Anda di halaman 1dari 18

Selasa, 13 November 2018

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1
Situasi PTM di Indonesia

27% risiko Total


kematian Populasi
dini akibat
PTM 258 juta

Jumlah 73% Kematian


kematian di Indonesia
akibat PTM disebabkan
1.340.000 oleh Penyakit
jiwa Tidak Menular

2
Sumber : WHO – Noncommunicable Diseases Progress Monitor 2017
3
4
PREVALENSI GAGAL GINJAL KRONIS (RISKESDAS, 2013) DAN
PREVALENSI PENYAKIT GINJAL KRONIS (PERMIL) ≥ 15 TAHUN
BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER MENURUT PROVINSI
(RISKESDAS, 2018)
6.4
2013 2018

3.8
Permil (‰)

1.8

2.0
DKI
NTB

NTT
Bali

Babel
Pabar

Sumsel
Riau
Sumbar
Jateng

Kalsel
Kalbar

Papua

Jambi

Sulbar
Jatim
Kaltara

Sumut
Maluku
Aceh

DIY
Sulteng

Sulse

Kalteng

Banten
Bengkulu
Sultra

Sultra
Gorontalo

Kepri
Kaltim
Malut

Jabar

Lampung
INDONESIA
5
Sumber : Riskesdas, 2018
Prevalensi Penyakit Ginjal di Indonesia

Prevalensi Gagal Ginjal sebesar 2‰


Gagal Ginjal (499.800 orang)
2‰ Prevalensi terendah sebesar 1‰ dan tertinggi sebesar 4‰

Sumber : Riskesdas, 2013


Prevalensi Penyakit Ginjal Kronis sebesar 3,8‰
Penyakit Ginjal
Kronis

3,8‰ Prevalensi terendah sebesar 1,8‰ dan tertinggi sebesar 6,4‰

Sumber : Riskesdas, 2018 6


Penyebab Gagal
Ginjal di Indonesia
Asam Urat
Polycystic kidney Chronic
1%
Lupus Tidak Diketahui Pyelonephritis Nefropati
Lupus 1% 1%
Nephropathy 3% Obstruction
(SLE)
(SLE) 4%
1% Others
1%
6%
Primary
Glomerulopathy
or congenital
disorder
6%

Diabetic
Nefropati Hipertensi
Nephropathy 24%
Diabetik
52%
52%
7
Sumber : 9th Report of Indonesian Renal Registry, 2016
Faktor Risiko Utama
Penyakit Ginjal Kronis di Indonesia

Hipertensi
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 % Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan Prevalensi Tertinggi
sebesar 44,1 %

Prevalensi Obesitas 21,8 %


Obesitas

21,8 % Prevalensi Terendah sebesar 10,3% Prevalensi Tertinggi sebesar


30,2 %
Diabetes
Melitus

8,5 % Prevalensi Diabetes Melitus 8,5 %

Sumber : Riskesdas, 2018 8


Situasi Global Penyakit Ginjal Pada Anak
1. Data global menunjukkan sekitar 18,5 – 58,3 per 1 juta
anak menderita penyakit ginjal, dan 70% diantaranya
akan mengalami gagal ginjal dalam 20 tahun kedepan.
2. Di Amerika, jumlah anak dengan gagal ginjal meningkat
setiap tahunnya, pada tahun 2013 sekitar 9.900 anak
menjalani terapi karena gagal ginjal dan 56% diantaranya
menjalani hemodialisis.
3. Penelitian ItalKid-project (2000) di Italia menunjukkan
prevalensi PGK pada anak mencapai 12,1 kasus per tahun
per 1 juta anak dengan rentang usia 8,8 – 13,9 tahun.
9
Situasi Penyakit Ginjal Pada Anak di Indonesia
1. Di Indonesia belum tersedia data nasional tentang kejadian PGK, khususnya
pada anak.
2. Tahun 1984 – 1988, ditemukan di 7 RS pendidikan dokter spesialis anak
sebesar 2% dari 2889 anak yang dirawat dengan penyakit ginjal menderita
penyakit ginjal kronis.
3. Tahun 2006 dan 2007 dijumpai 382 pasien PGK yang berobat di
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta.
4. Menurut data RSUP dr. Kariadi, terdapat 566 pasien gangguan ginjal selama
periode 2015-2017, sebesar 37,6% diantaranya anak-anak usia 5-12 tahun,
29,3% anak balita, dan 29% remaja.
5. Kurang konsumsi air putih berhubungan secara signifikan dengan kejadian
PGK, data menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak Indonesia kurang konsumsi air
setiap harinya.
10
Karakteristik Hemodialisis
Berdasarkan Usia (2016)
35.00%
30.61%
30.00% 27.97%

25.00%
20.00% 17.71%

15.00% 13.01%

10.00% 7.75%

5.00% 2.22%
0.30%
0.00%
1 - 14 15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 >= 65
Pasien baru Pasien Aktif per 31 Desember
Sumber : 9th Report of Indonesian Renal Registry, 2016 11
Kebijakan dan Strategi

12
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) - INPRES No.1/2017)
 Tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-
sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat.
 Tujuan : untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan beban biaya
pelayanan kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
 Dilakukan melalui : Peningkatan aktifitas fisik, Peningkatan perilaku
hidup sehat, Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,
Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, Peningkatan
kualitas lingkungan dan Peningkatan edukasi hidup sehat.
 Fokus Kegiatan : Peningkatan Aktifitas Fisik, Konsumsi Buah dan Sayur,
dan Deteksi Dini.
13
Strategi Pencegahan dan
Pengendalian Faktor Risiko

POSBINDU
Penyakit Tidak Menular

Tajam Pendengaran, Pelayanan Terpadu PTM


Penglihatan dan Disabilitas
PROGRAM
UNGGULAN Kawasan Tanpa Rokok
IVA dan SADANIS
PTM
Konseling Upaya
Pembatasan Konsumsi Gula, Berhenti Merokok
Garam, Lemak
KAMPANYE CERDIK 14
Peningkatan Gaya Hidup Sehat
Dengan Perilaku CERDIK dan PATUH
Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti
Cek Kondisi Kesehatan Secara
Berkala
P anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan yang
Enyahkan Asap Rokok A tepat dan teratur
Rajin Aktifitas Fisik
T Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
Diet Dengan Gizi Seimbang Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman
Istirahat Yang Cukup Hindari rokok, alkohol dan zat
Kelola Stress
H karsinogenik lainnya

Program Patuh bagi yang sudah


menyandang PTM diselenggarakan agar
kontrol dan minum obat secara teratur
15
16
INSTAGRAM
@p2ptmkemenkesri

WEBSITE P2PTM
www.pptm.depkes.go.id

17
TERIMA KASIH
18

Anda mungkin juga menyukai