Skrip Po 067
Skrip Po 067
2 JULII 2017
Nuraini
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail:nuraini80@gmail.com
Abstrak
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 185
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Persediaan adalah sejumlah bahan- suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses
bahan, bagian-bagian yang disediakan dan lebih lanjut menjadi barang jadi.
bahan-bahan dalam proses yang terdapat 5. Persediaan barang jadi (finished goods),
dalam perusahaan untuk proses produksi, persediaan barang-barang yang telah
serta barang-barang jadi/produk yang selesai diproses atau diolah dalam pabrik
disediakan untuk memenuhi permintaan dari dan siap dijual atau dikirim kepada
konsumen atau langganan setiap waktu pelanggan.
(Rangkuti, 2007:26).
Menurut Assauri (2005:176), Biaya-biaya Persediaan
pengendalian persediaan merupakan salah Menurut Rangkuti (2007:34), umumnya
satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan untuk pengambilan keputusan penentuan
yang bertautan erat satu sama lain dalam besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya
seluruh operasi produksi perusahaan tersebut variabel berikut ini harus dipertimbangkan,
sesuai dengan apa yang telah direncanakan diantaranya:
lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas 1. Biaya penyimpanan (holding costs atau
maupun biaya. Sedangkan menurut Herjanto carrying costs), terdiri atas biaya-biaya
(2008:238), pengendalian persediaan adalah yang bervariasi secara langsung dengan
serangkaian kebijakan pengendalian untuk kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan
menentukan tingkat persediaan yang harus per periode akan semakin besar apabila
dijaga, kapan pesanan untuk menambah kuantitas bahan yang dipesan semakin
persediaan harus dilakukan dan berapa besar banyak atau rata-rata persediaan semakin
pesanan harus diadakan, jumlah atau tingkat tinggi.
persediaan yang dibutuhkan berbeda-beda 2. Biaya pemesanan atau pembelian
untuk setiap perusahaan pabrik, tergantung (ordering costs atau procurement costs).
dari volume produksinya, jenis perusahaan Pada umumnya, biaya per pesanan (di luar
dan prosesnya. biaya bahan dan potongan kuantitas) tidak
Menurut Rangkuti (2007:28), Setiap naik apabila kuantitas pesanan bertambah
jenis persediaan memiliki karakteristik besar. Tetapi, apabila semakin banyak
tersendiri dan cara pengolahan yang berbeda. komponen yang dipesan setiap kali pesan,
Persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jumlah pesanan per periode turun, maka
jenis diantaranya sebagai berikut : biaya pemesanan total akan turun. Ini
1. Persediaan bahan mentah (raw material) berarti, biaya pemesanan total per periode
yaitu persediaan barang berwujud, seperti (tahunan) sama dengan jumlah pesanan
besi, kayu, serta komponen-komponen lain yang dilakukan setiap periode dilakukan
yang digunakan dalam proses prouksi. biaya yang harus dikeluarkan setiap kali
2. Persediaan komponen-komponen rakitan pesan.
(purchased parts/components) yaitu Sedangkan menurut Ristono (2009:21)
persediaan barang-barang yang tediri dari terdapat empat biaya persediaan:
komponen-komponen yang diperoleh dari 1. Ongkos Pembelian (Purchase Cost)
perusahaan lain yang secara langsung Ongkos pembelian adalah harga per unit
dapat dirakit menjadi suatu produk. apabila item dibeli dari pihak luar, atau
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong biaya produksi per unit apabila diproduksi
(supplies) yaitu persediaan barang-barang dalam perusahaan atau dapat dikatakan
yang diperlukan dalam proses produksi, pula bahwa biaya pembelian adalah semua
tetapi bukan merupakan bagian atau biaya yang digunakan untuk membeli suku
komponen barang jadi. cadang.
4. Persediaan barang dalam proses yaitu 2. Ongkos Pemesanan atau biaya persiapan
persediaan barang-barang yang merupakan (Order Cost atau set up cost)
keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses Ordering cost adalah biaya yang
produksi atau yang telah diolah menjadi dikeluarkan sehubungan dengan
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 186
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 187
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 188
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 189
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 190
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
c. Menghitung safety stock digunakan rumus: bahan baku yang dilakukan perusahaan
bervariasi setiap bulannya, tergantung dari
SS = SDxZ besarnya jumlah pembelian dan pemakaian.
(Render & Heizer 2005:317) Untuk dapat mengetahui kuantitas pemesanan
bahan baku yang optimal dalam pengolahan roti
Dimana : terlebih dahulu harus mengetahui jumlah
SS = Persediaan pengaman kebutuhan bahan baku tiap bulannya. Jumlah
SD = standar deviasi kebutuhan bahan baku tahun 2016 usaha roti
Z = Faktor keamanan dibentuk atas dasar Wilton Kualasimpang sebagai berikut:
kemampuan Perusahaan
Tabel 1. Total Penggunaan Bahan Baku
Untuk menghitung SD digunakan Witon Kualasimpang Tahun 2015
rumus:
∑( ̅) Total Penggunaan
= Bulan
Bahan Baku (Kg)
(Render & Heizer 2005:319) Januari 3.640
Februari 2.130
Dimana : Maret 3.900
SD = Standar Deviasi
April 2.110
x = Jumlah rata – rata pemakaian bahan
baku Mei 3.200
̅ = Jumlah pemakaian bahan baku Juni 3.210
sesungguhnya tiap periode
Juli 1.840
n = Jumlah data
Agustus 1.950
Menghitung titik pesan kembali digunakan September 3.340
rumus: 3.100
Oktober
ROP=dxL+SS
(Render & Heizer 2005:321) Nopember 2.970
Desember 4.930
Dimana : Total 36.320
ROP = Titik pesan kembali
D = Pemakaian bahan baku rata-rata per Sumber:Wilton Kualasimpang (diolah tahun
hari 2016)
L = Waktu tunggu Selama ini roti Wilton Kualasimpang
SS = Persediaan pengaman dalam melakukan pembelian bahan baku
berdasarkan penjualan sebelumnya dengan
HASIL ANALISIS pembelian bahan baku setiap bulan.
Perusahaan melakukan pembelian setiap
Kebutuhan Bahan Baku bulan dengan alasan sebagai persediaan
Seperti pada perusahaan umum lainnya dalam proses produksi dan untuk
usaha roti Wilton Kualasimpang tidak mengantisipasi adanya kenaikan harga
menggunakan metode EOQ untuk bahan baku serta keterlambatan dalam
mengendalikan persediaan bahan baku, hal ini pengiriman. Dengan demikian perusahaan
terlihat dari sistem pengadaan bahan baku kurang memperhatikan jumlah pembelian
yang hanya menggunakan metode peramalan yang ekonomis. Dengan mengabaikan
sesuai dengan target penjualan. Timbulnya jumlah pembelian bahan baku yang
persediaan bahan baku diperusahaan disebabkan berakibat perusahaan harus menanggung
oleh adanya perbedaan antara jumlah pembelian biaya penyimpanan dan pemesanan yang
dan pemakaian bahan baku, sehingga persediaan lebih besar.
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 191
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Tabel II. Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Tahun 2015
BanyaknyaPe
Kuantitas Persediaan Awal Persediaan Akhir
Bulan mesanan
Pemesanan (kg) (kg) (kg)
(kali)
Januari 1 3.700 70 130
Februari 1 3.300 130 1.300
Maret 1 2.700 1.300 100
April 1 3.000 100 990
Mei 1 3.000 990 790
Juni 1 3.000 790 580
Juli 1 3.000 580 1.740
Agustus 1 2.000 1.740 1.790
September 1 2.000 1.790 450
Oktober 1 3.500 450 850
Nopember 1 4.000 850 1.880
Desember 1 3.200 1.880 150
Total 12
Sumber : Wilton Kualasimpang (diolah tahun 2016)
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 192
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
pembelian bahan baku tepung terigu oleh jumlah persediaan rata-rata bahan
sebesar Rp. 1.500.000. baku. Biaya penyimpanan per periode akan
2. Biaya Administras semakin besar apabila jumlah persediaan
Yaitu biaya yang terjadi karena perusahaan rata-rata bahan baku semakin tinggi.
melakukan transaksi pembayaran dan Komponen biaya penyimpanan bahan baku
pembelian bahan baku serta pembukuan diuraikan sebagai berikut:
pembelian bahan baku. Pada roti Wilton 1. Biaya fasilitas penyimpanan, meliputi
Kualasimpang biaya administrasi yang biaya listrik sebagai penerangan. Biaya
dikeluarkan hanya untuk transaksi listrik untuk bagian gudang sebesar Rp.
pembayaran bahan baku sebesar Rp. 1.180.500 selama satu tahun.
276.000. 2. Biaya pemeliharaan, meliputi biaya
3. Biaya transportasi dan upa perawatan gudang yang dilakukan
Biaya transportasi adalah biaya yang sebulan sekali. Biaya pemeliharaan per
dikeluarkan perusahaan sebagai biaya tahun sebesar Rp. 981.000 dan biaya
perjalanan dari supplier sampai dengan tenaga kerja bagian gudang 1 orang Rp.
berada di lokasi perusahaan. Jumlah biaya 800.000 per bulan sehingga upah tenaga
transportasi yang dikeluarkan selama tahun kerja bagian gudang selama satu tahun
2015 sebesar Rp. 14.400.000,-. Sedangkan Rp. 9.600.000 .
biaya upah sebesar Rp. 3.600.000,-
pertahun. Tabel IV. Biaya Penyimpanan Bahan Baku
Tahun 2015
Tabel III. Biaya Pemesanan Bahan Baku No Biaya Rincian
Tahun 2015 Biaya perawatan 10.581.000
1
No Biaya Rincian gudang
1 Biaya Telpon Rp 1.500.000 2 Biaya listrik 1.180.500
Biaya Rp. 276.000 Jumlah biaya 11.761.500
2
Administrasi Sumber : Roti Wilton Kualasimpang (data
Biaya Rp 14.400.000 diolah tahun 2016)
3
Transportasi
Biaya Bongkar Rp. 3.600.000 Jadi biaya penyimpanan bahan baku adalah
4
barang Total biaya simpan Rp. 11.761.500
Total Rp. 19.776.000 Jumlah Kebutuhan bahan baku 36.320
Sumber : Roti Wilton Kualasimpang (data
diolah tahun 2016) Biaya penyimpanan
= Total biaya penyimpanan
Jadi biaya pemesanan bahan baku adalah: Total jumlah kebutuhan bahan baku
Total biaya Rp. 19.776.000 11.761.500
Frekuensi pemesanan 12 kali dalam satu
36.320
tahun = Rp. 323,83
Totalbiaya pesan
Biayapemesanan
frekuensipemesanan Biaya penyimpanan dibulatkan menjadi
19.776.000 Rp. 324 per Kg
12
= Rp. 1.648.000 Total Biaya Persediaan Bahan Baku
Pengadaan bahan baku untuk kegiatan
Biaya Penyimpanan
proses produksi tidak akan terlepas dari biaya
Biaya penyimpanan merupakan
produksi yang menyertainya. Begitu juga
biaya yang berkaitan dengan penyimpanan
dengan roti Wilton Kualasipang, juga harus
bahan baku sebagai stok di gudang.
mengetahui total biaya produksi yang telah
Besarnya biaya penyimpanan dipengaruhi
dikeluarkan pada periode produksi Tahun
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 193
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
2015. Total biaya persediaan dapat dihitung persediaan yang dapat meminimumkan
dengan rumus: total biaya persediaan.
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 194
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 195
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 196
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 197
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2 JULII 2017
lebih besar dari perkiraan dan untuk Herjanto, Eddy, 2008, Manajemn Operasi,
menjaga kemungkinan keterlambatan Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada.
bahan baku yang dipesan. Idir, 2014, Analisis Pelaksanaan Pengendalian
3. Dalam pengadaan bahan baku tepung Persediaan Bahan Baku terhadap
terigu, Wilton Kualasimpang sebaiknya Produksi pada PT. Wajar Corpora
melakukan pembelian tepung terigu dalam Kabupaten Aceh Tamiang, Skripsi,
jumlah yang besar dan dengan frekuensi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra
yang rendah per periode produksi, hal ini Langsa.
dilakukan untuk meminimalisir biaya Indrajit, Eko Richardus dan R. Djokopranoto,
persediaan. 2007, Manajemen Persediaan, Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, Hendra, 2007, Perencanaan dan
Pengawasan Produksi, Jogyakarta:
Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggraeni, CV. Andi Ofset.
2007, Anggaran Bisnis: Analisis, Prawirosentono, 2008, Riset Operasi Dan
Perencanaan dan Pengendalian Laba, Ekonofisika, Jakarta, PT Bumi Aksara.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Rangkuti, Freddy, 2007, Manajemen
Adi, Widoso, 2009, Analisis Perencanaan Persediaan aplikasi dalam bisnis,
Produksi dengan Pengendalian Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Persediaan Bahan Baku pada Unit Render, Barry and Heizer Jay, 2005,
Usaha Sarana Produksi Ternak Manajemen Operasi, Jakarta: Salemba
Koperasi Agro Niaga Jabung Malang, Empat.
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Riduwan, 2009, Skala Pengukuran Variabel
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim – variabel Penelitian, Bandung: CV
Malang. Alfabeta.
Ahyari, Agus, 2005, Efisiensi Persediaan
Bahan “Buku Pegangan untuk Ristono, Agus, 2009, Manajemen
Perusahaan–Perusahaan Kecil dan Persediaan Edisi Pertama,
Menengah”, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta: CV. Graha Ilmu.
Universitas Gadjah Mada. Riyanto, Bambang, 2010, Dasar–dasar
Arikunto, Suharsimi, 2005, Prosedur Pembelanjaan Perusahaan,
Penelitian Suatu Pendekatan Yogyakarta: BPFE.
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Tampubolon, 2008, Manajemen
Assauri, S, 2005, Manajemen Produksi, Operasional, Jakarta: PT Ghalia
Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Indonesia.
Handoko, 2006, Dasar-dasar Manajemen
Produksi dan Operasi, Yogyakarta:
BPFE.
Muhammad Nur Daud/Nuraini: Analisis pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi…………. 198