Anda di halaman 1dari 7

KEWAJIBAN SUAMI

1. Bergaul dan Bertutur Kata yang Lembut

Bergaul dengan baik di sini dimaksudkan suami hendaknya berinteraksi dengan istri secara baik dan
santun. Meski seorang suami berlaku sebagai kepala keluarga, tidak selayaknya ia mengambil jarak
dari istrinya. Berkomunikasi dengan lembut dan santun juga akan membuat hubungan suami istri
lebih harmonis.

2. Menunjukkan Kasih Sayang

Salah satu kewajiban suami pada istri dalam Islam adalah selalu menunjukkan kasih sayang pada istri.
Meski sedang merasa marah, seorang suami tetap dituntut untuk berlaku baik dan menunjukan kasih
sayangnya. Rasulullah SAW pun melakukan hal yang sama pada istrinya. Wanita adalah pusat
kebaikan dan makhluk yang sepenuhnya emosional. Keberadaannya bergantung pada kasih sayang .
Dia ingin dicintai oleh orang lain dan lebih banyak lebih baik. Dia banyak mengorbankan dirinya
sendiri untuk mencari popularitas. Karakter ini begitu kuat dalam diri seorang wanita sehingga jika
dia menyadari tidak ada yang mencintainya, maka dia menganggap dirinya gagal.

Rahasia pernikahan yang bahagia adalah ekspresi kasih sayang suami kepada istri. Jika suami
merampas kebaikan istri, maka dia akan kehilangan minat pada rumahnya, anak-anaknya, dan yang
terpenting, pada suami. Rumahmu pasti selalu dalam kondisi berantakan. Dia tidak akan siap
melakukan upaya untuk orang yang tidak mencintainya.

3. Bersikap Lapang saat Sendiri

Seorang suami sebaiknya memiliki kemandirian sehingga saat sang istri sedang tidak sedang
bersamanya, ia dapat melayani dirinya sendiri dengan baik tanpa mengeluh.

4. Memaafkan Istri Bila Berbuat Salah

Dalam agama Islam, memaafkan seseorang sangat dianjurkan. Karenanya, seorang suami hendaknya
memaafkan kesalahan istri dan mencoba untuk berkomunikasi dengan baik saat menyelesaikan
permasalahan.

5. Tidak Banyak Mendebat

Berdebat tidak selalu berdampak baik. Bila sewaktu-waktu perdebatan dengan istri terjadi, sebaiknya
seorang suami dapat menghargai pendapat istri sekalipun ia kurang setuju.

6. Memberi Janji yang Baik

Memberi janji yang baik, terutama untuk membiasakan hal baik, bisa membuat kasih sayang suami
dan istri semakin bertambah. Hal ini pun bisa berdampak baik untuk keharmonisan rumah tangga.
7. Menjaga Harta Istri

Harta istri, seperti mahar dari suami atau hasil bekerja sendiri merupakan milik istri. Menjaga harta
istri di sini dimaksudnya dengan suami hendaknya tidak mengklaim itu sebagai miliknya. Bila ia
bermaksud untuk menggunakan sebagian atau seluruh hartanya, maka ia wajib meminta izin dari
istrinya sampai istri mengizinkan.

8. Memuliakan Keluarga Istri

Seorang istri memiliki hubungan emosional yang kuat dengan keluarganya. Karena itu, suami
hendaknya bersikap baik terhadap keluarga istri dan menghormatinya. Sikap buruk yang dilakukan
suami terhadap keluarga istri bisa menyebabkan hubungan yang tidak harmonis di dalam keluarga.

9. Selalu Bersemangat terhadap Istri

Gairah hidup berumah tangga harus selalu dipelihara dengan baik. Semangat terhadap istri di sini juga
dimaksudkan pada semangat untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batin seorang istri.

10.Tidak Pelit terhadap Istri

Kewajiban suami pada istri dalam Islam yang terakhir ialah memenuhi kebutuhan finansial istri secara
tidak bakhil. Maksudnya, suami dan istri tidak boleh pelit satu sama lain, sebab hal ini dapat
berdampak kurang baik terhadap keharmonisan keluarga. Seuami juga hendaknya bersikap longgar
terhadap satu sama lain dan salin membantu secara finansial.

11. Menjaga Keluarganya

Laki-laki dan perempuan adalah dua pilar dasar sebuah keluarga, tetapi karena laki-laki diberkahi
dengan kualitas-kualitas khusus berdasarkan urutan penciptaan, dan karena kekuatan logika mereka
lebih kuat daripada perempuan, mereka dianggap sebagai penjaga keluarga mereka.

Allah SWT memandang manusia sebagai pelindung keluarga mereka dan menyatakan dalam Al-
Qur'an bahwa:

"Pria adalah pemelihara wanita, karena Allah telah membuat beberapa dari mereka untuk
mengungguli yang lain ..." (4:34).

Oleh karena itu, laki-laki memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan lebih sulit dalam menghidupi
keluarganya. Prialah yang dapat, melalui kebijaksanaannya, menghidupi keluarganya dan menyiapkan
dasar untuk kebahagiaan mereka dan dialah yang dapat mengubah rumah menjadi surga dan istrinya
untuk bertindak sebagai malaikat.
12.Menjaga Istrinya

Rahasia keharmonisan keluarga adalah cara merawat istri, dan ini, seperti kewajiban seorang wanita
terhadap suaminya yang dianggap setingkat dengan jihad, juga dianggap sebagai yang terbaik bagi
pria dan tindakan paling berharga. Tetapi seorang pria yang sudah menikah harus belajar bagaimana
memperlakukan istrinya sedemikian rupa sehingga dia berubah menjadi karakter seperti malaikat.

Untuk itu, seorang pria harus mencari tahu tentang tingkah laku istrinya dan keinginannya. Dia harus
memprogram hidupnya sesuai dengan keinginan dan permintaan benarnya. Dia dapat, melalui sikap
dan tingkah lakunya sendiri, mempengaruhinya dengan cara yang menarik minatnya baik di dalam
dirinya maupun di rumahnya.

KEWAJIBAN ISTRI

1. Taat pada Suami

Ini adalah kewajiban istri terhadap suami. Istri diwajibkan untuk selalu taat pada suami kecuali dalam
hal-hal yang melarang aturan agama dan atau kesusilaan. Misalnya, istri harus taat saat suami
menyuruh untuk melaksanakan shalat di awal waktu, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban
lain seperti menutup aurat, dan lain sebagainya.

Meski begitu, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dibicarakan bersama. Sebab, istri harus meminta izin
kepada suami terkait apapun yang akan dilakukannya. Misalnya terkait dengan pekerjaan, karir,
keuangan, keluarga, pendidikan, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa kata taat dalam hubungan
suami istri bukan berlaku instruksional dengan menempatkan seperti posisi atasan dan bawahan.
Tetapi ini lebih merupakan ajaran untuk melibatkan suami dalam pengambilan keputusan-keputusan
penting.

Allah berfirman: “Maka istri-istri yang shaleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri
ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa:
34)

2. Bermuka Manis dan Menyenangkan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah bermuka manis dan menyenangkan suami. Perintah
ini secara khusus berkaitan dengan psikologi perempuan yang terkadang tidak stabil, baik karena
faktor biologis maupun non-biologis. Untuk itu, kewajiban istri terhadap suami lainnya adalah dapat
mengontrol dan mengelola emosi sebaik mungkin.

Mengenai hal ini, ada sebuah hadist dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan Rasulullah SAW
pernah bersabda: “Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya,
engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di
sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya”.

3. Menjaga Harta, Rumah, dan Kehormatan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami. Ini
juga sebuah prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah
tangga. Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola keuangan keluarga.

Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami berupaya mendapatkan harta, maka istri
yang bertugas merawat dan menjaganya, bahkan jika mungkin mengembangkannya. Perintah menjaga
rumah sebagai salah satu kewajiban istri terhadap suami ini berlaku untuk istri yang bekerja ataupun
yang memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah. Perintah ini berkait erat dengan nilai etika
lain yang diajarkan dalam Islam

Menjaga kehormatan suami adalah tidak membeberkan aib suami pada orang lain. Sebab hal ini
secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga. Selain
itu, Ibnu Thaimiyah pun berkata dalam kitabnya:

“Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya. Bila istri keluar
rumah suami tanpa izinnya, berarti dia telah berbuat nusyuz (membangkang), bermaksiat kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa”.

4. Mencari Kerelaan dan Menghindari Kemarahan Suami

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah mencari kerelaan dan menghindari kemarahan
suami. Kerelaan suami disebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih kebahagiaan akhirat dan
mendapat surga. Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan
suami.

Ini utamanya terkait dengan hal-hal di luar kewajiban istri terhadap suami, seperti;

 Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat membahagiakan hatinya,


 Membantu suami menyelesaikan pekerjaan,
 Mengatasi masalah bersama,
 Terampil mengurus rumah,
 Peka terhadap kebutuhan suami, dan lain-lain.
 Hal penting terkait poin ini adalah, menghindari rasa marah suami. Sebab, jika suami marah,
maka hal itu tidak hanya akan menghapus usaha untuk mencari kerelaan suami, tapi juga akan
mengancam keutuhan rumah tangga.
5. Paham dalam Urusan Ranjang
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah paham dalam urusan ranjang. Dari Abu Hurairah,
Nabi SAW bersabda: “Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas istri enggan
memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu shubuh” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk itu, istri harus dapat memenuhi kebutuhan suami di atas ranjang terkecuali ada udzur seperti
sakit, haid, nifas, dan lain-lain. Maka bicarakanlah secara baik-baik dengan suami terkait hal tersebut.

HAK SUAMI

1. Ketaatan isteri terhadap perintah suami


Seorang istri sudah selayaknya taat kepada suaminya, selama tak menyuruh berbuat maksiat
kepada Allah. ‘’Kecuali jika memerintahkan berbuat maksiat, tak ada ketaatan baginya,’’ papar
Syekh Sayyid Nada. Bahkan, jika suami memerintahkan istrinya untuk melaksanakan hal-hal
yang mubah, maka wajib baginya untuk melaksanakan perintah tersebut.
Menurut Syekh Sayyid Nada, sesungguhnya suami merupakan orang yang paling berhak atas
isterinya. Suami, kata dia, merupakan surga dan neraka bagi istrinya, sepertinya yang disebutkan
dalam berbagai hadis. Keridhaan suami merupakan kunci surga bagi seorang istri yang salihah.
2. Seorang istri tak boleh mengizinkan orang lain masuk ke dalam rumah suaminya, kecuali
atas izinnya
Seorang istri tidak boleh mengizinkan seorangpun masuk ke dalam rumahnya, kecuali atas izin
sang suami. Hal ini berdasarkan sabda Nabi, Janganlah seorang istri memberikan izin kepada
siapapun untuk masuk ke dalam rumah suaminya kecuali atas izinnya.” (HR Thabrani)
Apalagi jika suami membenci orang tersebut, maka tidak halal bagi istrinya untuk mengizinkan
orang itu memasuki rumah suaminya, walaupun orang tersebut masih termasuk keluarganya.
‘’Namun, seorang suami juga tidak pantas melarang keluarga isterinya mengunjungi rumahnya,’’
papar Syekh Sayyid Nada.
3. Istri tidak boleh menolak ajakan suaminya

Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan intim, maka
seorang istri tidak boleh menolak apapun alasannya. Bahkan walaupun istrinya itu sedang marah
kepada suaminya atau terjadi perselisihan diantara keduanya. Sebab penolakan istri kepada suami
menyebabkan jatuhnya kemarahan Allah terhadap dirinya.

Nabi pernah bersabda, Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami
mengajak isterinya ke tempat tidur-untuk berjima’-lalu isterinya menolak, melainkan penghuni-
penghuni langit akan murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” (HR Muslim)

Keempat, janganlah istri menggunakan harta suaminya tanpa izin dan janganlah dia berlebih-lebihan
dalam menggunakan harta suaminya tersebut.
Menurut Syekh Sayyid Nada, seorang istri tak boleh menggunakan harta suaminya tanpa seizin
suaminya. Selain itu, seorang istri juga dilarang menghambur-hamburkan dan memboroskan harta
suaminya tanpa hak. ‘’Sebab di akhirat nanti Allah akan menanyakan tentang penggunaan harta
tersebut kepadanya,’’ tuturnya.

Harta suami merupakan amanah bagi istrinya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di
akhirat oleh karena itu seorang istri wajib merawat harta suaminya dengan baik.

Kelima, janganlah seorang istri membelanjakan hartanya tanpa seizin suaminya

Seorang istri seharusnya membelanjakan hartanya dengan izin suaminya meskipun dia bekerja
maupun kaya. Sesungguhnya seorang suami, meskipun isterinya kaya tidak suka jika istrinya
membelanjakan hartanya sendiri tanpa seizin darinya. ‘’Sebab suami dan anak-anaknya lebih berhak
atas harta tersebut,’’ tutur Syekh Sayyid Nada.

Seorang istri yang bekerja dan mendapatkan penghasilan, sebenarnya suaminyalah yang telah
mengizinkannya bekerja, bahkan suaminya merelakan sebagian haknya dan hak anaknya dengan
keluarnya istrinya tersebut untuk bekerja. Dengan demikian istri tidak akan mendapatkan penghasilan
sendiri jika suaminya tidak mengizinkannya bekerja.

Keenam, hendaklah istri melayani kebutuhan suami

Hendaklah seorang istri melayani kebutuhan suaminya dalam batasan yang baik. Hal ini berdasarkan
dalil yang berbunyi, Malaikat Jibril telah datang kepada Rasul dan berkata: ‘Ya Rasullulah, Khadijah
telah datang padamu dengan membawa bejana berisi sayur, lauk pauk, atau makanan dan minuman.
Apabila ia telah datang kepadamu, maka sampaikanlah salam kepadanya dari Rabbnya dan dariku,
serta kabarkan kepadanya berita gembira dengan sebuah istana dalam surga yang terbuat dari
permata , tanpa keributan di dalamnya dan tanpa kesusahan.”

Ketujuh, menjauhi perdebatan dengan suami yang sedang marah


Sebagian besar istri jika melihat suaminya marah-marah akan ikut bersuara keras dan mendebatnya.
Sehingga suasana pun semakin panas dan gaduh. Hal itu malah tambah memperburuk suasana.
Seorang istri yang cerdas akan berusaha meredam kemarahan suaminya. Ketika suaminya sedang
marah, dia akan diam lalu bersuara lembut untuk menenangkan suaminya.

Kedelapan, menjauhi kecemburuan yang berlebihan

Kecemburuan seorang istri yang memuncak kepada suaminya bisa menyebabkan kegoncangan hidup
dan keretakan dalam rumah tangga. Kecemburuan istri yang berlebihan akan membuat suaminya
menjauh darinya dan menyebabkan ketidakharmonisan hubungan perkawinan.

Kesembilan, seorang istri hendaknya memperhatikan penampilan

Di hadapan suaminya atau di dalam rumahnya, hendaknya seorang istri memperhatikan


penampilannya atau memakai baju yang disukai oleh suaminya. Istri harus menjaga kebersihan diri
dan jangan berpenampilan acak-acakan, apalagi berbau tak sedap di depan suaminya sehingga
suaminya enggan mendekatinya.

Anda mungkin juga menyukai