Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bekasi, 07 Juli 2021
AZIZAH PRIHARDIYANTI
1.a. Komponen-komponen dalam pengembangan kurikulum yang terkandung dalam
tujuan pembelajaran pertama (kelas II)
Menurut bahasa komponen berarti bagian dari keseluruhan atau unsur, lalu pengembangan
adalah proses, cara atau perbuatan mengembangkan, kurikulum mempunyai komponen
kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu, setiap
komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Komponen – komponen dalam pengembangan kurikulum yang terkandung dalam tujuan
pembelajaran pertama kelas II yaitu:
Tujuan:
1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan akibat yang ditimbulkan
jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan kesadaran siswa-siswi agar dapat menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.
Isi
1. Pengertian Kebersihan
Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga oleh siswa-
siswi dan masyarakat di lingkungan sekolah, seperti yang kita ketahui bahwa
kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, debu,
penyakit, dan lain-lain yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap
kegiatan dan perilaku siswa-siswi di lingkungan tersebut. Kebersihan pun
merupakan hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar, maka dari itu kita
sebagai warga sekolah harus menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan
nyaman.
2. Dampak jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Masih banyak siswa siswi yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan,
banyak siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan di sekolah tidak
menimbulkan dampak yang begitu besar, padahal banyak dampak yang dapat
dtimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya, adapun dampak
negatifnya: menimbulkan genangan air hal ini bisa terjadi di sekolah jika murid
selalu membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat jalannya air di
selokan saat hujan tiba, debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan
murid batuk hingga sesak nafas, sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau
yang tidak sedap sehingga menganggu konsetrasi para murid hingga guru dalam
proses belajar mengajar.
3. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Sekolah adalah tempat belajar, berlatih dan menuntut ilmu pengetahuan sebagai
bekal hidup kita dikemudian hari, kita akan dapat belajar dengan tennag, baik dan
bersemangat seandqainya keadaan sekolah tersebut tertib dan bersih.
Metode/cara
Cara meningkatka kesadaran siswa-siswi dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah,
kesadaran murid dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah berasal dari hati
nurasinya masing - masing untuk menimbulkan kesadaran itu, dapat ditempuh dengan
cara-cara berikut: membiasakan membuang sampah pada tempatnya, merasa malu jika
membuang sampah sembarangan, melakukan piket kelas secara teratur, melaksanakan
gotong royong rutin,mematuhi tata tertib sekolah, menjaga kebersihan kamar mandi
sekolah, menjaga kebersihan kantin sekolah, dengan melakukan kegiatan tersebut
diharapkan nantinya akan menumbuhkan rasa sadar terhadap para siswa-siswi dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Evaluasi
Setelah melakukan evaluasi tentang keadaan lingkungan sekolah, lingkungan sekolah
bersih, kantin yang rapi dan tidak berantakan, kamar mandi yang bersih wangi tidak
kotor, dan taman yang bersih dan tertata rapi, yang selalu bersih dan tertata rapi enak
dipandang, jika semua rapi dan bersih maka belajar mengajar pun akan enak dan
nyaman dan konsentrasi semangat dalam belajar, menghindarkan warga sekolah dari
penyakit.
Tujuan
Evaluasi Isi
Metode
b. Prinsip – prinsip yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
Siswa mengamati gambar tentang manfaat air dalam kehidupan sehari-hari
Siswa menuliskan peristiwa-peristiwa yang terdapat pada gambar
Guru mengondisikan siswa untuk melakukan diskusi dengan membuat kelompok-
kelompok terdiri dari 4-5 siswa, setiap kelompok mendiskusikan manfaat air dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa menyajikan hasil diskusinya dalam peta pikiran selanjutnya siswa menyajikan
hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain hasil diskusi semua kelompok dapat
digunakan sebagai bahan diskusi kelas
Guru memimpin diskusi kelas dan membantu siswa dalam membuat simpulan umum
tentang kegiatan-kegiatan yang terkait dengan materi pembelajaran hari itu
Hewan juga membutuhkan air untuk membersihkan tubuhnya, contohnya saja kerbau
biasanya membersihkan tubuhnya dengan cara masuk ke dalam air.
Sebagai alat santunan dan tempat bersembunyi, Kuda nil menghabiskan sebagian besar
waktunya di dalam air ialah supaya kuda nil bisa menghindari panas terik di siang hari.
Sebagai senjata, ikan pemanah ialah penembak jitu di dalam sungai, dan sebuah jet air
ialah senjatanya. Dengan bidikan yang tepat, ikan ini bisa mengambil serangga apapun
dalam beberapa meter tanpa memakai apa-apa selain air yang disemprotkan dari
mulutnya.
Fungsi air Bagi Tumbuhan
Tumbuhan sangat memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Kekurangan air akan
menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil, perkembangannya menjadi tidak normal.
Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan
tumbuhan tersebut lalu mati. Tumbuhan memerlukan air untuk banyak sekali keperluan,
berikut ini ialah beberapa fungsi penting air bagi flora :
Sebagai tempat hidup, ada beberapa jenis flora yang hidup ia air, contohnya eceng
gondok, teratai, dan pandan air.
Menjadi pelarut bagi zat hara yang dibutuhkan tumbuhan. Zat hara yang ada dalam
flora dilarutkan oleh air dan diedarkan ke seluruh bab tumbuhan.
Menjadi alat transportasi untuk memindahkan zat hara. Bahan yang diangkut sanggup
berupa materi mineral dari dalam tanah, materi – materi organik hasil fotosintesa, dan
olahan sel lainya.
Menjadi materi dasar pada fotosintesis, tanpa adanya air fotosintesis tidak sanggup
berlangsung.
2. a. Pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum dari sudut
pandang pengorganisasian isi kurikulum
Pendekatan terpadu (integrated) yaitu pendekatan bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau
suatu kesatuan yang bermakna dan berstruktur, di mana kurikulum di susun sedemikian rupa
agar mampu mengembangkan pribadi yang utuh. Pendekatan pembelajaran tematik
merupakan penerapan dari pendekatan ini. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku
individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
3. a. Media pembelajaran apakah yang paling tepat digunakan oleh bapak Oktoriyadi
agar pembelajaran di SD Negeri di Kabupaten Kapuas Hulu dapat terselenggara
dengan baik dan memenuhi kriteria kriteria karakteristik media dan karakteristik
siswa.
Luring methode
Luring methode adalah model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian,
pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan
protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona
kuning atau hijau terutama dengan protokol ketat new normal. Dalam metode yang satu ini,
siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari kerumunan. Model
pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan
kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini dirancang untuk menyiasati
penyampaian kurikulum agar tidak terlalu sulit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu,
pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang atau tidak
memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring. Sebaiknya anak-anak
diberlakukan sekolah seperti biasa, dengan pertimbangan di sana belum juga terlalu zona
merah. Sekolah bisa dilaksanakan dengan protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga
jarak.
Adapun sspek yang perlu diperhatikan oleh pengajar terkait dengan penyusunan RPP Tematik
Pembelajaran Jarak Jauh ada 5 (lima) yaitu kemampuan, kerjasama, variasi, media dan juga
penilaian.
Kemampuan Siswa dan Orang Tua
Sebelum menyusun RPP, tentunya diperlukan pengetahuan tentang kemampuan siswa. Di
masa normal, hal ini menyangkut akademis siswa. Tetapi untuk PJJ, di mana anak belajar dari
rumah, perlu diketahui pula tingkat kemandirian belajar siswa. Selain kemampuan siswa,
perlu untuk mengetahui kemampuan orang tua siswa dari sisi ekonomi maupun kemampuan
membaca dan menulis untuk mengetahui apakah orang tua memiliki kemampuan yang cukup
untuk mendampingi anak.
Di awal tahun ajaran, guru sebaiknya tidak hanya melakukan asesmen diagnostik terhadap
kompetensi siswa dan analisa kompetensi, tetapi juga mencari informasi tentang kemampuan
non-akademik siswa serta kemampuan orang tuanya. Untuk melakukan asesmen
diagnostik/awal, alat diagnostik Profil Belajar Siswa (PBS) bisa digunakan guru dengan
orang tua untuk mendeteksi kesulitan belajar anak yang diduga mungkin memiliki kebutuhan
khusus.
Media
Dalam merancang RPP, pasti juga akan memikirkan media apa yang dapat digunakan untuk
mendukung pencapaian tujuan yang dilakukan di kelas. Di dalam PJJ yang dilakukan di
rumah, guru juga perlu memikirkan apakah media tersebut juga tersedia di rumah. Untuk
pembelajaran luring, agar guru menggunakan media benda-benda sekitar yang mudah
didapatkan di sekitar rumah siswa. Kalaupun ada media spesifik yang perlu dibeli, sebaiknya
yang mudah didapat dan secara biaya terjangkau.
Penilaian
Terkait komponen penilaian dalam RPP Tematik PJJ, untuk RPP tentu saja yang paling tepat
adalah penilaian formatif karena masih dalam proses belajar. Ada setidaknya dua jenis
penilaian formatif yang bisa digunakan dalam PJJ yaitu Assesment for Learning di mana guru
belajar, dengan dukungan orang tua, belajar dan mendapatkan umpan balik tentang sejauh
mana anak sudah mencapai tujuan pembelajaran, jika belum bisa dikoreksi di RPP
selanjutnya. Selain itu ada pula Assesment as Learning di mana penilaian itu menjadi salah
satu bagian dari pembelajaran oleh siswa. Model Self-assessment bisa dimasukkan menjadi
salah satu komponen penilaian dalam RPP Tematik, karena ini akan mendorong kemandirian
siswa yang memang sangat dibutuhkan dan relevan untuk PJJ. Orang tua sekali lagi perlu
dilibatkan dalam melakukan penilaian formatif, sehingga mereka juga bisa tau sejauh mana
pencapaian anaknya dan efektivitas dukungan yang mereka berikan.