Anda di halaman 1dari 99

MUQODDIMAH

Khot arab
Artinya : Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada
keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah), hubungan silaturrahim, sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu (An-Nisa (4): 1).
Khot arab.
Artinya : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kamu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram, kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian itu
benar-benar teradapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rum (30): 1).
Istri merupakan syarikatul hayah (pendamping hidup), dan kehidupan kita, dialah manusia
yang palng dekat dengan kita, dialah kuburan segala rahasia dan aib kita, (kecuali yang tidak
perlu diketahui), karena dialah kita bisa tersebyum dan bahagia dan disebabkan dialah kita
terpaksa menagis dan hidup sengsara, karena dialah rumah kita tidak ubahnya bagaikan
surga, dank arena dia pulalah rumah kita panas seperti neraka, karena dialah anak-anak kita
menjadi manusia-manusia yang shaleh yang bermanfaat bagi agama, keluarga, nusa, bangsa
dan dunia, sebaliknya karena dia jugalah merka menjadi manusia-manusia tholeh bagaikan
sampah yang tidak berarti dan tidak berguna keberadaannya hanya membawa penyakit dan
kotoran.
Oleh karena itu sebelum nasi menjadi bubur, sebelum rasa penyesalan tiba, marilah kita
fokuskan sejenak fikiran kita, dan perhatian kita terhadap masalah ini, tanggalkan untuk
sementara waktu baju-baju kebesaran anda, lepaslah baju kerja anda letakkan di tepi,
matikanlah handphone, computer, TV dan tetek bengeknya, anda kosongkan fikiran anda dari
segala bentuk urusan duniawi yang fana ini, rumah, harta, perniagaan, dan lain sebagainya.
Marilah kita sekarang bersama-sama berfikir, bagaimana caranya agar supaya istri-istri kita
menjadi istri yang muslimah, mukminah, sholihah, dan mujahidah. Hal ini jika memang
tujuan utama anda adalah kehidupan akherat, tanpa mengabaikandan mengecualikan
kehidupan dunia. Tetapi jika anda termasuk orang yang lemah atau minus harapannya
terhadap kehidupan akherat aliyadzubillah- ya minimal bagaimana caranya agar istri kita
menjadi istri yang baik yang dapat membawa kebahagiaan kita minimal di rumah kita,
sehingga slogan baiti jannati (khot) (Rumahku Surgaku), benar-benar terealisasikan, bukan
sekedar omong kosong belaka.

Maka dalam buku yang sederhana ini, akan disampaikan beberapa petunjuk secara praktis
mudah-mudahan dapt difahami dan selanjutnya dapat dipraktekkan petunjuk-petunjuk bagi
suami untuk mendidik istri.
Penulis

20 Petunjuk Praktis Bagi Suami Dalam Mendidik Istri


1) Suami Mesti Menjadi Uswah, Qudwah dan Suri Tauladan.
Seorang suami mestilah berusaha menjadi contoh bagi istrinya semampunya dalam setiap
hal yang baik, janganlah sampai seorang suami hanya mengharap supaya istrinya baik,
tetapi dirinya sendiri tidak pernah baik dan tidak mau bersatu untuk baik, sering dan biasa
memberikan petunjuk-petunjuk dan ajaran-ajaran yang baik kepada istrinya tetapi diri
sendiri tidak pernah mengamalkan petunjuk dan ajaran yang diberikan.
Suami yang seperti ini, seperti kata pepatah melayu,Bagaikan ketam (kepiting) hendak
mengajari anak-anaknya untuk berjalan lurus bagaimana akan mengajarkan berjalan
secara lurus sedngkan dia sendiri sebagai induk tidak dapat berjalan lurus atau jalannya
selalu dalam keadaan miring dan sengek (pincang-ed).
Hal ini bukan berarti seorang suami mesti mendahului istrinya dalam setiap kebaikan
(kalau memang bisa perlu diacungi jempol), tetapi minimal dia mestilah dapat
meyakinkan kepada istrinya bahwa dia adalah seorang suami yang selalu berusaha
melakukan yang lebih baik dan menjadi orang yang baik.
Dengan demikian istri akan hormat dan respek terhadap suami serta akan merasa tenang,
yakin dan tenteram karena memiliki seorang pimpinan keluarga yang baik untuk
melayarkan bahtera kehidupan keluarga hingga sampai tujuan yang diidam-idamkan.
2) Seorang Suami Harus Menjelaskan Prinsip Kehidupannya Kepada Istrinya.
Agar suami dan istri selalu harmonis, seia sekata, seperasaan, sepenanggungan, seimpian,
secita-cita, sekehendak sekemauan, seiring sejalan, sehidup semati, tidak banyak cekcok
dan cengeng, tidak banyak membisu lagi menggerutu, tidak banyak berbantah-bantah dan
saling memaksa, tidak banyak berselisih dan berikhtilaf, tidak terjadi yang satu hendak
kebarat, sementara yang lainnya hendak ke timur, atau sebaliknya.
Untuk mencapai itu semua atau paling tidak meminimalisasi, maka diantara caranya
adalah kedua belah pihak menyepakati prinsip-prinsip hidup yang dipeganginya.
Dalam hal ini suamilah yang dituntut untuk bisa menjelaskan kepada istrinya dengan
penuh bijak dan hikmah sesuai dengan kemampuan istrinya. Jika misalnya istrinya adalah
seorang yang lugu dan polos tidak banyak cingcong, tidak banyak membantah pokoknya
apa yang disuruh oleh sang suami dia turut dan dia ikuti,mungkin karena sifat semula
diciptakann ya begitu atau mungkin karena kurang ilmu. Maka dalam keadaan seperti ini
tinggal suami yang perlu mawas diri, jangan sampai langkah yang ditempuh keluar dari
prinsip yang sudah ia yakini.
Tetapi lain halnya jika istrinya adalah seorang yang educated (terdidik-ed), apalagi
disertai dengan sifat agresif, seorang suami harus menjelaskan satu persatu prinsip yang
dikehedaki, sambil meminta pandangan, pendapat dan tanggapannya.
Seterusnya setelah kedua belah pihak bersepakat barulah masing-masing menyingsingkan
lengan baju bersama-sama maju.

Penyampaian prinsip yang paling efektif adalah pada hari-hari berbulan madu,
khususnya hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, sebab dikala itu seorang istri
sebagai pengantin baru akan menyerahkandiri dan segala yang dipunyainya, hidup dan
kehidupannya, kepada yang suami yang dicintainya semata. Tetapi lain halnya kalau
sudah lama atau sudah punya anak, agak sulit untuk menerima kecuali istri yang
dirahmati oleh Allah karena sudah mulai berani membantah, ya maklum saja karena
sudah lama bergaul dan lagi pula secara seluruh rahasia suaminya sudah dikantonginya.
Dibawah ini disampaikan contoh prinsip mudah-mudahan bermanfaat.
a.

Tujuan Hidup Mesti Jelas.


Untuk membantu menentukan tujuan hidup, kita mesti benar-benar faham, sebenarnya
diri kita dari mana asalnya? Sekarang dimana? Dan mau kemana akhir perjalanan
kita?
Bagi orang Islam yang sadar, sebenarnya mudah sekali untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut yaitu : kita berasal dari Allah, sekarang dan pada akhirnya kita
akan kembali kepada Allah. Jika kita telah meyakini bahwa kita akan kembali kepada
Allah maka dengan demikian, tidak ada tujuan akhir hidup kita kecuali Mencari
Ridho Allah swt

b.

Rasulullah Sebagai Panutan Dan Ikutan.


Untuk mencari Mencari Ridho Allah swt, tidak boleh tidak mesti mengikuti Nabi
Muhammad saw, baik dalam masalah aqidah, ibadah, dan manhaj, (jalan, cara) hidup
tanpa mengikuti beliau, mustahil seseorang akan meraih ridho Allah swt, bahkan akan
mendapatkan murkaNya.
Maka suami istri mestilah aqidah (keyakinan) mereka mengikuti aqidah Rasulullah
saw, demikian juga cara ibadah mereka, shalatnya, puasanya, doanya, dzikirnya, dan
lain sebagainya cara hiduppun wajib mengikuti beliau, tidak boleh mengikuti cara
hidup orang-orang Yahudi dan Nashrani.

3) Seorang Suami Mesti Menjelaskan Kepada Istrinya Bahwa yang Berhak Menjadi
Pemimin Dalam Rumah Tangganya Adalah Suami Bukan Istri. (untuk ini bisa dilihat
di surat An-Nur (4): 34).
Penjelasan ini mesti disampaikan dengan penuh hikmah dan kasih sayang bukan seperti
seorang komandan terhadap prajuritnya hanya dengan pejet tombol saja jadi atau dengan
satu perintah saja sudah jalan. Tetapi perlu dicari masa dan waktu yang tepat sehingga
seorang

istri

dapat

memahami

menyetujuinya

dan

selanjutnya

siap

untuk

mengamalkannya.
Jika seorang istri sudah dapat menerima hal ini, maka seorang suami mesti memberikan
petunjuk-petunjuk praktis secara santai saja agar senantiasa istri ingat bahwa dieinya
orang bawahan bukan atasan atau yang dipimpinbukan yang memimpin, maka termasuk
dari segi ucapansja perlu disesuaikandengan statusnya.

Misalnya seseorang istri hendak meminta bantuan kepada suaminya untuk mengambil
sesuatu, maka bahasa yang dipergunakan tidak boleh dengan bahasa perintah misalnya,
Bang atau Mas, atau Kak, atau Bi, atau Bah ambilkan sesuatu..tetapi sebaliknya dengan
menambah kata-kata tolong sehingga menjadi Mas tolong ambilkan.
Hal ini nampak sepele tetapi sebenarnya pengaruhnya sangat besar pada diri seorang istri
yang mana ia menjadi teringat terus bahwa dirinya adalah bawahan bukan atasan. Hal ini
bukan berarti tidak boleh secara hukum tetapi merupakan sarana untuk mendidik istri agar
tidak tercebur ke dalam fitnah hendak memimpin atau mengendalikan suaminya kecuali
jika suaminya hendak berbuat serong- sebab jika suami kedudukannya sudah terbalik
yaitu menjadi bawahan istri maka sabda Rasulullah saw, yang artinya : perut bumi lebih
baik baginya (daripada) atasnya.
Khot arab.
Jika sudah demikian keadaannya, maka mustahil suami istri akan mencapai kehidupan
yang penuh dengan mawaddah dan rahmah (kasih sayang) lihat bagaimana rusaknya
kehidupan masyarakat barat, antara suami dan istri kedudukannya sama, hak asasinya
sama, suami tidak berhak untuk memaksa istrinya sehingga andaikata seorang suami
hendak memenuhi kebutuhan biologisnya lalu istrinya enggan untuk melayaninya, maka
seorang suami tidak dapat berbuat apa-apa sebab hak asasi, jika dipaksa istribisa telepon
polisi, bagaiman bisa bahagia hidup seperti ini?
Lain halnya dengan di dalam Islam, seorang istri yang diajak suaminya kemudian ia
menolak tanpa uzur syarI hanya dengan alasan kurang selera misalnya, maka ketika itu
arsy bergeser dan istri terebut terlaknat hingga pagi harinya, dengan kata lain, istri telah
berdosa besar, dan berarti telah berbuat nusyuz, (tidak taat pada suami), maka suami
boleh mentarbiyahnya dengan setengah paksa, bahkan boleh memukulnya dengan
pukulan tidak membahayakan, tidak boleh memukul wajah atau kepalanya, dan tidak
ditempat-tempat sensitif, sebaiknya dipukul jika sangat terpaksa kaki atau tangannya.
Saya pernah membaca dalam salah satu majalah yang mana ada satu kejadian di barat,
salah seorang suami menyuruh istrinya membuatkan minuman teh, atau kopi, kata
istrinya You siapa, menyuruh aku, kalau you mau minum buatlah sendiri, kita kan samasama (maksudnya sederajat)
Saya tidak mengetahui secara pasti apakah kehidupan orang barat itu memang modelnya
seperti itu semuanya, atau bahkan lebih parah lagi wallahu alam- tetapi jika kit
aperhatikan baik melalui film-film yang mereka sajikan, buku-buku, novel-novel,
majalah-majalah dan sebagainya, sepertinya lebih parah dari ini kecuali yang dirahmati
oleh AllahJika demikian keadaannya, bagaimana mereka akan mendapatkan kehidupan mawaddah
dan rahmah (kasih sayang) antara suami dan istri, bagaimana mungkin rumahnya
akanmenjadi surganya, jika masing-masing hendak mempertahankan haknya tanpa tolak

ansur sama sekali. Seorang istri pada suatu saat merayu suaminya agar dipenuhi
kebutuhan biologisnya, tanggapan suaminya malam ini saya kurang selera dan tidak
bersemangat, seperti sikap istrinya sebelumnya karena masing-masing mempertahankan
haknya.
Dengan demikian suami dan istri masing-masign tidakmerasa puas terhadap layanan yang
diberikan oleh pasangannya, akhirnya mencari kepuasan di luar, yang suami mencari
betina lain, yang istri mencari jantan lain. sehingga hilanglah rasa cemburu sudah tidak
ada pada diri suami dan istri, maka cinta pun akhirnya akan sirna dan pudar.
Maka untuk menjaga kelestarian rasa cemburu dan cinta, suami istri mestilah masingmasing meletakkan pada kedudukannya sesuai dengan fitrahnya artinya suami
sebagaimana fitrahnya adalah sebagai pemimpin yang baik, demikianuga istri sesuai
dengan fitrahnya ia adalah orang yang dipimpin menjadilah sebagai bawahan yang
sebaik-baiknya. Jika hal ini terwujud Insya Allah- impian suamiku adalah pria
idamanku, istriku adalah bidadariku, rumahku adalah surgaku, hidup yang penuh dengan
mawaddah dan rahmah dan sebagainya akan dapat dinikmati dan dirasakan dalam alam
nyata bukan sekedar slogan belaka, Ada sebagian rumah yang terpampang diatas
dindingnya tulisan Rumahku Adalah Surgaku, tetapi yang terjadi malah sebaliknya,
bukan rumahku surgaku, tetapi rumahku adalah Nerakaku aliyadzubillah- (Kita
berlindung kepada Allah dari yang demikian itu).
4) Seorang Suami Mesti Arif dan Bijak Jika Melihat Ada Kekuarangan Pada Istrinya.
Manusia tidak ada yang sempurna baik pada fisiknya, sifatnya, fikirannya, ucapannya,
gerak-geriknya, perbuatannya, dan sebagainya.
Istri kita adalah manusia biasa yang dicipta dari sperma atau tanah (hurun thin), jika kita
hendak mendapatkan atau memiliki istri dan pasangan yang tidak ada kecacatannya alias
sempurna segala-galanya, fisiknya, serba cantik dan lawa, air liurnya saja jika diludahkan
ke dalam laut di dunia ini dan ditambah lagi tujuh laut yang lain airnya akan berubah
menjadi tawar, belum lagi matanya, bibirnya, wajahnya, tubuhnya dan sebagainya,
pokoknya segala-galanya, sifatnya sempurna, ucapannya sempurna, fikirannya sempurna,
perbuatannya sempurna tidak pernah membuat suaminya menjadi kemrungsung, kalau
kita hendak menyunting yang ini bayar dulu mahar (maskawin)nya dengan berjihad
sehingga kita mendapatkan syahadah (syahid) di jalan Allah.
Dalam syair arab dinyatakan :
Khot Arab.
Wahai pelamar bidadari surga, jika anda benar-benar hendak menyuntingnya
Maka inilah (Jihad/Perang), sebagai bayaran maskawinnya yang mesti di dahulukan
Kapan dan dimana saja kata syahid serta merta kita akan mendapatkan istri atau pasangan
yang sempurna dan segala-galanya.

Adapun untuk istri atau pasangan kita di dunia ini, tidak mungkin terlepas dari segala
kecacatan, hal ini bisa kita raih tetapi nanti di surga, bahkan jauh lebih sempurna lagi,
segala sesuatunya daripada bidadari yang dicipta oleh Allah swt di surga. Tetapi syaratnya
istri kita musti menjadi wanita mukminah, sehingga berhak memasuki surga, demikian
juga halnya kita, mesti menjadi mukmin
Sehingga kedua-duanya masuk surga, nah di situlah kehidupan yang sebenarnya dan
kenikmatan yang tiada taranya.
Allah swt berfirman :
KHOT Arab
Artinya : Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam
kesibukan (mereka), mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh
bertelekan diatas dipan-dipan disurga itu, mereka memperoleh buah-buahan dan
memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), Salam sebagai
ucapan selamat dari Rabb (Tuhan) Yang Maha Penyayang.
Allah swt, Maha Bijaksana dan Maha Segala-galanya setiap menciptakan sesuatu mesti
ada hikmah di sebaliknya, tidak ada satupun ciptaan atau kejadian di alam ini yang sia-sia
tanpa tujuan.
Allah swt mentaqdirkan ada kekurangan pada istri-istri kita pasti ada maksud dan tujuan
tidak hampa dan sia-sia begitu saja. Sebagaimana dalam firmanNya (Q.S. An-Nisa (4) :
19),
Khot Arab
Artinya : Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik, kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak
Maka seluruh kekurangan pada istri kita yang kita tidak sukai baik dari segi fisiknya,
ucapannya, sifatnya maupun kelakuannya semuanya ada kebaikan bagi kita, jika kita
sikapi dengan sikap yang arif dan bijak.
Adapun yang dimaksud dengan sikap arif dan bijak kurang lebihnya adalah sebagai
berikut :
a.

Suami secara diam-diam (tanpa sepengetahuan istri), menggeneralisir atau


mengumpulkan segala kekurangan pada istrinya.

b.

Memilah-milah kekurangan tersebut sesuai dengan criteria mana yang fisi, sifat,
ucapan dan sebagainya.

c.

Menentukan mana kekurangan yang sifatnya prinsip dan bukan prinsip.

d.

Menentukan sikap yang akan diambil.

Sebagai contoh misalnya kekurangan dalam hal fisik :


Pendataan
No Hal/Perkara

Keterangan

Jalan Keluar

Paras Muka

Kurang cantik

Bukan masalah prinsip cantik itu


relative, mohon kepada Allah agar

Tubuh lemah

wajah istri kita nampak cantik


Tidak dapat memenuhi Carikan obat, kalau mempu dan
kebutuhan

3.

suami
lagi untuk yang ke dua kali dst.
Ada halangan pada Tidak dapat melayani Boleh diceraikan jika suami mau,
faraj

4.

(kemaluan-ed) hubungan

seksual atau tetap di tahan tidak dicerai

istri

dengan cara wajar.

Pada rambut kepala

Istri

Mandul

kemudian menikah dengan wanita

lain yang kedua.


potong Suami menahan istrinya untuk

suka

rambut

sehingga tidak memotong rambut sebab

menjadi

pendek, diantara sifat kecantikan bidaadari

padahal
5.

biologis yakin bisa berbuat adil menikah

suami

suka surga rambutnya panjang.

panjang
A.
Sementara
karena
dokter

Sabar

menurut
yang

arif

menunggu

sambil

banyak doa kepada Allah


boleh juga bertanya kepada

(mengetahui), masih

yang

normal.

dengan

arif.

Ham

berusaha

cara-cara

yang

bertentangan dengan Islam.


Dan menikahi wanita lain jika
dipandang ada maslahah.
Boleh dicerai jika suaminya
B.

Muabbad

mau atau tetap ditahan, lalu


menikah dengan wanita lain
agar ada keturunan tanpa
mengecilkan atau memandang
remeh kedudukan istri yang

Kurang lincah

Terutama
melakukan

mandul.
dalam Suami bersabar untuk mengajari
hubungan dan melatihnya dengan berbagai

seksual

cara yang penting tidak melanggar


ketentuan
bersenggama

TENTANG SIFAT

Malas.

syari,
melalui

seperti
dubur,

sebab ukumnya haram.


Cari puncak penyebabnya, apakah

Selalu
dalam

jika
demikian
lambat pembawaan,
setiap bersabarlah, rubah dengan pelan-

aktivitasnya.

pelan

dengan

cara

memberi

contoh, artinya suami mesti rajin,


jika

karena

sakitkan

maka

obatkan.
Pastikan penyebabnya, jika ia

bekerja di luar, keadaan ini suami

Lalai

wajib

memaklumi

dan

wajib

Tidak

membantunya, jika suami tidak

melaksanakan

demikian bisa jadi ribut terus,

tugas

rumah apalagi jika suami menutut lebih

tangga

dengan dari itu, bisa dikatakan zalim

baik

misalnya terhadap

istrinya,

jika

suami

menghendaki istrinya siap setiap

masak,

kebersihan dan saat

untuk

melayaninya,

sebaiknya istri tidak usah bekerja

lain-lain.

di luar cari kerja yang bisa


dikerjakan

di

dalam

rumah

sendiri.
Dalam hal ini suami wajib tegas,
jika perlu dipukul, sebab ini
masalah prinsip

Masiyat

Suka
menggunjing,
bercinta dengan
lelaki

lain,

meninggalkan
shalat
7

Ucapan

dan

sebagainya.
Keras, pelan sekali Sabar ditarbiyah dan dibiasakan
atau kurang sopan.

agar berucap yang baik dan tepat.


Suami wajib tegas.

Bohong atau dusta

berkaitan

dengan

masalah-masalah

Dinasehati, kalau sulit jangan

yang prinsip.

didengar

Membeberkan

(didiamkan-ed)

pura-

pura tidak tahu saja.

rahasia atau banyak


ngomong yang tidak
8.

Perbuatan

bermanfaat.
Keluar rumah tanpa
izin suami.
Keluar
menutup
(tidak

Suami

wajib

tegas

menegurnya sebab hal ini


tanpa

termasuk nusyuz (tidak taat

aurat

pada

menutup

kepala dan aurataurat yang lain) .


Melakukan hal-hal

suami)

sudah

kecuali

ada

jika

kesepakatan

sebelumnya.
Suami wajib tegas karena hal
in

termasuk

dosa

besar

yang

tidak

bahkan dalam sebuah hadits

berkenan

bagi

diancam

suami tetapi bukan


masalah prinsip

tidak

dapat

menghirup bau surga.


Suami tidak perlu berlaku
seperti

dalam

hal

yang

bersifat prinsip, lebih santai


saja, tetapi istri sudah dapat
memahaminya,
jangan

sampai

artinya
bertengkar

hanya karena masalah yang


remeh
5) Suami mengajak istrinya dalam keadaan atau suasana santai membuat kesepakatankesepakatan untuk dijadikan pegangan atau panduan dalam masa-masa kritis atau
gawat termasuk sewaktu ada perselisihan atau bertengkar.
Sebagai contoh misalnya suami menyatakan kepada istrinya :
a.

Sewaktu saya dalam keadaan marah anda mesti melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.

Diam saja saja, jangan menyahut, menjauh dari saya, jangan mendekat atau

masuk kedalam kamar saja, pokoknya jangan melawan atau,


2.

Anda tunjukkan sifat penyesalan sambi menangis sehingga saya iba dan

rayulah saya masuk ke dalam kamar atau,


3.

Anda buatkan dan hidangkan minuman yang saya sukai atau makanan atau

bawa anak kehadapan saya atau yang lainya.

b.

Ketika saya diam seribu bahasa berarti ada hal yang tidak beres dan tidak pas, maka
anda mesti lakukan hal-hal berikut :
1) Silahkan anda mendekat dengan muka manis ada masalah apa? Atau
2) Ajak duduk minum bersama, atau masuk ke dalam kamar atau,
3) Buat pura-pura tidak tahu saja.

Selanjutnya istripun mesti diminta hal yang sama,misalnya dalam keadaan ngambek apa
yang perlu dilakukan oleh suaminya yang paling ia sukai yang tidak bertentangan dengan
syariat, contohnya :
1) Dipuji, dirayu, dan seterusnya, atau,
2) Diajak shalat berjamaah atau dzikir bersama atau,
3) Shopping, belanja keluar.
Dalam keadaan penat atau lelah,
1) Minta dipijat
2) Kurang siap untuk melayani suami.
3) Cepat marah dan jangan diganggu.
6) Seorang suami ada baiknya menjelaskan kelebihan dan kekurangan kaum hawa,
menurut fithrahya (asal kejadian) (yang ) diciptakan oleh Allah swt.
A. Kelebihan (fadhilah) kaum wanita.
Membahas tentang kelebihan kaum Hawa -Subhanallah-jika ditulis mungkin
memerlukan berjilid-jilid buku, baik kelebihannya secara fitrah asal mula
penciptaannya, yang telah diternakgan oleh Allah swt dan Rasul-Nya saw dalam
Alquran dan Assunnah, hingga terdapat satu surah di dalam Alquran yang dinamakan
surah An-Nisa.
Disamping itu mereka juga banyak kelebihannya dalam arena perjuangan
menegakkan kebenaran dari zaman Nabi Adam a.s hingga zaman Rasulullah saw,
sebagai Nabi terakhir, kemudian sterusnya pad zaman Tabiin dan sampai sekarang
ini.
Adapun yang akan saya sebutkan dalam tulisan ini sebagiannya saja, satu atau dua
untuk memberikan bisyaroh (kabar gembira) saja kepada istri-istri yang muslimah lagi
mukminah.
3. Lebih mudah masuk surga daripada kaum laki-laki modalnya, Aqidah benar,
beribadah, menjaga diri, mentaati suami selama perintahnya tidak bertentangan
dengan perintah Allah swt, dan Rasul-Nya.
4. Wanita Shalehah adalah kenikmatan dunia yang paling baik, Rasulullah bersabda
;
Khot Arab
Artinya : Dunia adalah kenikmatan dan sebaik-baik kenikmatannya adalah
seorang wanita yang shaleh.

5. Jika meninggal semasa melahirkan maka ia termasuk mati syahid, (tolong


dituliskan haditsnya).
6. mempunyai dua atau tiga anak perempuan yang sholihah ia dijamin masuk surga
(tolong dituliskan haditsnya). Maka wanita semakin banyak anak semakin
afdhal, (tolong dituliskan haditsnya).
7. jika istri meninggal dan suaminya dalam keadaan ridho (karena selama
mednampinginya selalu taat), maka ia dijamin masuk surga.
8. dan lain sebagainya.
B. Sifat Kurangnya Sejak Semula Diciptakan.
1. Khot Arab : kurang akalnya.
Maksudnya : fikirannya singkat atau pendek, perasaannya lebih dominan daripada
fikirannya, kadang seseorang wanita terlalu keras dan kadang terlalu lembek, tidak
ada yang mutadil (seimbang).
2. Khot Arab : kurang agamanya.
Maksudnya : seorang wanita disebut kurang agamanya karena bagi kaum wanita
yangmasih normal (kecuali yang sudah tua atau sengaja diabnormalkan), mesti setiap
bulannyalibur minimal 3-7 hari, karena datang bulan, dan jika nifas (lepas melahirkan)
mesti libur juga minimal 20-40 hari.
Pada masa-masa ini menurut ahul ilmi berdasarkan Alquran dan Assunnah, mereka
tidak boleh bahkan sebagiannya haram dilakukan antara lain :
1. Haram mendirikan shalat dan puasa, dan lain-lainnya.
2. Dilarang duduk atau tinggal di masjid.
3. Dilarang memegang mushaf Alquran.
4. Dilarang menyengaja membaca Alquran kecuali dengan doa atau takut hilang
hafalannya hal ini menurut sebagian ahlul ilmi bahkan ada yang melarang sama
sekali.
5. Haram bersetubuh (suami boleh berbuat apa saja terhadap istrinya pada masa ini
dan sebaliknya istripun boleh asal tidak bersenggama atau berbuat di luar tabiat,
(melalui dubur), maka jika suami hendak melepaskan birahinya, supaya istri
menutup bahagian farajnya dan sebainya untuk ihtiyathi (mengelak kejadian yang
tidak diinginkan) istri supaya memakai celana pendek yang dapat menutup bagian
tubuhnya) dari pusat hingga setengah pahanya.
Menurut ulama suami boleh melepaskan nafsu birahinya (mengeluarkan air maninya)
melalui anggota badan istri, yang manapun ga termasuk tangan dan jari-jemarinya.
Adapun selain istri hukumnya haram menurut kebanyakan ulama kecuali dalam keadaan
sangat terpaksa misalnya ada perempuan ajnabi (bukan muhrim), dihadapan seorang lakilaki, yang mana laki-laki tersebut sudah tidak dapat lagi untuk mengelak nafsu birahinya,

maka pada waktu itu lebih memilih dikeluarkan dengan tangan sendiri daripada tercebur
dalam perbuatan zina.
Dengan adanya dua kekurangan diatas (dua hal ini disebutkan dalam hadits). Diantara
hikmahnya wallahu alam- mereka tidakboleh memegang jawatan-jawatan penting
antara lain wilayatul udhma (kepemimpinan yang tinggi) dan sebagainya, selama masih
ada laki-laki yang akil baligh.
Ibaratnya dalam aturan shalat berjamaah, wanita tidak boleh menjadi imam selamanya
selagi masih ada laki-laki yang aqil meskipun belum baligh. Bahkan jika ada laki-laki
yang aqil meskipun belum baligh, yang bacaannya bagus mengerti benar syarat, rukunnya
shalat, maka lelaki ini lebih berhak menjadi imam dari seorang wanita meskipun
bagaimanapun alimnya.
Bagaimana akan beres kepemimpinannya jika dalam kehidupannya banyak cuti atau libur
dari shalat, pergi ke masjd, membaca Alquran dan sebagainya wallahu alam7) Suami Hendaknya Mengatur Perbelanjaan Rumah Tangga Dengan Baik dan Bijak.
1. Tidak Isrof (berlebih-lebihan) dan tidak pula terlalu irit (kikir), tetapi di tengah-tengah.
Allah swt, berfirman dalam surat Al-Furqon (25) : 67.
Khot Arab.
Artinya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu (ditengah-tengah)
antara yang demikian
Perbuatan Isrof itu dilarang dalam segala hal termasuk makan, minum, berpakaian dan
lain sebagianya, silakan buka Alquran surat ke 7 ayat 31, dan surat ke 6 ayat 141.
2. uang perbelanjaan rumah tangga diambil dari uang suami, (jika mampu dan cukup), jika
tidak dan hendak mengambil uang istri mesti mendapat izin dan kerelaannya, sebab pada
mulanya tanggung jawab atau kewajiban adalah terpikul diatas pundak suami, istri hanyalah
membantu.
3. disamping dilarang berbuat Isrof, dilarang juga berbuat Tabdzir, (menghamburhamburkan atau boros).
Allah swt berfirman dalam surat Al-Isra surat ke 17 ayat 26.
Khot Arab.
Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros
Perbedaan antara Isrof (berlebih-lebihan) dengan Tabdzir (menghambur-hamburkan atau
boros).
a. Isrof : melakukan sesuatu perbuatan melampaui dari had (batasan), yang telah ditentukan.
Maka Firaun dikatakan musrif (orang yang melampaui batas), karena ia telah berbuat
sombong di muka bumi (44: 31).

Orang yang mengadakan kerusakan di muka bumi dan tidak mau mengadakan
perbaikan (tidak mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya), juga disebut sebagai
musrifin (26 : 151, 152).
Orang-orang yang jika ditimpa musibah ingat kepada Allah berdoa kepadanya baik
dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring, tetapi bila musibah sudah sirna
daripadanya lupa sama sekali kepada Allah swt, orang jenis ini juga termasuk musrifin
(10 : 12).
Termasuk Isrof dalam hal makan, misalnya seseorang di paksakan tambah satu piring
lagi sehingga perutnya sakit tidak dapat berdiri tegak karena perutnya terlalu kenyang.
Termasuk isrof juga penggunaan air yang berlebihan, termasuk ketika berwudhu,
sebetulnya dengan satu gayung cukup untuk membasuh kaki misalnya, tetapi ia siram
hingga tiga sampai empat gayung.
Orang yang melakukan perbuatan zina, homo, lesbian, berhubungan sex.dengan
binatang dan lain sebagainya disebut juga orang-orang yang melampaui batas karena
sebetulnya sudah cukup nafsu birahinya disalurkan kepada suami-suaminya atau istriistrinya yang halal.
Orang yang mengauli istrinya melalui duburnya juga termasuk melampaui batas, karena
Allah swt, sudah tentukanbahwa tempat menanam benih adalah faraj (kemaluan) bukan
pada dubur, sebab dubur tempat najis.
Dan lain sebagainya.
b. Tabdzir. : menafkahkan atau membelanjakan harta tidak di jalan Allah swt, alias di jalan
syetan dengan kata lain membelanjakan harta pada hal-hal yang diharamkan oleh Allah
swt.
Sebagai contoh misalnya untuk membeli nomer, meskipun jumlahnya hanya satu rupiah
(Rp. 1,00) berarti telah melakukan tabdzir.
Termasuk perbuatan tabdzir membelanjakan harta untuk nonton film maksiat,
mengadakan perayaan-perayaan yang berbau syirik, bidah, takhayyul dan khurafat,
untuk nanggap orkes, gong, ludruk, dan sebagainya, untuk membeli buku-buku,
majalah-majalah, novel-novel, komik-komik yang isinya menyesatkan dan penuh
dengan kemaksiatan, untk membeli buku-buku, surat-surat cinta, utuk menelepon pria
atau wanita yang bukan muhrim dengan tujuan bercinta dan sebagainya, untuk
melancong ke tempat-tempat maksiat, untuk membeli barang-barang yang tidak
bermanfaat atau kurang bermanfaat, untuk pesta ini, pesta itu, termasuk pesta ulang
tahun, karena hal ini merupakan perbuatan bidah dan menyerupai orang-orang kafir
yang dilarang oleh Allah swt.
Termasuk juga perbuatan tabdzir yaitu menghiasi rumah dengan hiasan-hiasan yang
tidak masyru (disyariatkan-e), bahkan terlarang seperti menggantungkan gambar yang

bernyawa di sana-sini, membeli peralatan yang mewah-mewah bukan karena keperluan


tetapi karena kesombongan, membungkus dinding dengan kain yang serba mahal.
Aisyah r.a pernah melekatkan sepotong atau selembar kain untuk menutup dinding
rumahnya, lalu Rasulullah saw, menyuruh melepaskannya sambil bersabda : Hai
Aisyah kita tidak disuruh untuk memakaikan dinding dengan pakaian begitulah
kurang lebih makna dari hadits beliau.
Termasuk Tahdzir juga uang yangdigunakan untuk

membeli barang-barang yang

membawa kepada kemadhorotan atau berbahaya terhadap lima perkara yang sangat
berharga lagi penting yaitu :
1.

Ad-dien (Khot) Agama.

2.

An-Nafs (Khot) Jiwa.

3.

Harga diri atau marwah..

4.

An-Nasl (Khot) Keturunan.

5.

Al-Maal ((Khot))Harta.

Antara lain seperti barang-barang narkoba dan termasuk juga yang sudah disebutkan
diatas.
Dan juga termasuk untuk membeli rokok.
Masalah hukum merokok ada perselisihan antara ulama ada yang mengatakan makruh
ada pula yang berpendapat haram.
Bagaimana sikap yang terbaik dalam hal ini, apakah kita akan mengikuti sikap yang
memandang makruh ataukah haram? Yang jelas tidak ada yang berpendapat halal
Menurut pendapat saya wallahu alam bis showwab- kita ikuti qoidah (panduan) yang
telah dibuat oleh ahlul ilmi dalam menyikapi perselisihan seperti ini, adapun qoidah
ushulnya sebagai berikut :
Khot Arab. Artinya, Keluar dari perselisihan adalah disukai (baik) .
Jika para ulama berselisih tentang halal dan haramnya kodok ataupun katak ataupun
binatang bertaring, yang buas sudah sikap yang paling selamat Tinggalkan jangan
dimakan !.
Demikian juga tentang rokok, kita tidak perlu bertekak (ngotot-ed) dan berdebat tentang
hukmnya tetapi yang penting tinggalkan rokok, anda akan terselamatkan dan terhindar
dari tanggung jawab hukum diatas.
Oleh karena itu dinasehatkan kepada siapa saja yang masih merokok agar segera
meninggalkan jika mampu, atau jika tidak mampu dengan segera minimal memulai untuk
mengurangi, kalau tidak juga minimal ada niat untuk meninggalkannya.
Kemudian tidak lupa juga saya nasehatkan kepada sahabat-sahabat yang anti rokok karena
mengikuti pendapat yang mengharamkan, janganlah kalian bersikap bara (berlepas diri)
dari orang-orang Islam yang masih merokok, sebagaimana bersikap bara terhadap
peminum khomr (arak), karena khomr (arak) dalilnya qothi (jelas) baik Qothiyyatu Ats-

Tsubut (khot arab) maupun Qothiyyatu Ad-Dilalah (khot arab) (lihat surat Al-Baqarah
(2) : 219 dan surat Al-Maidah (5) : 90-91). Sedangkan rokok dalilnya dzonni baik tersebut
maupun dilalah, tidakada yang qothI, dengankata lainmenyebut bahwa rokok itu haram
tidak dujumpai, olehkarena itu hal ini masih dalam perselisihan.
Tambahan : saya kadang-kadang merasa agak lucu melihat orang-orang kafir dan orangorang yang mengikuti cara hidup mereka, sebagai contoh yang mungkin nampak kecil,
adanya kampanye meninggalkan rokok,mungkin sudah jutaan dollar dibelanjakan,di sanasini terpampang tulisan no smoking dan sebagainya, penyelidikan-penyelidikan diadakan
tentang bahaya merokok, seminar-seminar, diskusi-diskusi dan sebagainya diwujudkan
dan dilancarkan untuk membicarakan tentang bahaya rokok dan merokok, tetapi pada
waktu yang sama, tempat-tempat yang sama malah digalakkan minum arak, bir, wiski,
dan lain sebagainya.
Sedangkan bahayanya arak terhadap 5 perkara yang telah disebutkan diatas jauh lebih
besar daripada bahaya merokok.
Hal ini bukan berarti saya tidak setuju kampanye bebas merokok tetapi mbok ya ada
keseimbangan, karena tidak ada keseimbangan akhirnya orang Islam sendiri sudah
terkena racun syubuhat yang mana lebih benci terhadap rokok daripada bir dan
sebagainya.
Perkara ini saya anggap musibah yang menimpa kaum muslimin khususnyakaum
muslimin di Indonesia, yang mana karena tidak ada kepekaan dalam hal ini, sehingga
warung-warung kecil di kampung pun menjual bir dengan leluasa begitu saja, tanpa
merasa salah dan berdosa.
Oleh karena itu camkanlah wahai siapa saja yang masih ada hasrat utuk mengishlah umat
satu bait syair Arab yang indah ini,
Khot Arab.
Jika anda tidak mengetahui hal ini maka itu adalah musibah. Kebodohan atas dirimu.
Dan sebaliknya jika anda mengetahui dan mengamalkannya maka anda akan ditimpa
ujian yang lebih besar atau jika anda mengetahui dan anda tidak mau berbuat apa-apa
maka kesalahan (musibah) anda lebih besar lagi.
Orang yang membiarkan kemungkaran karena tidak mengetahui bahwa hal itu mungkar
kesalahannnya lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang mengetahuinya dan dia
membiarkannya
8) Seorang Suami Sebagai Pimpinan Rumah Tangga Wajib Menjauhkan Diri dan
Istrinya Serta Anak-Anaknya Dari Makan Barang Haram.
Pasangan suami istri yang mendambakan dapatmencapai kehidupan yang penuh dengan
mawaddah dan rahmah, mustahil akan tercapai jika harta yangdimakan atau
yangdibelanjakanatau yangdisimpan adalah haram, baik secara hissi maupun secara
maknawi.

Contoh haram secara hissi (barangnya haram).


Darah. (misalnya menyembelih kambing kemudian darah yang mengalir dari
tempat sembelihannya ditadahi), hal ini haram untuk dimakan dan juga najis.)
Daging babi (haram dimakan dan najis disentuh menurut jumhur.
Khamr : haram diminum (dengan segala bentuk dan namanya, seperti bir dan lain
sebagainya).
Sembelihan orang musyrik meskipun binatangnya pada asalnya halal, jika yang
menyembelih orang musyrik menjadi haram.
Segala jenis makanan yang ada campuran barang haram misalnya, minyak babi
atau minyak lembu yang disembelih oleh orang musyrik atau oleh orang ateis atau
orangkebatinan dansebagainya, maka haram dimakan (biscuit, coklat, gula-gula,
permen, makanan instant (mie, sarden, dan lain sebagainya).
Oleh karena itu disarankan bagi setiap muslim dan muslimah jika hendak membeli
barang-barang supaya membaca daftar bahan yangdituliskan di plastiknya,
terutama bagi makanan yang tidak tertulis label halal
Jika tertulis salah satu dari bahannya misalnya minyak, biasanya jika minyaknya
diambil dari tumbuh-tumbuhan ditulis dengan minyak nabati atau minyak
tumbuh-tumbuhan, tetapi jika tertulis minyak saja maka itu berarti dari minyak
hewan, maka anda perlu memastikan hewan apa? Karena pabrik-pabrik yang
dimiliki oleh orang non muslim biasanya lebih suka untuk menggunakan minyak
babi, sebab jauh lebih murah dari hewan yang halal seperti lembu, kambing, sapi
dan lain sebagainya.
Jika anda mendapati keterangan ternyata minyak dari binatang halal, maka
pastikan pabrik dari negara mana? Jika ternyata dari negara-negara komunis,
atheis, musyrik, bukan agama samawi, maka tinggalkanlah karena kemungkinan
besar yang menyembelih orang musyrik tidak halal kita makan.
Jika dari negara-negara ahlul kitab seperti Yahudi, Nasrani, dan sebagainya, maka
sebagian ulama menyatakan boleh berdasarkan firman Allah swt, (Q.S. AlMaidah (5): 5). Karena kemungkinan besar yang menyembelih adalah orangorang yang bertuhankan Allah swt.
Catatan:

Disamping itu ada beberapa bahan yang biasa digunakan sebagai

campuran untuk membuat segala bentuk makanan diatas yang sudah dipastikan
haramna oleh pakar-pakar muslim internasional dan sudah diedarkan maaf saya
lupa nama satu persatunya yang jelas banyak sekali- silahkan perhatikan hal ini.
Dan segala sesuatu yang najis, sebab semua barang yang najis mesti haram
hukumnya untuk dimakan, tetapi belum tentu yang haram hukumnya najis, dalam
hal ini ada ikhtilaf.

Dan segala sesuatu yang menjijikkan (Al-Khabaits), seperti kecoak, ulat kotoran,
tikus, cacing dan sebagainya wallahu alam-.
Bangkai (binatang yang halal tetapi mati tanpa disembelih), kecuali bangkai ikan
dan belalang.
Dan lain sebagainya.
Contoh haram secara maknawi (barangnya halal tetapi status dan hukumnya haram).
Semua jenis barang curian atau pengambilan dengan paksa atau dengan penipuan.
Semua jenis rasywah atau suap-menyuap.
Semua jenis riba, termasuk uang bunga yang diambil dari bank-bank sistem riba yang ada
sekarang ini apapun nama banknya.
9) Seorang Suami Wajib Membimbing Istrinya Agar Tidak Terlau Cinta Dunia dan
Bermata Duitan.
Cinta dunia adalah puncak dan sumber dari segala kesalahan sebagaimana yang
dinyatakan dalam sebuah hadits,
Hubbud-Dunyaa rasu kulli Khothiiati
Artinya : Cinta dunia adalah kepala setiap kesalahan.
Jika seseorang sudah terkena virus, kuman dan penyakit cinta dunia hidupnya akan selalu
serba salah, berdiri salah, duduk salah, berbaring salah, punya uang salah, tidak ada uang
salah, tetangga kaya salah, tetangga miskin salah, punya anak salah, tidak ada anak pun
salah, punya mobil salah, tidak ada mobil salah, pokoknya semuanya salah, mati salah,
hidup pun salah, tidak pernah merasakan ketenteraman dan ketenangan, kedaimaian dan
kebahagiaan dalam hidupnya yang dirasakan malah sebaliknya merana, gundah gulana,
ketakutan, kesedihan, kebinasaan dan kehancuran.
Rasulullah saw bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a berkata, Telah bersabda Rasulullah saw, Hancu
binasa hamba dinar, hancur binasa hamba dirham, hancur binasa hamba pakaian
mewah-mewah lagi mahal, jika ia diberi (mendapatkan) ia ridho, jika tidak diberi (tidak
mendapatkan) ia marah-marah, hancur binasa lagi kronis dan apabila terkena duri tidak
ada yang dapat mencabutnya. Berbahagialah bagi seorang hamba yang pegang kendali
kudanya di jalan Allah, rambut (kepalanya) kusut, dua kakinya berdebu, jika ia ditunjuk
sebagai ujung tombak pasukan ia tetap pada posisinya dan jika ia ditunjuk sebagai
pasukan yang paling belakang ia tetap pada posisinya (selalu taat kepada komandan).
Jika ia meminta izin tidak diizinkan dan jika ia meminta bantuan tidak dibantu (Hadits
Shahih).
Oleh karena itu suami disamping dirinya sendiri menyadari wajib juga menyadarkan
kepada istrinya bahwa kehidupan di dunia bukan tempat bernikmat-nikmat tetapi ia
merupakan tempat beramal, tempat untuk bernikmat-nikmat itu nanti di surga, jadi dunia

adalah Daarul Amal (kampung untuk beramal), sedangkan akherat adalah Daarul
Jazaa (kampung untuk mencari balasan), barangsiapa yang amalannya baik akan
dibalas dengan kebaikan dan sebaliknya barangsiapa yang amalannya buruk akan dibalas
dengan keburukan. (Q.S Al-Zalzalah (99) : 7,8).
Ingatlah bahwa kenikmatan dunia hanya setitik saja, jika dibandingkan dengan
kenikmatan akhirat.
Rasulullah saw pernah sewaktu berada di laut memasukkan jari beliau kedalam air,
kemudian beliau menarik kembali, lalu beliau berkata dan memberitahu para sahabat
Ketahuilah bahwa ibarat air yang menempel di jari ini adalah nikmat dunia sedangkan
air yang ada di lautan adalah kenikmatan akhirat.
Dalam berpuluh-puluh hadits yang lain Rasulullah saw banyak memberikan perbandingan
antara kenikatan dunia dan kenkmatan di akhirat (surga) antara lain misalnya,
Sejengkal tempat di surga lebih baik dari dunia dan seisinya.
Tempat cambuk seorang mujahid lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Kerudung bidadari di surga termasuk juga istri shalehah yang masuk surga dan menjadi
ratu (sayyidah) bidadari-bidadari surga yang lain, kerudung mereka lebih baik dari
dunia dan seisinya.
Sapu tangan bidadari lebih baik dari dunia dan segala apa yang ada di dalamnya.
Seorang yang syahid fi sabilillahakan di pakaikandiatas kepalanya mahkota kebesaran,
mana pada mahkota tersebut terdapat beribu-ribu mutiara dan yakut, satu mutiara
daripadanya lebih baik daripada dunia dan apa yang bisa disinari oleh matahari.
Orang yang masuk ke dalam surga akan di sediakan berbagai kenikmatan dari pasangan,
makanan, minuman, buah-buahan, tempat tinggal, istana, rumah dengan berbagai macam
hiasan, pohon bonsai di depan rumahnya saja rindangnya tidak dapat ditempuh oleh
kendaraan di dunia yang express selama seratus tahun perjalanan -Subhanallah- berapa
besarnya kalau begitu pohonnya Wallahu alam- memang kenikmatan surga tidak dapat
dijangkau oleh khayalan kita bahkan dalam satu riwayat dikatakan yang kita khayalkan
itu yang paling rendah dari kenikmatan yang ada, wajar saja jika pohonnya sebesar itu,
sebab luas surga itu seluas langit dan bumi, sedang kalau kita perhatikan berjuta bintangbintang di langit ada diantaranya yang besarnya tiga puluh juta kali bumi, itupun hanya
pada langit pertama, masih ada enam langit lagi -Subhanallah- jadi tidak anehlah jika
kamar-kamar yang akan di huni oleh ahli surga dengan berbagai hiasan dan kenikmatan
itu luasnya antara dinding satu dengan dinding yang sebelahnya, antara lantai dan atapnya
tidak dapat dijangkau dengan pandangan mata karena saking luasnya.
Jenis makanannya, minumannya, buah-buahannya seribu satu jenis, tidak pernah
membosankan bagi yang mengkonsumsiny, tidak seperti makanan dunia yang cepat
membosankan.
Terdapat empat jenis sungai-sungai di dalam surga :

a. Sungai-sungai dari air yang tidak akan berubah rasa dan baunya.
b. Sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya.
c. Sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya.
d. Sungai-sungai dari madu yang disaring (untuk lebih lengkapnya lihat Q.S. Muhammad
(47) : 15).
Pokoknya segala-galanya, apakah kenikmatan yang begini besarnya dan kekal ini akan
kita sia-siakan, hanya karena kita mnecintai dunia yang fana dan sementara ini.
Ingat dan sadarilah bahwa hidup di dunia ini benar-benar sementara dan sebentar saja,
tidak ubahnya seperti seorang musafir yang kelelahan, lalu berteduh di bawah pohon
(mampir untuk istirahat), kemudian meneruskan perjalanan lagi. Mampir dan duduk
sebentar di bawah pohon itulah kehidupan dunia.
Allah swt berfirman (Q.S (79) : 46) artinya : Pada hari mereka melihat hari berbangkit
itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja, di
waktu sore atau pagi hari.
Dalam ayat lain (Q.S. (22) : 47).
Artinya : Sesungguhnya sehari di sisi Rabb (Tuhan)mu adalah seperti seribu tahun
menurut perhitunganmu.
Sekarang mari kita rumuskan dan kita hitung dengan matematika, supaa kita sadar betul
bahwa hidup kita hanya sekelipatan sekejap mata saja di dunia ini.
1 hari di akhirat

: 1000 tahun dunia

12 jam di akhirat.

: 1000 tahun dunia.

720 menit di akhirat

: 1000 tahun dunia.

Kalau umur kita ditakdirkan mencapai 100 tahun di dunia ini, berapa lama jika di ukur
dengan masa akherat?
Berarti

100tahun
x720menit = 72 menit.
1000tahun

Jadi kita hanya hidup di dunia ini selama 1 jam 12 menit saja. Kalau umur kita hanya 50
tahun berarti hanya hidup 36 menit saja.
Kalau umur kita 40 th =

40
2880
x 720 =
28,8 menit saja.
1000
1000

Dan seterusnya hitunglah sendiri


Wahai orang yang masih ada sisa hati dan akal, insaflah, sadarlah, apakah umur anda
hanya akan anda habiskan untuk mengejar kenikmatan yang hanya setetes dan sementara
ini? Sedangkan anda lupa dengan kehidupan yang kekal dan abadi?
Saya benar-benar heran,melihat kebanyakan manusia mereka bersusah payah,
membanting tulang, bekerja serius siang malam sampai melupakan kewajiban beribadah
hanya karena mengejar masa pensiun dan setitik uang gaji.
Berapa lama masa pensiun saudara jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang
akan saudara pertanggung jawabkan. Kalau saudara mulai pensiun umur 55 tahun,

sedangkan jatah umur anda hanya 70 tahun atau 80 tahun (menghendaki umur lebih dari
100 tahun, belum nanti disiksa dengan pikun dan renta).
Berarti masa pension saudara hanya 70-55 = 15 tahun saja, kalau umur saudara 80 tahun
sama dengan 25 tahun saja, jika diukur dengan waktu akhirat berarti :
15
10800
25
18000
x 720
10,8 dan
x720
18 .
1000
1000
1000
1000

Saudara menikmati gaji pension hanya 10,8 menit atau 18 menit saja itupun kalau sehat.
Oleh karena itu sebelum menyesal yang tidak ada gunanya cepat-cepatlah bertaubat dan
kembali kepada Allah dengan menunaikan segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.
Allah swt telah menjadikan kenikmatan-kenikmatan dunia itu serba indah dalam
pandangan kita maka kalau kita tidak dapat mengendalikan sesuai dengansyariatnya kita
akan digilas dengan kenikmatan-kenikmatan itu.
Allah swt berfirman (Q.S Ali Imran (3): 14-15)
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu, wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading, itulah kehidupan dunia dan di
sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga). (Katakanlah) inginkah aku kabarkan
kepadamu apa yanglebih baik dari yang demikian itu, untuk orang-orang yang bertakwa
(kepada Allah) pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungaisungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka di karuniai) istri-istri yang disucikan
serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.
Dengan menyadari hal ini Insya Allah, suami istri meskipun mencintai kenikmatan dunia
tetapi cintanya masih pada batas kewajaran, kita boleh mencintai dunia dan
kenikmatannya asalkan tidak melebihi cinta kita pada 3 perkara :
1. Cinta kepada Allah.
2. Cinta kepada Rasulullah saw (pada sunnah-sunnahnya).
3. Cinta kepada Jihad (Islam). (Q.S At-Taubah (9) : 24).
Maka orang yang beriman dalam menilai terhadap kenikmatan apapun yang ditawarkan
dunia ini baik wanita, harta, pria, pangkat, keluarga, rumah-rumah tempat tinggal, barang
perniagaan, anak-anak, saudara-saudara, orang tua dan lain sebagainya, mereka
mendasarkan kecintaan mereka diatas pondasi cinta kepada Allah swt, Rasul-Nya dan
Jihad (Islam).
Jadi sekiranya ada pertentangan antara Allah swt, Rasul-Nya dan Islam dengan hal-hal
tersebut diatas, maka hal-hal itu akan mereka tinggalkan.
Maka mereka mencintai istri, anak, orang tua, saudara, harta dan sebagainya semata-mata
karena cintanya kepada Allah swt (perhatikanlah bagaimana Allah swt memberikan
peringatan keras kepada istri-istri Nabi saw (Q.S (33) : 28, 29).

10) Seorang suami harus berusaha memahamkan istrinya bahwa kebahagiaan tidak
terletak pada materi.
Seluruh manusia yang hidup di kolong langit ini baik yang mulsim mapuun yang nonmuslim semuanya menginginkan kebahagiaan hidup, tidak ada satupun yang
menghendaki kesengsaraan, tetapi hanya segelintir dari mereka yang memahami dan
menyadari akan letak kebahagiaan tersebut.
a. Ada diantara mereka yang menghabiskan umurnya untuk mengumpulkan harta karena
di amenganggap bahwa kebahagiaan akan dicapai dengan adanya harta yang
melimpah.
b. Ada juga yang menghabiskan umur dan waktunya untuk mengejar pangkat karena ia
beranggapan jika pangkat tinggi sudah diraih kebahagiaan akan menjelma.
c. Ada pula yang menggebu-gebu sampai lupa daratan atau bumi yang dia pijak untuk
menjadi Presiden, Menteri, anggota DPR, MPR, Gubernur, Bupati, Camat, Kepala
desa dan sebagainya namun kebahagiaan pun tidak diperolehnya justru dia merasakan
hidupnya serba tergesa-gesa (kemrungsung-jw).
d. Ada juga yang memfokuskan fikirannya, menghabiskan waktu dan uangnya untuk
meraih gelar S1, S2, S3 dan sebagainya karena meyakini kebahagiaan ada di sana.
e. Ada pula yang terpaksa rai gedhek (muka tebal / tidak tahu malu) menjadi bintang
film, artis, pemusik, penyanyi, penari, pelawak dan sebaginya karena mereka
menyangka disana ada kebahagiaan.
f. Ada juga yang membayangkan bahwa kebahagiaan itu ada pada mobil mewah, rumah
besar, istri cantik, suami tampan, punya villa, punya taman-taman indah, punya pabrik
dan sebagainya, sehingga fikiran dan waktunya habis untuk mengkhayal terus bahkan
setelah semua itu diperolehnya, kebahagiaanpun tidak kunjung tiba.
Allah swt berfirman : (Q.S. An-Nuur (24) : 39).
Khot Arab.
Artinya : Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adlaah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila di
datanginya air itu, dia tidak mendapati sesuatu apapun. Dan di dapatinya (ketetapan)
Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup,
adalah Allah sangat cepat perhitunga-Nya.
Maha benar Allah dengan segala firman dan permisalan-Nya,
Ayat ini mengandung arti sebagai berikut :
1) Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah
mendapatkan balasan dari Allah swt di akherat walaupun di dunia mereka mengira
akan mendapat balasan atas amalan mereka itu (Q.S Al-Furqon (25) : 23).
2) Permisalan laksana fatamorgana di tanah yang datar yang disangka air oleh orangorang yang dahaga.

Sekarang mari kita tafakkur atau memikirkan sejenak tentang makhluk Allah swt yang
bernama fatamorgana, ingat bahwa semua ciptaan Allah tidak ada yang sia-sia (Q.S (3) :
191).
Khot Arab
Artinya : Ya Rabb (Tuhan) kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam permisalan tadi ada 3 perkara (hal):
1. Orang-orang yang dahaga atau yang kehausan.
2. Air. (sesuatu yang dicari untuk menghilangkan dahaganya).
3. Fatamorgana (bayang-bayang air yang nampak dari kejauhan, jika di dekati malah
semakin menjauh sedang untuk mendekatinya perlu energi, semakin hendak
menggapainya bertambah energi yang dikeluarkan, pada akhirnya energi yang dimiliki
habis, air pun tidak didapatkan maka habislah umurnya dan mati).
Sama halnya dengan orang-orang yang menyangka bahwa kebahagiaan itu ada pada materi.
Orang-orang ini

= Orang-orang yang dahaga.

Kebahagiaan

= Air.

Materi

= Fatamorgana.

Contoh :
Dahulu Si Fulan sewaktu masih dalam keadaan miskin membayangkan seolah-olah orang
yang punya sepeda onthel itu terlihat bahagia sekali, maka iapun membanting tulang untuk
dapat membeli sepeda onthel, namun setelah dimilikinya ternyata sepeda kebahagiaan yang
diimpikannya itu tidak didapatkannya, maka ia mulai melirik sepeda motor dengan
bayangan agaknya disitu ada kebahagiaan karena tanpa memancal dan melelahkan kaki bisa
berjalan sendiri, maka iapun bersusah payah untuk memperolehnya anmuan setelah
diraihnya ternyata tidak ditemuinya kebahagiaan yag ia cari, karena ia membayangkan
alangkah bahagianya orang yang punya mobil, hujan tidak kehujanan, panas tidak
kepanasan, bisa pergi kapan saja tanpa halangan, bisa pergi bersama anak istri, keluarga dan
sebagainya, aduhai, bahagianya andaikan aku punya mobil.
Maka iapun berusaha mendapatkan mobil meskipun terpaksa hutang uang di bank atau
membeli dengan kredit demi kebahagiaan yang ia impi-impikan, namun ternyata setelah
dapat memegang stir mobil, fikirannya semakin kacau balau, kehidupannya semakin
kemrungsung, memikirkan bayar hutang beli bensin dan sebagainya, malah istrinya yang
biasanya murah senyu, berubah menjadi muka masam, suka menggerutu dan garang, maka
ia pun menyimpulkan bahwa punya mobil tidak memberikan kebahagiaan malah membawa
malapetaka dan kesengsaraan.
Begitulah seterusnya dan seterusnya dan seterusnya
Jadi sebenarnya dimanakah letak kebahagiaan itu? Tak lain dan tak bukan letaknya pada
IMAN yang ada di dalam hati seseorang, semakin bertambah iman seseorang akan

semakin bertambah kebahgiaannya, semakin tinggi iman seseorang akan semakin tinggi
pula kebahagiaan yang dirasakannya.
Orang beriman dalam keadaan apapun, berada di manapun dan kapanpun, akan tetap
bahagia dan dapat merasakan kebahagiaan yang dicari mati-matian oleh manusia itu. Dalam
keadaan miskin ia bahagia, ketika mendapatkan kelapangan hidup bahagia sewaktu ditimpa
ujianpun bahagia.
Menjadi seorang boss bahagia, jadi kulipun bahagia, jadi petani bahagia, jadi dokterpun
bahagia, punya pangkat yang diridhai oleh Allah swt bahagia, tak punya pangkatpun
bahagia.
Menjadi presiden yang melaksanakan perintah Allah swt bahagia, menjadi rakyat jelata pun
bahagia.
Pokoknya segala-galanya bahagia..
Ada salah seorang shaleh mengatakan Seandainya raja-raja mengerti dan mengetahui
kebahagiaan yang ada dalam hatiku tentu mereka akan kerahkan bala tentara untuk
merebutnya.. -Subhanallah-.
Oleh karena itu suami wajib mendidik istrinya agar menjadi orang beriman yang sebenarbenarnya, jika iman yang kuat telah menghunjam dalamhati suami dan istri maka Insya
Allah- setiap detiknya akan dapat merasakan kebahagiaan dan akan selalu berbahagia.
Maka kajilah dan fahamilah sekali lagi Rukun Iman yang enam perkara itu serta
praktekkan dalam amal nyata.
a. Beriman kepada Allah swt.
b. Beriman kepada Malaikat-MalaikatNya.
c. Beriman kepada Kitab-KitabNya.
d. Beriman kepada Rasul-Rasul-Nya.
e. Beriman kepada Hari Kemudian.
f. Beriman kepada Qodho dan Qodar yag baik maupun yang buruk.
Dengan demikian insya Allah anda akan menjadi mukmin sejati
11) Seorang suami harus mendidik istrinya bahwa tempat bergantung atau bersandar
hanyalah kepada Allah swt satu-satunya, kapanpun dan dimanapun bukan kepada
makhluk manapun termasuk suaminya.
Suami sebagai pemimpin istrinya dituntut untuk menanamkan hakekat makna Tauhid
Rububiyah dan berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin untuk dapat melaksankan
dalam kehidupan nyata dan amalan praktikal artinya ia wajib memahamkan bahwa Allah
swt adalah satu-satunya Dzat Yang :
Mencipta atau menjadikan.
Memelihara yang sebenarnya.
Mendidik yang sebenarnya.
Memberi rizqi.

Menghidupkan dan mematikan.


Memberi manfaat dan memberi madharat.
Mengatur dan mentdbir alam semesta.
Dan sebagainya.
Disamping itu suami juga berkewajiban untuk mengenalkan istrinya akan Allah swt
dengan pengenalan yang sebenarnya, jangan sampai Tuhan (Allah) yang dikenali oleh
istri bukan Allah swt yang sebenarnya, semua orang mengakui ada Tuhan termasuk orang
Atheis atau komunis (yang berpura-pura tidak percaya adanya Tuhan, namun pada suatu
saat khususnya pada masa-masa krisis dan gawat dengan tanpa sadar mulutnya pun
komat-kamit menyebut Tuhan dengan bahasa mereka sendiri (Q.S (31) : 25).
Mengenali atau bermakrifat kepada Allah swt hukumnya wajib (Q.S Muhammad (47) :
14).
Untuk dapat mengenali Allah swt dengan sebenarnya, caranya wajib mengikuti cara yang
telah ditunjukkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya saw, tidak boleh dengan cara-cara yang
di reka-reka sendiri misalnya dengan jalan thoriqot-thoriqot sufiyah, bersemedi,
berkhalwat untuk mengenali diri sendiri, sebab menurut anggapannya bahwa jika
seseorang telah mengenali diri sendiri berarti telah mengenali Tuhannya, akhirnya lama
kelamaan akan menjadi satu keyakinan yaitu wihdatul wujud alias Tuhan bersatu
dengan dirinya, maka hasilnya Tuhan adalah aku dan aku adalah Tuhan.
Dengan demikian tidak perlu ada yang disembah lagi, akan menyembah apa jika dirinya
sendiri dianggap sebagai Tuhan.
Firman Allah swt yang termaktub dalam surat Al-Ikhlas (disebut Al-Ikhlas karena murni
dari segala bentuk syirik), pada ayat kedua (kita semua sudah hafal ayatnya, tinggal
dituntut untuk mengamalkannya dalam kehidupan).
Allahus-Shomadu
Artinya : Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Ada satu kisah yang patut diteladani oleh istri-istri yang memiliki cita-cita hendak
mengikuti Ratu Bidadari surga yaitu Sayyidah Hajar radhiyallahu anha Ummu Ismail
a.s, istri Nabi Ibrahim a.s yang mana dalam hidup dan kehidupannya ia hanya bersandar
kepada Allah swt.
Tatkala beliau dan putranya Ismail a.s dibawa berhijrah dari bumi Palestina ke tanah
tandus Mekah, tempat yang pada saat itu tidak ternampak apa-apa kecuali batu, tanah dan
pasir, tak ada tanaman, air tidak ada, pokoknya segala keperluan hidup sepertinya tidak
ada.
Tetapi begitu sampai di tempat itu (Mekah) setelah berhari-hari dalam perjalanan, Nabi
Ibrahim diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat
lain untuk menunaikan perintah-Nya serta meninggalkan Ismail a.s bersama ibunya di
tanah tandus itu yang pada saat itu tidak ada satupun manusia disekitarnya.

Ketika si istri yang shalehah lagi mujahidah ini mengetahui bahwa sang suami Nabi
Ibrahim a.s hendak meninggalkanya dalam keadaan yang tidak bisa kita bayangkan sulit
dan ngerinya iapun bertanya Kira-kira hendak kemana dikau wahai suamiku? Sang
suami pun menjawab, Saya akan memenuhi panggilan Allah begitu istri yang sholihah
lagi mujahidah ini mendengar jawaban suaminya, iapun mengatakan, Innalillahi wa
Inna ilaihi Rajiun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami akan
dikembalikan).
Kalau begitu sekali-kali Allah tidak akan menyia-nyiakan kami...
-Subhanallah- begitu indahnya kata-kata mutiara yang terkeluar dan terlahir dari lisan
muslimah, mukminah, mujahidah ini, jelas sekali kedalaman aqidah dan keyakinannya,
maklum saja ia adalah pendamping hidup seorang Nabi Allah yang digelari bapak pelopor
tauhid.
Tetapi bagaimanapun ia adalah seorang manusia biasa bukan malaikat, sehingga Insya
Allah- istri-istri muslimah dan mukminah pada hari ini pun bisa meniru dan
menjadikannya sebagai suri tauladan, uswah dan qudwah hasanah.
Dari ucapan Sayyidah (siti) Hajar tadi minimal bisa diambil dua hikmah :
1. Begitu hebatnya tawakkal dan Itimad (penyandaran)nya kepada Allah swt, dengan
demikian ia sendiri telah siap mental apapun yang terjadi terserah kepada Allah swt
dengan demikian ia telah meraih kecintaan Allah swt, sebab sebagaimana janjinya Dia
akan mencintai hambanya yang bartawakkal kepadanya. Jika sudah demikian maka
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya (Q.S At-Tholaq (65) : 3). Dengan demikian
semua urusannya akan dimudahkan oleh Allah swt.
2. Dengan sikap dan ucapan seorang istri yang seperti ini akan memberikan modal yang
berharga bagi suaminya untuk dapat menyelesaikan dan menunaikan tugasnya dengan
penuh ketenangan dan keyakinan.
12) Seorang suami wajib menjelaskan 4 (empat) perkara penting kepada istrinya agar
tidak tersesat.
Rasulullah saw bersabda :
Khot Arab
Artinya : Ikatan Iman yang paling kuat itu adalah bermuwalat karena Allah dan
bermusuhan karena Allah, cintanya karena Allah dan benci karena Allah. (Hadits Hasan
dalam kitab As-Sunan).
Berdasarkan hadits ini ada 4 perkara, yang artinya sebagai berikut :
1. Al-Muwalat

: Maksudnya kepada siapa seseorang berpihak, siapa yang ia jadikan

sebagai pemimpin, pelindung, kawan setia, sahabat yang dapat dipercayai dan
sebagainya.

2. Al-Muadat.

: Maksudnya kepada siapa seorang akan memberikan permusuhan dan

perseteruannya dan siapa yang mesti dianggap dan dijadikan sebagai lawan dan
musuhnya.
3. Al-Hubbu.

: Maksudnya kepada siapa dan terhadap hal apa cintanya diberikan dan

siapa serta apa sajakah yang wajib ia cintai.


4. Al-Bughdu.

: Maksudnya terhadap siapa dan keatas apa kebenciannya mesti

dikenakan, siapa dan apa sajakah yang wajib di benci.


Ada juga ahlul ilmi yang menyimpulkan empat perkara menjadi dua perkara saja yaitu :
1. Al-Wala (perwalian)

: Maksudnya siapa yang akan dijadikan sebagai wali

(pemimpin, pelindung, kawan setia, sahabat yang dipercayai dan sebagainya).


2. Al-Bara (berlepas diri) : Maksudnya terhadap siapa dan apa seseorang wajib berlepas
diri artinya tidak memberikan walanya.
Pada hakekatnya perbedaan penggolongan ini sifatnya sama saja, penggolongan yang lain
tentunya lebih terperinci lagi.
Empat perkara tersebut merupakan tuntutan kalimat syahadatain yang telah diikrarkan
oleh seseorang, artinya semua orang Islam wajib menunaikan perkara tersebut
sebagaimana ia menunaikan kewajiban-kewajiban yang lain, seperti shalat 5 waktu,
membayar zakat bagi yang mampu, puasa pada bulan Romadhon dan menunaikan ibadah
haji jika berkemampuan.
Bahkan empat (4) perkara itu merupakan tuntutan yang lebih awal daripada yang lain,
sebab ia menentukan sah dan tidaknya syahadatain yang diucapkan itu.
Sebagaimana yang telah dimaklumi bahwa Rukun Islam ada 5 perkara :
1. Bersaksi bahwa tiada Ilah (Tuhan) selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad saw
adalah utusan Allah swt.
2. Mendirikan shalat.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Menunaikan puasa pada bulan Romadhon.
5. Menunaikan ibadah haji ke Baitullah.
Dari 5 rukun Islam ini yang paling menentukan nasib seseorang di dunia terutama di
akherat adalah rukun Islam yang pertama yaitu Bersyahadat.
Misalnya ada seseorang yang dapat memenuhi secara lahirnya rukun 2, 3, 4, 5, tetapi yang
nomor 1 gagal alias batal maka tidak ada gunanya sama sekali shalatnya, zakatnya,
puasanya dan hajinya alias sia-sia dan tempat kembalinya adalah neraka.
Tetapi sebaliknya seandainya ada seseorang yang belum pernah sama sekali selama
hidupnya melakukan yang nomor 2, 3, 4, 5 karena belum sempat, tetapi nomor 1 lulus
dengan baik, maka ia berhasil memasuki surga Insya Allah-.
Karena begitu pentingnya peranan rukun Islam pertama ini, maka Rasulullah saw selama
belasan tahun menumpukan dakwahnya pada kalimat syahadatain ini sebelum yang

lainnya, baru setelah itu menyusul kewajiban-kewajiban yang lain, seperti kewajiban
shalat 5 waktu, mulai diwajibkan setelah beliau di Isra Mirajkan oleh Allah, kurang lebih
setelah sebelas tahun masa kenabian dan puasa Romadhon baru diwajibkan tahun kedua
sesudah beliau dan para sahabat r.a hijrah ke Madinah, demikian pula syariat-syariat yang
lainnya.
Oleh karena itu seorang istri apalagi seorang suami dituntut dapat memahami secara
global 3 hal yang berhubungan dengan rukun Islam pertama sebagaimana juga di tuntut
oleh rukun ke 2, 3, 4,5 terutama rukun ke 2 dan ke 4 yaitu shalat dan puasa, sebab zakat
dan haji ada syarat lain yaitu bagi yang mampu.
Tiga hal yang harus dipahami tersebut adalah :
Rukun syahadat.
Syarat-syarat syahadat.
Pembatal-pembatal (yang membatalkan) syahadat.
Tiga hal ini juga ada pada rukun yang lain, misalnya dalam syariat shalat kita akan
menemukan :
1. Rukun Shalat.
2. Syarat-syarat Shalat.
3. Hal-hal yang membatalkan shalat
Demikian juga dengan zakat, puasa dan haji.
Tetapi sayang, mayoritas kaum muslimin tidak memahami rukun, syarat dan pembatal
yang pertama yaitu syahadat, diantara sebabnya karena tidak banyak diterangkan oleh
para dai, para ustadz, para guru mengaji, sebagaimana ketika mereka menerangkan
rukun-rukun, syarat-syarat dan pembatal-pembatal pada syariat yang lain seperti shalat
misalnya.
Hal ini ada dua kemungkinan,
1. Karena mereka kebanyakan tidak memahami, kalau dirinya sendiri tidak tahu,
bagaimana hendak menerangkan kepada yang lainnya?, telaga yang kosong
bagaimana bisa mengairi sawah?, orang yang tidak memiliki sesuatu bagaimana akan
dapat memberikan sesuatu kepada yang lain?, kantong dan saku sedang kosong
bagaimana bisa mentraktir kawan?
2. Kemungkinan yang lain mereka merasa takut, sebab untuk menerangkan rukun Islam
yang pertama mesti akan bersinggungan dengan jahiliyah baik jahiliyah kuno maupun
jahiliyah modern, disamping itu yang ditakuti oleh orang kafir maupun orang-orang
munafik adalah rukun Islam pertama, adapun rukun ke 2 sampai ke 5 justru dibantu
karena tidak membahayakan kekuasaan mereka.
A. Rukun Syahadat yang terdapat dalam kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah adalah
sebagai berikut,
Kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallaah mengandung 2 rukun.

Rukun pertama, An-Nafyu artinya, menafikan atau meniadakan.

Rukun kedua, Al-Itsbat artinya, mengitsbatkan atau menetapkan.

1. Laa Ilaaha

2. Illallaah

(meniadakan)

(menetapkan).

Dalam mengikrarkan kalimat syahadat, maka dua rukun ini wajib ada, jika salah satu
rukunnya hilang maka, syahadatnya tidak sah, misalnya ada orang bersyahadat, Aku
bersaksi bahwa Allah adalah Tuhanku, dan aku bersaksi bahwa Allah adalah
Tuhanku satu-satunya, maka ikrar syahadat seperti ini tidak sah, karena salah satu
rukun kalimat tauhid tidak ada yaitu, tidak menafikan tuhan-tuhan yang lain,
sebelum menetapkan Allah swt satu-satunya.
Adapun yang wajib dinafikan menurut Ahlul ilmi ada 4 perkara yaitu sebagai berikut :
1. Al-Alihah , jama dari kata Ilah arti katanya, tuhan-tuhan, masudnya,
segla sesuatu yang diyakini dapat memberi manfaat dan madhorot secara
ghoib, misalnya jimat, keris, kol buntet, batu akik, kuburan-kuburan, batu,
tanah tertentu, pohon, kerbau, sapi, barang-barang tertentu dan sebagainya.
2. At-Thowaghit jama dari kata At-Thoghut yaitu syaitan, iblis, berhala, dan
siapa saja yang diibadahi dan dia ridho, seperti misalnya firaun dan orangorang semisalnya, keyakinan dan aliran-aliran yang bertentangan dengan
Islam, hukum-hukum yang bertentangan dengan Islam dan sebagainya, hal ini
bisa anda lihat pada Perkataan Allah (Kalamullah) Al-Baqarah (2) : 256, surat
An-Nisa (4) : 60 dan sebagainya.
3. Al-Arbaab. Jama dari kata rabb yaitu siapa saja yang mempunyai
pandangan, konsep, undang-undang, hukum yang bertentangan dengan Allah
swt dan Rasul-Nya saw, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt
dan mengharamkan apa yang dihalalkan olehNya, lalu diikuti dan ditaati oleh
seseorang berarti ia telah menjadikanya sebagai rabb. (At-Taubah (9) : 31).
4. Al-Andaad. Jama dari kata niddun artinya tandingan, yaitu segala sesuatu
yang dicintai sama dengan cintanya kepada Allah swt, atau lebih dicintai
daripada cintanya kepada Allah swt, Rasul-Nya saw dan Jihad di jalanNya,
seperti orang tua, anak, saudara, istri, suami, keluarga, harta, rumah,
perniagaan dan lain sebagainya, (Q.S.At-Taubah (9) : 24), (Q.S Al-Baqarah (2)
: 165).
Maka tatkala kita mengatakan. Laa Ilaaha berarti kita menolak, menghilangkan
atau menafikan 4 perkara tersebut, artinya seluruhnya itu dibuang dan dihilangkan
dari hatinya dan keyakinannya, allu menetapkan bahwa satu-satuNya Tuhan
hanyalah Allah swt semata.
B. Adapun syarat-syarat Laa Ilaaha Illallaah sebagai berikut :

Asy-Syaikh Wahb bin Munabbih rhm (beliau adalah seorang tabiin yang agung), pada
suatu hari ketika di dalam majelis taklim ditanya oleh seseoran , katanya, Bukankah
kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah merupakan kunci pembuka pintu surga? AsySyaikh membenarkannya, tetapi dia meneruskan, Tetapi ketahuilah, bahwa setiap kunci
pasti ada gigi-giginya, jika kamu membuka pintu (gembok), dengan kunci yang tidak
bergigi, maka pintu itu tidka akan terbuka, tetapi jika kamu membukanya dengan kunci
yang bergigi baru pintu akan terbuka.
Maka demikian pula halnya dengan Laa Ilaaha Illallaah ia ibaratnya sebuah kunci
sedang gigi-gigi kunci adalah syarat-syarat Laa Ilaaha Illallaah

Gambar kunci dengan 7 gigi, tiap gigi ada


keterangannya.
Adapun keterangan singkat tentang syarat-syarat syahadat adalah :
1. Al-Ilmu. (Berilmu).
Kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah yang diikrarkan oleh seseorang akan berfungsi
sebagaimana mestinya, jika ia mengerti atau memahami minimal secara global
maknanya, rukunnya, syarat-syaratnya, dan tuntutan-tuntutannya.
Jika sekedar mengucapkan saja dengan lisannya, tanpa mengerti sama sekali
maknanya, bahkan hatinya sama sekali kosong dari kalimat tersebut maka ucapan
Laa Ilaaha Illallaah seperti ini tidak ada bedanya dengan kicauan burung beo yang
dengan fasihnya dapat melafalkan kalimat ini, karena telah dilatih dan dibiasakan oleh
tuannya.
Berapa banyak kita saksikan orang-orang non-muslim baik Yahudi, Nasrani, Hindu,
Budha dan sebagainya yang fasih melafalkan atau mengucapkan kalimat ini, mungkin
karena telah terbiasa mendengar, atau dengan sengaja belajar untuk menadi orang
munafik yang pura-pura yang seolah-olah dirinya muslim untuk menjadi seorang
mata-mata, atau mau menyesatkan orang Islam seperti Snouck Hurgronye, Van der
Plas dan orientalis-orientalis lainnya atau dengan tujuan-tujuan lainnya.
Maka ikrar kalimat tauhid tidak ada nilai sama ssekali jika sekedar menirukan lagu
Rhoma Irama yang kurang beradab, dimana jika mengucapkan kalimat Laa Ilaaha
Illallaah (dimana jika kalimat ini diletakkan di salah satu sisi timbangan, sedangkan
seluruh isi dunia dan seluruh isi langit diletakkan di sisi yang lain, niscaya kalimat
Laa Ilaaha Illallaah lebih berat (simak H.S.R Ibnu Hibban dan Al-Hakim)), kalimat
seperti ini dinyanyikan sambil goyang pinggul dan membawa gitar, serta disajikan
dengan penuh kemaksiatan, Ya Allah berilah petunjuk kepada kaum kami
sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahil.

Jadi kalimat Laa Ilaaha Illallaah yang akan menyelamatkan diri seseorang dari api
neraka adalah kalimat Laa Ilaaha Illallaah yang disertai dengan ilmu.
Firman Allah swt dalam surat Muhammad (47) : 19.
Khot Arab.
Artinya : Maka ketahuilah olehmu (milikilah ilmunya) bahwa sesungguhnya tiada
Ilah (Tuhan) melainkan Allah.
Khot Arab.
Artinya : Allah menyatakan, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, yang menegakkan keadilan, para malaikat dan orang-orang yang
berilmu.

Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S Ali Imran (3) : 18).


Diantara kandungan ayat 18 dari surat Ali Imran ini bahwa yang menyatakan atau pun
yang menyaksikan bahwasanya Tidak ada Ilah (Tuhan) selain Allah adalah Allah
swt, para malaikat dan orang-orang yang berilmu.
Khot Arab.
Artinya : Dan sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah tidak
dapat memberikan syafaat, akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah)
orang yang mengakui yang haq (tauhid) dan mereka meyakininya.
Dalam tafsir dinyatkan bahwa Bil Haqqi di dalam ayat ini berarti dengan Laa Ilaaha
Ilallah, maka maksudnya :
Illaa man syahida bi laa ilaaha illallaaha wa huwa yalamun
artinya : melainkan orang yang bersaksi dengan Tidak ada Ilah (Tuhan) selain Allah
dan mereka dalam keadaan mengetahui (mempunyai ilmu tentang Allah) wallaahu
alam-.
2. Al-Yaqiin. (Yakin).
Maksudnya secara singkat bahwa seseorang yang mengikrakrakan kalimat tauhid laa
ilaaha illallah mesti atau harus yakin seyakin-yakinnya, tanpa ada keraguan
sedikitpun terhadap makna, kandungan serta tuntutan dari kalimat yang ia ikrarkan,
jika masih ada keraguan misalnya, kurang meyakini bahwa Allah swt, satu-satuNya
Dzat yang diibadahi atau ragu bahwa Allah swt adalah satu-satunya Dzat Yang
Memberi manfaat dan madhorot, maka dalam keadaan seperti ini Laa Ilaaha
Illallaah yang ia ikrarkan belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Allah swt berfirman (Q.S Al-Hujurat (49) : 15),
Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjihad di jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.
3. Ash-Shidqu. (Jujur).

Maksudnya ikrar seseorang bahwa Laa Ilaaha Illallaah tiada Ilah (Tuhan) selain
Allah itu betul-betul jujur dan benar, diucapkan dengan sepenuh hatinya, dimana
hatinya membenarkan ucapanya, demiian juga sebaliknya ucapannya, membenarkan
hatinya.
Tidak seperti orang-orang munafik selalu kontradiksi antara hati dan ucapan (Q.S AlMunafiqun (63) : 1).
Allah swt berfirman (Q.S Al-Ankabut (29) : 3).
Khot Arab.
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang jujur (benar) dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Oleh karena itu syahadat yang diikrarkan oleh orang-orang munafik tidak berfungsi
sama sekali alias ia tetap kafir, meskipun telah mengucapkan dua kalimat syahadat,
bahkan lebih parah lagi kekufurannya dibandingkan dengan orang kafir tulen, sebab ia
telah menipu Allah swt, menipu Rasul-Nya saw, dan menipu orang-orang beriman,
tetapi pada hakekatnya ia telah menipu dirinya sendiri (lihat Q.S Al-Baqarah (2) : 9).
Maka segala amalanya tidak berguna sama sekal, shalatnya, zakatnya, puasanya,
hajinya dan sebagainya dan akan dimasukkan kedalam neraka di tingkatan yang
paling bawah. (Q.S An-Nuur (4) : 145).
4. Al-Qobul. (Menerima).
Maksudnya orang yang mengikrarkan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah haruslah
menerima seluruh tuntutan kalimat tersebut, meskipun secara amaliyah ataupun
praktek ia belum mampu melaksanakan tetapi hatinya wajib menerima bahwa seluruh
tuntutan kalimat tersebut adalah benar dan semua yang menyelisihinya adalah salah
alias batil.
Seseorang yang bersaksi bahwa Laa Ilaaha Illallaah, Tiada Tuhan selain Allah, ia
wajib meyakini bahwa seluruh kandungan Alquran dari surat Al-Fatihah hingga surat
An-Naas (114 surat) seluruhnya benar, baik yang memperbincangkan masalah
idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, agama, ilmu pengetahuan,
teknologi, maupun hukum, baik pidana maupun perdata, semuanya adalah benar dan
sebaliknya wajib meyakini juga bahwa seluruh yang bertentangan dengannya adalah
salah atau batil.
Maka sikap orang yang telah bertauhid yang benar adalah pasrah bongkokan
(memasrahkan diri sepenuhnya, terserah mau diapakan) terhadap keputusan Allah swt
dan Rasul-Nya saw, seraya mengatakan Samina wa Athona artinya, Kami
mendengar dan kami taat.
Allah swt berfirman (Q.S An-Nuur (24) : 51).
Khot Arab.

Artinya. : Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Kemudian Q.S Al-Ahzab (33): 36.
Khot Arab.
Artinya : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi
perempuan yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu
ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat
dengan kesesatan yang nyata.
5. Al-Mahabbah. (Cinta)
Maksudnya seseorang yang telah mengikrarkan kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallaah
wajib mencintai kalimat ini dan mencintai segala tuntutannya, mencintai siapa saja
yang mencintai kalimat ini, yaitu mencintai Allah swt, mencintai Rasul-Nya saw dan
mencintai orang-orang yang mencintai kalimat ini yaitu orang yang beriman, baik
yang sudah meninggal maupupn yang masih hidup dari golongan para Anbiya para
Shiddiqin, para Syuhada, dan para Sholihin serta para pengikut-pengikut mereka.
Disamping itu ia juga wajib membenci setiap orang yang membenci kalimat ini dan
membenci tuntutan-tuntutannya, dia juga wajib membenci setiap orang yang benci
kepada siapa saja yang menyukai kalimat ini yaitu Allah swt, Rasul-Nya saw, dan
orang-orang yang beriman.
Demikian juga orang yang telah mengikrarkan kalimat ini, ia wajib berwala dan
berpihak kepada kalimat ini, berpihak kepada tuntutan-tuntutannya, dan sebaliknya ia
wajib bermusuhan dan berlawanan terhadap siapa saja yang memusuhi dan melawan
kalimat ini dan tuntutan-tuntutannya, serta orang yang memusuhi dan melawan orangorang yang berpihak kepada kalimat ini.
Sebab kalau tidak demikian, cinta seseorang belum bisa dikatakan cinta yang
sebenarnya atau cinta sejati, mungkin cintanya hanya sekadar pura-pura atau cinta
palsu.
Ibaratnya seseorang mengatakan mencintai Laila, namun bagaimana cintanya bisa
dikatakan sebagai cinta yang tulus dan sejati, jika dia seia-sekata, bergandeng tangan,
berpangkuan, bermesraan, berjanji sehidup semati dengan orang yang dibenci oleh
Laila atau dengan orang yang dengan orang yang membenci Laila.
Bukankah cinta yang seperti ini adalah cinta palsu alias cinta pura-pura, cinta yang
hanya untuk mengisi waktu belaka, jika laila tahu tidakkkah ia akan marah
terhadapnya bahkan bisa memutuskan hubungannya dengan orang yang mengaku
mencintainya dengan serta merta.
Atau sebaliknya bagaimana Laila dikatakan mencintai bang Muhammad dengan cinta
yang sebenarnya, jika ia ikut serta dalam kelompok Robert, orang yang paling

membenci bang Muhammad serta membenci dan menjauhkan diri dari kelompok mas
Ali yang sangat mencintai bang Muhammad, maka jelas dalam keadaan seperti ini
Laila sedang menipu diri.
Bagaimana anda mengaku mencintai Allah swt, mencintai Rasul-Nya saw, dan
mencintai Islam, jika anda menjadikan orang-orang yang dibenci oleh Allah swt dan
Rasul-Nya saw sebagai pemimpin anda, kawan setia anda dan sahabat kepercayaan
anda, bukankah cinta anda adalah cinta palsu?
Bagaimana cinta anda kepada Allah swt dan Rasul-Nya saw akan dianggap cinta yang
benar, jika dalam hidup anda, anda memusuhi orang-orang yang dicintai oleh Allah
swt dan Rasul-Nya saw?
Bagaimana akan dikatakan berwala atau memihak kepada Allah swt, Rasul-Nya saw
dan Islam, jika anda memusuhi dan memerangi orang-orang yang berwala atau
memihak kepada Allah swt, Rasul-Nya saw dan Islam dan sebaliknya justru memihak
kepada orang-orang yang memusuhi Allah swt, Rasul-Nya dan Islam.
Oleh karena itu, fikirkanlah wahai orang yang masih ada setitik iman dalam hatinya,
ingatlah bahwa masalah berpihak, bermusuhan, cinta dan benci adalah masalah yang
sangat penting dalam Islam. (anda bisa melihat dalam surat At-Taubah (9) : 24, surat
Al-Baqarah (20) : 165 dan lainnya).
6. Al-Ikhlash. (Ikhlas).
Maksudnya secara singkat bahwa orang yang mengikrarkan kalimat Tauhid Laa
Ilaaha Illallaah wajib ikhlas semata-mata karena Allah swt, mencari ridho-Nya dan
terhindar dari segala bentuk syirik, baik syirik besar maupun syirik kecil.
a. Syirik besar adalah menyekutukan Allah swt baik dalam rububiyah-Nya,
uluhiyah-Nya serta asma dan sifat-Nya.
b. Syirik kecil antara lain adalah riya, yaitu mengerjakan amalan dengan maksud
agar dilihat oleh manusia, atau singkatnya beramal karena manusia.
Mengenai riya bisa dirincikan sebagai berikut :
1. jika seseorang melakukan suatu perbuatan dimana sejak semula niat dan yang
mendorong adalah karena manusia (supaya dilihat manusia), kemudian niat yang
seperti ini berjalan terus tidak ada perubahan, maka amalan seperti ini sia-sia dan
berarti telah melakukan syirik kecil (membatalkan amalan) jika terus menerus
seperti ini bisa jadi terjerumus dalam syirik besar.
2. Jika niat dan pendorong awalnya karena Allah swt dan untuk mencari ridho-Nya
tetapi disamping itu juga agar dilihat oleh manusia, lalu tidak membebaskan diri
dari riyanya, maka menurut nash yang ada batallah amalannya (maksudnya tidak
ada pahalanya).
3. jika niat dan pendorongnya semata-mata karena Allah, lalu di tengah perjalanan
terselip riya maka jika ia berusaha menahannya dn memurnikan keikhlasanya

untuk Allah, maka hal ini tidak memberikan madhorot kepadanya. Tetapi jika ia
tenang saja tidak berusaha untuk menahan riyanya, maka amalanya kurang dan ia
tergolong sebagai orang yang lemah iman dan lemah keikhlasan sesuai dengan
riya yang ada di dalam hatinya serta berapa amal yang benar-benar untuk Allah
swt dan seberapa pula yang tercampur dengan riya (lihat dalam Al-Qoulus-Sadid)
Berkenaan dengan riya atau syirik kecil lainnnya bisa juga anda buka surat (AlBayyinah (98) : 5), (Al-Kahfi (18) : 11), (Al-Anam (6) : 162,163).
7. At-Taqwa. (Bertakwa).
Maksudnya wallahu alam- orang yang telah mengikrarkan kalimat tauhid Laa
Ilaaha Illallaah wajib bertakwa kepada Allah swt.
Adapun makna At-Taqwa menurut sahabat Ali bin Abi Tholib r.a ada 4 makna :
1. Al-Khoufu minal Jalil.

: takut kepada Dzat yang Maha Agung yaitu


Allah swt

2. Al-Amalu bi Tanziil.

: mengamalkan dengan yang diturunan yaitu


Alquran dan Assunnah.

3. Al-Qonaatu bil Qoliil

: Merasa puas dengan rejeki yang


dikaruniakan oleh Allah swt kepadanya
meskipun nampaknya jumlahnya sedikit.

4. Al-Istiaadatu lil Yaumil Rohiil : Menyiapkan diri atau selalu bersiap-siap


untuk menghadapi hari kematian.
Demikian 7 syarat kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallaah, beserta keterangannya yang
singkat, bagi pembaca yang hendak mendalami silakan baca buku Al-Wala wal
Bara tulisan Asy-Syaikh Al-Qohthoni
C. Adapun hal-hal yang membatalkan syahadat adalah sebagai berikut :
Ahlul ilmi (para ulama) berbeda pendapat dalam menguraikan hal-hal yang
membatalkan syahadat atau membatalkan Islam atau membatalkan iman.
Asy-Syaikh Said Hawwa dalam buku Al-Islam menguraikan menjadi 20 perkara.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dalam risalah-risalah yang diedarkannya ada 10
perkara.
Asy-Syaikh Al-Qohthoni dalam Al-Wala wal Bara membaginya dalam 4 perkara.
Sebetulnya jumlah tersebut menurut saya wallahu alam- secara prinsip tidak ada
perbedaan yang tajam, hanya ada satu atau dua dari 20 perkara yang diuraikan oleh
Asy-Syaikh Said Hawwa perlu dikaji lagi secara lebih mendetail dan seksama.
Dalam pembahasan ini maksudnya dalam tulisan ini, saya memilih yang paling sedikit
saja yatu yang 4 perkara, karena kami anggap paling sesuai dengan sifat tulisan yang
singkat ini, lagi pula menurut saya wallahu alam- yang empat ini sudah mewakili
dari jumlah keseluruhan yang ada.
Adapun 4 perkara tersebut adalah :

1. Al-Kufru (Kufur atau ingkar).


Kufur dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1) Al-Kufru Al Akbar. = Kufur atau ingkar besar.
2) Al-Kufru Al Asghar = Kufur atau ingkar kecil.
Kufur atau ingkar besar membatalkan syahadat atau Islam atau Iman seseorang sehingga
hati dan dirinya kosong sama sekali dari Islam dan Iman sampai ia bertaubat kembali, jika
ia mati sebelum bertaubat maka ia mati dalam keadaan kafir wallahu alamKufur atau ingkar besar bisa terjadi pada diri seseorang karena,
1) Karena keyakinan (Itiqod), misalnya :
a. Meyakini bahwa ada Ilah (Tuhan) selain Allah swt.
b. Mengingkari dengan hatinya salah satu dari rukun iman yang enam.
c. Mempercayai bahwa ada petunjuk, ada kitab, ada pedoman hidup, ada aturan dan
undang-undang, ada hukum dan sebagainyayang lebih baik, lebih membawa
maslahat daripada petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah saw.
d. Mengingkari salah satu ayat saja dari Alquran, misalnya bagi kaum wanita
mengingkari ayat tentang poligami dan maslahah poligami, bagi kaum pria
mengingkari ayat-ayat jihad dan bagi politikus dan negarawan mengingkari ayatayat hukum seperti potong tangan dan sebagainya.
e. Dan lain sebagainya.
2) Karena ucapan (qoul) misalnya :
Artinya mengatakan suatu ucapan atau mengatakan suatu perkataan yang menghina
Allah swt, menghina Rasul-Nya saw, dan menghina sesuatu dari Islam baik dari segi
aqidahnya maupun syariahnya.
a. Seseorang mengatakan bahwa Islam tidak sesuai dilaksankan dalam masyarakat
majemuk yang beraneka ragam suku dan agama.
b. Seseorang yang mengatakan seperti, Zaman modern ini masih ada juga orang
yang membicarakan hukum potong tangan, cihatau ah
c. Atau mengatakan Wanita disuruh memakai jilbab karena dulu pada zaman Nabi
saw dan para sahabat r.a banyak debu sekarang tidak perlu lagi, semua jalan
sudah beraspal.
d. Atau mengatakan Rasulullah saw memelihara jenggot karena dulu tidak ada
pabrik silet.
e. Mengatakan Jika dilaksanakan hukum potong tangan maka kita akan beramairamai memakan sup jari tangan, jika kita melaksanakan hukum rajam, terhadap
pezina muhshon (yang sudah menikah), batu dikawasan ini akan habis..
f. Atau bahkan mengatakan, Islam itu agama yang tidak bagus, kenapa hampir
semua yang enak-enak dan yang nikmat dilarang.
g. Dan sebagainya.

3) Karena perbuatan (Afal) misalnya :


a. Membunuh para nabi a.s.
b. Sujud dihadapan berhala.
c. Menginjak-injak mushaf Alquran dan sengaja mengotorinya dengan benda-benda
najis.
d. Memerangi orang-orang beriman (wali-wali Allah).
e. Menghina Allah swt, menghina Rasul-Nya saw dan menghina sesuatu dari Islam,
dengan tulisan maupun lukisan.
f. Membuat patung dan berhala untuk disembah selain Allah.
g. Sengaja mencampakkan bagian-bagian mushaf Alquran, kedalam tong sampah
sebagai penghinaan.
h. Dan lain sebagainya.
2. Asy-Syirku (Syirik atau menyekutukan).
Maksudnya menganggap Tuhan berserikat, Tuhan bersekutu, Tuhan berbilang, Tuhan
lebih dri satu, Tuhan punya anak, punya istri, Tuhan bapak, Tuhan ibu, Tuhan anak, Tuhan
penjaga laut, Tuhan penjaga hutan, Tuhan penjaga gunung, lembah dan sebagainya.
Syirik juga terbagi menjadi 2 macam,
Asy-Syirkul Akbar. (syirik besar).
Asy-Syirkul Asghar (syirik kecil).
Mengenai syirik kecil antara lain adalah riya telah dijelaskan sebelumnya, syirik jeis ini
tidak membatalkan Islam dan Iman seseorang, tetapi membatalkan pahala amalan yang
dilakukan serta mengurangi iman seseorang.
Syirik akbar terjadi karena :
-

Ucapan.

Perbuatan.

Itiqod (keyakinan).

Seseorang telah dianggap melakukan syirik akbar jika ia telah menyekutukan Allah baik
pada rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya serta asma dan sifat-Nya.
a) Contoh menyekutukan Allah pada rububiyah-Nya antara lain.
Menganggap ada Tuhan yang mencipta, mentadbir (mengatur), memberi rizqi,
memberi manfaat dan madharat, menghidupkan dan mematikan, dan sebagainya
selain Allah swt.
b) Contoh menyekutukan Allah pada uluhiyah-Nya antara lain adalah menganggap ada
Tuhan selain Allah swt yang berhak menerima salah satu bentuk ibadah
(pengabdian), bentuk-bentuk ibadah tersebut misalnya,
- Meminta

pertolongan

(Istianah & Istighotsah).


- Berdoa.

secara

gaib

- Takut secara gaib dan bukan takut biasa.


- Taat.
- Patuh.

- Sujud.

- Tunduk.

- Ruku

- Rasa cinta.

- Haji.

- Khusyu

- Nazar.

- Shalat.

- Zakat, infak.

- Puasa.

- Jihad.

- Menyembelih.

- Bersumpah.

- Berkorban dan lain sebagainya.

c) Contoh menyekutukan Allah pada asma dan sifat-Nya antara lain,


3. Menganggap ada seseorang atau makhluk yang mempunyai sifat setaraf dengan
sifat-sifat yang terkandung dalam 99 nama-namaNya.
4. Atau menganggap ada seseorang yang salah satu sifat yang tujuh.
5. Menamakan nama-nama berhala diambil dari pecahan salah satu nama-nama
Allah swt.
3. An-Nifaaq(Nifaq).
Nifaq juga ada 2 macam :
An-Nifaaq Al-Akbaru (Nifaq besar).
An-Nifaaq Al-Ashghar (Nifaq kecil).
Nifatq besar bisa terjadi pada diri seseorang jika :
a. Ia menzhahirkan dirinya sebagai seorang muslim (mengucapkan syahadat,
mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan romadhon, menunaikan
haji, berhati-hati dan sebagainya).
- Orang yang seperti ini disebut munafik yang tersembunyi, artinya menyembunyikan
nifaqnya, yang mengetahui nifaqnya hanyalah Allah swt, kemudian dirinya sendiri dan
makhluk tertentu yang dapat mengetahuinya dengan kekuasaan dan seizin Allah swt,
kemudian dirinya sendiri dan makhluk tertentu yang dapat mengetahuinya dengan
kekuasaan dan seizing Allah swt, termasuk juga orang-orang tertentu yang diberitahu
seperti Rasulullah saw dan Hudzaifah Ibnul Yaman r.a yang diberitahu oleh Rasulullah
saw, daftar nama orang-orang munafik di zaman beliau.
- Orang seperti ini segala amalnya sia-sia dan di akhirat akan dimasukkan ke dalam dasar
neraka yang paling bawah.
- Orang beriman bermuamalah dan bergaul dengan munafik seperti ini sama dengan
bergaul dengan kaum muslimin yang lainnya, selama tidak menzhahirkan nifaqnya,
misalnya dengan memusuhi Islam, membantu orang kafir dan sebagainya.
b. Orang Islam yang berwala atau memihak kepada orang-orang kafir atau orang-orang
munafik artinya, dia orang Islam (telah bersyahadat, mengerjakan shalat, membayar
zakat, berpuasa pada bulan romadhon dan menunaikan haji bahkan berkali-kali dan
mengamalkan amalan-amalan Islam yang lain.), tetapi dalam hidupnya ia menjadikan

orang yahudi, nasrani dan orang-orang musyrik sebagai pemimpinnya, walinya,


pelindungnya, sahabat setianya bahkan program dan kegiatannya bergantung atau
bersandar kepada program-program mereka, jika mereka (sekutu yahudi dan
nasraninya) memusuhi dan memerangi orang-orang beriman, mereka juga menyambut
program tersebut dengan memusuhi dan memerangi orang-orang beriman. (buka surat
Al-Hasyr (59) :11).
- Orang Islam yang seperti ini disebut dengan munafik dan segala amalannya sia-sia
dan di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka yang paling bawah.
- Orang beriman wajib baro (berlepas diri) dari mereka, tidak boleh menjadikan
mereka sebagai pemimpin, pelindung, sahabat setia dan lain sebagainya. (Q.S Ali
Imron (3) : 118-120). Dan lain sebagainya.
Adapun nifaq kecil adalah nifaq yang sifatnya perbuatannya tidak di sertai dengan
pengingkaran atau penentangan hati, tetapi jika terus menerus dilakukan bisa juga tercebur
dalam nifaq akbar, nifaq kecil tidak membatalkan iman seseorang, tetapi mengurangi iman
dan jika tidak waspada, maka suatu saat imannya akan zero, alias kosong/hilang.
Rasulullah saw bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga :
- Apabila ia berkata ia bohong.
- Apabila berjanji ia menyelisihi.
- Apabila diberikan kepadanya amanah ia berkhianat. (H.S.R Al-Bukhari dan
Muslim).
Diantara kandungan dan rahasia hadits ini wallahu alam- menurut kesimpulan saya,
bahywa orang-orang munafik itu memang sebagian dari perangai dan kelakuan buruknya
seperti yang disebutkan dalam hadits ini, jika berbicara bohong, jika berjanji tidak ditepati
dan jika diberi amanah berkhiyanat (buka surat Al-Baqarah : 8-20, 204-206) dan lain
sebagainya.
Lihat dan perhatikan perangai dan kelakukan mbahnya munafik yaitu Abdullah bin Ubay bin
Salul dan konco-konconya, niscaya anda akan tahu dan mengenali lebih jelas siapa orang
munafik.
Tetapi yang perlu diingat bahwa tidak setiap orang yang ada salah satu bahkan kadangkadang (karena suatu saat digelincirkan oleh syaitan) melanggar tiga sifat tersebut berarti
munafik, dan tentunya tidak demikian, tetapi jika dikatakanpada dirimu ada sifat nifaq atau
sifat orang-orang munafik, maka hal ini bisa dibenarkan wallahu alam-.
4. Ar-Riddatu (Riddah).
Riddah ialah kembali menjadi kafir setelah ia beriman, orang yang kembali menjadi kafir
setelah ia beriman disebut murtad (orang yang murtad).

Seseorang bisa dikatakan murtad jika ia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu antara


lain :
a. Dengan jelas-jelas meninggalkan agama Allah Islam atau keluar dari Islam dan masuk
agama lain selain Islam, atau keyakinan-keyakinan lain selain Islam, misalnya Yahudi,
Nasrani, Hindu, Budha, Kong-Hu-Chu, Kejawen dan sebagainya.
b. Melakukan salah satu atau lebih dari hal-hal yang membatalkan syahadat atau Islam
atau Iman baik kufur akbar, syirik akbar atau nifaq akbar kemudian ia tidak bertaubat
bahkan ia terus-menerus diatas perbuatan tersebut.
Hukum orang yang murtad.
Di akherat mereka dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dan mereka kekal di
dalamnya.
Di dunia,
- Untuk jenis yang pertama yaitu keluar dari agama Islam, maka hukumnya dibunuh.
Rasulullah saw bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Barangsiapa yang meninggalkan agamanya, maka bunuhlah ia.
(anda bisa merujuk pada Kitab Al-Kifayatul Akhyar atau kitab-kitab fiqh Madzhab
Syafii dalam bab riddah).
- Sedangkan untuk riddah jenis yang kedua yaitu karena melakukan kufur akbar, atau
syirik akbar atau nifaq akbar, maka perlu ditahqiq terlebih dahulu, tidak boleh
disamakan dengan yang pertama.-wallahu alamAllah swt berfirman jika orang-orang beriman murtad, maka Allah swt akan
mendatangkan kaum yang baru yang mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :
1. Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai Allah.
2. Bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap keras terhadap
orang-orang kafir.
3. Berjihad di jalan Allah dan tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela. (Q.S
Al-Maidah (5) : 54).
Demikianlah keterangan singkat tentang rukun kalimat tauhid Laa ilaahaillallaah
beserta syarat-syaratnya dan pembatal-pembatalnya, diharapkan dapat menjelaskan 4
perkara penting yang dimaksudkan yaitu Al-Muwalat, Al-Muadat, Al-Hubbu dan AlBughdhu.
Mudah-mudahan dapat membantu para suami dalam membimbing istri-istrinya dalam
masalah ini wallahu alam13) Seorang suami mestilah membekali istrinya dengan bekal-bekal akhlaq yang
terpuji antara lain,
1. Bekal Ilmu. (Al-Ilmu).

Setiap orang Islam termasuk suami istri wajib mengetahui perkara-perkara yang mendasar
dalam Islam, misalnya :
a. Rukun Islam.
b. Rukun Iman.
c. Marifatullah (mengenal Allah). Minimal sehingga ia yakin dan percaya bahwa Allah
swt satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi, Dialah satu-satunya Tuhan, tiada Tuhan
selain Dia, Dialah diatas segala-galaNya, baik dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya,
serta asma dan sifat-Nya.
d. Marifatur-Rasul (mengenal Rasulullah saw) minimal sehingga ia mengetahui dan
meyakini bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt, seluruh risalah yang
dibawa adalah benar dan wajib diikuti dan sebaliknya segala apapun juga bentuknya
baik agama, ajaran, isme, hukum dan sebagainya yang bertentangan dengannya adalah
bathil dan wajib di tentang dan ditinggalkan, siapa yang mengikutinya akan berhasil
masuk surga dan sebaliknya siapa yang menyelisihinya akan masuk ke dalam neraka.
e. Marifatud-Dienul Islam. (Mengenal Agama Islam), batasan minimalnya hingga ia
yakin bahwa satu-satunya agama yang benar yang mendapat ridho Allah swt yang
pemeluknya akan masuk surga, yang dapat menyelamatkan dari api neraka adalah
Islam, selain pemeluk agama Islam maka dia mendapat murka Allah swt baik di dunia
maupun di akherat dan mereka adalah orang-orang kafir ataupun musyrik, seluruhnya
akan dimasukkan ke dalam neraka meskipun amalannya baik.
Orang Islam tidak boleh sama sekali beranggapan bahwa agama selain Islam adalah
benar karena mengajarkan kebaikan dan melarang yang tidak baik, sebab standar atau
ukuran benar atau tidaknya sesuatu agama tidak cukup hanya ditinjau dari segi
mengajarkan kebaikannya saja, ukuran utamanya justru pada masalah aqidah atau
Itiqod atau keyakinan dengan kata lain pada masalah tauhid.
Hanya Islam saja yang dapat disebut dengan agama tauhid yaitu agama yang meyakini
bahwa Tuhan adalah tunggal, esa dan satu baik pada rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya
maupun asma dan sifat-Nya, yaitu Allah swt.
Sedang agama-agama yanglain seluruhnya adalah agama syirik yaitu agama yang
menyekutukan tuhan atau menganggap ada sekutu baik dalam rububiyah-Nya,
uluhiyah-Nya serta asma dan sifat-Nya, meskipun kadang-kadang seolah-olah
menerima kata-kata bahwa Tuhan itu Esa, tetapi pada kenyataannya mereka meyakini
adanya tuhan bapak, tuhan anak, tuhan yang mengatur laut sendiri, tuhan yang
mengatur bumi sendiri dan sebagainya.
Justru inilah yang membedakan antara agama Islam dan agama yang lainyang perlu
disadari dan dicermati olehpemeluknya sehingga tidak termakan propaganda Iblis
yang mengatakan bahwa semua agama sama, sebab semuanya mengajarkan kebaikan.

Karena keyakinan seperti ini akan membatalkan Iman dan Islam seseorang sebab telah
mengkufuri sebagian dari firman Allah swt, (Q.S Ali Imron (3) : 19).
Khot Arab
Artinya : Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.
Dalam firmanNya yang lain, (Ali Imran (3) : (tidak jelas)).
Khot Arab.
Artinya: Dan barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidak akan diterima (agama itu) daripadanya dan dia di akherat termasuk orangorang yang merugi.
Hal ini bukan berarti semua manusia harus beragama Islam, tidak demikian bahkan
Islam tidak memaksa seseorang untuk memasukinya.
Allah swt berfirman, (Q.S. Al-Baqarah (2) : 256).
Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat, karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang pada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan pernah putus. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
Jadi bagaimana sikap Islam terhadap agama-agama lain selain Islam.
a.Tidak mengakui kebenarannya atau dengan kata lain bahwa semua agama selain
Islam adalah agama yang sesat dan batil.
b. Islam hanya mengakui keberadaan agama-agama tersebut artinya Islam memberikan
kebebasan akan wujudnya agama-agama selain Islam, meskipun menurut prinsipnya
bahwa agama-agama tersebut adalah batil.
Demikianlah hikmah Allah swt, untuk menguji manusia adapun secara detailnya
bagaimana Islam bermuamalah dengan agama-agama tersebut, silahkan anda merujuk
kepada buku-buku fiqih, hal tersebut sudah diatur dengan selengkap-lengkapnya.
f. Disamping ilmu yang telah disebutkan diatas yaitu berkenaan dengan aqidah, maka
setiap muslim juga dituntut untuk mengetahui ilmu fardhu ain dalam urusan fiqih
(ibadah) dan sebagainya, misalnya tata cara shalat, wudhu dan sebagainya.
g. Dan ilmu-ilmu lain yang mau tidak mau mesti memahami dalam rangka mencari ridho
Allah swt dan meraih pahalaNya.
2. Bekal Takwa (lihat keterangan takwa pada syarat-syarat Laa Ilaaha Illallaah, pada
halaman 47.).
Seorang suami wajib menanamkan pada dirinya dan istrinya bahwa dimanapun juga
berada dan kapanpun juga waktunya, baik sendirian maupun bersama orang banyak untuk
tetap takut kepada Allah swt, takut akan murkaNya dan siksaNya, yaitu dengan
menunaikan seluruh perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya dengan kata lain
mengamalkan segala yang ada dalam Alquran dan Assunnah, termasuk mensyukuri

nikmat yang Allah swt karuniakan kepadanya meskipun kelihatannyahanya sesuap nasi
dan beberapa rupiah uang diterimanya dengan penuh qonaah (rasa puas) tanpa adanya
perasaan grundel.
Disamping itu selalu dituntut untuk mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi
kematian, sudah cukup atau belum bekal yang akan di bawa ke dalam samudera yang
tidak bertepi ini atau dalam rantau yang panjang dan tidak berkesudahan
Dan Takwa adalah bekal yang terbaik.. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 197).
3. Bekal Yakin (Yaaqinu).
Seorang suami diharapkan dapat membimbing istrinya untuk dapat meyakini seyakinyakinnya, bahwa seluruh yang datang dari Allah swt dan Rasul-Nya adalah benar baik
yang terdapat dalam Alquran maupun Assunnah, baik yang berhubungan dengan
masalah-masalah aqidah, ibadah maupun minhajul hayah, baik urusan duniawi maupun
ukhrowi, termasuk janji-janji Allah swt dan Rasul-Nya, misalnya Allah swt tidak akan
menzalimi hamba-hambaNya, Allah swt akan selalu beserta orang-orang yang beriman,
menguatkannya dan menolongnya, jika pada suatu saat terlihat pada segi lahirnya kalah,
maka sebenarnya pada kekalahan itu terkandung hikmah, keadilan dan maslahah, sebab
Allah swt tidak melakukan sesuatu tanpa ada hikmah di sebaliknya.
Singkatnya seluruh nama-nama Allah dan sifat-sifatNya serta apa yang terkandung dalam
nama-nama dan sifat-sifatNya wajib diyakini dengan sebenarNya.
Kata Asy-Syaikh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, bahwa yakin dan iman itu ibaratnya seperti
ruh dan jasad, jasad tidak akan dapat hidup tanpa ruh dan sebaliknya ruh tidak sempurna
tanpa adanya jasad.
Yakin ada tiga tingkatan :
a. Ilmul Yakin (Ilmul Yaqiin). (Q.S. (102) : 5)
b. Ainul Yakin (Ainul Yaqiin). (Q.S.(103) : 7)
c. Haqqul Yakin (Haqqul Yaqiin).
Sebagai contoh, untuk memudahkan dalam memahami tiga martabat (tingkatan)
yakin tersebut misalnya,
Ada seorang teman yang memberitahu kepada anda bahwa ia mempunyai madu asli
dari Flores dan anda tidak meragukan sama sekali tentang kejujuran teman ini, maka
berarti anda yakin bahwa teman anda tersebut mempunyai madu asli dari Flores,
sebagaimana diberitahukan, ini disebut Ilmul Yakin.
Lalu teman itu memperlihatkan kepada andamadu yang diberitakan tadi dan anda
menyaksikandenganmata kepala anda sehingga anda bertambah yakin, maka ini
disebut Ainul Yakin,
Kemudian setelah anda mencicipi dan merasakan madu tersebut, maka ini disebut
martabat yang ketiga, Haqqul Yakin yaitu yakin yang sebenar-benarnya yakin.
Misalnya tentang surga dan neraka,

Sekarang berdasarkan firman Allah swt dan sabda Rasul-Nya saw, kita mengetahui
tentang surga dan neraka, ini disebut Ilmul Yakin, sebab mengetahuinya berdasarkan
ilmu.
Nanti akherat apabila ahli surga dikumpulkan dalam posisi tertentu dan diperlihatkan
kepada mereka surga, demikian juga sebaliknya calon penghuni neraka ditampakkan
kepada mereka Jahannam, maka yang seperti ini disebut : Ainul Yakin, sebab telah
melihat dengan mata sehingga bertambah yakin dari sebelumnya, kemudian jika
masing-masing telah masuk dimana penduduk surga masuk kedalam surga dan
penduduk neraka masuk kedalam neraka, maka ketika itu tingkatannya menjadi
Haqqul Yakin.
Dalam tingkatan atau martabat Ilmul Yakin dituntut menunaikan tiga perkara,
3. Qobuulu maa Dzoharo minal Haqqi Taaala. : maksudnya menerima segala
yang dzhahir yang datang daripada Allah Taala seperti perintah-perintah-Nya,
larangan-larangan-Nya, syariat-Nya, agama-Nya yang dibawa oleh RasulullahNya, kita menerima dengan penuh kepatuhan, tunduk dan menyerah kepada
rububiyah-Nya dan benar-benar menghamba kepada-Nya.
4. Qobuulu maa ghooba lil Haqqi Taaala. Menerima segala yang gaib bagi
Allah swt, maksudnya mengimani segala yang gaib yang diberitakan olehAllah
swt, melalui lisan Rasul-Nya saw, berhubungan dengan hal-hal yang dijanjikan
seperti surga, neraka dan sebelumnya misalnya, shirat, mizan, hisab dan
sebelumnya misalnya, langit pecah, bintang berjatuhan, gunung-gunung
dihancurkan, alam semesta dilipat serta sebelum itu juga tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan alam barzakh atau alam kubur baik nikmatnya maupun
siksanya.
5. Al Waqoufu Ala maa qooma bil Haqqi Taaala mendudukkan antara Allah
swt pada kedudukan yang sebenarnya, baik dari segi nama-nama-Nya, sifatsifat-Nya, serta afal (perbuatan)Nya, sebagaimana penjelasan-penjelasan yang
diuraikan dalam Tauhid Asma wa Shifat.
Jika suami istri telah memiliki keyakinan seperti ini, maka Insya Allah, segala
urusan dan masalah yang dihadapi akan menjadi mudah.
Ya Allah berikan kepada kami bagian dari keyakinan, yang dengannya Engkau
jadikan mudah segala problema dan permasalahan kehidupan dunia kami.
4. Bekal Tawakal (At-Tawakkal).
Allah swt berfirman,
(Q.S. Al Maidah (5) :26)
Khot Arab.
Artinya : Allah berfirman, (Jika demikian) maka sesungguhnya negeri itu diharamkan
atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka berputar-putar kebingungan

di bumi (padang Tih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orangorang fasik itu.
(Q.S. Ibrahim (14) :12).
Khot Arab.
Artinya : Dialah Allah yang memiliki segala apa yang dilangi dan dibumi. Dan
kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih
(Q.S. Ath-Tholaq (65) :3).
Khot Arab.
Artinya : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang di(kehendaki)-Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(Q.S. Al-Mumtahanah (60) :4).
Khot Arab.
Artinya : (Ibrahim berkata), Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami
bertawakkal dan hanya kepad Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah
kami kembali.
(Q.S. Al-Mulk (67) :29),
Khot Arab.
Artinya : Mereka mengucapkan Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang zalim.
(Q.S. Al-Furqan (25) :58).
Khot Arab.
Artinya : Dan bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup (Kekal) Yang tidak mati,
dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa
hambanya.
(Q.S. Ali Imran (3) :195).
Khot Arab.
Artinya : Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara
kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah keturunan dari
sebagian yang lain, Maka orang-orang yang berhijrah, diusir dari kampung
halamannya, yang disakiti pada jalanKu, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah
akan Ku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke
dalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan
di sisi Allahlah pahala yang baik.
(Q.S. Ibrahim (14) :12).
Khot Arab.

Artinya : Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka, Kami sungguhsungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami.
Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, Kami pasti akan membinasakan orangorang zalim itu
(Q.S. Ali Imran (3) :172).
Khot Arab.
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah
mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang yang berbuat kebaikan
diantara mereka dan bertakwa ada pahala yang besar.
(Q.S. Al-Anfal (8) :2).
Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka apabila disebut
nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayatayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakal.
Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim yaitu
hadits yang menerangkan ada tujuh puluh ribu orang-orang yang akan masuk surga tanpa
hisab.
Khot Arab.
Artinya : Mereka orang-orang yang tidak meminta ruqyah1, tidak bertathayyur2 dan
tidak melakukan kai3. dan kepada Rabb (Tuhan) mereka, mereka bertawakkal.
Penjelasan
1. Tidak meminta Ruqyah : maksudnya tidak sedikit-sedikit meminta ruqyah, sehingga
dengan perbuatan demikian menipiskan atau melemahkan tawakkalnya kepada Allah swt.
2. Bertathoyyur : merasa sial karena ada sesuatu, misalnya akan pergi tahu-tahu melihat
burung atau mendengar suaranya dan sebagainya akhirnya tidak pergi.
3. Tidak melakukan kai, maksudnya dengan melakukan tekhnik pengobatan yang
menggunakan besi yang dibakar atau dipanaskan kemudian ditempelkan pada tubuh si
sakit. wallahu alamDan dalam hadits shahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim,
Hasbunallahu wanimal wakiil, artinya : cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik penolong, ayat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s ketika dilemparkan ke
dalam api dan juga diucapkan oleh Nabi Muhammad saw ketika dikatakan kepadanya,
Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
takutlah kepada mereka! maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan mereka
menjawab, Hasbunallahu wanimal wakiil,
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan, Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang

kamu, karena itu takutlah kepada mereka Maka perkataan itu menambah keimanan mereka
dan mereka menjawab, Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaikbaik pelindung (Q.S. Ali Imran (3): 173).
Dan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim bahwa
Rasulullah saw berdoa,
Khot Arab.
Artinya : Ya Allah kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku
bertawakal, kepadamu aku kembali dan dengan-Mu aku bertarung (melawan musuh), Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung dengan keperkasaan-Mu tiada Ilah (Tuhan) selain
Engkau (aku berlindung kepada-Mu dari) Engkau sesatkan aku, Engkau Maha Hidup dan
tidak pernah mati, sedang jin dan manusia adalah mati.
Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Umar r.a haditsnya marfu.
Khot Arab.
Artinya : Seandainya kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal
kepada-Nya, tentu Dia akan memberi rizki kepadamu sebagaimana Dia memberi rizki
kepada burung, yang ia pagi-pagi terbang dalma keadaan perutnya kenyang, dan sore hari
kembali dalam keadaan kenyang.
Dalam kitab As-Sunan dari Anas r.a berkata, Rasulullah telah bersabda barangsiapa
membaca, yakni ketika keluar dari rumahnya,
Khot arab Bismillahi tawakkaltu alallaah, walaa haula walaa quwwata illa billah dst
Artinya : Dengan Nama Allah aku bertawakal kepad-Mu dan tiada daya dan kekuatan
melainkan dengan allah, dikatakan kepadanya, engkau telah diberi petunjuk, engkau telah
dijaga, engkau telah dicukupkan, maka syetan berkata kepada syetan yang lain, bagaimana
kamu akan mampu menggoda orang

yang telah dijaga, diberi petunjuk dan telah

dicukupkan?
Para ulama berbeda-beda dalam memberikan makna Tawakal, disini dituliskan sebagiannya
saja antara lain :
1. Imam Ahmad rhm berkata, tawakal adalah amalan hati. Artinya tawakal adalah amalan
yang bersifat hati, tersembunyi, bukan diucapkandenganlisan dan bukanpula dilakukan
dengan anggota badan dan ia merupakan ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari.
2. Berkata Abu Turab An-Nakhsyabi rhm, Tawakkal adalah menceburkan diri atau
menyibukkan badan dalam ubudiyah, dan menggantungkan hati dengan rububiyah,
tumaninah atau tenang kepada kifayah (kecukupan), maka jika ia diberi ia bersyukur dan
jika ditahan haknya atau tidak diberi ia bersabar.
Maka beliau menjadikan tawakal terdiri dari 5 perkara:
a.Menunaikan gerakan-gerakan ubudiyah, misalnya shalat, puasa dan lain sebagainya.
b.Menggantungkan hati dengan pentadbiran atau pengaturan Rabb (Tuhan) atas dirinya.
c.Tenang menghadapi qodho dan qodar-Nya.

d.Tentaram dan tenang serta merasa cukup kepada-Nya.


e.Syukur
3. Abu Yakub An-Naharjuri rhm berkata, Tawakal kepada Allah dengan kesempurnaan dan
sebenar-benar tawakal adalah sebagaimana yang terjadi pada diri Nabi Ibrahim a.s, sewaktu
mengatakan kepada Malaikat Jibril a.s Amma Ilaika falaa artinya : Adapun kepadamu
maka tidak maksudnya Nabi Ibrahim a.s tidak memerlukan bantuan malaikat Jibril a.s
tatkala hendak atau sedang dibakar oleh Namrudz-, karena Nabi Ibrahim a.s meyakini
bahwa seluruhnya tidak ada tempat bergantung, hanya Allah sajalah tempat bergantung,
maka Allah tidak melihat satu sekutupun selain Allah, yang bersama dengan-Nya.
4. Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rhm berkata, bahwa hakekatnya tawakal itu adalah hal
yang terdiri dari kumpulan beberapa perkara, yang mana tawakal itu tidak akan sempurna
melainkan dengannya dan masing-masing menunjuk kepada salah satu dari perkara-perkara
tersebut atau dua perkara atau lebih dari itu, yaitu,
a) Derajat pertama : Marifat (mengenal) Rabb (Tuhan) dan sifat-sifat-Nya, antara lain
kekuasaan-Nya, kecukupan-Nya, terus-menerus mengurus makhluk-Nya, penyelesaian
segala urusan kepada ilmu-Nya dan sumber segala urusan dari kehendak-Nya dan
kekuasaan-Nya.
b) Derajat kedua : Menetapkan ada sebab musabab.
c) Derajat ketiga : Menghunjamnya hati pada kedudukan tauhid tawakkal, artinya
hatinya bersih dari segala syirik ia hanya bergantung kepada Allah swt saja.
d) Derajat keempat : Menyandarkan hati kepada Allah, bersandar kepada-Nya dan
tenteram kepada-Nya.
e) Derajat kelima : Husnudzhon kepada Allah Azza wa Jalla.
f) Derajat keenam : hati menyerah sepenuhnya kepada-Nya, dan mempertautkan seluruh
pendorong-pendorongnya kepada-Nya serta tidak membantah sama sekali.
g) Derajat ketujuh : Tafwidh (menyerah sepenuhnya). Tafwidh merupakan ruh, inti dan
hakekat tawakal, yaitu meletakkan atau menyerahkan segala urusan kepada Allah swt,
menurunkan atau memberikan urusan-urusan itu kepada-Nya sebagai tuntutan dan
pilihan bukan karena tidak suka ataupun terpaksa. Tetapi penyerahan (tafwidh)nya
bagaian seorang bayi yang masih belum bisa mengurus dirinya sendiri sehingga
menyerahkan segala urusannya kepada orang tuanya, ia mengetahui bahwa orang tuanya
menyayangi dan mengasihinya serta sempurna kecukupannya, baik kepemimpinannya
dan kepengurusannya, baginya dan ia memandang bahwa kepengurusan orang tuanya
bagi dirinya lebih baik daripada kepengurusan dirinya sendiri terhadap dirinya, dan
dalam memenuhi kemaslahatan dan keperluan dirinya, dan dalam memenuhi
kemaslahatan dan keperluannya, orang tuanya lebih baik daripada dirinya sendiri.
Oleh karena itu tidak ada cara yang terbaik selain menyerahkan sepenuhnya segala
urusannya kepada orang tuanya. (silahkan merujuk Madarijus Salikin bab Tawakkal).

5. Bekal Syukur (As-Syukru).


Allah swt berfirman :
(Q.S Al-Baqarah (2) : 172,).
Khot Arab
Artinya Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlh kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah.
(Q.S Al-Baqarah (2) : 152)
khot Arab.
Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(Q.S An-Nahl (16) :120,
Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan
lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlh di atermasuk orang yang
mempersekutukan (Tuhan).
(Q.S An-Nahl (16) : 121)
Khot Arab.
Artinya : (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan
menunjukinya kejalan yang lurus.
(Q.S An-Nahl (16) :78).
Khot Arab.
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengerti suatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar
kamu bersyukur.
(Q.S Ibrahim(14) : 7).
Khot Arab.
Artinya : Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami kan menambah (nikmat) kepadamu, danjika kamu mengingkari
(nikmat)-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
(Q.S Az-Zumar(39) : 7).
Khot arab.
Artinya : Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mud an
Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia
meridhai bagimu kesyukuranmu itu, dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang yang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan
kepadmu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang
tersimpan dalam dada(mu).

(Q.S Saba (34) :13).


Khot arab.
Artinya : Para Jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedunggedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam
dan periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk
bersyukur

(kepada

Allah).

Dan

sedikit

sekali

dari

hamba-hamba-Ku

yang

berterimakasih.
Dan lain sebagainya
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari
Nabi saw, Bahwasanya beliau berdiri shalat sehingga kedua kaki beliau bengkakbengkak (pecah-pecah), maka dikatakan kepada beliau, Engkau berbuat demikian
padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah berlalu maupun yang
akan datang.. Maka Rasulullah saw bersabda, Tidakkah aku (suka) untuk menjadi
hamba yang bersyukur?
Khot Arab.
Artinya : Dan beliau bersabda kepada Muadz bin Jabal r.a, Demi Allah wahai
Muadz bahwasanya aku benar-benar mencintaimu, oleh itu jangan lupa mengucapkan
pada setiap selesai shalat (doa ini) Ya Allah ! tolonglah aku untuk dapat mengingat-Mu,
dan bersyukur kepada-Mu.
Asy-Syaikh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah berkata, bahwa syukur itu didasarkan diatas lima
dasar,
1. Hudluuusy-Syaakiril Masykuur. : Tunduk dan patuhnya orang-orang yang
bersyukur kepada Dzat yang disyukuri (Allah
swt)
2. Wahubbulahu.

: dan cintanya kepada-Nya.

3. Watiraafuhu bi nimatihi.

: dan pengakuan-Nya terhadap nikmat-Nya.

4. Watsataauhu alaihi bihaa..

: dan pujiannya kepada-Nya

5. Waan laa yastamilhaa fiihaa yakrohu : dan nikmat itu tidak dipergunakannya
pada sesuatu yang tidak disukai-Nya.
Syukur ada dua macam.
a.

Syukur yang bersifat umum, yaitu mensyukuri nikmat Allah seperti makanan,
minuman, pakaian, kekuatan badan dan sebagainya.

b. Syukur yang bersifat khusus : yaitu mensyukuri nikmat Allah seperti, nikmat Tauhid,
Iman, kekuatan hati dan lain sebagainya,
Ada tiga derajat (tingkatan dalam bersyukur).
1. Mensyukuri atas nikmat-nikmat yang disukai, ucapan mensyukuri nikmat ini,
Alhamdulillahilladzii binimatihi tatimmu Ash-Shoolihaat. Artinya : Segala puji bagi
Allah Dzat yang dengan nikmat-Nya sempurnalah yang baik-baik.

2.

Mensyukuri terhadap hal-hal yang tidak disukai, ucapan mensyukuri nikmat ini,

Alhamdulillahi ala kulli hall Artinya Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.
Syukur yang kedua lebih sulit daripada syukur yang pertama, oleh karena itu derajatnya
lebih tingi, dan hal ini tidak dapat terjadi kecuali pada diri salah seorang dari dua orang di
bawah ini :
Orang yang tidak membedakan antara semua keadaan, mereka mengatakan Bagiku sama
saja antara ujian yang disukai dan yang tidak disukai, semuanya ia terima dengan
bersyukur. Sebagai tanda ridho-Nya terhadap segala yang terjadi pada dirinya.
Orang yang membedakan keadaan, ia tidak menyukai ujian yang ifatnya bukan nikmat
(sesuatu yang dibenci), dan ia pun tidak suka jika tertimpa, lalu apabila ternyata terkena
musibah tersebut ia bersyukur kepada Allah, yang

mana syukurnya adalah sebagai

pengekangan atau pengendalian diri dari kemarahannya terhadap Dzat yang mengenakan
musibah terhadapnya, menutupi rasa kecewanya dan memperhatikan adab-adab dan etika
bahwa menurut ilmu dan adab seorang hamba dituntut untuk bersyukur kepada Allah swt,
yaitu orang yang ridho terhadap qodho-Nya (kekuasaan)-Nya.
3. Tidak ada yang disaksikan oleh hamba (yang menerima nikmat) kecuali Allah swt sebagai
pemberi nikmat.
Jika ia hadir dihadapan Dzat yang memberi nikmat sebagai hamba sahaya, maka ia
akan memandang bahwa nikmat yang diberikan kepadanya sungguh sangat besar.
Jika ia hadir di hadapan-Nya karena cintanya , maka ujian-ujian atau tekanan-tekanan
hidup akan dirasakan manis olehnya, sebab ujian tersebut datang dari Dzat yang
mencintainya.
Dan jika ia hadir dihadapa-Nya semata-mata sebagai bentuk peng-Esa-an kepada-Nya
ansich, maka tatkala itu seorang hamba tidak menyaksikan bersama-Nya nikmat
maupun ujian (tekanan), artinya semuanya tidak ada masalah bagi dirinya, yang penting
Allah swt, jadi perhatiannya sepenuhnya kepada-Nya tanpa memandang apakah
pemberian-Nya merupakan nikmat ataukah ujian wallahu alam-. (silahkan merujuk
Madarijus Salikin pada bab syukur ).
Ada juga sebagian ahlul ilmi yang mengatakan bahwa, syukur ialah,
Mengamalkan sesuatu yang diperintahkan (Filul Mamuur).
Meninggalkan sesuatu yang dilarang (Tarkul Mahdzhuur).
Bersabar terhadap sesuatu yang ditakdirkan (Ash-Shobaru Alal Maqduur.)
6. Bekal Sabar (Ash-Shobaru).
Imam Ahmad rhm berkata, Alquran membicarakan tentang sabar kurang lebih dalam 90
tempat. Sabar hukumnya wajib menurut ijmaul ummah, ia separuh iman karena iman ada
dua paruh, yang separuh adalah sabar dan separuh lagi adalah syukur.
Sabar disebutkan dalam Alquran diatas 16 macam :

a) Bentuknya perintah antara lain dalam


Alquran surat Al-Baqarah (2) : 35 :
Khot Arab.
Artinya : Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik, dimana yang kamu sukai dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
dzhalim
b) Bentuknya larangan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan sabar
Allah swt berfirman dalam (Q.S Al-Ahqaaf (46) : 35).
Khot Arab.
Artinya : Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul yang bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab)
bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang yang diancamkan kepada mereka
(mereka merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang
hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum
yang fasik.
c) Pujian terhadap pelakunya, Allah swt berfirman dalam Alquran surat Ali Imran
(3) : 17
Khot Arab.
Artinya : (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur
d) Pelakunya dicintai oleh Allah.
e) Pelakunya mendapatkan kebersamaan Allah., firman Allah swt dalam surat Al-Anfal
(8) : 46.
Khot Arab.
Artinya : Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantahbantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
f) Allah swt memberitakan bahwa sabar adalah kebaikan bagi pelakunya. Firman Allah
swt surat An-Nahl (16) : 126.
Khot Arab.
Artinya : Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kamu. Akan tetapi jika kamu bersabar,
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang bersabar.
g) Akan dibalas lebih baik dari amalnya. Firman Allah swt surat An-Nahl (16) : 96.
Khot Arab.

Artinya : Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah
kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
h) Akan dibalas tanpa hitungan (tidak terhingga). Firman Allah swt surat Az-Zumar (39)
: 10,
Khot Arab.
Artinya : Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada
Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan
bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hnaya orang-orang yang bersabarlah yang
akan dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
i) Berita gembira bagi orang yang sabar. Firman Allah surat Al-Baqarah (2) : 155,
Khot Arab.
Artinya : Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadmu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
j) Allah menjamin akan menolong dan memberi bantuan kepada orang yang sabar,
perhatikanlah firman Allah berikut ini (Q.S Ali Imran (3) : 125).
Khot Arab.
Artinya : Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang
menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah akan menolong kamu
dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
k) Allah swt memberitakan bahwa orang yang sabar adalah ahlul azaim (orang yang
memiliki keteguhan hati). Firman Allah surat Asy-Syuaraa (42) : 43
Khot Arab.
Artinya : Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan)
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.
l) Allah swt memberitahukan bahwa tidak akan mendapatkan amal shaleh dan balasannya
serta bagian yang besar melainkan orang-orang yang sabar.
Firman Allah dalam surat Al-Qashash (28) : 80
Khot Arab.
Artinya : Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu Kecelakaan yang besarlah
bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal
sale, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar.
Demikian juga dengan Firman Allah surat Fushshilat (41) : 35,
Khot Arab.
Artinya : Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orangorang yang sabar, dan (sabar) itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orangorang yang mempunyai keberuntungan yang besar..

m) Pemberitaan bahwa yang dapat mengambil manfaat ayat-ayat dan pelajaran adalah
Ahlus-Shobar. Firman Allah surat Ibrahim (14) : 5,
Khot Arab.
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayatayat Kami (dan Kami perintahkan kepadanya) : Keluarkanlah kaummu dari gelapgulita kepada cahaya yang terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada harihari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi setiap orang yang penyabar dan banyak bersyukur.
n) Pemberitaan bahwa keberuntungan yang dicari lagi disukai selamat dari sesuatu yang
dibenci lagi menakutkan dan masuk surga adalah diperoleh dengan kesabaran. Firman
Allah surat Ar-Radu (13) : 26,
Khot Arab.
Artinya : Allah luaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa saja yang Dia
kehendaki, mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia
itu (dibanding dengan) kehidupan akherat hanyalah kesenangan yang sedikit
o) Perilaku sabar akan mewarisi derajat keimamahan (kepemimpinan) lihat firman Allah
surat As-Sajdah (32) : 24,
Khot Arab.
Artinya : Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini
ayat-ayat kami.
p) Allah swt menggandengkannya dengan kedudukan Islam dan Iman, sebagaimana
Allah swt telah menggandengkannya dengan yakin dan dengan iman, dengan takwa dan
tawakal, dengan syukur, amal shaleh dan rahmah.
Adapun makna sabar yang disyariatkan adalah sebagai berikut :
Habsun-nafsi anil Jazai wat-tasakhkhuthi, wa habsul-lisaani anisy-syakwi, wa habsuljawaarihi anit-tasywiisy.
Artinya : Mengekang atau mengendalikan diri dari keluh kesah dan grundel dan
mengendalikan lisan dari mengaduh serta mengendalikan anggota badan dari berbuat
keributan.
Sabar ada 3 macam :
a.Sabar dalam mentaati Allah swt.
b. Sabar dari maksiat terhadap Allah swt (dalam meninggalkan maksiat).
c.Sabar menerima ujian Allah swt.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa masa kini adalah masa-masa yang boleh dibilang masa
kesabaran, karena begitu diperlukan kepadanya dalam menghadapi banyaknya ujian, tekanan,
cobaan, dugaan dan fitnah yang memerlukan kesabaran,

Bersabar diatas dien (agama) berarti teguh dan tetap diatasnya, tidak kembali ke
belakang alias mundur atau melemah atau gojak-gajek (ragu-ragu).
Bersabar diatas dakwah, jihad, infak fie sabilillah dan seluruh amalan yang diperlukan
untuk dakwah termasuk pengorbanan jiwa, harta atau yang lainnya.
Bersabar dalam menghadapi intimidasi, tekanan, siksaan, orang-orang musyrik,
munafik dan orang-orang fasik, maka jangan sampi orang-orang ini mengeluarkannya
dari garis khitthahnya, jangan terlalu cepat menarik diri dari manhaj yang telah diyakini
dan tenteram dengannya, bahkan mesti harus tetap teguh berada diatas manhajnya tanpa
memperdulikan gertakan sambal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak yakin
(musyrik, munafik dan fasik).
Bersabar dalam menghadapi kekurangan dan ketimpangan yang terjadi dalam barisan
orang-orang yang beriman, perlu disadari bahwa umat yang baru dalam keadaan kalah
itu banyak dihinggapi penyakit, sangat sedikit yang dapat kita temukan dalam keadaan
sempurna sesuai dengan harapan dalam segala aspeknya, oleh karena itu perlu
kesabaran jangan sampai karena melihat kekurangan akhirnya uzlah meninggalkan
barisan atau shaf orang-orang beriman.
Bersabar dari maksiat yang tersebar luas dan merajalela sehingga begitu sulit untuk
menyelamatkan diri darinya diperlukan kesungguhan ang serius dan mencurahkan
segala kepayahan untuk menghindar darinya.
Rasulullah saw telah mengisyaratan bahwa pada suatu saat nanti Islam akan menjadi asing
lagi sebagaimana semula ia datang, hari ini Islam yang benar yang sesuai dengan Islam yang
dibawa oleh Rasulullah saw, sungguh telah menjadi asing, maka orang yang berpegang
dengan sunnah dan yang bersabar diatas dien (agama) bagaikan orang yang memegang bara
api, merasakan getir dan panasnya yang setiap saat hendak mencampakkannya dan
melepaskannya.
Khot Arab.
Artinya : Dari Anas bin Malik r.a berkata, Telah bersabda Rasulullah saw, Akan datang
kepada manusia satu zaman yang mana orang yang bersabar pada mereka diatas dien
(agama)nya bagaikan orang yang memegang bara api. (H.R At-Tirmidzi, silahkan merujuk
pada Al-Ghuraba karangan Salman Al-Audah).
Sabar ada 3 macam :
a) Ash-Shobru billah

: Sabar dengan Allah, maksudnya kesabarannya semata-mata

karena pertolongan Allah dan hanya Allahlah yang menjadikan ia bisa bersabar,
Bersabarlah hai Muhammad dantiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan
Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu
bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan(Q.S An-Nahl (16) : 127)
b) Ash-Shobru lillah

: Sabar untuk Allah, maksudnya bahwa yang mendorong ia

bersabar adalah cinta kepada Allah, menghendaki wajah-Nya dan untuk mendekatkan diri

kepada-Nya, bukan untuk menampakkan kekuatan dirinya, mencari pujian manusia dan
bukan untuk mencari keduniaan yang lain.
c) Ash-Shobru maallah

: sabar bersama Allah, maksudnya seorang hamba bersabar

dalam mengikuti segala ketentuan dan hukum-hukum-Nya, melaksanakan segala perintahNya, dengan kata lain ia telah menjadikan dirinya berdiri tegak diatas perintah-perintah
Allah dari segala sesuatu yang dicintai-Nya.
7. Bekal Zuhud di dunia.
Allah swt berfirman,
Khot Arab.
Artinya : Apa yang ada disisimu akan lenyap dan apayang ada di sisi Allah adlah kekal.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S (16) : 96)
Khot Arab.
Artinya : Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah
bagaikan air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya
tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang
diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehdiupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
saleh adlah lebih baik pahalanya di sisi tuhanmu

serta lebih baik untuk menjadi

harapan. (Q.S Al-Kahfi (18) : 45-46)


Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang paling
baik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa
yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (Q.S Al-Kahfi (18) : 7-8)
Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan)
yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanamtanaman di bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga
apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannnya, dan
pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka

pasti mengasainya, tiba-tiba datanglah

kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanamtanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah
tumbuh kemarin. Demikian Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada
orang-orang yang berfikir. (Q.S Yunus (10) : 24).
Khot Arab.
Artinya : Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami
berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bungan kehidupan dunia untuk

Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih
kekal (Q.S Thaha (20) : 131).
Khot Arab.
Artinya : Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. (Q.S Al-Ala
(87) : 16).
Khot Arab.
Artinya : Sedang kehidupan di akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S Al-Ala
(87) : 17).
Khot Arab.
Artinya : Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang
satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tanggatangga (perak) yang mereka menaikinya. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak)
bagi rumah-rumah mereka dan begitu pula dipan-dipan yang mereka bertelekan
diatasnya. Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). dan
semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat itu
di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (Q.S Al- (43) : 33-35).
Khot Arab.
Artinya : Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan
dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanamtanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu
lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain
hanyalah kesenangan yang menipu (Q.S Al-Ala (87) : 16).
Makna Zuhud menurut sebagian ahlul ilmi :
a. Imam Ahmad bin Hanbal rhm berkata, zuihud di dunia adalah memendekkan anganangan.

Dalam riwayat lain beliau menyatakan bahwa zuhud adalah tidak bergembira
(berbangga)

riakarena

mendapatkan

keduniaandan

tidak

sedih

jika

tidak

mendapatkannya, beliau ditanya tentang seorang laki-laki yang mempunyai uang


seribu dinar, apakah orang tersebut bisa dikatakan sebagai orang yang zuhud, maka
beliau membenarkannya, tetapi dengan syarat ia tidak berbangga (gembira) jika
bertambah dan tidak bersedih hati jika berkurang.
b. Abdullah bin Mubarok rhm seorang Alim lagi Mujahid berkata, Zuhud adalah
Tsiqqoh (menaruh kepercayaan) kepada Allah disertai dengan mencintai kefakiran.
c. Berkata Junaid rhm, Zuhud yang terdapat pada firman Allah (Q.S (57) : 23) bahwa
zahid (orang yang zuhud) itu tidak bangga dengan wujudnya sesuatu dari
keduniawiandan tidak pula berduka cita karena hilangnya sesuatu daripadanya.
d. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rhm berkata, Zuhud adalah meningalkan sesuatu yang
tidak bermanfaat di akhirat dan wara adalah meninggalkan sesuatu yang
dikhawatirkan akan membawa madharat di akherat.
e. Berkata lagi Imam Ahmad bin Hanbal rhm, :Zuhud ada tiga wajah :
Meninggalkan yang haram, ini jenis zuhud orang awam.
Meninggalkan yang lebih dari yang halal, artinya meskipun barang itu halal ia tidak
mau mengambil banyak zuhud jenis ini adalah zuhudnya orang-orang yang khusus.
Meninggalkan segala yang menyibukkan dirinya dari beribadah kepada selain Allah.
Zuhud jenis ini adalah zuhudnya para Arifin (orang-orang yang bermakrifat kepada
Allah).
Perlu diingat dan diketahui bahwa zuhud tidak berarti menolak untuk memiliki segala
sesuatu yang bersifat duniawi seperti harta, wanita, tahta dan sebagainya, sebagaimana
yang difahami oleh sebagian orang sufi yang mewarisi agama animisme Hindu sehingga
ada diantara mereka selama 20 hari tidak makan, bahkan ada yang lebih dari itu, ada yang
tidak mau mencicipi daging binatang yang berdarah, ada yang menghindar sama sekali
dari perempuan, ada yang tidur berbulan-bulan dan sebagainya.
Semua bentuk zuhud seperti ini adalah zuhud konyol lagi sesat, pelakunya rugi di dunia
dan di akherat.
Sebagai contoh untuk menguatkan keterangan ini,
Nabi Sulaiman dan Nabi Daud alaihimussalaam adalah manusia yang paling zuhud
pada zamannya, akan tetapi beliau memiliki segala-galanya, harta benda, kekuasaan
dan istri-istri dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad saw adalah manusia yang paling zuhud diantara seluruh manusia
yang pernah hidup di muka bumi, tetapi beliau mempunyai istri yang berjumlah lebih
dari 9 istri.

Ali bin Abi Thalib, Abdur-Rahman bin Auf, Zubair, Utsman bin Affan radhiallahu
anhum ajmaiin mereka adalha orang-orang zuhud namun demikian mereka
mempunyai harta benda.
Hasan bin Ali r.a termasuk orang yang paling zuhud, meskipun beliau adalah seseorang
yang paling mencintai perempuan sehingga berulang kali menikah dan beliau juga
termasuk orang yang kaya.
Abdullah bin Mubarak rhm adalah imamnya para zuhad (orang-orang yang zuhud)
dikalangan tabiin namun demikian beliau mempunyai banyak harta dan mujahid besar
dan akhirnya beliau syahid di laut semasa memerangi pasukan salib di Thurthus.
Demikian pula Al-Laits bin Saad beliau termasuk orang yang zuhud akan tetapi
memiliki modal uang atau harta yang banyak, dan sebagainya.
Dalam masalah zuhud ada ucapan yang sangat bagus yaitu kata-kata Al-Hasan atau yang
lainnya, bahwa zuhud di dunia itu bukannya dengan mengharamkan yang halal atau
menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud adalah sesuatu yang ada di tangan Allah itu lebih
kamu percayai daripada yang ada di tangan kamu sendiri, dan pahala musibah jika kamu
ditimpa musibah- itu lebih kamu gandrungi daripada tidak menimpa kamu, menurut AsSyaikh Ibnul Qoyyim rhm, ini adalah makna zuhud yang paling merangkumi dan paling
baik wallahu alam-.
8. Bekal Al-Itsaar (lebih mementingkan). Kehidupan akherat, ayat-ayat tentang ini bisa
merujuk kepada ayat-ayat yang terlah tercantum dalam pembahasan tentang Bekal Zuhud di
Dunia.
Kemudian keterangan tentang bab ini bisa dihubungkan pada Petunjuk Praktis Mendidik
Istri poin ke 9. disini saya tambahkan sedikit bagaimana Allah swt memberi petunjuk
kepada Rasulullah saw agar membimbing istri-istrinya supaya tidak mencintai dunia dan
lebih mementingkan kehidupan akherat.
Allah berfirman (Q.S Al-Ahzab (33) : 28-29).
Khot Arab.
Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, Jika kamu sekalian menginginkan
kehdiupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu muthah
dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki
(keridhoan) Allah dan Rasul-Nya serta kesenangan di negeri akherat, maka sesungguhnya
Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
9. Bekal Al-Hubbil Jihaadu fii Sabilillah (Cinta Jihad di Jalan Allah).
Allah swt dalam firman-Nya (Q.S At-Taubah (9) : 24), telah menyampaikan atau
mendudukkan cinta jihad di jalan-Nya setelah inta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Khot Arab.
Artinya : Katakanlah jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang engkau khawatiri

kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah LEBIH KAMU
CINTAI DARIPADA ALLAH DAN RASULNYA (DAN) DARI BERJIHAD DI JALAN-NYA,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Bagaimana mungkin kita mengaku sebagai orang yang berima, jika tidak mencintai
diantara amal yang paling dicintai oleh seorang manusia yang paling kita cintai yaitu
Rasulullah saw, sehingga dalam waktu 10 tahun saja selama beliau tinggal di Madinah
atau setelah diizinkan berjihad sebanyak 77 kali beliau melancarkan operasi Jihad Fie
Sabilillah (perang), 29 kali ghazwah yang beliau komandani sendiri dan selebihnya 48
kali sariyah dipimpin oleh salah seorang sahabat yang ditunjuk oleh beliau .
Disebabkan begitu gandrungnya dan cintanya beliau dengan jihad ataupun perang di
dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim beliau menyatakan
seandainya aku tidak khawatir memberatkan kaum muslimin aku akan selalu menyertai
setiap peperangan yang ada.
Adapun hadits tersebut selengkapnya sebagai berikut :
Khot Arab.
Artinya : Telah bersabda Rasulullah saw : Allah menjamin bagi siapa saja yang
keluar pada jalan-Nya, yang manatidak ada yang mengeluarkannya selain Jihad di
Jalan-Ku dan beriman kepada-Ku, serta membenarkan Rasul-Ku, maka Dia adalah
penjamin untuk Aku masukkannya ke dalam syurga atau Aku kembalikan ia kerumahnya
yang ia keluar darinya dengan memperoleh pahala dan ghonimah. Demi jiwa
Muhammad yang berada di Tangan-Nya, tiada satupun luka yang terluka di Jalan
Allahkecuali pada hari kiamat nanti keadaannya sebagaimana ketika terluka, warnanya
warna darah dan baunya bau kasturi (minyak wangi). Dan demi jiwa Muhammad yang
berada di Tangan-Nya, andaikan aku tidak memberatkan kaum muslimin aku tidak akan
duduk untuk tidak ikut pasukan perang yang berperang di Jalan Allah selama-lamanya.
Akan tetapi aku tidak mendapatkan kelapangan lalu aku memberatkan mereka, dan
merekapun tidak ada kelapangan danmemberatkan mereka untuk tidak mengikuti aku.
Dan demi jiwa Muhammad yang ada di Tangan-Nya Sungguh aku menyukai untuk
berperang di Jalan Allah, lalu aku terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh lagi,
kemudian berperang lagi lalu terbunuh lagi.

(H.S.R Imam Muslim dan sebagiannya

dari Imam Al-Bukhari).


Bagaimana kita tidak mencintai amal yang paling utama dalam Islam, ia adalah puncak
amal dalam Islam tidak ada lagi yang lebih atas daripadanya.
Rasulullah saw bersabda dalam as-sunan :
Khot Arab.
Artinya : Kepala pokok segala urusan itu Islam dan tiangnya adalah shalat dan
puncaknya adalah jihad fie sabilillah.

Bagaimana kita tidak mencintai Jihad sedang ribathnya sehari saja dan berangkatnya baik
pagi maupun sore harinya lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Khot Arab.
Artinya : Telah bersabda Rasulullah saw, Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari
di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan apa yang ada diatasnya. Dan tempat
cambuk salah seorang dari kamu di dalam syurga itu lebih baik daripada dunia dan apa
yang ada diatasnya. Dan pergi berjihad di sore hari yang dilakukan oleh seorang hamba
di jalan Allah Taala atau pagi harinya itu lebih baik daripada dunia dan apa yang ada
diatasnya (H.S.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Dan masih beratus-ratus lagi hadits yang semisalnya, bahkan shalat di bumi perang dua
juta kali afdhalnya dibandingkan dengan tempat biasa, bagaimana kita tidak
menggandrungi Jihad??? wallahualam10.Bekal Al-Hubbusy-Syahiidu fii Sabilillah (Cinta Syahid di Jalan Allah).
Allah swt berfirman :
Q.S Ali Imran (3) : 169-171,
Khot Arab
Artinya : Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati , bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dan mendapatkan rezeki. Mereka dalam
keadaan gembira disebabkan karena karuia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka,
dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang
belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula
mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari
Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
Q.S Al-Baqarah (2) : 154,
Khot Arab
Artinya : Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan
Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak
menyadarinya.
Q.S An-Nisa (4) : 74,
Khot Arab
Artinya : Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan
kehidupan akherat, berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah
lalu gugur atau memperoleh kemenangan, maka kelak akan kami berikan kepadanya
pahala yang besar.
Q.S Ali Imran (3) : 195,
Khot Arab
Artinya : Maka Tuhan mereka memperkenankan kepada permohonannya (dengan
berfirman) Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal

diantara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan
dari sebagianyang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung
halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah
akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka, dan pastilah aku masukkan mereka ke
dalam surgayang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan
pada sisi-Nya pahala yang baik.
Q.S Muhammad (47) : 4,
Khot Arab
Artinya : Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak akan menyianyiakan pahala amal mereka.
Q.S At-Taubah (9) : 111,
Khot Arab
Artinya : Sesungguhnya Allah telah memberi dari orang-orang mukmin, diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah,
lalu mereka membunuh atau terbunuh (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
daripada Allah?. Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
itulah kemenangan yang besar.
Masih banyak lagi ayat-ayat yang semacamnya dan berpuluh-puluh lagi ayat yang lai,
diantara kandungannya adalah menerangkan fadhilah mati syahid di medan perang,
bagaimana kita sebagai hamba yang mengaku beriman tidak mencintainya??
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah dan lainnya,
Rasulullah saw merincikan sebagian keutamaan orang yang mati syahid di medan
perangatau di mana saja asal terbunuh fi sabilillah dalam rangka memerangi musuhmusuh Allah, musuh-musuh Rasul-Nya dan musuh-musuh orang-orang yang beriman,
Khot arab.
Artinya : Rasulullah saw bersabda : Bagi orang yang mati syahid di sisi Allah ada 7
perkara :
1. Diampunkan dosanya pada awal kematiannya.
2. Diperlihatkan tempat duduknya di surga.
3. Dan aman dari siksa kubur.
4. Aman dari hari yang amat menakutkan yaitu hari kiamat.
5. Dihiasi dengan hiasan iman serta dipasangkan atau dijodohkan dengan 72
bidadari surga.
6. Diletakkan diatas kepalanya mahkota kebesaran, satu mutiara Yakut
daripadanya lebih baik dari dunia dan apa saja yang ada di dalamnya.
7. Diberi hak untuk memberi syafaat 70 orang daripada keluarganya.

Bagaimana kita tidak mencintai mati syahid, mana ada mati yang lebih mulia dan lebih
nikmat daripada ini, bahkan ada yang menyatakan bahwa nikmat mati syahid adalah
kenikmatan yang paling nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya di
dunia -Subhanallah-, -Wallahu alam14) Seorang suami wajib membimbing istrinya supaya istiqomah dalam beribadah
terutama dalam menunaikan shalat,
Jika rumahnya jauh dari masjid, diusahakan agar bisa berjamaah dirumah dengan
keluarga, jika 5 waktu suami shalat berjamaah di masjid, maka ambillah kesempatan
sekali-kali berjamaah dengan istri pada saat shalat tahajjud.
Sebagaimana yang telah dimaklumi bahwa shalat adalah rukun Islam kedua, maka berarti
tidak ada amalan yang lebih penting dan lebih wajib bagi seseorang yang telah
mengikrarkan dua kalimat syahadat dibandingkan dengan shalat.
Khot Arab.
Artinya : Rasulullah saw bersabda : Amal seorang hamba yang akan dihisab pertama
kali di hari kiamat adalah shalat, apabila shalanya baik, maka akan baiklah seluruh
amalnya dan jika rusak maka rusaklah seluruh amalnya. (Al-Hadits)
Yang dimaksud Al-Ibaad (seorang hamba) dalam hadits ini adalah orang Islam atau
hamba yang beriman dengan kata lain hamba yang telah dinyatakan bahwa rukun Islam
pertamanya (syahadat) telah lulus. Berarti dia bukan orang kafir, bukan orang yang
murtad dan bukan pula orang munafik, sebab untuk tiga golongan manusia ini dan
sejenisnya tidka ada timbangan dan penilaian bagi amal mereka di akherat meskipun
mempunyai seribu satu jasa dan kebaikan semasa hidup di dunia (lihat surat Al-Kahfi (18)
: 103-106).
Maka janganlah kita terperdaya dengan banyaknya amalan shalat kita, sementara kita
tidak pernah memperdulikan syahadat atau aqidah kita, setiap hari kita melakukan dosa
syirik, kufur, nifaq baik ucapan, perbuatan maupupn keyakinan tanpa kita sadari, karena
kelalauian dan kebodohan kita, sehingga diakherat kita termasuk orang-orang yang
merugi Naudzubillahimindzaalik- oleh karena itu waspadalah wahai suami istri
Karena begitu pentingnya peranan shalat, maka didalam Alquran ada sekitar seratus ayat
yang membicarakannya dengan berbagai macam bentuk, ada yang berbentuk perintah dan
ada juga yang berbentuk larangan, misalnya dalam keadaan mabuk tidak boleh
menghampiri shalat, ada juga yang bentuknya menerangkan tentang fungsi dan
peranannya dan lain sebagainya.
Ayat yang memerintahkan tatacara shalat kepada istri-istri yang mukminah tercantum
dalam surat Al-Ahzab (33) :33,
Khot Arab.
Artinya : Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu1, dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu2, dan dirikanlah shalat,

tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah bermaksud
hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlul bait3 dan membersihkan kamu sebersihbersihnya.
Keterangan.
1. Maksudnya : istri-istri Rasul agar tetap di rumah dan keluar bila ada keperluan yang
dibenarkan oleh syara, perintah ini juga meliputi segenap mukminat (perempuan beriman
selain istri-istri Nabi saw).
2. Yang dimaksud dengan jahiliyah dahulu ialah jahiliyah kekafiran yang terdapat sebelum
zaman Nabi Muhammad saw. Dan yang dimaksud dengan jahiliyah sekarang adalah
jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.
3. Ahlul bait disini, yaitu keluarga rumah tangga Rasululllah saw (lihat cataan kaki pada
Alquran dan Terjemahan Depag R.I).
Diantara faidah dan fungsi shalat antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengingat Allah swt.
Allah swt berfirman dalam surat Thoha (20) : 14,
Khot Arab.
Artinya : Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (Tuhan) (yang lain) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatku.
Dalam memahami ayat ini janganlah kita bersikap seperti segolongan orang-orang yang
mengikuti aliran kebatinan, yang katanya. Bagi kami tidak perlu mengerjakan shalat,
sebab kami telah dapat mengingati Tuhan tanpa shalat, shalat itu hanya sekedar
gambar/kulit saja.
Pemahaman seperti ini adalah pemahaman orang yang bodoh, tolol sesat lagi
menyesatkan, tidak memahami maksud daripada ayat tersebut. Dalam ayat ini ada fiil
amr (kata kerja yang bentuknya perintah) yaitu : Aqiimus-Sholaat artinya : Dirikanlah
Shalat perintah dalam ayat ini hukumnya wajib, berarti siapa saja yang meninggalkan
perintah ini telah bermaksiat dan berdosa, persoalannya bukan sekedar mengingat,
bahkan sudah sewajarnya orang yang beriman senantiasa mengingati Allah dalam setiap
ruang, waktu dan tempat, tetapi lebih dari itu bagaimana seseorang dapat melaksanakan
perintah Allah yang berupa mendirikan shalat sesuai dengan sunnah Nabi saw, ketika ia
mengingati Allah, lalu dnegan shalat akan semakin ingat dan dekat kepada-Nya.
Asy-Syaikh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rhm, mengatakan bahwa huruf lam pada kalimat
Li Dzikrii yang termaktub dalam ayat tersebut menurut kebanyakan pakar ilmu Nahwu
adalah Al-Lam Al Waqtiyah maksudnya Inda Dzikrii atau Fii Waqti Dzikrii artinya
ketika mengingati Aku atau pada waktu ingat kepada-Ku. (Madarijus Salikin I/380).
2. Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah swt berfirman (Q.S Al-Ankabut (29) : 45).
Khot Arab.

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Alquran) dan
dirikanlah Shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
lagi mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaan dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
3. Sebagai wasilah (sarana dan perantara) dalam memohon pertolongan kepada Allah swt.
(Q.S Al-Baqarah (2) : 45)
Khot Arab.
Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sungguh yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menambah keyakinan kita akan kebenaran firmanfirman Allah swt, antara lain kebenaran ayat ini, berapa banyak saudara kita seiman yang
menghadapi problem (masalah) baik yang berhubungan dengan urusan diniyah (agama)
maupun duniawiyah, berbagai usaha telah ditempuh belum juga mendapatkan jalan keluar,
akhirnya mereka menjadikan sabar dan shalat sebagai penolongnya, dengan izin Allah swt,
mereka mendapatkan jalan keluar, bahkanada diantaranya yang menderita sakit kronis,
telah berjuta-juta uang habis untuk berobat namun belum sembuh juga, akhirnya mereka
kembali kepada konsep sabar dan shalat -Subhanallah- dengan izin-Nya sembuh dari
penyakit yang dideritanya.
-Wallahu alam4. Hikmah lain bisa mengistirahatkan diri dari rasa kejenuhan, kepenatan, kelelahan,
spaneng (tegang) baik fikiran, baik secara kejiwaan maupun tubuh atau badan wallahu
alam-.
Rasulullah saw apabila menyuruh Bilal bin Rabah r.a untuk membaca Iqomah, sebagai
pertanda bahwa shalat jamaah akan segera didirikan beliau katakana :
Arihnaa Yaa Bilaal
Artinya : Istirahatkan kami wahai Bilal.
5. Dan lain sebagainya silahkan baca buku-buku fiqih.
Karena begitu pentingnya peranan shalat baik di dunia maupupn di akherat, dalam
menggapai kebahagiaan, maka wajib bagi seorang suami maupun istri minimal 5 kali dalam
sehari semalam menunaikannya sesuai dengan tuntunan sunnah, dan sekali-kali jangan
sampai meninggalkan shalatpun, apapun alasannya, dimanapun anda berada, kapanpun dan
bagaimanapun keadaannya, kecuali jika ada uzur syari, yaitu bagi istri karena haidh maupun
nifas.
Ingat bahwa ibadah shalat 5 waktu tidak ada rukhsah atau keringanan, sebagaimana ibadahibadah yang lain misalnya puasa, zakat, haji dan sebagainya.
Maka selama jiwa masih dikandung badan artinya selama masih hidup, bernyawa, seseorang
tetap berkewajiban shalat, jika ia masih dalam keadaan sadar meskipun kaki dan tangannya

sudah hilang atau dalam keadaan telanjang tidak ada satu lembarpun untuk menutupi
auratnya, atau seluruh pakaian yang dipakainya berlumuran dengan najis.
Oleh karena itu alasan seseorang meninggalkan shalat karena pakaiannya najis tidak diterima
oleh syara, ia wajib berusaha mencari pakaian yang suci jika mampu, jika tidak mampu
terpaksa ia melaksanakan shalat meskipun dengan mengenakan pakaian yang terkena najis
Insya Allah- mafu (dimaafkan) karena terpaksa.
Banyak kita dapat dalam masyarakat terutama ketika selama safar (bepergian), seseorang
meninggalkan shalat dengan alasan pakaianya najis atau seorang wanita karena tidak
membawa rukuh (pakaian shalat), yang perlu ditanyakan kenapa tidak membawa rukuh,
maka sikap ini adalah suatu kesalahan, seandainya tidak membawa rukuh ini dijadikan
sebagai alasan meninggalkan shalat, berarti itu satu kesalahan lagi, maka tidak diterima
alasan seorang wanita meninggalkan shalat karena tidak membawa rukuh, jika sudah
berusaha tetapi tidak mendapatkan pakaian yang menutupi auratnya, sedangkan waktunya
tidak cukup untuk pergi mencari pakaian, maka tidak ia terpaksa shalat dengan pakaian yang
dipakainya.
Sebenarnya pakaian untuk wanita muslimah itu sangat praktis, sebab jika ia telah
mengenakan jilbab sebagai pakaian yang diwajibkan keatasnya, maka tidak perlu lagi ia
membaw rukuk, denganjilbab yang dipakai itulah ia menunaikan shalat, bahkan di dalam
sebuah hadits dinyatakan seandainya di bagian ujung jilbabnya terkena najis karena
menyeret tanah, maka tanah tersebut sudah cukup untuk mensucikan bagian lain yang
terkena najis tersebut -Subhanallah-.
Kita harus berusaha mengantisipasi agar tidak ada dari saudara kita yang mengaku muslim
terjebak atau begitu mudahnya merelakan diri meninggalkan shalat, satu ibadah yang begitu
utamanya, sebagai misal shalat 2 rakaat sebelum subuh saja di dalam sebuah hadits
dinyatakan,
Khot Arab.
Artinya : Rasulullah saw bersabda, Dua rakaat fajr itu lebih baik daripada dunia dan apa
yang ada di dalamnya.
Ini baru fadhilah shalat sunnah apalagi yang lima waktu, yang hukumnya wajib tentunya
lebih daripada itu wallahu alam-.
Maka seorang mukmin yang imannya telah menghunjam dan kuat, seandainya ditawarkan
kepadanya uang sebanyak seratus juta, sebagai bayaran supaya ia meninggalkan satu shalat
dari yang lima, tentu ia akan menolaknya.
Disamping ganjaran dan keutamaan shalat begitu tingginya bagi yang menunaikannya,
demikian juga ancaman keras bagi yang meninggalkannya., dalam sebuah hadits shahih
dikatakan,
Khot Arab.

Artinya : Rasulullah saw bersabda, Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat,
maka barangsiapa meninggalkannya, sungguh ia telah kafir.
Maka disini saya berikan beberapa panduan atau kiat, mudah-mudahan bisa membantu
suami istri dan saudara muslim yang lain untuk tetap melazimi, shalat yang lima (subuh,
dhuhur, ashar, maghrib dan isya) dan jangan sampai absent.
Pelaksanaan dan penyajian shalat ditinjau dari bilangan rakaat dan waktu pelaksanaannya
sebagai berikut :
Dalam keadaan normal atau biasa.
Shalat Jama saja.
Shalat Qoshor saja.
Shalat Qodho.
Keterangan :
a.Dalam keadaan normal atau biasa.
Maksudnya tidak ada uzur syarI apapun (tidak sakit, tidak bepergian, tidak terlalu sibuk
yang tidak boleh ditinggalkan, tidak lupa, tidak tertidur, tidak dalam keadaan pingsan dan
tidak dalam keadaan perang dan sebagainya).
Maka dalam keadaan seperti ini shalat dilaksanakan secara normal / biasa baik jumlah
rakaat maupun waktunya berarti jumlah rakaatnya ada 17 rakaat :
- Shalat subuh

rakaat

- Shalat Dzuhur. 4

rakaat

- Shalat Ashar.

rakaat

- Shalat Maghrib. 3

rakaat

- Shalat Isya

rakaat

Adapun jumlah waktunya ada 5 waktu.


Shalat subuh

: Mulai terbit fajar shadiq sampai terbit matahari.

Shalat Dzuhur.

: Mulai matahari condong ke sebalah barat, sampai bayangan


benda lebih panjang dari bendanya.

Shalat Ashar.

: Mulai bayangan benda lebih panjang dari bendanya sampai


terbenam matahari.

Shalat Maghrib.

: Mulai terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah.

Shalat Isya

: Mulai hilangnya mega merah sampai waktu dzhuhur.

b. Shalat Jama saja.


Jama arti bahasanya ialah mengumpulkan maksudnya mengumpulkan dua shalat dalam
pelaksanaannya menjadi watu waktu dan rakaatnya tetap seperti dalam keadaan normal.
Jika shalat lima waktu dilaksanakan dengan jama maka berarti dalam menunaikan shalat
yang 5 (lima), hanya memerlukan tiga waktu saja yaitu :
1. Waktu shalat subuh.
2. Waktu shalat Dzuhur atau Ashar.

3. Waktu shalat Maghrib atau Isya


Shalat-shalat yang bisa dijama (dikumpulkan).
i. Shalat Dzhuhur dan shalat Ashar.
- Jika keduanya dilaksanakan pada waktu shalat Dzuhur disebut jama taqdim, taqdim
artinya mendahulukan atau mengedepankan pelaksanaan shalat ashar pada waktu
shalat Dzhuhur.
- Jika keduanya dilaksanakan pada waktu shalat Ashar maka disebut jama takhir,
karena mengakhirkan pelaksanaan shalat dzhuhur pada waktu shalat Ashar.
ii. Shalat Maghrib dan shalat Isya
- Jika keduanya dilaksanakan pada waktu shalat Maghrib disebut jama taqdim, karena
mendahulukan pelaksanaan shalat Isya pada waktu shalat Maghrib.
- Jika keduanya dilaksanakan pada waktu shalat Isya maka disebut jama takhir, karena
mengakhirkan pelaksanaan shalat Maghrib pada waktu shalat Isya.
Shalat jama meskipun hanya tiga waktu dalam pelaksanaanya atau 4 waktu jika hanya
dua shalat saja yang dijamakan, pelaksanaan shalat yang seperti inimasih atau tetap
termasuk dalam konteks shalat pada waktunya sebab syariat telah menentukanbahwa
shalat dzhuhur mempunyai hak untuk ditunaikanpada waktu shalat ashar dan begitupula
sebaliknya, sholqat Ashar punya hak untuk dilaksanakan pada waktu shalat Dzhuhur,
demikianpula halnya dengan shalat Maghrib dan Isya
Kapan dan Dalam Situasi Apa Shalat Bisa Dijama?
Pembahasan ini sangat penting untuk diketahui terutama bagi mereka yang terkadang
masih meninggalkan shalat karena merasa kesulitan dalam melaksanakannya dan yang
jelas karena imannya masih lemah, adapun bagi yang imannya kuat pembahasan ini tidak
terlalu penting wallahu alam-.
Shalat bisa dijama dalam situasi sebagai berikut :
i. Musyaqqah (dalam kesempitan dan tidak ada kelapangan).
Misalnya : dalam keadaan sangat sibuk, dalam suatu pekerjaan yang tidak bisa
ditinggalkan sebagai contoh orang yang sedang masak makanan, membuat atau
membakar rotidan sebagainya, yang mana jika ditinggalkan masakan akan rusak
sedangkan tidak ada orang lain yang dapat menggantikannya, makak dalam keadaan
seperti ini seseorang bisa atau boleh menjama shalatnya.
Orang yang sedang safar (bepergian) boleh menjama shalatnya karena dalam keadaan
masyaqqoh, tetapi jika masyaqqoh tidak ada lagi misallnya sudah sampai tempat yang
dituju dan dia mempunyai waktu yang longgar dan lapang maka sebaiknya wallahu
alam- kembali kepada shalat safar (akan diterangkan lebih lanjut Insya Allah), karena
pada hakekatnya shalat jama bukan shalat safar, shalat safar adalah shalat qoshor.
Dan kesibukan-kesibukan yang lain yang masyru, misalnya seseorang akan melakukan
sesuatu aktivitas baik yang bentuknya kerja atau olahraga atau apa saja yang halal,

sedangkan pada keyakinanya sangat sulit di tempat aktivitas tersebut untuk menunaikan
shalat, padahal ia dituntut sampai di temapat aktivitas jam 15.30 (sore), maka dalam
keadaan seperti ini ia diperbolehkan utuk menjama shalat asharnya dengan shalat
dzhuhur yaitu jama taqdim.
ii. Dalam keadaan hujan.
Jama yang dilakukan dengan alasan karena turun hujan hanya bisa didirikan di masjid
atau di mushola atau di mana saja yang disitu sedang ditunaikan shalat berjamaah,
misalnya pada waktu shalat maghrib sedang turun hujan,maka imam boleh menjamakan
shalat Isya dengan jama taqdim diikuti oleh para makmum semuanya sebagaimana pada
shalat maghrib.
Adapun jama yang diadakan oleh satu keluarga di rumah, maka hal tersebut tidak
termasuk alasan menjama shalat karena hujan wallahu alamiii.

Tatkala akan bersafar (bepergian) dan kembali dari safar dengan kata lain berada di

tempat sendiri..
Hal ini perlu juga saya jelaskan di sini karena masih ada beberapa saudara kita yang
belum memahami sehingga sering terjadi kesalahan.
Ketika seseorang hendak safar dan masih berada di rumah atau kampung sendiri,
statusnya masih muqim, belum musafir, oleh karena itu tidak boleh mengqoshor shalat, ia
hanya diperbolehkan menjamakan saja, rakaatnya tetap seperti biasa, demikian juga
ketika ia kembali dari safar, jika telah sampai di rumah dan kampung sendiri, sebab
Rasulullah saw selama hidup tidak pernah mengqoshor shalat di rumah atau di kampung
sendiri melainkan setelah keluar dari kampung sejarak onta tidak menampak lagi dari
penglihatanmata kasar (tanpa alat).
Sebagai contoh kita hendak bersafar, lalu kita keluar dari kampung kita kira-kira 3-5 km
misalnya kita mendengar adzan kemudian kitapun singgah di masjid, maka ketika itu
sunnahnya kita sudah mulai menqoshor shalat..
iv.

Jama bisa dilakukan tanpa alasan, maksudnya bukan karena kesempitan, hujan, safar

dan sebagainya.
Rasulullah saw dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa beliau pernah menjama shalat
Dzhuhur dan Ashar, (jama taqdim) di masjid Nabawi (Madinah), sedang pada waktu itu
tidak turun hujan dan dalam keadaan biasa normal.
Sesuai shalat jamaah ada shahabat r.a yang bertanya yang maksudnya menanyakan
kenapa Rasululullah saw mengajak para sahabat r.a (pada saat itu shalat jamaah) padahal
tidak turun hujan, maka belau menjawab Aku tidak ingin memberatkan umatku.
Dari hadits ini sebagian ulama berpendapat bahwa shalat jama bisa dilakukan kapan dan
dimana saja sekali-sekali meskipun tanpa alasan dengan syarat tidak dibiasakan apalagi
terus menerus, dengan niat mengikuti sunnah atau mengambil rukhsah bukan karena
malas wallahu alam-

c.Shalat Qoshor saja.


Qoshor,

arti

bahasanya

adalah

meringkas

atau

memendekkan,

maksudnya

meringkaskan shalat yang bilangan rakaatnya 4 (empat) rakaat, menjadi 2 (dua) rakaat
saja, yaitu shalat Dzuhur, Ashar dan Isya. Adapun yang kurang dari 4 rakaat seperti
maghrib yang hanya 3 rakaat dan subuh hanya 2 rakaat maka kedua shalat ini tidak dapat
diqoshorkan.
Shalat yang rakaatnya 4 (empat) dapat atau bisa diqoshor dalam keadaan sebagai berikut :
i. Dalam keadaan safar (bepergian) baik sewaktu berada dalam perjalanan maupun sudah
tiba di tempat tujuan.
Untuk yang sudah tiba di tempat tujuan para ulama berselisih pendapat tentang batasan
berapa lama boleh mengqoshor shalat antara lain :
1. sebagian ulama berpendapat selama 19 hari karena Rasulullah saw tidak pernah
mengqoshor lebih daripada itu, hal dilakukan oleh beliau pada perang Tabuk.
2. sebagian ulama berpendapat tidak ada batas tertentu asal seseorang masih berniat safar
dan keadaannya sesuai dengan niatnya, Abdullah bin Umar r.a pernah berada di
Afhanistan selama 6 bulan, beliau mengqoshor shalat (tanpa jama), artinya shalat biasa 5
waktu, hanya untuk Dzuhur, Ashar dan Isya masing-masing ditunaikan dalam 2 rakaat
saja.
3. sebagian lagi berpendapat jika keberadaannya di tempat tujuan lebih dari hari, maka
sebaiknyta shalat seperti biasa artinya kembali seperti orang yang muqim.
4. Dan lain-lain pendapat silakan rujuk dalam buku-buku fiqih bagi yang punya kemampuan
dan kelapangan.
ii. Dalam keadaan kritis atau Critically Situations.
Misalnya : waktu perang, sakit kera, dalam keadaan ketakutan dan sebagainya.
Catatan : Jika kita dalam safar, lalu kita shalat berjamaah di masjid bersama imam yang
muqim (Imam setempat), maka rakaat shalat Dzuhur, Ashar atau Isya kita seperti biasa
karena mengikuti Imam tetapi niat tetap Qoshor, sebaliknya jika imam shalat Qoshor
sedangkan kita muqim, kita ikut imam sampai selesai, lalu kita tambah sendiri
kekurangan rakaat shalat kita wallahu alamd. Shalat Qodho.
Qodho arti bahasanya adalah menunaikan atau membayar, maksudnya menunaikan
shalat sebagai ganti shalat tertentu yang ditinggalkan, karena lupa atau karena tertidur
hingga waktunya habis.
Rasulullah saw bersabda :
Man naama an sholaatin au nasyahaa fal Yushollihaa Idzaa dzakarahaa.
Artinya : Barangsiapa yang tertidur atau terlupa dari manunaikan shalat, maka supaya
ia menunaikannya apabila ia mengingatnya (Al-Hadits).
Sebagai contoh :

i. Lupa. : Jika ada seseorang yang lupa tidak menunaikan salah satu shalat atau lebih, lalu ia
ingat maka ia wajib mengganti shalatnya meskipun sudah lama.
ii. Tertidur : Jika ada seseorang yang tertidur tidak sadarkan diri sehingga meninggalkn
shalat subuh pada waktunya, kemudian jam 10.00 pagi baru ia bangun, maka ketika itulah
ia wajib menunaikan shalat subuh yang ditinggalkannya.
Adapun shalat qodho yang bukan karena lupa atau tertidur atau tidak sadarkan diri, menurut
sebagian ulama ada, tetapi yang perlu diingat bahwa adanya itu jika betul-betul terpaksa,
artinya selama masih bisa ditunaikan dengan jama jangan laksanakan dengan qodho
misalnya anda esok hari mempunyai program yang supersibuk sehingga tidak mungkin
waktu Ashar bisa menunaikan shalat Ashar tepat pada waktunya, maka dalam keadaan
seperti ini jangan anda berfikir mengerjakan shalat Ashar pada waktu maghrib sebagai
qodho, tetapi anda wajib berfikir bagaimana bisa menjama shalat Ashar dengan jama
taqdim waktu dzuhur.
Sebab hal ini lebih afdhal karena waktu dzuhur juga bisa dimiliki oleh shalat Ashar artinya
msaih dalam konteks menunaikan shalat pada waktunya, sedangkan qodho yang
direncanakan seperti itu sebagian ulama berpendapat tidak ada sunnahnya.
Melainkan jika benar-benar kritis tidak ada kesempatan dan ruangan untuk menunaikan
shalat sama sekali barulah ketika itu kita terpaksa mengqodho shalat, tetapi sekarang masih
ada kesempatan meskipun terpaksa bertayammum karena tidak ada air atau terpaksa dengan
duduk karena kebetulan berada di kendaraan umum maka tunaikanlah shalat pada waktunya
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
15) Seorang suami mesti mendidik istrinya agar terbiasa mengeluarkan zakat, infak
baik yang hukumnya wajib maupun sunnah.
Melihat begitu luasnya pembahasan zakat dan infak atau shadaqah di dalam Alquran dan
Assunnah serta buku-buku fiqih yang mutabar, maka tidak mungkin rasanya saya dapat
menerangkan dan menguraikan dalam buku sederhana ini secara mendetail.
Dalam tulisan ini saya hanya berusaha memberikan tadzkirah atau peringatan kepada
suami istri agar tetap mengingat satu kewajiban yang mulia ini, yang mana jika
dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dampak dan pengaruhnya akan sangat positif
untuk merealisir dan mewujudkan kehidupan keluarga yang penuh kasih sayang dan
rahmat Insya Allah-.
Ada sekitar seratus ayat Alquran yang membicarakan tentang zakat, infak dan shadaqah,
dalam tulisan ini saya tunjukkan beberapa ayat saja, mudah-mudahan cukup untuk
mengingatkan kita.
Allah swt berfirman
Al-Baqarah (2): 254
Al-Munafiqun (63) : 10.

Kedua ayat ini dan berpuluh-puluh lagi ayat-ayat yang lain Allah swt menyuruh kita
sebagai hamba-Nya yang beriman agar berinfak sebelum kematian menghampiri kita,
jangan sampai kita menyesal, kita belum sempat berinfak kematian sudah tiba,
ingat..penyesalan tidaklah berguna sama sekali!!.
Allah swt juga berfirman (Q.S Muhammad (47) : 28).
Dalam ayat ini Allah swt menyatakan bahwa kitalah termasuk orang-orang yang diseru
untuk berinfak di jalan Allah, namun sayang diantara kita ada yang kikir, padahal tidaklah
seseorang itu kikir melainkan kikir terhadap diri sendiri, sebab pada hakekatnya Allah
tidak memerlukan harta kita, Allah Maha Kaya, kitalah yang memerlukan kepada-Nya
dan jika kita berpaling alias enggan berinfak Allah swt akan mengganti kita dengan kaum
yanglain yang tidak seperti kita. Kita berlindung kepada Allah daripada menjadi kaum
yang diganti, mudah-mudahan kita menjadi kaum yang mengganti.
Di dalam sebuah hadits diterangkan dan dikisahkan ada seorang sahabat yang bernama
Ibnu Khososiyah hendak berbaiat kepada Nabi saw, maka Nabi saw akan membaiatnya
dengan 6 (enam) perkara yaitu :
(1). Mengikarkan dua kalimat syahadat.
(2). Melaksanakan shalat.
(3). Zakat, Infak, Shadaqah.
(4). Puasa di bulan Romadhon.
(5). Menunaikan Haji.
(6). Jihad.
Lalu sahabat yang akan dibaiat itu mengatakan : Ya Rasulullah saya mau dibaiat 4
perkara saja, sedang yang kedua lagi saya tidak siap yaitu infak (zakat) dan jihad, saya
tidak siap infak karena harta saya hanya sedikit hanya 10 ekor unta saja, kalau saya
infakkan habislah modal mata pencaharian saya, apalagi unta-unta tersebut merupakan
kebutuhan vital bagi keluarga saya, untuk saya perah susunya, kemudian satu hal lagi
tentang jihad, saya mendengar orang yang lari dari medan pertempuran lalu mati, ia akan
dimasukkan ke dalam neraka Jahannam, sedang saya ini orang yang paling penakut, saya
khawatir kalau saya ikut pergi berjihad saya termasuk orang yang lari dari medan
pertempuran..
Kemudian Rasulullah saw memegang bahu Ibnu Khoshosiyah tersebut sambil digerakgerakkan seraya bersabda, Engkau mau masuk surga tanpa Infak dan tanpa Jihad?
(maksudnya bagaimana mungkin anda mau masuk syurga tanpa infak dan jihad),
akhirnya beliau r.a berbaiat keseluruhannya termasuk infak dan jihad.
Fadhilah atau keutamaan berinfak fisabilillah :
Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah (2) : 261,
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang mengeluarkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh

bulir, pada setiap bulir seratus biji, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam ayat ini Allah swt melipatgandakan harta yang diinfakkan fi sabilillah atau di jalan
Allah atau dalam program jihad, yang mana satu infak dilipatgandakan hingga tujuh ratus
bahkan allah swt melipatgandakan lebih dari itu bagi orang yang dikehendakinya.
Firman-Nya lagi (Q.S. Al-Baqarah (2) : 265, 262, 274, 271)
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah kemudian tidak mengiringiapa
yang dinafkahkannya dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka,
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati (AlBaqarah (2) : 262).
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. ((Al-Baqarah (2) : 265).
Orang-orang yang menafkahkan hartanya pada malam dan siang hari secara
tesembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannyatidak
ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.(Al-Baqarah (2) :
274).
Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya

dan

kamu

berikan

kepada

orang-orang

fakir,

maka

menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan(AlBaqarah (2) : 271).
Allah swt memusnahkan riba dan menyuburkan shadaqah,
Khot Arab.
Artinya : Allah memusnahkan riba dan menyuburkan shadaqah dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang teap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.(Q.S. AlBaqarah : 276).
Dalam ayat tersebut Allah swt memusnahkanharta riba, maksudnya antara lain
memusnahkanberkahnya, bagaimana akan ada berkah pada harta riba, harta yang tidak
diperoleh kecuali dengan jalan haram dank arena sifat kikir.
Rasulullah saw dalam sebuah hadits bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Apabila manusia sudah kikir dengan dinar (uang emas) dan dirham (uang
perak) dan berjual beli dengan riba
Catatan : (Al-Inah) = salah satu bentuk riba.

Jika manusia sudah bakhil, kikir dan buta mata hatinya, maka mereka akan menempuh
cara-cara riba, mau meminjamkan uang saja klau tidak ada imbalan bunganya, mereka
tidak sudi meminjamkannya, padahal meminjamkan uang kepada saudaranya yang betulbetul memerlukannya adalah amal shaleh.
Hari ini dunia sedang dilanda oleh system riba yang di dalangi oleh orang-orang Yahudi,
oleh karena itu waspadalah wahai orang-orang yang beriman, jangan sampai kita
menerima system yang diharamkanini dengan lapang dada dan suka cita.
Janganlah menerimanya kecuali dalam keadaan (sangat) terpaksa, telah diramalkan dalam
sebuah hadits bahwa akan terjadi satu masa dimana cara-cara riba mendominasi
kehdiupan manusia sehingga orang yang tidak melibatkan diripun terpaksa terkena
getahnya wallahu alam-.
Sebaliknya di dalam ayat ini Allah swt menyuburkan shadaqah maksudnya
memperkembang harta yang telah dibayar shadaqahnya dan melipatgandakan berkahnya.
Dalam ayat lain Allah swt berfirman (Al-Baqarah (2): 268).
Khot Arab.
Artinya : Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir) sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, memang syetan selalu menakut-nakuti
orang agar tidak mengeluarkan infak, seolah-olah kalau dia membayar infak akan menjadi
miskin, seribu satu bisikan syetan antara lain, janganlah infak dulu kamu masih banyak
keperluan, istrimu perlu ini, perlu itu, anakmu perlu susu dan sebagainya bahkantermasuk
kelihaian syetan, mereka membuat uang sepuluh ribu ketika diinfakkan serasa sepuluh
juta, sehingga dikenang selama-lamannya.
Tetapi sebaliknya untuk selain infak, satu jutapun seperti seratus ribu saja, misalnya untuk
shopping, untuk mentraktir kawan-kawan, nongkrong, untuk belanja, berfoya-foya dan
sebagainya, begitulah pintarnya syetan menyesatkan manusia.
Sebaliknya Allah swt menjanjikan ampunan daripada-Nya dan menjanjikan karunia
artinya jika seseorang menunaikan perintah-Nya, termasuk mengeluarkan infak dan
menjauhkan

diri

dari

segala

yang

dilarang

termasuk

kikir,

maka

Allah

akanmemberikanmaghfirah atau ampunan terhadap kesalahan-kesalahan yang telah


dilakukannya dan akanmemberikankarunia beruipa harta dan sebagainya dan yang lebih
baik lagi, sebagaimana pada ayat yang sebelumnya (Q.S. Al-Baqarah : 276). wallahu
alamSeterusnya di bawah ini saya berikan petunjuk praktis untuk membiasakan suami istri
agar selalu berinfak.

a.

Buat beberapa tempat seperti tempat tabungan, bisa dibuat dari bekas bedak, atau
kaleng atau botol minuman yang penting rapi dan terjaga dari gangguan anak-anak,
tulis pada tempat-tempat tabungan seperti yang kita kehendaki, misalnya :
- Kaleng pertama

: Infak Fi Sabilillah.

- Kaleng kedua

: Infak Fakir Miskin.

- Kaleng ketiga

: Infak untuk kerabat dekat.

Letakkan tabung simpanan tersebut di tempat yang strategis di dalam rumah kita,
misalnya di dekat cermin atau diatas meja belajar dan sebagainya yang penting yang
bisa sering-sering kita lihat.
Usahakan setiap hari berinfak meskipun jumlahnya sangat minimal.
b.

Infak dengan beras.


Setiap akan memasak nasi, kurangkan dari jatah beras yang hendak dimasak satu
cangkir saja untuk infak, berarti kalau satu hari masak, dua kali dua cangkir yang perlu
di sediakan untuk infak, dalam satu bulan berarti ada 60 cangkir beras demikian
seterusnya.

Dengan cara ini Insya Allah suami istri akan menjadi terbiasa untuk berinfak.
Kemana akan disalurkan hasil infak kita?
Jika Infak Fi Sabilillah, maka tidak ada yang lebih afdhal (utama) dibanding dengan Jihad
Fi Sabilillah, misalnya dikirim ke Palestina, Chechnya, Moro Filipina, Thaliban
Afghanistan, Ambon, Poso dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, tanyakan kepada orang yang arif dalam hal ini yang berdekatan
dengan anda!
Untuk infak fakir miskin anda bisa cari sendiri, utamakan yang sangat memerlukan, jika
ada yang ahli beribadah.
Untuk infak kerabat dekat, utamakan yang paling memerlukan, misalnya orang tua,
saudara dan lain sebagainya.
Jika datang orang yang meminta-minta (pengemis) bisa diberikansebagian dari tabungan
tersebut dan jangan sekali-sekali dihardik. Allah swt berfirman,
Khot Arab.
Artinya : Dan adapun terhadap orang yang meminta-minta janganlah kamu
menghardiknya. (Q.S Adh-Dhuha (93) : 10)
Bahkan diantara sifat penduduk surga sewaktu di dunia menyisihkan hartanya untuk
orang miskin yang meminta-minta dan yang tidak meminta-minta.
Khot Arab.
Artinya : Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian. (Q.S Adz-Dzariyat (51) : 19).
Dalam ayat lain diterangkan bahwa manusia itu dihinggapi dengan sifat-sifat yang jelek,
diantara cara untuk mengatasinya adalah memyediakan bagian dari hartanya untuk orang

miskin yag meminta-minta dan orang miskin yang tidak meminta-minta, (lihat juga surat
Al-Maarij (70) : 24-25).
Selamat berinfaq Insya Allah- bermanfaat baik di dunia maupun di akherat..
16) Seorang suami wajib mengajarkan ilmu kewanitaan, kepada istrinya.
Yang dimaksud dengan ilmu kewanitaan disini ialah ilmu syariat tentang bagaimana
disiplin seorang wanita ketika dalam keadaan haidh, dalam keadaan nifas, sewaktu junub,
ketika sedang, hendak dan usai bersenggama, apa itu darah haidh, darah istihadhah dan
darah nifas, apa itu air mani, air madzi dan wadi dan sebagainya.
Disarankan kepada suami istri khususnya bagi yang ilmu agamanya pas-pasan artinya
bukan terpelajar di Mahad atau di madrasah-madrasah diniyah, supaya memiliki minimal
buku fiqih sederhana tetapi dalam menampilkan pembahasannya disertakan dengan dalildalilnya baik dari Alquran maupun Assunnah.
Bagi suami istri yang mengikuti madzhb SyafiI milikilah minimal kitab Kifayatul
Akhyar kitab fiqih sederhana tidak terlalu tebal tetapi dalam pembahasannya
dikemukakan dalil-dalilnya, kitab ini ditulis oleh Imam Taqiyuddin seorang alim yang
bermadzhab Syafii yang hidup pada abad 9 Hijriyah, meskipun dalam kitab ini ada
beberapa hal yang perlu diluruskan, maklum manusia tidak ada yang sempurna, tetapi
menurut pendapat saya wallahu alam- lebih lengkap pembahasannya dibanding dengan
kitab-kitab yang lain, misalnya Sulam Safinah. Sulam Taufiq, Taqrib dan lainnya.
Dengan mempelajari kitab Kifayatul Akhyar dengan seksama, mengetahui dalil-dalil
hujjah atau alasan dalamsetiap maslah Insya Allah- kalau tidak mencapai tahap Muttabi
(orang yang mengikuti seorang alim dengan mengetahui dalilnya atau dasarnya),
minimal tidak muqallid atau taqlid buta (mengikuti seseorang tanpa mengetahui sama
sekali dasarnya).
Adapun bagi suami istri yang tidak mempermasalahkan tentang madzhab, ada beberapa
buku fiqih yang bagus dan sederhana, mudah difahami, dalil-dalilnyapun cukup dan
mudah dicerna antara lain seperti :
a.

Fiqhus Sunnah

karangan

Sayyid Sabiq

b.

Minhajul Muslim

karangan

Abu Bakar Al-Jazairi

c.

Bulughul Maram

karangan

Ibnu Hajar Al-Atsqalani.

d.

Nailul Author

karangan

Imam Syaukani.

e.

Dan lain-lainnya

Buku-buku atau kitab-kitab tersebut diatas semuanya sudah ada terjemahnya dalam
Bahasa Indonesia, milikilah segera minimal satu buku.
Selain kitab-kitab diatas ada juga buku-buku fiqih yang ditulis oleh ulama-ulama kita dari
Indonesia misalnya :
a. Mukhtarul Hadits

karangan

Ustadz Munawar Kholil.

b. Pengajaran Shalat.

karangan

Ustadz A. Hassan

c. Pedoman Shalat.

karangan

Ustadz Hasbi Ash-Shiddiqy

d. Dan sebagainya
Peringatan : Jangan sampai membeli atau membaca buku-buku yang ditulis oleh orangorang yang sesat lagi menyesatkan dari ahli syirik, ahli bidah, khurafat dan takhayyul,
kecuali jika anda ingin mengetahui kesesatannya dengan syarat anda punya ilmu syari
yang kuat jika tidak lebih baik jangan membacanya, sebab madharatnya lebh besr daripada
manfaatnya.
Untuk membeli dan membaca buku pada masa sekarang ini, diperlukan informasi tentang
pengarangnya, sebab kita ditakdirkan oleh Allah hidup di satu zaman di mana fitnah
syubuhat dan syahwat menyelubungi kita Insya Allah ada hikmah dan kebaikannyakadang-kadang judulnya mentereng ternyata penulisnya musuh-musuh Islam, misalnya
orang-orang sekuler, orang-orang mulhid, atheis beraqidah wihdatul wujud, pengikut Jaad
bin Dirham, Al Hallaj, Ibnul Araby dan sebagainya, kalau di Jawa seperti Siti Jenar, Ahli
Syirik dan Bidah, agen-agen Yahudi dan seribu satu lagi.
Oleh karena itu sebelum anda membeli dan membaca buku, jika anda tidak tahu, mintalah
nasehat kepada ustadz-ustadz beraqidah salaf yang jujur Insya Allah- anda selamat dari
fitnah ini.
Untuk point ke 16 ini disarankan kepada suami istri agar merujuk dalam kitab-kitab yang
sudah disebutkan diatas suapay benar-benar memahami masalah-masalah penting ini yang
pada masa kini banyak orang Islam yang melalaikan dan acuh tak acuh terhadapnya serta
menganggap sebagai masalah sepele kecuali yang dirahmati AllahDalam tulisan ini saya hanya akan menguraikan sebagiannya saja antara lain sebagai
berikut :
1. Jenis-jenis air yang keluar dari zakar maupun faraj dan kedudukannya serta tatacara
mensucikannya.
No Jenis air
Tanda khusus
1
Air
seni Maklum
(kencing)

Kedudukan
(telah Najis

diketahui)

Cara mensucikannya
Di cuci sampai bersih,
kecuali air kencing bayi
laki-laki

yang

belum

makan dan minum, kecuali


hanya air susu ibu, maka
cukup diperciki dengan air
atau disiram dan dibasahi
2

Madzi

Keluar

ketika Najis

saja.
tetapi Cukup

diperciki

atau

bersyahwat, bentuknya tidak

seberat dibasahi dengan air. Seperti

jernih lengket dan cepat najis

air membersihkan air kencing

kering
sebelum

biasa
air

keluar kencing.
mani

bayi tersebut diatas, jika


terdapat gambar pulau di

keluar

CD (celana dalam) kita


kalau pulaunya kecil-kecil
dan tipis-tipis bekasnya dan
tidak basah berarti madzi,
tetapi jika pulaunya besar,
tebal dan ada bekas basah
berarti mani dan wajib

Wadi.

mandi.
tanpa Najis seperti air Wajib di cuci dengan air

Keluarnya
syahwat,

bentuknya kencing

sampai hilang.

seperti mani, tetapi satu


tetes saja, tetesannya
agak besar, biasanya
keluarnya karena capek
atau lelah atau karena
4

Mani.

sakit.
Maruf (sudah dikenal), Tidak najis

Meskipun

bagi yang sudah baligh,

adabnya dicuci, jika masih

keluarnya

basah,

disertai

dengan rasa lezat.

dan

tidak
jika

najis,
sudah

kering cukup dikerok saja,


dan wajib mandi besar.

2. Jenis-jenis darah yang keluar dari faraj dan kedudukannya.


No Jenis darah
1
Haidh

Tanda khusus
Dikenali oleh

Keterangan
kaum Selama dalam keadaan haidh, wanita dilarang

wanita

sudah antara lain :

yang

dewasa,

warnanya Menunaikan shalat (dan tidak perlu di qodho).

hitam coklat, baunya Berpuasa (tetapi wajib mengqodho).


tidak enak, keluarnya Bersenggama (memasukkan zakar suaminya
setiap bulan bagiyang kedalam farajnya meskipun hanya bagian
normal, minimal dua kepala zakar saja). Menurut ahlul ilmi termasuk
hari

dan

maksimal Asy-Syaikh Shaleh Al-Utsaimin rhm bahwa

tujuh

hari

wallahu tarif jimak minimal telah memasukkan kepala

alam-

darah

adalah NAJIS

haidh zakar (bekas dikhitan) kedalam faraj, jika baru


bersentuhan antara ujung depan zakar dan bibir
luar faraj belum bisa ditarifkan jimak.
Menyentuh mushaf Alqura, bagi pelajar putri
yang terpaksa harus yang terpaksa harus belajar
baik di sekolah maupun di mahad yang mana

beberapa

materi

pelajarannya

mesti

menggunakan mushaf maka disarankan agar


membawa

terjemahan

Alquran

untuk

menghindari kesalahan, dan jika pelajaran


tilawah, qiroah lebih baik tidak mengikutinya
untuk sementara waktu.
Dan sebagainya termasuk duduk di Masjid.
Larangan-larangan yang tidak masyru yang
sifatnya kejawen atau warisan dari agama
syirik seperti Hindu dsb, jangan diikuti
misalnya

:sedang

haidh

tidak

boleh

membungkus makanan, tidak boleh bercinta


2

Istihadhah

dengan suami dll.


Darah keluar dari faraj Tidak ada larangan khusus, sebaiknya hindari
karena penyakit, bentuk bersenggama.
darah

biasa

tidak

seperti

haidh,

tidak

artinya Tetap terkena kewajiban termasuk menunaikan


darah shalat,

setiap

shalat

waijb

wudhu

dan

terbatas membersihkan darahnya serta menahan darah

waktunya,

jika yang keluar dengan alat-alat misalnya dengan

keluarnya

bertepatan pembalut wanita yang saat ini telah tersedia di

dengan hari-hari haidh toko-toko dengan merk dan nama yang


dan

darahnyapunlain, bermacam-macam.

maka

berarti

sehingga

harus besar.

mengikuti
3

Nifas

haidh Setelah berhenti darah haidh maka wajib mandi


disiplin

waktu haidh
Keluar

karena Wanita yang sedang nifas mendapat larangan

melahirkan

baik sebagaimana larangan waktu haidh.

sebelum,sedang
maupun

Jika sebelum 40 hari sudah berhenti dan bersih,


sesudah maka terkena kewajiban seperti biasa, termasuk

melahirkan,
maksimal

batas shalat 5 waktu setelah mandi besar.


40

hari, Adapun untuk

melakukan jima sebaiknya

setelah 40 hari berarti menurut ahlul ilmi termasuk Syaikhul Islam


darah istihadhah (darah Ibnu Taimiyah ditunggu hingga cukup 40 hari
penyakit).

wallahu alam-

Air ketuban termasuk Catatan

untuk

memastikan

dengan

darah haidh, ketika itu sebenarnya apakah darah nifas atau haidh telah
keluar,
tidak

maka
ada

sudah berhenti, maka disarankan kepada kaum wanita

kewajiban untuk memasukan kapas atau sejenisnya pada

shalat dan tidak perlu lubang faraj, jika masih ada bekas darah berarti
qodho jika air keluar belum suci dan sebaliknya jika tidak terlihat
tetapi
kembali

setelah
suci

itu darah berarti sudah bersih dan suci.


lagi

setelah beberapa hari


maka

terkena

kewajiban seperti biasa,


-wallahu alam3. Dalam keadaan junub karena bersenggama (meksipun tidak mengeluarkan air mani) atau
mengeluarkan mani dengan cara apapun misalnya karena bermimpi dansebagainya atau
dengan cara-cara yang tidak masyru yang tidak diizinkan oleh agama Ilsam termasuk
berzina, keadaan seperti ini disebut junub baik laki-laki maupun perempuan.
Beberapa adab yang perlu diingat bagi seseorang yang sedang junub :
a. bersegera untuk cepat-cepat mandi janabat, kecuali jika dalam keadaan tidur, setelah
bangun sebaiknya cepat mandi.
b. Jika tidak dapat segera mandi karena antri atau memanaskan air terlebih dahulu maka
sebaiknya bertayamum terlebih dahulu, untuk Ihtiyath jangan melafadzkan kalimat
thayyibah atau ayat-ayat Alquran dalam keadaan junub, sebab menurut sebagian ahlul
ilmi orang yang sedang junub karena keluar air mani atau bersenggama tidak boleh sama
sekali melafazkan ayat-ayat Alquran sebab masanya singkat dan disengajakan, lain
dengan junub karena haidh atau nifas.
c. Dalam keadaan junub, jangan melakukan aktivitas baik yang bersifat diniyah maupun
duniawiyah, kecuali yang lazim misalnya, makan, minum, tidur, bercanda dengan istri,
pokoknya yang wajar, jangan sampai dalam keadaan junub pergi kerja, pergi berolahraga
(kecuali olahraganya berenang, sambil niat mandi junub), tidak boleh pergi berceramah,
pergi mengajar, membaca buku dan sebagainya.
Sahur dalam keadaan junub diperbolehkan, dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa
Rasulullah saw pernah salah satu malam Ramadhan mandi junub setelah sampai waktu
subuh, artinya dalam keadaan beliau berpuasa, sesudah sahur baru mandi junub waktu
subuh.
4. dalam keadaan junub boleh mengulang lagi untuk menggauli istrinya atau pindah
menggauli istrinya yang lain, jika mempunyai istri lebih dari satu, sebaiknya sebelum
mengulangi jimak suami dan istri membersihkan zakar dan faraj masing-masing dan
berwudhu, hal ini dapat menambah kepuasaan dan memperbarui semangat.
5. Keluar mani yang disengajakan dapat membatalkan puasa seseorang.
6. Dan lain sebagainya silahkan membaca kitab-kitab fiqih.
Adab-adab bersenggama.

f.

Niat Ikhlas semata-mata beribadah kepada Allah.

g.

Tempat tertutup dan terjaga, tidak boleh di dalam kamar ada orang lain meskipun
anak sendiri kecuali bayi yang belum mengerti apa-apa, kalau waktu membuka baju
saja anak tidak boleh masuk apalagi waktu bersenggama. (untuk ini bisa dilihat pada
surat An-Nur (24) : 58).

h.

Suami merayu istrinya dan sebaliknya, sebelum bersenggama dengan ciuman,


pelukan dan sebagainya, Rasulullah saw bersabda Janganlah kamu mendatangi istri
kamu bagaikan burung jantan mengawini burung betina, (maksudnya tanpa rayuan
terlebih dahulu)

i.

Sebelum memasukkan alat kelamin disunnahkan berdoa, adapun doanya sebagai


berikut :
Bismillahi Allahumma Jannibnas-Syaithaan wa Jannibisy-Syaithaana mimmaa
rozaqtanaa.

Artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami daripada syaitan dan
jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau rizki kan kepada kami (anak yang Allah
karuniakan dalam hubungan suami istri).
i. Suami boleh melihat seluruh aurat istrinya, demikian juga sebaliknya (buka kitab
Adabuz-Zifaf, oleh Nashiruddin Al-Albany rhm) dan boleh menyentuh apa saja yang
masing-masing berkehendak dari bagian tubuh keduanya.
ii. Tidak boleh bertelanjang seperti binatang, maksudnya tidak mengenakan tutup sama
sekali, sebaiknya menggunakan penutup kain yang lebar atau selimut, lalu diletakkan
diatas kedua badan suami istri, sehingga tertutup dari segala penjuru baik dari atas
maupun dari samping kecuali kepala dari keduanya, adapun tubuh suami atau istri tidak
perlu menggunakan kain satu lembarpun. wallahualam-.
iii. Tidak boleh ada pihak yang terzalimi, baik suami maupun istri, artinya jangan sampai
yang meraih kelezatan satu pihak saja, kecuali jika mendapat kerelaannya, oleh karena
itu di dalam sebuah hadits dikatakan, jika suami mengeluarkan air terlebih dahulu, maka
tidak boleh ditarik begitu saja, untuk memberi kesempatan pihak istri agar sama-sama
mengeluarkana airnya.
iv. Sebelum bersenggama suami istri berwudhu terlebih dahulu.
v. Demikian juga apabila hendak mengulangi lagi.
vi. Boleh dilakukan dengan pelbagai posisi asal tidak memasukkan zakar pada dubur istri
karena hukumnya haram, dengan catatan tetap memperhatikan adab-adabnya.
vii. Kedua belah pihak haram menceritakan kepada orang lain rahasia suami ataupun istri.
viii. Dan lain sebagainya lihat dalam buku fiqih.
Untuk menghindari agar jangan sampai ada pihak yang terzalimi sebenarnya bisa
direncanakan sebelum melakukan senggama dan bisa membuat kesepakatan antara

suami dan istri, apakah akan bersamaan dalam mengeluarkan air ataukah pihak isteri
terdahulu baru pihak suami.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Abdullah
bin Sulam r.a beliau adalah salah satu dari ahbar atau alim Yahudi yang masuk Islam,
dalam hadits tersebut Rasulullah saw bersabda, kurang lebih sebagai berikut : Jika
pihak laki-laki mengeluarkan air mani terlebih dahlul maka anaknya akan menyerupai
ayahnyadan sebaliknya jika istri terlebih dahulu mengeluarkannya maka anaknya akan
menyerupai ibunya.
Adapun tentang menyerupai dalam hal apa saja, apakah pada sifatnya, rupa atau
parasnya atau yang lainnya wallahu alam- (saya belum membaca syarah hadits ini,
jika ada sahabat yang ada kesempatan silakan mencarinya.)
Bagi suami istri yang ingin membuktikan kebenaran hadits ini dipersilahkan! Adapun
panduannya sebagai berikut :
i. Pastikan rahim istri dalam keadaan kosong, hal ini bisa dilakukan misalnya ketika
istri baru selesai melahirkan sampai selesai nifas dan belum pernah digauli atau
karena ditinggalkan safar lebih dari tiga kali haidh atau suci, sehingga kemungkinan
besar tidak ada lagi sperma yang tersangkut dalam rahim istri dengan catatan istri
terjaga dari perbuatan zina dengan laki-laki lain, untuk sekali haidh belum bisa
dipastikan bahwa rahim kosong sama sekali wallahu alam-.
ii. Setelah rahim istri dalam keadaan kosong, maka suami istri membuat kesepakatan
mau mengambil program yang mana, apakah yang menyerupai ayah atau ibu, jika
yang dipilih menyerupai ibunya maka sejak awal menggaulinya, istri mesti
mengeluarkan air maninya terlebih dahulu sebelum suami, hal ini dilakukan setiap
bersenggama sampai istri terbukti mengandung, sebab kita tidak mengetahui dari air
yang mana dan dari jimak yang keberapa yang Allah swt takdirkan tersangkut di
rahim dan sebaliknya jika yang dikehendaki anaknya menyerupai bapaknya, maka air
suami yang mesti keluar terlebih dahulu, jika disiplin ini bisa dilakukan dan (Insya
Allah) bisa jika dilakukan dari kedua belah pihak, maka buktikan rahasia hadits
tersebut pada anak anda.
17) Seorang suami mesti memberikan petunjuk kepada istrinya tatacara mendidik anak
semenjak masih dalam kandungan hingga lahir sebagai bayi kemudian kanakkanak sampai menginjak umur baligh, dewasa dan seterusnya.
Bagi suami istri yang ingin mendalami masalah ini di persilahkan untuk mempelajari
buku-buku tentang tarbiyah dan pendidikan yang ditulis oleh para pakar ilmu pendidikan
Islam.
Banyak kitab-kitab yang membicarakan tentang tarbiyah Islamiyah yang ditulis oleh
ulama dan pakar kita baik yang salaf maupun kholaf.

Ada kitab sederhana tetapi cukup lengkap pembahasannya tentang Pendidikan Islam
buku ini judul aslinya Tarbiyatul Aulad fil Islam ditulis oleh Asy-Syaikh Abdullah
Nashih Ulwan, buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kalau tidak
salah dengan judul Pendidikan anak-anak dalam Islam silahkan berusaha memilikinya
jika mampu untuk membelinya.
Dalam tulisan ini saya hanya akan menyinggung sedikit saja masalah tarbiyah dan
pendidikananak-anak dan hal-hal yang berhubungan dengannya untuk mengingatkan dan
menyadarkan suami istri sebagai orangtua agar lebih serius lagi memperhatikan hal ini.
Kebanyakan orang tua serius dan bersungguh-sungguh dalam memberikan kesejahteraan
jasmani anak-anaknya tetapi sayang sangat sedikit sekali yang serius memikirkan
kesejahteraan dan keperluan rohaninya, padahal rohani tidak kalah penting daripada
jasmani.
Allah swt menyuruh orang-orang beriman agar menjaga keluarganya (istri dan anakanaknya dan seterusnya) dari api neraka,
Khot Arab.
Artinya : Hai, orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka (Q.S At-Tahrim (66) : 6).
Maka kewajiban utama bagi seorang suami sebagai kepala keluarga disamping memenuhi
kebutuhan kesejahteraan jasmani anggota keluarga adalah berusaha sungguh-sungguh
dan serius bagaimana agar dapat meneyelamatkan seluruh anggota keluarganya
terselamatkan dari siksa api neraka, meskipun hasil akhirnya kita tidak mengetahui
apakah seluruh keluarga kita terselamatkan dari api neraka, Yang Maha Mengetahui
hanyalah Allah swt yangpentin gbagi seorang suami sebagai ketua keluarga berusaha
semaksimal dan seoptimal mungkin mengenai hasilnya serahkan kepada Allah Rabb
segala-gala-Nya.
Rasulullah saw bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Semua yang dilahirkan itu dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci atau dalam
keadaan muslim) maka kedua orangtuanyalah yang men-yahudi-kannya, me-nasranikannya atau me-majusi-kannya.
Dalam hadits ini tidak disebutkan bahwa kedua orang tuanyalah yang meng-Islam-kanny,
sebab pada hakekatnya jiwa itu sejak semula sudah Islam alias mentauhidkan Allah swt,
Allah swt berfirman dalam (Q.S Al-Araf (7) : 172-173).
Khot Arab.
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman)
Bukankah Aku ini Tuhanmu mereka menjawab Betul (Engkau Tuhan kami) kami
menjadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak

mengatakan. Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah


terhadap masalah ini (kekuasaan Allah dan Tauhid).
Khot Arab.
Artinya : Atau agar kamu tidak mengatakan Sesungguhnya orang-orang tua kami
telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak
keturunan yang datang sesudah mereka, Maka apakah Engkau akan membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu.
Oleh karena itu menurut jumhur bahwa anak-anak orang Islam tidak perlu disyahadatkan
kembali untuk masuk agama Islam karena sejak semula sudah beragama Islam.
Kembali kepada peranan orang tua atau ibu bapak dalam membentuk dan mendidik putraputranya, dalam hadits telah disebutkan sebelumnya bahwa semua anak Adam lahir dalam
keadaan fitrah atau muslim, maka kedua ibu bapaknya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani
maupun Majusi. Dari hadits ini bisa disimpulkan bahwa mau tidak mau baik secara langsung
ataupun tidak langsung ibu bapaklah yang menyesatkan anak-anaknya dari jalan yang benar.
Agar orang tua atau ibu bapak tidak dianggap sebagai orang yang telah menyesatkan anakanaknya dari jalan yang benar, maka wajib mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang
benar sesuai dengan Isalm dari sejak dini hingga seterusnya dan berusaha menjauhkananakanaknya dari setiap anasir yang merusak agamanya.
Islam telah membimbing ibu bapak atau kedua orang tua sejak dini agar mendidik anak
dengan pendidikan Islam, bahkan disaat sedang jimapun sudah dipandu doa agar anak yang
dihasilkan dari hubungan suami istri dijauhkan dari syetan,
Khot Arab.
Artinya : Dan jauhkanlah (Ya Allah!) Syetan dari apa (anak) yang Engkau rizkikan kepada
kami.
Maka suami istri semenjak dini ketika sedang awal-awal membina keluarga yang diawali
dengan ijab qobul mestilah sudah dan selalu berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang
shaleh maupun yang shalehah.
Tetapi yang perlu diingat bahwa untuk memperoleh anak yang shaleh dan shalehah tidak
cukup hanya dengan memperbanyak doa saja, ibu dan bapak mestilah berusaha menadi
shaleh dan shalehah terlebih dahulu, sebab anjing tidak akan beranak kambing, artinya orang
yang tholeh (tidak shaleh) alias jahat tidak akan melahirkan anak yang shaleh, beginilah
ghalibnya, meskipun tidak menutup mata bahwa ada orang tua yang jahat tetapi anaknya
menjadi orang yang shaleh atau sebaliknya orang tuanya shaleh tetapi anaknya tholeh (jahat).
Maka hiasilah dirimu wahai suami istri dengan amal-amal kebaikan dan jauhkan dirimu dari
segala perbuatan yang tidak baik yaitu dengan melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah
swt dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya Insya Allah- anda akan dikaruniakan
oleh-Nya anak yang shaleh.

Jangan sampai ingin mempunyai anak yang shaleh malah pergi ke dukun-dukun, tukang
ramal, tukang sihir, bertapa di gua-gua, pergi ke tepi laut, nyekar ke kuburan dan sebagainya,
hal ini berarti menitipkan rahim istrinya kepada syetan NaudzubillahimindzaliikJika ternyata dengan izin Allah swt istri mengandung apa yang perlu dilakukan oleh ibu dan
bapaknya sebagai bentuk pendidikan yang Islami bagi anak yang dikandungnya?
Ada seorang wanita mulia yang kisahnya diabadikan oleh Allah swt dalam Alquran, wanita
tersebut bernama Hannah istri Imron nenek Nabi Isa a.s, yaitu seorang ibu yang pernah
mengandung bayi perempuan yang akhirnya menjadi perempuan yang terbaik yang pernah
hidup di muka bumi, beliau adalah Maryam binti Imron.
Khot Arab.
Artinya : Rasulullah saw bersabda, wanita yang terbaik di dunia ini ada 4(empat) :
Maryam binti Imron, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, Khodijah binti Khuwailid dan
Fatimah binti Muhammad saw (H.S.R. Bukhari dan Muslim).
Mari kita perhatikan apa yang diamalkan oleh Hannah sewaktu mengandung Maryam, yang
patut diteladani oleh ibu-ibu muslimah yang sedang mengandung, Allah swt berfirman (Q.S
Ali Imron (3) : 35),
Khot Arab.
Artinya : (Ingatlah) ketika istri Imron berkata :
Ya Tuhanku sesungguhnya aku menaarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku
menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah
(nazar) itu daripadaku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui
Dari ayat ini nampak jelas cerminan cahaya iman dari jiwa dan hati seorang wanita
mukminah yang bernama Hannah yang imannya dinyatakan dalam bentuk nazar dan cita-cita
sebagai seorang istri yang sedang mengandung janin dalam rahimnya.
Adapun nazar dan cita-citanya sebagaimana yang disebutkan dalam ayat tersebut ialah
sebagai berikut :
1. Agar anak yang ada dalam kandungannya menjadi hamba yang shaleh.
Subhanallah! Hannah memang seorang muslimah, mukminah, shalehah yang alimah
hidup dalam keluarga yang shaleh dan shalehah, sehingga ia benar-benar mengerti
bahwa tiada yang paling berharga paling terhormat, paling tinggi dan besar nilainya dan
paling segala-galanya bagi anak yang sedang dikandungnya selain menjadi anak yang
shaleh.
Ia memahami sebenar-benarnya bahwa anak yang shaleh adalah merupakan investasi
atau tabungan yang paling mahal dan paling berharga baik di dunia dan di akherat,
dengan anak yang shalehlah dosa-dosanya diampunkan, dengannyalah siksanya
diringankan dan seribu satu lagi fadhilah yang lain.

Dengan anak yang shaleh orang tua akan berbahagia semasa di dunia dan aka nmenjadi
penyejuk matanya dan dikenang namanya Insya Allah-. Demikianlah nadzar dan citacita serta harapan Hannah terhadap anak yang dikandungnya wanita uswah, qudwah
dan suri tauladan.
Lain pula dengan wanita-wanita masa kini termasuk yang mengaku muslimah kecuali
yang dirahmati Allah- begitu mengandung bukan bernadar kepada Allah swt malah
menyerahkan janin yang dikandungnya kepada Iblis dan syetan yaitu dengan
melakukan seribu satu macam amalan-amalan yang tidak disyariatkan, seperti syirik
bidah, takhayyul dan khurafat, sebagai contoh antara lain :
0.

berbagai macam acara selamatan-selamatan dibuat disertai dengan sesajen-sesajen

tertentu yang kononnya agar bayi yang dikandungnya sehat, selamat jadi oran gbesar dan
lain sebagainya.
Bukan berarti mengundang orang-orang untuk makan-makan di rumah kita tidak boleh
bahkan Islam menghalalkan asal jeas dan benar tujuannya dan tidak disertai dengan
bentuk-bentuk amalan yang mengandung syirik, bidah, takhayyul dan khurafat, misalnya
seseorang mendapatkan anugerah dari Allah swt berupa satu rizki atau kenikmatan
seperti : memperoleh keuntungan dalam berdagang, lulus dalam menempuh ujian, kembali
dari safar yang jauh dan selamat, keadaan keluarga yang sejahtera termasuk istri yang
mengandung dan sebagainya, lalu mengadakan acara makan-makan sebagai rasa syukur
kepada Allah swt, diundang orang-orang miskin, tetangga-tetangga dekat untuk
mempererat

persaudaraan,

demikian

juga

dengan

kerabat-kerabatnya

kemudian

menghadirkan salah seorang ustadz yang mengerti sunnah untuk memberikan nasehat dan
memimpin doa yang masyu hal ini sangat baik untuk diamalkan.
Rasulullah saw bersabda,
Khot Arab.
Artinya : Dari Abdullah bin Salam r.a dari Nabi saw bersabda, wahai sekalian manusia
sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah silaturrahmi dan halatlah
kamusedangmanusia dalam keadan tidur, kamu akan masuk surga dengan sejahtera.
(H.R Tirmidzi).
Jadi mengadakan kenduri atau acara makan bersama dalam rangka syukuran karena istri
mengandung atau karena kandungannya atau mengajak orang Islam yang lain untuk
membantu doa agar bayi yang dikandung istrinya sehat dan menjadi anak yang shaleh, hal
ini sangat baik dan masyru dengan syarat tidak dinodai dengan praktek bidah dan
khurafat misalnya menentukan tempat danharinya yang dianggap seperti kandungan umur
3 bulan, 6 bulan, 7 bulan dan sebagainya.
b. Ada juga yang amal dan kepercayaan carut-marut yang lain yang biasa dilazimi atau
dipegang teguh oleh sebagian wanita yang sedang mengandung dan ada juga suami yang
ikut-ikutan misalnya,

- Waktu mengandung suami istri tidak boleh membunuh binatang apapun termasuk ular,
tikus, kala jengking yang Rasulullah saw mensunnahkan untuk membunuhnya, hanya
karena alasan tidak masuk akal seperti Kalau membunuh binatang-binatang tersebut
anaknya akan cacat, sumbing dan sebagainya.
- Waktu mengandung, sang ibu tidak boleh menginjak tahi ayam ayam ananti kulit
anaknya akan hitam legam.
- Sewaktu mengandung, suami tidak boleh melanggar ma-li-ma kata orang jawa yaitu :
1. mencari wanita yang tidak halal. 2. madat. (mengisap candu atau narkoba lainnya)
3. maling (mencuri) 4. main (main judi). 5. minum (minum arak dan sebagainya).
Katanya kalau suaminya melanggar satu saja dari malima diatas akan menyebabkan
bayinya begini dan begitu, maka sang suamipun yang sebelumnya adalah ahli maksiat,
selama istrinya mengandung berpura-pura menjadi orang alim dengan alasan sematamata takut kejahatannya akan memberi madhorot terhadap si bayi yang dikandung
oleh istrinya, maka begitu anaknya lahir ia kembali menjadi seorang lelaki jahat
Sikap seperti ini (meninggalkan maksiat karena suatu keyakinan yang sesat) nampak
dari segi lahirnya sepertinya baik, karena meninggalkan dosa-dosa besar, tetapi
ditinjau dari segi aqidah sebenarnya syetan dan iblis yang tepuk tangan, karena
meninggalkan sesuatu bukan karena Allah swt tetapi karena keyakinan yang sesat alias
karena syetan.
Praktek seperti ini di Jawa banyak sekali, misalnya ada seseorang yang sowan datang
ke tempat kiyai yang sakti mandraguna, alias dukun dan tukang sihir, untuk meminta
aji-aji agar dirinya kebal dan sakti, maka si tololpun memberinya berupa barang dan
mantra-mantra tertentu dengan imbalan beberapa ribu rupiah, dengan pesan yang
nampak indah karena dipulas oleh iblis, perkataan si dukun yang sesat lagi
menyesatkan itu Selama kamu membawa barang ini atau mengamalkan mantra yang
saya beri ini, kamu boleh berbuat apa saja selain yang ma-li-ma, jika kamu langgar
satu saja maka ilmumu tidak akan jadi, maksudnya tidak akan bisa kebal lagi sakti dan
mungkin bisa jadi tubuh kamu membusuk sebelum mati dan sebagainya, dan
sebagainya.
Si bodoh yang tidak tahu tipu daya Iblis pun mengangguk-anggukkan kepalanya
mendengar omelan sang dukun yang seolah-olah menampakkan keIslamannya, karena
pantangannya sesuai dengan Islam, padahal pada hakekatnya si Iblis tahu, andaikan
orang yang membawa aji-aji atau mantra-mantra tadi benar-benar selama hdupnya
tidak pernah melanggar ma-li-ma, bagi iblis tidak menjadi masalah, karena ia
meninggalkan maksiat tersebut semata-mata karena taat kepadanya dan atas dorongan
keyakinan sesat yang tertanam di dalam hatinya, maka melanggar atau tidak
melanggar bagi Iblis adalah sama saja.

Oleh karena itu waspadalah wahai orang-orang yang beriman, dari segala bentuk dan
perangkap Iblis, ingat bahwa mbah profesor Iblis laknatullah alaihim- yang pernah
memperdayakan Bapak kita Adam a.s sampai hari ini masih hidup, maka sudah tentu
dia sangat berpengalaman dalam menyesatkan dan menggelincirkan segala jenis
manusia termasuk yang mengaku beriman kedalam kesesatan.
Ada juga wanita yang mengandung dan mengaku beragama Islam tetapi versinya lain,
tidak seperti yang disebutkan diatas, wanita ini adalah jenis wanita yang keranjingan
dan tergila-gila dengan hidup modern ala barat, sehingga tidak ada lain kegiatan
utamanya setiap hari selain menatap layar televisi atau sejenisnya, dengan demikian
tokoh-tokoh pujaannya berkisar pada lingkaran syetan dari bintang film, penyanyi,
penari, pelawak sampai badut-badut edan dan sebagainya.
Maka tidaklah aneh jika ada seorang wanita yang mengaku beragama Islam yang
sedang mengandung menepuk-nepuk perutnya dengan tangannya sambil berkata, Hai
jabang bayiku sehatlah kamu dan cepatlah lahir, nak jika kamu laki-laki mama
nazarkan kamu besok jika dewasa menjadi seperti Ronaldo (karena tergila-gila dengan
sepakbola) atau seperti Michael Jackson (karena tergila-gila dengan musik pop) atau
seperti Rhoma Irama (karena tergila-gila pada dangdut) atau seperti Inul jika
perempuan (karena tergila-gila dengan goyangan dan putaran pantat dan buntut), atau
seperti ini, atau seperti itu.
Astaghfirullahbagaimana anak lahir akan menjadi anak yagn shaleh jika orang
tuanya semacam ini kemauan dan cita-citanya. Suatu ketika ada seseorang yang datan
dan bertanya kepada saya, katanya , Ustadz! tak ada larangan kan dalam Alquran
bermain musik atau menari goyang pinggul seperti yang dilakukan Inul itu?
Saya terpaksa mengelus dada dan menggaruk-garuk kepala mendengar pertanyaan ini,
serta berkata dalam benak saya, Kok sudah separah ini fitnah syubuhat (bencana
kebodohan) dan fitnah syahwat yang menyelubungi umat ini. Sesuatu yang sudah
jelas seperti jelasnya matahari di siang bolong pun menjadi tidak jelas.
Walaisa ya sahhu fil Adzhaani syaiun, Idzahtaja annahaaru ilaa daliil.
- Maksudnya : Bagaimana suatu yang ada di benak dikatakan benar, jika siangpun di
tuntut dalilnya.
Artinya sesuatu yang sudah gamblang itu tidak perlu dalil lagi sekarang fakir dengan
akal yang waras saja, bagaimana tidak haram, bernyanyi megal-megol (goyang pingguled) tidak tentu hulu dan arahnya disertai dengan suara-suara musik, bercampur laki-laki
dan perempuan sambil menari memutar-mutarkan buntut dan pantat dihadapan umum,
mana yang lebih haram dari pada ini, kalau yagn seperti ini tidak haram terus apa yang
haram? Ingat bahwa seorang perempuan menggunakan wangi-wangian atau berjalan
menghentakkan kaki untuk menarik kaum laki-laki saja sudah haram hukumnya,
apalagi menari megal-megol menyanyi, atau menari di atas pentas untuk dilihat oleh

khalayak ramai, orang seperti ini dikatakan dalam hadits, tidak layak mencium bau
surga apalagi memasukinya, padahal bau surga itu bisa tercium dari tempat yang sangat
jauh.
(Jika anda masih ragu tentang haramnya musik, silakan baca buku karangan AsySyaikh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah Ighotsatul Lahfan Min Mashayyidis-Syaithan
disitu beliau bahas panjang lebar sekitar 50 halaman lebih).
Janganlah anda dalam hal ini mengikuti pendapt orang-orang sufi karena agama mereka
memang musik, mereka tidak bisa khusyu beribadah kecuali jika dibarengi dengan
suara musik.
Dan jangan pula mengikuti pendapat orang-orang yang suka memudah-mudahkan
urusan yang haram, menurutnya tidak ada sesuatu yang haram kecuali yagn disebutkan
secara jelas dalam Alquran adapun larangan-larangan yang disebutkan dalam hadits
katanya, hanya sebatas makruh, sebab Rasulullah saw tidak mungkin menentang
ketentuan Allah swt, sebab Allah telah membatasi dengan kata Innamaa sebuah kata
Adat lastur (digunakan sebagai pembatas) yang berarti : hanyasanya.
Pendapat seperti ini sangat ganjil dan syuzuz (nyleneh) yang bertentangan dengan
pendapat jumhur, madzhab yang empat, dan ulama mutabar, seperti Ibnu Taimiyah,
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, bahkan Ibnu Hazm yang bermadzhab Dzhahiri pun tidak
berpendapat demikian, Syaikh Nashiruddin Al-Albany lebih menentang lagi dengan
mengeluarkan tulisan, yang membahas tentang hadits sebagai sebuah hujjah tersendiri,
artinya meskipun di dalam Alquran tidak disebutkan haramnya benda tersebut, tetapi di
dalam hadits dilarang atau diharamkan, maka berarti hukumnya haram wallahu alam.
Saya pernah membaca tulisan salah seorang doctor dan dia juga sebagai mufti
pemerintah dalma sebuah Koran atau majalah yuang mana di amengatakan yagnkuran
glebih maksudnya, bahwa mendengarkan lagu dan musik hukumnya boleh (jaiz)
apalagi jika lagu-lagunya menjadikannya mengingat kebesaran Allah, menimbulkan
semangat kebangsaan dan sebagainya.
Kata Asy-Syaikh Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab Madarijus-Salikin I/994
kurang lebih maksudnya : Inilah sumber segala kesesatan yang dilakukan oleh orangorang yang tersesat daru jalan orang-orang yang benar, yaitu menyandarkan hukum
sesuatu perkara bertitik tolak dari perasaannya.
Karena menurut perasaannya dengan mendengarkan musik dan lagu dapat mengingat
Allah, maka mendengarkan lagu dan musik adalah jaiz atau boleh bahkan digalakkan.
Pada masa kini memang kebanyakan manusia mensikapi sesuatu berdasarkan
perasaannya, padahal perasaannya belum tentu mengikuti panduang syariat, Umar bin
Khaththab r.a yang terkenal sebagai seorang Khalifah yang memandu dirinya,
fikirannya, perasaannya dengan Alquran dan Assunnahsaja beliau tidak pernah
mengikuti perasaannya, melainkan setelah dikembalikan kepada syariat.

Sedangkan perasaan manusia hari ini, kebanyakan telah melenceng dari kebenaran
kecuali yang dirahmati Allah- ada sebagian orang yagn tidak dapat mensyukuri
nikmatAllah kecuali jika ia minum-minuman ahli surga kata mereka- (arak), maka
dengan alasan ingin mensyukuri nikmat Allah maka ia minum arak.
Ada juga yang bisu mulut dan lisannya dari mengucapkan -Subhanallah- kecuali jika ia
melihat wajah perempuan cantik, maka dengan alasan hendak beribadah matanya pun
jelalatan untuk mencari wanita-wanita yang berparas cantik.
Ada juga yan gmengatakan bahwa dirinya selamat daripada dosa meskipun tiap hari
bergaul dengan perempuan-perempuan karena dalam hatinya tidak ada perasaan apaapa, meskipun ia bersentuhan, bercanda, berduaan, karena dengan kebodohannya ia
menganggap yang dilarang oleh syariat itu perasaannya bukan perbuatannya.
Saya katakan : jika terdapat seorang lelaki yagn bergaul dengan perempuan bukan
muhrimsedangkan wanita tersebut berparas cantik, tetapi tidak ada perasaan cinta,
berarti kejantanan laki-laki tersebut sudah tidak normal dan perlu diperiksakan ke
dokter atau dijauhkan dari pergaulan tersebut supaya normal kembali kelaki-lakiannya
atau kejantanannya.
Ada seorang peternak kambing yang mempunyai kambing jantan berbibit unggul
(besar, bagus, sehat, tubuhnya panjang, daun telinganya panjang dan sebagainya.)
banyak peternak-peternak lain yang meminjamnya untuk mengawinkan kambing
betinanya supaya mendapatkan keturunan yang baik.
Pada suatu saaat peternak ini dengan diam-diam ingin mengadakan eksperimen atau
percobaan tentang kekuatan kambingnya dalam mengawini kambing betina, percobaan
pertama ia jauhkan kambing jantan dari kambing betina dengan dibuatkan kandang
tersendiri sehingga tidak melihat sama sekali dan tidak mencium aroma biologis dari
kambing betina selama beberapa hari, ternyata setelah dipertemukan dengan betina
kekuatan jantannya berpuluh kali lipat dari biasanya, artinya jika biasanya hanya
mampu mengawini satu hingga lima kambing, setelah di-uzlah-kan atau diasingkan,
maka dua puluh betinapun ia masih kuat mengawini.
Kemudian percobaan kedua ia kumpulkan kambing jantantersebut dalam satu kandang
dengan kambing-kambing betina yang bermacam-macam, ada yang sudah di kenali ada
yagn belum, ternyata begitu ada kawan peternak lain yang membawa kambing
betinanya yang bagus dan cantik, ekornyapun sudah digerak-gerakkan terus pertanda
bahwa ia minta dikawini oleh si jantan, maka peternak yang sedang melakukan
eksperimen itu mengeluarkan kambing jantannya dari kandangnya untuk dipertemukan
dengan si cantik yang baru datang, tetapi ternyata si kambing hanya mengendus-endus
saja sambil berteriak-teriak, kejantanannya tidak terlihat sama sekali, padahal biasanya
begitu datang betina baru langsung diterkam langsung apalagi kali ini yang datang
paras dan keadaan kambing betinanya lebih bersemampai lagi, tentu lebih bergairah

lagi, namun karena kejantanannya sudah loyo karena sehari-hari bergesekan dengan
betina-betina, sehingga hilanglah nafsu seksualnya.
Sama halnya dengan keadaan manusia, orang-orang yang tinggal dalam masyarakat
Islami, dimana wanita-wanita tidak keluar melainkan berjilbab dan mengenakan
purdah, tidak terdapat ikhtilat (campur antara lelaki dan perempuan) kecuali yagn
masyru, lagipula tidak keluar dari rumah kecuali dharurat.
Maka kaum laki-laki yang hidup dan tinggal dalam masyarakat yagn demikian ini lebih
kuat daya rangsangan dan kekuatan seksnya dibandingkan dengan laki-laki yang
tinggal dalam masyarakat yagn tidak Islami dengan kata lain pergaulan laki-laki dan
perempuan bebas, pakaian perempuannya setengah telanjang, sehingga laki-laki bisa
menikmati paras wajahnya, warna pahanya, bentuk buah dadanya dan sebagainya.
Laki-laki yang hari-harinya menyaksikan keadaan seperti ini apalagi yang sering
melakukan aktivitas seks yang tidak terkendali baik dengan cara berzina, homoseks,
onani dan lain sebagainya, tentu daya kekuatan seksnya akan lemah, sehingga berakibat
negatif padanya, bahkan untuk memuaskan istrinya sendiripun tidak mampu tanpa
bantuan Viagra, obat kuat dan sejenisnya.
Oleh karena itu wahai orang yang masih ada sisa hati ambilah pelajaran dari kambing
tersebut dan jangan menyandarkan sesuatu pada perasaan, kembalikanlah pada syariat.
Selain itu ada juga saya terbaca dalam salah satu majalah dimana ada salah seorang
ustadz ditanya tentang hukum nyanyian, lagu dan musik, jawabannya sungguh singkat,
katanya : Kami telah mengadakan penelitian bahwa seluruh hadits-hadits yang
melarang lagu dan musik tidak ada yang shoheh, oleh karena itu kita kembali kepada
hukum asal, karena lagu dan musik adalah urusan duniawi maka asalnya halal,
demikian juga musik hukumnya halal -AstaghfirullahMaka ikutilah ulama salaf, niscaya anda akan selamat (Insya Allah musik dan lagu
akan dibahas dalam buku tersendiri.)
2. Hannah Ummu Maryam ketika mengandung nazarnya tidak hanya agar anak yang
dikandungnya menjadi anak yang shaleh saja tetapi beliau menambahkan dan
berkhidmat di Baitul Maqdis.
Hannah memahami bahwa anak yang shaleh atau orang shaleh yang sebenarnya bukan
sekedar yang menunaikan keawjiban dan meninggalkan larangan, taat kepada kedua
orang tunya dan sebagainya dengan kata lain, kebaikannya hanya untuk dirinya sendiri.
Tetapi anak atau orang yagn shaleh adalah lebih dari itu, yakni disamping dirinya baik
ia mesti mempunyai aktivitas yang jelas untuk memperjuangkan Islam.
Kenapa Hannah Ummu Maryam menazarkan anaknya agar berkhidmat di Baitul
Maqdis, sebab pada saat itu Baitul Maqdis sebagai pusat kegiatan kaum muslimin dari
kegiatan yang bersifat ibadah mahdhah seperti shalat dan sebagainya, sampai kepada

kegiatan ibadah yang bersifat amah, termasuk mengurus negara, jihad fi sabilillah dan
sebagainya.
Masjid di dalam Islam merupakan sentra kegiatan kaum muslimin, kalau kita baca
dalam sejarah Islam terbukti bahwa hal ini telah berjalan selama seribu tahun lebih.
Prinsip ini dilaksanakan juga oleh para dai di pulau jawa yang biasa dikenali dengan
sebutan wali songo, jika kita perhatikan masjid-masjid tersebut berfungsi sebagai sentra
atau pusat kegiatan Islam dan kaum muslimin, sehingga masjid-masjid tersebut
memiliki rumah sakit-rumah sakit, balai pengobatan, alun-alun atau lapangan, pasar dan
sebagainya.
Namun perkembangan berikutnya karena makar penjajah barat dan kebodohan kaum
muslimin kedudukan ini berubah dan terbalik 180 derajat dari sebelumnya, jika dahulu
masjid memiliki universitas, pasar, rumah sakit dan sebagainya, maka sekarang pasar,
rumah sakit dan balai pendidikanlah yang memiliki masjid, dengan demikian aktivitas
masjid tidak lebih dari tempat shalat saja, tidak sebagai mana mestinya, jauh bila di
bandingkan dengan masjid Rasulullah saw, yang digunakan sebagai tempat latihan
perang dan pemberangkatan para mujahidin untuk pergi berperang.
Selanjutnya marilah kita perhatikan Hannah Ummu Maryam, sebagai seorang ibu yang
muslimah, mukminah dan mujahidah apa yagn beliau lakukan sesudah anak
kandungnya lahir
Allah swt berfirman (Q.S. Ali Imron (3) : 36)
Khot Arab.
Artinya Maka tatkala istri Imran melahirkan ananya, diapun berkata, Ya Tuhanku
sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan, dan Allah lebih
mengetahui apa yang dilahirkanya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuan, sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syetan yang terkutuk.
Dari ayat ini kita bisa ambil beberapa hikmah antara lain :
a. pada ayat 35 kita telah ketahui bahwa Hannah mengharapkan kepada Allah swt agar
anak yagn dikandungnya anak laki-laki, sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi
seorang mujahid yang berkhidmat di Baitul Maqdis tetapi ternyata begiu lahir
yagn lahir anak perempuan, tidak sesuai dengan harapannya, maka diapun mengadu
kepada Allah swt katanya, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya anak
perempuan cita-citanya tidak terkabulkan, namun Allahlah yang paling megetahui
apa yang dilahirkannya, ternyata seorang anak perempuan yang akhirnya menjadi
seorang anak perempuan terbaik yang pernah hidup di muka bumi dan ipilih oleh
Allah swt untuk melahirkan seorang anak laki-laki tanpa bapak yaitu Nabi Isa a.s,
nabi yang mulia lagi agung menjadi tanda kebesaran dan kekuasaan Allah swt jadi

lebih hebat dan lebih besar dari harapan dan nazar neneknya, kalau neneknya
bernazar jika anaknya laki-laki akan di khidmatkan di Baitul Maqdis, maka ternyata
anak dari anak perm-uannya atau cucunya adalah dipilih oleh Allah swt sebagai
seorang Nabi dan Rasul yang agung.
Pelajaran yang dapat diambil dari seorang ibu atau seorang istri yang sedang
mengandung termasuk juga sang suami. Bawa kita sebagai manusia biasa boleh saja
kita mengharapkan anak yang berada dalam kandungan laki-laki atau perempuan
terserah sesuai denganserlera dan harapan masing-masing.
Umumnya suami istri menghendaki anak yagn nomor pertama laki-laki, tetapi ada
juga yang perempuan, dengan alasan cepat dewasa dan dapat mendidik adikadiknya, untuk anak nomor dua biasanya tergantung yang pertama, jika yagn
pertama laki-laki, maka yang dikehendaki perempuan dan sebaliknya.
Untuk anak yang nomor tiga, jika nomor satu dan dua laki-laki maka biasanya yang
dikehendaki lahir anak perempuan demikian juga sebaliknya dan seterusnya.
Harapan-harapan seperti ini tidak dilarang dalam Islam, selama tidak keluar dari
batasan syariat, adapun yang dilarang adalah sikap-sikap tidak terima, marah-marah,
malu dan sebagainya (lihat Q.S An-Nahl (16) : 58, 59), seolah-olah anak yang
dilahirkan tidak membawa manfaat bahkan membawa malapetaka.
Oleh karena itu untuk menghindari perasaan suami istri yagn kurang Islami, syariat
mengajarkanadab yagn sangat baik kepada kita, yang mana tatkala kita mendengar
salah seorang dari sahabat kita atau tetangga kita atau siapa saja yang di
anugerahkan oleh Allah swt seorang anak yang baru lahir, kita tidak boleh
menanyakan jenis kelaminnya, sebab jika yang lahir tidak sesuai dengan harapannya
berarti kita ikut menyemai atau menyuburkan rasa kurang puas atau rasa penyesalan.
Maka di dalam sebuah hadits Aisyah radhiyalloohu anha mengajarkan kepada kita
adab untuk bertanya tentang masalah ini, yaitu Wulidu sawiyya? Maksudnya
apakah anak lahir dalam keadaan sehat dan sempurna?
Sebenarnya kalau kita mampu, serahkanlah segala-galanya pada Allah swt, sebab
Allah swt Yang Maha Tahu, Maha Bijaksana dan Maha Segala-galanya. Dialah yang
paling mengetahui maslahat bagi diri kita, mungkin kita beranggapan bahwa anak
laki-laki atau anak perempuan yagn bermanfaat bagi kita, tetapi ternyata anggapan
kita itu belum tentu benar bahkan maslahah malah ada pada sebaliknya.
Berkenaan dengan jenis kelamin anak, Allah swt telah berfirman (Q.S Asy-Syuro
(42) : 49-50). Bahwa :
- Ada seseorang yang hanya dianugerahkan kepadanya anak-anak perempuan saja.
- Ada yang hanya laki-laki saja.
- Ada yagn dianugerahkan laki-laki dan perempuan.
- Dan ada yang ditakdirkan mandul

b. Hannah memohon kepada Allah swt perlindungan untuk anak, bayinya serta anakanak keturunannya daripada syetan yang terkutuk.
Para ibu muslimah yang melahirkan bayinya, patut meneladani Hannah Ummu
Maryam ini, ketika begitu anaknya lahir, yang pertama kali diperhatikan antara lain
adalah bagaimana anaknya terlindung dari syetan yang terkutuk.
Kebanyakan ibu-ibu yang melahirkan anaknya pada masa kini kecuali yang
dirahmati Allah- begitu anaknya lahir malah dipersembahkan kepada syetan, yaitu
dengan melakukan perbuatan syirik, bidah, takhayyul dan khurafat, misalnya seperti
1. Meletakkan ari-ari (plasenta)nya dalam periuk atau tempurun atau yang lain, lalu
disertakan jarum, benang, pensil, penghapus, uang, garam, gula dan sebagainya
dengan seribu satu keyakinan baik untuk memperoleh manfaat atau menolak
madharat.
2. Meletakkan sesajen pada tempat tertentu dengankeyakinan supaya roh-roh halus
tidak mengganggu bayinya dan ibunya.
3. Mengadakan upacara-upacara bidah.
4. Meminta rajah atau mantra-mantra dan sebagainya dari dukun-dukun atau tukangtukang ramal, lalu diletakkan di tempat-tempat tertentu atau di badan bayi dan
ibunya supaya terhindar dari segala gangguan dan penyakit.
5. Menanam ari-ari di sebelah pintu rumah kemudian meletakkan lampu diatasnya
dengan seribu satu keyakinan termasuk meyakini bahwa badan bayi ada hubungan
batin dengan ari-arinya, hal ini sebenarnya berasal dari budaya sesat dan syirik
warisan agama Hindhu.
6. Memberi nama sesuai dengan hitungan hari menurut primbon jawa, misalnya
lahirnya Sabtu Legi, Sabtu sekian Legi sekian, lalu dijumlah dari hasil jumlah
tersebut kemudian diramalkan dan seterusnya.
Bagi suami istri yang mengamalkan hal-hal seperti diatas atau sejenisnya berarti
telah menyerahkan perlindungan kepada syetan yang terkutuk.
Islam telah memberi petunjuk kepada kita tata cara dan adab untuk menyambut
kelahiran anak bayi yang bebas dari segala bentuk syirik, kufur, nifaq, bidah,
takhayyul dan khurafat.
Tatacara menyambut anak baru yagn disunnahkan antara lain :
1. begitu lahir pertama kali diperdengarkan kalimat Tauhid yaitu dengan meng-adzan-kan
(membaca lafadz-lafadz adzan) di telinga sebelah kanan dan iqomah di telingan sebelah
kiri.
Ada sebagian pihak yang tidak sepakat adzan di perdengarkan kepada bayi yang baru
lahir, dengan alasan katanya adzan hanya untuk panggilan shalat, alasan ini sebenarnya
tidak kuat sebab dalam beberapa hadits dinyatakan diantara fungsi adzan juga bisa
mengusir syetan, iblis dan jin.

2. Hanaq atau menghanaqkan, maksudnya sebelum bayi menelan sesuatu baik susu ibunya,
air atau makanan dan sebagainya, ada sunnahnya yaitu makanan yang disuapkan pertama
kali ke dalam hanaq atau mulut bayi yaitu makanan yang sudah dilumatkan oleh mulut
seseorang yang dianggap shaleh.
Rasulullah saw pernah menghanaqkan bayi dengan kurma yang telah dilumatkan (di
pamah : jawa).
Adapun caranya sebagai berikut :
Tentukan orang shaleh terlebih dahulu.
Siapkan kurma, jika tidak ada bisa digantikan dengan madu.
Orang shaleh tersebut mengunyah kurma itu sampai lembut (ingat jangan sampai
membuat bayi tersedak), lalu dia mengambil sedikit dari hasil yang dikunyah dalam
mulutnya dengan jari telunjuknya yang kanan, kemudian memasukkan dengan perlahanlahan jari tersebut kedalam mulut bagian dalam kira-kira mendekati bagian pangkal lidah.
bayi
3. Amalan hari yagn ketujuh setelah bayi lahir (hari ketujuh dihitung dengan hijriyah atau
qomariyah bukan dihitung dengan Masihiyah atau Syamsiyah).
Sebagai contoh untuk memudahkan, misalnya ada bayi yagn lahir pada waktu maghrib
artinya matahari sudah tenggelam, pada hari Sabtu, maka berarti bayi tersebut lahir pada
hari Ahad, sebab menurut hitungan hijriyah yang menggunakan peredaran bulan, begitu
masuk waktu maghrib berarti bayi sudah memasuki hari esoknya, lain dengan perhitungan
Masihiyah yang menggunaan peredaran matahari, dimana pergantian hari baru terjadi
pada tengah malam hari sesudah jam 24.00.
Maka menurut hari bulan anak tersebut hari ketujuhnya berarti pada hari Sabtu, karena ia
dilahirkan pada hari Ahad, adapun cara menghitungnya sebagai berikut :
1
Ahad

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Sabtu.

Jika dihitung dengan hari matahari anak tersebut hari ketujuhnya pada hari Jumat
1
Sabtu

Ahad Senin

Selasa Rabu Kamis

7
Jumat.

Catatan :
Perlu diingat bahwa syariat Islam yang sekarang kita ikuti dalam menentukan hari, bulan
dan tahun adalah mengikuti hitungan bulan (rembulan) tahunnya dinamakan tahun
Hijriyah, misalnya membayar zakat, jika harta telah dimiliki, selama satu haul (satu
tahun) berarti satu tahun Hijriyah.
Oleh karena itu pentingnya hari, bulan dan tahun Hijriyah ini, maka disarankan kepada
kaum muslimin untuk membiasakan memakainya, sebagaimana terbiasanya mereka
menggunakan kalender Masehi.

Termasuk juga kelahiran anak supaya dicatat kedua-duanya baik tanggal dan tahun
Hijriyahnya maupun Masehinya.
Diantara amalan pada hari ketujuh adalah :
1. Memberi nama dengan nama yang baik.
2. Aqiqah yaitu menyembelih kambing, untuk laki-laki 2 ekor (jika mampu, jika tidak
mampu 1 ekor boleh), untuk anak perempuan satu (1) ekor kambing.
Sunnahnya dagingnya dibagikan kepada 3 bagian, 1/3 dimakan sendiri olehnya, 1/3
oleh keluarga atau dihadiahkan kepada sahabat, tetangga dan sebagainya dan 1/3 lagi
untuk fakir miskin.
Sunnah yang lain tulang kambing aqiqah tidak boleh dipotong kecil-kecil, sewaktu
membagikan

sebaiknya

tulangnya

dipotong

mengikuti

ruas-ruasnya

maupun

persendiannya.
3. Dicukur gundul atau dibotakkan kepalanya dan rambutnya dikumpukan lalu ditimbang
dan beratnya di kurskan dengan harga perak, kemudian disedekahkan kepada fakir
miskin, uang yang disedekahkan boleh lebih dan tidak boleh kurang.
4. Dan masih ada hal-hal lain, silahkan baca buku-buku fiqih atau buku khusus
penyambutan kelahiran anak secara Sunnah.
Mengenai pendidikan masa kanak-kanak sampai menginjak umur dewasa dan seterusnya
dipersilahkan pembaca merujuk dan membaca buku-buku lain yang membicarakan tentan
gpendidikan anak-anak secara lengkap diantar buku yagn baik dibaca berkenaan dengan
masalah ini adalah buku :
Tarbiyatul Aulad Fi lslam atau Pendidikan Anak Dalam Islam karya Abdullah Nashih
Ulwan
18) Sorang suami mesti mendata muhrim dari kedua belah pihak (suami dan istri).
Hal ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam bermuamalah apalagi sampai
tercebur dalam hal yagn diharamkan olehsyara seperti mnikahi muhrim sendiri, berjabat
tangan dengan yang bukan muhrim atau sebaliknya atau berkhalwat (berduaan) dengan
yang bukan muhrim atau sebaliknya, maka suami istri wajib mengetahui muhrim masingmasing yang dimaksud dengan muhrim adalah : orang yang haram dinikahi, adapun
pembagiannya sebagai berikut :
Saudara ipar bukan muhrim.
Saudara sepupu bukan muhrim.
Saudara atau saudari mertua baik yang dari pihak merua laki-laki atau perempuan bukan
muhrim.
Keluarga suami yang muhrim hanyalah jurusan bapak mertua keatas dan ibu mertu
keatas.
Keluarga istri yang muhrim hanyalah jurusan bapak mertua keatas dan ibu mertua
keatas.

Saudara atau saudari satu ibu susuan muhrim, misalnya Ahmad menyusu kepada si A,
maka seluruh anak perempuan si A kedudukannya muhrim dengan Ahmad.
Anak bawaan suami dengan anak bawaan istri bukan muhrim tetapi terhadap ibu dan
bapaknya muhrim. (jika sebelum menikah masing-masing sudah beranak).
Dan sebagainya (lihat kitab-kitab fiqih).

Catatan :

SUAMI

ISTRI

Jika berkedudukan bukan muhrim berarti tidak boleh berduaan, tidak boleh berjabat tangan,
tidak boleh berboncengan motor, tidak boleh bercanda dan sebagainya.
Muhrim
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat bagan tentang hal ini pada lampiran
ANAK
ANAK macam-macam tetangga,
19) Seorang suami
wajib menjelaskan kepada istrinya tentang
terutama bagi yang tinggal di Bukan
kawasan masyarakat yang majemuk.
Muhrim
Agar tidak terjadi kesalahan dalam
bermuamalah dengan tetangga yang menyebabkan
pelanggaran syara maka suami istri dituntut memahami kedudukan tetangganya menurut
syariat Islam.
Ada 3 macam bentuk tetangga menurut Islam,
1. Tetangga yang mempunyai 3 hak.
a. Hak setara sebagai orang Islam.
b. Hak sebagai kerabat.
c. Hak sebagai tetangga.
Tetangga yang mempunyai 3 hak adalah tetangga kita yang beragama Islam dan
masih ada hubungan keluarga atau famili dengan kita.
Tetangga yang seperti ini menduduki peringkat pertama.
2. Tetangga yang mempunyai 2 hak.
a. Hak setara sebagai orang Islam.
b. Hak sebagai tetangga.
Tetangga yagn mempunyai 2 hak ialah tetangga yang beragama Islam dan tidak
memiliki hubungan keluarga.
3. tetangga yang mempunyai 1 hak.

a. Hak sebagai tetangga.


Tetangga yagn mempunyai 1 hak ialah tetangga yang non Muslim.
Tatacara bergaul atau bermuamalah dengan masing-masing tetangga sebagaimana telah
disebutkan sudah diatur dalam syariat, silahkan melihat dalam buku-buku fiqih atau kitab
Jamiul Ulum wal Hikam, karangan Ibnu Rajab Al Hambali rhm.
Untuk bermuamalah atau bergaul dengan tetangga yang non-Muslim, kita boleh berbuat
apa saja dari jenis kebaikan kepadanya asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syara, kita boleh toleransi kepadanya dalam urusan duniawi, tetapi dalam urusan agama
tidak boleh sama sekali.Misalnya
- Dalam hal menerima hadiah.
Kita boleh menerima kapan saja hadiah yang mereka berikan kepada kita asalkan
barangnya halal dan memberikannya tidak ada hubungan sama sekali dengan ibadah dan
hari-hari besar mereka, jika pemberian tersebut diberikan pada hari Natal atau hari-hari
pemujaan yang lain maka haram hukumnya untuk menerimanya.
- Dalam menerima masakan.
Jika makanan yang dimasak dengan bejana-bejana atau alat-alat yang biasa dipergunakan
untuk memasak barang-barang haram seperti daging babi atau sembelihan yang
disembelih oleh orang musyrik, maka kita dilarang untuk memakannya.
- Dalam hal menyampaikan salam.
Kita tidak boleh menyampaikan salam ekapda non-Muslim sebagaimana menyampaikan
salam kepada sesame muslim, jika mereka menyampaikan salam kepada kita, kitapun
tidak boleh menjawab sebagaimana menjawab salam saudara kita sesame muslim, kita
hanya boleh menjawab dengan ucapan waalaikum saja.
Dan sebagainya (lihat dalam buku-buku Al-Wala wal Bara)
20) Seorang suami juga dituntut menjelaskan meskipun secara ringkas, tentang
makanan sehat dan sempurna yang perlu di konsumsi oleh keluarga.
Disamping itu juga mejelaskan efek negative dari segala jenis makanan cepat saji
(instant).
Untuk pembahasan masalah ini dipersilahkan suami istri untuk berusaha sendiri dengan
membaca buku-buku yang berkenaan dengannya atau menanyakan kepada orang-orang
yang ahli dan pakar dalam masalah ini, misalnya doktor dan sebagainya.

PENUTUP
Demikianlah buku sederhana ini kami sediakan, mudah-mudahan dapat membantu suami istri
dalam merealisasikan cita-citanya yaitu terbentuknya keluarga yang penuh dengan mawaddah
dan rahmah sehingga rumahnya menjadi surganya, penuh dengan kedamaian dan
kebahagiaan.
Tak lupa permintaan kami kepada para ikhwah, sekiranya terdapat kelalaian dan kesalahan
sudilah kiranya untuk meluruskannya

Robbanaa hablanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota ayuuniwwajalnaa lil


muttaqiina imaaman, walhamdulillahirabbil alamiin.
Sanggar Khalwat (RUTAN).
POLDA BALI 28 Robiul Awwal 1424 H
30
Mei
2003 M

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai