Anda di halaman 1dari 14

ORIENTASI KEBIJAKAN

SOSIAL dan ‘FORECASTING’’

R. Enkeu Agiati
ORIENTASI KEBIJAKAN SOSIAL
Kebijakan sosial sidaknya mempunyai 2 orientasi

1. Action Oriented
Suatu tindakan untuk mengadakan perubahan

2. Problem Oriented
Kebijakan timbul karena adanya masalah (problem).
Problem adalah suatu tantangan yang memerlukan
suatu pemecahan. Problem adalah suatu kondisi yang
tidak menggenakan dan apabila dianalisis bisa
dipecahkan.
Masalah kebijakan
Masalah yang dapat dijadikan masalah kebijakan yaitu:
1. Masalah yang populasinya banyak
2. Masalah yang urgen, esensial harus segera dilakukan
tindakan atau pemecahannya harus segera dilakukan
Ada yang menyatakan masalah yang sifatnya: “GMP “
G = Gawat
M = Mendesak
P = Penyrebarannya Cepat
Persoalannya :????

Kadang tidak diketahui jumlah/populasi dan seberapa gawat


masalah yang ada tersebut .
Biasanya hal ini terjadi karena :
 Data Tidak tersedia
 Informasi tidak ada
 Ada data tetapi sudah kadaluarsa (tidak Valid/kurang akurat)
Sehubungan dengan hal tersebut maka kita melakukan
“Forecasting”
Forecasting
 Forecasting adalah suatu prosedur untuk membuat informasi faktual
tentang situasi sosial masa depan atas dasar informasi yang telah ada
tentang masalah kebijakan .

 Peramalan (forecasting) yaitu aktivitas memprediksi atau


memprakirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
dengan waktu yang relatif lama.

 Pengertian lain dari peramaan (forecasting) adalah suatu teknik


analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif
ataupun keuantitatif untuk melakukan prakiraan peristiwa pada masa
depan dengan penggunaan referensi data (datum-datum) pada masa
Tujuan Peramalan (Forecasting)
1. Menyediakan informasi tentang perubahan kebijakan di masa depan
dan konsekuensinya
2. Tujuan forecasting mirip dengan riset (research) eksakta maupun
sosial. Riset (research) ini berusaha baik untuk memahami maupun
untuk megendalikan lingkungan manusia dan material.
Namun usaha untuk meramal situasi sosial masa depan terutama
dimaksudkan untuk mengontrol , yaitu berusaha merencanakan dan
menetapkan kebijakan, sehingga segugus/seperangkat tindakan yang
terbaik dapat dipilih di antara berbagai kemungkinan yang ditawarkan
oleh masa depan.
Tujuan Peramalan (Forecasting)
Heizer dan Render (2009:47)

1. Sebagai pengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku disaat


ini dan dimasa lalu dan juga melihat sejauh mana pengaruh
dimasa datang.

2. Peramalan dibutuhkan karena terdapat time lag atau delay


antara ketika suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan
ketika implementasi

3. Peramalan adalah dasar penyusutan bisnis di suatu


perusahaan, sehinga bisa meningkatkan efektivitas sebuah
Manfaat Peramalan (Forecasting)

 Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif


dan efisien
 Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada
masa yang akan datang
 Untuk membuat keputusan yang tepat
Fungsi Peramalan (Forecasting)
Gingting (2007)

• Fungsi dari peramaalan akan diketahui ketika


pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang berdasarkan atas pertimbangan apa
yang akan terjadi di waktu keputusan tersebut
dijalankan. Jika kurang tepat ramalan yang sudah
disusun, maka masalah peramalan juga merupakan
masalah yang sering dihadapi
Forecasting dalam Analisis Kebijakan

1.Proyeksi
2.Prediksi
3.Conjecture
Proyeksi

Proyeksi adalah ramalan yang didasarkan pada


ekstrapolasi (kecenderungan) masa lalu maupun
masa kini ke masa depan.

Proyeksi membuat pernyataan yang tegas


berdasarkan argumen yang diperoleh dari metode
atau Teknik tertentu dan kasus yang pararel, dimana
asumsi mengenai validitas metode/Teknik tertentu
digunakan untuk memperkuat suatu pernyataan.
Prediksi

Prediksi adalah ramalan yang didasarkan pada asumsi teoritik


yang tegas. Asumsi ini dapat berbentuk hukum teoritis,
proposisi teoritis atau analogi.

Sifat terpenting dari prediksi adalah bahwa ia


menspesifikasikan kekuatan generatif (penyebab) dan
konsekuensi (akibat) atau proses atau hubungan yang pararel
(analogi) yang diyakini mendasari suatu hubungan.

Prediksi dapat dilengkapi argument dari mereka (ahli) yang


Conjecture

Conjecture adalah ramalan yang didasarkan pada penilaian


yang informatif atau peniliaian pakar tentang situasi
masyarakat masa depan. Penilaian ini dapat berbentuk
penilaian yang intuitif di mana diasumsikan adanya
kekuatan batin dan kreatif dari para pelaku(aktor) kebijakan

Conjecture adalah ramalan yang didasarkan tidak atas dasar


ektrapolasi (kecenderurungan ) dan tidak atas dasar asumsi
teori.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai