Nama Kelompok
- Lestarina Tampubolon 03.2019.1.90702
- Gusti Ayu Chandra Try Buana 03.2019.1.90703
SURABAYA, JUNI 2020 - Andy Rizal Akbar 03.2019.1.90714
DEFINISI HARMONISA
0 Hz 50 Hz 100 Hz
I I I
t t
I I
150 Hz 200 Hz
t
t
Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban
linear dan beban non linear.
• Beban linear ialah beban yang memberikan bentuk gelombang
keluaran yang linear, artinya beban itu tidak menarik gelombang
arus yang non sinusoidal pada saat beban tersebut dipasok oleh
sumber tegangan sinusoidal sehingga arus yang mengalir
sebanding dengan impedansi dan perubahan tegangan. Beberapa
contoh dari beban linear ialah lampu pijar, pemanas dan resistor.
V, I Tegangan
Arus linear
Hubungan V – I Pada Beban Non Linear Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban Non
Linear
Contoh beban non linear
Transformator
Peralatan dengan
Ballas magnetik
Ferromagnetik
Motor induksi, dll.
Penyearah (rectifier)
Konverter
Charger
Elektronik
Ballast Elektronik, dll.
Salah satu distorsi yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah
distorsi harmonisa.
Distorsi harmonisa disebabkan oleh beban-beban non linear dalam
sistem tenaga listrik, dimana besar arus tidak proporsional dengan
tegangan yang digunakan.
Misalnya sebuah tegangan sinusoidal yang dikenakan pada sebuah
resistor sederhana yang tidak linear, maka bentuk gelombang
arusnya adalah sinusoidal yang sedikit cacat/ distorsi dan
menyebabkan arus menjadi dua kali lebih besar dan bentuk
gelombangnya akan sangat berbeda.
Harmonisa terdiri dari ; distorsi harmonisa arus (THDi) dan distorsi harmonisa
tegangan (THDv).
• Distorsi harmonisa arus (THDi) terjadi akibat dari pemakaian beban yang
tidak linear (non linear) pada pengguna tenaga listrik,
Misalnya: pelanggan peleburan logam, pelanggan pengguna automatic/variable
speed drive (ASD), dan lain-lain,