Anda di halaman 1dari 3

Contoh-Contoh Argumen Kausal Dalam Pemetaan Teori

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Analisis Kebijakan Sosial”

Dosen :
Drs. Dede Kuswanda, Ph.D
Dr. Enkeu Agiati, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4:


Novia Norma Yunita 19.01.003
Try Susanto Kasy 19.01.012
Akbar Jordy Harfa 19.01.017
Adriani 19.01.020

PROGRAM STUDI PEKERJAAN SOSIAL


PROGRAM MAGISTER TERAPAN
POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
TAHUN 2020
1. Argumen konvergen adalah argumen yang didalamnya dua atau lebih asumsi
tentang sebab-akibat yang digunakan untuk mendukung suatu kesimpulan atau
pernyataan.
Contoh :
“ Keterlantaran pada anak disebabkan oleh kondisi kemiskinan keluarga dan juga
pola pengasuhan orang tua yang cenderung abai dalam memenuhi hak serta
kebutuhan anak. “

(S) (A) (S)

Kondisi Pola pengasuhan orang tua


Keterlantaran yang cenderung abai dalam
kemiskinan memenuhi hak serta
pada anak kebutuhan anak
keluarga
2. Argumen divergen adalah argumen yang didalamnya sebuah asumsi mendukung
lebih dari satu pernyataan atau kesimpulan.
Contoh :
“ Trauma psikologis anak korban kekerasan seksual oleh keluarga terdekat
berakibat pada kesehatan mental terganggu (depresi) dan hilangnya
kepercayaan/rasa percaya terhadap orang-orang terdekat anak yg seharusnya
melindungi dan memberikan suasana aman/nyaman. “

(A) (S) (A)

Hilangnya
Trauma psikologis kepercayaan/rasa percaya
Kesehatan mental terhadap orang-orang
anak korban
terganggu (depresi) terdekat dan orang lain
kekerasan seksual
disekitarnya

3. Argumen serial adalah argumen yang didalamnya sebuah kesimpulan atau


pernyataan digunakan sebagai asumsi untuk mendukung sejumlah pernyataan atau
kesimpulan
Contoh :
“ Penyalahgunaan napza pada anak berdampak pada buruknya relasi/hubungan
dengan orang tua dimana relasi yg buruk ini mengakibatkan komunikasi antar
personal menjadi kurang harmonis serta kelekatan (bonding) antara anak dan orang
tua mengalami hambatan yg bisa memicu perilaku menyimpang pada anak seperti
agresifitas, kenakalan remaja, dan lain sebagainya.”

(S) (A) (S) (A)

Berdampak pada buruknya


relasi/hubungan dengan orang tua
dimana relasi yg buruk ini Dapat memicu perilaku
Penyalahgunaan mengakibatkan komunikasi antar menyimpang pada anak seperti
personal menjadi kurang harmonis agresifitas, kenakalan remaja,
napza pada anak serta kelekatan (bonding) antara
anak dan orang tua mengalami
dan lain sebagainya
hambatan

4. Argumen siklik/lingkaran adalah argumen serial yang didalamnya kesimpulan atau


pernyataan terakhir dalam suatu rangkaian dikaitkan dengan pernyataan atau
kesimpulan pertama dalam rangkaian tersebut.
Contoh :
“ Modeling negatif (contoh yg kurang baik) yang diterima anak dari lingkungan
keluarga dan pertemanan dapat memicu Perilaku agresif anak yg dimanifestasikan
dalam bentuk tindakan verbal (bicara kasar, mengumpat, memaki, berteriak dengan
nada tinggi) dan non verbal (memukul, melempar barang). Dari perilaku agresif ini
mengakibatkan respon dari keluarga/teman cenderung menampilkan sikap
agresivitas yg sama sebagai bentuk mekanisme perlindungan diri sehingga respon
inilah yang menjadi modeling negatif bagi anak (kembali ke pernyataan sebab yg
paling awal).”

(A) (S) (A) (S) (A) (S)


Perilaku agresif anak yg
Respon dari keluarga/teman
dimanifestasikan dalam
Modeling negatif (contoh cenderung menampilkan
bentuk tindakan verbal
yang kurang baik) yang sikap agresivitas yg sama
(bicara kasar, mengumpat,
diterima anak dari sebagai bentuk mekanisme
memaki, berteriak dengan
lingkungan keluarga dan perlindungan diri sehingga
nada tinggi) dan non verbal
respon inilah yg menjadi
pertemanan (memukul, melempar
modeling negatif bagi anak
barang)

Anda mungkin juga menyukai