5.1. PENGERTIAN
Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.
Contoh :
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pengoperasian kubikel
dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-
langkah yang tertata guna melaksanakan kegiatan.
Untuk instalasi kubikel baru beberapa pihak yang terkait antara lain, team
Komisioning , Pengatur Distribusi / Piket Pengatur, Konsumen. Berkoordinasi
dengan team komisioning adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa
instalasi kubikel yang akan dioperasikan dalam keadaan aman. Berkoordinasi
dengan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur adalah agar keadaan jaringan
Untuk instalasi lama beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur
Distribusi / Piket Pengatur, Pihak Pemeliharaan, Pelayanan Pelanggan dan
Konsumen. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi dan Konsumen
tujuannya adalah sama dengan pengoperasian Instalasi Kubikel baru.
Berkoordinasi dengan pihak pemeliharaan adalah untuk mengetahui maksud /
tujuan pengoperasian termasuk pemadaman kubikel, lama waktu dipeliharanya
dan kondisi kubikel paska pemeliharaan. Sedangkan berkoordinasi dengan
Pihak Pelayanan Pelanggan adalah berkaitan dengan pemberitahuan formal
kepada Pelanggan akan adanya pemadaman / pengoperasian jaringan .
Perkakas kerja
Alat bantu kerja
Alat Ukur
Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai
persiapan pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handy-
talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya
gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.
Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan Hantar Arus
( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada konsumen.
Struktur jaringan
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu hal yang harus menjadi perhatian
utama dalam setiap melakukan kegiatan apapun. Apalagi yang menyangkut
pengoperasian Kubikel 20 KV, dimana potensi bahayanya sangat tinggi mengingat
jarak antara bagian yang bertegangan terhadap personil tidak terlalu jauh dan hanya
disekat dengan pelat logam yang tidak terlalu tebal. Beberapa hal yang harus
diperhatikan, dilengkapi dan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan yang
dilakukan, antara lain :
5.5.1. Personil
SOP Jaringan Distribusi adalah aturan atau pedoman bagi Operator/teknisi untuk
melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian Instalasi
Jaringan Distribusi pada kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan
kondisi darurat.
Adapun didalam SOP Sistem Jaringan Distribusi terdapat panduan pada beberapa
kondisi, yaitu :
Periksa dan yakinkan serta catat jika ada pmt yang trip di GI maupun Gardu
Hubung (GH) dan kelainan-kelainan yang terjadi.
Periksa dan catat semua indikator yang muncul pada panel kontrol, di GI atau
GH kemudian direset.
Periksa dan catat semua indikator rele yang muncul pada panel proteksi,
kemudian direset.
Laporkan kepada Dispatcher APD.
Laporkan kepada Piket APJ/Cabang.
TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN
• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaansiap 1a 1b 1c
1.
untuk dioperasikan 5’ 5’ 5’
• •
2.b
Vhek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’
• •
3.b 3a 3b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan
• •
4 Tegangan dimasukan 4.b 4.a
4a 4b
1.a 1.a 5’ 5’
1b 1b
• • •
5 Pekerjaan selesai 5c. 5.a 5.b
5a 5b 5c
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’
URAIAN
NO KETERANGAN
4. TURJASI memerintahkan untuk dioperasikan dan pelaksana memasukan Peralatan K3 digunakan antara lain : sarung
tegangan tangan tahan tegangan 20 kV dan sepatu karet
TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN
• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaansiap 1a 1b 1c
1.
untuk dioperasikan 5’ 5’ 5’
• •
2.b
Vhek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’
• •
3.b 3a 3b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan
• •
4 Tegangan dimasukan 4.b 4.a
4a 4b
1.a 1.a 5’ 5’
1b 1b
• • •
5 Pekerjaan selesai 5c. 5.a 5.b
5a 5b 5c
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’
NO URAIAN KETERANGAN
3. Pelaksana lapor ke TURJASI untuk ijin pengoperasian dan TURJASI Ijin dari UPD untuk dioperasikan dengan hasil ukur
melapor ke UPD (ijin pengoperasian) baik
TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN
• • •
LAPORAN 1a 1b 1c
1a-1b 2a- 3a-3b 4a-b5
1. PEKERJAANSIAP UNTUK
5’ 2b 5’ 5’
DIOPERASIKAN
30’
• •
2.b
CHEK FISIK DAN 2.a
2. 5a-5b
KESIAPAN KOLOKSI
5’
• •
KESIAPAN TERPENUHI 3a
3.b
3 IJIN TEGANGAN
DIMASUKAN
• •
4 4.b 4.a
TEGANGAN DIMASUKAN 1.a 1.a
1b 1b
• • •
5 5c. 5.a 5.b
PEKERJAAN SELESAI 1.a 1.a 1.a
NO URAIAN KETERANGAN