( KESENJANGAN ANGGARAN )
Dosen Pengampu :
DI SUSUN OLEH:
NURHALISA : 19.2800.065
2021-2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini.
Tugas ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun harapan sebagi bahan
pembelajaran mata kuliah “AKUNTANSI KEPERILAKUAN” karena masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini mengenai “budgetary slack”. Karya ini bertujuan untuk memenuhi
tugas kelompok program studi “Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah” .
Demikian yang dapat kami sampaikan, dan kami mohon maaf apabila dalam membuat
makalah ini terdapat kekurangan, karena kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Dan tak lupa pula kami ucapkan terimah kasih untuk semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1. Kesenjangan Anggaran (Budgetary Slack)....................................................................6
2.1.1. Pengertian......................................................................................................................................6
2.1.2. Menurut para ahli...........................................................................................................................7
2.1.3. Partisasi penganggaran..................................................................................................................8
2.1.4. Faktor-faktor terjadinya budgetary slack.......................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai
alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
secara lebih efektif dan efisien. Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu
alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi kedalam dimensi kuantitatif dan waktu,
serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja
jangka panjang maupun jangka pendek.
Sistem anggaran yang ideal adalah yang menuju keselarasan tujuan seutuhnya dan secara
bersamaan memberikan dorongan kepada manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut dapat tercapai apabila dalam proses penyusunan anggaran melibatkan semua pihak
pelaksana anggaran. Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai dari
manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. Anggaran mempunyai dampak
langsung terhadap perilaku manusia, terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam
penyusunan anggaran (Ikhsan dan Ane, 2007). Apabila pihak-pihak ini tidak diperhatikan
dengan baik, maka akan menimbulkan perilaku disfungsional, seperti budgetary slack.
Penekanan anggaran dalam hal ini merupakan desakan dari atasan pada bawahan untuk
melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik, yang berupa sangsi jika kurang dari
target anggaran dan kompensasi jika mampu melebihi target anggaran. Penekanan anggaran
(budget emphasis) adalah kondisi bilamana anggaran dijadikan faktor yang paling dominan
dalam pengukuran kinerja bawahan pada suatu organisasi.
Pengukuran kinerja berdasarkan anggaran yang telah disusun membuat bawahan akan
berusaha memperoleh variance yang menguntungkan dengan menciptakan slack, antara lain
dengan merendahkan penghasilan dan meninggikan biaya pada saat penyusunan anggaran.
Jika bawahan meyakini penghargaan (reward) yang diberikan tergantung pada pencapaian
target dalam anggaran, bawahan akan mencoba membangun slack dalam anggarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Budgetary slack?
2. Apa saja pengertian budgetary slack menurut para ahli?
3. Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap Budgetary slack?
4. Apa faktor-faktor yang terjadinya pada budgetary slack ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian budgetary slack!
2. Untuk bahan pertimbagan dari berbagai pendapat para ahli
3. Untuk mrngtahuai partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap Budgetary
slack.
4. Untuk Mengetahui Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya
budgetary slack.!
BAB II
PEMBAHASAN
.1.1. Pengertian
Dalam kaitannya dengan masalah keagenan ini, positive accounting theory oleh Watts
dan Zimmerman (1986) dalam Siswantaya (2007:16) mengajukan tiga hipotesis, yaitu bonus
plan hypothesis, debt/equity hypothesis dan political cost hypothesis. Hipotesis ini secara
implisit mengakui tiga bentuk hubungan keagenan yaitu antara pemilik dengan manajemen,
antara kreditur dengan manajemen dan antara pemerintah dengan manajemen. Masalah
keagenan (agency problem) muncul ketika pemilik kesulitan untuk memastikan bahwa agen
bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan pemilik.
PENUTUP
.1. Kesimpulan
Budgetary slack dapat diartikan sebagai selisih antara sumber daya yang sesngguhnya
dibutuhkan agar mampu menyelesaikan pekerjaan secara efektif dengan sejumlah sumber
daya yang ditambahkan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut (Falikhatun,2007).
Dengan kata lain, budgetary slack dapat didefinisikan sebagai sebuah perbuatan yang
menyimpang yang dilakuakan dalam penyusunan anggaran.
Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam pencapaian standar kinerja dengan cara
menaikkan biaya dan menurunkan pendapatan dari yang sebenarnya terjadi (Anthony dan
Govindaranjan, 2007). Budgetary slack merupakan estimasi terbaik dari sebuah organisasi
dalam melaporkan anggaran dengan perbedaan antara jumlah anggaran yang diajukan oleh
subordinates.
Berdasarkan dari teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa terjadinya budgetary slack dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan kondisi antara
lain untuk melindungi diri, memudahkan manajer bawah untuk mencapai target yang telah
ditentukan, memperlihatkan kinerja yang baik terhadap atasan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/documen/328683631/Budgetary -Slack
https://mcw-malang.org/budgetary-slack-di-pemerintahan-malang-raya-hilangnya-potensi-
pendapatan-di-kota-batu-dan-kota-malang/
https://jurnal.unmas.ac.id/index.php/JUARA/article/download/864/795