Anda di halaman 1dari 5

Edukasi ASI

1 Perkenalan, tujuan kita edukasi


2 Jelaskan kapan ASI dimulai dan cara pemberian?
 Berikan informasi bahwa ASI eksklusif diberikan hingga umur 6 bulan
dan jika memungkinkan diteruskan dengan pemberian ASI tambahan
hingga berumur 2 tahun.
 Kekerapan dan lama menyusui dengan ASI tidak dibatasi (ASI on
demand, yaitu sesering yang bayi mau, siang dan malam).
 Tidak mempromosikan atau memberikan susu formula kepada ibu tanpa
alasan atau instruksi medis.
 Hindari penggunaan dot bayi
 Berikan ASI yang dipompa menggunakan cangkir atau selang nasogastrik
bila bayi tidak mampu menyusui atau jika ibu tidak bisa bersama bayi
sepanjang waktu
 Sebelum menyusui, cuci puting ibu dan buat ibu berada dalam posisi yang
santai. Punggung ibu sebaiknya diberi sandaran dan sikunya didukung
selama menyusui.

3 Dok, ASI saya kurang, bagaimana dok?


 Jelaskan kepada Ibu bahwa kapasitas lambung bayi bervariasi dari
hari pertama kelahiran (5-7 cc, sekelereng kecil), hari ke 3 ( 22-
27cc  kelereng besar), hari ke 10 (45-60cc  bola pingpong) dan
dewasa  900cc
 Jelaskan kepada ibu bahwa perlekatan harus baik, lihat no 4.
Perinsip dasar posisi bayi dan perlekatan  AMUBIDA
4 Dok, mengapa bayi saya menangis terus menerus?
 Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan ibu
 Usia 0 -3 bulan sang bayi sedang membangun trust dengan
lingkungannya
5 Keadaan khusus untuk pertimbangan pemberian ASI:
Infant condition absolut (specialized formula milk):
1. Bayi terdiagnosa galaktosemia – Pada keadaan ini, idealnya bayi
diberikan susu formula bebas galaktosa.
2. Bayi dengan maple syrup disease
3. Bayi dengan phenylketonuria
Infant condition relative:
1. InfantBB lahir < 1,500 g
2. Infant premature < 32 mg
3. Newborn infant who are at risk of hypoglycemia spt bayi preterm,
small for gestational age dengan riwayat Intrapartum hypoxic stress
atau ibu dengan riwayat diabetes
Maternal condition (permanent):
1. Ibu postif terinfeksi HIV.,namun jika tidak AFASS
2. Bayi diberikan ASI eksklusif jika:
- Bayi juga positif terinfeksi HIV, ATAU
- Ibu sudah minum antiretroviral selama minimal 4 minggu,
ATAU
- Status HIV bayi negative atau belum diketahui namun susu
formula atau fasilitas untuk pemberiannya (air bersih dan
sanitasi) tidak tersedia.
Bayi diberikan susu formula jika:
- Jika status HIV bayi negative atau belum diketahu dan susu
formula dan fasilitas untuk pemberian (air bersin dan
sanitasi) tersedia.
Maternal condition relative:
1. Dalam kondisi pengobatan psikoterapik atau anti kejang serta
opioid
2. Dalam konsumsi radioactive iodine 131
3. Penggunaan povidone iodine berlebihan dapat mensuppresi
hormone tiroid ibu dan gangguan elektrolit
4. Dalam pengobatan kemoterapi sitotoksik
6 Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika menyusui:
1. Posisi kepala yang benar:
- Kepala, leherm dan tubuh bayi dalam satu garis lurus
- Badan bayi menghadap ke dada ibu
- Badan bayi melekat ke ibu
- Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya
leher dan bahu saja
2. Tanda bayi melekat dengan baik:
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu
- Mulut bayi terbuka lebar
- Bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnya
- Areola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya putting susu.
Areola bagian atas tampak lebih banyak/ lebar.
3. Tanda bayi menghisap dengan efektif:
- Menghisap secara mendalam dan teratur
- Kadang diselingi istirahat
- Hanya terdengar suara menelan
- Tidak terdengar suara mengecap
4. Setelah selesai:
- Bayi melepas payudara secara spontan
- Bayi tampak tenang dan mengantuk
- Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
7 Tanda bayi mendapat ASI cukup:

 Buang air kecil sebanyak 6x/24 jam


 Buang air besar bayi berwarna kekuningan “berbiji”
 Bayi tampoak puas setelah minum ASI
 Tidak ada aturan ketat mengenai frekuensi bayi menyusu (biasaya
sebanyak 10 – 12 kali/ 24 jam).
 Payudara terasa lembut dan kosong setelah menyusui
 Berat badan bayi bertambah
8 Untuk meningkatkan produksi ASI, anjurkan ibu untuk melakukan hal- hal
berikut ini.

- Ibu dalam keadaan rileks dan senang untuk meningkatkan kadar oksitosin

- Ibu harus sering menyusui

- Menyusui dengan cara-cara yang benar

- Menyusui bayi setiap 2 jam

- Bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik, terdapat suara


menelan aktif

- Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman

- Minum setiap kali menyusui

- Tidur bersebelahan dengan bayi

9 Untuk perawatan payudara, anjurkan ibu untuk melakukan hal-hal berikut ini.

 Menjaga payudara (terutama puting susu) tetap kering dan bersih

 Memakai bra yang menyokong payudara

 Mengoleskan kolostrum atau ASI pada puting susu yang lecet

 Apabila lecet sangat berat, ASI dikeluarkan dan ditampung dengan


menggunakan sendok

 Menghilangkan nyeri dengan minum parasetamol 1 500 mg, dapat


diulang tiap 6 jam
10 Jika payudara bengkak akibat pembedungan ASI: (penuh  bengkak  mastitis
 abses)

 Bedakan apakah payudara penuh atau mastitis


 Jika penuh maka akan terasa:
o Panas
o Berat
o Keras
o Asi mengalir
o Tidak ada demam
 Jika bengkak maka:
o Kemerahan tidak rata, menyebar dan tidak berbatas jelas
o Edema pada seluruh payudara dan kedua payudara
o Keras terutama daerah putting mengkilat kemerahan melebar,
berkurang ketika ASI dikeluarkan
o ASI tidak mengalir
o Nyeri di semua bagian dari kedua payudara
o Demam selama 24 jam
 Jika mastitis:
o Biasanya 1 payudara
o Sebagian payudara saja
o Kemerahan berbeda jelas dengan jaringan normal sekitarnya
o Keras menetap walaupun ASI sudah dikeluarkan
o Keras dan terasa gumpalan daerah yang kemerahan
o Nyeri di daerah kemerahan
o Demam berlangsung lama
 Disebabkan oleh ASI banyak, terlambat menyusui, perlekatan kurang
baik, pengosongan ASI tidak sering, pembatasan lama menyusui,
menyusui kurang efektif, tekanan dari pakaian maupun jari, payudara
besar sehingga aliran ASI kurang baik, trauma pada payudara.
Kemasukan bakteri Karena putting retak
 Disebabkan oleh factor ibu, bayi, payudara dan bakteri

 Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama 5


menit

 Urut payudara dari arah pangkal menuju putting

 Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga puting menjadi


lunak

 Susukan bayi setiap 2-3 jam

 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

11 Ajarkan ibu tanda-tanda komplikasi mastitis


 Abses
 Sepsis
 Ditandai dengan progressive fever
12 Indikasi rawat jalan:
 Mastitis uncomplicaed
 Analgesic 3x500 mg
 Antibiotic 3x500 minimum 3 day
13 Indikasi rawat inap:
 Mastitis complicated by abscess
 sepsis
4 ALASAN BAYI MENOLAK MENYUSUI
1 Bayi merasa sakit atau tidak nyaman
 persalinan dengan tindakan
 hidung tersumbat
 jamur pada mulut
 sariawan
 tumbuh gigi
2 bayi marah
 ibu bekerja, rutinitas berbeda
 ganti pengasuh
 aroma ibu berubah
 pindah rumah
 ibu sakit
 masalah pada payudara
 ibu haid
3 bayi kesulitan tekhnik menyusu
 pemakaian botol/dot  bingung puting
 kesulitan atau kesalahan dalam posisi dan perlekatan
4 bayi menolak palsu
 rooting reflex
 4-8 bulan mudah teralih
 Self weaning

Anda mungkin juga menyukai