Anda di halaman 1dari 3

Kewajiban Suami terhadap Istri

1. Menafkahi

Nafkah adalah hak wajib seorang istri dari suaminya. Ketika menikah, maka seorang laki-laki secara
otomatis bertanggung jawab atas kelangsungan hidup istrinya. Karenanya, suami wajib memberikan
nafkah secara cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, termasuk juga biaya
anak-anak.

2. Menggauli Istri dengan Baik

Selain nafkah lahir, istri juga membutuhkan nafkah batin—yang diwujudkan dalam hubungan suami istri
yang mesra dan penuh kasih sayang. Seorang suami wajib menggauli istrinya sebaik mungkin.

Kriteria hubungan intim yang baik menurut Islam adalah tidak ada unsur kekerasan, dilakukan dengan
penuh kasih sayang, dan tidak ada unsur keterpaksaan. Ada kalanya istri menolak berhubungan badan
karena capek, hendaknya suami memahami hal ini.

3. Menjaga Aib Istri

Jangan sekali-kali menceritakan kehidupan pribadi istri atau rumah tangga Anda kepada orang lain,
terutama yang sifatnya cukup privat. Sebagai suami, sudah sepatutnya Anda juga menjaga marwah istri
dengan tidak menceritakan kejelekan atau keburukannya di hadapan orang lain. Selain tidak etis, hal ini
juga akan sangat menyakiti perasaan istri Anda sebagai pasangannya. Bagaimanapun, aib istri adalah aib
suami juga.

4. Membimbing Istri

Suami adalah imam (pemimpin) bagi istri dan keluarga. Maka sudah sepatutnya Anda memberikan
contoh yang baik dan membimbing keluarga ke jalan yang benar dan sesuai dengan tuntutan syairat.
Selain mencukupi kebutuhan pendidikan keluarganya, suami/ayah juga wajib membimbing keluarga
dengan ilmu agama.
5. Memperlakukan Istri dengan Baik

Menikahi seorang perempuan artinya Anda siap mengambil alih tanggung jawab dari orang tuanya. Oleh
karena itu suami diwajibkan untuk selalu memperlakukan istri sebaik mungkin, menjaganya dengan
penuh kasih sayang, serta mencukupi kebutuhannya.

6. Menghormati Orang Tuanya

Orang tua istri adalah orang tua Anda juga. Jadi belajarlah untuk menaruh rasa hormat dan berbakti
kepada keduanya. Perlakukan mereka selayaknya orang tua Anda sendiri. Meskipun mungkin ada sifat
dan perilaku mereka yang kurang Anda sukai, jangan sekali-kali berkata atau berperilaku kasar
kepadanya.

Kewajiban istri terhadap suami

1. Taat kepada suami.

Maka, bagi seorang istri wajib mentaati suami yang sudah menjadi kepala rumah tangganya. suami
adalah kepala keluarga, maka sudah semestinya harus ditaati oleh anggota keluarganya, khususnya istri
dengan selalu berbuat baik kepada keluarga suami dan menjaga harta suami.

2. Melayani suami yang ingin bersenang-senang (istimta’) atau berhubungan badan dengannya

. Dan seorang istri akan dianggap berdosa jika ia tidak mau menerima ajakan suami untuk berhubungan
badan kecuali ada udzur syar’i seperti ia masih haid, puasa fardlu, sakit atau suami menghendaki
berhubungan badan lewat dubur, maka istri boleh menolaknya, bahkan harus menolaknya karena hal itu
diharamkan oleh agama.

Adapun dalil istri harus siap melayani suami adalah hadis dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda:
“Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur lalu ia tidak mau (memenuhi ajakannya)
kemudian ia marah maka seorang istri itu akan dilaknat malaikat sampai pagi harinya.” (HR. Albukhari
dan Muslim).

3. Tidak menerima tamu yang datang ke rumah kecuali dengan izin suami

terlebih tamu itu adalah orang yang tidak disukai suami.terdapa hadis riwayat Abu Hurairah ra.
Rasulullah saw. bersabda: “Tidak halal bagi wanita untuk puasa sunnah kecuali dengan izin suaminya,
dan istri tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya kecuali dengan izin suaminya. (HR.
Albukhari dan Muslim).

4. Tidak keluar rumah kecuali dengan izin suami

. Bahkan menurut syafiiyyah dan Hanabilah, tidak boleh bagi seorang istri keluar untuk mengunjungi
ayahnya yang sakit kecuali dengan izin suami. Ibnu Umar berkata, Nabi Saw. bersabda: “Apabila istri
kalian meminta izin kepada kalian untuk berangkat ke masjid malam hari maka izinkanlah……” (HR. Al
Bukhari dan Muslim)

5. Tidak berpuasa sunnah kecuali dengan izin suami

. Maka, bagi seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah, sedangkan suaminya sedang ada di rumah
kecuali ia telah mengizinkannya. Abu Hurairah ra.berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tidak halal bagi
wanita untuk puasa sunnah kecuali dengan izin suaminya, dan istri tidak boleh mengizinkan orang lain
masuk ke rumahnya kecuali dengan izin suaminya. (HR. Albukhari dan Muslim).

Anda mungkin juga menyukai