Anda di halaman 1dari 23

SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

TOPIK
PERENCANAAN
6

 HASIL BELAJAR
Setelah membaca topik ini, anda mampu :

 Menjelaskan pengertian perencanaan


 Menjelaskan arti pentingnya perencanaan
 Membedakan antara perencanaan strategic dan
perencanaan operasional
 Menyebutkan jenis-jenis perencanaan

Laurens Ponggohong 6-1


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

PENGERTIAN PERENCANAAN
Merencanakan berarti mengambil keputusan tentang apa yang akan
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, kapan mengerjakannya, siapa yang akan
mengerjakannya dan bagaimana mengukur keberhasilan pelaksanaannya. Seperti
yang telah diuraikan pada topik terdahulu bahwa perencanaan merupakan suatu
proses yaitu suatu proses yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir.

Proses ini dimaksudkan untuk mendapatkan pemecahan. Selama


perencanaan masih dalam proses tidak dibatasi berapa jumlah perubahan sebelum
diambil keputusan akhir yang berupa rencana, sebab mungkin akan selalu
diadakan perubahan baik sistemnya maupun materinya. hal ini dipahami karena
adanya faktor ketidak pastian pada waktu yang akan datang yang selalu berubah.
Untuk mendapatkan suatu pemahaman tentang pengertian perencanaan maka
dapat dikemukakan beberapa pengertian perencanaan berikut ini.

Menurut G.R. Terry (1977), perencanaan meliputi tindakan memilih dan


menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualiasasi serta merumuskan
aktivitas-aktivitas yang diusulkan dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang
diinginkan.
Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa perencanaan efektif
didasarkan atas fakta-fakta, bukan atas emosi. Perencanaan merupakan pekerjaan
mental yang bersifat intelektual yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif.

Garth N. Jone mengemukakan Planning is the process of selecting and


developing the best course to accomplish an objective. Artinya perencanaan
adalah proses pemilihan dan pengembangan dari tindakan yang paling
menguntungkan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, perencanaan selalu
mengandung 4 unsur, sebagai berikut :

a. Pemikiran yang rasional, terdapat dugaan atau perkiraan atau perhitungan


untuk masa yang akan datang.
b. Fakta-fakta yang objektif kebenarannya, bahwa pemikiran yang rasional itu
tidak atas dasar kelayakan belaka, akan tetapi berdasarkan fakta/data yang
objektif kebenarannya.
c. Sebagai persiapan atau tindakan pendahuluan untuk kegiatan masa yang akan
datang.
d. Goal atau tujuan.

Laurens Ponggohong 6-2


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

ARTI PENTINGNYA PERENCANAAN


Perkembangan teknologi, dewasa ini telah membawa dampak yang sangat
berarti bagi perkembangan ilmu manajement, khususnya dalam bidang
perencanaan, dimana macam-macam tugas menjadi semakin kompleks, masa
depan semakin tidak pasti, dan banyak faktor berubah dengan cepat. Tanpa
membuat rencana, kita akan kehilangan kesempatan. Oleh sebab itu rencana harus
dibuat, karena rencana memberi alasan terhadap semua tindakan untuk mencapai
tujuan tertentu.

Dalam membuat rencana, banyak faktor mempengaruhi antara lain


:Perkembangan teknologi, perkembangan pendapatan masyarakat, perubahan
konsumsi masyarakat, kemajuan disektor telekomunikasi serta sektor-sektor lain,
memberikan banyak tantangan yang perlu dihadapi dan meningkatkan resiko.
Beban yang berat bagi perencana adalah tugas memperkecil resiko untuk
mendapatkan keuntungan-keuntungan dari adanya kesempatan.
Suatu rencana penting dan sangat diperlukan bagi suatu organisasi karena
beberapa alasan. (Sukanto Reksohadiprojo. 1983) :

a. Rencana dapat menghilangkan ketidak pastian masa datang dan dapat


meanggulangi perubahan, karena dengan rencana segala sesuatu yang tidak
pasti pada waktu yang akan datang telah diusahakan untuk dipersiapkan pada
sekarang sehingga orang telah siap sedia terhadap kemungkinan perubahan
yang timbul.
b. Dengan rencana, telah ditetapkan tujuan organisasi sehingga kegiatan dapat
diarahkan, sehingga orang terhindar dari sub optimasilasi.

c. Walaupun Rencana mungkin mahal, tetapi bila semua kegiatan dipusatkan


pada pencapaian tujuan, maka secara konsekwen akan lebih ekonomis dengan
biaya yang minimum.
d. Rencana merupakan dasar dari pengawasan. Tanpa rencana tidak mungkin
dilakukan pengawasan hasil kegiatan tidak ada dasar hasil pembandingnya.
Dengan rencana orang dapat mengetahui apakah hal telah melebihi atau
kurang dari yang direncanakan.
e. Rencana dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana berikutnya
secara riil karena orang menyadari seberapa besar kelebihan serta
kekurangannya.
f. Selain daripada itu perlu diingatkan bahwa rencana harus fleksibel, artinya
rencana dapat berubah arah tanpa biaya ekstra dalam rangka mencapai tujuan.
Dengan demikian rencana harus mengandung arti untuk ditinjau kembali dan
direvisi untuk memenuhi persayaratan yang diminta sesuai keadaan yang
dihadapi.

Laurens Ponggohong 6-3


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Langkah-langkah perencanaan

Dalam penyusunan suatu perencanaan dapat dipadatkan menjadi empat langkah


pokok, yang disesuaikan dengan semua kegiatan pada semua tingkatan dalam
organisasi, yang terdiri dari :

Langkah 1. Penetapan Tujuan


Dalam perencanaan dimulai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
organisasi. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka sumber daya yang ada akan
terpecah-pecah. Oleh sebab itu dengan tujuan yang jelas memungkinkan suatu
organisasi dapat menggunakan sumberdayanya secara efektif.

Langkah 2. Definisikan situasi sekarang


Hal ini berkaitan dengan pertanyaan, berapa jauhkah organisasi itu dari
sasarannya?, Sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai sasarannya ?. Untuk
itu dengan menganalisis keadaan sekarang, dapat membuat suatu rencana
selanjutnya. Informasi sangat diperlukan seperti data keuangan, statistik dll. Oleh
sebab itu jalur komunikasi dalam organisasi harus terbuka.

Langkah 3. Indentifikasi hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan


Pada tahap ini dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan baik internal maupun
eksternal yang dapat membantu mencapai tujuan organisasi. Juga indentifikasi
mengenai faktor-faktor yang dapat menghambat. Memang walaupun sulit untuk
dilakukan, tetapi mengetahui lebih dahulu situasi, maka masalah dan peluang yang
mungkin timbul pada waktu yang akan datang dapat dijadikan bagian penting
dalam organisasi.

Langkah 4. Kembangkan rencana atau seperangkat tindakan


Hal ini merupakan langkah dimana keputusan tentang tindakan pada waktu yang
akan datang akan diambil dan dimana garis pedoman untuk pengambilan
keputusan yang lebih efektif. Pada tahap ini akan melibatkan berbagai alternatif
arah tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, mengevaluasi alternatif dan
memilih alternatif yang sesuai diantara berbagai alternatif.

Laurens Ponggohong 6-4


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Gambar 6.1 Langkah pokok dalam perencanaan

J
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
Tetapkan Tentukansituasi Tentukan Kembangkan
tujuan sekarang bantuan seperangkat U
tindakan
dan
Rintangan A

Gambar 5.1. Langkah-langkah pokok perencanaan

JENIS-JENIS PERENCANAAN

Menurut George Terry, rencana terdiri dari beberapa type yaitu : Objektif
(sasaran); Policy (kebijaksanaan); procedure (prosedur); method (metode);
standard (standard); budget (anggaran); program ; techno factor.

Objektif ( sasaran )
Rencana yang berbentuk objektif merupakan bentuk yang spesifik dari
tujuan
(goal). sasaran ini tergantung dari kegiatan masing-masing yang terdapat dalam
perusahaan, seperti sasaran pemasaran, produksi, kepegawaian, dsb. Tujuan dapat
dirumuskan oleh top manajemen dengan memperhatikan kondisi ekonomi, sosial,
politik sesuai strategi dan kebijaksanaan.

Kebijaksanaan
Kebijaksanaan merupakan pernyataan umum tentang prilaku dari organisasi
dalam menentukan pedoman untuk mengambil keputusan mengenai sumber-
sumber yang diperlukan.

Laurens Ponggohong 6-5


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Prosedur
Prosedur menggambarkan urut-urutan yang bersifat kronologis dari tindakan
yang harus dilakukan.

Metode
Yang dimaksud dengan metode disini adalah cara melaksanakan atau
melakukan sesuatu.

Standard
Yaitu Suatu nilai yang dijadikan dasar penilaian. Dengan kata lain standard
dapat digunakan sebagai alat untuk identifikasi, perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan yang ditargetkan.

Anggaran
Suatu anggaran merupakan data yang diatur secara logis, yang menunjukkan
apa yang diharapkan untuk dicapai dalam periode tertentu.

Program
Merupakan garis-garis besar mengenai tindakan-tindakan yang akan
dilakukan, termasuk sarana dan prasarananya, komitmen serta asumsi-asumsi yang
dibuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Techno-factor
Adalah salah satu dari tipe rencana yang digambarkan dalam bentuk grafik.
Tipe rencana ini biasanya menggunakan PERT network atau RAMP chart. PERT
adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technique dan RAMP
adalah singkatan dari Review Analysis of Multiple Project. Alat dasar daro PERT
adalah network planning ( perencanaan jaringan) yang terdiri dari aktivitas dan
kejadian yang merupakan bagian dari suatu projek. RAMP Menekankan pada segi
yang berhubungan dengan arus material. Jenis ini tergantung pada pertimbangan,
pengalaman, dan keahlian manajer dalam membuat perencanaan.

Perencanaan Jangka Pendek, Menengah dan Panjang.

Perencanaan ini berhubungan dengan waktu, dan dapat diklasifikasikan sebagai


berikut :

a. Perencanaan jangka pendek (shot range), mencakup dari satu tahun


perencanaan ini berhubungan dengan penetapan skendul penggunaan sumber
daya yang meliputi tindakan menetapkan nilai-nilai waktu bagi setiap aktivitas
yang diperlukan bagi seluruh proyek. Scheduling memberikan vitalitas dan arti
praktis pada suatu rencana.

Laurens Ponggohong 6-6


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

b. Perencanaan jangka menengah (Intermediate Range), meliputi waktu 1 tahun


lebih tetapi kurang dari 5 tahun. Perencanaan laba adalah merupakan salah
satu contoh dari perencanaan jangka menengah. Perencanaan ini memusatkan
pada usaha untuk memperbaiki laba terutama untuk produk tertentu untuk
periode 1 tahun atau lebih. Hasil terbaik dicapai jika seorang perencana laba
(profit-planer) ditugaskan untuk meneliti semua faktor yang mempengaruhi
laba yang akan dicapai dari suatu produk.

c. Perencanaan jangka panjang (long - range), meliputi waktu lebih dari lima
tahun yang termasuk dalam perencanaan ini adalah perencanaan produk serta
penyesuaian tujuan dan perubahan-perubahan strategi.

PERENCANAAN STRATEGIS
Konsep Strategi

Strategis dapat diartikan dari dua perspektif, yaitu mengenai apa yang akan
dilakukan oleh sebuah organisasi dan apa yang pada akhirnya dilakukan oleh
organisasi.
Pengertian yang pertama, strategi adalah program yang luas untuk mendefinisikan
dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Sedangkan pengertian
yang kedua, strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap
lingkungannya sepanjang waktu.

Pengertian perencanaan strategi

Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka penjang, dimana


sasaran-sasaran ditetapkan oleh para pemilik (para pemegang saham) dari para top
manajement.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa perencanaan strategis adalah suatu
proses pemilihan tujuan dari perusahaan, penentuan kebijakan dan program yang
perlu untuk mencapai sasaran tertentu dalam rangka mencapai tujuan, dan
penetapan metode yang perlu untuk menjamin agar kebijakan dan program
strategis tersebut terlaksana.

Dalam perencanaan ini para perencana memperhitungkan kekuatan dan


kelemahan organisasi, misi bisnisnya dan nilai individu dari kaum pemilik dan
manajer-manajer puncak. Kemudian mereka berusaha mempertemukan
kesempatan bisnis yang ada dengan kekuatan maupun kelemahan yang
dimilikinya, serta prioritas-prioritas dari pemilik dan manajemen puncak.

Laurens Ponggohong 6-7


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Perencanaan strategis, biasanya memiliki cakupan kegiatan yang dapat dibedakan


ke dalam 3 kelompok, yaitu :

a. Yang menyangkut perubahan lingkungan bisnis atau situasi pasar dari


perusahaan.
b. Sumber-sumber dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki perusahaan.
c. Nilai dan misi perusahaan yang telah dirumuskan oleh pemilik dan pihak
manajemen.

Proces Perencanaan Strategi Formal

Pada gambar 6. 2, menggambarkan suatu proces perencanaan yang


dilakukan dalam perusahaan dengan lini produk tunggal, yang berukuran sedang
yang merupakan unit bisnis strategis ( Strategic business unit - SBU).
Setiap langkah dapat di wujudkan kedalam suatu pertanyaan atau pernyataan dasar
sebagai berikut :

Langkah 1 : Goal formulation ( perumusan tujuan)

Apakah yang kita inginkan ?


Penetapan suatu tujuan organisasi adalah langkah yang paling esensial dalam
proses perencanaan strategis. Karena tujuan yang akan dipilih akan
mempergunakan sejumlah besar sumber daya perusahaan dan akan menentukan
kegiatannya, formulasi tujuan merupakan tanggung jawab utama top manajer.

Langkah 2 : Identification current objectives and Strategy ( Identifikasi


strategi dan tujuan sekarang ).

Apakah yang dapat dilakukan sekarang ini untuk mencapai yang kita inginkan ?
Sasaran dan strategi yang ada sekarang dapat dirumuskan dengan baik dan
dikomunikasikan dengan jelas ke seluruh bagian yang ada dalam organisasi.
Situasi yang optimal ini biasanya mengikuti perencanaan strategis formal awal
atau strategi informal namun eksplisit yang dibuat oleh seorang pemimpin yang
kuat.

Langkah 3 : Environmental Analysis ( Analisis Lingkungan )

Apa yang ada diluar yang perlu dilakukan ?


Maksud dari analisis lingkungan yaitu mengidentifikasi dengan cara-cara yang
bagaimana perubahan lingkungan seperti ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan
politik dapat secara langsung mempengaruhi perusahaan serta bagaimana para
pesaing, supplier (pemasok), pelanggan, lembaga pemerintah dan lain-lain dapat
mempengaruhi secara langsung.

Laurens Ponggohong 6-8


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Langkah 4 : Analisis sumber daya


Apa saja yang mamapu kita kerjakan ?
Analisis ini diperlukan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan
perusahaan dalam bersaing. Keunggulan dan kelemahan bersaing merupakan
kekuatan dan kelemahan perusahaan jika dibandingkan dengan pesaing yang ada
sekarang dan yang mungkin dimasa yang akan datang.

Langkah 5 : Pengidentifikasian peluang dan ancaman strategis

Apa yang dapat dilakukan untuk hal-hal yang perlu dikerjakan ?


Langkah ini merupakan penggabungan dari langkah 2,3 dan 4. Peluang dan
ancaman dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya tanah yang dibeli oleh
perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis mungkin dapat meningkat
nilainya sehingga perusahaan menganggap perlu membentuk sebuah divisi
pembangunan perumahan. Maksudnya disini bahwa kondisi pasar yang brubah
memberikan peluang baru.

Langkah 6 : Penentuan sejauhmana perubahan strategis dibutuhkan

Jika terus melakukan yang sekarang dikerjakan, akankah sampai ke tujuan ?


Apabila strategi yang digunakan makin mantap dengan lingkungannya dan makin
mudah perkiraan dapat dibuat, maka manajer dapat memutuskan apakah akan
memodifikasikan strategi tersebut atau tidak dalam implementasinya. Keputusan
ini harus didasarkan pada apakah senjang prestasi ( performance gap ) dapat
diidentifikasi. Senjang prestasi adalah perbedaan antara sasaran yang ditentukan
dalam proses perumusan tujuan dan hasil yang mungkin dicapai bila strategis yang
ada diteruskan.

Langkah 7 : Pengambilan keputusan Strategis

Ini yang akan dilakukan untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
Jika perubahan strategis diperlukan untuk menutupi performanca gap, maka
langkah selanjutnya melibatkan pengidentifikasian, pengevaluasi, dan memilih
pendekatan strategis alternatif lainnya.

Identifikasi alternatif strategis. Dalam keadaan tertentu, terdapat


berbagai alternatif untuk menutupi senjang prestasi. Pasar yang baru
dimasuki; produk utamanya didesain kembali untuk mempertinggi
kualitasnya atau mengurangi biayanya; investasi baru dilakukan atau investasi
lama dihentikan.
Jika dibutuhkan hanya perubahan yang kecil dalam strategis, maka alternatif
yang logispun juga sedikit, misalnya jika keterlambatan dalam
memperkenalkan produk baru dianggap sebagai penyebab utama merosotnya
penjualan, maka suatu program untuk memperbaiki prestasi merupakan
pilihan yang jelas. tetapi jika diperlukan suatu perubahan yang signifikan

Laurens Ponggohong 6-9


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

dalam strategi, lebih banyak alternatif yang harus diidentifikasikan dan lebih
banyak perhatian yang dibutuhkan untuk menghindari pilihan yang tidak
serasi kedalam pendekatan strategis yang baru.

Evaluasi alternatif strategis. Richart P. Rumelt, mengemukakan empat


kriteria dalam mengevaluasi alternatif strategis.
1. Strategis dan komponennya harus mempunyai tujuan, sasaran, dan
kebijakan yang konsisten.
2. Strategis harus memusatkan sumber daya dan upayanya pada masalah
yang kritis yang diidentifikasi dalam proses perumusan strategis dan
memisahkannya dari isu-isu yang tidak penting.
3. Strategis harus menangani sub-masalah yang dapat dipecahkan dengan
sumber daya keterampilan perusahaan.
4. Strategis harus mampu memproduksi hasil yang diharapkan yaitu harus
menunjukkan pekerjaan yang nyata.

Pemilihan alternatif strategis. Dalam memilih diantara kemungkinan


yang ada, manajer harus menseleksi alternatif yang paling sesuai dengan
kemampuan organisasi. Jarang dianjurkan untuk memulai sebuah rencana
strategis yang memerlukan sumber daya atau keterampilan yang lemah atau
yang tidak ada sama sekali dalam perusahaan.

Langkah 8 : Implementasi strategis

Lakukan itu.
Sekali strategis ditentukan, ia harus dipadukan kedalam operasi perusahaan sehari-
hari. Strategis yang paling canggih dan kreatif sekalipun tidak akan memberikan
manfaat kepada organisasi kecuali kalau ia dilaksanakan.

Langkah 9 : Pengukuran dan pengendalian program

Pemeriksaan secara berkala untuk memastikan apa yang dilakukan sudah


benar.
Sementara implementasi berlangsung, para manajer harus memeriksa k4majuan
terhadap rencana strategis secara berkala atau pada tahapan kritis untuk menilai
apakah perusahaan bergerak kearah sasarannya. Ada dua pertanyaan pokok dalam
pengendalian strategis (1) apakah strategis tersebut diimplementasikan seperti
yang direncanakan ? (2) apakah strategis tersebut mencapai hasil yang diinginkan
?

Laurens Ponggohong 6-10


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

3. Analisis Nilai manajemen


Nilai
manajemen lingkungan

6.Analisis senjang:
2. Identifikasi 5.Identifikasi 7.Pengambilan 9. Pengukuran
1. Formulasi Penentuan tkt
Kep. Strategi :
8
sasaran & peluang & perubahan yg
sasaran Kembangkan Alt. mplementasi & control
strategi ancaman diperlukan utk
Evaluasi Alt. Strategi kemajuan
sekarang strategis strategi sekarang
Pilih alt.

4.Analisis
SD: Kekuatan
Tanggung &kelemahan
jawab sosial perush.
Tanggung jawab sosial

Gambar 5.2. Tahap implementasi strategi dari proses strategi manajemen

Kedudukan Perencanaan Strategis dalam Organisasi

Suatu organisasi dapat juga dibedakan menurut pendekatan Perencanaan


Strategic. Sebagai contoh: Perusahaan kecil kurang memanfaatkan pendekatan
formal seperti misalya manajer dapat mengkomunikasikan rencana strategis
kepada bawahan secara lisan dari pada tertulis. Dan Top manajemen dan
Operative manajemen dapat mengadakan pertemuan secara informal untuk
menetapkan tujuan dan metode operasional tanpa terperinci. Sebaliknya bagi
perusahaan besar, proses strategi harus lebih formal dan memungkinkan dilakukan
oleh staf khusus yang bertanggung jawab bagi penyusunan perencanaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan perencanaan melalui struktur
organisasi adalah :
1. Ukuran organisasi. Perusahaan besar lebih memungkinkan adanya struktur
dan staf yang profesional ditempatkan pada bagian perencanaan
2. Sentralisasi dan desentralisasi manajemen. Bagi organisasi yang
dikendalikan secara terpusat, Misalnya Jaringan Supermarket, Tujuan strategi
dalam perencanaan cenderung ditentukan oleh Top manajemen yang
ditujukan ke tingkat dibawahnya yaitu Midle dan Operative manajemen.
Dalam organisasi yang desentralisasi, sebuah perusahaan terdiri dari beberapa
bagian yang berbeda dimana otoritas perencanaan mungkin lebih luas.
3. Sifat dari Produk. Perencanaan struktur dari suatu organisasi juga berbeda
antara barang dan jasa yang dihasilkan. Contohnya, Industri kosmetik,
kemungkinan tidak terlalu penting memiliki kemampuan membuat peramalan
jangka panjang. Kebiasaan konsumen dan saluran distribusi hampir dapat

Laurens Ponggohong 6-11


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

diramalkan setiap tahunnya. Pada perusahaan minyak semua aspek dari proses
perencanaan adalah penting. Karena perusahaan minyak membutuhkan
investasi besar, kondisi perubahan pasar yang sangat cepat, Suhu politik yang
tinggi, kesalahan perencanaan dapat berimplikasi pada keuangan.
4. Gaya Eksekutif Top Manajemen. Eksekutif bekerja secara bebas dapat
terhindar dari penyewaan staf perencanaan secara terpisah, dan membuat
perencanaan dengan bantuan asisten atau staf khusus. Eksekutif lain lebih suka
menggunakan bagian perencanaan tersendiri atau memberikan tanggungjawab
perencanaan kepada manajer divisi.

Implementasi strategi

Formulasi strategi adalah penting bagi strategi manajemen. Implementasi


strategi mencakup kegiatan manajemen untuk menetapkan strategi kedalam
gerakan, mengadakan monitoring terhadap kemajuan strategi pengawasan, dan
akhirnya mencapai tujuan organisasi.

Pelaksanaan perencanaan strategi

Galbraith dan Kazanjian (1986) mengemukakan beberapa aspek utama yang


dibutuhkan organisasi yang dapat disamakan dengan instruksi dalam menetapkan
strategi khusus kedalam tindakan. Faktor-faktor tersebut adalah teknologi,
sumberdaya manusia, sistem balas jasa, struktur dan proses keputusan.

Teknologi
Teknologi merupakan pengetahuan, peralatan, perlengkapan dan metode
kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa. Teknologi penting
bagi implementasi strategi karena teknologi dapat mendukung tujuan strategi.
Contoh, Jika suatu organisasi dengan strategi yang ada mengejar biaya rendah,
perubahan teknologi dibutuhkan untuk menekan biaya. Dengan kata lain
mengikuti perbedaan strategi yang dapat merubah teknologi bagi pengembangan
dan atau menghasilkan suatu produk atau jasa yang baik.

Sumber daya manusia


Implementasi strategi yang Efektif diperlukan seseorang dengan
membutuhkan keahlian dalam posisi yang tepat. Hal ini dapat diselesaikan melalui
strategi perencanaan sumber daya mannusia, keterkaitan kebutuhan sumber daya
mannusia dengan strategi yang diharapkan. Contoh Suatu keahlian dalam
kemampuan bekerja dapat menurunkan biaya atau dapat menghasilkan gagasan
tentang produk baru atau jasa yang secara terus menerus merupakan sumber yang
berbeda.

Laurens Ponggohong 6-12


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Sistem balas jasa


Sistem balas jasa termasuk bonus, hadiah atau promosi seperti perasaan atau
suatu prestasi atau tantangan. Perlu dipertimbangkan sistem balas jasa yang
merupakan sumber penting dari motivasi dalam mendukung strategi.
Contoh, seorang manajer dalam suatu organisasi, mengikuti strategi yang dapat
menerima bonus, disamping seorang manajer mengikuti pertumbuhan strategi
yang dapat memberikan keuntungan usaha.

Proses keputusan
Proses keputusan termasuk tujuan dari pada pemecahan masalah-masalah
dan pertanyaan-pertanyaan organisasi. Masalah dari alokasi sumber daya adalah
penting bagi implementasi strategi, karena perencanaan strategi akan tergantung
pada penyaluran sumber daya yang memberikan dukungan terhadapnya. Proses
pengambilan keputusan membantu memecahkan masalah-masalah spesifik dan
isu-isu yang muncul selama implementasi perencanaan.

Struktur
Struktur organisasi adalah bentuk resmi dari saling berhubungan dan
koordinasi yang dirancang sebagai hubungan tugas dari seseorang dan kelompok
dalam mencapai tujuan organisasi. Suatu hasil penelitian mengemukakan bahwa
berhasilnya suatu strategi bilamana struktur mendukung pengarahan strategi.

Mempertahankan pengawasan strategi


Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan perencanaan
strategi. Manajer harus memonitor kemajuan melalui pengawasan strategi.
Pengawasan strategi termasuk memonitor faktor-faktor kritis yang mempengaruhi
kelangsungan perencanaan strategi, menilai pengaruh tindakan strategi dan
memastikan bahwa perencanaan strategi dapat diimplementasikan.

Pelaksanaan pengawasan strategi termasuk merancang sistem informasi yang


memberikan feedback sehubungan dengan implementasi perencanaan strategi,
seperti pengaruh yang nyata bagi mereka.

Laurens Ponggohong 6-13


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

IMPLEMENTASI STRATEGI

Pelaksanaan Perencanaan Mempertahankan pengawasan


strategi strategi
Formulasi •teknologi
•SDM •Sistem pengawasan strategi
strategi
•Penyesuaian yg diperlukan
•Sistem balas jasa
•Proses keputusan
•Struktur

Gambar 5.3 Tahap implementasi strategi dari proses manajemen strategi

JENIS-JENIS STRATEGI DALAM BIDANG PERENCANAAN

Jenis-jenis strategi dalam bidang perencanaan sangat bervariasi, namun secara


umum jenis strategi ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a. Pertumbuhan usaha. Jika strategi ini yang diambil, sasaran perusahaan akan
berupa usaha-usaha untuk mengembangkan pasar untuk produk atau jasa yang
diusahakan.
b. Mempertahankan usaha. Strategi ini akan memperlihatkan niat dari
perusahaan untuk tidak dikembangkan selama jangka waktu tertentu, dan
selama itu perusahaan akan berusaha keras bertahan (status quo), atau bersiap-
siap untuk dikembangkan pada periode beriktunya. Jika strategi ini yang
diambil biasanya perusahaan berusaha melakukan konsolidasi di dalam atau
dalam rangka menanti perubahan kondisi yang lebih pastif. Seperti kondisi
perekonomian Indonesia dewasa ioni, dimana biaya terus meningkat disatu sisi
dan disisi lain daya beli konsumen menurun, maka strategi bertahan adalah
tepat.
c. Menekan Resiko. Strategi ini diambil jika perusahaan sedang dalam fase
penggambungan (menjadi konglomerat) dan perlu mongontrol pasar terlebih
dahulu sebelum melakukan tindakan memperluas pasaran. Dalam upaya
mengontrol pasar ini, strategi yang cocok adalah menekan resiko tersebut.
d. Pembagian usaha atau penggabungan usaha.
Kadang-kadang karena perubahan situasi (politik, misalnya) perusahaan besar
perlu memecah-mecah perusahaannyta menjadi perusahaan-perusahaan kecil.
Seperti disaat pemerintah Indonesia melindungi perusahaan golongan ekonomi
lemah dengan mengeluarkan banyak Kepres, perusahaan besar perlu
memecah-mecah dirinya menjadi perusahaan kecil-kecil guna memperoleh
order. Namun sebaliknya, sejak pemerintah mengadakan deregulasi dan
debirokratisasi sehingga struktur pasar berubah menjadi persaingan yang

Laurens Ponggohong 6-14


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

sengit, maka perusahaan perlu melakukan penggabungan (baik merger ataupun


konglomsat).

e. Diversifikasi. Strategi diservisikasi diperlukan guna mempertahankan diri


maupun untuk pengembangan diri.

Ada beberapa jenis diversikasi, yaitu :

 Divesifikasi horisontal, ini terjadi jika perusahaan parfum misalnya juga


memproduksi obat gosok gigi, sabun, talk untuk pasar yang sama.
 Diversifikasi vertikal, terjadi jika misalnya perusahaan mobil, kemudian
juga memproduksi sendiri suku cadang yang diperlukan.
 Diversifikasi terpusat, terjadi jika perusahaan memperluas produk atau jasa
yang sama sekali baru. Contoh : perusahaan minyak, karena hanya eksport
yang sedang menurun kemudian memperluas usaha dibidang real estate.
 Konglomerat, terjadi jika suatu perusahaan memasuki banyak pasar,
seperti perusahaan bir, kemudian memproduksi es krim.

f. Multinasional. Suatu perusahaan kadang ingin berinvestasi kebanyak negara


guna memanfaatkan upah yang murah dinegara lain, atau adanya sumber yang
murah. Dalam hal ini perusahaan dapat membuka cabang-cabangnya, atau
mendirikan pabrik dibanyak negara.

g. Likwidasi. Karena alasan tertentu, kadang terpaksa perusahaan melakukan


strategi likwidasi, atau perusahaan terpaksa ditutup.

RENCANA OPERASIONAL

Secara umum rencana mempunyai tingkatan, sebagai berikut :

a. Tujuan (goals) adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang dituju oleh
organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali pakai atau rencana yang
terus menerus dipakai. Dan meliputi :
 Maksud, memegang peranan pokok dalam suatu organisasi, karena
merupakan tujuan yang relatif luas. Contoh : didirikannya Politeknik
mempunyai maksud mengembangkan ilmu pengetahuan melalui
pendidikan profesional.
 Misi, merupakan bagian yang lebih sempit dari maksud organisasi,
misalnya Politeknik mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
memperoleh keseimbangan antara teori dan praktek (link and match).
 Objektif, merupakan tujuan yang harus dicapai organisasi agar misinya
dapat terlaksana, misalnya : tujuan Politeknik adalah mendapatkan dosen
dan mahasiswa dalam jumlah yang sama untuk setiap jurusan.

Laurens Ponggohong 6-15


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

 Strategi, adalah program yang luas untuk mencapai tujuan organisasi


sehingga misi terlaksana.

b. Rencana sekali pakai (single use plans)

Adalah rencana yang dipakai untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Setelah
tujuan tercapai rencana tersebut tidak dipakai lagi terdiri atas :

 Program, adalah rencana sekali pakai yang meliputi serangkaian kegiatan


dan berisi langkah untuk mencapai tujuan, siapa-siapa yang bertanggung
jawab untuk tiap langkah yang diambil serta usulan dan waktu langkah
tersebut berakhir.
 Proyek, merupakan juga rencana sekali pakai dan terdiri dari langkah sama
dengan program, tetapi terbatas pada beberapa kegiatan saja.
 Anggaran, adalah rencana yang dinyatakan dalam angka-angka, biasanya
merupakan pernyataan sumber-sumber keuangan yang diadakan untuk
melaksanakan kegiatan khusus tertentu atau merupakan pernyataan alokasi
sumber daya berbagai kegiatan. Misalnya : anggaran keuangan dan
produksi.

c. Rencana untuk kegiatan yang berulang kembali (standing plans) : adalah


rencana yang dibuat untuk kegiatan yang berulang kembali sehingga
dimungkinkan penggunaan pendekatan yang telah distandardisasi.

 Kebijaksanaan, adalah pedoman untuk mengambil keputusan.


Kebijaksanaan digariskan agar orang mengetahui apa yang dapat atau tidak
dapat diperbuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
 Prosedur atau methode, standard adalah serangkaian perintah yang
terperinci untuk menjalankan kegiatan yang berurutan yang sering terjadi.
 Aturan, merupakan pernyataan bahwa kegiatan tertentu harus atau tidak
boleh dilakukan dalam sistuasi tertentu.

Laurens Ponggohong 6-16


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

TUJUAN

RENCANA
STRATEGIS
UTK. KEGIATAN
YG BERULANG

ULANG
YG BERULANG
UTK. KEGIATAN
RENCANA OPERASIONAL
ULANG

RENCANA SEKALI PAKAI RENCANA TETAP

PROGRAM KEBIJAKAN
ANG
GARAN
PROYEK PROSEDUR
DAN METODE
STANDAR

PERATURAN

Gambar 5.4 Tingkatan perencanaan organisasi

Perbedaan Perencanaan Strategis dan Operasional

Perencanaan trategis tidak hanya kegiatan perencanaan suatu organisasi.


Bagaimanapun ini merupakan salah satu peran dari Top Manajemen. Pelaksanaan
perencanaan pada tingkat manajemen operative disebut dengan perencanaan
operasional. Untuk membedakan kedua type perencanaan ini bisanya dengan
memperhatikan bahwa Perencanaan strategis diarahkan pada “Doing the right
things” (efektivitas) dan perencanaan operasional adalah mengenai “doing things
rihgt” (efisiensi). Keduanya diperlukan . Efektivitas manajemen harus memiliki
strategi dan harus dilaksanakan setiap hari untuk mencapai tujuan.

Laurens Ponggohong 6-17


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Untuk itu ada empat hal yang membedakan antara perencanaan strategi dan
perencanaan operasional.

1. Jangka Waktu (Time Horizons). Perencanaan strategy menunjuk pada


perencanaan jangka panjang sedangkan perencanaan operasional adalah jangka
pendek.
2. Jangkauan (scope). Perencanaan strategy pengaruhnya lebih luas pada
kegiatan organisasi, sedangkan perencanaan operasional lebih sempit dan
jangkauannya terbatas.
3. Complexity and impact. Tujuan strategis adalah luas, dan bagaimanapun
seakan-akan dapat berbicara secara sederhana, pengaruhnya mereka
melakukan tidak sama pada semua kegiatan organisasi. Mereka juga membuat
sejumlah jaringan dan keinginan pada keterpaduan kegiatan dari semua
organisasi, dimana perencanaan operasional tidak diutamakan atas pengaruh
yang mereka lakukan sebagai implementasinya.
4. Ketidaktergantungan (Independence), Jika organisasi berkembang, rencana
operasional tidak dapat dikembangkan secara terpisah. Jadi walaupun rencana
operasional mungkin sesuai dengan rencana kegiatan khusus, mereka juga
tetap menggambarkan tujuan dan rencana strategis perusahaan dan tetap
dengan misi yang telah ditetapkan.

PERENCANAAN KOMPREHENSIF

Menurut McFarland (1972), untuk lembaga yang sedang menyusun perencanaan


jangka panjang, hal-hal berikut ini perlu mendapatkan perhatian yang serius.

a. Dimensi lingkungan

Lingkungan yang menjadi pokok bahasan disini adalah lingkungan ekstern


yang mencakup faktor-faktor yang berada di luar organisasi yang pada
umumnya tidak dikendalikan oleh pimpinan atau manajer, tetapi berpengaruh
besar pada pelaksanaan suatu rencana. Unsur lingkungan tersebut meliputi :

 Kondisi ekonomi. Hal ini meliputi informasi dan analisis industri,


persaingan, permitaan produk dan jasa, kondisi moneter maupun kondisi
ekonomi secara menyeluruh.
 Kondisi sosial. Meliputi informasi dan analisis statistik penduduk, nilai-
nilai sosial kebiasaan dan selera konsumen, tanggung jawab sosial,
permasalahan kaum remaja, wanita, usia lanjut dan sebagainya.
 Kondisi Politik. Meliputi infromasi dan analisis situasi politik, peraturan
pemerintah, keputusan pengadilan, kebijaksanaan luar negeri, investasi
asing dan sebagainya.
 Kondisi pengetahuan dan teknologi.

Laurens Ponggohong 6-18


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Kondisi lingkungan ini, disamping menciptakan peluang-peluang baru, juga


membawa resiko yang harus dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, lingkungan
harus dipertimbangkan sebaik mungkin dalam perencanaan jangka panjang.

b. Dimensi Strategi

Ini menyangkut keadaan, maksud dan tujuan organisasi saat ini dan yang akan
datang.

 Target langganan, menyangkut segmentasi pasar perusahaan.


 Bauran produk, menyangkut kombinasi produk dan jasa yang dihasilkan
dan dipasarkan perusahaan.
 Daerah pemasaran, menyangkut daerah dimana barang dan jasa perusahaan
dipasarkan.
 Kekuatan bersaing, menyangkut kedudukan perusahaan di pasar
persaingan, apakah menjadi pimpinannya, pengikutnya atau penantangnya.
 Tujuan dan standard-standard, meliputi target pertahun ukuran prestasi
yang akan dipergunakan menilai pelaksanaan kegiatan perusahaan.

c. Dimensi Program

Menyangkut aspek yang khas dari operasi perusahaan perencanaan


komprehensif akan terdiri dari banyak program, yaitu :
 Marketing, menyangkut keadaan produkdan jasa tertentu, harga, distribusi,
kemampuan menjual, merek, nama, dan sebagainya.
 Produksi, menyangkut proses produksi, bahan baku, pabrik dan peralatan,
jadwal kerja, buruh langsung dan sebagainya.
 Keuangan, meliputi anggrana yang dibutuhkan, sumber dana, aliran kas,
kemampuan memperoleh laba, neraca, sistem keuangan dan lain-lain.
 Administrasi, mencakup struktur organisasi, personalia, wewenang dan
tanggung jawab, komunikasi dan sistem informasi manajemen dan
sebagainya.

d. Dimensi Prilaku.

Menyangkut unsur-unsur manusia dalam organisasi :


 Individu, menyangkut informasi tentang individu, kepercayaan, nilai-nilai,
sikap, latar belakang asal daerah dan keturunan, agama, aspirasi dan
persepsi.
 Kelompok, menyangkut informasi sehubungan dengan pekerjaan, kerja
sama, moral kelompok, turunan, daerah asal, norma-norma kelompok dan
lain-lain.
 Interaksi antar orang, menyangkut hubungan, cara mengatasi konflik, kerja
sama, persaingan sesamanya dan lain-lain.

Laurens Ponggohong 6-19


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

KEBIJAKSANAAN

Menurut G.R. Terry (1977), kebijaksanaan merupakan suatu petunjuk menyeluruh


secara verbal, tertulis atau yang diimplikasi yang menetapkan batas-batas umum
serta arah di dalam mana tindakan manajerial akan dilaksanakan.

Suatu tindakan kebijaksanaan yang terumuskan dengan baik, memerlukan waktu


untuk berkembang dan seyogyanya orang mempelajari segala macam
kemungkinan dalam rangka usaha merumuskan sebuah kebijaksanaan.

Kebijaksanaan yang disusun dengan tergesa-gesa biasanya kurang memuaskan.


Oleh sebab itu petunjuk yang perlu diingat sehubungan dengan perumusan
kebijaksanaan adalah :

 Bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan baik cenderung bersifat luas yang dapat


memberikan cukup ruang gerak untuk penilaian tetapi tidak memerlukan
penafsiran-penafsiran yang kompleks.
 Kebijaksanaan harus bersifat konsisten, sebaliknya jangan ada dua
kebijaksanaan yang mengatakan hal yang bertentangan satu sama yang lain.
 Perlu disusun sejumlah kebijaksanaan-kebijaksanaan yang cukup jumlahnya
sehingga dapat mencakup bidang yang dianggap penting.

Apabila kodisi-kondisi perusahaan berubah, maka kebijaksanaan yang ada perlu


diubah dan disesuaikan dengan kondisi baru.

Pertimbangan-pertimbangan penting dalam perumusan kebijaksanaan adalah


sebagai berikut :

a. Penggunaan sebuah kebijaksanaan harus membantu dalam pencapaian sasaran


yang bersangkutan, dan sebuah kebijaksanaan harus dibentuk berdasarkan
fakta-fakta hingga dengan demikian tidak terdapat refleksi-refleksi pribadi
atau terjadi keputusan-keputusan yang bersifat opportunistis.
b. Sebuah kebijaksanaan harus memungkinkan adanya penafsiran; ia tidak boleh
menyatakan prosedur secara terperinci.
c. Pikiran serta ide-ide perumus mengenai isi kebijaksanaan yang bersangkutan
harus disesuaikan dengan saran-saran serta reaksi pihak yang akan dipengaruhi
oleh kebijaksanaan tersebut.
d. Apabila diperlukan untuk menghadapi keadaan yang diantisipasi, maka
kebijaksanaan-kebijaksanaan harus dibuat tetapi perlu diusahakan agar jangan
terbentuk kebijaksanaan yang jarang dipergunakan.
e. Setiap kebijaksanaan harus dinyatakan kata-kata yang mantap dan tepat hingga
dimengerti sepenuhnya oleh setiap anggta perusahaan.

Laurens Ponggohong 6-20


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

f. Semua kebijaksanaan harus sesuai dengan kondisi-kondisi ekstern, seperti


misalnya hukum dan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kepentingan
umum.

RANGKUMAN
Perencanaan adalah proses pemilihan dan pengembangan dari tindakan
yang paling menguntungkan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian,
perencanaan selalu mengandung 4 unsur, sebagai berikut :

1. Pemikiran yang rasional


2. Fakta-fakta yang objektif kebenarannya,
3. Sebagai persiapan atau tindakan pendahuluan untuk kegiatan masa yang
akan datang.
4. Goal atau tujuan.

Suatu rencana penting dan sangat diperlukan bagi suatu organisasi karena
beberapa alasan.
1. Rencana dapat menghilangkan ketidak pastian
2. Dengan rencana, kegiatan dapat diarahkan,
3. Rencana merupakan dasar dari pengawasan.
4. Rencana dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana
berikutnya

Menurut George Terry, rencana terdiri dari beberapa type yaitu : Objektif
(sasaran); Policy (kebijaksanaan); procedure (prosedur); method (metode);
standard (standard); budget (anggaran); program ; techno factor.

Perencanaan strategis adalah suatu proses pemilihan tujuan dari perusahaan,


penentuan kebijakan dan program yang perlu untuk mencapai sasaran tertentu
dalam rangka mencapai tujuan, dan penetapan metode yang perlu untuk
menjamin agar kebijakan dan program strategis tersebut terlaksana. Langkah-
langkahnya terdiri dari :

Langkah 1 : Goal formulation ( perumusan tujuan)


Langkah 2: Identification current objectives and Strategy ( Identifikasi strategi
dan tujuan sekarang ).
Langkah 3 : Environmental Analysis ( Analisis Lingkungan )
Langkah 4 : Analisis sumber daya
Langkah 5 : Pengidentifikasian peluang dan ancaman strategis
Langkah 6 : Penentuan sejauhmana perubahan strategis dibutuhkan
Langkah 7 : Pengambilan keputusan Strategis
Langkah 8 : Implementasi strategis
Langkah 9 : Pengukuran dan pengendalian program

Laurens Ponggohong 6-21


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Perbedaan Perencanaan Strategis dan Operasional bahwa perencanaan strategis


diarahkan pada “Doing the right things” (efektivitas) dan perencanaan operasional
adalah mengenai “doing things rihgt” (efisiensi).

-----------------

 Sumber :

 Stonner A.F, dkk. 1994., Management., second edition., Prentice-Hall,


Australia, pp. 99

 Robbins, S.P dan Mukerji, D., 1990., Managing Organisations; New challenges
& Perspectives., Prentice-Hall., Australia., pp.115

 Ramli, R, dkk. 1985., Azas-azas Manajemen, Depdikbud-UT., Jakarta., hal 73

 Terry George, 1986, Azas-azas manajemen, Alumni Bandung

Laurens Ponggohong 6-22


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

BAHAN DISKUSI

1. Perencanaan dan penetapan tujuan adalah sesuatu yang sama. Setujuhkah atau
tidak dengan pernyataan tersebut. Diskusikan.
2. Uraikan perbedaan antara Rencana dan tujuan pada berbagai tingkatan
manajemen di Perguruan tinggi.
3. Perencanaan dan pengawasan merupakan fungsi manajemen yang saling
berkaitan. Setujukah atau tidak akan pernyataan tersebut. Diskusikan.
4. Bandingkan kegiatan perencanaan Pimpinan perusahaan dan mandor Pabrik.

PENILAIAN PRIBADI

Apakah anda seorang perencana yang baik ?

Berikan tanda cek (V) diantara jawaban Ya atau tidak dari setiap pernyataan
dibawah ini :

Ya Tidak
1. Tujuan pribadi saya adalah mengeja tulisan dengan jelas
2. Sebagian besar dari hari-hari saya adalah tidak tenang dan
kacau
3. Saya jarang membuat keputusan yang mendesak dan biasanya
mempelajari dengan hari-hati sebelum melaksanakan kegiatan
4. Saya sering bertanya pada orang lain sebagai masukan
5. Saya percaya bahwa semua masalah dengan segera dapat
diselesaikan
6. Biasanya saya menetapkan tanggal memulai dan batas waktu
kegiatan

Laurens Ponggohong 6-1

Anda mungkin juga menyukai