Anda di halaman 1dari 15

HARMONISA

Nama Kelompok
- Lestarina Tampubolon 03.2019.1.90702
- Gusti Ayu Chandra Try Buana 03.2019.1.90703
SURABAYA, JUNI 2020 - Andy Rizal Akbar 03.2019.1.90714
DEFINISI HARMONISA

Harmonisa adalah suatu komponen sinusoidal dari suatu periode


gelombang yang mempunyai satu frekuensi yang merupakan
kelipatan bilangan asli dari gelombang fundamental tersebut seperti
gambar di bawah.
Sebagai contoh :
Frekuensi fundamental 50 Hz
Harmonisa ke 3 adalah 3 x 50 Hz = 150 Hz
Harmonisa ke 5 adalah 5 x 50 Hz = 250 Hz, dan seterusnya.
DEFINISI HARMONISA

Harmonisa adalah suatu komponen sinusoidal dari suatu periode


gelombang yang mempunyai satu frekuensi yang merupakan
kelipatan bilangan asli dari gelombang fundamental tersebut seperti
gambar di bawah.
Sebagai contoh :
Frekuensi fundamental 50 Hz
Harmonisa ke 3 adalah 3 x 50 Hz = 150 Hz
Harmonisa ke 5 adalah 5 x 50 Hz = 250 Hz, dan seterusnya.
Konsep Dasar Gelombang Harmonisa arus

0 Hz 50 Hz 100 Hz
I I I

t t

Komponen DC Fundamental Harmonik ke -2


Gelombang Arus
yang terdistorsi

I I
150 Hz 200 Hz

t
t

Harmonik ke-3 Harmonik ke-4


Gelombang Distorsi, Gelombang Fundamental, Harmonisa Ketiga
Beban Linear dan Non Linear

Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban
linear dan beban non linear.
• Beban linear ialah beban yang memberikan bentuk gelombang
keluaran yang linear, artinya beban itu tidak menarik gelombang
arus yang non sinusoidal pada saat beban tersebut dipasok oleh
sumber tegangan sinusoidal sehingga arus yang mengalir
sebanding dengan impedansi dan perubahan tegangan. Beberapa
contoh dari beban linear ialah lampu pijar, pemanas dan resistor.
V, I Tegangan

Arus linear

Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban


Hubungan V – I Pada Beban Linear Linear
Beban non linear

• Beban non linear ialah beban yang menarik gelombang arus


tidak sinusoidal pada saat dipasok sumber tegangan sinusoidal
sehingga mengakibatkan bentuk gelombang keluarannya tidak
sebanding dengan tegangan dalam setiap setengah siklus,
sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluaran
tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi).
V, I Tegangan

Arus beban non linear

Hubungan V – I Pada Beban Non Linear Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban Non
Linear
Contoh beban non linear
Transformator
Peralatan dengan
Ballas magnetik
Ferromagnetik
Motor induksi, dll.

Peralatan yang Lampu Fluoresens


Beban
menggunakan Televisi
non linear
busur api listrik Monitor, dll

Penyearah (rectifier)
Konverter
Charger
Elektronik
Ballast Elektronik, dll.

Apabila beban bersifat tidak linear maka arus fasa mengandung


komponen harmonisa, sehingga arus di kawat netral tidak nol meskipun
dalam keadaan beban seimbang.
Distorsi Harmonisa

Salah satu distorsi yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah
distorsi harmonisa.
Distorsi harmonisa disebabkan oleh beban-beban non linear dalam
sistem tenaga listrik, dimana besar arus tidak proporsional dengan
tegangan yang digunakan.
Misalnya sebuah tegangan sinusoidal yang dikenakan pada sebuah
resistor sederhana yang tidak linear, maka bentuk gelombang
arusnya adalah sinusoidal yang sedikit cacat/ distorsi dan
menyebabkan arus menjadi dua kali lebih besar dan bentuk
gelombangnya akan sangat berbeda.
Harmonisa terdiri dari ; distorsi harmonisa arus (THDi) dan distorsi harmonisa
tegangan (THDv).
• Distorsi harmonisa arus (THDi) terjadi akibat dari pemakaian beban yang
tidak linear (non linear) pada pengguna tenaga listrik,
Misalnya: pelanggan peleburan logam, pelanggan pengguna automatic/variable
speed drive (ASD), dan lain-lain,

Distorsi arus karena resistor nonlinier


Dampak Harmonisa Pada Transformator

Distorsi harmonisa arus (THDi) dan distorsi tegangan harmonisa


(THDv) yang mengalir pada transformator dapat menyebabkan
dampak, sebagai berikut :
• Susut (losses) berbeban meningkat
• Daya mampu menurun
• Mengurangi umur ekonomis
Teknik Mitigasi Untuk Meminimalkan Harmonisa Arus

Untuk meminimalisir dampak harmonisa ada beberapa teknik


mitigasi yang dapat dilakukan, yaitu :
• Pemasangan Filter.
• Pemasangan Reaktor (choke).
• Pemasangan Trafo Pengubah Phasa.
• Penggunaan K-factor transformer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai