (QS.21: 107). Allah ta‟ala berfirman (yang

artinya), “Janganlah kamu membunuh nyawa yang diharamkan Allah -untuk dibunuh-

kecuali dengan sebab yang benar.” (QS. 6: 151). al-Baghawi menjelaskan bahwa di

dalam ayat ini Allah mengharamkan membunuh seorang mukmin dan mu‟ahad

-orang kafir yang terikat perjanjian keamanan dengan umat Islam- kecuali dengan

sebab yang benar yaitu sebab-sebab yang membuat orang itu boleh dibunuh seperti

dalam rangka qishash bunuh balas bunuh, atau perzinaan yang mengharuskan

hukuman rajam bagi pelakunya.8

Dalam pemahamannya, ayat al-quran pertama tentang jihad yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad adalah memerangi kaum kafir sebatas yang memerangi

Islam. Sebagaimana disebutkan dalam al-quran, berbunyi “Dan perangilah di jalan

Allah orang-orang yang memerangi kamu. Dan janganlah kamu melampaui batas.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS.

2:190)
7
Wikipedia, “Jihad” (https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad). Diakses pada tanggal 17 April 2021.
8
Ari Wahyudi, 2009. “Jihad vs Terorisme”. (https://mediailmuku.wordpress.com/2009/11/11/jihad-
vs-terorisme/). Diakses pada tanggal 17 April 2021.
Dalam berjihad, diharamkan membunuh anak- anak, wanita, orang tua,

merusak bangunan, rumah ibadah, pohon, dll. Dari segi tujuan, jihad bertujuan

konstruktif walaupun dalam pencapaiannya harus ada peperangan. Dalam hal ini, jika

ada serangan destruktif dari pihak lain yang akan mengancam kelangsungan hidup

dan agama, misalnya jihadnya para syuhada bersama Rasulullah dalam menegakkan

Islam (QS. 4:75), Jihadnya rakyat Palestina dalam mempertahankan wilayah dan

agamanya atau perjuangan para pahlawan dalam mencapai dan mempertahankan

kemerdekaan, serta keutuhan NKRI. Sedangkan terorisme hanyalah aksi sekelompok

orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas. Islam tidak pernah mengajarkan

umatnya memusuhi bangsa atau suku, karena semuanya merupakan fitrah yang

diciptakan oleh Allah (Q.S. 49: 13). 9

BAB III
9
Wajdi, B.N., “Islam dan Radikalisme”
(https://www.academia.edu/35545628/Islam_dan_Radikalisme_Mengurai_Makna_Terorisme).
Diakses pada tanggal 19 April 2021.
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa terorisme sama

sekali tidak dikenal, bahkan bertolak belakang dengan ajaran Islam. Jihad dalam

agama Islam adalah suatu upaya bersungguh-sungguh untuk melaksanakan perintah

Allah sedangkan terorisme adalah perbuatan yang menghalalkan segala cara untuk

mencapai suatu tujuan termasuk cara kekerasan, oleh karena itu jelas terorisme

bertentangan dengan ajaran agama Islam. Terorisme menggunakan kekejaman serta

cara lain untuk menimbulkan rasa teror dan takut pada manusia atau sekelompok

masyarakat untuk mencapai tujuan. Sedangkan agama Islam mengajarkan lemah-

lembut, santun, membawa kemudahan, tidak menimbulkan kesusahan, dan tidak ada

paksaan. Kedua hal tersebut pun mempunyai tujuan yang berbeda.

Seperti dari pembahasan tugas analitis ini, aksi terorisme biasanya terjadi

karena adanya tujuan politik, dan kekuasaan, sedangkan Islam bertujuan untuk

menuntun manusia dalam mencapai kebahagiaan hidupnya dengan dilandasi rasa

kasih sayang dan patuh terhadap ajaran agama islam.

Dengan demikian, sangat jelas bahwa terorisme dalam pandangan agama

Islam tidak dibenarkan, dan jauh dari tuntunan agama Islam. Terorisme adalah

kejahatan terhadap masyarakat yang menjadi ancaman bagi bangsa dan negara serta

musuh dari semua agama. Oleh sebab itu, jihad melawan keras aksi terorisme dan

menjadi komitmen semua negara dan agama di dunia untuk menentang aksi terorisme

yangs sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abu Mushlih Ari Wahyudi, 2010. “Antara Wahabi dan Teroris”
(https://alimalbantuliy.blogspot.com/2010/03/antara-wahabi-dan-terorisme.html).
Diakses pada tanggal 17 April 2021.
Ari Wahyudi, 2009. “Jihad vs Terorisme”
(https://mediailmuku.wordpress.com/2009/11/11/jihad-vs-terorisme/). Diakses
pada tanggal 17 April 2021.
Nilna Fauza, 2017. “Jihad dan Terorisme dalam perspektif Islam dan barat”
(https://bagindaery.blogspot.com/2011/04/jihad-dan-terorisme-dalam-
perspektif.html). Diakses pada tanggal 20 April 2021.
Salwinsah, 2016. “Khutbah Jumat: Bahaya Terorisme”
(https://salwintt.wordpress.com/201/01/14/khutbah-jumat-bahaya-terorisme/).
Diakses pada tanggal 20 April 2021.
Tike Arifuddin, 2015. “Dakwah dan tuduhan Islam sebagai agama teroris”
(https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/591374). Diakses pada tanggal 17
April 2021)
Wajdi, B.N., “Islam dan Radikalisme”
(https://www.academia.edu/35545628/Islam_dan_Radikalisme_Mengurai_Makna_Te
rorisme). Diakses pada tanggal 19 April 2021.
Wikipedia., “Jihad” (https://id.wikipedia.org/wiki/Jihad). Diakses pada tanggal 21 April
2021.
Zulkhaidir., “Islam dan Terorisme”. (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/download/3064/2189). Diakses pada
tanggal 17 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai