Anda di halaman 1dari 4

Lembaga Hukum Yang Memiliki Sifat Jaminan

Lembaga Hukum dibawah ini bukan merupakan benda, bukan pula hak kebendaan akan ttp
memiliki sifat jaminan:
- Sewa Beli- Beli Sewa
- Kompensasi
- Hak Retensi
- Hak Reklame
- Kreditur Peseroan
- Sandera ( gezelling )

Sewa Beli- Beli Sewa :


- merupakan perjanjian jenis baru/perjanjian tidak bernama
- tujuan : memperalihkan hak atas obyek
- pihaknya : pembeli sewa, penjual sewa
- pemenuhan prestasi pembeli tidak kontan
- disertai jaminan kebendaan
- timbul akibat kebutuhan praktek
- Sewa beli bukan lembaga jaminan
- Ciri ciri yg dimiliki memiliki efek jaminan
- penjual sewa sebagai kreditur memiliki hak revindikasi
- hak revindikasi mrpk salah satu ciri hak milik
- hak milik merupakan hak kebendaan

Dasar Hukum Sewa Beli – Beli Sewa :


- tidak diatur secara khusus dalam KUHPerdt Buku III tetapi dalam peraturan
perundangan tersendiri
- namun sebagai perjanjian ia tunduk pula pada ketentuan umum perjanjian sebagaimana
diatur dalam Buku III title I,II ,IV KUHPerdt
- mengandung unsur campuran dua perikatan antara perikatan jual beli dengan perikatan
sewa menyewa
- oleh karena itu maka orang mengkategorikannya sebagai perjanjian jenis baru yang
mengandung unsur campuran
- jenis baru karena sbg perjanjian ia tidak diatur scr khusus dlm Buku III, ia tumbuh untuk
menjawab kebutuhan msyrkt

Kompensasi : Psl 1425 sd 1435 KUHPerdt


- merupakan salah satu cara hapusnya perikatan
- baik perikatan yg lahir karena perjanjian maupun uu
- ia memiliki ciri yang dimiliki ciri hak kebendaan hak kebendaan ( Psl 1426 KUHPerdt )

Hak Retensi :
- hak untuk menahan barang
- diberikan oleh debitur kpd kreditur
- kewenangan menahan sampai hutangnya lunas
- terjadinya bukan diperjanjikan atau karena Undang-undang
( Baca Psl 575 ay 2; 1576,1364 ay 2, 1616, 1729, 1812 KUHPerdt )
- hak itu ada krn ciri atau sifat yang ada pada nya dan ia muncul demi hukum ( untuk
melindungi kepentingan kreditur )
- namun demikian hak retensi bukan privilege
- hak retensi memberi kekuasaan langsung pada kreditur untuk melakukan eksekusi

Kreditur Perseroan :
- Psl 32 KUHD mengatur ttg status hk kekayaan perseroan dg kekayaan pribadi peseronya
yi terpisah ( afgescheiden vermorgen )
- kekayaan perseroan merupakan kekayaan pesero
- para kreditur perseroan didahulukan pemenuhan tagihannya dari kekayaan perseroan

Sandera :
- lembaga ini lahir untuk mencegah kecurangan debitur yg bermaksud mengalihkan
kekayaannya untuk menghindarkan eksekusi oleh kreditur
- kreditur dg syarat syarat tertentu dpt ajukan penyanderaan debitur ( dikurung)
(Psl 209 HIR dst )
- hal tsb dimaksudkan untuk menjamin bhw ia akan melunasi hutangnya.

Bagaimana eksistensi lembaga tsb dewasa ini ?


• lembaga sandera telah dibekukan ( SEMA No 82/1964) dengan alasan bertentangan
dg perikemanusiaan , baca juga Psl 3 KUHPerdt
• Akibat pembekuan : sering kali kreditur dlm perkara hanya menang diatas kertas, shg
membuka peluang digunakan sarana phisik

Privelege : piutang yg diistimewakan/didahulukan/preferen


- tiga macam hak untuk didahulukan : privelege, gadai dan hipotik ( Psl 1133 KUHPerdt)
- Ada dua privelege:
1. dalam arti sempit yi hak tagihan yg oleh UU digolongkan hak istimewa
2. dlm arti luas : mecakup 3 jenis tsb
- Psl 1134 KUHPerdt beri definisi ttg privilege
dr psl tsb diketahui :
hak istimewa diberiikan UU. Artinya piutang tertentu yg disebutkan dlm UU scr otomatis
berkedudukan yg didahulukan. Yg menyatakan bukan para pihak lewat perjnjian ttp
UU.Jadi hak privelege menempel pada jenis piutang tertentu
• Privelege harus dituntut:

• - kreditur harus mengajukan penagihan

• - jika didiamkan saja maka dia menjadi kreditur konkuren

• - dg ajukan tagihan/tuntutan tsb ia dimasukan kedlm posisi punya hak didahulukan

• - maka akan dapat pemenuhan tagihannya sesuai urutan menurut UU

• Privelege bukan hak kebendaan :

• - ia berbeda dengan gadai , hipotik yg merupakan hak kebendaan

• - kreditur tdk memiliki hak lebih dari orang lain

• -privelege tdk punya hak untuk menjual sendiri benda debiturnya

• -tdk memiliki droit de suite

• - kelebihannya : didahulukan pmbyrnya

• - privelege bukan merupakan hak kebendaan ttp hak untuk mengambil pelunasan piutang lebih
dahulu dari hasil penjualan benda debitur

• - privelege diberikan oleh UU

• - hak tsb baru punya arti jika terjadi penjualan barang krn didahulukan pelunasannya

• - istimewa melekat pd penjualan barang.

• Hak Reklame (hak membeli Kembali )

• - Dasar Hukumnya :

- Psl 1519 s/d 1532 KUHPerdt

- Lahirnya Hak Reklame :

- Karena janji, dimana penjual diberi hak untuk mengambil Kembali barang yang dijualnya,
dengan mengembalikan harga pembelian asal, disertai dengan penggantian yang disebutkan
dalam ……

• dalam pasal 1532 KUHPerdt.

• Jadi hak reklame itu tidak terbit karena UU, melainkan karena pembeli dan penjual sepakat
bahwa penjual diberi hak reklame.

• Berapa jangka waktu berlaku nya?


• Hak membeli Kembali tidak boleh diperjanjikan untuk suatu wkt yg lebih lama dari 5(lima)
tahun.(Psl 1520 ay(1 )

• Psl 1520 ay (2) jika hak tsb dijanjikan untuk suatu wkt yg lebih lama, maka wkt itu diperpendek
sampai 5(lima) tahun.

• Sifat jangka waktu tsb mutlak, tidak boleh diperpanjang oleh Hakim.

• Akibat hukum bila penjual lalai tidak gunakan haknya ?

• Pembeli tetaplah menjadi pemilik barang yang dibeli ( Psl 1521 KUHPerdt )

• Hak Reklame pada jual beli benda tidak bergerak ?

• - penjual boleh menggunakan haknya terhadap seorang pembeli kedua, meskipun dalm
perjanjian kedua itu tidak disebutkan ttg hak reklame ( Psl 1523 KUHPerdt )

• Kewajiban Penjual dg Hak Reklame :

• - mengembalikan seluruh harga pembelian

• - asal

• - mengganti seluruh bea menurut hukum yang telah dikeluarkan untuk menyelenggarakan
pembelian serta penyerahannya

• - bayar bea bea yang perlu untuk pembetulan

• - bea yang menyebabkan barangnya yang dijual bertambah harganya ( Psl 1532 ay (1) )

• Ia tidak dapat memperoleh penguasaan atas barang yang dibeli kembali, selain setelah
memenuhi segala kewajiban ( Psl 1532 ay (2) KUHPerdt.

• Psl 1532 ay( 3 ) KUHPerdt :

• Jika si penjual, sebagai akibat janji beli kembali, memperoleh Kembali barangnya, maka barang
itu harus diserahkan padanya bebas dari semua beban dan

• hipotek yang diletakan oleh si pembeli diatasnya; ia namun itu diwajibkan menepati perjanjian
perjanjian sewa yang dengan etiked baik telah dibuat oleh si pembeli.

Anda mungkin juga menyukai