Abstrak --- Pengereman mesin secara elektrik pada dengan penggerak motor bakar. Metode pengereman mobil
mobil listrik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan listrik ini adalah pengerman regenerative. Beban generator
mobil tersebut bila dikendarai. Mobil listrik dengan yang digunakan adalah rangkaian kapasitor yang berfungsi
penggerak motor induksi tiga fasa dapat dilakukan juga sebagai pembangkit arus eksitasi generator. Rangkaian
sistem pengereman regenerative dengan penambahan kapasitor tersebut terhubung secara delta yang dihubungkan
rangkaian kapasitor pada motor induksi. Kapasitor ke bagian stator untuk menghasilkan Back EMF sehingga
digunakan untuk menghasilkan arus eksitasi pada menyebabkan motor mengalami perlambatan dan putaran
generator sehingga generator dengan beban kapasitor motor akan berkurang.
dapat menghambat laju putaran mobil. Rata-rata Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat pengereman
penurunan kecepatan yang mampu dihasilkan sebesar yang baik sebagai pengganti pengereman mesin secara
370 rpm dari kecepatan nominal motor 1500 rpm. elektrik.
waktu berbeban, maka generator induksi dapat bekerja medan magnet stasioner pada stator sehingga putaran rotor
dengan penguatan sendiri. akan berkurang dengan sendirinya, pengereman secara
Dengan adanya fluksi sisa dan perputaran rotor akan elektrik lebih halus dan tidak ada hentakan yang terjadi.
menimbulkan tegangan induksi pada rotor. Tegangan ini Pengereman secara elektrik tidak dapat menghasilkan torsi
akan terinduksi pula pada sisi stator dan akan menimbulkan untuk menahan beban dalam keadaan sudah berhenti dan
arus yang mengisi kapasitor hingga terjadi keseimbangan. membutuhkan sumber energy listrik untuk
mengoperasikannya.
C. Kapasitor
Kapasitor yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan kapasitor jenis Polipropilena Metallized
Filem dengan kapasitansi dari kapasitor ditentukan
berdasarkan perhitungan kebutuhan daya reaktif motor
induksi tersebut [10].
Kapasitor berperan menarik daya reaktif kapasitif
(leading) atau dengan kata lain kapasitor memberikan daya
reaktif induktif (lagging) pada mesin induksi. Oleh sebab
itu kerja kapasitor ini dipandang sebagai suatu sistem
penguat (eksitasi). Hal ini bertujuan untuk membuat motor
induksi berfungsi sebagai generator saat dihubungkan pada
kapasitor [4-5].
Untuk mengubah sifat motor sebagai generator pada saat
Gambar 4. Pembangkitan Tegangan Generator Iinduksi. [1] pengereman, maka diperlukan kapasitor yg disusun seperti
pada Gambar 1.
Seperti pada Gambar 1. dengan menghubungkan kapasitor
Nilai kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari nilai
pada terminal stator, akan terbentuk suatu rangkaian tertutup
kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi.
yang menghasilkan tegangan awal generator. Dengan adanya
Besar nilai kapasitor yang diperlukan adalah :
tegangan awal tersebut, pada rangkaian akan mengalir arus.
Arus yang megalir akibat adanya tegangan tersebut akan QGNL 460
menghasilkan arus di stator dan menambah fluksi, sehingga C > Cmin = 2 = = 5,07 μF
2Vs 2πFs 2x3802 𝑥2𝑥3,14𝑥50
pada stator akan terbangkit tegangan sebesar V 1.
Tegangan V1 ini menyebabkan aliran arus di kapasitor
Nilai diatas tersebut adalah nilai kapasitansi minimum
sebesar I1. Dengan adanya arus sebesar I1, akan menambah
yang dibutuhkan generator induksi untuk membangkitkan
jumlah fluksi di stator, sehingga tegangan stator menjadi
eksitasi tanpa memperhatikan reaktansi magnetis yang
V2. Tegangan V2 akan mengalirkan arus di kapasitor
dihasilkan oleh mesin induksi. Jika memperhatikan nilai
sebesar I 2 yang menyebabkan fluksi bertambah dan tegangan
reaktansi magnetis, sebesar 146,262Ω, dari mesin induksi
yang dibangkitkan juga akan meningkat. Proses ini terjadi
tersebut maka didapatkan nilai kapasitansi kapasitor sebagai
hingga mencapai titik keseimbangan V=Vc atau grafik Xm
berikut,
berpotongan dengan grafik Xc seperti ditunjukkan pada
Gambar 4. Jika telah tercapai keseimbangan tegangan, maka
XC = Xm = 146,262Ω
tidak terjadi lagi penambahan fluksi atau pun tegangan yang 1
dibangkitkan. Maka, C = = 21,763 μF
2 x π x 50 x XC
III. BLOK DIAGRAM SISTEM ekivalen generator dengan melakukan pengukuran resistansi
stator, percobaan beban nol, dan percobaan hubung singkat.
Pada gambar 5 berikut ini merupakan konfigurasi sistem
Setelah parameter generator induksi diketahui, maka dapat
pengereman regenerative menggunakan motor induksi tiga
ditentukan nilai rugi inti dan nilai kapasitor minimum yang
fasa.
diperlukan untuk membangkitkan tegangan keluaran
generator induksi.
Pada Gambar 6. diatas untuk membuat motor melakukan Tabel 1. merupakan tabel hasil pengujian parameter motor
pengereman regenerative adalah dengan melepas sumber induksi tiga fasa yang meliputi, pengukuran resistansi stator
tiga fasa. (R1), Resistansi rotor (R2), Reaktansi stator (X1), Reaktansi
Digunakan tiga nilai kapasitor yang berbeda sesuai rotor (X2), Reaktansi magnetisasi (XM).
dengan range kebutuhan daya reaktif dari motor induksi
agar dapat dilakukan pengereman secara regenerative.
Pengereman aktif secara otomatis ketika kecepatan yang B. Pengujian Generator Induksi Tiga Fasa
dibaca oleh sensor kecepatan menunjukkan nilai yang Pengujian selanjutnya yaitu pengujian generator induksi
sesuai dengan setting point pada mikrokontroler tiga fasa. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka
ATMega16. Pembacaan nilai kecepatan dilakukan didapatkan hasil pengujian seperti Tabel 2.
mikrokontroler melalui sensor photoreflector.
Ketika kecepatan motor (prime over) mencapai 1500 rpm, Tabel 2. Pengujian Tanpa Beban dengan Variasi Nilai Kapasitor
secara otomatis relay akan mengaktifkan kontaktor (K1)
terlebih dahulu dengan delay 15 detik kontaktor (K2) dan
kontaktor (K4) yang interlock dengan beban juga akan aktif.
Setelah kontaktor (K2) aktif maka dibutuhkan delay 15 detik
untuk mengaktifkan kontaktor (K3).
Ketika kapasitor tersambung dengan motor ini
menyebabkan rotor motor mempunyai kecepatan yang lebih
besar dari kecepatan stator. Hal inilah yang akan
menimbulkan energy balik pada motor sehingga motor akan
beralih fungsi menjadi generator selama beberapa waktu
hingga tegangan sisa di stator motor sama dengan tegangan
charging kapasitor dan motor pun terhenti. Energi balik
yang dihasilkan motor saat proses pengereman ini
dimanfaatkan kembali untuk pengisian baterai 4x12V/10ah.
Rpm sebenarnya = 0,2 x 8,7cm (garis di millimeter) x 862 Setelah dipastikan menggunakan XY Recorder untuk
= 1499 rpm setiap penyambungan variasi nilai kapasitor, maka dibuatlah
control otomatis pada masing-masing kontaktor yang
Berikut gambar grafik hasil pengujian pengereman terhubung dengan kapasitor.
dengan penyambungan kapasitor 10µF, 15µF, dan 20 µF Saat putaran motor induksi 1300 rpm, maka kontaktor
menggunakan alat ukur XY-Recorder di bawah ini. (K2) yang menghubungkan kapasitor 15µF akan berlogic 1
Prosiding Seminar RiTekTra 2014 ISBN : xxxxxxxxxxxxxxxx
(ON), dan putaran motor akan turun dari 1300 rpm menjadi [3]. Hossein-zadeh, Naser, dkk. 2007. A
829 rpm selama 12,97 detik. Karena nilai kapasitansi MATLAB/Simulink Model of SEIG for An Electrical
kapasitor yang terhubung sebesar 15µF tentu sangat Brake Application.
mempengaruhi nilai tegangan sisa yang dihasilkan selama [4]. Yunus Tjandi. 2008. Fungsi Arus Searah Pada
proses pengereman berlangsung. Adapun tegangan sisa yang Pengereman Motor Induksi. Media Elektrik: Vol.3.
dihasilkan saat penyambungan kapasitor 15µF ini sebesar [5]. Samala, Lintang Perdana. 2013. Perancangan Dan
290VDCmax. Maka diperlukan delay waktu sebesar 7 detik Implementasi Pengendali Tegangan Generator
sebelum kontaktor (K4) aktif dan menyambungkan ke Induksi Satu Fasa 370 W. Surabaya: Politeknik
rangkaian charger baterai. Nilai tegangan input dari buck Elektronika Negeri Surabaya
converter yang didesain, yakni 150 VDC. [6]. Lubis, Muhammad Habibi. 2012. AnalisisPengaruh
Untuk mempercepat pemberhentian motor induksi tiga Besar Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap
fasa ini, saat putaran motor 829 rpm ini disambungkan lagi Karakteristik Beban Nol dan Berbeban Pada Motor
dengan kapasitor sebesar 20µF. Maka putaran motor Induksi Sebagai Generator (MISG) Penguatan
berkurang sebesar 520 rpm dari 829 rpm menjadi 309rpm Sendiri. Medan: Universitas Sumatera Utara
atau selama 10,07 detik. [7]. Linda Amaliyah. 2008. Rancang Bangun Generator
Dalam proses pemanfaatan energy sisa yang dihasilkan Induksi Satu Fasa (Split Phase). Bandung : Teknik
selama proses pengereman berlangsung. Digunakan metode Elektro Prodi Teknik Listrik Politeknik Negeri
yang sama dengan ketika penyambungan kapasitor 15µF Bandung.
dan 20µF, yakni penggunaan jeda waktu selama 7 detik [8]. Chairul Gagarin Irianto. 2004. Studi Penggunaan
untuk pengaktifan kontaktor (K4). Motor Induksi Sebagai Generator: Penentuan Nilai
Kapasitor untuk Penyedia Daya Reaktif. Jakarta:
Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti.
V. KESIMPULAN
[9]. G. Raina, and O.P. Malik, Wind energy conversion
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan using a self-excited induction generator, IEEE
sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian Transaction on Power Apparatus and Systems,
dan analisa maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Vol.102, No.12, 1983, pp.3933-3936.
1. Pengereman regenerative pada motor induksi tiga fasa [10]. Maulana, Davitra Fajar. 2008. Pemanfaatan Energi
dapat dilakukan dengan menghubungkan kapasitor AC Balik Untuk Memperbaiki Efisiensi Mobil Listrik.
sesuai dengan perhitungan nilai kapasitor yang Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
dibutuhkan untuk eksitasi minimum sebesar 5,07 µF
serta maksimum sebesar 21,763 µF.
2. Dalam penelitian ini digunakan kapasitor dengan range
nilai kapasitansi antara nilai kapasitansi minimum dan
maksimum yakni sebesar 10µF, 15µF, dan 20µF secara
parallel.
3. Dari hasil pengujian menggunakan XY Recorder,
penurunan kecepatan yang dihasilkan akibat adanya
Back EMF saat penggunaan kapasitor 10µF sebesar
1499rpm menjadi 1300rpm selama 14,05 detik. Untuk
penyambungan kapasitor 15µF terjadi penurunan
kecepatan dari 1499rpm menjadi 1040rpm selama
12,97 detik. Serta penurunan selama 10,05 detik dari
1499rpm menjadi 904rpm untuk penyambungan
kapasitor 20 µF.
4. Nilai kapasitansi kapasitor pada penelitian ini akan
mempengaruhi Back EMF yang dihasilkan motor
induksi. Back EMF inilah yang menyebabkan motor
induksi mengalami penurunan kecepatan
DAFTAR PUSTAKA