_
___
___
___
__
02
_
___
___
AKL
ALK
AKSK
at
St st
i i apan
kaTer
i
ulah
a
lmaK
R
e
ku
nS
kuma
l
Rang
se
an
TERIMA KASIH KEPADA TIM PENYUSUN RANSELKU
Statistika Terapan
Clarecce Mangatur Sirait (5-07)
Restiyan Wulandari (5-12)
Mia Sukmadewi (5-23)
Nur Azizah Budiantoro (5-23)
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PERTEMUAN 9 dan 10
Transaksi Inter Perusahaan – Aset Tetap
Pada materi ini, kita akan menambah jurnal konsolidasi baru mengenai aset tetap. Ada
dua tambahan jurnal yang ada di dalam transaksi ini yaitu jurnal eliminasi unrealized
gain/loss (umum), jurnal eliminasi beban depresiasi (depreciable plant assets), dan
jurnal KK terkait penjualan aset tetap. Berikut ini penjelasannya:
Balance sheet
Other asset 477,000 340,000 817,000
Land 60,000 a 10,000 50,000
Investment in S 240,000 b
240,000
Total Asets 717,000 400,000 867,000
Liabilities 57,000 50,000 107,000
Common stock 300,000 250,000 b 250,000 300,000
Retained earnings 360,000 100,000 390,000
NCI beginning b 60,000
NCI ending c 70,000
10,000
Total liabilities & 717,000 400,000 867,000
equities
Jurnal Eliminasi :
Debit Credit
($) ($)
Income Statements
Sales 400,000 200,000 600,000
Gain on sale of land 10,000 a 10,000
Income from S 30,ooo d 30,000
Expenses (including
cost of goods sold) 250,000 150,000 400,000
NCI expense c 10,000 10,000
Net income 190,000 50,000 190,000
Retained Earnings
Retained earnings – 200,000 50,000 b 50,000 200,000
beginning
Add: net income 190,000 50,000 190,000
Retained earnings, 390,000 100,000 390,000
ending
Balance sheet
Other asset 477,000 340,000 817,000
Land 60,000 a 10,000 50,000
Investment in S 270,000 b 240,000
d 30,000
Total Asets 747,000 400,000 867,000
Liabilities 57,000 50,000 107,000
Common stock 300,000 250,000 b 250,000 300,000
Retained earnings 390,000 100,000 390,000
NCI beginning b 60,000
NCI ending c 10,000 70,000
Total liabilities & 747,000 400,000 867,000
equities
Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized profit
yang masih melekat di land karena Landnya masih digunakan atau ada di S, adalah:
a) Cost method
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi. P membeli 80% saham S pada awal tahun
2009 senilai $240,000. Ekuitas S saat itu terdiri dari Common stock $250,000 dan Retained
earnings $50,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net income $50,000 dan tidak
membagikan dividend. Pada tahun 2009, P menjual tanah ke S seharga $60,000 (cost
$50,000). Tahun 2010, S menjual tanah tersebut ke T seharga $70,000.
Dari transaksi ini S akan mengakui laba $10,000 ($70,000 - $60,000), sedangkan
laba secara konsolidasi, adalah laba P sebelumnya yang ditangguhkan ($60,000 - $50,000)
ditambah dengan laba S ($70,000 - $60,000) atau harga jual ke T $70,000 – nilai buku awal
$50,000 = $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal
eliminasi:
(memunculkan gain yang ditangguhkan sebelumnya)
Bagaimana kalau tanahnya longsor dan tidak mempunyai nilai lagi (nilai=0) ?
RANSELKU TIRAMISU 2020 4
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
a) Cost method
Contoh:
Roma membeli 80% saham Alfa pada awal tahun 2009 senilai $240,000. Ekuitas
Alfa saat itu terdiri dari Share Capital $250,000 dan Retained earnings $50,000. Untuk
tahun 2009, Alfa melaporkan net income $50,000 dan tidak membagikan dividend. Pada
tahun 2009, Alfa menjual tanah ke Roma seharga $60,000 (cost $50,000).
Jurnal yang dibuat Alfa untuk penjualan tanah ke P adalah:
jurnal eliminasi yang berbeda dengan metode cost adalah jurnal untuk menghilangkan
income from S:
4. Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar perusahaan
– upstream
a) Cost method
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi, dan P kemudian menjual tanah ini pada
tahun 2010 kepada pihak ketiga, seharga $70,000. Dari transaksi ini P akan mengakui laba
$10,000 ($70,000 - $60,000), sedangkan laba secara konsolidasi, adalah $70,000 - $50,000
= $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi:
Dengan jurnal eliminasi ini, laba penjualan tanah dalam laporan konsolidasi, disajikan
sebesar $20,000
b) Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas, jurnal eliminasi untuk merealisir profit atas tanah
yang dijual adalah:
a) Cost method
Akhir tahun 2009, P menjual bangunan dengan harga $90,000 ke S, anak
perusahaannya yang dimiliki 80% sahamnya. Cost dari bangunan $100,000, akumulasi
penyusutan $50,000.
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Balance sheet
Building 90,000 40,000 50,000
b) Equity method
Selain jurnal-jurnal yang dibuat pada metode cost di atas, dalam bukunya sendiri P
membuat jurnal untuk menangguhkan laba atas penjualan mesinnya, yaitu:
Date Accounts Ref Dr Cr
Income from S 40,000
Investment in S 40,000
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Balance sheet
Building 95,000 a 45,000 50,000
a) Cost method
Awal tahun 2009, P membeli peralatan senilai $21,000 dari S, anak perusahaannya
yang dimiliki 80% sahamnya. Cost dari peralatan $30,000, akumulasi penyusutan $15,000.
Masa manfaat peralatan 3 tahun. Untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 S melaporkan net
income masing-masing $60,000
Untuk penjualan upstream, perhitungan Non controlling interest expense adalah 20% x
(60,000 + 2,000 = 12,400)
b) Equity method
Bila perusahaan menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, di dalam
bukunya sendiri, pada akhir tahun 2009 P akan membuat jurnal:
Date Accounts Ref Dr Cr
Income from S 4,800
Investment in S 4,800
(untuk mencatat unrealized profit 80% X $6,000)
Date Accounts Ref Dr Cr
Investment in S 1,600
Income from S 1,600
(untuk mencatat realized profit 1/3 X $4,800)
RANSELKU TIRAMISU 2020 16
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PERTEMUAN 11 dan 12
TRANSAKSI INTERCOMPANY-BONDS PAYABLE
I. Konsep Dasar
Transaksi utang-piutang dari dalam perusahaan (direct investment) antara
perusahaan induk dan anak tidak menimbulkan masalah khusus. Perusahaan
induk hanya perlu mengeliminasi akun:
Payable dan Interest Expense
Receivable dan Interest Income
Issuing
Pembeli
BONDS
Company
Issuing Pasar
BONDS BONDS Pembeli
Company Modal
Constructive Retirement berarti suatu obligasi retired dari sudut pandang konsolidasi
karena akun Investment in S akan dieliminasi dengan akun Bond Payable, namun
sebenarnya hutang tersebut masih beredar bagi pihak penerbit obligasi.
Untuk keperluan konsolidasi:
Nilai Bonds Payable (sebesar yang dibeli oleh induk/anak) dan Investment in
Bonds harus dieliminasi
Nilai Interest Expense dan Interest Revenue yang terkait dengan obligasi
tersebut juga harus dieliminasi
Jika terdapat perbedaan antara Carrying Amount Bonds Payable dengan cost
Investment in Bonds, selisihnya diakui sebagai Contsrtuctive Gain / Loss
Jika terdapat perbedaan antara Interest Expense dengan Interest Income,
selisihnya juga diakui sebagai Constructive Gain/Loss
Constructive Gain/Loss on Bonds (Laba dan Rugi Konstruktif) adalah selisih Carrying
Amount Bonds Payable dengan harga beli Investment in S
Carrying Amount Bonds Payable “>” dari harga beli Investment in S maka
timbul “Gain”
Apabila Carrying Amount Bonds Payable “<” dari harga beli Investments in S
maka timbul “Loss”
Terdapat dua bentuk pembelian obligasi antar perusahaan afiliasi:
1. Obligasi Induk dibeli oleh anak perusahaan (Downstream)
2. Obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan (Upstream)
RANSELKU TIRAMISU 2020 18
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Pembahasan:
PV Bonds Payable 1 Januari 2016:
PT PANDA
PT SEMUT
Jika ada interest receivable & interest payable berkaitan dengan hutang
obligasi & investasi obligasi, maka kedua akun tersebut akan dielminasi
PT. P memiliki saham PT.S sebesar 90% kepemilikan. 1 Januari 2011 PT S menerbitkan
Bonds Payable 300.000 dengan bunga kupon 9% dan jatuh tempo 4 tahun. Pada saat
itu bunga pasar diketahui sebesar 8%, bunga dibayarkan tiap tanggal 1 januari dan 1 Juli.
Pada 1 Juli 2011 PT P membeli 1/3 bonds payable milik PT S dari pasar modal dengan
bunga pasar sebesar 8,5%. Buatlah jurnal eliminasi 2011 dan 2012!
Pembahasan:
PV Bonds Payable 1 Januari 2011:
PT S
PT P
IV. Pengaruh Constructive Gain/Loss terhadap Income From S dan NCI Expense
1. Asumsi : Downstream
a. Constructive Gain/Loss hanya berpengaruh terhadap Income From S dan tidak
berpengaruh terhadap NCI Expense
b. Pada tahun pembelian obligasi Parent oleh Subsidiary, Income From S akan:
i. Dikurangi dengan constructive Loss (atau ditambah dengan
constructive gain)
ii. Ditambah dengan pengakuan sebagian constructive Loss (atau
dikurangi pengakuan sebagian constructive gain)
c. Pada tahun-tahun berikutnya, Income From S akan:
Ditambah dengan pengakuan sebagian constructive Loss (atau dikurangi
pengakuan sebagian constructive gain)
2. Asumsi : Upstream
a. Constructive Gain/Loss berpengaruh baik terhadap Income From S maupun
terhadap NCI Expense
b. Pada tahun pembelian obligasi Subsidiary oleh Parent, Income From S dan NCI
Expense akan
i. Dikurangi dengan constructive Loss (atau ditambah dengan constructive
gain) x % kepemilikan
ii. Ditambah dengan pengakuan sebagian constructive Loss (atau dikurangi
pengakuan sebagian constructive gain) x % kepemilikan
c. Pada tahun-tahun berikutnya, Income From S dan NCI Expense akan
Ditambah dengan pengakuan sebagian constructive Loss (atau dikurangi
pengakuan sebagian constructive gain)
.”
-Anonymous-
PERTEMUAN 13-14
PERUBAHAN KEPEMILIKAN (CHANGES IN OWNERSHIP INTEREST)
Laba Son dari tanggal 1 Januari sampai 31 Maret sebesar $25,000 dan
ekuitas per 1 April sebesar $427,500. Jadi, book value Son yang diakuisisi Pop
($475,000 x 90%) sama dengan harga belinya sebesar $427,500 (tidak ada excess).
Dengan cara yang pertama, pengaruh terhadap laba konsolidasi dari data
tersebut dapat dihitung sbb:
Sales (1 April – 31 Desember) $150,000
Cogs & Expenses (1 April – 31 Desember) (75,000)
Noncontrolling interest (1 April – 31 Desember) (7,500)
Effect on consolidated net income 67,500
Apabila menggunakan metode equity, maka Pop akan membuat jurnal atas
laba tersebut pada akhir tahun, yaitu:
Investment in Son $67,500
Income from Son $67,500
Cash $27,000
Dividen Income $27,000
90% x (50,000-20,000)
Apabila menggunakan metode equity
Cash $27,000
Investment in Son $27,000
Alokasi laba dan dividen Son pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Controlling Non Preacquisition Total
Interest (Pop) Controlling Eliminations
Interest (10%)
Son’s net Income $67,500 $7,500 $25,000 $100,000
Son’s dividends 27,000 5,000 18,000 50,000
3. Konsolidasi
Contoh: (berlanjut dari contoh soal sebelumnya)
Pop membeli 90% saham Son pada 1 April 2019 senilai $427,500. Tidak ada
excess cost atas nilai wajar aset neto Son pada saat transaksi. Berikut kertas kerja
konsolidasi yang dibuat Pop pada tanggal 31 Desember 2019 menggunakan
metode cost:
Cara 1 : dengan memunculkan preacquisition income
P S Adjustments & Consolidated
Elimination statements
Debits Credits
Income statement
Sales 600,000 200,000 800,000
Expenses (including cogs) 400,000 100,000 500,000
Dividend income 27,000 a 27,000
Non Controlling Interest Expense c 10,000 (10,000)
Preacquisition income b 22,500 (22,500)
Net income 227,000 100,000 267,500
Retained earnings:
Retained earnings, beginning 532,500 70,000 b 70,000 532,500
Net Income 227,000 100,000 227,000
Less: Dividend 200,000 50,000 a 27,000 200,000
b 18,000
c 5,000
Retained earnings, ending 559,500 120,000 600,000
Balance Sheet
Other assets 1,132,000 520,000 1,652,000
Investment in S 427,500 b427,500
Total Assets 1,559,500 520,000 1,652,000
Capital Stock 1,000,00 400,000 B400,00 1,000,000
0 0
Retained earnings 559,500 120,000 600,000
Non Controlling Interest b 47,000
c 5,000 52,000
Total equities 1,559,500 520,000 1,652,000
Balance Sheet
Other assets 1,132,000 520,000 1,652,000
RANSELKU TIRAMISU 2020 30
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Balance Sheet
Other assets 1,132,000 520,000 1,652,000
Investment in S 468,000 a 40,500
b427,500
Total Assets 1,559,500 520,000 1,652,000
Capital Stock 1,000,000 400,000 b400,000 1,000,000
Retained earnings 559,500 120,000 600,000
Non Controlling Interest b 47,000
c 5,000 52,000
Total equities 1,559,500 520,000 1,652,000
Balance Sheet
Other assets 1,132,000 520,000 1,652,000
Investment in S 468,000 a 40,500
b427,500
Total Assets 1,559,500 520,000 1,652,000
Capital Stock 1,000,00 400,000 b400,00 1,000,000
0 0
Retained earnings 559,500 120,000 600,000
Non Controlling Interest b 49,500
c 2,500 52,000
Total equities 1,559,500 520,000 1,652,000
Penjelasan jurnal eliminasi
a Income from S $67,500
Dividend-S $27,000
Investment in S 40,500
Untuk mengeliminasi income from S dan dividen dari Son
b Sales * $50,000
Retained Earning, beg-S* 70,000
Capital Stock-S 400,000
COGS * $25,000
Dividend-S* 18,000
Investment in S 427,500
NCI, beginning 49,500
Patrick menjadi 80% dan diasumsikan mempunyai kendali, maka Patrick menghitung
adanya goodwill sebagai berikut:
Perusahaan akan melaporkan gain sebesar $10,000 dari kenaikan nilai saham yang
sudah dimilikinya (dari $40,000 menjadi $50,000)
Investment in S $190,000
Cash $180,000
Gain on increase in value of share 10,000
Dengan jurnal ini, maka akun Investment in S akan menunjukkan saldo $240,000
($50,000+$190,000)
Contoh 1b : FV NCI tidak diketahui
Nilai wajar saham NCI 2 Januari 2019 tidak diketahui, maka goodwill dihitung sebagai
berikut:
Pembelian 2 Januari 2018 $ 180,000
Nilai wajar saham yang sudah dimiliki 60,000
sebelumnya
$240,000
Total nilai saham perusahaan 100/80 x 240,000 $300,000
Nilai wajar net aset yang dapat diidentifikasi $260,000
Goodwill $40,000
Contoh 2
Penjelasan : untuk mengiliminasi respirokal akun investasi, ekuitas, laba sebelum akuisisi
(sales – COGS&expense), NCI beginning, dan goodwill. Sales dan COGS&expense
mencerminkan laba sebelum akuisisi yaitu selama 6 bulan (Sales 6/12 x $150,000 dan
COGS&Sales 6/12x$110,000). NCI beginning merupakan saldo per tanggal 1 Juli 2018. NCI
sebesar 10% dari Capital dan Retained Earning pertanggal 1 Januari, ditambah goodwill,
ditambah revenue dan expense sebelum akuisisi. [10% x 120,000+60,000+50,000+20,000].
b NCI Expense $2,000
NCI Equity $2,000
untuk memunculkan bagian keuntungan NCI yaitu 10% dari $20,000 (laba setelah akuisisi)
Retained earnings
statements 221,500 60,000 a 60,000 221,500
Retained earnings, beg
Net income 54,875 40,000 72,875
Retained earnings, ending 276,375 100,000 294,375
Balance sheet
Other assets 451,375 300,000 751,375
Investment in S 225,000 a 225,000
Goodwill a 50,000 50,000
Total assets 676,375 300,000 801,375
b Sales $75,000
Capital stock-S 120,000
Retained Earning 60,000
Goodwill 50,000
Cost of sales and expense $55,000
Investment in S 225,000
NCI, beginning 25,000
Retained earnings
statements 221,500 60,000 b 60,000 221,500
Retained earnings, beg
Net income 54,875 40,000 72,875
Retained earnings, ending 276,375 100,000 294,375
Balance sheet
Other assets 451,375 300,000 751,375
Investment in S 243,000 a 8,000 0
a 225,000
Goodwill b 50,000 50,000
Total assets 676,375 300,000 801,375
Liabilities 100,000 80,000 180,000
Capital stock 300,000 120,000 b 120,000 300,000
Retained earnings 276,375 100,000 294,375
Pop telah menjual 10% dari nilai tercatat investasi (termasuk goodwill)
seharga $140,000 tunai, sedangkan nilai saham yang dijual adalah $137,000,
sehingga transaksi ini memberikan keuntungan $3,000 yang akan diakui
dalam ekuitas.
Cash $140,000
Investment in S $137,000
Additional Paid-in Capital 3,000
NB : apabila harga wajar saham yang dijual kurang dari nilai tercatat saham,
maka Pop akan mengakui kerugian dengan mendebit Additional PIC atau
Retained Earning (apabila tidak terdapat premium).
Contoh 1b: Fair value NCI tidak diketahui
Pada tanggal 2 Januari 2020, Pop membeli 80% saham Son senilai
$1,040,000 secara kas. Nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi
adalah $1,150,000. Dari transaksi ini timbulah goodwill sebesar $150,000
(100/80*1,040,000-1,150,000). Tanggal 2 Januari 2o21 Pop menjual
kepemilikannya sebanyak 10% ke NCI seharga $140,000. Selama tahun 2020
Son mengumumkan laba sebesar $200,000 dan membayarkan dividen
$80,000.
Perhitungan :
Aset neto S 1 Januari 2020 $1,150,000
+ Laba 2020 $200,000
- Dividen 2020 80,000 120,000
Aset neto S 31 Desember 2020 (2 Jan 2021) 1,270,000
Pop telah menjual 10% dari nilai tercatat investasi (termasuk goodwill)
seharga $140,000 tunai, sedangkan nilai saham yang dijual adalah $142,000,
sehingga transaksi ini menimbulkan kerugian $2,000 yang akan diakui
dalam ekuitas.
Cash $140,000
Additional Paid-in Capital (Retained Earning) 2,000
Investment in S $142,000
2) Penjualan di tengah tahun
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2020, Pop memiliki kepemilikan 90% pada Son senilai
$288,000 (termasuk bagian dari goodwill sebesar 18,000). Ekuitas Son per
tanggal 2 Januari 2020 terdiri dari Capital Stock $200,000 dan Retained
Earning $100,000. Pada tanggal 1 April 2020, Pop menjual sebesar 10%
kepemilikannya kepada NCI seharga $40,000. Diketahui bahwa total
penjualan sampai dengan 1 April 2020 adalah sebesar $20,000 dan expense
(termasuk COGS) sebesar $11,000.
Perhitungan :
Harga jual 10% kepemilikan $40,000
Less : Nilai tercatat investasi yang dijual
Investasi per tanggal 1 Januari 2020 $288,000
Ekuitas pada laba ($20,000-11,000)*90% 8,100
296,100
Bagian kepemilikan yang dijual 10/90 32,900
Pergerakan positif ekuitas 7,100
Investment in S $32,900
Additional Paid-in Capital 7,100
Jurnal menggunakan metode equity
Investment in S $8,100
Income from S $8,100
Cash $40,000
Investment in S $32,900
Additional Paid-in Capital 7,100
Apabila diketahui bahwa total penjualan selama tahun 2020 adalah
$100,000 dan expense (termasuk COGS) $60,000, serta Son telah
membayarkan dividen pada tanggal 1 Juli 2020 sebesar $10,000. Maka,
pada akhir tahun 2020 saldo investasi Pop pada Son adalah sebagai
berikut:
Saldo investasi per tanggal 1 Januari $288,000
Less : Nilai tercatat investasi yang dijual 32,900
$255,100
Add : Laba selama 1 April s.d 31 Desember $31,000
Sales $100,000-$20,000=$80,000; expense
(termasuk COGS) $60,000-$11,000=$49,000
Less : Dividen 1 Juli 10,000
Kenaikan ekuitas $21,000
Bagian kepemilikan P 80% 16,800
Saldo investasi per tanggal 31 Desember 271,900
Pop membeli tambahan kepemilikan 10% dari NCI seharga $140,000. Selama tahun
2020 Son mengumumkan laba sebesar $200,000 dan membayarkan dividen
$80,000.
Perhitungan :
Aset neto S 1 Januari 2020 $1,150,000
+ Laba 2020 $200,000
- Dividen 2020 80,000 120,000
Aset neto S 31 Desember 2020 (2 Jan 2021) 1,270,000
Aset neto S naik sebesar $120,000 sehingga NCI naik 20% x $120,000 = $24,000. Pop
telah membeli 10% dari saham NCI seharga $140,000 tunai, tidak ada penyesuaian
goodwill atas perolehan saham berikutnya. Hal ini berarti harga saham NCI lebih
mahal dari nilai tercatatnya, sehingga Pop mendapat kerugian sebesar $23,000
yang akan diakui sebagai ekuitas. Untuk transaksi ini, Pop akan membuat jurnal:
Investment in S $117,000
Additional PIC 23,000
Cash 140,000
Contoh 2b: Fair value NCI tidak diketahui
Pada tanggal 2 Januari 2020, Pop membeli 80% saham Son senilai $1,040,000
secara kas. Nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi adalah $1,150,000. Dari
transaksi ini timbulah goodwill sebesar $150,000 (100/80*1,040,000-1,150,000).
Tanggal 2 Januari 2o21 Pop membeli tambahan kepemilikan 10% dari NCI seharga
$140,000. Selama tahun 2020 Son mengumumkan laba sebesar $200,000 dan
membayarkan dividen $80,000.
Perhitungan :
Aset neto S 1 Januari 2020 $1,150,000
3. Demmed Disposal
Demmed Disposal adalah hilangnya kendali induk perusahaan atas anak
perusahaan yang terjadi karena anak perusahaan menjual lagi sahamnya ke pihak
luar, si induk tidak memanfaatkan preemptive rightnya ketika anak perusahaan
menerbitkan saham tambahan, atau pemegang surat berharga anak perusahaan
ada yang menggunakan stock warrant atau stock option-nya sehingga %
kepemilikan si induk berkurang.
Contoh 3a:
Pop memiliki 360,000 lembar dari 600,000 lembar saham Son (kepemilikan 60%).
Net aset Son $1,200,000 dan total goodwill saat akuisisi $120,000. Son menerbitkan
300,000 lembar saham kepada investor baru senilai $800,000. Akibatnya,
kepemilikan Pop sekarang menjadi 360,000/900,000 = 40%. Dari transaksi ini, net
aset Son setelah penjualan saham menjadi $1,200,000 + $800,000 = $2,000,000.
Perhitungan
Kepemilikan Pop setelah penerbitan saham $848,000
40% * (2,000,000 + $120,000 goodwill)
Selama tahun 2020 Son memperoleh net income $70,000 dan mengumumkan
dividen $20,000. Dari keterangan berikut diketahui bahwa saldo investment
per 31 Desember 2020 adalah $525,000 + 70% (70,000-20,000) = $560,000.
Pada tanggal 2 Januari 2021, Son menerbitkan 6,000 lembar saham yang
seluruhnya dibeli oleh Pop dengan harga $25/lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Investment in S $150,000
Cash $150,000
Akibat transaksi ini, % kepemilikan Pop berubah dari 70% menjadi 75%
(27,000/36,000). Pop akan menghitung penambahan/pengurangan ekuitasnya
sebagai berikut:
Kepemilikan Pop sebelum penerbitan saham (70%) $560,000
Setelah membeli saham 75% x ($750,000+$50,000+$150,000) 712,500
Book value dari tambahan kepemilikan 152,500
Harga yang dibayarkan 150,000
Kenaikan Ekuitas $2,500
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Investment in S $2,500
Additional PIC $2,500
Apabila harga yang dibayarkan lebih tinggi dari book value saham yang dibeli,
maka Pop akan mengakui adanya pengurangan Additional PIC.
Contoh a2:
Informasi sama dengan contoh a1, kecuali pada tanggal 2 Januari 2021, Son
menerbitkan 6,000 lembar saham yang seluruhnya dibeli oleh Pop dengan
harga $30/lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Investment in S $180,000
Cash $180,000
Akibat transaksi ini, % kepemilikan Pop berubah dari 70% menjadi 75%
(27,000/36,000). Pop akan menghitung penambahan/pengurangan ekuitasnya
sebagai berikut:
RANSELKU TIRAMISU 2020 50
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
*8,000/9,600
a. Apabila Son membeli saham treasurinya dengan harga $20/lembar, maka
tidak ada jurnal yang dibuat Pop, karena bagian Pop atas ekuitas Son tetap
sama.
b. Apabila Son membeli saham treasurinya dengan harga $30/lembar, maka
Pop akan membuat jurnal untuk mencatat penurunan nilai investasi karena
Son membeli kembali sahamnya dengan harga di atas nilai bukunya.
Additional PIC $3,333
Investment in S $3,333
($160,000-$156,667)
c. Apabila Son membeli saham treasurinya dengan harga $15/lembar, maka
Pop akan membuat jurnal untuk mencatat kenaikan nilai investasi karena
Son membeli kembali sahamnya dengan harga di bawah nilai bukunya.
Investment in S $1,667
Additional PIC $1,667
($161,667-$160,000)
Apabila Son juga mengumumkan dan menerbitkan dividen saham 10% pada
tanggal 31 Desember 2020, ketika nilai wajar sahamnya adalah $40/lembar. Maka
Son akan membuat jurnal :
Akun akun yang terdapat dalam siklus pembelian dan pembayaran utang
ditunjukan di t-account di atas. Dalam gambar tersebut, ditampilkan bahwa
semua transaksi di taruh di debet dan ditaruh di kredit ke akun utang
dagang. Akun akun yang diuji dalam proses ini hanyalah untuk ketiga jenis
transaksiyang berada di dalam siklus pembelian dan pembayaran piutang.
II. Fungsi bisnis dalam siklus serta dokumen dan catatan yang terkait
Ada beberapa fungsi bisnis yang terdapat di dalam siklus pembelian dan
pembayaran utang diantaranya:
1. Memproses pesanan pembelian
Permintaan untuk barang dan jasa menjadi awal dari siklus pembelian dan
pembayaran utang, adapun dokumen yang sering dipakai, adalah sebagai
berikut:
a. Permintaan pembelian (Purchase Requisition)
dipakai dalam permintaan barang dan jasa oleh pihak yang berwenang.
b. Pesanan pembelian (Purchase Order)
Digunakan dalam memesan barang dan jasa kepada vendor yang
terkait. Berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi yang terkait tentang
barang dan jasa yang dipesan oleh pemesan. Seringkali dokumen ini
digunakan sebagai bukti otorisasi akuisisi oleh pihak terkait. Perusahaan
seringkali menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada
vendor vendor yang telah menggunakan system Electronic Data
Interchange (EDI).
2. Menerima barang dan jasa
Adalah titik terpenting pada siklus ini dikarenakan perusahaan sudah mulai
mengakui pembelian dan kewajiban terkait di dalam pencatatannya. Ketika
barang sudah diterima, akan dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan
deskripsi dan bagaimana kondisi barang tersebut. Dokumen yang dilibatkan
pada proses ini adalah laporan penerimaan.
3. Pengakuan kewajiban
Pengakuan kewajiban memerlukan pencatatan secara akurat dan tepat
waktu dikarenakan hasil pencatatan akan berpegaruh terhadap laporan
keuangan dan laporan arus kas. Dokumen yang dipakai didalam proses ini
adalah;
a. Vendor invoice
Dokumen yang diperoleh dari vendor dan menunjukan jumlah yang
terutang terhadap pembelian
b. Debit memo
Menunjukan pegurangan terhadap jumlah hutang dikarenakan diskon
atau retur
c. Voucher
Digunakan untuk pencatatan dan pengendalian pembelian
d. File transaksi akuisisi
Berisi semua pembelian yang terjadi di dalam satu periode
auditor juga menetapkan inherent risk yang bersifat sedang atau tinggi,
dikarenakan auditor merasa hal ini berkaitan dengan tujuan audit serta
saldo pisah batas yang dikarenkan dapat meningkatkan potensi salah saji
saldo akun.
3. Menilai resiko pengendalian dan merancang TOC serta STOT
Setelah proses penetapan materialitas kinerja beserta inherent risk, audito
akan menilai resiko pengendalian berdasarkan pengendalian internal yang
dijalankan oleh klien. STOT yang dilakukan oleh auditor sangat bergantung
kepada keefektifan pengendalian internal terkait dengan utang usaha.
Dikarenakan faktor tersebut maka auditor harus paham secara betul terkait
dengan pengendalian internal yang berkaitan dengan utang usaha.
4. Merancang dan melaksanakan analytical procedure
Prosedur ini bermanfaat untuk pengungkapan di bagian yang dirasa oleh
auditor perlu dilakukan pemeriksaan tambahan. Auditor harus bisa
membandingkan total dari beban tahun berjalan dengan beban dari tahun
sebelumnya agar bisa menemukan salah saji dalam saldo maupun akunnya.
Dikarenakan penggunaan system double entry jika terdapat kesalahan di
bagian beban maka kemungkinan besar juga terdapat kesalahan di akun
utang usaha.
5. Merancang dan melaksanakan TDB
Tujuan audit yang berkaitan dengan utang usaha adalah : eksistensi,
kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, hak dan kewajiban. Jika
dimasa depan pengguna laporan keuangan setelah diaudit merasa bagian
ekuitas bersifat salah saji secara material maka terdapat kemungkinan
terjadinya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik tersebut.
a. Pengujian kewajiban setelah periode.
Hal penting di dalam utang usaha. Untuk luas pengujian utang usaha
belum tercatat sangat bergantung pada penilaian resiko pengendalian
serta materialitas saldo akun.
b. Memeriksa dokumen yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya.
Auditor seringkali melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran kas setelah lewat dari
PERTEMUAN 11
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
cek yang
dibatalkan atau
setoran langsung
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya
Transaksi penggajian Isi file induk Memeriksa indikasi Menguji
telah dimasukkan penggajian telah verifikasi internal keakuratan
dengan benar dalam diverifikasi Memeriksa laporan klerikal dengan
file induk penggajian secara internal total ikhtisar awal memfooting
dan diikhtisarkan Total file induk yang menunjukkan jurnal penggajian
dengan benar (posting penggajian telah bahwa perbandingan dan menelusuri
dan pengikhtisarkan) dibandingkan telah dilakukan posting ke buku
dengan total besar umum
buku besar serta file induk
umum penggajian
Transaksi penggajian Bagan akun yang Mereview bagan akun Membandingkan
telah diklasifikasikan memadai telah Memeriksa indikasi klasifikasi
dengan benar digunakan verifikasi internal dengan bagan
(klasifikasi) Klasifikasi akun akun atau
telah diverifikasi prosedur manual
secara internal Mereview kartu
waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk
penugasan
pekerjaan
Transaksi penggajian Prosedur Memeriksa prosedur Membandingkan
telah dicatat pada memerlukan manual dan tanggal
tanggal yang benar pencatatan mengamati kapan pembayaran
(penetapan waktu) transaksi pencatatan dilakukan yang tercatat
sesegera Memeriksa indikasi dalam jurnal
mungkin setelah verifikasi internal penggajian
bersifat langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika
auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalam
jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara
akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian atas rincian saldo tidak akan
menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas).
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun
dalam siklus penggajian dan personalia :
Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi
belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan
saldonya dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada
periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan
tahun sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan
keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling
mungkin dari setiap signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan
jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk
mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai
dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat
dewan direksi.
Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta
federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian
pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan pengujian atas akun
kewajiban terkait yang telah dibahas.
Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total
kompensasi pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan
direksi,karena gaji dan bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC dan
SPT pajak penghasilan pederal.
Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah
jika tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan
yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat
diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama
sekali tidak dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam
mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
PERTEMUAN 12:
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
II. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
1. Arus Persediaan dan Biaya
Gambar berikut menunjukkan arus fisik serta biaya dalam siklus
persediaan dan pergudangan bagi sebuah perusahaan manufaktur.
Membandingkan biaya per unit persediaan Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang
dengan tahun sebelumnya. mempengaruhi persediaan dan HPP.
Membandingkan nilai persediaan yang Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau
ditambahkan dengan tahun sebelumnya. perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan
HPP.
Membandingkan biaya manufaktur tahun Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya tenaga kerja langsung dan overhead
variable harus disesuaikan dengan perubahan manufaktur, yang mempengaruhi persediaan
dalam volume). dan HPP.
perhitungan fisik.
Persediaan yang Menguji persediaan yang usang dengan
usang dan tidak menanyakan karyawan pabrik dan
dapat digunakan manajemen serta mewaspadai item
dikecualikan atau yang rusak, berkarat atau ditutupi debu,
dicatat (nilai atau berlokasi di tempat yang tidak
realisasi). layak.
Klien memiliki hak Menanyakan tentang konsinyasi atau
atas persediaan persediaan pelanggan yang
yang dicatat pada dicantumkan dalam premis klien.
tag (hak). Mewaspadai akan persediaan yang
dipisahkan atau diberi tanda khusus
sebagai indikasi kepemilikan.
X. Integrasi Pengujian
“Work Hard. Do your best. Keep your word. Never get too
big for your britches. Trust in God. Have no fear; and
Never forget a friend.”
-Harry S. Truman-
PERTEMUAN 13:
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN
KEMBALI
Perusahaan perseorangan-akun
Persekutuan-akun modal
Wesel bayar dalam Memfoot daftar wesel bayar untuk Hal tersebut sering kali
skedul wesel bayar wesel bayar dan bunga akrual. dilakukan atas dasar 100
sama dengan register Menelusuri totalnya ke buku besar persen karena ukuran
atau file induk wesel umum. populasi yang kecil.
bayar klien, dan
Menelusuri setiap wesel bayar ke file
totalnya dijumlahkan
induk.
dengan benar serta
sama dengan buku
besar umum (detail
tie-in).
-Muhammad Ali-
PERTEMUAN 14
AUDIT SALDO KAS
General cash account merupakan kas yang penting bagi sebagian besar
organisasi karen hampir semua penerimaan dan pengeluaran kas
mengalir melalui akun ini. Banyak perusahaan membuat akun penggajian
imperest yang terpisah untuk memperbaiki pengendalian internal
terhadap pengeluaran penggajian. Semua penerimaan disetorkan dalam
akun imperest, dan totalnya ditransfer ke akun umum secara periodik.
Suatu saldo tetap akan dipertahankan dalam akun imperest, dan personil
yang berwenang dapat bebas menggunakan dana tersebut untuk
melakukan pembayaran asalkan konsisten dengan kebijakan perusahaan.
Untuk perusahaan yang beroperasi di lokasi berbeda, lebih mudah jika
memiliki saldo bank yang terpisah di setiap lokasi. Branch bank account
untuk membangun hubungan perbankan di komunitas lokal dan
memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang.
Imprest petty cash fund sebagai akun sederhana seperti sejumlah kas
dalam kotak terkunci untuk beban yang tidak terduga, digunakan akuisisi
kas berniali kecil yang lebih cepat dan mudah dengan kas dibanding cek.
Cash equivalent merupakan investasi perusahaan atas kelebihan kas yang
diakumulasi selama bagian tertentu siklus operasi dan diperlukan dalam
waktu dekat, juga sangat likuid. Contohnya deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang. Dicantumkan dalam LK hanya jika sangat
material sebagai investasi jangka pendek siap dikonversi ke sejumlah kas
tertentu, dan berisiko tidak signifikan akibat perubahan bunga.
Financial Instruments termasuk investasi marketable securities seperti
debt and equity securities, derivative dan hedging.
Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian debit menandakan penerimaan kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan.
Informasi dapat dilihat pada buku 1 praktikum hal 104, sebagai dokumen
pendukung ialah buku bank yang bagian kredit menandakan pengeluaran kas
klien. Untuk cek poin D dan E tidak dapat diuji karena kurangnya
bukti/dokumen sumber yang diberikan
2) Uji Kewajaran
Dengan inspeksi kas secara mendadak untuk semua jenis kas dan setara
kas, dan setelahnya dibuat berita acara pemeriksaan (C1 untuk kas besar
dan C2 untuk kas kecil, buku 2 Praktikum hal 62 & 63)
Saldo uang kas menurut buku kas berasal dari saldo akun kas besar pada neraca
saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15, dan rincian uang kas yang ada
berdasarkan informasi buku 1 hal 102.
Saldo sisa uang kas menurut buku kas kas berasal dari saldo akun kas kecil (petty
cah) pada neraca saldo 2012 buku 1 praktikum hal.15 sedangkan lain-lain
(yang belum diperhitungkan) berasal dari informasi Bukti Kas Kecil (BKKcl)
buku 1 hal.102.
3) Meminta konfirmasi akun kas bank ke bank terkait. (buku 2 Praktikum
hal 70-72)
4) Meminta hasil rekonsiliasi bank dari klien dan memeriksa kebenarannya
Data yang diperoleh buku 2 praktikum hal. 64-69 harus dilengkapi dengan
informasi dari buku 1 praktikum hal 103-105.
Indeks C3 dan C3.1 untuk Bank BINI, indeks C4 dan C4.1 untuk bank Mandi,
indeks C5 dan C5.1 untuk bank CAB)
Saldo menurut Rekening Koran dan menurut buku bank (pembukuan) dari
informasi buku 1 hal.10. Dari informasi buku 1 hal. 104-105, dapat dilihat
daftar Buku Bank BINI dan Rekening Koran.
A. Jika melihat dari sisi rekening koran, transaksi yang belum ada di
rekening koran tetapi ada dicatat di buku bank BINI, yakni :
1. (bagian debit) buku bank 75 juta dan 27,5 juta sebagai
penyesuaian “deposit in transit”, karena merupakan deposit
yang sudah dicatat oleh klien di buku bank namun belum sampai
setoran kliringnya ke rekening koran bank BINI klien;
2. (bagian kredit) buku bank 37,5 juta sebagai “outstanding
check”, karena chek tersebut sudah dikeluarkan oleh klien untuk
pembayaran dan dicatat dalam buku bank BINI nya. Namun,
belum dicairkan oleh penerima sehingga belum mengurangi
saldo rekening koran bank BINI klien.
B. Jika melihat dari sisi pembukuan/ buku bank BINI, maka transaksi
belum tercatat di buku namun ada di rekening koran Bank BINI ialah :
1. (bagian kredit) rekening koran ada 52,5 juta, 40 juta, dan 423.500
sebagai penambahan saldo; juga ada perbedaan angka yang
dianggap tepat ialah yang tertera di rekening koran, sehingga
error pencatatan di buku bank 126 juta (rekening koran)- 112,5
juta (buku bank BINI) = (+) 13,5 juta
2. (bagian kredit) rekening koran ada 50.000 jasa giro sebagai
pengurangan saldo tercatat pada buku bank
Untuk C4.1 akun saldo bank Mandi, yang hanya digunakan sebagai
pembayaran gaji karyawan. Diperoleh dari informasi buku 1 hal. 103
pencatatan buku bank dan rekening saldo nya sudah sama sehingga
dari neraca saldo buku 1 hal. 15 terdapat saldo berdasarkan pembukuan
25.062.625, namun diketahui hanya ada penyesuaian beban administrasi
(-) dan jasa giro (+) saldo menurut pembukuan diatas. Sehingga saldo
rekening koran awal dan akhir disesuaikan dengan saldo akhir
pembukuan.
Data neraca saldo buku 1 hal. 15 saldo Bank CAB 127,5 juta. Juga diperoleh
dari informasi buku 1 hal. 103 rekonsiliasi terakhir Nov 2012, dan klien
belum melakukan rekonsiliasi bank untuk Des 2012 karena tidak ada
transaksi berkaitan dengan rekening klien selama bulan tersebut. Dari
data rekening koran diketahui ada penyesuaian beban administrasi dan
pendapatan bunga bulan Des 2012 dengan kurs Rp4.800 (diketahui),
sehingga saldo akhir menurut pembukuan diketahui Sin$ 25.115 yang
dikalikan dengan rata-rata kurs jual dengan kurs beli
(5.937,61+5.875,53)/2 = 148.343.50,5 dibulatkan dan juga menjadi saldo
awal dan akhir menurut rekening koran. Selisih saldo akhir menurut
pembukuan dan perhitungan setelah penyesuaian selisihnya menjadi
Laba/Rugi Valuta Asing.
1. Kami telah melakukan cash opname untuk kas besar dan kecil dan
telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (Skedul C1 dan C2)
Hasil perhitungan untuk kas kecil yang belum direimburse, dikoreksi :
Beban Perjalan Dinas Kantor 42.500 (bensin, tol, freight-in)
Perlengkapan Kantor 25.000 (perangko dan materai)
Beban yang masih harus dibayar 67.500
2. Kasir kas besar dan kecil digabung, dan mengundang kecurangan
disarankan keduanya dilakukan oleh orang yang berbeda. Selisih cek
fisik kas kecil kekurangan sebesar 1.182.500 juga dijurnal koreksi
dengan:
Piutang lain-lain 182.500
Kas kecil 182.500
3. Perusahaan belum rekonsiliasi bank bulan Des 2012. Setelah
pemeriksaan ke bank dengan membandingkan buku bank dengan
PERTEMUAN 15
PENYELESAIAN AUDIT
Mengevaluasi hasil
tersebut.
3. Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa mendatang.
FASB 5 mengungkapkan tiga tingkat kemungkinan ketidakpastian pembayaran
di masa mendatang :
1. Tanya Jawab dengan manajemen mengenai adanya kemungkinan
kewajiban bersyarat yang belum dicatat
2. Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan
3. Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham atas
adanya indikasi tuntutan atau kewajiban lain
4. Analisis beban legal untuk periode yang diaudit dan telaah faktur
pernyataan dari penasihat hukum atas adanya indikasi kewajiban bersyarat,
khususnya tuntutan dan penetapan pajak tertunda
5. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama yang melaksanakan jasa
pelayanan hukum kepada klien mengenai status pending ligitation atau
kewajiban bersyarat lainnya. Penyelidikan standar terhadap pengacara
klien yang disiapkan di kertas surat berkop perusahaan klien dan di ttd
pejabat perusahaan harus mencantumkan :
(a) Daftar yang mencantumkan : penundaan tuntutan hukum yang
mungkin diajukan dan klaim yang telah dinilai atau belum dinilai atau
penilaian dimana pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan
(b) Permintaan di mana pengacara memberi masukan informasi atau
komentar mengenai kemajuan dari setiap item yang terdaftar.
(c) Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan
yang tidak disebutkan/ tindakan (pernyataan hukum) yang mungkin
diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap
(d) Pernyataan yang memberitahukan pengacara mengenai tanggung
jawab pengacara untuk memberitahukan manajemen mengenai
persoalan hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan
keuangan dan untuk merespons secara langsung kepada auditor.
Sifat penolakan pengacara untuk menyediakan informasi yang lengkap
mengenai kewajiban kontinjensi kepada auditor dalam 2 kategori :
(a) Pengacara menolak merespons karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen
(b) Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia.
6. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan
potensi kontijensi
7. Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan
dapatkan konfirmasi saldo yang digunakan maupun yang belum digunakan
Komitmen sangat berkaitan dengan kewajiban bersyarat. Dalam komitmen,
karakteristik terpenting adalah kesepakatan untuk mengikat perusahaan
atas sekumpulan kondisi yang tetap di masa mendatang tanpa melihat apa
yang terjadi pada laba dan konsisi ekonomi keseluruhan.
V. Mengevaluasi Hasil
Untuk evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan semua
kelas transaksi yang material, akun, dan pengungkapan telah diuji secara
memadai, dengan memeprtimbangkan semua situasi audit. Untuk membantu
memutuskan apakah bukti audit mencukupi, auditor sering kali menggunakan
penyelesaian daftar pemeriksaan audit memeriksa sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Jika kurang menentukan LK wajar maka auditor dapat :
mengumpulkan bukti tambahan dan mengeluarkan opini WDP atau TMP.
Ada 3 alasan mengapa anggota KAP yang berpengalaman harus meneliti dengan
seksama review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit :
1. Mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman
2. Memasikan audit memenuhi standar kinerja KAP
3. Mengetahui bias yang sering kali memepengaruhi pertimbangan auditor.
PERTEMUAN 10
ANALISIS PROSPEKTIF : PERAMALAN
lancar dan bagaimana mendanai aset, asumsi rasio modal kerja operasional
terhadap penjualan, asumsi rasio aset tidak lancar operasional neto
terhadap penjualan tahun berikutnya, dan asumsi rasio utang neto terhadap
modal
(g) Laporan laba rugi dan neraca yang ringkas akan memudahkan dalam
meramalkan laporan arus kas yang mencakup arus kas dari operasi sevelum
investasi dalam modal kerja, arus kas bebas yang tersedia untuk utang dan
ekuitas serta arus kas bebas untuk ekuitas.
(h) Arus kas terhadap modal = NOPAT – (kenaikan dalam modal kerja neto +
kenaikan dalam aset tidak lancar neto)
(i) Arus kas terhadap ekuitas = arus kas terhadap modal – bunga bersih
sesudah pajak + kenaikan utang neto
(b) Membuat laporan laba rugi jangka pendek, seperti peramalan satu tahun ke
depan:
a. Membuat asumsi tentang tingkat pertumbuhan penjualan dan
mengecek kewajaran rasio saldo awal aset neto terhadap penjualan atau
membuat asumsi tentang rasio saldo awal aset neto terhadap penjualan
untuk setahun dan mengecek tingkat kewajarannya terhadap tingkat
pertumbuhan penjualan
b. Membuat asumsi mengenai margin NOPAT
c. Membuat asumsi tentang biaya utang setelah pajak
2. Peramalan Keseluruhan untuk Tahun Kedua sampai Sepuluh
(a) Untuk peramalan lebih panjang, analisis perusahaan dan prospeknya
didasarkan pada perilaku runtun waktu berbagai rasio kinerja
(b) Membuat asumsi berapa persen tingkat pertumbuhan penjualan yang
mampu ditingkatkan secara berangsur-angsur dari tahun kedua sampai
kesepuluh. Lalu, pertumbuhan akan berangsur-angsur menurun atau
meningkat
(c) Membuat asumsi tentang pola kenaikan atau penurunan margin NOPAT dari
waktu ke waktu
(d) Dari asumsi pertumbuhan penjualan pada tahun pertama, mencoba untuk
memproyeksikan kenaikan atau penurunan dari rasio awal modal kerja
terhadap penjualan dan menilai apakah rasio tersebut akan bertahan atau
berubah selama horizon peramalan
(e) Membuat asumsi mengenai struktur modal perusahaan apakah tetap
maupun berubah
(f) Membuat asumsi mengenai biaya utang neto
V. Analisis Sensitivitas
Tidak ada batas jumlah kemungkinan dari skenario yang dibuat untuk bahan
pertimbangan. Satu pendekatan sistematis untuk analisis sensitivitas adalah
dengan asumsi kunci yang menjadi dasar peralan dan menguji sensitivitas asumsi
tersebut dalam suatu situasi. Misal, jika perusahaan mengalami berbagai pola laba
bruto di masa lalu, maka penting untuk memproyeksikan dengan memakai margin
tertentu.
1. Peramalan Musiman dan Sementara
(a) Analis melakukan peramalan triwulan dan juga tahunan. Hal ini dikarenakan
ada fenomena musiman yang terkadang menghasilkan laba lebih dari atau
kurang dari perkiraan. Biasanya ada faktor tertentu yang mempengaruhi
ini.
(b) Dalam peramalan triwulan, analis tidak bisa fokus pada kinerja triwulan
terkini saja, namun perlu memberi fokus pada triwulan yang sama pada
tahun sebelumnya.
(c) Penelitian telah menghasilkan model peramalan penjualan, laba, atau EPS
berdasarkan pada observasi triwulan yang lalu. Salah satu model tentang
proses laba yang sesuai untuk berbagai industri adalah model Foster.
Dalam hal ini Qt adalah laba pada triwulan t dan E(Qt) adalah ekspektasi.
Model Foster dapat disajikan sebagai berikut:
E (Qt) = (Qt-4 + σ + φ (Qt-1 - Qt-5)
Qt-4 = laba untuk triwulan yang sama pada tahun sebelumnya
σ = tren jk panjang kenaikan laba triwulan tahun ke tahun
φ = kenaikan laba triwulan dari tahun ke tahun pada triwulan terkini ( Q t-1
– Qt-5 )
PERTEMUAN 11
TEORI DAN KONSEP VALUATION
I. Pengertian Valuation
Valuation adalah proses mengkonfersi forecasting ke dalam estimasi nilai
ekuitas atau asset perusahaan. Di beberapa level keputusan, perusahaan
sangat membutuhkan valuation untuk menentukan keputusan tersebut.
1. Discounted Dividends
Nilai equity perusahaan disajikan berdasarkan nilai present value dari
dividen di masa yang akan datang.
2. Discounted Abnormal Earnings
Nilai equity perusahaan disajikan berdasrkan nilai buku perusahaan
ditambahkan dengan present value dari pendapatan abnormal dimasa yang
akan datang. Abnormal income adl net income dikurangi IRR dikalikan book
value equity.
3. Valuation based on Price Multiples
Nilai equity perusahaan disajikan berdasarkan forecasting perusahaan
dikonversi dengan menggunakan nilai derivikasi yang sesuai berdasarkan
data perusahaan pembanding.
4. Discounted Cash Flow Analysis
Nilai equity perusahaan disajikan berdasarkan present value forecasting
cash flow untuk beberapa tahun ke depan. Forecasting cash flow di
diskontokan berdasarkan nilai estimasi dari cost of capital
Equity Value = BVE0 + NI1- r1*BVE0 + NI2 – r2*BVE1 + NI3 - r3*BVE2 + .......
(1+r1) (1+r2)^2 (1+r3)^3
Dengan demikian, apabila earning adalah sama dengan tingkat required rate of
return dikali book value, maka investor hanya akan menghargai/membeli
saham pada harga bukunya. Namun apabila berbeda, maka investor akan
membeli lebih rendah ataupun lebih tinggi dari harga buku saham.
Deviasi antara harga dan nilai buku ini adalah tergantung pada kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan abnormal earning.
Disederhanakan dengan menggunakan asumsi :
1. Abnormal earning diperhitungkan sama setiap tahun
2. Terdapat variabel/konstanta yang mempengaruhi abnormal earning
Equity Value = BVE0 + NI1- r1*BVE0 + NI2 – r2*BVE1 + NI3 - r3*BVE2 + .......
(1+r1) (1+r2)^2 (1+r3)^3
disederhanakan menjadi
Equity Value to book ratio = 1 + ROE1 – re + (ROE2 –re)(1+gbve1) + (ROE3 –re)(1+gbve1) (1+gbve1)
(1 + re) (1 + re)2 (1 + re)3
Gbve (growth in book value) = BVEt - BVE t-1
BVEt-1
Contoh perhitungan equity value to book multiple seperti di bawah ini :
PERTEMUAN 12
PENERAPAN VALUATION
PERTEMUAN 13
Konsep Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(e) Mengevaluasi kondisi keuangan Pemda di masa lalu, saat ini, dan
perkiraan di masa mendatang
(f) Mengetahui kondisi struktur keuangan Pemda sehingga dapat
meamahami situasi dankondisi keuangan yang dialaminya
(g) Meyakini ketaatan Pemda terhadap peraturan perundang-undangan
(h) Mengetahui kondisi keuangan Pemda beserta perubahannya
(i) Mengetahui kemampuan Pemda dalam memenuhi kewajibannya
(j) Mengetahui kemampuan Pemda dalam menyediakan dana untuk
kegiatannya
(k) Mengevaluasi kinerja Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
program-programnya
(l) Mengetahui potensi Pemda dalam menghasilkan sumber daya
PERTEMUAN 14 DAN 15
ALAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
DAN INDIKATOR KINERJA KEUANGAN DAERAH
- Analisis tren
Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dengan data
keuangan di tahun-tahun lainnya. Perbandingan laporan selama beberapa
periode dapat menunjukkan kecenderungan pergerakan atas suatu akun
dari waktu ke waktu.
Contoh:
a. perbandingan pendapatan tahun 2015 hingga 2019
b. perbandingan belanja tahun 2015 hingga 2019
- Analisis Kepatuhan
Bertujuan untuk mengetahui apakah pemerintah telah memenuhi seluruh
ketentuan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya. Hanya dapat dilakukan
oleh orang yang ahli, misalnya oleh auditor (yang akan memberi opini atas
laporan keuangan yang disajikan, dan laporan hasil auditnya akan
menunjukkan adanya kesalahan, penyimpangan, atau kelemahan
Analisis kepatuhan mengevaluasi ketaatan dalam asas pelaksanaan anggaran
negara
o Pendapatan dan belanja diatur UU APBN atau APBN/P
- Analisis Rasio
Membandingkan akun-akun yang berbeda pada laporan keuangan yang
sama, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat:
a. likuiditas (kemampuan institusi untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya) = total aset lancar / total utang lancar
b. solvabilitas (kemampuan institusi untuk melunasi seluruh kewajibannya)
= total aset / total utang
c. efisiensi (kemampuan institusi untuk melaksanakan kegiatan-nya dan
mencapai tujuannya secara efisien), biasanya dihitung dari besarnya
varians (selisih anggaran atau standar biaya dengan realisasi biaya)
KEUNGGULAN ANALISIS RASIO :
a.) Rasio merupakan angka angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsirkan
b.) Rasio merupakan pengganti (yang lebih sederhana) dari info yang
disajikan dalam laporan keuangan (yang rinci dan rumit)
c.) Standarisasi unit-unit pengukuran komponen keuangan pemerintah
d.) Lebih mudah memperbandingkan kondisi keuangan antar pemda atau
melihat perkembangan pemda secara periodik
e.) Lebih mudah melihat perkembangan pemda serta melakukan prediksi di
masa yang akan datang
KELEMAHAN ANALISIS RASIO
- Analisis neraca
ANALISIS ASET:
a. LIKUID, ILLIKUID (bisa / tidak bisa membayar utang jangka pendek/saat
jatuh tempo), dan OVERLIKUID (pertumbuhan aset lancar,terutama kas,
jauh lebih besar daripada pertumbuhan aset-aset yang lain)
b. Analisis atas pengelolaan persediaan, aset tetap, dan aset-aset lainnya
ANALISIS UTANG DAN EKUITAS:
b. Analisis atas pengaruh kurs atas utang dengan mata uang asing
c. Analisis atas LEVERAGE (komposisi utang dan ekuitas dana, terkait dengan
pembiayaan eksternal dan internal)
Selain itu juga digunakan analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja
keuangan Pemerintah Daerah. Analisis rasio keuangan pada APBD dilakukan
dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan
dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan
yang terjadi. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan
dengan rasio keuangan yang dimiliki suatu pemerintah daerah tertentu dengan
daerah lain yang terdekat maupun yang potensi daerahnya relatif sama untuk
dilihat bagaimana rasio keuangan pemerintah daerah tersebut terhadap
pemerintah daerah lainnya.
Adapun rasio keuangan yang sering dipakai dalam mengukur kinerja Pemerintah
Daerah adalah sebagai berikut :
o Rasio kemandirian
Digunakan untuk mengukur kemampuan pemda dalam mendanai
aktivitasnya (sebagai indikator tingkat partisipasi masyarakat lokal terhadap
pembangunan daerah, perkembangan ekonomi daerah, dan kesejahteraan
masyarakat)
Rasio kemandirian yang lebih tinggi menunjukkan kemandirian keuangan
pemda yang lebih baik (ketergantungan daerah yang lebih rendah terhadap
pihak lain yang dapat memberikan dana perimbangan dan pinjaman).
DELEGATIF, campur tangan pemerintah pusat sudah tidak ada lagi karena
daerah dipandang telah benar-benar mampu dan mandiri dalam melaksanakan
urusan otonomi daerah, artinya pemerintah pusat siap dan dengan keyakinan
penuh mendelegasikan otonomi keuangan kepada pemerintah daerah)
o Rasio Keefektifan
Digunakan untuk mengukur kemampuan pemda dalam merealisakan PAD
yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan
berdasarkan potensi riil daerah.
Realisasi PAD
Anggaran Dana
berhubungan langsung dengan program pemda. Semakin kecil rasio ini maka
semakin baik kondisi kapasitas keuangan pemda karena kondisi ideal adalah
jika belanja langsung (terutama yang bermanfaat langsung bagi publik) lebih
besar daripada belanja tidak langsung
Sampai saat ini belum ada pedoman ideal tentang besarnya rasio belanja
terhadap total belanja pada APBD karena sangat dipengaruhi oleh dinamika
pembangunan dan kebutuhan investasi penyediaan sarana prasarana
ekonomi masyarakat yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang
ditargetkan
o Rasio pertumbuhan
Menunjukkan pertumbuhan suatu pos (account) antar periode, misal
PAD,belanja, dsb (menunjukkan tren tertentu, makin baik atau makin buruk).
Realisasi (Xt-1)
BW = Belanja wajib
o Rasio Pajak
Terhadap total pendapatan daerah
Menunjukkan kontribusi pajak daerah terhadap total pendapatan
daerah atau Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah)
o Rasio Surplus/defisit
Analisis ini digunakan untuk memantau kebijakan fiskal dipemerintahan
daerah. Analisis ini disajikan dengan 2 pendekatan menurut (PP 58 Tahun
2005) yaitu: surplus/defisit = pendapatan daerah-belanja daerah, sedangkan
menurut PMK (Peraturan Menteri Keuangan) 72 Tahun 2006 yaitu:
surplus/defisit = (pendapatan-belanja) + SiLPA + pencairan dana cadangan.
belanja bunga)
Menurut Widodo (Halim, 2002 : 126) hasil analisis rasio keuangan ini bertujuan
dan bermanfaat untuk:
1.) Menilai kemandirian keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan
otonomi daerah.
2.) Mengukur efektivitas dan efisiensi dalam merealisasikan pendapatan daerah.
3.) Mengukur sejauh mana aktivitas pemerintah daerah dalam membelanjakan
pendapatan daerahnya.
4.) Mengukur kontribusi masing-masing sumber pendapatan dalam
pembentukan pendapatan daerah.
5.) Melihat pertumbuhan/perkembangan perolehan pendapatan dan
pengeluaran yang dilakukan selama periode tertentu.
PERTEMUAN 9
ESTIMASI DAN UKURAN SAMPEL
Apabila diketahui:
[ ]
( ) ( )
Margin of Error :
( ) ( )
Dimana :
√
c) Margin of Error
d) Confidence interval
̅ ̅
Keterangan:
µ = population mean
x = sample mean
s = sample standard deviation
n = number of sample values
E = margin of error
tα/2 = nilai t kritis yang memisahkan area α/2 di ekor kanan
distribusi t.
2. Distribusi Chi-Square
( )
Keterangan :
X2R = Nilai kritis pada ekor sebelah kanan
X2L = Nilai kritis pada ekor sebelah kiri
X2R dan X2L dapat dicari menggunakan tabel A-4 dengan derajat kebebasan
(degrees of freedom) = n – 1
3. Sifat distribusi chi-square
Distribusi Chi-Square tidak simetris
Nilai Chi-Square dapat bernilai nol atau positif, tapi tida bisa bernilai
negatif.
E = 0,03
Ditanya : n…?
Jawab:
[ ]
n = 42,257
n = 43
PERTEMUAN 10
UJI HIPOTESIS AWAL
( )
c) Test statistic for standard deviation :
4. Menentukan Daerah Keputusan
Daerah keputusan merupakan pernyataan mengenai kondisi dimana
hipotesis nol diterima atau ditolak. Daerah keputusan didasarkan pada uji
statistik.
Types of Hypothesis Test : Two-tailed, left-tailed, right-tailed
Tails (ekor atau sisi) dalam distribusi adalah wilayah ekstrim yang dibatasi
oleh critical value. Penentuan p-value dan critical values dipengaruhi oleh
apakah critical region ada di two tails, the left tail, atau the right tail.
5. Mengambil Keputusan
Keputusan yang dapat diambil dari uji hipotesis ialah “tolak hipotesis nol”
atau “gagal menolak hipotesis nol”
a) P-value method (melibatkan tingkat signifikansi α)
b) Traditional method
Jika uji statistik termasuk dalam critical
region, maka “reject” H0
Jika uji statistik tidak termasuk dalam critical
region, maka “fail to reject” H0
c) Interval keyakinan
Perkiraan interval keyakinan populasi berisi nilai-nilai kemungkinan dari
parameter itu. Jika interval keyakinan tidak menyertakan nilai yang
diklaim dari parameter populasi, maka klaim tersebut akan ditolak.
√
Keterangan :
n = number of trials
(sample proportion)
p = population proportion
q=1–p
PERTEMUAN 11
UJI HIPOTESIS LANJUTAN
Syarat:
(b) Berbentuk lonceng seperti distribusi normal standar. Bentuk yang lebih
lebar mencerminkan variabilitas yang lebih besar dari yang diharapkan
ketika σ yang digunakan adalah σ yang diperkirakan
(c) Rata-rata dari t = 0 ( seperti distribusi normal standar yang rata-rata z nya
adalah 0
(d) Standar deviasi beragam ukuran sampel nya dan lebih besar dari 1 ( tidak
seperti distribusi normal standar yang memiliki σ = 1).
(b) Gunakan degree of freedom untuk mencari nilai t yang sesuai dengan
data yang tersedia di tabel A-3.
Syarat:
degrees of freedom = n – 1
Tabel A-2 untuk distribusi normal standar menyediakan area kumulatif dari
kiri, namun tabel A-4 untuk distribusi Chi-Square menggunakan area kumulatif
dari kanan
1. Metode nilai P
Ketika menggunakan tabel A-4, kita tidak dapat menemukan nilai P yang
akurat karena tabel distribusi Chi-Square hanya menyediakan nilai dari
beberapa degree of freedom yang terpilih.
PERTEMUAN 12
STATISTIKA INFERENSIAL UNTUK DUA SAMPEL
I. ULASAN
Stastika inferensial melibatkan pembentukan kesimpulan tentang parameter
populasi. Dua aktivitas utama dari statistika inferensial adalah:
Syarat:
1. Sampel independen
2. Dari tiap 2 sampel, terdapat setidaknya 5 kesuksesan dan 5 kegagalan
Rumus:
1. Metode nilai p dan metode nilai kritis adalah ekuivalen, tetapi keduanya tidak
ekuivalen dengan metode confidence interval. Jika ingin menguji klaim
tentang peluang dua populasi, gunakan metode nilai P dan metode nilai
kritis. Jika ingin menghitung perbedaan antara peluang kedua populasi,
gunakan metode confidence interval.
Dua sampel dinyatakan independen jika nilai sampel dari populasi A tidak
berhubungan dengan nilai sampel dari populasi lainnya.
Syarat:
2. Metode Alternatif
(a) σ1 dan σ2 diketahui
Standar deviasi dari dua populasi hampir tidak pernah diketahui,
tetapi apabila diketahui, uji statistik dan confidence interval
didasarkan pada distribusi normal
Syarat:
- σ 1 dan σ 2 diketahui
- Sampel independen
- Simple random sample
- n1 > 30 dan n 2 > 30
Rumus:
Ringkasan
Syarat:
1. Sampel dependen
2. Simple random sample
3. n1 > 30 dan n 2 > 30
Rumus:
Metode pada bagian ini sebenarnya sama dengan metode pada bagian 8-4,
kecuali pada bagian ini, kita menggunakan perbedaannya. Berikut prosedur
untuk kesimpulan dengan sampel dependen:
3. Cari rata-rata dari perbedaan (d) dan cari standar deviasi dari perbedaan
(sd).
No pain, no gain
PERTEMUAN 13:
KORELASI DAN REGRESI
I. Korelasi
- Korelasi terjadi di antara dua variabel yang nilai salah satu variabelnya berkaitan
(assosiated) dengan nilai variabel lain.
- Koefisien korelasi linear (r) mengukur seberapa besar hubungan linear diantara
sampel kuantitatif di sumbu x dan y
- Contoh :
Keterangan:
n = jumlah data
∑x / ∑ y= jumlah x/y-value
r = koefisien korelasi linear data sampel
2. (rumus alternatif)
Keterangan:
Zx / Zy = Z score untuk nilai x/y
- Sifat koefisien korelasi linear r
1. Nilai r selalu berada di antara -1 dan 1 (–1 r 1)
2. Jika nilai dari variabel x y diubah menjadi satuan lain, nilai dari r tidak berubah
3. Nilai r tidak terpengaruh oleh pilihan x atau y (kalau posisi nilai x dan y dibalik,
nilai r tidak akan berubah)
Jika digunakan significance level 0,05 (5%), apakah ada cukup bukti untuk
mendukung bahwa ada korelasi linear antara panjang sepatu dan tinggi
seseorang?
a. Gunakan tabel A-5 untuk mencari critical value (dengan n=5 dan ssignificance
level 0,05). Didapatkan r=±0,878 (nilainya selalu ±)
b. Gambarkan nilai tersebut
c. Tentukan posisi nilai r yang telah dihitung sebelumnya
2. P-value significance level dihitung dengan tabel A-3 dan degree of freedom =
n-2
3. Jika P-value (yang dihitung berdasarkan t test) ≤ significance level, menolak
H0
Jika P-value (yang dihitung berdasarkan t test) > significance level, gagal
menolak H0
- Jika hipotesis berupa one-tailed test (< atau >)
1. Gunakan notasi hipotesis sebagai berikut :
II. Regresi
- Regresi menjelaskan bagaimana hubungan antara variabel bebas (explanatory
variable, predictor variable, dinotasikan dengan x) dan variabel terikat (response
variable, dinotasikan dengan ŷ)
- Fungsi regresi
2. Hitung b0
b0 = y - b1x = 177.3 - (1.72745)(30.04) = 125.40740
3. Susun fungsi regresinya dengan b1 = 1,73 dan b0 = 125, sehingga didapatkan
- Marginal change: besarnya perubahan atas variabel yang lain yang terjadi apabila
salah satu variabel diubah nilainya sebesar 1, digambarkan dalam nilai b1.
Contoh : diketahui ŷ = 80,9 + 3,22x. b1 = 3,22. Artinya, setiap perubahan x sebesar
1, maka ŷ akan berubah sebesar 3,22.
- Outlier: nilai yang besarnya jauh dari pusat data yang lain
- Influential points: nilai yang sangat mempengaruhi grafik regression line
- Residual: perbedaan antara nilai sampel yang diamati dari y dan nilai-y yang
diprediksi dengan menggunakan fungsi regresi
residual = observed y – predicted y = y – ŷ
Contoh : diketahui fungsi regresi ŷ = 5 + 4x. sampel yang diteliti memiliki koordinat
(5,32). Seharusnya, sampel akan memiliki nilai y sebesar 32, namun, jika kita
masukkan x dalam fungsi regresi, y yang diprediksi bernilai 25. Selisih y - ŷ = 32 –
25 = 7 itulah yang disebut residual.
- Sebuah garis lurus memenuhi least-squares property jika jumlah kuadrat dari
residual menghasilkan nilai sekecil mungkin
- Residual plot adalah sebaran nilai (x, y) setelah masing-masing nilai koordinat y
digantikan oleh nilai residual y - ŷ (ŷ menunjukkan nilai prediksi dari y). Sehingga
koordinat residual plot akan berupa (x, y – ŷ)
Contoh: dengan data fungsi regresi sebelumnya yaitu ŷ=125 + 1.73x, diambil nilai
sampel x 29,7 cm. Dengan nilai x tersebut disubstitusikan dalam fungsi regresi,
dihasilka nilai ŷ=176,4 cm.
1. Jika melihat tabel data pertama, untuk x = 29.7 cm, y = 175.3 cm. Maka nilai
residualnya
y – ŷ = 175.3 – 176.4 = -1.1
2. Residual plot (29.7, -1.1)
- Kriteria untuk menganalisis residual plot :
1. Residual plot seharusnya tidak memiliki pola yang jelas dan bukan pula pola
garis lurus.
2. Residual plot tidak boleh menjadi lebih tebal (atau lebih tipis) jika dilihat dari
kiri ke kanan.
- Uji korelasi rank/ uji korelasi Spearman rank adalah uji statistik non parametris
yang digunakan apabila ingin mengetahui kesesuaian antara 2 variabel,
dinotasikan dengan rs.
- Notasi penting
rs = koefisien korelasi rank untuk data sampel
ρs = koefisien korelasi rank untuk data populasi
n = jumlah data
d = perbedaan rank untuk 2 nilai dalam suatu pasangan data
- Langkah korelasi rank dalam menguji H0 : ρs = 0
Mulai
Ya
1. Susun hipotesis
H0: ρs = 0
H1: ρs ≠ 0
2. Ubah data dalam tabel dalam bentuk rank/peringkat, dan hitung
perbedaannya (d)
4. Cari critical value di Tabel A-6 dengan α=0,05 dan n=7, yaitu ±0,786.
5. Karena hasil uji statistik rs = 0,429 berada diantara critical value, maka gagal
menolak H0.
PERTEMUAN 14
CHI-SQUARE AND ANALYSIS OF VARIANCE
I. Goodness Of Fit
1. Definisi
Tes goodness of fit digunakan untuk menguji hipotesis bahwa distribusi frekuensi
yang diamati cocok (atau sesuai dengan) beberapa distribusi yang diklaim.
Syarat:
a. Data telah dipilih secara acak.
b. Data sampel terdiri dari jumlah frekuensi untuk masing-masing kategori yang
berbeda.
c. Untuk setiap kategori, frekuensi yang diharapkan setidaknya 5. (frekuensi yang
diharapkan untuk suatu kategori adalah frekuensi yang akan terjadi jika data
benar-benar memiliki distribusi yang diklaim. Tidak ada persyaratan bahwa
frekuensi yang diamati untuk setiap kategori harus setidaknya 5)
Test statistic
Critical Value
a. Ditemukan pada Tabel A- 4 menggunakan k - 1 derajat kebebasan (df), di mana k
= jumlah kategori.
b. Tes hipotesis Good-of-fit selalu two-tailed.
P – Value
P - value biasanya disediakan oleh perangkat lunak komputer, atau kisaran P - value
dapat ditemukan dari Tabel A-4.
Notasi dalam tes ini:
O mewakili frekuensi yang diamati dari suatu hasil.
E mewakili frekuensi yang diharapkan dari suatu hasil.
k mewakili jumlah kategori atau hasil yang berbeda.
n mewakili jumlah total percobaan.
Ket: jumlah dari semua frekuensi yang diamati dibagi dengan jumlah kategori
Jika frekuensi yang diharapkan tidak semuanya sama: E = np
Ket: Setiap frekuensi yang diharapkan didapat dengan cara mengalikan jumlah
semua frekuensi yang diamati dengan probabilitas untuk kategori tersebut.
Beberapa hal tentang x2
- A closed agreement antara nilai yang diamati dan yang diharapkan akan
mengarah pada nilai x2 yang kecil dan nilai P yang besar.
- A large disagreement antara nilai yang diamati dan yang diharapkan akan
menyebabkan nilai x2 besar dan nilai P kecil.
- Nilai x2 yang sangat besar akan menyebabkan penolakan terhadap hipotesis nol
(tidak ada perbedaan antara yang diamati dan yang diharapkan).
- "Jika P rendah, nol harus hilang." (Jika P - value kecil, tolak hipotesis nol bahwa
distribusi seperti yang diklaim.)
Contoh:
Data di samping mencakup bobot dari 40 pria dewasa yang
dipilih secara acak dan 40 wanita dewasa yang dipilih
secara acak. Bobot tersebut diperoleh sebagai bagian dari
Survei Pemeriksaan Kesehatan Nasional.
Ketika orang melaporkan bobot, mereka biasanya
membulatkan ke bilangan bulat, sehingga bobot yang
dilaporkan cenderung memiliki banyak digit terakhir yang
terdiri dari 0. Sebaliknya, jika orang benar-benar ditimbang
dengan skala yang memiliki presisi hingga 0,1 pon terdekat,
bobot tersebut cenderung memiliki digit terakhir yang
didistribusikan secara seragam, dengan 0, 1, 2,…, 9
RANSELKU TIRAMISU 2020 165
STATISTIKA TERAPAN
semuanya terjadi dengan frekuensi yang kira-kira sama. Tabel 11-2 menunjukkan
distribusi frekuensi digit terakhir dari 80 bobot yang tercantum.
(Misalnya, berat 201,5 lb memiliki digit terakhir 5, dan ini adalah salah satu nilai
data yang termasuk dalam Tabel 11-2.). Uji klaim bahwa sampel berasal dari
populasi bobot di mana digit terakhir tidak terjadi dengan frekuensi yang sama.
Berdasarkan hasil, apa yang bisa kita simpulkan tentang prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan bobot?
Pembahasan:
- Persyaratan terpenuhi: subjek yang dipilih secara acak, jumlah frekuensi,
frekuensi yang diharapkan adalah 8 (> 5)
- Langkah 1: setidaknya satu dari probabilitas p0, p1, ... p9, berbeda dari yang lain
- Langkah 2: setidaknya salah satu probabilitasnya sama:
p0 = p1 = p2 = p3 = p4 = p5 = p6 = p7 = p8 = p9
- Langkah 3: hipotesis nol berisi kesetaraan
H0: p0 = p1 = p2 = p3 = p4 = p5 = p6 = p7 = p8 = p9
H1: Setidaknya satu probabilitas berbeda
- Langkah 4: tidak ada signifikansi yang ditentukan, gunakan ᾳ = 0,05
- Langkah 5: menguji apakah distribusi yang seragam jadi gunakan uji goodness-
of-fit: x2
- Langkah 6: Statistik uji x2 = 11.250, menggunakan ᾳ = 0,05 dan k - 1 = 9 derajat
kebebasan (df), nilai kritisnya adalah x2 = 16,919. Berikut perhitungan x2
- Langkah 7:
Karena uji statistik tidak berada di wilayah kritis, tidak ada cukup bukti untuk
menolak hipotesis nol.
- Langkah 8: Tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim bahwa digit
terakhir tidak muncul dengan frekuensi relatif yang sama.
- Tes good-of-fit ini menunjukkan bahwa digit terakhir memberikan kesesuaian
yang cukup baik dengan distribusi frekuensi yang kemungkinan sama-sama
diklaim. Alih-alih bertanya kepada subjek berapa beratnya, tampaknya bobot
mereka sebenarnya diukur sebagaimana seharusnya.
Di mana O adalah frekuensi yang diamati dalam sel dan E adalah frekuensi yang
diharapkan ditemukan dengan mengevaluasi:
Critical Value
a. Terdapat pada Tabel A-4 menggunakan derajat kebebasan (df) = (r - 1) (c - 1)
r adalah jumlah baris dan c adalah jumlah kolom
b. Tes Independensi selalu right-tailed
Contoh:
Lihat Tabel 11-6 dan temukan frekuensi yang diharapkan untuk sel pertama, di
mana frekuensi yang diamati adalah 88.
Sel pertama terletak di baris pertama (dengan frekuensi total 178) dan kolom
pertama (dengan frekuensi total 103). “Grand total” adalah jumlah semua
frekuensi dalam tabel, yaitu 207. Frekuensi yang diharapkan dari sel pertama
adalah
Sel pertama memiliki frekuensi yang diamati dari O = 88 dan frekuensi yang
diharapkan dari E = 88,570. Kita dapat menginterpretasikan nilai yang diharapkan
dengan menyatakan bahwa jika kita berasumsi bahwa mendapatkan infeksi tidak
tergantung pada perawatan, maka kita berharap menemukan bahwa 88.570 dari
subyek akan diberi plasebo dan akan mendapatkan infeksi. Ada perbedaan antara
O = 88 dan E = 88.570, dan perbedaan tersebut merupakan komponen utama dari
uji statistik.
Flu biasa biasanya disebabkan oleh rhinovirus. Dalam tes efektivitas echinacea,
beberapa subjek uji diobati dengan echinacea diekstraksi dengan 20% etanol,
beberapa diperlakukan dengan echinacea diekstraksi dengan 60% etanol, dan yang
lain diberi plasebo. Semua subjek uji kemudian terkena rhinovirus. Hasilnya
dirangkum dalam Tabel 11-6. Gunakan tingkat signifikansi 0,05 untuk menguji klaim
bahwa mendapatkan infeksi (pilek) tidak tergantung pada kelompok perlakuan.
Apa yang ditunjukkan hasil tentang efektivitas echinacea sebagai pengobatan
untuk pilek?
Pembahasan:
- Persyaratan terpenuhi: distribusi secara acak ke kelompok perlakuan, jumlah
frekuensi, frekuensi yang diharapkan semuanya setidaknya 5
H0: Mendapatkan infeksi tidak tergantung pada perawatan
H1: Mendapatkan infeksi tergantung pada perawatan
- Level signifikansi adalah a = 0,05.
- Tabel kontingensi: gunakan distribusi x2
- Nilai kritis x2 = 5.991 didapatkan dari Tabel A-4 dengan ᾳ = 0,05 right-tailed dan
jumlah derajat kebebasan adalah (r - 1) (c - 1) = (2 - 1) (3 - 1) = 2.
- Karena uji statistik tidak termasuk dalam wilayah kritis, maka gagal menolak
hipotesis nol independensi antara mendapatkan infeksi dan pengobatan.
Tampaknya mendapatkan infeksi tidak tergantung pada kelompok pengobatan.
Ini menunjukkan bahwa echinacea bukan pengobatan yang efektif untuk flu.
-
Hubungan antar komponen dalam test of independent
Pembahasan:
Persyaratan terpenuhi: data acak, jumlah frekuensi dalam tabel dua arah, frekuensi
yang diharapkan semuanya setidaknya 5
Tes homogenitas:
- H0: Proporsi tanggapan setuju / tidak setuju adalah sama untuk subyek yang
diwawancarai oleh laki-laki dan subyek yang diwawancarai oleh perempuan.
- H1: Proporsi berbeda.
- Level signifikansi adalah ᾳ = 0,05.
- Kali ini kita akan menggunakan MINITAB.
c. Mcnemar’s Test
Uji McNemar menggunakan penghitungan frekuensi dari pasangan data nominal
yang cocok dari dua kategori untuk menguji hipotesis nol bahwa untuk tabel 2 x
2 seperti Tabel 11-9, frekuensi b dan c terjadi dalam proporsi yang sama.
Notasi:
a, b, c, dan d mewakili jumlah frekuensi dari tabel 2 x 2 yang terdiri dari jumlah
frekuensi dari pasangan yang cocok. (Jumlah total subjek adalah a + b + c + d.)
Syarat
1) Data sampel telah dipilih secara acak.
2) Data sampel terdiri dari pasangan jumlah frekuensi yang cocok.
3) Data berada pada tingkat pengukuran nominal, dan setiap pengamatan
dapat diklasifikasikan menjadi dua cara: (1) Menurut kategori nilai pembeda
dengan setiap pasangan yang cocok (each matched pair), dan (2) menurut
kategori lain dengan dua nilai yang mungkin (two possible values).
4) Untuk tabel seperti Tabel 11-9, frekuensinya sedemikian rupa sehingga b + c ≥
10.
H0: Proporsi frekuensi b dan c (seperti pada Tabel 11-9) adalah sama.
H1: Proporsi frekuensi b dan c (seperti pada Tabel 11-9) berbeda.
- Uji Statistik (untuk menguji hipotesis nol bahwa untuk tabel seperti Tabel 11-9,
frekuensi b dan c terjadi dalam proporsi yang sama):
- di mana frekuensi b dan c diperoleh dari tabel 2 x 2 dengan format yang mirip
dengan Tabel 11-9.
- Critical value
1) Critical area hanya terletak di right-tailed.
2) Critical value didapat pada Tabel A-4 dengan menggunakan derajat
kebebasan = 1.
- P-value
P - value biasanya disediakan oleh perangkat lunak komputer, atau kisaran P -
value dapat ditemukan dari Tabel A-4.
Contoh:
Sebuah uji coba terkontrol secara acak dirancang untuk menguji efektivitas
pelindung pinggul dalam mencegah patah tulang pinggul pada orang tua.
Penghuni panti jompo masing-masing mengenakan perlindungan di satu
pinggul, tetapi tidak yang lain. Hasilnya diringkas dalam Tabel 11-10.
- Proporsi subjek tanpa fraktur pinggul pada pinggul yang dilindungi dan fraktur
pinggul pada pinggul yang tidak terlindungi.
- Proporsi subjek dengan fraktur pinggul pada pinggul yang dilindungi dan tidak
ada fraktur pinggul pada pinggul yang tidak terlindungi.
Berdasarkan hasil, apakah pelindung pinggul tampaknya efektif dalam
mencegah patah tulang pinggul?
Pembahasan:
- Persyaratan dipenuhi: subjek yang dipilih secara acak; pasangan jumlah frekuensi
yang cocok; tingkat pengukuran nominal, dikategorikan menurut dua variabel,
satu adalah "pelindung pinggul dipakai" atau "tidak", yang lain adalah "patah
tulang pinggul" atau "tidak"; b + c = 10 + 15 = 25, yang setidaknya 10.
- Data berasal dari pasangan yang cocok jadi gunakan uji McNemar: b = 10 dan c =
15
a. Tingkat signifikansi a
b. pembilang derajat kebebasan = n1 – 1
c. derajat Penyebut kebebasan = n2 - 1
Sifat-sifat distribusi F
a. Distribusi F tidak simetris (Varians kedua sampel tidak sama).
b. Nilai-nilai distribusi F tidak boleh negatif.
c. Nilai yang tepat dari distribusi F tergantung pada dua derajat kebebasan yang
berbeda.
Cara menemukan nilai kritis F:
Untuk menemukan nilai kritis F yang sesuai dengan tingkat signifikansi 0,05, lihat
Tabel A-5 dan menggunakan pilihan uji-ekor 0,025 atau 0,05, tergantung pada jenis
tes:
Contoh:
Data meliputi berat (dalam g) dari kuartal yang dibuat sebelum tahun 1964 dan
berat yang dibuat setelah tahun 1964. Data tercantum pada tabel di bawah. Ketika
merancang mesin penjual koin , kita harus mempertimbangkan standar deviasi dari
berat sebelum tahun 1964 dan setelah tahun 1964. Gunakan tingkat signifikansi 0,05
untuk menguji klaim bahwa berat sebelum 1964 dan berat setelah 1964 berasal dari
populasi dengan deviasi standar yang sama.
Pembahasan:
- Persyaratan terpenuhi: populasi independen; sampel acak sederhana; dari
populasi yang berdistribusi normal
- Gunakan varians sampel untuk menguji hipotesis populasi yaitu memiliki varians
yang sama.
- Langkah 1: klaim standar deviasi yang sama setara dengan klaim varian yang
sama
2
1 2
2
- Ada bukti yang cukup untuk menolak bahwa dua standar deviasi adalah sama.
Variasi antara berat setelah 1964 secara signifikan berbeda dari variasi berat
sebelum 1964.