Anda di halaman 1dari 13

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5. SOP ( STANDING OPERATING PROCEDURE )

5.1. PENGERTIAN

Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.

SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah –


langkah kerja untuk mengoperasikan kubikel 20 kv pada pengoperasian instalasi
atau jaringan distribusi 20 KV .

5.2. TUJUAN SOP

Pengopereasian Kubikel 20 KV berarti membuat peralatan yang ada di kubikel


bekerja atau tidak bekerja, dialiri arus listrik atau dipadamkan dari aliran arus listrik.
Dampak dari pengoperasian kubikel berarti jaringan distribusi dibebani atau
dikosongi bebannya, instrumen sebagai kelengkapannya bekerja atau tidak bekerja
sehingga mempengaruhi kerja peralatan listrik sebelum maupun sesudah kubikel.

Contoh :

 Akibat pengoperasian kubikel terhadap sistem dan peralatan listrik lain

Apabila kubikel 20 KV di Gardu Induk sebagai alat hubung penyulang


dimasukkan, maka pada sisi hulu yaitu Trafo GI dan Generator Pembangkit
yang melayani trafo GI akan mendapat beban sebanyak yang tersambung
dari penyulang. Beberapa dampak yang timbul antara lain tegangan Trafo GI
dan Generator Permbangkit menjadi turun, sehingga perlu pengaturan. Tetapi
akibat buruk dapat terjadi misalnya, pada Trafo GI atau Generator Pembangkit
terjadi beban lebih atau overload sehingga terjadi Trip bahkan dapat terjadi
pemadaman total.

Sebaliknya pelepasan beban juga dapat berdampak kurang baik, misalnya


tegangan trafo atau generator akan naik melebihi batas yang dapat merusak
peralatan listrik.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 75


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

 Akibat pengoperasian terhadap personil

Pengoperasian kubikel 20 KV pada jaringan atau instalasi beban di sisi hulu


tanpa ada koordinasi dengan pihak lain di sisi hilir : pemakai listrik , pihak
pemeliharaan, dapat menyebabkan terjadi kecelakaan terhadap personil.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pengoperasian kubikel
dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-
langkah yang tertata guna melaksanakan kegiatan.

5.3. KOMPONEN DALAM SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pengoperasian Kubikel 20 KV


antara lain :

5.3.1. Pihak yang terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat pengoperasian


kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi yang dilakukan
dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi langsung / lisan bertujuan agar
semua pihak berkoordinasi dapat mengantisipasi terjadinya kondisi kurang aman
atau mencegah kerusakan material akibat dioperasikannya kubikel. Dalam
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang standar untuk
mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait . Waktu
berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar
dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.

Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi


SOP Komunikasi.

Pihak yang terkait pada pengoperasian Kubikel 20 KV antara lain :

 Untuk instalasi kubikel baru beberapa pihak yang terkait antara lain, team
Komisioning , Pengatur Distribusi / Piket Pengatur, Konsumen. Berkoordinasi
dengan team komisioning adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa
instalasi kubikel yang akan dioperasikan dalam keadaan aman. Berkoordinasi
dengan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur adalah agar keadaan jaringan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 76


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

dipastikan siap dibebani atau dipadamkan maupun aman dari adanya


kecelakaan kerja bagi personil di lokasi pengoperasian kubikel dimaksud
maupun di luar lokasi yang berhubungan dengan jaringan yang akan
dioperasikan. Sedangkan berkoordinasi dengan Konsumen bertujuan agar
konsumen tahu akan adanya listrik di tempat konsuman dan segera
memanfaatkannya. Selain itu agar konsumen mengantisipasi hal-hal yang
mungkin dapat menyebabkan kecelakaan akibat listrik.

 Untuk instalasi lama beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur
Distribusi / Piket Pengatur, Pihak Pemeliharaan, Pelayanan Pelanggan dan
Konsumen. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi dan Konsumen
tujuannya adalah sama dengan pengoperasian Instalasi Kubikel baru.
Berkoordinasi dengan pihak pemeliharaan adalah untuk mengetahui maksud /
tujuan pengoperasian termasuk pemadaman kubikel, lama waktu dipeliharanya
dan kondisi kubikel paska pemeliharaan. Sedangkan berkoordinasi dengan
Pihak Pelayanan Pelanggan adalah berkaitan dengan pemberitahuan formal
kepada Pelanggan akan adanya pemadaman / pengoperasian jaringan .

5.3.2. Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pengoperasian kubikel dengan baik dan


aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja dengan
peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan
kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi
perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin .

Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :

 Perkakas kerja
 Alat bantu kerja
 Alat Ukur
 Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
 Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
 Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 77


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5.3.3. Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai
persiapan pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan pekerjaan.

Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handy-
talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya
gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.

5.3.4. Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian


kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan
pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan. Setiap langkah dilaksanakan secara
berurutan sesuai tertulis di SOP. Penyimpangan terhadap langkah-langkah
tersebut dapat menyebabkan kegagalan operasi bahkan dapat terjadi kecelakaan
kerja.

Setiap langkah yang menyebabkan perubahan posisi kubikel harus dimintakan


persetujuan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur dan melaporkan setelah
pelaksanaannya. Hal tersebut disampaikan langsung dengan menggunakan
peralatan komunikasi langsung dan melaporkannya dalam bentuk tulisan
dilengkapi dengan kronologis berdasarkan waktu.

5.4. PEMBUATAN SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

 Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel 20 KV


untuk membuat ketentuan berkoordinasi.

 Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan Hantar Arus
( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada konsumen.

 Struktur jaringan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 78


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5.5. PEDOMAN K3 DALAM PENGOPERASIAN KUBIKEL

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu hal yang harus menjadi perhatian
utama dalam setiap melakukan kegiatan apapun. Apalagi yang menyangkut
pengoperasian Kubikel 20 KV, dimana potensi bahayanya sangat tinggi mengingat
jarak antara bagian yang bertegangan terhadap personil tidak terlalu jauh dan hanya
disekat dengan pelat logam yang tidak terlalu tebal. Beberapa hal yang harus
diperhatikan, dilengkapi dan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan yang
dilakukan, antara lain :

5.5.1. Personil

 Dalam keadan sehat jasmani dan rohani


 Terampil dan menguasai teknik pengoperasian peralatan kubikel
 Kooperatif dan komunikatif
 Bersikap positip
 Berdedikasi tinggi

5.5.2. Lingkungan atau kondisi lapangan

 Agar diperhatikan keadaan cuaca saat pengoperasian , seperti : mendung,


gelap, hujan.
 Suasana dan kondisi lingkungan kita, seperti : daerah padat lalu lintas, padat
bangunan, banjir, bahan kimia / gas yang terbakar

5.5.3. Peralatan Kerja dan K3

 Alat kerja dan K3 harus lengkap


 Agar di persiapkan alat kerja K3 harus dalam kondisi baik dan aman
digunakan
 Pergunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya

5.5.4. Kondisi peralatan instalasi kubikel

 Komposisi jenis dan merek kubikel (sejenis atau campuran


 Kubikel dalam keadaan layak di operasikan
 Posisi arah keluar / masuk kubikel

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 79


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

 Rambu – rambu peringatan pada kubikel (peringatan ada kelainan atau


pekerjaan). contoh : “ Awas Jangan Dimasukkan Sedang Dikerjakan ”

5.5.5. Keadaan tidak normal akibat kecelakaan kerja

 Sedapatnya hilangkan penyebab terjadinya kecelakaan kerja


 Beri pertolongan pertama seperlunya pada orang yang mengalami
kecelakaan
 Laporkan segera ke pengatur dan minta petunjuk untuk penanggulangannya
 Buatlah catatan singkat tentang kronologis terjadinya kecelakaan
 Amankan tempat terjadinya kecelakaan

5.6. SOP SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SOP Jaringan Distribusi adalah aturan atau pedoman bagi Operator/teknisi untuk
melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian Instalasi
Jaringan Distribusi pada kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan
kondisi darurat.

SOP Sistem Jaringan Distribusi dibuat dengan memperhatikan kemampuan peralatan


yang terpasang dan konfigurasi serta fungsi Jaringan Distribusi.

Adapun didalam SOP Sistem Jaringan Distribusi terdapat panduan pada beberapa
kondisi, yaitu :

5.6.1. SOP Kondisi Normal :

Operator/teknisi melakukan pengawasan / mensupervisi Jaringan Distribusi dan


melaksanakan perintah Dispatcher/APD untuk manuver perbaikan sistem maupun
pemeliharaan Jaringan Distribusi serta kebutuhan lainnya.

5.6.2. SOP Kondisi Gangguan :

Operator/teknisi melakukan tindakan seperti :

Periksa dan pastikan bahwa penunjukan kV meter sudah menunjuk 0 ( nol )


kV untuk JTM

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 80


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Periksa dan yakinkan serta catat jika ada pmt yang trip di GI maupun Gardu
Hubung (GH) dan kelainan-kelainan yang terjadi.
Periksa dan catat semua indikator yang muncul pada panel kontrol, di GI atau
GH kemudian direset.
Periksa dan catat semua indikator rele yang muncul pada panel proteksi,
kemudian direset.
Laporkan kepada Dispatcher APD.
Laporkan kepada Piket APJ/Cabang.

5.6.3. SOP Kondisi Pemulihan :

Operator/teknisi melakukan tindakan manuver atas perintah Dispatcher


kemudian melaporkannya..

5.6.4. SOP Kondisi Darurat :

Tindakan Operator/teknisi Jaringan Distribusi membebaskan peralatan dari


tegangan, sehubungan dengan kondisi setempat seperti ; banjir, kebakaran,
huru-hara, instalasi membara yang cukup besar dll atau kondisi yang
dianggap bahaya oleh Operator/teknisi Jaringan Distribusi (dapat
dipertanggung jawabkan), selanjutnya Operator/teknisi/ Jaringan Distribusi
harus melaporkan kejadian tersebut kepada Dispatcher APD dan Piket
APJ/Cabang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 81


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDURE


PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 001A / KBKL - GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaansiap 1a 1b 1c
1.
untuk dioperasikan 5’ 5’ 5’

• •
2.b
Vhek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’

• •
3.b 3a 3b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan

• •
4 Tegangan dimasukan 4.b 4.a
4a 4b
1.a 1.a 5’ 5’
1b 1b

• • •
5 Pekerjaan selesai 5c. 5.a 5.b
5a 5b 5c
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 82


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 001b/ KBKL-GARDU/SOP/XI/2002

URAIAN
NO KETERANGAN

1. BUNG melaporkan ke TURJASI, pekerjaan selesai


TURJASI melapor ke UPD
Kondisi fisik telah diperiksa dan memenuhi
TURJASI melaporkan pelaksanaan untuk cek fisik ke lokasi
2. persyaratan fisik
Pelaksana lapor ke TURJASI untuk ijin memasukan tegangan dan
3. TURJASI melapor ke UPD (ijin pengoperasian)

4. TURJASI memerintahkan untuk dioperasikan dan pelaksana memasukan Peralatan K3 digunakan antara lain : sarung
tegangan tangan tahan tegangan 20 kV dan sepatu karet

5. Pelaksana lapor ke TURJASI tegangan sudah masuk sekaligus


diinformasikan ke BUNG
TURJASI melaporkan ke UPD

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 83


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDURE


PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM DENGAN TRAFO DISTRIBUSI

No. SOP : 002a / TRAFO - GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaansiap 1a 1b 1c
1.
untuk dioperasikan 5’ 5’ 5’

• •
2.b
Vhek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’

• •
3.b 3a 3b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan

• •
4 Tegangan dimasukan 4.b 4.a
4a 4b
1.a 1.a 5’ 5’
1b 1b

• • •
5 Pekerjaan selesai 5c. 5.a 5.b
5a 5b 5c
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 84


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 007d/ SUTM-SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN KETERANGAN

1. BUNG melaporkan ke TURJASI, pekerjaan selesai dan siap dioperasikan


TURJASI melapor ke UPD

TURJASI memerintahkan pelaksana untuk cek ke lokasi


2. Alat kerja digunakan megger, ampermeter volt
meter tripasa meter
Pelaksana melaksanakan cek fisik secara keseluruhan

3. Pelaksana lapor ke TURJASI untuk ijin pengoperasian dan TURJASI Ijin dari UPD untuk dioperasikan dengan hasil ukur
melapor ke UPD (ijin pengoperasian) baik

TURJASI menginformasikan kepelaksana untuk dilaksanakan

4. Pelaksana melaksanakan pemasukan tegangan Pengukuran tegangan dan putaran sudah


dilakukan alat K3, sarung tangan TM, sepatu TM
Pelaksana melaporkan ke TURJASI tegangan sudah masuk TURJASI
5. melapor ke UPD
Hasil ukur tegangan dan putaran normal
Pelaksana menginformasikan ke BUNG

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 85


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDURE


MENGOPERASIKAN INSTALASI KUBIKEL PADA GH KEDALAM SISTEM DISTRIBUSI

No. SOP : 003A / KBKL GH- GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
LAPORAN 1a 1b 1c
1a-1b 2a- 3a-3b 4a-b5
1. PEKERJAANSIAP UNTUK
5’ 2b 5’ 5’
DIOPERASIKAN
30’

• •
2.b
CHEK FISIK DAN 2.a
2. 5a-5b
KESIAPAN KOLOKSI
5’

• •
KESIAPAN TERPENUHI 3a
3.b
3 IJIN TEGANGAN
DIMASUKAN

• •
4 4.b 4.a
TEGANGAN DIMASUKAN 1.a 1.a

1b 1b

• • •
5 5c. 5.a 5.b
PEKERJAAN SELESAI 1.a 1.a 1.a

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 86


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 007d/ SUTM-SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN KETERANGAN

1. PENGAWAS bung melaporkan ke TURJASI bahwa pekerjaan telah


selesai dan dpt dioperasikan
selanjutnyaa TURJASI melaporkan ke UPD
2.
TURJASI memerintahkan kepada pelaksana untuk memeriksa fisik di
lokasi Pelaksanaan menggunakan alat K3 berupa sarung
3. tangan dan sepatuTM 20 kV
Pelaksana melaporkan ke turjasi hasil pengecekan dan minta ijin
pengoperasian Ijin sudah diperoleh
TURJASI melaporkan ke UPD untuk melaksanakan pengoperasian
4. Setelah melakukan ijin langsung memerintahkan kepada pelaksana Petugas BUNG menyaksikan pelaksanaan
pengoperasian
5. Pelaksana melakukan pengoperasian dengan memasukan tegangan

Pelaksana melaporkan ke TURJASI sekaligus kepetugas BUNG bahwa


tegangan sudah dimasukan
TURJASI melaporkan kepada UPD bahwa pekerjaan telah dilaksanakan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 87

Anda mungkin juga menyukai