Anda di halaman 1dari 15

Blok Traumatologi FK Unismuh 2020

PEGANGAN MAHASISWA
MODUL
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN
DAN PERSALINAN

Disusun Oleh :
Tim Obstetri Dan Ginekologi

1. dr. Dwi Andina Farzani, Sp.OG., M.Kes


2. dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp.OG., M.Kes
3. dr. Dara Ugi, M.Kes

Editor
Dr. Muzdalifah

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU


KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Buku Pegangan Mahasiswa i


PENANGGUNG JAWAB

BAGIAN OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI

Wakil dekan I, Koordinator,

dr. A.Weri Sompa, Sp.S, M.Kes dr. Dwi Andina Farzani, M.Kes., SpOG

Buku Pegangan Mahasiswa ii


Pendahuluan

Perdarahan selama kehamilan dapat dianggap sebagai suatu keadaan


akut yang dapat membahayakan ibu dan anak, sampai dapat menimbulkan
kematian. Sebanyak 20% wanita hamil pernah mengalami perdarahan pada
awal kehamilan dan sebagian mengalami abortus. Hal ini tentu akan
menimbulkan ketidakberdayaan dari wanita sehingga ditinjau dari suatu
kesehatan akan sangat ditanggulangi untuk meningkatkan keberdayaan
seorang wanita.
Penyebab utama kematian maternal adalah disebabkan oleh 3 hal yang
pokok yaitu perdarahan dalam kehamilan, preklampsi/eklamsi dan infeksi.
Pada masa sekarang oleh perkembangan pertambahan jumlah tenaga medis
terutama dokter kebidanan yang banyak maka kasus tersebut diatas telah
menurun, tetapi kematian ibu akibat perdarahan masih tetap sebagai faktor
utama.
Perdarahan sebenarnya dapat terjadi bukan saja pada masa kehamilan
tetapi dapat juga pada masa persalinan maupun pada masa nifas.
Penatalaksanaan dan prognosa kasus perdarahan selama kehamilan,
sangat bergantung pada umur kehamilan, banyaknya perdarahan, keadaan
dari fetus dan sebab dari perdarahan. Setiap perdarahan dalam kehamilan
harus diaanggap sebagai keadaan akut berbahaya dan serius dengan resiko
tinggi karena dapat menimbulkan kematian ibu dan janin.
Modul Perdarahan Pada Kehamilan Dan Persalinan ini dilengkapi
dengan skenario, strategi pembelajaran, penugasan mahasiswa, panduan
untuk tutor, beberapa alternatif pertanyaan dan jawaban serta beberapa
rujukan utama.
Skenario berfungsi sebagai perangsang untuk belajar dalam suatu
kelompok diskusi baik dengan maupun tanpa tutor. Mahasiswa diharapkan
untuk mengemukakan berbagai pertanyaan-pertanyaan prinsip sebanyak
mungkin dan mencari jawabannya pada berbagai acuan sewaktu berdiskusi
pada pertemuan tutorial pertama. Masalah yang belum terpecahkan menjadi
tujuan pembelajaran pada saat itu dan dijadikan sebagai pekerjaan rumah
dengan cara belajar mandiri, yang hasilnya akan didiskusikan kembali pada
pertemuan kedua. Apabila tetap masih ada masalah yang belum terpecahkan
maka akan dibahas pada pertemuan ketiga yaitu kuliah pakar pada waktu
yang disepakati.
Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa dan tutor harus
membaca strategi pembelajaran, metode tujuh langkah, dan tujuan
pembelajaran, sehingga pelaksanaan diskusi nantinya akan lebih efisien dan
efektif. Selama pelaksanaan tutorial, peranan seorang tutor untuk
mengarahkan proses pembelajaran dalam diskusi sangat diperlukan.

Makassar, Juni 2020


Tim Penyusun Modul
Bagian Obstetri Dan Ginekologi

Buku Pegangan Mahasiswa iv


Daftar Penyakit Sistem Reproduksi

No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan


Infeksi
1 Sifilis 3A
2 Toxoplasmosis 2
3 Sindrom discar genital (gonore dan non gonore) 4A
4 Infeksi virus Herpes tipe 2 2
5 Infeksi saluran kemih bagian bawah 4A
6 Vulvitis 4A
7 Kondiloma akuminata 3A
8 Vaginitis 4A
9 Vaginosis bakterialis 4A
10 Servisitis 3A
11 Salpingitis 4A
12 Abses tubo-ovarium 3B
13 Penyakit radang panggul 3A
Kehamilan
14 Kehamilan normal 4A
Gangguan pada Kehamilan
15 Infeksi intra-uterin: korioamnionitis 3A
16 Infeksi pada kehamilan: TORCH, hepatitis B,
3B
malaria
17 Aborsi mengancam 3B
18 Aborsi spontan inkomplit 3B
19 Aborsi spontan komplit 4A
20 Hiperemesis gravidarum 3B
21 Inkompatibilitas darah 2
22 Mola hidatidosa 2
23 Hipertensi pada kehamilan 2
24 Preeklampsia 3B
25 Eklampsia 3B
26 Diabetes gestasional 2
27 Kehamilan posterm 2
28 Insufisiensi plasenta 2
29 Plasenta previa 2
30 Vasa previa 2
31 Abrupsio plasenta 2
32 Inkompeten serviks 2
33 Polihidramnion 2
34 Kelainan letak janin setelah 36 minggu 2
35 Kehamilan ganda 2
36 Janin tumbuh lambat 3A
37 Kelainan janin 2
38 Diproporsi kepala panggul 2
39 Anemia defisiensi besi pada kehamilan 4A
Persalinan Dan Nifas
40 Intra-Uterine Fetal Death (IUFD) 2
41 Persalinan preterm 3B
42 Ruptur uteri 2
43 Bayi post matur 3A
44 Ketuban pecah dini 3A
45 Distosia 3B
46 Malpresentasi 2
47 Partus lama 3B
48 Prolaps tali pusat 3B
49 Hipoksia janin 3B
50 Ruptur serviks 3B
51 Ruptur perineum tingkat 1-2 4A
52 Ruptur perineum tingkat 3-4 3B
53 Retensi plasenta 3B
54 Inversio uterus 3B
55 Perdarahan post partum 3B
56 Trombo-emboli 2
57 Endometritis 3B
58 Inkontinensia urin 2
59 Inkontinensia feses 2
60 Trombosis vena dalam 2
61 Tromboflebitis 2
62 Subinvolusio uterus 3B
Kelainan Organ Genital
63 Kista dan abses kelenjar Bartolini 3A
64 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 4A
65 Malformasi congenital 1
66 Kistokel 1
67 Rektokel 1
68 Corpus alienum vagina 3A
69 Kista Gartner 3A
70 Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vagina,
2
rektovagina)
71 Kista Nabotian 3A
72 Polip serviks 3A
73 Malformasi kongenital uterus 1
74 Prolaps uterus, sistokel, rektokel 3A
75 Hematokolpos 2
76 Endometriosis 2
77 Hiperplasia endometrium 1
78 Menopause, Perimenopausal syndrome 2
79 Polikistik ovarium 1
80 Kehamilan ektopik 2
Tumor Dan Keganasan Pada Organ Genital
81 Karsinoma serviks 2
82 Karsinoma endometrium 1
83 Karsinoma ovarium 1
84 Teratoma ovarium (kista dermoid) 2
85 Kista ovarium 2
86 Torsi dan ruptur kista 3B
87 Koriokarsinoma 1
88 Adenomiosis, mioma 2
Payudara
89 Inflamasi, abses 2
90 Mastitis 4A
91 Cracked nipple 4A
92 Inverted nipple 4A
93 Fibrokista 2
94 Fibroadenoma mammae (FAM) 2
95 Tumor Filoides 1
96 Karsinoma payudara 2
97 Penyakit Paget 1
98 Ginekomastia 2
Masalah Reproduksi Pria
99 Infertilitas 3A
100 Gangguan ereksi 2
101 Gangguan ejakulasi 2

Buku Pegangan Mahasiswa vi


Tingkat kemampuan yang harus dicapai

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan
rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga
mampumenindaklanjuti sesudah kembali darirujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali darirujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya.Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya.Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
darirujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan(PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi
adalah 4A.
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian perdarahan trimester I dan II


2. Menjelaskan etiologi, prognosis, dan manajemen perdarahan
trimester I dan II
3. Menjelaskan pengertian , jenis/macam dan etiologi perdarahan
antepartum
4. Menjelaskan sebab plasenta letak rendah, plasenta previa, solusio
plasenta.
5. Menjelaskan gejala dan mekanisme terjadinya perdarahan karena
plasenta letak rendah, plasenta previa, solusio plasenta.
6. Menjelaskan diagnosis, prognosis, dan penanganan plasenta letak
rendah, plasenta previa, solusio plasenta.
7. Menjelaskan pengertian, jenis/macam dan etiologi perdarahan post
partum.
8. Menjelaskan sebab atonia/hipotonia uteri, retensio/rest plasenta,
robekan jalan lahir.
9. Menjelaskan gejala dan mekanisme terjadinya perdarahan karena
atonia/hipotonia uteri, retensio/rest plasenta, robekan jalan lahir.
10.Menjelaskan diagnosis, prognosis, dan penanganan
atonia/hipotonia uteri, retensio/rest plasenta, robekan jalan lahir.
Problem-Based Learning (PBL)dan Active Learning (AL)

Masalah/Pertanyaan : Kelompok Kecil :


- Deskripsi fenomena - Hal-hal yang sudah
- Disiapkan oleh tim/staf diketahui dari masalah
pengajar - Hal-hal apa yang masih
- Mengarahkan kegiatan harus diketahui
belajar - Gunakan metode 7 langkah

Pertukaran info : Belajar sendiri:


Apakah dibutuhkan - Sarana belajar
pemahaman yang lebih - Integrasi pengetahuan dari
baik mengenai proses berbagai disiplin ilmu
dari masalah tersebut
Modified Mini-Objective Structured Oral Case Analysis
(OSOCA)

Pengertian OSOCA
OSOCA adalah salah satu alat ukur evaluasi sumatif (hasil pembelajaran)
yang dilakukan secara lisan. Bentuknya berupa paparan mahasiswa dengan
media power point dihadapan 1 orang pendamping dan mahasiswa lain
dalam sebuah kelompok OSOCA.

Tujuan OSOCA

OSOCA bertujuan untuk:


1. Menilai kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan masalah dari
data dalam skenario.
2. Menilai kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis masalah serta
memberi jawaban langsung terhadap analisis tersebut.
3. Menilai tingkat pemahaman mahasiswa tentang materi pengetahuan yang
mendasari permasalahan tersebut.
4. Menilai kemampuan mahasiswa dalam mengambil kesimpulan.
5. Menilai kemampuan mahasiswa dalam menyusun kerangka konsep
kasus secara sistematis.
6. Menilai tingkah laku (attitude) mahasiswa selama proses presentasi.
7. Menilai kemampuan komunikasi aktif mahasiswa selama proses
presentasi.
8. Menilai kemampuan sistematika berpikir mahasiswa dalam menuangkan
ide.

TATA CARA OSOCA


1. Mahasiswa berkumpul sesuai dengan kelompok OSOCA
2. Mahasiswa melakukan presentasi dihadapan 1 pendamping OSOCA
selama maksimal 5 menit.
3. Mahasiswa presenter menjawab pertanyaan dari perwakilan kelompok
lain.
Diskusi Panel (Tanya Pakar)

Pengertian Diskusi Panel


Diskusi Panel adalah forum diskusi yang dihadiri oleh beberapa orang
ahli/pakar yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannya dari berbagai
segi mengenai suatu masalah.

Tujuan Diskusi Panel

Tujuan untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang


ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.Bila ada masalah
yang belum jelas atau kesalahan persepsi pada saat OSOCA, bisa
diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini.Laporan
penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum
pada buku kerja (laporan lengkap).
Tugas Untuk Mahasiwa

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan


kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 10 – 15 orang,
dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda
sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali
diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau
dilakukan secara mandiri oleh kelompok.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet,
untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah
pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau
mensintesis informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Berkonsultasi pada narasumber ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

Proses Pemecahan Masalah

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat,


anda diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini,
yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Identifikasi aspek sentralnya (misal bagian tubuh, saluran, organ, atau
fungsi tubuh apa yang terganggu) dan catat apa saja yang sudah
diketahui oleh kelompok tentang struktur dan fungsi normal aspek
sentral tersebut.
2. Informasi lain apa yang perlu diperoleh dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memperoleh
gambaran jelas tentang kondisi pasien?
3. Cari hubungan antara data tersebut dengan langkah 1.
4. Usahakan memperoleh hubungan sebab-akibat dari temuan di atas.
Faktor risiko apa yang penting?
5. Buat daftar hipotesis/patogenesis dan urutkan berdasarkan tingkat
kemungkinannya.
6. Pertimbangkan informasi apa lagi yang harus diperoleh untuk
menegakkan diagnosis pasti.
7. Buat rencana penanganan.

Jenis Kegiatan

1. Penjelasan modul
Penjelasan modul dilakukan dalam kelas besar dengan tatap muka satu
arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara
menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan
pertama buku modul dibagikan.
2. Modified Problem Based Learning (PBL)
PBL berupa diskusi kelompok difasilitasi tutor dengan memilih ketua dan
sekretaris kelompok, kemudian membahas keseluruhan proses metode 7
langkah dan masing-masing kelompok membuat presentasi satu penyakit
sistem reproduksi sesuai skenario.
3. Modified Mini-Objective Structured Oral Case Analysis(OSOCA)
Berupa pembacaan resume kasus skenario oleh masing-masing perwakilan
mahasiswa tiap kelompok.
4. Diskusi Panel/Tanya Pakar
Diskusi dilakukan dalam kelas besar berupa pemaparan dan presentasi
perkelompok tentang masalah yang belum terjawab sesuai skenario.
5. Mengumpulkan laporan
Laporan dikumpulkan dalam bentuk Word, Power point, dan lampiran
referensi.

Time Table

I II III III IV
Modified
PBL
Mini-
Pengumpulan, Diskusi
Penjelasan OSOCA Mengumpulkan
analisis, dan Panel/Tanya
modul Pemaparan Laporan
sintesis Pakar
hasil PBL
informasi

Buku Pegangan Mahasiswa 13


Skenario 1

Seorang nona berusia 19 tahun telat haid selama 2 bulan datang ke IGD
dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 5 hari yang lalu, awalnya
perdarahan sedikit lalu bertambah banyak dan bergumpal-gumpal, disertai
nyeri perut.

Skenario 2

Seorang wanita, 35 tahun, hamil ketiga, haid terakhir sekitar 2 bulan yang
lalu, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan dirasakan
semakin memberat, terdapat perdarahan pervaginam sedikit-sedikit.

Skenario 3

Seorang wanita, 37 tahun, hamil kelima usia 8 bulan, datang ke poliklinik


dengan keluhan perdarahan pervaginam, bewarna merah segar, tidak ada
nyeri perut.

Skenario 4

Seorang wanita, 35 tahun, hamil ketiga, usia 8 bulan, datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut, perdarahan pervaginam, bewarna merah kehitaman, dan
merasa sesak.

Skenario 5

Seorang wanita, 39 tahun, hamil keenam datang ke kamar bersalin dengan


tanda-tanda inpartu, setelah melahirkan bayi kembar darah mengalir aktif
dari vagina.

Buku Pegangan Mahasiswa 14

Anda mungkin juga menyukai