Anda di halaman 1dari 152

BATCH

_
___
___
___
___
_
01
__
___
SIAP
ndonesi
BahasaI a
BudayaNusantara

i
ulah
a
lmaK

R
e

ku
nS
kuma

l
Rang

se
an
TERIMA KASIH KEPADA TIM PENYUSUN RANSELKU

Budaya Nusantara dan Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian

 Tanti Gita Yunawati (5-13)


 Aisyah Agita (5-26)
 Fadhillah Leonita Sari (5-09)

Bahasa Indonesia

 Zulvianira Leokman (5-17)


 Devanisa Salsabila (5-13)
 Alifany Angelia (5-26)
 Anggita Frista Putri (5-17)

Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah

 Ahmad Sultan Fauzi (5-05)


 Sony Indra Baskoro (5-24)
 Affan Gustiawan Saputra (5-12)
 Timothy Happy Santoso (5-07)
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PERTEMUAN 9
CONTINUOUS LEARNING, KEPEDULIAN, PELAYANAN, & KESEMPURNAAN

1. Continuous
Implementasi Learning 1. Budaya
Dalam:
konsep: 2. Kepedulian Organisasi
3. Pelayanan 2. Nilai-nilai
4. Kesempurnaan Kemenkeu

I. Continuous Learning
Menurut teori dari beberapa ahli, belajar itu:
 James O. Whittker, proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman.
 Drs. Slameto, suatu proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkahlaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
 Skiner, yang dikutip Barlow (1985), suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah lakuyang berlangsung secara progresif yang akan mendatangkan hasil
optimal jika diberipenguat (reinforce).
 Hintzman, suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme yang
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut.
Kesimpulannya belajar itu adalah perubahan tingkah laku dan dilakukan untuk
memperoleh respon. Untuk memahami proses belajar ada empat istilah, yaitu:
 Relatively permanent, yang secara umum menetap
 Response potentiality, kemampuan bereaksi
 Reinforce, yang diperkuat
 Practice, praktek atau latihan
1. Konsep belajar seumur hidup
Yaitu berusaha memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan, memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan
hal yang sama.Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang
hidup kita, tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal. Pendidikan
seumur hidup bersifat holistic (mengarah kepada pengutuhan atauPenyempurnaan),
sedangkan pengajaran bersifat spesialistik.
Dalam Islam, sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan
oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “tuntutlah ilmu dari buaian sampai
RANSELKU TIRAMISU 2019 1
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

meninggal dunia”.A da pepatah mandarin yang berbunyi xue hai wu ya huo dao lao
xue dao lao, artinya "Belajar itu tiada batasnya, hidup sampai tua, belajar sampai tua".
Di pemerintah, konsepsi pendidikan seumurhidup mulai dimasyarakatkan melalui
kebijakan Negara (TAP MPR No. IV/MPR/1970 jo. TapNo. IV/MPR/1978 Tentang GBHN)
yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain:
a) Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesiaseutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
b) Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam keluarga
(rumahtangga), sekolah dan masyarakat.
2. Belajar Sebagai Upaya Perbaikan Diri (Countinous Improvement)
Agar dapat mencapai perbaikan diri diperlukan:
a) Upaya untuk membangun atau memperbaiki keahlian, pengetahuan dan lain-
lain.Sebagai contoh, bagi seorang pelajar, maka ia perlu memperbaiki keahlian
dan pengetahuannya.
b) Upaya untuk melakukan sesuatu yang baru. Sebagaicontoh, bagi seorang
pelajar, maka ia perlu memperbaiki cara belajarnya agar ia semakin mudah
menyerap pengetahuan dan keahlian.
c) Upaya untuk menciptakan suatu situasi baru.Sebagai contoh, bagi seorang
pelajar, maka ia perlu menciptakan situasi baru yanglebih nyaman, ketika ia
berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya.
d) Upaya untuk menemukan sesuatu yang baru dan penting.
e) Upaya melakukan sesuatu yang baru yang dirancang dan diciptakan secara
baru.Sebagai contoh, bagi seorang pelajar, maka ia siap melakukan sesuatu yang
barudalam mewujudkan visinya, yaitu berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan bermanfaat optimal bagi lingkungannya.
3. Teknik Belajar Efektif
a) Pengaturan jadwal belajar
b) Mengatur stress &Motivasi belajar
c) Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
d) Berpikir Kritis
e) Penyesuaian Pengambilan Keputusan
f) Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
4. Lima prinsip belajar
a) Mengenali betul apa yang menarik untuk kita
b) Kenalilah kepribadian diri sendiri.
c) Rekam semua informasi dalam kata.
d) Belajar bersama orang lain.
e) Hargai diri sendiri.
RANSELKU TIRAMISU 2019 2
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

5. Organisasi Pembelajar
Organisasi pembelajar adalah suatu lingkungan organisasi yang
telahmengembangkan kapasitas untuk belajar, menyesuaikan diri atau beradaptasi
dan berubahsecara berkesinambungan. Ada 3 gelombang mengenai pembelajaran:
a) Fase pertama adalah organisasi dan perusahaan berkonsentrasi pada
peningkatan proses kerja (improve workprocess).
b) Fase kedua memfokuskan pada peningkatan mengenai cara bekerja (improve
how to work) yang berkutat pada improvisasi cara berpikir dan pembelajaran
mengenai masalah-masalah sistem yang dinamis, kompleks dan mengandung
konflik.
c) Pada fase ketiga, konsep pembelajaran benar-benar tertanam dalam
organisasi sebagai cara pandang dan berpikir para pimpinan dan pekerja.
Karakteristik suatu organisasi pembelajar adalah sebagai berikut:
a) Tanggap terhadap perubahan.
b) Terbuka terhadap ide-ide baru.
c) Setiap orang dalam organisasi memperoleh kesempatan sama untuk belajar.
d) Pimpinan bertugas memampukan dan memberdayakan orang lain.

II. Kepedulian
Peduli dalam kamus umum bahasa Indonesia memiliki arti memperhatikan,
mengindahkan, menghiraukan, mencampuri. Peduli sendiri terbagi atas
1) Peduli sosial
Peduli sendiri memiliki arti sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Peduli sosial
menuntut kepekaan hati sesorang terhadap situasi disekitar. Di dalam Islam
sendiri memiliki ungkapan hablum minallah(hubungan umat dengan Allah) dan
Hablum Minannas(hubungan sesama umat manusia). Konsep tersebut dapat
digambarkan bahwa ibadah termasuk didalamnya sholat merupakan simbol
kepedulian manusia terhadap hak-hak Allah yang ada pada-Nya, maka zakat
merupakan symbol yang mempresentasikan wujud nyata kepedulian manusia
terhadap sesama.
2) Peduli lingkungan
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pentingnya peduli
pada lingkungan bukan hanya untuk masa kini akan tetapi untuk masa depan

RANSELKU TIRAMISU 2019 3


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

bumi dan manusia seterusnya.

III. Pelayanan
Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat. Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada organisasi,
instansi, pemerintah, dan perusahaan bisnis. Terdapat beberapa definisi tentang
kualitas pelayanan oleh para ahli yang terdapat beberapa kesamaan, yaitu:
a) kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan.
b) kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
c) kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan
d) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa,manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Nilai Kualitas Implementasi Pelayanan
Self awareness Menanamkan kesadaran diri sehingga dapat memahami
posisi agar mampu memberikan pelayanan dengan benar
Enthusiasm Melaksanakan pelayanan dengan penuh gairah
Reform Memperbaiki kinerja pelayanan dari waktu ke waktu
Value Memberikan pelayanan yang mempunyai nilai tambah
Impressive Menampilkan diri secara menarik tetapi tidak berlebihan
Care Memberikan perhatian atau kepedulian kepada pelanggan secara
optimal
Evaluation Mengevaluasi pelaksanaan layanan

Tujuan pelayanan prima sesuai dengan tujuan pemerintah untuk


memenuhikebutuhan hajat hidup & memberdayakan masyarakat sehingga akan
menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
a) Prinsip Pelayanan Prima
Yaitu prinsip 3A yang terdiri dari ATTITUDE, ATTENTION dan ACTION dijabarkan
sebagai berikut:
a) Attitude (sikap)
1) Sapalah dengan ekspresi tersenyum
2) Tanyai dan catatlah keperluan pelanggan
RANSELKU TIRAMISU 2019 4
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

3) Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan


4) Setiap pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya
5) Janganlah membeda-bedakan pelanggan
6) Gunakan tutur bahasa yang baik disertai dengan senyum
b) Attention (perhatian)
1) Mendengarkan dan memahami kebutuhan para pelanggan
2) Mengamati dan menghargai perilaku pelanggan
3) Mencurahkan perhatian penuh kepada para pelanggan
c) Action (tindakan)
Action adalah tindakan yang paling mendasar bagi customer yang baik dan
diperlukan untuk menyusun perencanaan, koordinasi, dan komunikasi.
b) Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik
a) Sarana Fisik (terdiri dari dua unsur yaitu tersedianya karyawan yang baik
dantersedianya sarana dan prasarana yang baik)
b) Tanggung Jawab
c) Responsif & Komunikatif (mampu melayani secara cepat dan tepat)
d) Keamanan (Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi)
e) Kecakapan & Pemahaman
f) Keramahan & Hubungan
c) Tiga azas umum penyelenggaraan pemerintahan terkait pelayanan umum
a) Azas kepentingan umum (mengutamakan kesejahteraan umum dengan cara
akomodatif, aspiratif dan selektif)
b) Azas keterbukaan (kemauan membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasiyang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara)
c) Azas profesionalisme (mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku)

IV. Kesempurnaan
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain Dia, tidak ada
yang sempurna. Dengan ketidaksempurnaan yang kita miliki, kita diberi
keleluasaan untuk terus mengembangkan diri hingga tak terbatas, karena tidak
akan pernah sempurna.Belajar dari perkembangan sejarah kehidupan, berbagai hal
baru terus ditemukan. Perkembangan teknologi yang sangat cepat juga
menunjukkan bahwa kesempurnaan terus dikejar meski tidak akan pernah
didapatkan. Nilai kesempurnaan dijabarkan ke dalam dua perilaku utama :

RANSELKU TIRAMISU 2019 5


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

1. Melakukan perbaikan terus menerus


Berawal dari keyakinan bahwa tidak ada yang sempurna selain Tuhan Yang
Maha Kuasa, maka akan tumbuh semangat melakukan perbaikan secara terus
menerus.
2. Mengembangkan inovasi baru dan kreativitas

V. Budaya Organisasi
Program budaya Nilai-nilai Kementerian Keuangan adalah sebuahaktivitas pegawai
pembiasaan hal-hal positif yang mendukung terlaksanakannya Nilai-nilai
Kementerian Keuangan.
Nilai Kemenkeu Makna
Integritas Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar
serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
Profesionalisme Bekerja tuntas dan akurat atas dasarkompetensi terbaik dengan
penuhtanggung jawab dan komitmen yangtinggi.
Sinergi Membangun dan memastikanhubungan kerjasama internal yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan, untuk menghasilkankarya yang bermanfaat
danberkualitas.
Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku
kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan,
cepat, akurat dan aman.
Kesempurnaan Senantiasa melakukan upayaperbaikan di segala bidang untuk
menjadi dan memberikan yang terbaik.

Dasar pemikirannya adalah bahwa dengan melakukan kebaikan-kebaikanyang


berulang akan menjadi kebiasaan. Selanjutnya kebiasaan tersebut akanmenjadi
karakter para pegawai.Kegiatan-kegiatan yang dijadikan program budaya adalah
aktivitas sehari-hari misalnya menghadiri jadwal pertemuan dua menit
sebelumacara dimulai, mengucapkan salam kepada teman-temannya,
membersihkan meja kerja sebelum pulang dan sebagainya. Program budaya nilai-
nilai Kementerian Keuangan saat ini dilaksanakan sebagai berikut
a. Penerapan disiplin dalam waktu;

RANSELKU TIRAMISU 2019 6


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

b. Penerapan disiplin dalam berpakaian, memakai seragam yang


sudahditentukan;
c. Penerapan “5 Must”:
1) one day one information (satu hari satu informasi),
2) two minutes before schedule (hadir dua menit menit sebelumjadwal),
3) 3S (Senyum, Salam, Sapa) dan tiga kali salam dalam sehari,
4) PDCA (plan, do, check, action),
5) 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin).
d. Memasang simbol Nilai-nilai Kementerian Keuangan di tempat-tempat yang
sering dilewati.

Hai, sudah empat semester


terlewati. Ayo semangat
untuk dua semester
terakhir!

RANSELKU TIRAMISU 2019 7


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PERTEMUAN 10 DAN 11
RAGAM BUDAYA NUSANTARA

1. Agama Hindu & Budha


Budaya Dipengaruhi 2. Agama Islam
Indonesia oleh : 3. Agama Katholik & Protestan
4. Kebudayaan Asing

I. Kebudayaan Indonesia
1. Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berasal dari kata ‘bhudayah’ (Bahasa
Sansekerta), yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Maka
kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal‟. Kebudayaan
dalam arti sempit biasanya terbatas kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-
tarian, seni rupa, seni suara, dan kesusasteraan, yaitu yang membuat manusia
lebih beradab, lebih halus, dan lebih berbudi. Kebudayaan dalam arti luas
mempunyai tiga wujud, yaitu:
a) Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Ia disebut adat, tata
kelakuan, atau adat istiadat.
b) Kompleks perilaku berpola, berupa aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, sifatnya konkret, dapat diamati, atau diobservasi.
c) Benda hasil karya manusia, disebut wujud kebudayaan fisik, misalnya arca,
nyanyian, gedung, meja, dan yang semacam itu.
2. Dinamika Kebudayaan
Kebudayaan itu tidaklah statis, ia dinamis sebagaimanakehidupan manusia.
Penyebabnya antara lain:
a. Dari Dalam Masyarakat Sendiri
1) Karena perubahan Jumlah penduduk
2) Karena adanya inovasi, discovery, maupun invention.
3) Karena adanya revolusi dalam masyarakat itu sendiri, misalnyaadanya
pembrontakan atau pertentangan dalam masyarakat.
b. Dari luar masyarakat, yaitu karena perubahan lingkungan alam dan lingkungan
1) Difusi, yaitu menerima pancaran dari kebudayaan lain.
2) Asimilasi, yaitu dua masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda
salingmemancarkan kebudayaannya ke masyarakat yang lain.

RANSELKU TIRAMISU 2019 8


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

3) Akulturasi, bila kebudayaan luar yang masuk ke dalam suatu


masyarakat, yang sesuai diterima menjadi kebudayaan sedangkan
yangtidak sesuai ditolak.
4) Infiltrasi, yaitu masuknya kebudayaan luar ke dalam suatu masyarakat
secarasembunyi-sembunyi, sehingga masyarakat yang dimasuki
kebudayaan tidak menyadarinya.
5) Penetrasi, yaitu kebudayaan luar yang memasuki suatu masyarakat
secarapaksa, masyarakat yang menerima kebudayaan luar itu tidak
mampumenolaknya.
3. Pendapat tentang Kebudayaan Nasional Indonesia
Kebudayan nasional adalah keseluruhan gagasankolektif dari masyarakat
Indonesia yang bhineka. Pada tahun 1936 diadakan polemik kebudayaan antara
Sutan Takdir Alisyahbana dan kelompoknya sebagai wakil golongan Indonesia
Muda, mengemukakan Kebudayaan Nasional didasarkan pada kebudayaanTimur
(spiritualisme, perasaan, dan kolektivisme) yang dilengkapi dengan kebudayaan
Barat (materialisme, intelektualisme, dan individualisme). Harsya Bachtiar
berpendapat bahwaperlu dibangun kebudayaan yang baru yang bebas dari
feodalisme. Sedangkan Koentjaraningrat mengatakan, kebudayaan nasional
perluberorientasi kepada kejayaan nenek moyang dan masa kini. Berdasarkan
fungsinya, kebudayaan nasional adalah:
a) Sistem gagasan dan perlambang yang memberi identitas Indonesia
b) Dapat dipakai untuk seluruh warga Indonesia yang Bhineka
Syaratnya adalah:
a) Hasil karya bangsa Indonesia
b) Mengandung cir-ciri khas Indonesia
c) Yang dinilai tinggi dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia
Menurut UUD 1945 Pasal 32“Kebudayan bangsa Indonesia ialah kebudayaan yang
timbul sebagai buah hasil usahabudinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Untuk
bangsa Indonesia, Pancasila adalah etos kebudayaan nasional.

II. Pengaruh Agama Hindu & Budha


Ajaran Hindu- Buddha mengajarkan etika hidup layaknya menjadi seorang yang suci
yang lepas dari hawa nafsu keduniawian. Wujud dari pengaruh kebudayaan Hindu
dan Budha pada kebudayaan Indonesia adalah
1) Bangunan
Bangunan yang tampak nyata terwarnai Kebudayaan Hindu dan Budha adalah
candi dan keraton.
RANSELKU TIRAMISU 2019 9
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

2) Kesenian
Seni yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha antaralain seni rupa
yang ditampilkan secara antropomorfik (pengenaan ciri-ciri manusia,
binatang, tumbuhan, atau benda mati) maupun non-antropomorfik.
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha juga terlihat pada seni patung. Salah
satu wujud kesenian lainnya yang terkenal adalah seni wayang, baik wayang
kulit maupun wayang orang.
3) Struktur pemerintahan
Bentuk struktur pemerintahan yang sangat hirarkis dan birokratis merupakan
wujudpengaruh kebudayaan Hindu yang masih menggunakan sistem kasta
dalam pola hubungan masyarakatnya.

III. Pengaruh Agama Islam


Menghubungkan budaya Islam dengan hanya budaya Arab adalah kurang tepat,
melainkan oleh berbagai bangsa yang berdagang di Indonesia, yaitu orang Arab,
Persia, Moor, India, bahkan Cina. Pengaruh kebudayaan Islam pada kebudayaan
Indonesia tercermin dalam
a) Bahasa
Al-Quran, sebagai kitab suci Islam, menggunakan bahasa Arab, bahasa-Ibu
NabiMuhammad. Penulisan huruf Arab berkembang pesat ketika karya-karya
yang bercorak Hindu-Buddha disusupi unsur-unsur Islam. Huruf yang lebih
banyak dipergunakan adalah aksara Arab Gundul (Pegon), yakni abjad Arab
yang ditulis tanpa tanda bunyi, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa
setempat seperti Melayu, Jawa, dan Bahasa daerah lainnya.
b) Kesusastraan
Ada yang berwujud kesusastraan agama, kesusastraan epos, kesusastraan
sejarah, pantun, cerita berinduk, undang-undang, cerita binatang
(fabel),bahkan persuratan. Sedangkan dalam bentuknya ada yang puisi (syair)
danprosa. Contoh dari karya sastra sejarah dan agama yang ada di
Sumatera,adalahHikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, dan Hikayat Perang
Palembang.
c) Seni Rupa dan Kaligrafi
Seni rupa Islamidentik dengan seni kaligrafi. Seni kaligrafi adalah seni menulis
aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Dalam Islam, biasanya
kaligrafi berwujud gambar binatang atau manusia (tapi hanya bentuk
siluetnya saja). Ada pula, seni kaligrafi yang tidak berbentuk makhluk hidup,

RANSELKU TIRAMISU 2019 10


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

melainkan hanya rangkaian aksara yang diperindah.


d) Seni Busana
Jenis pakaian tersebutadalah jenis baju kurung dan kerudung. Kebaya, baju
kurung, dan pakaian tradisonal para raja dan keluarga raja dengan model
panjang dan tertutup dengan segala aksesorisnya.
e) Bangunan (Arsitektur)
Islam telah memperkenalkan tradisi bangunan, seperti mesjid dan
makam.Pembangunan tempat-tempat ibadah tidak sepenuhnya mengadospi
arsitektur Timur Tengah. Ada masjid yang bangunannya merupakan
perpaduan budaya Islam-Hindu-Buddha, misalnya Masjid Kudus& Masjid
Sunan Kalijaga di Kadilangu dan Masjid Agung Banten.

IV. Pengaruh Agama Katholik & Protestan


Agama Kristen, baik Katholik maupun Protestan menekankan nilai kasih dalam
hubungan antar manusia. Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih
dalam kebudayaan sebab kasih ini tidak menuntut balasan yaitu kasih tanpa syarat.
Dipandang dari segi budaya, semua kelompok agama di Indonesia telah
mengembangkan budaya agama untuk mensejahterakannya tanpa memandang
perbedaan agama, suku dan ras.

V. Pengaruh Kebudayaan Asing


1. Kebudayaan China
Inti kebudayaan Timur tidak terletak pada intelektualitasnya, tetapi pada
hatinyayang menyatukan akal budi, intuisi, inteligensia, dan perasaan. Sikap orang
Timur terhadap alam tercermin dalam falsafah Hindu yang disebut Tri Hita Karana,
yaitu adanya kesatuan antara Tuhan, manusia, alam, dan ketiganya adalah
penyebab kebahagiaan. Selain filsafat Buddha, Konfusianisme dan Taoisme juga
telah mempengaruhi bangsa-bangsa Asia sejak berabad-abad yang lampau. Hal-
hal ini mengilhami sistem pendidikan seni, perundang-undangan dan organisasi,
sosial, dan dalam tingkat yang lebih dalam telah membentuk ketidaksadaran
kolektif dari bangsa-bangsa Asia
2. Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat bersumber dari filsafat Yunani. Dalam kebudayaan
Barat,manusia begitu sadar akan individualitasnya dan superioritas tekniknya,
merekalebih menekankan obyektivitas daripada perasaan, dan merasa berdiri
sendirisebagai penakluk alam semesta. Kepentingan individu terletak di atas
RANSELKU TIRAMISU 2019 11
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

kepentinganumum. Pemikiran demikian membuahkan sains dan teknologi


(modern). Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu
menjadi trend setter masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup Orang Barat seakan
menjadi cermin kemodernan. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan,
situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Hal ini jelas mengikis prilaku dan tindakan
seseorang, budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan kebudayaan
masyarakat Nusantara. Dari kebudayaan Teknologis Modern juga perlu
dibedakan dengan Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu
terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan
teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan
simbol-simbol lahiriah saja, contohnya adalah konsumerisme: orang ketagihan
membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli,
melainkan demi membelinya sendiri. Tetapi kita mesti berfikir secara obyektif,
bahwa cukup banyak pengaruh Kebudayaan Barat yang cukup positif.
Diantaranya adalah sistem pendidikan klasikal yang dewasa ini kita gunakan.
Metode klasikal merupakan salah satu pengaruh kebudayaan Barat yang cukup
efektif dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal.
3. Kebudayaan India
Dalam agama Hindu, terdapat pembagian kasta masyarakat berdasarkan
pembagian tugas atau pekerjaan. Kasta tersebut dari tertinggi adalah : Brahmana,
Ksatria, Waisa dan Sudra. Masyarakat yang dianggap di luar kasta disebut Paria
yang meliputi : pengemis dan gelandangan. Biasanya kasta di Indonesia
digunakan hanya untuk pembagian tugas saja karena dipakai oleh Bangsa
Indonesia itu sendiri. Sedangkan kasta di India digunakan untuk membedakan
antara Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida. Kebudayaan Hindu-Buddha yang
dibawa oleh orang-orang India lambat laun diadopsi oleh masyarakat Indonesia,
yang kemudian mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat Indonesia secara
umum. Sebelum datangnya orang India, Indonesia sebenarnya juga memiliki
kebudayaan asli yang berkembang dan tumbuh di kalangan masyarakat.
Datangnya orang-orang India ke Indonesia menyebabkan akulturasi budaya.

KAMU BISA!

RANSELKU TIRAMISU 2019 12


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PERTEMUAN 12 DAN 13
KERAGAMAN BUDAYA NUSANTARA

A. KEBUDAYAAN JAWA
1. Bahasa
Bahasa Jawa sendiri memiliki pembagian tingkatan, yaitu bahasa Jawa ngoko, bahasa
Jawa madya, dan bahasa Jawa krama.
2. Sistem Kemasyarakatan
Berdasarkan stratifikasi sosialnya dibagi menjadi: priyayi, ningrat, dan wong cilik.

Perilakunya dilandasi dengan: tepa slira (tenggang rasa), nrima ing pandum (pasrah dengan
segala keputusan yang ditentukan oleh Tuhan), dan samadya (hidup dan harapannya
sebaiknya tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah). Kerukunan dilandasi dengan
peribahasa ”Mangan ora mangan kumpul”. Tujuan hidupnya adalah mengutamakan
keselamatan
3. Teknologi
Teknologi pembuatan peraga wayang yang amat rumit, teknologi arsitektur rumah, gamelan,
dan pembuatan keris, serta teknologi pembuatan kain batik adalah teknologi yang dikenal
pada masyarakat Jawa.
4. Religi
Orang Jawa sebagian besar menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama
Protestan, Katolik, Buddha dan Hindu. Ada pula kepercayaan yang disebut Kejawen
(animinsme dipengaruhi Hindu-Buddha).
5. Kesenian
Berbagai macam hasil kesenian, antara lain : Wayang, Wayang orang, Kethoprak, Ludruk,
Tarian, Gamelan, Pakaian Adat, Batik, Keris, Seni Gerabah, Kuliner: gudheg, pecel, madu
mangsa, geplak, mangut lele.
B. KEBUDAYAAN SUNDA
1. Bahasa: Bahasa Sunda.
2. Sistem Kemasyarakatan

Keluarga batih adalah yang terpenting, ada pula kelompok yang disebut dengan bondoroyot,
yakni sekelompok kerabat di sekitaran keluarga batih tersebut.

Istilah kekerabatan untuk tujuh generasi ke bawah yaitu anak, incu, buyut, bao,
janggawareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Untuk istilah kekerabatan tujuh generasi ke
atas adalah kolot, embah, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg dan gantung siwur.
3. Religi
Pada umumnya Orang Sunda lebih kuat ke-Islamannya. Tetapi kepercayaan pra-Islam juga
memiliki dominasi.

RANSELKU TIRAMISU 2019 13


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

4. Kesenian
Pantun, wayang golek (wayang yang bonekanya dari kayu), wawacan kesusatraan: Babad
Cirebon, Cariyos Pabu Siliwangi, tari: Jaipong (perkembangan dari Ketuk Tilu), alat musik:
angklung, gendang, kecapi, suling, Pencak Silat Cikalong, senjata: kujang, makanan: oncom,
combro, dodol Garut
C. KEBUDAYAAN MADURA
1. Bahasa: Madura
2. Teknologi
Mereka mencari ikan dengan menggunakan bagan, pukat, dan pancing. Pembuatan gula
merah, dan membuat tikar.
3. Religi
Sebagian besar beragama Islam, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat
Tasse ( larung sesaji).
4. Kesenian
Keseniannya yang unik adalah Karapan Sapi.

D. KEBUDAYAAN BALI
1. Bahasa : Bahasa Bali (Alus, Madya, Kasar)
2. Sistem Kemasyarakatan
Sistem Sosial Bali adalah tidak lepas pula dari religiusitas. Umat Hindu Bali mempunyai tujuan
hidup yang disebut Catur Purusa Artha, yaitu: 1 Dharma, 2 Artha, 3 Kama dan 4 Moksa
3. Religi
Agama mayoritas: Hindu Dharma.
Hari raya yang berlangsung serempak di seluruh Bali seperti Galungan, Kuningan, Nyepi dan
Saraswati.
Masyarakat Bali memiliki ritual khusus untuk mengatar kepergian jenazah, yang disebut
Ngaben.

4. Kesenian
1) Seni tembang dan karawitan
2) Seni tari : Arja, Barong, Legong, Pendet, Janger, Calonrangang
3) Busana
a) Busana Tradisional Pria terdiri atas: Udeng (ikat kepala), Kampuh, Umpal
(selendang pengikat), Wastra (Kemben), Sabuk, Keris, beragam ornamen
perhiasan.
b) Busana Tradisional Wanita, terdiri atas: Gelung (sanggul), Sesenteng (kemben
songket), Wastra, Sabuk Prada (stagen), tapih atau sinjang, sering pula dikenakan
kebaya, kain penutup dada dan alas kaki sebagai pelengkap
4) Makanan :Ayam Betutu, Ayam Pelalah atau Pelalah Manuk, Sate Lilit Bali
E. KEBUDAYAAN DAYAK

RANSELKU TIRAMISU 2019 14


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

1. Dayak terbagi atas beberapa sub-suku. Nenek moyangnya berasal dari Yunan.
2. Mereka ada yang tinggal di pesisir, disebut orang Melayu, sedangkan yang tinggal di
pedalaman ada yang disebut Dayak Kaharingan dan sebutan Dayak untuk orang yang
beragama Kristen.
3. Religi asli mereka menyembah roh nenek moyang, dewa-dewa dan alam.
4. Mereka taat kepada pemimpin yang mereka pilih, sebaliknya pemimpin itu juga amat
melindungi yang dipimpinnya.
5. Mereka belum mempunyai budaya tulis, mereka menggunakan budaya lisan untuk
menularkan pengetahuannya. Karya sastranya berupa Tetek Tatum, menceritakan pewarisan
budaya mereka yang terancam punah. Sistem organisasi sosialnya berbentuk bilineal, sistem
pengetahuannya ditularkan secara lisan.
6. Mereka mempunyai sistem kalender dan satuan waktu yang berbeda dengan sistem
nasional

F. KEBUDAYAAN BANJAR
1. Bahasa
Bahasa yang dipakai oleh masyarakat Banjar adalah Bahasa Banjar, dengan elemen
bahasa Melayu sangat dominan
2. Sistem Kemasyarakatan

Berikut adalah susunan dalam keluarga


masyarakat Banjar, dimulai dari Ego sebagai
penyebutnya.
Saudara tertua dari ayah/ibu disebut
Julak. Saudara kedua disebut Gulu. Saudara
lainnya disebut Pakacil(paman) dan makacil
(bibi).

3. Teknologi
Jukung Banjar merupakan alat transportasi khas Kalimantan. Ciri khasnya terletak
pada teknik pembuatannya yang mempertahankan sistem pembakaran pada rongga
batang kayu bulat.

RANSELKU TIRAMISU 2019 15


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Masyarakat menerapkan sistem mencari intan di tempat penambangan intan yang


umumnya dengan mengayak material sungai untuk mencari intan.
4. Kesenian
Seni Tari

1) yang dikembangkan di lingkungan istana ditandai dengan nama Baksa


2) yang dikembangkan oleh rakyat, antara lain: Tari Radap Rahayu, Tari Kuda Kepang, Tari
Japin (Jepen), Tari Tirik, dan Tari Gandut.
Seni karawitan dan wayang
Wayang Gung atau Wayang Gong (wayang orang versi suku Banjar)
Seni teater dan tutur: Lamut, Madhin, dan Mamanda
Seni Pencak Silat Kuntau banjar
Makanan khas: Soto Banjar, Ikan Patin, Kue Bingka, Kue Lam

G. KEBUDAYAAN MINAHASA
1. Bahasa
Terdapat delapan bahasa daerah yang dipergunakan oleh delapan etnis seperti
Tounsea, Toumbulu, Tountembuan, Toulour, Tounsawang, Pasan Ratahan, Ponosukan
Belang, dan Bantik.
2. Sistem Kemasyarakatan
1) Awu dan Taranak

Keluarga batih (rumah tangga) disebut Awu.


2) Bangsal

Dari perkawinan terbentuklah keluarga besar yang meliputi beberapa bangsal.


3) Taranak, Roong / Wanua, Walak
terciptalah kompleks bangsal dalam satu kesatuan yang disebut Ro‟ong
4) Walak dan Pakasa‟an
Jadi walak mengandung dua pengertian yakni serombongan penduduk secabang
keturunan dan wilayah yang didiami rombongan penduduk secabang keturunan.

RANSELKU TIRAMISU 2019 16


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

3. Religi
Agama resmi orang Minahasa adalah Protestan, Katholik, dan Islam. Komponen pribumi terpadu
bersama komponen Kristen di luar upacara formal gerejani, seperti dalam upacara life circles
dan dalam kehiduan sehari-hari

H. KEBUDAYAAN MALUKU
Masyarakat Maluku mempunyai sistem budaya yang diwadahi dalam Pela, dan dalam
Patasiwa Patalima. Sistem Sosialnya termaktub dalam organisasi kemasyarakatannya dan dalam
gotong royong.
I. KEBUDAYAAN FLORES
Adanya aneka ragam penduduk Flores menimbulkan kesukaran terhadap perencanaan
pembangunan dan keseragaman kebijaksanaan dalam hal pemerintahan. Persamaan agama yang
dianut dapat menjadi salah satu faktor pemersatu.
Sikap mental yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat lama cenderung menghambat
pembangunan, antara lain adanya upacara perkawinan dengan belis yang tinggi, dan upacara
kematian yang memerlukan penyembelihan ternak yang berlebihan. Perubahan tersebut dapat
melalui media pendidikan yang seimbang antara pendidikan umum dan pendidikan agama
J. KEBUDAYAAN MANDAR
Penduduknya beragama Islam, tetapi masih dipengaruhi oleh tradisi-tradisi dinamisme
sehingga masih mengadakan upacara sesajen.
Mata pencarian mereka adalah melaut atau menjadi nelayan. Sistem kekerabatan suku
Mandar pada umumnya mengikuti sistem bilateral. Kesenian yang diunggulkan adalah saeyang
pattuqduq. Rumah adat Suku Mandar harus memenuhi syarat ekonomi, teknis dan kesehatan.
Perkawinan terdiri dari 14 tahap. Bahasa yang digunakan masyarakat Mandar disebut Bahasa
Mandar
K. KEBUDAYAAN PAPUA
Suku bangsa Papua tidak dikuatkan dengan kesadaran identitas karena budaya dan bahasa
yang berbeda-beda mengakibatkan sulit mencari pimpinan putra daerah untuk dapat
mengembangkan daerah Papua.
Walaupun sudah menganut agama Kristen banyak suku Papua yang masih mempercayai
religi lama yang dianut nenek moyangnya.
Babi bagi orang Papua merupakan barang yang sangat berharga, baik untuk keperluan
setiap upacara atau sanksi bagi masyarakat yang melanggar ketentuan adat. Upacara Bakar Batu
dipakai untuk menyelesaikan permasalah perselisihan.
Pria suku Dani lebih banyak memakai asesori untuk tubuhnya dari pada wanitanya. Sejak
dahulu masyarakat Papua mengkonsumsi minumas keras alami tetapi minuman ini masih belum
membahayakan kesehatan, namun setelah masuknya miniman keras dari luar ini lebih membayakan
kesehatan. Budaya perang suku perlu dikendalikan agar tidak memakan korban, sebagaimana suku
Amungme budaya perang suku hanya ditampilkan dalam atraksi upacara adat.
L. KEBUDAYAAN BUGIS-MAKASSAR
1. Sistem budaya orang Bugis – Makassar terkandung dalam legenda I La Galigo
2. Falsafah hidupnya terkandung dalam konsep Siri‟ Na Pacce‟, Sikapatau
3. Kultur haji juga mempengaruhi sistem sosial masyarakatnya
4. Sebagai pelaut yang tangguh mereka menguasai ilmu kelautan dan teknologi
perkapalannya

RANSELKU TIRAMISU 2019 17


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

5. Perekonomiannya sebagian besar ditopang oleh mata pencahariannya yang ada


hubungannya dengan kelautan

Tuhan tidak akan menempatkan kita di


sini melalui derita demi derita jika Ia
tak yakin bahwa kita bisa melewatinya.
-Konno Yuki SAO II-

RANSELKU TIRAMISU 2019 18


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PERTEMUAN 14 :
SELF ASSESSMENT
I. Self Assessment
Self Assessment atau yang biasa disebut penilaian diri adalah sebuah
teknik penilaian yang dilakukan oleh individu dalam menggali, menemukan,
dan mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berbagai hal, serta mampu untuk menyikapi dan memperbaiki atas segala
kekurangan yang ada dan juga menguatkan dan mengembangkan lebih
lanjut atas segala kelebihannya. Melakukan penilaian merupakan hal yang
penting karena individu dapat mengetahui cara mereka melakukan sesuatu
saat ada permasalahan yang dihadapi. Melalui self assessment, individu
belajar untuk menilai pekerjaan yang mereka lakukan dengan tujuan untuk
memperbaikinya.
Beberapa manfaat dari self assessment antara lain:
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri individu
 Membiasakan diri untuk jujur dan bertanggung jawab karena individu
harus melakukan penilaian diri secara objektif
 Individu menjadi termotivasi untuk senantiasa melakukan perbaikan diri
 Individu dapat mengevaluasi tindakan yang mereka lakukan

II. Langkah Tindak Memperbaiki Diri


Continuous Improvement (CI) merupakan sebuah filosofi dasar mengenai
bagaimana mencapai standar kualitas yang optimal melalui beberapa langkah
perbaikan yang sistematis dan dilaksanakan secara berkesinambungan. CI
lebih menekankan pada beberapa tindakan perbaikan yang sederhana
namun dilakukan secara terus menerus yang kemudian akan menumbuhkan
banyak ide atau inovasi sebagai sebuah solusi atas masalah yang timbul.
Tindakan tersebut tidak hanya dilakukan untuk satu tahun atau merupakan
aktivitas bulanan, melainkan secara berkesinambungan dan dilakukan oleh
setiap pribadi dalam organisasi mulai dari manajemen puncak hingga ke
pegawai dasar. Sebagai contoh di perusahaan Jepang, seperti Toyota dan
Canon, setiap pegawai memberikan 60-70 saran perbaikan yang ditulis,
kemudian dipresentasikan serta didiskusikan, dan kemudian
diimplementasikan.
Di bawah ini adalah contoh-contoh penerapan continuous improvement:
1. Lakukan perbaikan diri terus-menerus
Ada tiga tipe manusia:

RANSELKU TIRAMISU 2019 19


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

a. Manusia yang tidak tahu


Manusia tipe ini masih bias tercerahkan asal dia mau mengubah diri
pada saat dia diberitahu akan hal sesuatu yang lebih baik. Pada saatnya
dia akan tahu, dan mampu meraih impiannya.
b. Manusia yang tidak mau

Tipe ini adalah jenis manusia yang masih ada harapan untuk bangkit
dari keterpurukannya dan berbenah diri. Yang diabutuhkan hanyalah
pencerahan menyulut semangatnya untuk mengambil tindakan,
sehingga dia tumbuh menjadi berkah baik bagi dirinya maupun orang
lain.

c. Manusia yang tidak mau tahu

Tipe manusia yang seperti ini sulit ditembus. Apa pun yang kita
katakan, apa pun yang kita lakukan untuk menginspirasi dia, tak akan
pernah digubrisnya. Seakan ada tembok tebal yang menutup dirinya
terhadap setiap ide atau gagasan baru yang kreatif dan inovatif.

Kita mau menjadi manusia dengan tipe yang manaadalah pilihan kita.
Milikilah sikap seolah-olah kita adalah pemula yang terbuka dengan segala hal-
hal baik dan positif, selalu bersemangat dan terus berbenah, serta menambah
pengetahuan.

2. Membuka kunci kekuatan perbaikan diri


Salah satu manfaat jika kita selalu memperbaiki diri adalah mampu
mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita.Dengan terus
memperbaiki diri, keadaan kita sudah siap atau bahkan lebih baik
ketika muncul kesulitan. Memperbaiki diri akan memberi kita rasa
percaya diri dan nyaman dengan keadaan diri sendiri.
Tips untuk membuka kunci kekuatan perbaikan diri:
a. Miliki cita-cita dan komitmen untuk mencapainya
Cita-cita akan menjadi semangat juang bagi individu sehingga
mereka senantiasa memperbaiki kemampuan dan pengetahuan
untuk dapat meraih cita-cita tersebut.
b. Yakin pada visi
Mengutip kata Pablo Piccaso, seorang pelukis asal Spanyol,
"Sesuatu yang dapat kamu bayangkan adalah nyata." Sehingga
bila Anda yakin, maka Anda tidak mudah menyerah melakukan
tindakan-tindakan positif agar visi Anda segera tercapai.
c. Kegigihan
Jangan mudah menyerah ketika menghadapi banyak tantangan
atau selalu menghadapi kegagalan karena kegigihan akan
RANSELKU TIRAMISU 2019 20
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

mendorong Anda untuk memperbaiki diri terus menerus.Seiring


dengan kualitas personal dan profesional Anda yang lebih baik,
maka suatu saat tujuan Anda pasti tercapai.
d. Mencintai diri sendiri
Setiap individu memiliki keunikan tersendiri sebab tidak
seorangpun di dunia yang sama persis segala-galanya. Lupakanlah
keinginan untuk menjadi orang lain, dengan meningkatkan
kualitas, kemampuan, dan kebaikan. Dengan begitu, kekurangan
kita tak akan lebih menonjol dibandingkan prestasi, kontribusi,
dan kemampuan yang kita miliki.
e. Terus melakukan perbaikan
Perubahan besar akan selalu berawal dari dalam diri sendiri. Ketika
Anda sudah menikmati setiap proses memperbaiki diri, berarti
Anda juga telah memiliki kemampuan menjadikan segala sesuatu
indah, membanggakan, dan membahagiakan.
3. Fokus pada pihak-pihak yang berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan, terutama dengan Kemenkeu, dapat
dibagi menjadi dua yaitu pihak internal dan eksternal. Pihak internal di
antaranya adalah atasan, bawahan, maupun teman sejawat, sedangkan pihak
eksternal adalah masyrakat yang diberi pelayanan, wajib pajak misalnya.
Kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan adalah suatukeadaan di mana
keinginan, harapan dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan
dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengukuran kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan merupakan elemen
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih
efektif. Apabila pihak-pihak yang berkepentingan merasa tidak puas terhadap
suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan
tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan
publik.
Tingkat kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pelayanan
merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim
penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pihak-pihak yang
berkepentingan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan
dampak pelayanan terhadap populasi sasaran. Dalam rangka
mengembangkan suatu mekanisme pemberian pelayanan yang memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan, perlu
mengetahui hal-hal berikut
a. Mengetahui apa yang pihak-pihak yang berkepentingan pikirkan tentang
Anda, pelayanan Anda, dan pesaing Anda.

RANSELKU TIRAMISU 2019 21


BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

b. Mengukur dan meningkatkan kinerja Anda.

c. Memanfaatkan kelemahan Anda ke dalam peluang pengembangan


sebelum orang lain memulainya.

d. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap orang tahu apa


yang mereka kerjakan.

e. Menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas dan pihak-pihak yang


berkepentingan Anda.

f. Membuat tanggung jawab personal untuk memperbaiki masalah


pelayanan pada stakeholders dalam area tertentu.

g. Menetapkan startegi dan memimpin perusahaan dalam mencapai


tujuannya. Manajemen membuat sebuah lingkungan yang mendorong
staffnya untuk secara terus-menerus melakukan peningkatan dan bekerja
untuk memberikan kepuasan stakeholder.
h. Melatih staff institusi denganefektif. Kerja tim dan keterlibatan karyawan
secara penuh menjadikan mutu sebuah kenyataan.
i. Secara terus-menerus membuat segala sesuatu lebih baik.

j. Mengambil keputusan berdasarkan fakta.


k. Menentukan urutan dan interaksi proses dan kelola semuanya sebagai
sistem.
l. Hubungan yang saling menguntungkan.

Jangan percaya kalau setiap orang yang


berkacamata itu pintar.
- Hyuuga Junpei Kuroku No Basuke -

RANSELKU TIRAMISU 2019 22


BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 9 DAN 10
SURAT DINAS
I. Pengertian Surat Dinas
Surat dinas adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu
pihak kepada pihak lain.

II. Fungsi Surat Dinas


 Wakil penulis
 Alat pengikat
 Pedoman kerja (surat putusan atau instruksi)
 Bukti tertulis (terutama surat-surat perjanjian)
 Bukti sejarah (surat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi)

III. Jenis Naskah Dinas


1. Naskah Dinas Arahan
Naskah dinas arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau
kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalam
penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap instansi pemerintah yang berupa
produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan.
Jenis Naskah Dinas Arahan
 Naskah dinas pengaturan, meliputi
a. Pedoman,
b. Petunjuk pelaksanaan,
c. Standar operasional prosedur , dan
d. Surat edaran
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
 Kepala Surat Edaran
• kepala naskah dinas
• alamat pejabat yang dituju
• tulisan SURAT EDARAN
• nomor surat edaran
• kata tentang diletakkan di bawah nomor surat edaran
• judul surat edaran diletakkan di bawah kata tentang

 Batang Tubuh Surat Edaran


1. Umum, memuat alasan tentang perlunya dibuat surat
edaran;
2. Maksud dan Tujuan, memuat maksud dan tujuan
diterbitkannya surat edaran;
3. Ruang Lingkup, memuat ruang lingkup surat edaran;

RANSELKU TIRAMISU 2019 1


BAHASA INDONESIA

4. Dasar, memuat peraturan yang menjadi dasar pembuatan


surat edaran; dan
5. Uraian Materi yang dianggap penting dan mendesak serta
dapat ditambahkan hal lain yang perlu disampaikan.

 Kaki Surat Edaran


• tempat dan tanggal penetapan;
• tanda tangan pejabat yang menetapkan;
• nama lengkap pejabat yang menetapkan;
• cap dinas yang diseuaikan dengan ketentuan; dan
• tembusan jika diperlukan.

 Naskah dinas penetapan


 Naskah dinas penugasan, meliputi
a. Instruksi
Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah berupa
petunjuk atau arahan tentang pelaksanaan kebijakan suatu peraturan
perundang-undangan.
Susunan instruksi, yaitu kepala, diktum, dan kaki.
 Kepala Instruksi
• kepala naskah dinas
• kata INSTRUKSI dan tulisan MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA atau pimpinan Unit Eselon I atau yang setara
• nomor instruksi
• kata TENTANG diletakkan di bawah nomor instuksi
• judul instruksi diletakkan di bawah kata TENTANG
• tulisan MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA atau
pimpinan unit organisasi eselon I atau pimpinan yang setara
diletakkan di bawah judul

 Diktum
1. Diktum dimulai dengan kata Dalam rangka .. . , dengan ini
memberikan instruksi yang ditulis dengan huruf awal kapital,
tanpa diakhiri dengan tanda baca titik dua (:).
2. Kata kepada dicantumkan setelah kata Dalam rangka . . . ,
dengan ini memberikan instruksi yang disejajarkan ke bawah
dengan kata Dalam rangka. Kata kepada ditulis dengan huruf
awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
diikuti dengan nama pejabat/jabatan penerima instruksi,
apabila lebih dari satu ditulis dengan angka 1, 2, 3, dan
seterusnya sesuai dengan urutan unit organisasinya
dan/atau tingkatan jabatannya;
RANSELKU TIRAMISU 2019 2
BAHASA INDONESIA

3. Kata untuk ditulis dengan huruf awal kapital diikuti dengan


substansi instruksi, bila perlu dikelompokkan dalam diktum:
KESATU, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya, yang ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital, dan diakhiri tanda baca
titik dua (:) ditempatkan sejajar di bawah kata kepada.

 Kaki Instruksi
• Kaki instruksi hampir sama dengan kaki surat edaran.
• Perbedaannya, kata Ditetapkan di (pada surat edaran)
diganti menjadi Dikeluarkan di
• Pada insruksi tidak terdapat tembusan

b. Surat perintah
Surat perintah adalah naskah dinas yang memuat tentang apa
yang harus dilakukan.
Digunakan dalam rangka penunjukan pejabat pengganti hingga
pejabat definitif ditetapkan atau kembali di tempat.
 Kepala Surat Perintah
• kepala naskah dinas
• tulisan SURAT PERINTAH di bawah kepala naskah dinas
• nomor surat perintah

 Batang Tubuh Surat Perintah


1. Konsiderans, meliputi dasar pertimbangan, landasan yang
memuat alasan ditetapkannya surat perintah
2. Diktum, dimulai dengan kata memberi perintah:... diikuti
kata kepada ... serta nama dan jabatan pegawai yang
mendapat tugas.
3. Di bawah kata kepada ditulis untuk disertai perintah yang
harus dilaksanakan.

 Kaki Surat Perintah


• tempat dan tanggal penetapan;
• nama jabatan pejabat yang menetapkan diikuti koma
• tanda tangan pejabat yang menetapkan;
• nama lengkap pejabat yang menetapkan
• cap dinas ; dan
• tembusan (jika diperlukan).

c. Surat tugas
Surat tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan
RANSELKU TIRAMISU 2019 3
BAHASA INDONESIA

kepada bawahan untuk melaksanakan tugas dan fungsi atau kegiatan


lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam jangka
waktu tertentu.
 Kepala Surat Tugas
• kepala naskah dinas
• tulisan SURAT TUGAS yang diletakkan di bawah kepala
naskah dinas
• nomor surat tugas

 Batang Tubuh Surat Tugas


1. Alasan penugasan diikuti dengan kata menugasi para
pejabat pegawai yang mendapat tugas · (nama, NIP,
pangkat/golongan, dan jabatan).
2. Di bawahnya memuat tugas yang harus dilaksanakan serta
jangka waktu pelaksanaan kegiatan;
3. Penutup memuat perintah pelaksanaan tugas,
menyampaikan laporan

 Kaki Surat Tugas


• tempat dan tanggal penetapan surat tugas;
• nama jabatan pejabat yang menandatangani surat tugas
diakhiri dengan tanda baca koma
• tanda tangan pejabat yang memberi tugas ;
• nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas
• cap dinas
• tembusan (jika diperlukan) .

2. Naskah Dinas Korespondensi


 Naskah Dinas Korespondensi Internal
a. Nota Dinas
Nota dinas adalah naskah dinas internal di lingkungan unit kerja
yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan tanggung jawab jabatan/kedinasan
yang ditujukan kepada pejabat lain di lingkup internal unit
organisasi yang bersangkutan guna menyampaikan laporan,
pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian
pendapat kepada pejabat lain.
Nota dinas memuat hal yang bersifat rutin; berupa catatan
ringkas dan lengkap; dan dapat langsung dijawab dengan disposisi
oleh pejabat yang dituju.
Nota dinas tidak boleh digunakan untuk membuat putusan
mutasi pegawai.
RANSELKU TIRAMISU 2019 4
BAHASA INDONESIA

Nota dinas digunakan untuk komunikasi dari bawahan kepada


atasan atau antarpejabat yang setingkat atau dari atasan kepada
bawahan.
 Kepala Nota Dinas

 Alinea Pembuka Nota Dinas


Alinea pembuka memuat uraian gagasan dari pengirim nota
dinas agar dibaca, dipahami, dipelajari, dan sampai dengan diterima
atau ditolak oleh penerima nota dinas.
 Alinea Isi Nota Dinas
1. Pembahasan
a. Dasar pertimbangan (data, informasi, dan fakta), analisis,
dan akibat/ implikasi yang timbul selanjutnya
b. Ketaatan/kepatuhan kepada ketentuan aturan yang
berlaku, yaitu memuat uraian tentang ketentuan peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dalam
menjalankan kewenangan serta tugas dan fungsi
c. Analisis risiko, yaitu memuat uraian jenis risiko yang
mungkin timbul, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi
sebagai akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau
kejadian yang akan datang serta mitigasi terhadap risiko
tersebut

2. Pendapat, yaitu memuat uraian pikiran/anggapan, buah


pemikiran tentang suatu hal, tindakan yang mungkin atau
pemecahan masalah, simpulan, pilihan cara dapat dilakukan
3. Rekomendasi, yaitu memuat uraian permintaan perhatian,
menganjurkan, saran, dan usul tindakan yang perlu
dilakukan

 Alinea Penutup

Memuat kalimat penutup yang singkat, padat, dan jelas.


 Kaki Nota Dinas
RANSELKU TIRAMISU 2019 5
BAHASA INDONESIA

• nama jabatan penandatangan nota dinas tidak perlu


dicantumkan apabila nama jabatan penandatangan sama
dengan nama pengirim, tetapi apabila menggunakan untuk
beliau (u. b . ) , atas nama (a. n . ) , pelaksana tugas (Plt . )
atau pelaksana harian (Plh . ) , nama jabatan penandatangan
perlu dicantumkan
• tanda tangan pejabat;
• nama lengkap penandatangan nota dinas
• nota dinas tidak dibubuhi cap dinas
• tembusan (jika diperlukan) .

b. Memorandum
 Naskah Dinas Korespondensi Eksternal
a. Surat Dinas
Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi atau pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan
berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian
naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak
lain di luar organisasi yang bersangkutan.
 Kepala

 Batang Tubuh

 Kaki

RANSELKU TIRAMISU 2019 6


BAHASA INDONESIA

b. Surat Undangan
Surat undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan
kepada pejabat, pegawai, dan/atau pihak terkait lainnya untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, misalnya rapat,
upacara, dan pertemuan .
Untuk kebutuhan khusus, misalnya acara sosialisasi dan ramah
tamah dapat menggunakan kartu undangan dengan ukuran kertas
A5 .
 Kepala Surat Undangan

 Batang Tubuh Surat Undangan


a. Alinea pembuka
b. Alinea isi yang terdiri atas hari, tanggal, pukul, tempat, dan acara
c. Alinea penutup
 Lampiran Surat Undangan

3. Naskah Dinas Khusus


 Notula
Notula merupakan catatan singkat (ringkas) mengenai jalannya
persidangan rapat serta hal yang dibicarakan dan diputuskan.

RANSELKU TIRAMISU 2019 7


BAHASA INDONESIA

Notula dibuat dan ditandatangani oleh notulis dan atasan yang


mengikuti rapat.
 Kepala Notula

 Batang Tubuh
1. Dasar berisi surat undangan yang mendasari pelaksanaan
rapat.
2. Waktu dan Tempat berisi waktu dan tempat pelaksanaan
rapat.
3. Agenda berisi pokok pembahasan rapat secara singkat.
4. Peserta berisi daftar peserta.
5. Pelaksanaan Rapat berisi uraian mengenai pembukaan,
pembahasan, dan simpulan.

 Kaki Notula

 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Notula


Notula disampaikan kepada para peserta rapat dengan naskah
dinas korespondensi internal atau eksternal.

IV. Format Surat Dinas


1. Kepala Surat
Ini merupakan bagian awal dan teratas dari surat dinas. Memiliki fungsi menjelaskan
dari mana instansi yang mengeluarkan surat tersebut. Bentuk kop surat biasanya
terdiri dari logo instansi, alamat instansi, no telpon, dan nama instansi.

RANSELKU TIRAMISU 2019 8


BAHASA INDONESIA

2. Tanggal Surat
Menunjukan kapan surat dibuat, untuk surat yang sudah ber kop surat penulisan
tanggalnya sebagia berikut:
Tanpa Kop Surat Dengan Kop Surat
Jakarta, 15 Mei 2017 15 Mei 2017

3. Nomor Surat
 Penomoran Naskah Dinas digunakan untuk mendapatkan kejelasan dan
kemudahan dalam mengenali suatu Naskah Dinas.
 Penomoran Naskah Dinas sebagaimana dimaksud pada terdiri atas:
 kode Naskah Dinas; dan
 kode unit organisasi.
 Kode Naskah Dinas dank ode unit organisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibuat dalam bentuk huruf dan angka sebagai tanda pengenal dan
identifikasi terhadap jenis Naskah Dinas dan unit organisasi yang
menerbitkan.
4. Sifat Surat
 Sifat Naskah Dinas Berdasarkan Tingkat Keamanan
 Sangat Rahasia (SR) : Jika diketahui pihak tidak berhak,
membahayakan NKRI
 Rahasia (R) : Jika diketahui pihak tidak berhak, negara dirugikan
 Terbatas (T) : Jika diketahui pihak tidak berhak, tusi kementerian
akan terganggu
 Biasa (B) : Jika tidak termasuk dalam ketentuan SR, R, dan T
 Sifat Naskah Dinas Berdasarkan Kecepatan Penyampaian
 Sangat Segera (SR) : disampaikan maksimal 24 jam hari kerja
 Segera (S) : disampaikan 2 x 24 jam kerja
 Biasa (B) : disampaikan maksimal 3 x 24 jam hari kerja
5. Lampiran
Menunjukkan lampiran yang ada dalam surat.
6. Hal Surat
Menunjukkan maksud atau tujuan dari surat.
7. Alamat Tujuan

Naskah dinas ditujukan kepada nama jabatan pada unit organisasi yang dituju.
Naskah dinas tidak dapat ditujukan kepada identitas yang tidak individual,
misalnya kantor, kementerian, lembaga, dan sebagainya.
Naskah Dinas yang ditujukan kepada pejabat pemerintah/pejabat negara ditulis
dengan urutan
 nama jabatan,
 alamat, dan
RANSELKU TIRAMISU 2019 9
BAHASA INDONESIA

 kota diikuti kode pos.

Apabila orang yang kita tuju memiliki jabatan maka yang ditulis adalah jabatannya.
Misal kita akan mengirimkan surat ke Menteri Keuangan, maka penulisan alamat
yang benar adalah sebagai berikut :
BENAR SALAH

Yth. Menteri Keuangan Republik Yth. Sri Mulyani Indrawati


Indonesia Jalan Dr. Wahidin Nomor 1
Jalan Dr. Wahidin Nomor 1 Jakarta 10710
Jakarta 10710

8. Salam Pembuka
Contoh : Dengan hormat
9. Paragraf Pembuka
 Sehubungan dengan surat Saudara tanggal …, Nomor …, tentang syarat-
syarat sayembara, kami beri tahukan hal-hal berikut.
 Sesuai dengan pembicaraan kita minggu yang lalu, bersama ini kami
sampaikan kepada Saudara daftar buku terbitan kami tahun ini.
 Berkenaan dengan surat Saudara tanggal …, Nomor …, tentang
penataran penyuluhan, kami beritahukan bahwa …
 Sehubungan dengan pertanyaan Anda tentang arti pelindungan dan
perlindungan melalui surat tanggal …, kami ingin menanggapinya sebagai
berikut.
10. Paragraf Isi
Bagian surat ini memuat sesuatu yang akan disampaikan, diberitakan, dinyatakan,
atau dimintakan kepada penerima surat.
11. Paragraf Penutup
 Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
 Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
 Kami berharap agar kerja sama kita membuahkan hasil yang baik dan
berkembang terus.
 Kami berharap agar jawaban Saudara tentang kesediaan menjadi
pemakalah dalam seminar tersebut dapat kami terima dalam waktu yang
tidak terlalu lama.
12. Salam Penutup
Contoh : Salam takzim, Salam kami, Hormat kami, Wasalam.
13. Tanda Tangan
14. Nama
15. Tembusan
Tembusan adalah pihak-pihak yang mendapat salinan surat selain yang dialamatkan.
RANSELKU TIRAMISU 2019 10
BAHASA INDONESIA

Contoh :
Tembusan:
1. Dirjen Kebudayaan
2. Kepala Biro Kepegawaian
3. Kepala Biro Perencanaan
16. Aturan Lain
 Batas Tepi

1 cm dari kepala naskah dinas dan 2 cm dari jika tanpa kepala naskah
dinas
2 cm dari tepi bawah kertas
2,5 cm dari tepi kiri kertas
2 c m dari tepi kanan kertas

 Paragraf
Pemaragrafan naskah dinas ditandai dengan takuk, yaitu ± 6 ketuk atau spasi.
 Huruf
 Naskah dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 7, 9, 11
, dan 13 (untuk penggunaan komputer) atau huruf Pica apabila
menggunakan mesin ketik elektronik.
 Jenis huruf sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku untuk
naskah dinas berupa peraturan dan keputusan termasuk lampiran
dari peraturan atau keputusan.

 Warna Tinta
 Tinta yang digunakan untuk penulisan naskah dinas berwarna
hitam.
 Tinta untuk penandatanganan naskah dinas berwarna hitam atau
biru tua.
 Tinta warna merah hanya digunakan untuk penulisan tingkat
keamanan surat rahasia dan sangat rahasia.
 Tinta warna ungu digunakan untuk cap dinas.

 Kata Sambung
 Kata sambung merupakan kata yang digunakan sebagai tanda
bahwa teks masih berlanj ut pada halaman berikutnya
 Ditulis pada akhir setiap halaman pada baris terakhir teks di sudut
kanan bawah halaman dengan urutan kata penyambung dan tiga
buah titik.
 Kata sambung diambil persis sama dari kata pertama halaman
berikutnya.
 Kata sambung tidak berlaku untuk naskah dinas berupa peraturan
RANSELKU TIRAMISU 2019 11
BAHASA INDONESIA

dan keputusan.
Contoh:

 Kode Petunjuk
 Terletak di pojok kiri bawah surat
 Berisi informasi unit penandatangan, konseptor, dan tahun surat

Contoh :

V. Bahasa Dalam Surat Dinas


 Padat
 Jelas
 Santun

Mereka bilang impian saya terlalu besar,


saya bilang mereka berfikir terlalu kecil.
-anonim-

RANSELKU TIRAMISU 2019 12


BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 11 DAN 12
KARYA TULIS TUGAS AKHIR

I. Format Karya Tulis

(a) Bagian pendahuluan.


Bagian pendahuluan terdiri dari:

1. halaman judul;

2. halaman persetujuan;

3. pernyataan lulus dari tim penilai;

4. pernyataan keaslian;

5. kata pengantar;

6. daftar isi;

7. daftar gambar/grafik, bila ada;

8. daftar tabel, bila ada;

9. daftar lampiran, bila ada.


Daftar tabel, gambar, atau lampiran diperiukan jika terdapat tiga atau
lebih tabel, gambar, atau lampiran.

(b) Batang tubuh.

1. Bab I

merupakan bab pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang


atau alasan pemilihan pokok bahasan. Terdiri dari latar belakang , tujuan
penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
2. Bab II

menguraikan permasalahan yang dikaji, dibahas, atau dianalisis.


3. Bab III

berisi pembahasan dan analisis atas Bab II.


4. Bab IV

mengemukakan simpulan yang dapat ditarik dan uraian pada bab-bab


sebelumnya.

RANSELKU TIRAMISU 2019 13


BAHASA INDONESIA

(c) Bagian penutup.


Bagian Penutup terdiri dari:

1. daftar pustaka atau referensi;

2. lampiran-lampiran, termasuk kuesioner pada penelitian;

3. surat keterangan penelitian;

II. Penulisan Karya Tulis

Ada lima tahap dalam penyusunan karya tulis, yaitu :


1. Tahap persiapan,

(a) pemilihan topik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik :


1. Topik yang dipilih berada di sekitar kita;
2. Topik yang dipilih menarik perhatian kita;
3. Topik yang dipilih terpusat pada suatu lingkup yang sempit dan terbatas;
4. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif;
5. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya; dan
6. Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
(b) penentuan judul

Judul boleh panjang, tetapi harus berbentuk frasa, bukan berbentuk kalimat.
(c) pembuatan kerangka karangan/ragangan

1. Menentukan judul bab dan subbab.

2. Menjabarkan judul bab dan subbab menjadi bagian-bagian yang lebih


detail dengan bertanya, “Masalah apa saja yang dapat dibicarakan di
bawah judul bab dan subbab tersebut

2. Tahap pengumpulan data,

a. Pencarian data dari bahan bacaan, seperti buku, majalah, dan surat kabar.

b. Pengumpulan data dari pihak-pihak yang berkaitan atau paham dengan


topik.

c. Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti.

d. Percobaan dan pengujian di lapangan atau laboratorium.

3. Tahap pengorganisasian dan pengonsepan,


RANSELKU TIRAMISU 2019 14
BAHASA INDONESIA

a. Pengelompokan bahan, yaitu memilah bagian-bagian mana yang akan


didahulukan.

b. Pengonsepan, yaitu penulisan awal bagian demi bagian yang sudah


dikelompokkan.

4. Tahap pemeriksaan/penyuntingan konsep,

Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan adalah membaca dan mengecek kembali
naskah yang sudah dikonsep serta menyunting bahasa. Yang kurang lengkap
dilengkapi dan yang kurang relevan dibuang atau diganti .

5. Tahap penyajian/pengetikan.

Setelah disunting, naskah yang sudah lengkap diketik rapi sesuai dengan
ketentuan yang ada. Ketentuaan itu, antara lain, jenis huruf dan ukurannya,
jarak margin kertas, spasi antarbaris, jenis dan ukuran kertas, tertib penulisan
karya ilmiah yang menyangkut cacatan kaki, kutipan, dan daftar pustaka.
Berikut merupakan cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka :
1. Penulisan kutipan

(a) Kutipan langsung

Merupakan penulisan kutipan dengan cara menyalin secara persis


dengan aslinya, baik dari kata yang digunakan, ejaan, dan tanda
bacanya.
1. Kutipan langsung kurang dari empat baris

Cara menulisnya dengan ditempatkan di dalam teks di antara tanda


petik. Contoh :
Menurut Skousen dkk. (2001:757) ,”Deviden adalah
pendistribusian laba secara proporsional kepada para
pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya.”

RANSELKU TIRAMISU 2019 15


BAHASA INDONESIA

2. Kutipan langsung empat baris atau lebih

Cara menulisnya dengan ditempatkan di bawah baris terakhir teks


yang mendahuluinya (sama dengan paragraf baru). Contoh :

Menurut American Accounting Association Committee dalam


Basic Audit Concepts (1991:2), pengertian audit adalah sebagai
berikut.

Suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh


dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan pernyataan
mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai
tingkat kesesuaian antar pernyataan tersebut dan kriteria yang
telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan

(b) Kutipan tidak langsung

Merupakan penulisan kutipan dengan mengutip gagasannya saja yang


kemudian diungkapkan dengan kata-kata dan gaya sendiri serta
diusahakan sependek mungkin. Cara menulisnya sama seperti teks
yang lain (dua spasi). Contoh :

Nuklir memang membahayakan umat manusia jika tidak dikelola


secara benar. Namun, nuklir juga banyak manfaatnya, seperti
untuk pembangkit listrik. Bahkan, nuklir juga dapat dimanfaatkan
untuk membangun kekuatan militer. Senada dengan itu, Warsito
(1983:43) mengatakan bahwa menurut beberapa teori senjata
nuklir dapat menetralisasi kesenjangan kekuatan militer suatu
negara.

2. Penulisan catatan kaki

Merupakan catatan yang memberikan keterangan tambahan yang tidak


berasal dari sumber pustaka (keterangan penjelas yang dibuat oleh penulis
sendiri atau diperoleh dari wawancara dengan seeorang). Cara penulisan
catatan kaki :
 Di dalam teks tempatkan langsung nomor di belakang huruf
terakhir dari pernyataan yang diberi catatan dengan menaikkan
setengah spasi.

 Catatan kaki ditempatkan pada bagian bawah teks pada halaman


yang sama

RANSELKU TIRAMISU 2019 16


BAHASA INDONESIA

Contoh :
Selanjutnya, dikatakan bahwa apabila seseorang telah
ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata tidak cukup bukti
bahwa yang bersangkutan melanggar hukum, praperadilan1)
harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.
----------------------
1)
Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah
atau tidaknya suatu penangkapan dan penahanan terhadap seseorang.

3. Penulisan daftar pustaka

Daftar buku, majalah, artikel dalam majalah/surat kabar/antologi/internet yang


digunakan sebagai rujukan dalam pengumpulan data, analisis data, dan
penyusunan laporan. Cara penulisan daftar pustaka ada beberapa macam :
(a) Buku sebagai acuan

Urutan penulisannya :
1. Nama pengarang (dibalik susunannya)
2. Tahun terbit (diikuti titik)
3. Judul buku (dicetak miring)
4. Tempat terbit (nama kota)
5. Nama penerbit (diawali titik dua)

Satu Penulis
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melalui
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dua sampai dengan tiga penulis


Idriyantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi
Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Lebih dari tiga penulis (Nama penulis pertama + dkk. atau et al.)
Nelson, Miriam E. dkk. 2003. Strong Women and Men Beat Arthritis Strong
Women and Men Beat Rematik. New York: Perigee.

(b) Majalah sebagai acuan

Urutan penulisannya :
1. Nama pengarang
2. Tahun terbit (diikuti titik)
3. Judul artikel (diapit tanda petik “...”)
4. Nama majalah (diawali kata dalam)
5. Tahun terbit/bulan terbit
6. Nomor halaman
RANSELKU TIRAMISU 2019 17
BAHASA INDONESIA

7. Tempat terbit (jika diketahui)

Contoh :
Hermi. 2004. “Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi
terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Perdagangan
Besar Barang Produksi di Bursa Efek Jakarta pada Periode
1999--2002”. Dalam Media Riset Akuntansi, Auditing, dan
Informasi Vol. 4 No. 3, September, hlm. 247—258.

(c) Surat kabar sebagai acuan

Urutan penulisannya :
1. Nama Pengarang

2. Tahun Terbit

3. Judul Artikel

4. Nama Surat Kabar

5. Tanggal Terbit

6. Tempat Terbit

Contoh :
Swasono, Sri Edi. 1998. “Ekonomi Indonesia Pasca-Soeharto”.
Dalam Kompas, 17 Juli 1998. Jakarta.

(d) Antologi sebagai acuan

Antologi merupakan kumpulan karya tulis. Urutan penulisannya :


1. Nama pengarang
2. Tahun terbit karangan
3. Judul artikel/karangan
4. Nama penghimpun/editor
5. Tahun terbit antologi
6. Judul Antologi
7. Nomor halaman (opsional)
8. Tempat terbit
9. Nama penerbit

RANSELKU TIRAMISU 2019 18


BAHASA INDONESIA

Contoh :
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”.
Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

(e) Laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi sebagai bahan rujukan

Contoh :
Sagala, Dewi Natalia. 2006. “Pengaruh Earnings dan Arus Kas
Operasi terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi.
Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(f) Buku terjemahan

Contoh :
Salim, Agus. 2006. Penulisan Makalah Ilmiah dan Laporan.
Diterjemahkan dari W.P. Jones. 2000. Writing Scientific
Papers and Reports. Jakarta: Djambatan.
Djakman, Chaerul D. dan Dwi Sulisyorini. 2000. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan, Edisi ketujuh, Buku II.
Diterjemahkan dari Arthur J. Keown et al. Basic Financial
Management. Jakarta: PT Salemba EmpatManagement.
Jakarta: PT Salemba Empat.

(g) Sumber elektronik

Merupakan artikel yg tersedia dalam internet, CD, e-book. Urutan


penulisan :
1. Nama penulis
2. Tahun
3. Judul artikel
4. Alamat laman (website)
5. Waktu unduh

Contoh :
Bezlova , Antoaneta. 2001."China to Formalize One-Child Policy."
Asia Times Online. 24 May 2001. Diunduh dari
http://www.atimes.com/china/CE24Ad02.html /10/10/2005.

Contoh soal :
1. Djiwandoro M. Soenardi. 1996, Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung”ITB Bandung

RANSELKU TIRAMISU 2019 19


BAHASA INDONESIA

Kesalahan yang terjadi pada keterangan daftar pustaka diatas adalah..


a. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda bagi, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda titik bagi, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf
tebal (bold), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda tanya

b. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda koma, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda titik, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf miring
(Italic), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda titik

c. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda seru, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda titik, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf tebal
(bold), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda titik

d. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda titik, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda bagi, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf garis
bawah (underline), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda seru

Jawaban : B

Maunya sih rebahan terus,


tapi kok udah mau UAS aja

RANSELKU TIRAMISU 2019 20


BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 13 :
KETERAMPILAN BERBAHASA LISAN : BERPIDATO

I. Hakikat Berpidato

Pidato adalah penyampaian pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada
khalayak ramai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato yaitu sebagai
berikut :
1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa dia mampu meyakinkan orang lain;

2. Memiliki pengetahuan yang luas atau menguasai materi dengan baik;

3. Memiliki perbendaharaan kata yang cukup supaya lancar dalam


menyampaikan informasi;

4. Melakukan pelatihan yang intensif.

II. Santun Berpidato

Etika atau tata krama dalam berpidato yaitu sebagai berikut :


1. Berpakaian rapi dan bersih tetapi tidak bergaya pamer (misal : perhiasan atau
aksesoris yang berlebihan);

2. Menggunakan kata-kata yang sopan, tidak terkesan angkuh, dan menyelingi


pidato yang panjang dengan humor;

3. Tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan;

4. Tidak perlu merasa rendah diri meskipun berpidato di hadapan orang-orang


terkemuka;

5. Harus menjaga jangan sampai ucapan kita menyinggung martabat suatu


agama;

6. Menggunakan kata-kata dan kalimat sederhana yang mudah dimengerti saat


berpidato di hadapan masyarakat awam.

Sebelum memberikan pidato di depan umum, sebaiknya melakukan persiapan berikut


ini :
1. Menentukan topik dan tujuan;

2. Menganalisis pendengar dan situasi;

3. Memilih dan menyempitkan topik;

4. Mengumpulkan bahan;
RANSELKU TIRAMISU 2019 21
BAHASA INDONESIA

5. Membuat kerangka uraian;

6. Menguraikan secara mendetail;

7. Melatih dengan suara nyaring.

RANSELKU TIRAMISU 2019 22


BAHASA INDONESIA

III. Bagian-bagian dalam Pidato

No.Bagian Isi
a) Salam pembuka dan sapaan kepada hadirin;
1. Bagian Pengantar b) Pendahuluan (ucapan terima kasih, ungkapan
kegembiraan, ungkapan rasa syukur).
a) Merupakan inti pidato;
2. Bagian Isi b) Menjadi fokus utama (pokok permasalahan)
dalam pidato.
a) Menyampaikan simpulan atau rangkuman isi
pidato supaya mudah diingat pendengar;
b) Mengulang tema;
c) Memberikan ilustrasi atau cerita;
3. Bagian Penutup
d) Menyampaikan harapan (anjuran/ imbauan/
ajakan kepada pendengar);
e) Memberikan gambaran masa depan;
f) Menyampaikan salam penutup.

Pengantar yang menarik pendengar yaitu :


1. Mengemukakan pernyataan yang mengejutkan atau luar biasa;

2. Mengajukan pertanyaan;

3. Mengacu pada hal yang pribadi;

4. Menggunakan kutipan;

5. Mengemukakan cerita anekdot.

RANSELKU TIRAMISU 2019 23


BAHASA INDONESIA

IV. Menguraikan Pidato

Berdasarkan tujuan :
1. Menghibur

2. Memberi tahu

3. Mengajak

Berdasarkan situasi :
1. Pidato resmi

2. Pidato setengah resmi

3. Pidato tidak resmi

Berdasarkan pendekatan :
1. Intelektual

2. Moral

3. Emosional

V. Menutup Pidato

1. Menyingkat atau menyimpulkan.

2. Memuji pendengar.

3. Menyampaikan ungkapan-ungkapan yang lucu.

4. Menyampaikan ungkapan-ungkapan yang terkenal.

5. Meminta pendengar untuk bertindak.

6. Melantunkan pantun.

RANSELKU TIRAMISU 2019 24


BAHASA INDONESIA

Soal
Uraikan jenis-jenis pidato berdasarkan tujuan dan situasinya!

Jangan biarkan moodmu


yang mengendalikan
pencapaian dalam hari-hari
hidupmu.

- Jeni Karay -

RANSELKU TIRAMISU 2019 25


BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 14 :
KETERAMPILAN BERBAHASA LISAN : BERDISKUSI

I. Hakikat Berdiskusi

Diskusi adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam
kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian,
kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Adapun syarat-syarat diskusi yaitu sebagai berikut :
1. Ada masalah yang dibicarakan;

2. Ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi;

3. Ada peserta sebagai anggota diskusi;

4. Setiap anggota mengemukakan pendapatnya dengan teratur;

5. Putusan atau simpulan (jika ada) disetujui oleh semua anggota.

Hal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah untuk diskusi ialah :
1. Menarik perhatian (aktual, bermanfaat, dan langka);

2. Mengandung nilai diskusi (bukan hanya ya atau tidak);

3. Membutuhkan pertimbangan yang matang.

II. Manfaat Berdiskusi

1. Memahami dan memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan secara


perseorangan.

2. Menetapkan kesepakatan tertentu.

3. Melihat gagasan-gagasan terbaik sebagai pemikiran bersama.

4. Menerima sesuatu yang tidak mungkin diperoleh hanya dari membaca atau
mendengarkan ceramah.

5. Mengembangkan potensi kepemimpinan seseorang.

III. Santun dalam Berdiskusi

Dalam diskusi terdapat ketentuan yang mesti dipatuhi. Ketentuan itu berkaitan
dengan tata krama yang lazimnya disebut santun berdiskusi. Beberapa hal yang
RANSELKU TIRAMISU 2019 26
BAHASA INDONESIA

merupakan santun diskusi itu adalah :


1. Moderator tidak boleh memihak dan harus bertindak adil terhadap semua
peserta;

2. Moderator tidak boleh menguasai seluruh jalannya diskusi dan harus


memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta;

3. Moderator tidak boleh mengkritik ataupun memuji seseorang peserta karena


ia harus bertindak adil dan bijaksana;

4. Setiap peserta diskusi harus dapat menghargai orang lain berbicara atau
berpendapat sehingga tidak memotong pembicaraan sekalipun kurang
sependapat dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain;

5. Setiap peserta diskusi harus mematuhi tata tertib diskusi dan mengendalikan
pembahasannya sehingga pembicaraannya relevan dengan topik dan tidak
melenceng dari tema atau tujuan diskusi;

6. Setiap peserta diskusi harus patuh kepada moderator sehingga ia baru


berbicara setelah dipersilahkan oleh moderator;

7. Jika peserta diskusi kurang sependapat dengan peserta lain, ia tidak boleh
menolak secara kasar sehingga keberatan terhadap pendapat peserta lain
disampaikan dengan kata-kata yang sopan dan tidak menyakiti hati disertai
argumentasi yang logis dan meyakinkan;

8. Setiap peserta harus mau berlapang dada dalam menerima hasil diskusi.

IV. Jenis-jenis Diskusi

1. Diskusi Kelompok

a) Jumlah peserta sekitar sepuluh orang.

b) Masalah yang dibicarakan sederhana.

c) Salah seorang menjadi pemimpin diskusi.

2. Diskusi Panel

a) Melibatkan beberapa panelis yang mnempunyai keahlian dalam bidang


masing-masing.

b) Para panelis bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya


mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar.

c) Diskusi dipimpin oleh seorang moderator.


RANSELKU TIRAMISU 2019 27
BAHASA INDONESIA

d) Pendengar diberi kesempatan untuk berbicara.

3. Simposium

Simposium adalah suatu pertemuan dengan beberapa pembicara mengemukakan


pidato singkat tentang topik atau tentang beberapa aspek dari topik yang
sama.
a) Pemrasaran harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah
yang disorot dari sudut keahlian masing-masing.

b) Masalah yang dibahas mempunyai lingkup yang luas sehingga perlu


ditinjau dari berbagai sudut/aspek ilmu untuk memperoleh
perbandingan.

c) Dapat diadakan sanggahan umum terhadap suatu prasaran.

d) Peserta dapat menyampaikan pendapat secara langsung melalui


moderator.

e) Tidak diambil suatu simpulan.

4. Seminar

Seminar adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah tertentu dengan


prasaran dan tanggapan melalui suatu diskusi di bawah pimpinan ahli (guru
besar, pakar, dsb.) untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai
masalah tersebut. Ruang lingkup masalah yang dibahas terbatas dan tertentu
dan pada akhir seminar dihasilkan simpulan atau putusan.

5. Lokakarya (Workshop)

Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah
praktis atau bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya.
a) Masalah yang dibahas mempunyai ruang lingkup terbatas/tertentu dan
dikupas secara mendalam.

b) Peserta berasal dari orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut.

c) Masalah dibahas mulai prasaran, tanggapan, dan diskusi secara


mendalam jika perlu disertai peragaan atau demonstrasi.

d) Biasanya diikuti oleh orang-oang yang seprofesi.

e) Biasanya diadakan untuk mengevaluasi suatu proyek yang sudah


dilaksanakan.

RANSELKU TIRAMISU 2019 28


BAHASA INDONESIA

f) Biasanya diadakan untuk melakukan pembaharuan sesuai dengan


kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

g) Biasanya diadakan untuk bertukar pengalaman dengan tujuan untuk


meningkatkan kemampuan kerja.

6. Konferensi

Konferensi adalah pembicaraan, rapat, musyawarah, atau pertemuan (antara


wakil beberapa negara) untuk berunding, bertukar pendapat, atau membahas
suatu masalah yang dihadapi bersama demi kepentingan bersama. Konferensi
diadakan apabila muncul masalah serius yang perlu segera ditangani.

7. Kongres

Kongres atau rapat besar atau istilah lainnya muktamar adalah pertemuan besar
para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan
mengambil keputusan mengenai berbagai masalah. Peserta kongres ini
biasanya mencapai ratusan bahkan sampai ribuan orang yang berasal dari
berbagai unsure atau cabang.

8. Rapat Kerja

Rapat kerja merupakan pertemuan wakil-wakil pejabat suatu instansi untuk


membahas masalah yang berkaitan dengan tugas atau fungsi instansi
tersebut. Masalah yang dibahas adalah program kerja yang akan dilaksanakan.
Rapat kerja biasanya dipimpin oleh kepala instansi yang menyelenggarakan
rapat tersebut.

9. Kolokium

Kolokium merupakan pertemuan keahlian. Kolokium tidak diawali dengan pidato


singkat seperti pada simposium. Para pakar yang diundang hanya memberi
jawaban atas pertanyaan peserta tentang topik yang ditentukan.

10. Sarasehan

Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan


pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang
tertentu.
a) Merupakan model diskusi yang sifatnya mendekati santai.

b) Biasanya peserta duduk lesehan di lantai.

RANSELKU TIRAMISU 2019 29


BAHASA INDONESIA

V. Peran (Role) dalam Diskusi

1. Pemimpin Diskusi (Moderator)

a) Mengarahkan acara.

b) Mengumumkan masalah yang akan didiskusikan.

c) Menjelaskan tujuan dan maksud diskusi.

d) Mengumumkan tata tertib.

e) Membuka acara, menentukan acara yg akan dilaksanakan, siapa yg


akan berbicara, memperkenalkan pembicara, menentukan lamanya
pembicaraan.

f) Menjamin kelangsungan, kelancaran, dan ketertiban diskusi


(memegang kendali pelaksanaan acara).

g) Memberi kesempatan kepada semua peserta.

h) Menjaga agar minat peserta tetap besar (memberikan stimulans atau


dorongan dan ajakan agar peserta betul-betul mengambil bagian
dalam diskusi).

i) Menjaga agar diskusi bergerak maju.

j) Membuat catatan selama diskusi.

k) Menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan serta


mengumumkan hasil diskusi .

l) Menutup acara.

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemimpin diskusi yaitu :


a) Mempunyai perhatian yang penuh terhadap topik diskusi;

b) Mempunyai pengetahuan yang luas tentang topik diskusi;

c) Berwibawa dan tidak memihak;

d) Harus dapat merangsang diskusi jika terjadi kemacetan;

e) Memperingatkan anggotanya jika menyimpang dari topik


pembicaraan;

f) Jujur terhadap apa yang tidak diketahui;

RANSELKU TIRAMISU 2019 30


BAHASA INDONESIA

g) Membatasi anggota yang terlalu banyak bicara;

h) Bersikap bersahabat;

i) Menjadi pendengar yang baik;

j) Berpikiran terbuka;

k) Mengerti maksud di balik sifat dan sikap peserta;

l) Peka terhadap aksi dan reaksi peserta.

2. Sekretaris Diskusi

a) Mencatat nama peserta dan pertanyaannya.

b) Mencatat hal-hal khusus yang timbul.

c) Membacakan/melaporkan kesepakatan diskusi bila diminta.

d) Membuat simpulan sementara hasil diskusi.

e) Membuat laporan lengkap setelah diskusi usai.

3. Peserta Diskusi

a) Memikirkan lebih dahulu masalah yang didiskusikan.

b) Mempelajari masalah dari berbagai sumber.

c) Mempelajari kembali keterangan yang sudah diperoleh.

d) Melatih diri menyampaikan pendapat.

e) Menyiapkan mental.

Tidak semua yang kita


inginkan harus terjadi
seketika. Kita tidak hidup di
dunia dongeng.

- Tere Liye -

RANSELKU TIRAMISU 2019 31


BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 15
PROTOKOLER

I. Pengertian Pewara, Protokol, dan Protokoler

Pewara adalah pembawa acara dalam suatu acara, pertemuan, dan sebagainya yang
merujuk pada acara kenegaraan dan acara resmi. Protokol menurut KBBI adalah tata cara
(upacara dan sebagainya) yang secara internasional berlaku dalam hubungan diplomatik.
Protokoler menurut KBBI artinya berhubungan dengan protokol.
II. Jenis

1. MC (Master of Ceremony)

Pemandu acara informal.


2. Pewara

Pemandu acara formal.


3. Host

Sebutan umum bagi pembawa acara, khususnya acara radio dan televisi.
4. Presenter

Orang yang menampilkan sebuah acara atau pertunjukan.


5. Moderator

Orang yang memimpin, mengatur, dan memandu jalannya acara diskusi, dialog, debat,
seminar, workshop, atau lokakarya.
6. Penyiar

Orang yang memandu acara siaran radio dan televisi.


7. Announcer

Orang yang bertugas mengumumkan berbagai informasi.

RANSELKU TIRAMISU 2019 32


BAHASA INDONESIA

III. Sikap

1. Murah senyum, tetapi wajar

2. Sebaiknya memegang kertas catatan

3. Berdiri secara benar (tidak memasukkan tangan ke saku atau di belakang)

4. Tidak mengambil posisi duduk yang sejajar dengan hadirin

5. Tidak menyalami tamu yang baru turun dari podium.

6. Tidak batuk di depan pengeras suara.

7. Tidak menggunakan hesitasi, seperti “e…” atau “anu …”.

8. Tidak berpegang pada pengeras suara yang sudah berstandar.

9. Tidak berbicara saat hadirin sedang bertepuk tangan.

10. Tidak mengomentari pidato atau sambutan yang baru diberikan.

IV. Bahasa

Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan situasi (siapa audiennya, dimana tempatnya,
dan apa acaranya)
V. Contoh Soal

Bagaimanakah sikap seorang pewara ketika membawakan suatu acara?

Manusia adalah makhluk yang


perkasa karena kita bisa
memiliki kemampuan untuk
mengubah diri kita sendiri
-Saitama One Punch Man-

RANSELKU TIRAMISU 2019 33


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 9
SIKLUS PENERIMAAN

Bagian SPAN yang melaksanakan fungsi-fungsi penatausahaan transaksi penerimaan


negara yang diterima melalui
 Rekening milik BUN di Bank Indonesia,
 Bank/ Pos Persepsi, dan lembaga lain (G3)
 Potongan Surat Perintah Membayar atau pengesahan pendapatan dan belanja oleh
KPPN.
I. Kerangka Teori
Modul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan,
penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
penerimaan negara merupakan bagian dari SPAN (PMK - 99/PMK.06/2006)

II. Cakupan Transaksi Penerimaan Negara


Setoran penerimaan negara yang disetor ke kas negara oleh wajib bayar, wajib setor
dan atau wajib pajak yang dilakukan melalui :

 Setoran langsung ke rekening BUN di Bank Indonesia


RANSELKU TIRAMISU 2019 1
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Modul Penerimaan Negara yang dikenal dengan Modul Penerimaan Negara Generasi
Kedua (MPN G2 – G3). MPN G2-G3 menggunakan Billing System yang disediakan oleh
Biller.
 Penerimaan negara melalui KPPN (Potongan SPM).
III. Penerimaan Negara melalui KPPN
Berdasarkan PMK No 154/PMK.05/2014, penerimaan negara yang diterima melalui
KPPN merupakan penerimaan yang berasal dari:
 potongan SPM;
 pengesahan pendapatan;
 rekening retur SP2D yang dibukukan oleh KPPN.

NTPN untuk potongan SPM adalah Nomor SP2D.


Penerimaan negara yang berasal dari potongan SPM, KPPN dapat mencetak dan
menyerahkan Bukti Penerimaan Negara kepada Bendahara Satker yang bersangkutan
melalui SPAN dengan 2 cara:
 Cetak Bukti Penerimaan Negara lewat modul PM di seksi bank dalam hal yang meminta
adalah satker mitra kerja KPPN
 Cetak Laporan Daftar Penerimaan lewat modul GR dalam hal yang meminta adalah KPP
Mitra Kerja KPPN

Bukti Penerimaan Negara-SPAN

RANSELKU TIRAMISU 2019 2


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

IV. Penerimaan Negara melalui Bank Indonesia (BI)


Penerimaan dari BI meliputi :
 Rekening Sub RKUN untuk menampung penerimaan dari penjualan Surat Utang Negara
(SUN).
 Rekening Khusus untuk menampung penerimaan yang terkait dengan penerimaan
pembiayaan, khususnya yang diperoleh dari initial deposit dan replenishment.
*sebelumnya terdapat penerimaan dari PNBP (migas, bumn, dll) yang sekarang sudah dialihkan
ke aplikasi SIMPONI
Alur Penerimaan negara melalui Bank Indonesia

V. Sekilas tentang MPN G1


1. Proses Bisnis MPN G1

RANSELKU TIRAMISU 2019 3


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

2. Kendala dan Evaluasi MPN G1


Dari sisi penyetor, kendalanya isian tidak lengkap. Sedangkan dari sisi teller
kendalanya kesalahan akun dan kesalahan identitas penyetor. Adapun evaluasinya
 Kualitas data rendah karena banyak reversal
 Status transaksi real time tidak terwujud
 Pembatalan tidak sesuai ketentuan
 Fleksibilitas penyetoran rendah

VI. Overview Penerimaan Negara melalui MPN G2-G3


Setoran penerimaan negara yang disetor ke kas negara oleh wajib bayar, wajib setor
dan atau wajib pajak dilakukan melalui MPN G2-G3.MPN G2-G3 menggunakan Billing System
yang disediakan oleh Biller.
MPN-G2 merupakan pengembangan dari MPN (Modul Penerimaan Negara) dengan
penekanan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pembayaran penerimaan
negara melalui billing system dan switching.
Sistem Billing merupakan sistem yang memfasilitasi penerbitan kode billing dalam
rangka pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik. Sistem
billing menghasilkan data tagihan/billing dengan kode billing, yaitu kode identifikasi yang
diterbitkan oleh sistem billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan
Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor.
Sistem Collecting Agent adalah sistem pada Bank/Pos yang melayani pembayaran
penerimaan negara. Lembaga tersebut disebut Bank/Pos Persepsi. Dalam MPN G3, CA
termasuk lembaga persepsi lainnya al. fintech, e-commerce, retailer.
Sistem Settlement adalah sistem penerimaan negara yang dikelola oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan yang memfasilitasi penyelesaian proses pembayaran dan
pemberian NTPN.

VII. Arsitektur MPN G-2


RANSELKU TIRAMISU 2019 4
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

VIII. Pengembangan MPN G2-G3

RANSELKU TIRAMISU 2019 5


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Manfaat Penerapan MPN G2


Bagi wajib pajak/wajib setor/wajib bayar (pembayar)
 Layanan online dan fleksibel dimanapun dan kapanpun
 Kemudahan dalam Proses Billing dan Konfirmasi Setoran
 Kerahasiaan Data

Bagi Bank/pos persepsi (Collecting Agent)


 Tidak lagi melakukan handling yang banyak atas pelaksanaan MPN
 Penatausahaan penerimaan negara akan dilakukan secara terpusat
 Pemanfaatan berbagai Channel Pembayaran saat ini

Bagi DJP/DJBC/DJA/DJPB (Biller)


 Minimalisasi kesalahan input data setoran
 Informasi pembayaran tagihan dapat diperoleh dengan cepat dan akurat
 Dapat mengolah dan menyajikan data setoran sesuai kebutuhan.

Bagi DJPB (MPN-G2)


 Penatausahaan penerimaan (MPN) secara terpusat oleh Direktorat
Pengelolaan Kas Negara
 Penggunaan jasa Switcher dalam pengembangan dan pengelolaan MPN
 Penghematan terhadap biaya operasinal yang harus ditanggung oleh
pemerintah atas pelaksanaan MPN.

RANSELKU TIRAMISU 2019 6


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Alasan Penggunaaan Billing System


 Mempermudah dan menyederhanakan proses pengisian data dalam rangka
pembayaran dan penyetoran penerimaan negara
 Menghindari/meminimalisasi kemungkinan terjadinya human error dalam
perekaman data pembayaran dan penyetoran oleh petugas Bank/Pos
Persepsi
 Memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara pembayaran / penyetoran
melalui beberapa alternatif saluran pembayaran dan penyetoran
 Memberikan akses kepada wajib bayar dan wajib setor PNBP untuk
memonitor status atau realisasi pembayaran dari penyetoran PNBP
 Memberikan keleluasaan kepada wajib pajak/wajib bayar untuk merekam
data setoran secara mandiri (self assessment)

Saat ini sudah dikembangkan MPN G3 yang memiliki keunggulan sebagai berikut.
MPN G2 MPN G3
Multiple Sign-On Single Sign-On
60 Transaksi Per Detik 1000 Transaksi Per Detik
Bank/Pos Persepsi Bank/Pos Persepsi dan Lembaga Persepsi
Lainnya (e-commerce,fintech dll)
- Mendukung Agen Laku Pandai
- Mendukung sistem pemotongan/penyetoran
pajak dari Belanja Daerah

IX. Proses Bisnis MPN G2


Proses Bisnis Utama MPN G2

RANSELKU TIRAMISU 2019 7


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

1. Proses Billing
2. Pembayaran Billing
3. Rekonsiliasi
4. Pelimpahan Kas
5. Pelaporan

1. Proses Billing

1) Untuk jenis setoran yang belum ada data tagihannya (self assessment), maka wajib
pajak/wajib setor/wajib bayar terlebih dahulu menyiapkan data setoran seperti yang
termuat dalam surat setoran (mis: NPWP, Mata Anggaran, Jumlah Setor, dll). Data
tersebut diinput ke sistem billing untuk mendapatkan kode billing. Proses ini tidak
diperlukan apabila jenis setoran berdasarkan atas tagihan yang telah dimiliki oleh biller
(official assessment).
2) Berdasarkan input data wajib pajak/wajib setor/wajib bayar tersebut, sistem billing akan
merekam data tersebut kedalam database billing dalam rangka membentuk data
tagihan.
3) Berdasarkan data tagihan yang terbentuk, sistem billing akan mengirimkan data tagihan
yang bersangkutan ke sistem MPN-G2 sebagai data pembayaran.
4) Berdasarkan data tagihan yang terbentuk, sistem billing akan menghasilkan kode billing
untuk masing-masing jenis setoran untuk disampaikan kepada wajib pajak/wajib
setor/wajib bayar.

RANSELKU TIRAMISU 2019 8


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

2. Pembayaran Billing
1) Setelah menerima kode billing dari biller (unit operasional), wajib pajak/wajib
setor/wajib bayar dapat membayar tagihannya melalui bank/pos persepsi (collecting
agent) yang ditunjuk dengan membawa kode billing.
2) Berdasarkan kode billing tersebut, wajib pajak/wajib setor/wajib bayar dapat membayar
setorannya melalui salah satu channel pembayaran. Sistem bank/pos persepsi akan
membaca database sistem billing yang dihubungkan oleh sistem switching sehingga data
setoran dapat ditayangkan sebagai validasi data oleh wajib pajak/wajib setor/wajib bayar.
3) Setelah wajib pajak/wajib setor/wajib bayar setuju dengan pembayaran tersebut maka
proses pembayaran dapat dilaksanakan. Pelaksanaan pembayaran tersebut akan langsung
mengkreditkan rekening penerimaan (milik pemerintah) yang berada pada bank/pos
persepsi koordinator yang bersangkutan.
4) Rekening penerimaan selalu bertambah (kredit) setiap terjadi transaksi pembayaran

RANSELKU TIRAMISU 2019 9


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

oleh wajib pajak/wajib setor/wajib bayar.


5) Setelah proses pembayaran dilakukan dan uangnya telah masuk ke rekening
penerimaan, maka sistem switching akan mengirimkan flag data pembayaran pada
database sistem MPN-G2 sebagai konfirmasi bahwa tagihan yang bersangkutan sudah
bayar.
6) Sistem MPN-G2 kemudian memproduksi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)
sebagai validasi pembayaran oleh wajib pajak/wajib setor/wajib bayar.
7) Berdasarkan pembayaran tersebut diatas, sistem MPN-G2 mengirimkan data
pembayaran secara real time untuk dilakukan proses perekaman pada database sistem
billing yang bersangkutan.
8) Bank/pos persepsi menerbitkan/mengkonfirmasi/mencetak Bukti Penerimaan Negara
(BPN) yang memuat beberapa informasi pembayaran untuk disampaikan kepada wajib
pajak/wajib setor/wajib bayar.

3. Rekonsiliasi
Proses rekonsiliasi pada MPN G2 dimaksudkan untuk memastikan bahwa
setoran tersebut sah dan telah diterima di RKUN serta telah tercatat di sistem
settlement. KPPN Khusus Penerimaan melakukan 2 rekonsiliasi pada MPN G2, yaitu
rekonsiliasi transaksi dan rekonsiliasi kas.
Rekonsiliasi transaksi adalah kegiatan membandingkan data setoran
Penerimaan Negara yang diterima oleh Bank/Pos Persepsi dengan data Penerimaan
Negara yang tercatat pada sistem settlement. Rekonsiliasi transaksi dilakukan secara
harian. Rekonsiliasi transaksi menghasilkan tiga jenis data yaitu kesesuaian data
(settled), Collecting Agent only (CA only), dan settlement only (SA only).
Rekonsiliasi kas adalah kegiatan membandingkan jumlah uang yang
dilimpahkan ke sub Rekening KUN penerimaan dengan kewajiban pelimpahan oleh
Bank/Pos Persepsi berdasarkan transaksi Penerimaan Negara pada hari kerja
berkenaan.
Bank/pos persepsi mengirimkan data ke sistem settlement. Sistem
settlement melakukan penyandingan data transaksi.Data unsettled/unreconciled : CA
Only (Belum dapat NTPN) dan Settlement Only. Settlement memberikan NTPN
terhadap data CA Only dan mengirimkan kepada bank/pos persepsi. Terhadap data
Settlement Only akan dilakukan investigasi.

Konfirmasi, Koreksi, dan Rekonsilasi Data Penerimaan

RANSELKU TIRAMISU 2019 10


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

RANSELKU TIRAMISU 2019 11


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Konfirmasi Penerimaan
 Konfirmasi penerimaan merupakan proses validasi terkait pembukuan penerimaan
negara.
 Satuan kerja (satker) mengajukan proses konfirmasi penerimaan di KPPN dengan cara
menyampaikan ADK konfirmasi.
 KPPN menerbitkan nota konfirmasi atas proses konfirmasi penerimaan negara yang
ditandatangani oleh petugas konfirmasi.

Koreksi Penerimaan
 KPPN hanya dapat melakukan koreksi terkait data yang ada pada segmen CoA (Segment
1 – segmen 12)
 KPPN hanya dapat melakukan koreksi penerimaan yang segmen 2 (dua) nya sesuai
dengan kode KPPN
 Koreksi penerimaan menggunakan ADK koreksi
 Khusus Koreksi Penerimaan Pajak (setelah summary), diperlukan koordinasi dengan
Dit.SITP untuk mendapatkan nomor NTPN rekap
 Koreksi transaksi penerimaan menggunakan tanggal buku periode tahun yang sama.
 Koreksi transaksi penerimaan bulan berjalan menggunakan tanggal buku sesuai dengan
tanggal transaksi penerimaannya

RANSELKU TIRAMISU 2019 12


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan sampai dengan
tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku hari kerja terakhir bulan
sebelumnya serta dibukukan sebagai koreksi pada bulan sebelumnya
 Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan setelah tanggal
13 bulan berjalan maka menggunakan tanggal buku hari kerja sesuai tanggal
pelaksanaan koreksi penerimaan.

4. Pelimpahan Kas

 Bank/pos persepsi dapat melakukan beberapa kali pelimpahan ke Rekening Sub RKUN
Dit PKN pada Bank Indonesia.
 Periode cut off harian pembukuan sesuai zona waktu masing-masing kantor
pusat/cabang yang ditunjuk sebagai koordinator.
 Pelimpahan penerimaan dlm mata uang rupiah melalui BI-RTGS, untuk mata uang USD
melalui SWIFT CODE.
 BI memberikan nomor sakti melaui BI-RTGS dan bank koresponden akan menerbitkan
transaction reference number atas out going transfer.
 Bank/pos persepsi mencantumkan nomor sakti atas pelimpahan pada masing-masing
detail data transaksi pada DNP

RANSELKU TIRAMISU 2019 13


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

5. Pelaporan

 Bank/pos mengirimkan LHP (Laporan Harian Penerimaan) dan rekening koran elektronik
ke KPPN Khusus Penerimaan melalui Portal Rekonsiliasi.
 Laporan Harian Penerimaan dibuat per rekening kas negara persepsi.
 Penamaan file LHP : <kodebank>LHP<tanggalbuku> dengan type file “.txt”
 Penamaan file DNP : <kodebank>DNP<tanggalbuku> dengan type file “.txt”.
 Format text file e-DNP :
 kodebank;tanggaltransaksi;waktutransaksi;tanggalbuku;kodebilling;ntb;ntpn;nilai;mata
uang;nomorsakti

RANSELKU TIRAMISU 2019 14


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

X. Proses Bisnis MPN G3

RANSELKU TIRAMISU 2019 15


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

XI. Keterkaitan dengan Modul Lain


 Siklus Penerimaan menerima data potongan SPM, Pengembalian Pendapatan,
Pengesahan Pendapatan BLU dari Siklus Pembayaran
 Siklus Penerimaan menerima Laporan Penerimaan dari Siklus Akuntansi dan Pelaporan
 Siklus Penerimaan memberikan data rekening koran pada Siklus Manajemen Kas dan
Siklus Akuntansi & Pelaporan
 Siklus Penerimaan memberikan data penerimaan dari potongan spm, pengembalian
pendapatan dll pada siklus pembayaran
 Siklus Penerimaan memberikan jurnal transaksi pada Siklus Akuntansi & Pelaporan
Singkatnya, bisa dilihat pada gambar berikut.

RANSELKU TIRAMISU 2019 16


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

XII. Pengendalian
1. Pengendalian secara umum
a. Pemisahan Tugas yang memadai
Salah satu prinsip keamanan sistem Informasi adalah dengan menerapkan
mekanisme Maker dan Checker, dimana dalam melakukan sebuah transaksi setidaknya
dibutuhkan dua orang untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Individu pertama
bertugas untuk membuat transaksi sedangkan Individu yang lain terlibat dalam
melakukan otorisasi/ persetujuan. Disini pemisahan wewenang memainkan peranan
yang penting. Mekanisme ini dilakukan juga dalam Aplikasi SPAN, dimana dalam
menyelesaikan sebuah transaksi dibutuhkan tiga Individu yang terlibat, yaitu:
 Individu yang membuat transaksi (Maker/Operator)
 Individu yang melakukan validasi (Checker/Validator)
 Individu yang menyetujui transaksi dilakukan (Approval)

b. Otoriasi yang sesuai (hanya dilakukan oleh Approver dan sudah divalidasi)
c. Dokumen dan Catatan yang memadai
Salah satu contohnya adalah bagan akun standar yang berguna untuk mencegah
kesalahan klasifikasi.

d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan


SPAN menyediakan Pusat Data dan Pusat Pemulihan Data untuk mencegah
kehilangan/kerusakan data.

e. Pemeriksaan Kinerja secara Independen


RANSELKU TIRAMISU 2019 17
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

2. Pengendalian Penerimaan
a. Seksi Bank melakukan pengawasan terhadap ketepatan dan ketaatan Bank/Pos
Persepsi dalam menyampaikan dokumen penerimaan.
b. Seksi Bank melakukan pengawasan manual terhadap penyelesaian transaksi
penerimaan pada SPAN
c. Seksi Bank memastikan seluruh ADK sudah dibukukan pada SPAN
d. Seksi Bank memastikan seluruh transaksi penerimaan yang tervalidasi ke satker
suspense dan akun suspense sudah dikoreksi sesuai dokumen sumber.
e. Adanya proses rekonsiliasi dan verifikasi
f. Adanya monitoring melalui OmSPAN seperti monitoring status LHP, monitoring
potongan SPM, monitoring perhitungan fihak ketiga dll.
g. Pemberian username, password, dan kode billing kepada WP/ WB/ WS sehingga data
billing yang diinput ke sistem sepenuhnya menjadi tanggung jawab WP/ WB/ WS;
h. Pemberian konfirmasi setiap proses yang terhubung ke MPN seperti konfirmasi
inqury dan konfirmasi pembayaran (pemberian NTPN);
i. Pengelolaan layanan dan data transaksi yang terpusat di kantor pusat bank/ pos
persepsi dan MPN;
XIII. Yang Perlu Diingat Teknis Modul GR
 Hanya terdapat satu buah rekening untuk masing-masing jenis mata uang pada
bank/pos persepsi untuk menampung seluruh penerimaan negara.
 Rekening berada di Kantor Pusat Bank atau salah satu cabang yang ditunjuk.
 Seluruh transaksi penerimaan negara langsung dikreditkan ke rekening persepsi
(Rekening KPPN Khusus Penerimaan) pada masing-masing bank/pos persepsi;
 Pelimpahan penerimaan negara dari Rekening Penerimaan ke rekening Sub RKUN
Dit PKN mengikuti ketentuan
 Batas waktu (cut-off) transaksi yang tercatat pada Rekening Koran mengikuti
ketentuan di masing-masing bank/pos persepsi.
 Penerimaan negara yang diterima melalui KPPN merupakan penerimaan yang
berasal dari Potongan SPM dan Bank Persepsi
 Data penerimaan negara yaitu Pajak saat ini sudah menerapkan sistem NTPN
summary
 Satu NTPN summary akan memiliki unsur sama pada Tanggal buku, Kode akun,
Kode satker
 Koreksi pajak di SPAN dilakukan dengan cara Mengoraksi NTPN summary
 Konfirmasi penerimaan negara dilakukan melalui OMSPAN
 Pencarian NTPN summary dilakukan melalui Dashboard MPN G2

RANSELKU TIRAMISU 2019 18


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Inquiry CoA atas penerimaan negara pada SPAN dapat dilakukan melalui Inquiry
Receipt atau Ikhtisar Penerimaan
 KPPN hanya dapat melakukan koreksi penerimaan yang segmen 2 (dua) nya
sesuai dengan kode KPPN
 ADK koreksi penerimaan dapat langsung diunduh dari OMSPAN
 Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan sampai
dengan tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku Hari kerja terakhir
bulan sebelumnya
 Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan setelah
tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku hari kerja pada saat
dilakukannya koreksi

“Jika Anda bosan dengan kehidupan – Anda


tidak bangun setiap pagi dengan semangat
menyala-nyala untuk melakukan hal-hal – Anda
berarti tidak memiliki sasaran yang cukup.”
Lou Holtz

RANSELKU TIRAMISU 2019 19


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 10
MODUL MANAJEMEN KAS

A. Gambaran Umum Manajemen Kas Pemerintah


Manajemen kas pemerintah merupakan strategi dan proses terkait untuk mengelola
arus dan saldo kas jangka pendek pemerintah secara efisien baik dari sisi internal
pemerintah sendiri maupun dari sisi hubungan antara pemerintah dan sektor-sektor
lainnya. (Williams, 2009). Tujuan pengelolaan kas pemerintah adalah :
a. Memastikan ketersediaan kas untuk membiayai kewajiban negara
b. Memastikan tindakan yang efektif dan efisien baik untuk mengoptimalkan
penerimaan dari surplus kas maupun untuk mengatasi kekurangan kas
c. Memastikan penyedian kas bagi seluruh K/L sesuai dengan perkiraan arus kas
mereka guna mendanai kegiatan mereka
d. Memastikan pembayaran yang tepat waktu kepada pemasok semua K/L sesuai
dengan jadwal kegiatan mereka

Tujuan utama pengelolaan kas negara di Indonesia adalah penggunaan dana negara
secara efektif dan efisien. Hal tersebut dapat tercapai dengann :

1. Menentukan jumlah dana optimal yang diperlukan untuk menjamin kemampuan


mendanai seluruh kegiatan pemerintah
2. Menentukan pembiayaan yang paling ekonomis dan efisien (baik dari dalam
maupun luar negeri)
3. Meminimalkan dana menganggur dan investasi jangka pendek setiap terhadap dana
menganggur sehingga menghasilkan tambahan penerimaan Negara
4. Mempercepat penyetoran penerimaan negara sehingga dana tersebut segera
tersedia untuk membiya kegiatan pemerintah
5. Melakukan pembayaran pada waktu yang tepat.

Pengelolaan kas negara aktif adalah pengelolaan kas yang menerapkan best
practice dari prinsip-prinsip pengelolaan kas berbagai negara yang sesuai dengan teori
manajemen kas modern. 3 Kunci Pengelolaan Kas secara Aktif yang Efisien dan Efektif
antara lain :

1. Menyimpan uang sebanyak mungkin terpusat di Exchequer (Bendahara Negara).


2. Memprediksi secara akurat arus kas masuk dan arus kas keluar Bendahara Negara.
3. Meminimalisir biaya pelelangan dan biaya penggunaan layanan perbankan.

Pengelolaan kas secara Aktif ditandai dengan adanya beberapa hal, antara lain:

RANSELKU TIRAMISU 2019 20


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Sistem penerimaan dan pengeluaran negara yang terintegrasi,


 Kewenangan Bendahara Umum Negara (BUN) dalam penempatan jangka
pendek saldo kas surplus,
 Perencanaan yang lebih baik dalam mengelola arus kas,
 Koordinasi yang lebih baik dalam pengelolaan utang dan pengelolaan kas.

B. Siklus Manajemen Kas


Merupakan rangkaian proses untuk mengelola arus dan saldo kas jangka pendek
pemerintah secara efisien baik dari sisi internal pemerintah sendiri maupun dari sisi
hubungan antara pemerintah dan sektor lainnya. Pihak-pihak yang terlibat adalah:
1. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara,
2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan,
3. Direktorat Pengelolaan Kas Negara, Ditjen Perbendaharaan, Kementerian
Keuangan,
4. Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil) dan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN),
5. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan,
6. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan,
7. Komite Pengelolaan Aset dan Liabilitas (ALMC),
8. Jaringan Informasi Perencanaan Kas, dan
9. Kementerian-Kementerian Pemerintah Pusat.

a. Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Kementerian Keuangan mendelegasikan kewenangannya dengan menunjuk
DJPB sebagai perwakilan Menteri Keuangan dalam melaksanakan beberapa fungsi
dan tanggung jawab perbendaharaan, khususnya peningkatan efisiensi, efektivitas,
dan pengendalian arus kas negara. Kewenangan yang didelegasikan meliputi:
1) Penetapan sistem pemungutan dan pembayaran kas pemerintah,
2) Penunjukan bank-bank operasional dan/atau lembaga-lembaga keuangan untuk
pencairan anggaran negara,
3) Peningkatan dan pengelolaan dana negara yang diperlukan untuk
melaksanakan anggaran, dan penyetoran/penyimpanan kas,
4) Mengelola penempatan kas yang menganggur,
5) Mengelola investasi pemerintah, dan melakukan pembayaran berdasarkan
permintaan dari satuan kerja pengguna anggaran.

b. Komite Pengelolaan Aset dan Liabilitas (ALMC),

RANSELKU TIRAMISU 2019 21


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Komite Pengelolaan Aset dan Liabilitas (Asset and Liability Management


Committee/ALMC) dibentuk pada Februari 2013. ALMC diketuai oleh Menteri
Keuangan, dengan Wakil Menteri Keuangan sebagai Wakil Ketua. Anggota ALMC
terdiri atas Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Sekretaris Jenderal, Kepala
BKF, Staf Ahli Kementerian Keuangan, Dirjen Perbendaharaan, Dirjen Anggaran,
Dirjen Pajak, Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Perimbangan Keuangan, dan Dirjen
Kekayaan Negara.

c. CPIN (Cash Planning Information Network)


Jaringan Informasi Perencanaan Kas (Cash Planning Information
Network/CPIN) adalah sebuah komite antar direktorat yang dibentuk untuk
meningkatkan akurasi perkiranan kas bulanan. Anggota CPIN adalah pegawai teknis
dari berbagai direktorat (DJA, DJPB, DJPPR, BKF, dll.). CPIN mengadakan diskusi
secara berkala dan menerbitkan laporan perkiraan kas bulanan bagi Kementerian
Keuangan. Komite ini bertemu setidaknya sekali dalam sebulan, atau lebih jika
diperlukan.

C. Treasury Single Account


a. Pengertian Treasury Single Account
TSA didefinisikan sebagai suatu struktur terpadu dari berbagai rekening pemerintah
yang memberikan suatu pandangan terkonsolidasi atas sumber-sumber kas pemerintah
(Pattanayak dan Fainboim, 2011). TSA dilatarbelakangi adanya penerapan sistem
RANSELKU TIRAMISU 2019 22
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

pengelolaan penerimaan dan pembayaran yang terpisah-pisah dan terpecah-pecah, yang


berpotensi menimbulkan beberapa kelemahan diantaranya :
 Terdapat dana menganggur (idle cash) tanpa remunerasi memadai
 Dapat menyebabkan borrowing cost yang tidak perlu
 Adanya floats yang menguntungkan bank komersial, namun membebani
pemerintah.
b. Latar Belakang Penerapan Tsa
Penerapan sistem pengelolaan penerimaan dan pembayaran yang terpisah-pisah
dan terpecah-pecah, berpotensi menimbulkan beberapa kelemahan:
 terdapat dana menganggur (idle cash) tanpa remunerasi memadai
 dapat menyebabkan borrowing cost yang tidak perlu
 adanya floats yang menguntungkan bank komersial, namun membebani
pemerintah.

c. Tahap penerapan TSA di Indonesia

d. Keterkaitan Pengelolaan KAS dengan TSA

e. Rekening dalam rangka TSA

RANSELKU TIRAMISU 2019 23


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

f. Deskripsi Aliran Dana dan Rekening TSA

g. Deskripsi aliran dana TSA Penerimaan

RANSELKU TIRAMISU 2019 24


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

h. Deskripsi aliran dana TSA Pengeluaran

D. Treasury Notional Pooling (Konsolidasi “Virtual”)


a. Pengertian Treasury Notional Pooling
Merupakan mekanisme konsolidasi dari seluruh rekening Pemerintah pada bank
umum tertentu tanpa harus melakukan pemindahbukuan. Mekanisme ini dimulai dari
saldo seluruh rekening yang masuk dalam TNP dikonsolidasikan pada akhir hari setelah
proses tutup buku dan diberikan jasa giro harian oleh Bank sesuai dengan kesepakatan

RANSELKU TIRAMISU 2019 25


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

yang tertuang dalam kontrak. Beberapa manfaat dari adanya TNP ini adalah
a) Tingkat remunerasi yang lebih menguntungkan.
b) Rekening Bendahara pengeluaran dan penerimaan, serta Rekening Lainnya
teradministrasi dengan baik dalam aplikasi TNP.
c) Bank tidak mengenakan biaya adminitrasi atas penerapan TreasuryNotional
Pooling.
d) Para Bendahara tidak perlu mendebet dan menyetorkan ke Kas Negara jasa
giro pada rekening pengeluaran yang dikelolanya.
b. Konsep TNP
Saldo Rekening Saldo Rekening Saldo Rekening
Bendahara A di Bendahara B di Bendahara C di
Cabang M Bank X Cabang N Bank X Cabang O Bank X

Konsolidasi Saldo
Rekening
Bendahara A, B, C
di Bank X

Jasa Giro
Saldo
Rekening Bendahara
Bank X

c. Mekanisme Penatausahaan TNP

E. MODUL KAS
Modul Kas adalah bagian dari SPAN yang melaksanakan fungsi-fungsi dalam
pengelolaan kas pemerintah, meliputi fungsi pengaturan rekening milik BUN,
perencanaan kas, pemindahbukuan dana, rekonsiliasi bank, dan pelaporan manajerial.
RANSELKU TIRAMISU 2019 26
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

a. Penatausahaan Rekening Bun


Penatausahaan adalah kegiatan perekaman data rekening, pemutakhiran data
rekening, penentuan hubungan antar rekening, dan penutupan rekening.
Rekening BUN yang ditatausahakan oleh Rekening BUN yang yang ditatausahakan
Kuasa BUN Pusat oleh KPPN
 RPKBUN (Rekening Pengeluaran Kuasa
 Rekening Transito Hibah
Bendahara Umum Negara) SPAN/Gaji,
 RR RPKBUN SPAN/Gaji,  Rekening Transito BLU
 RKUN (Rekening Kas Umum Negara)  Rekening Pengeluaran Bank Indonesia
rupiah/valas, (RPBI)
 Rekening Khusus di Bank Indonesia atau  Rekening Persepsi MPN G2 (khusus
bank umum syariah, dll KPPN khusus Penerimaan)

Penjelasan beberapa istilah


Istilah Pengertian

Rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN Pusat (Dit. PKN)
Rekening milik dan rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN di daerah
BUN (KPPN). Rekening BUN adalah rekening BUN, rekening transito,
dan rekening pengesahan.
Rekening yang dibuka Dit. PKN/KPPN pada Bank Indonesia/Bank
Rekening BUN
Umum/Pos dalam rangka pelaksanaan fungsi BUN.
Rekening Rekening yang ditetapkan oleh Dit. PKN/KPPN dalam rangka
Transito penyelesaian transaksi transito melalui aplikasi SPAN.
Rekening Rekening yang ditetapkan oleh KPPN dalam rangka penyelesaian
Pengesahan transaksi pengesahan melalui aplikasi SPAN.

Dalam rangka pelaksanaan APBN, Dit. PKN/KPPN selaku Kuasa BUN membuka
rekening pada Bank Indonesia/Bank Umum, sesuai Peraturan Menteri Keuangan
mengenai tata cara pembukaan dan pengelolaan rekening milik BUN.

 Data rekening milik BUN yang dibuka oleh KPPN, yang meliputi nama
rekening, nomor rekening, nama bank, alamat cabang bank, mata uang, fungsi
rekening, dan nomor rekening tujuan pelimpahan perlu disampaikan kepada
Dit. PKN.
 Dit. PKN melakukan penatausahaan rekening milik BUN melalui SPAN.
Kegiatan penatausahaan rekening Milik BUN antara lain adalah
1. Perekama data rekening
2. Permutakhiran data rekening
3. Penentuan hubungan antar rekening

RANSELKU TIRAMISU 2019 27


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

4. Penutupan rekening
b. Perekaman Data Rekening
Dit. PKN melakukan setup rekening atas semua rekening milik BUN pada aplikasi
SPAN. Setup rekening terdiri atas beberapa kegiatan, antara lain :
 input kepemilikan rekening  memasukkan frasa Kementerian Keuangan
selaku pemilik rekening,
 input penggunaan rekening  menentukan fungsi rekening sebagai
receivables (penerimaan/penyetoran) atau payables
(pembayaran/pengesahan),
 input informasi rekening  nama rekening pada SPAN, nama rekening pada
sistem bank, nomor rekening, mata uang, pemilik rekening, tanggal rekening
aktif/nonaktif, informasi tambahan, tipe rekening, akses rekening koran, dan
nomor rekening tujuan pelimpahan (dalam rangka penihilan),
 input pengendali rekening  meng-input segmen Bagan Akun Standar (BAS)
untuk setiap rekening ke database SPAN.

Setup rekening dilakukan oleh Dit. PKN dengan berkoordinasi dengan Dit.
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Setup rekening dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu atas rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan oleh KPPN dan oleh
Dit. PKN. Langkah-langkah setup rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan
oleh KPPN adalah sebagai berikut

1. Kepala KPPN membuka rekening BUN ke Bank Indonesia / Bank Umum / Pos,
atau menetapkan rekening transito dan/ atau rekening pengesahan
2. Kepala KPPN melaporkan pembukaan / penetapan rekening kepada Dir. PKN
sebelum rekening digunakan dalam transaksi
3. Dir.PKN menyampaikan nota dinas permintaan penetapan segmen BAS atas
rekening berkenaan kepada Dir . Aklap
4. Dir. Aklap menetapkan segmen BAS dan menyampaikan nota dinas penetapan
segmen BAS kepada Dir. PKN
5. Dit. PKN melakukan setup rekening ke dalam database SPAN
Langkah-langkah setup rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan oleh Dit.
PKN sama seperti langkah 3, 4, dan 5.
c. Pemutakhiran Data Rekening
Dit. PKN melakukan pemutakhiran/perbaikan data rekening milik BUN pada
aplikasi SPAN apabila terdapat perubahan data pada rekening milik BUN.
Pemutakhiran tersebut adalah perubahan semua data rekening, kecuali perubahan
segmen akun dan segmen bank.
d. Penentuan Hubungan Antar Rekening

RANSELKU TIRAMISU 2019 28


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Dit. PKN melakukan penentuan hubungan antar rekening milik BUN yang telah di-
setup dalam SPAN dengan menentukan rekening asal dan rekening tujuan. Penentuan
hubungan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang mengatur
mengenai pemindahbukuan dana antar rekening milik BUN.
e. Penutupan Rekening
Dit. PKN melakukan penutupan rekening milik BUN dalam SPAN:
 setelah melakukan penutupan rekening pada Bank Indonesia/Bank Umum/pos,
 setelah menerima laporan penutupan rekening dari KPPN, atau
 dalam rangka pemutakhiran/perbaikan data rekening milik BUN yang terkait
perubahan segmen akun dan/atau segmen bank, yaitu dengan
menutup/menonaktifkan rekening yang segmen akun dan/atau segmen banknya
akan diubah dan melakukan setup ulang atas rekening berkenaan dengan
segmen akun dan/atau segmen bank yang telah diperbaiki.

F. PERENCANAAN KAS
a. Proyeksi Arus Kas Berdasarkan Jangka Waktu
estimasi arus kas “kasar” tahunan secara bottom-up yang dibuat dalam
Tahunan
dokumen anggaran tahunan (DIPA) yang dipersiapkan oleh para satker
prediksi arus-kas bulanan secara top-down (terdapat dalam laporan Cash
Bulanan Planning Information Network, CPIN) yang disusun oleh komite antar
Direktorat Jenderal dalam Kementerian Keuangan
laporan rencana penarikan dana (RPD) harian yang disusun berdasarkan
Harian permohonan kas yang diajukan oleh KPPN untuk menyelesaikan
permintaan pembayaran dari satker-satker untuk hari berikutnya

RPD (RENCANA PENARIKAN DANA) adalah daftar perkiraan kebutuhan dana dalam
periode tertentu yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang dibuat oleh kantor/satuan kerja
dalam rangka pelaksanaan APBN
b. Perubahan Kebijakan (Pmk 197/2017)
1. Penyederhanaan klasifikasi transaksi besar yang wajib mengajukan RPD harian
2. Mempercepat penyusunan dan penyampaian RPD Harian melalui kewenangan
PPK untuk menetapkan RPD Harian
3. Kemudahan bagi Satker untuk proses pembayaran apabila RPD Harian tidak
dilampirkan tanpa melalui dispensasi Kepala KPPN, yakni SPM tanpa RPD Harian
4. Kemudahan bagi Satker untuk proses pembayaran apabila RPD Harian tidak
dilampirkan tanpa melalui dispensasi Kepala KPPN, yakni SPM tanpa RPD Harian

RANSELKU TIRAMISU 2019 29


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

5. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi khususnya terkait penyampaian


RPD dan/ atau Rencana Penerimaan Dana. Saat ini penyampaian RPD dapat
melalui berbagai jalur sebagai berikut :
 Aplikasi elektronik yang disediakan Ditjen Perbendaharaan
 Diantar langsung oleh petugas dari satker
 Dikirim melalui email ke alamat email KPPN yang telah ditentukan
c. Rencana Penerimaan Dana
Perkiraan pendapatan adalah rencana penyetoran pendapatan yang dibuat oleh
KPA untuk periode tertentu. Jenis Pendapatan yang harus dibuat perkiraan
penyetorannya adalah PNBP. Perkiraan Pendapatan Mingguan merupakan
perkiraan dalam satu bulan yang dibuat dalam 4 (empat) periode/minggu, yaitu :
1. tanggal 1 sampai dengan 7 untuk minggu pertama,
2. tanggal 8 sampai dengan 15 untuk minggu kedua,
3. tanggal 16 sampai dengan 23 untuk minggu ketiga,
4. tanggal 24 sampai dengan akhir bulan untuk minggu keempat.

KPA menyampaikan Perkiraan Pendapatan Mingguan tingkat Satker kepada


Kepala KPPN. Perkiraan Pendapatan Mingguan disampaikan paling lambat 3 (tiga)
hari kerja sebelum bulan perkiraan. Sedangkan pemutakhiran disampaikan paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum penyetoran pendapatan.
Ilustrasi Rencana Penerimaan Dana
Satker Kantor Kementerian Agama Kota L, memperkirakan bahwa pada bulan
April 2017, terdapat penerimaan nikah rujuk sebesar Rp. 159.000.000. Adapun
rinciannya per periode adalah :
 Tanggal 1 sampai dengan tanggal 7 sebesar Rp. 51.000.000
 Tanggal 8 sampai dengan tanggal 15 sebesar Rp. 36.000.000
 Tanggal 16 sampai dengan tanggal 23 sebesar Rp. 33.000.000
 Tanggal 24 sampai dengan tanggal 30 sebesar Rp. 39.000.000
Maka satker tersebut menyampaikan Perkiraan Pendapatan Mingguan paling
lambat tanggal 3 hari kerja sebelum 1 April 2017 yaitu 25 Maret 2017.

d. Perekaman Renkas Harian Melalui Aplikasi Sakti


Perekaman renkas harian dapat dilakukan melalui aplikasi SAKTI. SAKTI mengirim
data Renkas Harian secara otomatis setelah persetujuan dilakukan oleh PPK. Data
yang terkirim dapat diakses oleh KPPN dan Direktorat PKN melalui OM-SPAN. Pada
dasarnya Renkas Harian adalah pendetailan dari POK (jumlah total renkas harian
dalam satu bulan dibatasi oleh nominal pada POK), sehingga proses dilakukan
setelah tahapan perekaman POK.
G. Pengelolaan Kas Bank Persepsi dan Bank Operasional
a. Gambaran Umum Penerimaan Negara
RANSELKU TIRAMISU 2019 30
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Pajak Bank / Pos


PNBP Presepsi
Non Anggaran
Rekening
Kas Negara

Hibah Bank
Pembiayaan Indonesia

Catatan: Di masa mendatang diharapkan seluruh penerimaan negara


disetor melalui Bank/Pos Persepsi (tidak langsung ke rekening RKUN di BI)

RANSELKU TIRAMISU 2019 31


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

b. Pengeluaran Negara
a) Penyediaan Kebutuhan Dana
1. Semua SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan) yang di-approve oleh
Kepala Seksi Pencairan Dana pada hari kerja:
 Sebelum/sampai dengan pukul 13:30:00 WIB/14:30:00 WITA/15:30:00 WIT,
PPR/penerbitan SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berkenaan.
 Sesudah pukul 13:30:00 WIB/14:30:00 WITA/15:30:00 WIT, PPR/penerbitan
SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berikutnya.
2. Semua SPPT yang di-approve oleh Kepala Seksi Pencairan Dana pada hari
libur/diliburkan, PPR/penerbitan SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berikutnya.

RANSELKU TIRAMISU 2019 32


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

3. Saat ini proses batch dropping dana setiap satu jam sekali mulai pukul 08.00
sampai dengan pukul 15.30 WIB, (kecuali pada kondisi tertentu
4. Pada Aplikasi SPAN Disetup: Staf Bank membuat PPR (Payment Proses Request)
tertanggal hari ini paling lambat pukuL 14.30 WIB
5. Kepala Seksi Bank melakukan approval PPR/Penerbitan SP2D tertanggal hari ini
(H0) paling lambat pukul 15:00:00 WIB/16:00:00 WITA/17:00:00 WIT.

c. SP2D Reject
 SP2D reject adalah SP2D yang di tidak di-eksekusi bank karena tiga hal:
1. Kekurangan dana pada rekening RPKBUN/Reksus SBSN
2. Window time SKN (Sistem Kliring Nasional) /RTGS (Real Time Gross
Settlement) BI sudah tutup, normalnya pukul 16.30 WIB
3. Terjadi error system internal pada Bank Operasional

Yang paling sering terjadi adalah hal kekurangan dana, sebagian besar
disebabkan oleh terlambat approve SP2D oleh Kepala Seksi Bank. Contohnya
adalah Staf bank telah membuat PPR H+0 pada pukul 14.00 WIB namun Kepala
Seksi Bank approve SP2D pada pukul 16.00 WIB, maka SP2D tidak mendapat
dropping dana, bank akan mengirimkan ACK “insufficient fund”

 Penyelesaian SP2D reject :


1. Bank akan mengirim ACK reject
2. SP2D yang berstatus reject akan dimasukkan ke menu reject sp2d pada CMS
(cash monitoring system) bank
3. Paling cepat pada H+1 Direktorat PKN akan melakukan approval atas SP2D
reject di CMS bank
4. Direktorat PKN akan memberikan dropping tambahan kepada bank
operasional untuk eksekusi SP2D reject tersebut
5. Setelah dana diterima dan reject sudah approve, maka bank akan melakukan
eksekusi ulang atas SP2D tersebut

 Void SP2D (Pembatalan)


KPPN dapat melakukan void atas SP2D yang telah diterbitkan dengan alasan
tertentu, urutan eksekusi void SP2D adalah sebagai berikut :
1. KPPN mengirimkan surat permintaan void SP2D ke Direktorat SITP melalui HAI
DJPB
2. HAI DJPB akan meneruskan permintaan void ke Seksi PSII-1 untuk diputuskan
apakah void dapat diproses atau tidak

RANSELKU TIRAMISU 2019 33


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

3. Jika diputuskan void dapat diproses maka dikirimkan permintaan void SP2D ke
bank terlebih dahulu
4. Bank melakukan void SP2D dengan syarat SP2D belum terlanjur di eksekusi
oleh bank
5. Bank akan mengirim email ke tim SITP bahwa void SP2D di sisi bank sudah
berhasil dilaksanakan
6. SP2D akan dilakukan void di sisi SPAN, maka data PMRT (Payment Resume
Tagihan) akan kembali ke staf bank untuk dibuatkan PPR baru atau dihapus
invoice nya

d. Reksus SBSN
Sejak tahun 2017 terdapat paygrup baru yaitu Reksus SBSN, paygrup ini digunakan
untuk pembayaran kegiatan yang sumber dananya berasal dari surat berharga
syariah negara (SBSN). Karakteristik pembayaran melalui SBSN adalah :
1. Dana dilakukan dropping ke reksus SBSN secara periodik dan mengendap di
reksus SBSN
2. Sebelum mengajukan SPM, satker harusnya sudah mengajukan terlebih dahulu
ke DJPPR agar di lakukan dropping dana oleh DJPPR.
3. KPPN sudah diberikan akses untuk melihat saldo di reksus SBSN untuk
memastikan apakah saldo sudah tersedia
4. KPPN harus memastikan pilihan paygrup sudah sesuai antara register dan
paygrup seharusnya.

e. Retur SP2D
Alur SP2D retur :
1. SP2D dinyatakan retur oleh bank operasional, maka bank akan mengirim dana ke
rekening retur dan mengirim ACK retur ke SPAN
2. Status SP2D di OM SPAN akan menjadi Retur xxxx
3. Pada H+1 setelah tanggal SP2D bank akan mengirim bank statement (BS)
rekening retur ke SPAN
4. Direktorat PKN akan melakukan upload BS rekening retur ke modul CM SPAN
5. Data SP2D akan muncul di laporan SPGR Daftar Retur (responsibility GR Staff/Kasi
KPPN)
6. Data retur akan muncul di menu monitoring retur SP2D di OM SPAN, kecuali retur
Reksus SBSN dan retur RPBI

f. BO Khusus Valuta Asing

RANSELKU TIRAMISU 2019 34


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Saat ini sudah terdapat Bank Operasional khusus valuta asing yaitu Citibank
yang melayani SP2D dengan valas Dolar Amerika, namun BO valas tersebut masih
dalam masa piloting pada KPPN Jakarta 1 dengan satker Kementerian Luar Negeri.

H. Pengelolaan Kas Pinjaman dan Hibah

a. Pendebetan Reksus BI
Dalam waktu dekat akan dilaksanakan inovasi terkini dari Ditjen Perbendaharaan
yaitu pendebetan reksus Bank Indonesia menggunakan SP2D langsung menggunakan
paygrup reksus Bank Indonesia. Karakteristik yang berbeda adalah :
1. Ada paygrup baru yaitu “RPKBUNP” Reksus Bank Indonesia dengan mata uang
rupiah
2. Sumber dana berasal dari Reksus valuta asing di Bank Indonesia
3. Tidak ada lagi penggantian dana dari Reksus ke RKUN
I. Pengelolaan Rekening Lainnya
1. Rekening Lainnya Sumber Daya Alam
2. Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD)
3. Rekening Lainnya Tujuan Tertentu
4. Rekening Lainnya Skema Kredit Program dan PIR/UPP

RANSELKU TIRAMISU 2019 35


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

a. REKONSILIASI BANK
1. Rekonsiliasi bank dilakukan pada semua rekening milik BUN (Rekening BUN,
Rekening Transito, dan Rekening Pengesahan).
2. Rekonsiliasi bank Rek.BUN adalah pencocokan data transaksi pada SPAN dengan
data transaksi pada R/K yang dikirimkan oleh Bank atau dibuat oleh Seksi Bank
KPPN.
3. Data SPAN yang dilakukan rekonsiliasi adalah data transaksi yang berasal dari Modul
Penerimaan, Modul Pembayaran, dan Modul Kas.
4. Rekonsiliasi bank Rek.Transito adalah pencocokan data SPAN terhadap transaksi
transito.
5. Rekonsiliasi bank Rek.Pengesahan adalah pencocokan data SPAN dengan transaksi
pengesahan.
6. Status atas pelaksanaan rekonsiliasi bank Rek.BUN: belum direkonsiliasi,
reconciled, dan unreconciled.
7. Transaksi yang belum direkonsiliasi (dari report SPAN) merupakan data transaksi
SPAN yang belum direkonsiliasi/datanya belum tersajikan di R/K yang dikirimkan
oleh bank.
8. Transaksi reconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang sama
(No.Transaksi dan Nilai Transaksi) dengan data SPAN.
9. Transaksi unreconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang tidak sama
dengan data SPAN.
b. Pembukuan Dan Pelaporan
Tujuan dilakukannya pembukuan dan pelaporan keuangan antara lain adalah

RANSELKU TIRAMISU 2019 36


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

1. Untuk memastikan pengawasan dan pembukuan transaksi pada Rek. Milik BUN
(Rek.BUN,Rek.Transito, dan Rek. Pengesahan) telah dilakukan Direktorat PKN/KPPN
dengan benar):
a. Laporan Transaksi yang belum direkonsiliasi dengan status NIHIL.
b. Laporan Hasil Rekonsiliasi Rekening Koran dengan status “unreconciled” nihil.
c. Laporan Konsolidasi Kas KPPN (Buku Putih) wajar dan dapat dijelaskan
(penjelasan kewajaran)
d. Laporan rekonsiliasi CM GL wajar dan dapat dijelaskan

2. Salah satu indikator validitas Laporan Arus Kas KPPN adalah terpenuhinya kondisi
pada 1 a dan 1 b.

RANSELKU TIRAMISU 2019 37


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Ketahuilah, bahwa Anda sendiri adalah keajaiban. Dan


percayalah bahwa Anda dapat membuat keajaiban dengan
berpikir, berdoa, percaya dan membantu orang lain.
-Adolf Hitler -

RANSELKU TIRAMISU 2019 38


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
PERTEMUAN 11
MODUL ASET TETAP DAN PERSEDIAAN

Barang Milik Negara (BMN)


Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Menurut Pedoman Sistem
Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 05 disebutkan bahwa persediaan mencakup barang
atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis
pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan
pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
1. Penggolongan BMN
contoh

contoh:

Sebelum penerapan basis akrual, data BMN hanya mensupport laporan


Neraca. Setelah Penerapan basis Akrual, data BMN mensupport Laporan Neraca,
Laporan Opersional dan LaporanPerubahan Ekuitas.
Penyaian data BMN dalam BMN dapat dilihat di tabel berikut:

RANSELKU TIRAMISU 2019 39


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

No. Laporan Pos yang di support SIMAK BMN

1 Neraca Aset Lancar (Persediaan), Aset Tetap, dan Aset


Lainnya (ATB, BMN dihentikan, BMN Kemitraan)

2 Laporan Beban Persediaan, Beban Penyusutan, Beban


Operasional Penyesuaian Nilai Persediaan, dan Pendapatan
Penyesuaian Nilai Persediaan.

3 Laporan Koreksi Ekuitas


Perubahan Ekuitas

MODUL ASET TETAP

Modul Aset Tetap merupakan salah satu modul dalam aplikasi SAKTI yang
digunakan untuk pencatatan dan penjurnalan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap
dan Aset Lainnya.

RANSELKU TIRAMISU 2019 40


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

A. Integrasi Modul Aset Tetap

B. Konsep Perekaman, Validasi, dan Persetujuan

Rekam Validasi Setuju

Dapat diubah dan Tidak dapat diubah dan Tidak dapat diubah dan
dihapus dihapus dihapus

Tidak tampil dalam Tidak tampil dalam Tampil dalam laporan


laporan laporan

Siap untuk divalidasi Siap untuk disetujui Terbentuk jurnal

Dilakukan oleh operator Dilakukan oleh validator Dilakukan oleh approval

Dapat dibatalkan

RANSELKU TIRAMISU 2019 41


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
C. Mekanisme Perolehan
e. Mekanisme perolehan pembelian

f. Mekanisme perolehan non pembelian

D. Cakupan Modul Aset Tetap


1. Transaksi BMN
2. Transaksi KDP

RANSELKU TIRAMISU 2019 42


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
3. Transaksi BMN bersejarah
4. Transaksi Aset Tetap Renovasi (ATR)
5. Transaksi Barang Fihak Ketiga (BFK)
6. Transaksi Barang Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
7. Transaksi BMN Kemitraan dengan pihak ketiga

E. Transaksi Modul Aset Tetap


1. Transaksi BMN

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

Pembelian Pengurangan Penghapusan

Transfer masuk Pengembangan Transfer keluar


langsung

Hibah masuk Pengembangan dengan Hibah keluar


KDP

Rampasan Perubahan kondisi Reklasifikasi keluar

Penyelesaian Koreksi penambahan Koreksi pencatatan


pembangunan langsung nilai

Penyelesaian Koreksi pengurangan


pembangunan dengan nilai
KDP

Pembatalan Penerimaan aset dari


penghapusan pengembangan aset
renovasi

Reklasifikasi masuk

Bangun serah guna

Bangun guna serah

Pertukaran

RANSELKU TIRAMISU 2019 43


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Perolehan lainnya

Reklasiikasi dari BPYBDS

2. Transaksi KDP
PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

Pembelian Pengembangan Penghapusan

Transfer masuk Koreksi penambahan nilai Transfer keluar

Hibah masuk Koreksi pengurangan nilai Hibah keluar

3. Transaksi Aset Tetap Renovasi


Aset Tetap Renovasi (ATR) adalah renovasi atas aset tetap bukan milik
Satker yang memenuhi persyaratan kapitalisasi aset tetap Transaksi ATR
terdiri dari:
1. Pembelian
2. Penyelesaian pembangunan langsung
3. Penyelesaian pembangunan dengan KDP
4. Perolehan lainnya

4. Transaksi BMN Bersejarah


BMN bersejarah adalah transaksi yang digunakan untuk pembukuan BMN
yang karena nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak
mungkin secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan
harga pasar maupun harga perolehannya. Transaksi BMN Bersejarah Terdiri
dari :
a) Saldo awal BMN bersejarah
b) Perolehan BMN bersejarah
c) Penghapusan BMN bersejarah

5. Transaksi Barang Fihak Ketiga (BFK)


Barang Pihak Ketiga adalah barang milik pihak ketiga yang berada dalam
pengelolaan UAKPB. Transaksi BFK terdiri dari:
a) Perolehan barang fihak ketiga
b) Penghapusan barang fihak ketiga

6. Transaksi Barang Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)


Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) adalah
proyek Pemerintah yang didanai oleh APBN yang telah diserahterimakan
kepada BUMN untuk mendukung kegiatan operasional BUMN, serta tercatat

RANSELKU TIRAMISU 2019 44


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
dalam neraca BUMN tetapi belum ada penetapan status dari proyek
pemerintah tersebut kepada BUMN. Transaksi BPYBDS Terdiri dari:
a) Reklasifikasi BMN ke BPYDS
Digunakan untuk pencatatan BMN yang sudah keluar BASTO (Berita Acara
SerahTerima Operasional) dariPemerintah kepada BUMN.
b) Penghapusan BPYBDS
Digunakan untuk mencatat BPYBDS yang sudah terbit Peraturan
Pemerintah (PP) yang menyatakan bahwa barang-barang BPYBDS sudah
dicatat sebagai aset BUMN dan sudah proses pengalihan status barang
tersebut.

7. Transaksi BMN Kemitraan dengan pihak ketiga


Aset Kerjasama/Kemitraan adalah aset tetap yang dibangun atau digunakan
untuk menyelenggarakan kegiatan kerjasama/kemitraan. Transaksi Kemitraan
Pihak Ketiga Terdiri dari :
1) Reklasifikasi BMN operasional ke kemitraan
Digunakanuntuk mencatat Aset BMN yang sedang dalam masa kemitraan
dengan pihak ketiga.
2) Penggunaan kembali BMN kemitraan
Digunakan untuk mencatat aset BMN yang sudah selesai proses kemitraan
dengan pihak ketiga.

F. Pencatatan KIB
Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah Kartu untuk mencatat barang-barang
Inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi dengan data asal,
volume, kapasitas, merk, type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut
yang diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama
barang itu belum dihapuskan. KIB terdiri dari:
1. KIB tanah
2. KIB Gedung dan bangunan
3. KIB alat angkutan
4. KIB alat persenjataan
5. KIB alat besar
6. KIB bangunan air

G. DBR & DBL


1. DBR adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait Barang Inventaris
yang ada dalam sebuah ruangan.
2. DBL adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait Barang Inventaris
yang tidak ada dalam sebuah ruangan.

H. Pencatatan Barang Hilang


RANSELKU TIRAMISU 2019 45
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
Pencatatan barang digunakan untuk mencatat BMN yang secara substantive
sudah dinyatakan hilang berdasarkan bukti ketentuan yang berlaku. Pencatatan
barang hilang akan menyebabkan kondisi BMN dengan status hilang dan masih
muncul di semua buku dan laporan BMN. Jenis transaksi terdiri dari:
1. Pencatatan barang hilang
2. Pembatalan pencatatan barang hilang

I. Penghentian BMN dari operasional pemerintah


Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah digunakan untuk mencatan
BMN yang sudah dalam kondisi Rusak Berat atau Hilang dan dihentikan dalam
operasional pemerintah. Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah akan
memindahkan BMN dari Kategori Aset Tetap Menjadi Aset Lainnya (Aset yang
Dihentikan Dari Operasional Pemerintah). Transaksi ini terdiri dari:
1. Penghentian aset dari penggunaan
2. Pembatalan penghentian aset dari penggunaan

J. Usulan Penghapusan
Transaksi ini terdiri dari:
1. Usulan penghapusan
2. Pembatalan usulan penghapusan

K. Tutup buku transaksi


 Tutup buku transaksi BMN merupakan proses tutup buku saat periode
transaksi BMN dinyatakan berakhir
 Tutup buku transaksi BMN dilakukan sebelum Modul Akuntansi dan Pelaporan
melakukan periode tutup buku
 Pada saat Modul Akuntansi dan Pelaporan melakukan tutup buku permanen
maka Modul Aset Tetap secara otomatis melakukan tutup buku pada periode
berkenaan
 Apabila terdapat transaksi yang belum dicatat setelah tutup buku dilakukan
maka transaksi tersebut dicatat pada periode berikutnya.

L. Perhitungan Penyusutan
Perhitungan penyusutan aset tetap dilakukan setiap semester
Perhitungan penyusutan terdiri dari Perhitungan penyusutan sementara dan
Perhitungan penyusutan final
Laporan Perhitungan penyusutan sementara dilakukan untuk menghitung nilai
akumulasi penyusutan lebih awal pada semester terkait dan proses ini tidak
melakukan penjurnalan ke dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan

RANSELKU TIRAMISU 2019 46


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
Perhitungan penyusutan final dilakukan untuk menghitung nilai akumulasi
penyusutan pada akhir semester yang bersifat final sehingga apabila ada aset
yang belum dicatat maka akan dicatat pada periode berikutnya
Perhitungan penyusutan final akan melakukan penjurnalan secara otomatis
Perhitungan penyusutan final dilakukan setelah akhir semester dan sebelum
Modul Akuntansi dan Pelaporan melakukan rekonsiliasi ke KPPN pada periode
Juni atau Desember.

M. Transaksi periode unaudited dan audited


 Transaksi Periode unaudited adalah transaksi ketika periode Januari sampai
Desember telah dilakukan tutup buku
 Pencatatan transaksi periode unaudited diberikan kode periode 13 dan tanggal
buku 31 Desember
 Transaksi periode audited adalah transaksi ketika periode unaudited telah
dilakukan tutup buku
 Pencatatan transaksi periode audited diberikan kode periode 14 dan tanggal
buku 31 Desember.

N. Summary Database
Summary database digunakan untuk meringkas data transaksi untuk
keperluan pencetakan laporan BMN. Data yang dihasilkan dari proses summary
digunakan untuk mencetak laporan seperti Laporan BMN, Neraca, Lap.
Penyusutan dll. Sedangkan untuk mencetak Buku/Daftar BMN menggunakan tabel
detailnya sehingga transaksi yang belum di summary tidak akan muncul dalam
laporan tetapi sudah bisa di cetak dalam Buku / Daftar BMN.

O. Laporan BMN
Laporan BMN terdiri dari:
1. Laporan barang kuasa 6. Laporan catatan ringkas
pengguna BMN
2. Laporan persediaan 7. Laporan BPYBDS
3. Laporan penyusutan 8. Laporan barang hilang
4. Laporan kondisi barang 9. Laporan barang usang
5. Laporan posisi BMN di 10. Laporan barang rusak berat
neraca

P. Buku Barang
Buku BMN terdiri dari:
1. Buku barang 4. Catatan mutasi perubahan
2. Buku barang bersejarah 5. Daftar barang ruangan
3. Kartu identitas barang 6. Daftar barang lainnya

RANSELKU TIRAMISU 2019 47


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
7. Kartu KDP
8. Daftar transaksi BMN
9. Daftar BMN yang dihentikan
penggunaannya
10. Daftar barang hilang
11. Daftar barang usang
12. Daftar barang rusak berat
13. Daftar barang fihak ketiga

RANSELKU TIRAMISU 2019 48


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

MODUL PERSEDIAAN

A. Ruang Lingkup Modul Persediaan


1. Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
sebagai satker induk
2. Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Pembantu Kuasa Pengguna Barang
(UAPKPB) sebagai satker pembantu
Transaksi persediaan bisa dilakukan di UAKPB atauUAPKPB (jika ada),
sedangkan yang melakukan pelaporan persediaan adalah UAKPB. Komunikasi
data antar UAKPB dan UAPKPB melalui mekanisme Kirim/Terima ADK.

Modul persediaan berfungsi mengelola transaksi masuk atau keluar atas


persediaan yang dimiliki Satker, seperti :
 perolehan yang berasal dari pembelian oleh PPK maupun Bendahara
atau cara perolehan lainnya pemakaian barang
 transfer antarsatker maupun internal satker
 hibah masuk atau keluar
 penghapusan terhadap barang usang atau rusak
 koreksi
 penghapusan
 opname fisik
 pelaporan

B. Level Pengguna Modul Persediaan


1. Operator
 Operasional aplikasi
2. Approver
 Persetujuan
 Tutup periode

RANSELKU TIRAMISU 2019 49


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

C. Keterkaitan dengan modul lain

D. Alur Proses Modul Persediaan

E. Kebijakan Akuntansi Persediaan

RANSELKU TIRAMISU 2019 50


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Aplikasi Persediaan menggunakan metode pencatatan perpetual dan


pelaporan secara periodik. Aplikasi persediaan menggunakan metode
penilaian HST (Harga Satuan Terakhir) dan metode harga rata-rata.
Persediaan dicatat menggunakan pendekatan aset, yang berarti saldo awal
dan setiap penambahan persediaan akan secara otomatis diakui sbg
penambah saldo persediaan
Updating nilai saldo persediaan diperhitungkan pada saat persediaan
digunakan dengan penyesuaian pada akhir periode pelaporan berdasarkan
hasil stock opname.
Nilai beban persediaan diperhitungkan dari total penggunaan persediaan
selama periode tahun anggaran atau dengan memperhitungkan saldo awal
persediaan ditambah dengan pengadaan persediaan dan dikurangi dengan
saldo akhir atau nilai sisa persediaan hasil stock opname.
Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan dalam perhitungan beban
persediaan adalah nilai persediaan hasil stock opname, bukan catatan saldo
persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai.

Monitoring Status Transaksi

Jenis Aset:

1. Barang milik Negara

2. KDP

3. BMN Bersejarah

4. Barang Pihak ketiga

Status Transaksi:

1. Rekam

2. Validasi

3. Setuju

Jenis Transaksi dan Periode Transaksi

F. Migrasi Persediaan
Migrasi Persediaan adalah suatu proses paling awal dalam pengunaan Modul
Persediaan berupa pemindahan ADK referensi dan ADK data transaksi persediaan
dari Aplikasi Persediaan Eksisting ke dalam Database SAKTI. Migrasi Persediaan
memindahkan saldo barang di periode Desember TAYL. Migrasi Persediaan
RANSELKU TIRAMISU 2019 51
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

dilakukan oleh satker yang sebelumnya telah menggunakan Aplikasi Persediaan,


satker yang baru tidak perlu melakukan proses ini. Migrasi Persediaan hanya
dilakukan sekali sepanjang pemakaian SAKTI dan dilakukan sebelum transaksi
persediaan yang lain diinputkan. Catatan dalam migrasi persediaan sebagai
berikut:
1. Diawali dengan tutup periode November TAYL
2. Terdapat dua ADK migrasi yang harus di upload secara berurutan, yakni
Referensi dan kemudian Data Transaksi
3. Memastikan kesesuaian data dari hasil cetakan masing-masing aplikasi
4. Migrasi data transaksi bisa diulang selama belum dilakukan persetujuan
5. Diakhiri dengan tutup periode Desember TAYL
6. Data persediaan yang gagal di migrasi atau yang belum masuk dalam
Aplikasi Persediaan bisa diinputkan melalui menu Saldo Awal

G. Transaksi Masuk dan Keluar Persediaan

MASUK KELUAR

 Saldo awal  Habis pakai

 Pembelian  Transfer keluar

 Transfer masuk  Hibah keluar

 Hibah masuk  Keluar lainnya

 Rampasan  Usang

 Reklas masuk (in progress)  Rusak

 Reklas masuk dari aset (in  Penghapusan usang/rusak

RANSELKU TIRAMISU 2019 52


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

progress)
 Reklas keluar (in progress)

 Reklas keluar ke aset (in


progress)

1. Transaksi masuk pembelian


Transaksi masuk pembelian adalah proses pencatatan masuk barang
persediaan yang bersumber dari data pembelian dari Modul Bendahara
maupun dari Modul Komitmen. Proses pencatatan masuk melalui pembelian
ini adalah dengan melakukan pendetilan barang persediaan. Data sumber
yang digunakan adalah kuitansi, BAST maupun dokumen lainnya yang sah.

2. Transaksi masuk selain pembelian


a. Saldo awal
b. Transfer masuk
c. Hibah masuk
d. Rampasan
e. Perolehan lainnya

g. Transaksi Keluar habis pakai


Transaksi keluar habis pakai adalah transaksi pengeluaran barang
persediaan untuk penggunaan atau pemakaian. Dokumen yang digunakan
adalah bon permintaan barang persediaan.
h. Transaksi keluar selain habis pakai
a. Transfer keluar
b. Hibah keluar
c. Usang
RANSELKU TIRAMISU 2019 53
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

d. Rusak
e. Keluar lainnya
f. Penghapusan usang/rusak
H. Koreksi
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan
barang persediaan, baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa
melalui kegiatan opnamefisik. Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user
Approval.

I. Opname Fisik
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan
barang persediaan, baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa
melalui kegiatan opname fisik. Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user
Approval.

J. Pelaporan
Laporan yang dihasilkan oleh Modul Persediaan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Buku Persediaan
2. Laporan Persediaan
3. Laporan Rincian Persediaan
4. Laporan Daftar Transaksi Persediaan
5. Laporan Mutasi Barang Persediaan
6. Laporan Posisi Persediaan di Neraca
Konsolidasi dengan Aset Tetap

Mungkin hanya ada warna hitam yang


memenuhi jalan, tapi kau harus terus
percaya dan melangkah. Percaya bahwa
bintang akan terus menyinarimu walau
temaran
RANSELKU TIRAMISU 2019 -Kaori Miyazono Your Lie in April- 54
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 12
MODUL UTANG PEMERINTAH

i. Dasar Hukum, Kerangka Teori, dan Best Practice


Utang negara untuk pembiayaan Defisit APBN adalah konsekuensi dari Belanja
Negara yang lebih besar dari Pendapatan Negara. Kebijakan belanja yang ekspansif
dilakukan dengan memprioritaskan belanja produktif pada sektor infrastruktur,
pendidikan, dan kesehatan. Besarnya belanja Pemerintah ini untuk memberikan stimulus
bagi perekonomian, dan masih belum dapat terpenuhi seluruhnya dari penerimaan
negara (Perpajakan, Bea Cukai, PNBP, dan Hibah). Konsekuensi dari selisih kurang antara
pendapatan dan belanja negara adalah defisit APBN. Akumulasi dari defisit APBN ini
yang menjadi utang bagi pemerintah.

Tujuan Pembiayaan

 Menjaga momentum dan menghindari opportunity loss


Adanya kebutuhan belanja yang tidak bisa ditunda, misalnya penyediaan
fasilitas kesehatan dan ketahahan pangan. Penundaan pembiayaan justru akan
mengakibatkan biaya/kerugian yang lebih besar di masa mendatang.
 Memberikan legacy (warisan) aset yang baik bagi generasi selanjutnya.
Legacy yang baik muncul ketika utang digunakan untuk membiayai hal-hal
yang produktif dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang, misalnya
belanja infrastruktur dan pendidikan.
 Mengembangkan pasar keuangan
Instrumen utang Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan
digunakan sebagai acuan (benchmark) bagi industri keuangan. Penerbitan
instrumen utang Pemerintah merupakan alternatif investasi yang ditawarkan
kepada masyarakat. Kegiatan operasi moneter oleh Bank Indonesia juga turut
didukung melalui penerbitan instrumen utang Pemerintah.
Dasar Hukum

 UU. No 17/2003 tentang Keuangan Negara


 UU. No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
 UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara
 UU No 24/2002 tentang SUN
 UU No 19/2008 tentang SBSN
 PP No 23/2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit APBN dan APBD, serta
Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 54/2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan
Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah

RANSELKU TIRAMISU 2019 55


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Peraturan Pemerintah No. 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri
dan Penerimaan Hibah
 Peraturan Presiden No. 82/2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas
Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan
Internasional kepada Badan Usaha Milik Negara
Diagram Utang Pemerintah Pusat

ii. Proses Bisnis dan Data Flow Diagram


Proses Bisnis

A. Infrastruktur Pendukung Transaksi Utang


 IFMIS yang digunakan dalam pengelolaan keuangan negara di Indonesia saat ini
dikenal dengan SPAN. Karena kompleksitas dan kekhususannya, modul utang
yang telah dikelola dengan DMFAS tidak tergabung sebagai modul di dalam
SPAN
 Selain DMFAS, transaksi utang terutama sekuritas ditunjang dan didukung
dengan berbagai aplikasi dan subsistem di luar SPAN antara lain:
 DMFAS (Debt Management  MOFIDs (Ministry of Finance
and Financial Analysis Dealing System);
System)*;  Many to many
 Decision Support System  Staple Bonds
(DSS);  Dealing Room
 BI-SSSS (Bank Indonesia-  Bloomberg; dan
Scripless Securities  Reuter
Settlement System);
 BI-RTGS (Bank Indonesia –
Real Time Gross Settlement) ;
 SASPEM*;

RANSELKU TIRAMISU 2019 56


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

B. DMFAS (Debt Management and Financial Analysis System)


 DMFAS adalah sistem pengelolaan utang berbasis komputer yang
dikembangkan oleh UNCTAD yang digunakan untuk menjalankan tugas
operasional, memenuhi kebutuhan analisis dan statistik atas pengelolaan
utang, dan perencanaan keuangan eksternal.

 DMFAS telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1989 sampai dengan


sekarang. Pada masa itu, Indonesia adalah negara keenam di dunia yang
menggunakan DMFAS dalam mengelola utang negara. Di antara negara-
negara G20, Indonesia termasuk salah satu pemerintahan pelapor utang
yang paling komprehensif setelah Korea Selatan, Kanada, dan Australia.
Public Sector Debt Statistic di Indonesia juga termasuk yang telah
menerapkan best practices dengan tersedianya statistik atas sektor
moneter, internal, dan external debt yang dipublikasikan melalui
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

 DMFAS memiliki dua subsistem yang diterapkan di Indonesia

 Program DMFAS menyediakan fungsi asistensi atas dua arus aktivitas


pengelolaan utang, yakni upsteam dan downstream.
 Maintenance Database (DOWNSTREAM)
 Fungsi perekaman (bagian administrasi)
 Berisi menu referensi (kurs, bunga, kreditor, debitor, dll.)
 Operasional Utang (DOWNSTREAM)
 Statistik utang dan analisis dasar
 Validasi data utang
 Pengendalian, Pengawasan, dan Pelaporan (DOWNSTREAM)
 Konsistensi antara data untuk Instrumen Utang

RANSELKU TIRAMISU 2019 57


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Laporan komprehensif Pengelolaan Utang – Internal dan Eksternal


(xlsx dan html.)
 Analisis Sustainability dari Utang (UPSTREAM)
 Menghitung nilai Proyeksi berdasarkan Outstanding dan total
Komitmen sekarang dari kewajiban masa depan + Decision Making
 Pengelola Utang dapat melakukan Analisis Makro-Ekonomi dan
keseimbangan pembayaran
 Hubungan DMFAS dengan Siklus Pengelolaan Utang, Risiko, dan Biaya
Utang

 Modul-Modul dalam DMFAS

RANSELKU TIRAMISU 2019 58


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Penataan Data Referensi

C. Proses Bisnis terkait Hubungan DMFAS dan IFMIS


 Proses Bisnis Umum Pengelolaan Utang dan Sistem Informasi yang Terkait

 Pada dasarnya, proses bisnis pengelolaan utang secara umum terdiri


dari enam tahapan yakni pengadaan, settlement, perekaman,
penarikan, pembayaran, dan pelaporan.
 Saat ini SPAN telah diterapkan sebagai sebuah sistem tunggal yang
terintegrasi untuk mengelola keuangan negara, mulai dari perencanaan,
adanya penerimaan dan pengeluaran, hingga akuntansi dan pelaporan.
Akan tetapi, DMFAS telah digunakan sejak 1989 dan sistemnya begitu
komprehensif untuk tiba-tiba diubah atau diintegrasikan fungsinya
secara total dengan SPAN. Selain berbiaya besar, hal tersebut tidak
efektif karena DMFAS telah mampu menjalankan fungsi-fungsi yang
diperlukan dalam pengelolaan utang.
 Sebelum SPAN, pembuatan SPP dan SPM dilakukan melalui SAS. Khusus
untuk utang yang dilakukan oleh DJPU (sekarang DJPPR), aplikasi yang

RANSELKU TIRAMISU 2019 59


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

digunakan adalah SASPEM. Saat ini SASPEM telah disesuaikan menjadi


sistem embarkasi untuk menjembatani informasi yang dihasilkan oleh
DMFAS dan informasi yang harus dihasilkan dalam aplikasi SPAN.

 Proses Penerbitan Hingga Penarikan PHLN dan Sistem Informasi

 Proses perekaman data pinjaman/hibah luar negeri dilakukan setelah


loan/grant agreement ditandatangani. Atas dokumen perjanjian
tersebut, K/L selaku executing agency dari pinjaman atau hibah tersebut
akan mengajukan surat permohonan register yang disampaikan melalui
Direktorat Pinjaman dan Hibah di DJPPR.
 Perjanjian dan isinya diadministrasikan dalam database DMFAS yakni
melalui modul Administration. Dengan demikian, informasi umum dari
loan/grant telah teradministrasikan dalam sistem. Atas dokumen
softcopy dari perjanjian, dilakukan penatausahaan melalui DMFAS
Interface.

 Proses Pembayaran Pinjaman/Utang dan Sistem Informasi Terkait

RANSELKU TIRAMISU 2019 60


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 DMFAS telah secara otomatis menghasilkan schedule pembayaran


utang. Akan tetapi, tidak terdapat notifikasi dari aplikasi yang
menampilkan jadwal pembayaran setiap harinya. Untuk
menghubungkan daftar pembayaran dari DMFAS dengan pembayaran
melalui SPAN, terdapat sistem embarkasi yang digunakan sebagai
penghubung yakni SASPEM. SASPEM menjadi aplikasi yang secara
otomatis menampilkan jadwal pembayaran dalam suatu periode dan
menampilkannya sebagai bentuk notifikasi pada interfacenya.
 Ketika NOP diterima dari lender, rencana pembayaran dan tagihan mulai
dari nominal, mata uang, dan data lain direkam pada modul debt
service. Dari modul ini dihasilkan no. payment yang secara otomatis
menjadi no. SPM pada SASPEM. Dokumen pembayaran tagihan yang
terdiri dari lampiran SPM, Surat Pernyataan Ringkasan Penggunaan
Dana, disertai dengan ADK dari SASPEM adalah output dari sistem
embarkasi tersebut.
 ADK tersebut kemudian diunggah ke SPAN untuk diproses SPP dan SPM
pada Modul Pembayaran. Data-data terkait supplier, dalam hal ini lender
atau investor, telah direkam sebelumnya pada Modul Komitmen. SPP
dan SPM ini kemudian diproses SP2D-nya oleh KPPN KPH. Munculnya
pembebanan chart of account di SPAN menjadi input pada modul GL.
 Berbeda dengan pelaporan pada SPAN, pembayaran akan secara
otomatis mengupdate pada report DMFAS ketika no.payment telah
dihasilkan dari modul Debt Services. Karena sistem tidak terhubung
secara langsung, pada periode tertentu dilakukan rekonsiliasi atas
pelaporan versi DMFAS, data SPAN, dan Bank Indonesia.

D. Data Flow Diagram


 Diagram Konteks

RANSELKU TIRAMISU 2019 61


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Diagram Level 0

iii. Input, Proses, dan Output


 Input
 Data settlement SBN
 Data Penetapan API e-SBN
 SP-SPD
 SP4H
 Data Penerimaan Pembayaran
 Proses
1. Proses Penerimaan Pembiayaan
2. Proses Penarikan Pembiayaan
3. Proses Pembayaran Pembiayaan
 Output
 Data settlement SBN
 Data Penetapan API e-SBN
 SP-SPD
 SP4H
 Data Penerimaan Pembayaran

iv. Risiko dan Pengendalian


1. Risiko
 Adanya gangguan teknis operasional pada aplikasi sistem
pembayaran utang (DMFAS, SASPEM, dan Sistem BI).
RANSELKU TIRAMISU 2019 62
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Adanya perubahan alamat/tujuan pembayaran yang diakibatkan


amandemen/assignment pinjaman.
 Perbedaan hari libur antara Indonesia dengan negara domisili lender
yang menyebabkan selisih jadwal dan jumlah pembayaran.
 Adanya dokumen tagihan yang tidak terjadwal atau belum/terlambat
yang menyebabkan perbedaan detail pembayaran dengan data di
database.

2. Pengendalian
 Government Coordination
Senantiasi bersinergi serta melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dalam hal ini adalah DJPB dan Bank Indonesia terkait
kewajiban dan rekonsiliasi data antara pemerintah dan lender.
 Early Warning
Penggunaan early warning pada alat control pembayaran
konfirmasi utang outstanding kepada lender secara berkala.
 Database Up To Date
Melakukan pengecekan serta updating database terkait utang
secara berkala demi menghindari mismatch terkait penjadwalan
pembayaran utang.

Jalan yang paling menjanjikan untuk


sukses adalah mencoba satu kali lagi.
-Classroom Crisis-

RANSELKU TIRAMISU 2019 63


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 13
SIKLUS AKUNTANSI DAN PELAPORAN 1

I. Pengertian, Konsep Dasar, dan Fungsi


Siklus/modul akuntansi (GL) dan pelaporan terdapat dalam SAKTI maupun SPAN.
Modul GL dan Pelaporan berfungsi untuk menyajikan seluruh transaksi seluruh modul ke
dalam Laporan Keuangan. Transaksi-transaksi tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk-
bentuk pencatatan akuntansi, yang di awali dengan pembuatan jurnal dilanjutkan proses
posting ke dalam buku besar (General Ledger/GL) dengan melewati validasi dan
persetujuan yang diperlukan.
Transaksi keuangan yang tidak tertangani oleh modul-modul lainnya dicatat
dalam modul ini. Semua pencatatan transaksi keuangan tersebut didasarkan pada
elemen Chart of Account (COA). Penyempurnaan proses bisnis GL di dalam SPAN adalah
GL terintegrasi terpusat, sehingga transaksi subledger di tiap-tiap KPPN selaku operating
units akan terposting ke dalam GL yang terintegrasi.
Secara periodik GL ditutup untuk kebutuhan penyusunan Laporan Keuangan dan
untuk menjaga konsistensi data GL. Apabila GL untuk suatu periode telah ditutup, maka
transaksi pada seluruh modul dalam periode itu tidak boleh dilakukan perubahan.
Kesalahankesalahan yang mungkin terjadi, dicatat pada periode berikutnya dengan
mekanisme penyesuaian atau koreksi.
Keuntungan pemisahan General Ledger dan Subledger adalah :
 memudahkan pengecekan histori terhadap data-data yang berubah.
 memudahkan proses pelaporan dimana tidak diperlukan lagi proses posting ke buku
besar, mengingat telah secara otomatis dihasilkan pada saat transaksi berjalan.
Fungsi Modul GL & Pelaporan (SAKTI)
 Membuat jurnal yang ditrigger oleh transaksi yang dihasilkan oleh modul lain (Sub
ledger).
 Membuat penyesuaian dan jurnal yang tidak dihasilkan modul lain.
 Memposting jurnal dalam rangka pembentukan laporan.
 Tutup Periode.
 Membuat Laporan Keuangan sebagai bahan untuk pertanggungjawaban.
 Rekonsiliasi, Konfirmasi, dan Konsolidasi.

II. User Role Modul GL & Pelaporan (SAKTI)


-- Operator, memiliki kewenangan untuk melakukan sebagai berikut :
Melakukan RUH Jurnal Penyesuaian/Koreksi dan Realisasi Kinerja

RANSELKU TIRAMISU 2019 64


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Melakukan Proses Validasi Jurnal


Malakukan Proses Posting
Melakukan Proses Tutup Periode
Melakukan Pencetakan Laporan Keuangan
Melakukan Proses Pengiriman ADK Konsolidasi
Melakukan Proses Konfirmasi
--- KPA (Approver) , memiliki kewenangan untuk melakukan sebagai berikut :
Melakukan Proses Pengiriman ADK Rekonsiliasi

III. Fitur Modul GL & Pelaporan (SAKTI & SPAN)


1. SAKTI
 Akrual Basis
 Pembentukan jurnal secara transaksional : jurnal sebagian besar terbentuk
dari modul by sistem
 Tracing Jurnal : penelusuran transaksi ke history datanya
 Tutup Buku : data pada periode yang ditutup hanya dapat dilakukan
perubahan dengan mekanisme koreksi
 Konsolidasi topologi online : konsolidasi laporan (W/Es1/KL) tanpa proses
kirim-terima ADK
 Laporan Realisasi Kinerja : keperluan manajerial pelaksanaan anggaran
 Laporan Fund Available : ketersediaan dana
 Periode 13 dan 14 : unaudited dan audited

2. SPAN
 “Capture data at source, with all data being entered once only, and online
transfer to centralized database”
 “Provide a comprehensive reporting system that enables reliable
management reports on government financial operations to be generated
in real time ….and made available to all stakeholders”
 Provide comprehensive online capabilities to Line Ministries and other
agencies to….interrogate online centralized databases to access their
information”
 Fitur-fitur aplikasi SAKTI yang relevan, seperti akrual basis, tutup buku dll

RANSELKU TIRAMISU 2019 65


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

IV. Alur Proses Modul GL & Pelaporan (SAKTI)

Alur Pembentukan Laporan (SAKTI)

Proses migrasi data saldo awal ini hanya dilakukan sekali ketika proses
implementasi sistem SAKTI pertamakali, proses migrasi hanya boleh dijalankan oleh level
satker saja, level konsolidator tidak perlu melakukan proses migrasi.
Jurnal manual adalah fasilitas yang disediakan oleh modul GL untuk memasukan
data-data jurnal manual lewat modul GL yang tidak terkait dan tidak mengikuti aturan di
peta jurnal, tetapi pembentukan COA-nya tetap diikat dan merujuk ke data DIPA
berdasarkan segment program, kegiatan dan output pada tahun anggaran berjalan.
Validasi Jurnal digunakan untuk melakukan pengecekan jurnal yang dibentuk oleh
semua modul sebelum dilakukan proses posting jurnal.
Posting Jurnal dilakukan setelah melakukan validasi jurnal, posting jurnal
RANSELKU TIRAMISU 2019 66
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

bertujuan untuk summary jurnal supaya masuk ke Laporan.


Input capaian kinerja satker (per bulan) berdasarkan program, kegiatan, dan
output sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Monintoring data jurnal meliputi
 Melihat status validasi jurnal
 Melihat status posting
 Melihat detil-histori jurnal, detil jurnal terutama yang berasal dari modul lain
dapat dilihat tarcking datanya.
Jurnal penyesuaian khusus akan memberikan pasangan jurnal secara otomatis
terbukukan sesuai dengan referensi pasangan jurnal yang sudah dipastikan
pasangannya, setiap jurnal akan terbentuk dua records saja dan saling berpasangan,
jurnal yang terbentuk adalah berbasis AKRUAL

Pelaporan lainnya (Selain laporan yang kita ketahui seperti LO,LPE,Neraca dll)
 Laporan Rekonsiliasi Neraca dengan Sub-Ledger : membandingkan saldo Sub-Ledger
di Neraca dengan saldo Sub-Ledger di Modul masing-masing.
*** Sub-Ledger : Aset Tetap dan Persediaan
 Laporan Kinerja Satker : menyajikan besaran pagu DIPA serta besaran pagu yang
sudah diserap/direalisasikan berdasarkan program, kegiatan, dan output.
 Laporan Ketersediaan Dana (FA) : menyajikan posisi sisa pagu DIPA beserta besaran
realisasinya pada saat laporan tersebut diproses.
 Laporan Transaksi Valas : menyajikan jurnal terkait transaksi menggunakan currency
valuta asing.

V. Tutup Periode/Tutup Buku (SAKTI)


Fungsi Tutup Buku adalah
 Membatasi agar modul tidak bisa menambah transaksi/jurnal baru untuk periode
yang sudah ditutup
 Mengirim nilai saldo akhir Neraca Percobaan periode yang ditutup ke neraca
percobaan periode berikutnya sebagai saldo awal
Data yang dimigrasi: data saldo akhir neraca tahun sebelumnya
Syarat Tutup Buku :
 Jurnal pada periode tersebut telah diposting
 Periode sebelumnya sudah berstatus Tutup Permanen
Jenis Tutup Buku
 Tutup Buku Sementara

RANSELKU TIRAMISU 2019 67


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

 Tutup Buku Permanen


“tutup buku sementara” adalah proses tutup buku yang dimungkinkan proses
tutupnya dapat diulang kembali dengan cara melakukan proses “buka tutup” terlebih
dahulu, maksimal 1 Semester, Periode Januari s.d Juni bisa dilakukan tutup buku
sementara, namun untuk menutup periode Juli syaratnya harus menutup periode Juni
Permanen. Proses “tutup permanen” adalah proses tutup buku yang sifatnya final dan
tidak bisa dilakukan proses “buka tutup” buku ulang.
Penutupan sementara adalah penutupan selama periode rekonsiliasi. Penutupan
permanen dilakukan setelah periode rekonsiliasi habis dan GL dikirim ke unit akuntansi di
atasnya
VI. Rekonsiliasi, Konfirmasi dan Konsolidasi (SAKTI)
1. Rekonsiliasi

2. Konfirmasi
 Terbatas pada level wilayah, eselon1, dan KL
 Konfirmasi atas informasi buku besar, yang terdiri dari id buku besar dan
segment lain yang membentuk buku besar tersebut.
 Menerima ADK Konfirmasi dari SPAN
 Membuat ADK pernyataan konfirmasi dan mengirim ke SPAN

3. Konsolidasi
Konsolidasi Offline (Kiri) dan Konsolidasi Online (Kanan)

RANSELKU TIRAMISU 2019 68


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Entitas Akuntansi adalah unit pada pemerintahan yang mengelola


anggaran,kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakannya.
Satker sebagai pemilik transaksi ditetapkan sebagai Entitas Akuntansi.
Satjer memiliki struktur dan tanggungjawab dari proses perencanaan
sampai dengan proses pelaporan keuangan.Proses balancing dimulai dari
satker (UAKPA) diharapkan pada entitas akuntansi di atasnya (sebagai
konsolidator), transaksi sudah balance.

VII. Posting Rule Standar Aplikasi SAKTI


Berikut beberapa transaksi yang termasuk bagian posting rule standar SAKTI :
 Setoran Pajak
 Pengadaan barang persediaan habis pakai
 Koreksi Otomatis
 SPP,SPM, dan SP2D
 Penerimaan Dana Titipan
 Transaksi lain yang relevan seperti pengadaan aset, pemotongan pajak dll.

VIII. Bagan Akun Standar (BAS) SAKTI & SPAN


Elemen kunci dalam mengintegrasikan beberapa komponen SAKTI
RANSELKU TIRAMISU 2019 69
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

& SPAN ada pada Chart Of Account (COA)/Bagan Akun Standar (BAS)
Elemen-elemen yang diperlukan dalam integrasi suatu sistem menurut
TRM antara lain control structure, account classification, dan reporting
requirement. Control structure adalah bentuk pengendalian dalam bentuk formal
legislation and regulation serta financial legislative and administive regulation.
Account classification sangat terkait dengan konsistensi pemakaian akun dalam
transaksi untuk keperluan expenditure control, costing, economic dan statistical
analysis. Klasifikasi akun ini disusun untuk memberikan informasi dengan bentuk
klasifikasi berupa Fund Classification; Organizational Classification; Economic
Classification; Functional Classification; Program Classification; dan Project
Classification. Sedangkan reporting requirement adalah suatu bentuk pendekatan
integrasi sistem berdasarkan bentuk reporting yang dibutuhkan users.
Definisi Bagan Akun Standar menurut PMK No. 91/PMK.06/2007 adalah
daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban
dan pelaporan Pemerintah Pusat.
Secara khusus, Bagan Akun Standar berguna sebagai dasar laporan
keuangan dan pelaporan manajerial, merupakan inti dari sistem pengelolaan
keuangan dimana terdapat aliran data seluruh modul dan interface, menyediakan
landasan dan ruang untuk pengembangan sekaligus sebagai media penyimpanan
baik current maupun historical information, mendukung disiplin fiskal melalui
pengaturan pengendalian dan kerangka struktur pelaporan, dan mendukung
proses pengambilan keputusan yang lebih baik.
Di dalam SPAN, fungsi Bagan Akun Standar adalah menghubungkan
beberapa modul modul transaksi dengan akun-akun melalui terbentuknya jurnal-
jurnal transaksi ketika terjadi transaksi pada tiap-tiap modul.

RANSELKU TIRAMISU 2019 70


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PP 71/2010 Kebijakan Penyempurnaan Kesesuaian dengan


Akuntansi Proses Bisnis Aplikasi

Bagan Akun Standar

Penyusunan Struktur
BAS

Aplikasi SPAN Aplikasi


SAKTI
Fungsi Bagan Akun Standar
 Untuk mengklasifikasikan dan mengkodekan transaksi financial secara
sistematis
 Sebagai sebuah filling data financial
 Sebuah mekanisme untuk menghasilkan informasi financial (dari mana
dikumpulkan, diproses dan dilaporkan)
Struktur BAS adalah deretan 12 kode / klasifikasi yang digunakan sebagai dasar
pengecekan anggaran atau pagu anggaran dan tujuan laporan.

NO KLASIFIKASI DIGIT TUJUAN ATRIBUT PELAPORAN

1 SATKER 6 LK PER KL Ba, Eselon1, Konsolidasi Satker

2 KPPN 3 LK PER KPPN

3 AKUN 6 KLASIFIKASI
EKONOMI
4 PROGRAM 3+2+2 KLASIFIKASI
PROGRAM
5 OUTPUT 4+3 LAPORAN KINERJA Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,
Satuan
6 DANA 1+1+8 KLASIFIKASI DANA No Register Utang Dan Hibah

7 Bank 1+4 Bank, Arus Kas Kppn

RANSELKU TIRAMISU 2019 71


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

8 Kewenangan 1 Jenis Kewenangan

9 Lokasi 2+2 Tempat Kegiatan

10 Anggaran 1

11 Antar 6 Due-To And Due-


Entitas From
12 Cadangan 6

Segment COA
Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi dan bersifat fleksibel
Atribut Segment
Informasi tambahan yang mengikuti segment COA yang bersifat Statis.

1.Segmen SATKER (6 digit)


Sebagai balancing segment pencatatan transaksi konsep akuntansi
Untuk menghasilkan Neraca per Satker
KODE SATKER URAIAN
000017 SEKRETARIAT JENDERAL
999002 KPPN BANDA ACEH (KUASA BUN)

2.Segmen KPPN (3 digit)


Untuk menghasilkan Laporan keuangan per KPPN
Menjadi mitra satker sesuai dengan pembagian kewenangan wilayah bayar dan
penerimaan negara.
KODE KPPN URAIAN

001 BANDA ACEH

002 LANGSA

3.Segmen AKUN (6 digit)


Menggambarkan pengakuan dan pencatatan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pengendalian anggaran per jenis belanja
Memberikan Informasi Keuangan

KODE AKUN URAIAN

RANSELKU TIRAMISU 2019 72


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

100000 ASET

110000 ASET LANCAR

4.Segmen PROGRAM ( 7 Digit gabungan angka dari (BA-Eselon I-Prog)


Sebagai dasar penetapan pengelolaan APBN dan pelaksanaannya
Pengendalian anggaran per program
KODE URAIAN
PROGRAM

0010101 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis


Lainnya MPR

0020101 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis


Lainnya DPR RI

5.Segmen OUTPUT (7 Digit gabungan kode kegiatan dan output)


Penetapan kegiatan dan output yang dicapai
Pengendalian anggaran per kegiatan dan output
VALUE DESCRIPTION
1001001 Laporan pengelolaan administrasi MPR & Sekretariat Jenderal
1001002 Pelayanan kesehatan

6.Segmen DANA (10 Digit {gabungan dari 1 kode Sumber dana, 1 kode cara tarik
dan 8 Digit no. Pinjaman Luar negeri})
Memberikan Informasi sumber dana transaksi (RM, PNBP, PHLN).
Pengendalian anggaran untuk masing-masing jenis dana
KODE DANA URAIAN
B010057101 FERTILIZER DISTRIBUTION_020

7.Segment Bank (5 Digit)


Menghasilkan Laporan Arus Kas
Berasal dari mapping rekening pemerintah
KODE
BANK URAIAN

RANSELKU TIRAMISU 2019 73


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

10001 RPKBUN KPPN BANDA ACEH ( 1580000742239 )

8.Segmen Kewenangan (1 digit)


Proses pelaksanaan anggaran berdasarkan kewenangan dan hubungan
keuangan antara pusat dan daerah
Pengendalian anggarna per jenis kewenangan
KODE KEWENANGAN URAIAN

1 Kantor Pusat

2 Kantor Daerah

3 Dekonsentrasi

4 Tugas Pembantuan

5 Urusan Bersama

6 Desentralisasi

9.Segmen Lokasi (4 digit gabungan dari kode propinsi dan kabupaten)


Lokasi dilakukannya kegiatan
Pengendalian anggaran per lokasi
KODE LOKASI URAIAN

0100 DKI JAKARTA

0151 KOTA JAKARTA PUSAT

10.Segmen Anggaran (1 digit)


Pentahapan transaksi
Pengendalian anggaran
KODE ANGGARAN URAIAN
1 Appropriation
2 Allotment
3 AFP
4 Carry Forward
7 Pengembalian Belanja/Penerimaan
RANSELKU TIRAMISU 2019 74
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

11.Segmen Antar entitas (6 digit)


Kode akun yang muncul ketika ada transaksi yang melibatkan kode satker
berbeda (balancing segment berbeda)
Diisi dengan kode satker lawannya
12.Segmen cadangan (6 digit)
Kode cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi lainnya dimasa
mendatang

Dukungan IT : SPAN untuk BUN dan SAKTI untuk K/L menggunakan Bagan Akun Standar
(BAS) atau COA yang sama

Proses Bisnis Pemutakhiran BAS mendatang

Saat ini pengelolaan Bagan Akun Standar merupakan tugas dari


Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Ditjen Perbendaharaan yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Tim Bagan Akun Standar.
Kedepannya dilakukan tata kelola penyusunan dan updating BAS sebagai berikut :
 Perbedaan peran antara pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan
Bagan Akun Standar dan pihak-pihak yang berwenang melakukan perubahan
Bagan Akun Standar.
Bappenas : menyusun Prioritas, Fokus Prioritas, dan Kegiatan Prioritas
RANSELKU TIRAMISU 2019 75
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

DJA : menyusun BA, Es.I, Es.II, Satker, Lokasi, Fungsi, Subfungsi,


Program, dan Kegiatan
DJPB : menyusun kelompok dan akun
 Pemisahan antara pihak pengelola sistem sebagai administrator dan
pihak yang memiliki kewenangan memutuskan persetujuan (approval) atas
perubahan dalam sistem.
DJA : melakukan perubahan klasifikasi BAS selain akun
DJPB : melakukan perubahan atas struktur BAS dan akun.

IX. Akuntansi dalam SPAN


 Proses Akuntansi dilakukan oleh entitas akuntansi.Entitas Akuntansi dibagi
menjadi 2 yaitu Entitas Akuntansi BUN (KPPN dan Dit PKN) dan Entitas
Akuntansi pengguna Anggaran.
 Basis Pencatatan yang dilakukan di SPAN menggunakan 2 basis yaitu : Basis
Kas dan Basis Akrual
 Pencatatan Anggaran (APBN dan DIPA), Kontrak dan Realisasi.
 Revaluasi adalah kebijakan untuk menaikkan nilai tukar domestik terhadap
nilai tukar negara lain.
 Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke
mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan
yang memberikan laporan pada para pembaca informasi keuangan secara
global.
 Single entry artinya transaksi dicatat satu kali saja. Saldo normal Belanja,
Transfer dan Pengeluaran Pembiayaan dicatat pada sisi Debet. Sedangkan
Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan di catat pada sisi Kredit.
 Berpasangan (double entry) artinya transaksi di catat dua kali, sehingga
RANSELKU TIRAMISU 2019 76
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

membentuk perkiraan dalam dua sisi berlawanan yaitu sisi debet dan kredit
secara berpasangan.
 Mekanisme ERP dengan menggunakan pencatatan Buku Pembantu
(subledger) dan Buku Besar (General Ledger) dan proses Subledger
Accounting (SLA). ERP bertujuan untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi
secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi
untuk:
· Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
· Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
· Menghasilkan informasi yang real-time
· Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

No. Transaksi Dokumen Sumber Subledger GL

1 Tipe Anggaran (Budget) : RKAKL/ Revisi RKAKL Modul Anggaran Post


ke GL
1. APBN (B-1) DIPA/Revisi DIPA Modul DIPA

2. DIPA (B-2)

2 Tipe Komitmen Kontrak dan Revisi Modul Komitmen


(Encumbrance) Kontrak

3 Tipe Realisasi (Actual) a. Resume Modul


tagihan Pembayaran

b. Pembayaran Modul
Pembayaran
c. Tagihan
Penerusan Modul
Pinjaman Penerimaan
Negara
d. Penerimaan
Perpajakan Modul
Penerimaan
e. Penerimaan
Negara
PNBP
Modul

RANSELKU TIRAMISU 2019 77


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

f. Transfer uang Penerimaan


Negara

Modul
Pengelolaan Kas

4 Jurnal Manual Memo Penyesuaian Post ke GL

X. Keterkaitan dengan Modul Lain (SAKTI)


 Modul Administrasi memberikan
User id
Konfigurasi Sistem
Referensi Penandatangan
Referensi Peta Jurnal
 Modul Anggaran memberikan
Data COA
DIPA
 Modul Komitmen, Pembayaran, Bendahara, Persediaan, dan Aset Tetap memberikan
Jurnal

 Adapun modul gl dan pelaporan menghasilkan


Fund Availability
Closing Flag
Untuk modul komitmen, pembayaran dan bendara, dan
Closing Flag saja untuk modul persediaan dan aset tetap.

Hidup yang tidak dipertaruhkan dan diperjuangkan tidak akan


pernah dimenangkan
- Sutan syahrir -

RANSELKU TIRAMISU 2019 78


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 14
SIKLUS AKUNTANSI DAN PELAPORAN 2

I. Overview Pengembangan Proses Bisnis Pelaporan


 Penggunaan Database Terintegrasi
Penyempurnaan mekanisme pelaporan ini terdapat pada
penggunaan Integrated Database (Database Terintegrasi) yang
disatukan menjadi Single Database (Database Tunggal) dalam SPAN.
Pada saat ini, pelaporan diselenggarakan oleh dua entitas yang
berbeda, Kementerian Negara/Lembaga dan BUN (Kementrian
Keuangan).
Terdapat pelaporan berjenjang dari unit terendah ke unit di
atasnya, baik di KL (dari UAKPA ke UAPPA-W ke UAPPA-Es01 ke
UAPA) maupun di BUN (dari KPPN ke Kanwil DJPBN ke DJPBN c.q Dit.
APK). Rekonsiliasi diselenggarakan pada 4 level. Masing-masing unit
di BUN mempunyai database sendiri-sendiri yang terpisah
Pada proses penyempurnaannya dalam SPAN, database
tunggal (single database) hanya di sisi BUN . KL (dan satker)
mengatur dan memanajemen database sendiri. Rekonsiliasi laporan
keuangan dilakukan tetap di 4 level (tahap awal).
Penggunaan single database memungkinkan unit-unit di
BUN untuk langsung mengakses data sehingga tidak perlu pelaporan
berjenjang Konsekuensinya, unit-unit tersebut diberikan kewenangan
untuk mengakses langsung database SPAN. Kewenangan antara lain
meliputi input data transaksi, create journal transaksi, melakukan
koreksi, posting, view laporan, cetak laporan, konsolidasi laporan, dan
lain-lain.
Penggunaan single database akan berdampak pada prosedur
penyusunan laporan, dan pemberian kewenangan akses ke database
SPAN kepada entitas BUN. Manfaat yang ada diantaranya adalah
cepat, tepat dan akurat, serta efektif dan efisien. Penggunaan single
database memungkinkan unit-unit di BUN untuk langsung mengakses
data sehingga tidak perlu pelaporan berjenjang. Penyusunan laporan
dilakukan dengan mengakses database, selanjutnya bisa dihasilkan
laporan sesuai kebutuhan masing-masing.
 Penyempurnaan Pelaporan Berjenjang (Paperless) & Proses Konsolidasi
Jika dahulu tiap aplikasi menggunakan banyak kertas untuk
pelaporan, sekarang penggunaan kertas akan diminimalisasi bahkan

RANSELKU TIRAMISU 2019 79


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

dapat dihilangkan (paperless).

1. Reformasi Proses Rekonsiliasi Laporan Keuangan


Rekonsiliasi : Proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan
dokumen sumber yang sama. “Perdirjen 36/Pb/2009”
“untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan harus
diselenggarakan sistem pengendalian intern (SPI) yaitu dengan
menciptakan prosedur rekonsiliasi antara transaksi keuangan yang
diakuntansikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
dengan data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara
Umum Negara (BUN)” PP 8/2006
Rekonsiliasi dilakukan ketika terdapat data dengan dokumen
sumber yang sama namun diproses dengan sistem/subsistem yang berbeda.

Bagan 1 Prosedur rekonsiliasi saat ini

Rekonsiliasi dilakukan di semua level (satker (UAKPA) & KPPN; UAPPA-W &
Kanwil DJPBN; UAPPA-Es1 & Dit APK; UAPA & Dit APK. Pengiriman laporan berjenjang
baik di BUN maupun di KL dari unit terendah ke jenjang diatasnya. KL menyimpan data
dalam database sendiri, BUN juga menyimpan data dalam database sendiri bahkan
database tersimpan secara terpisah di KPPN, Kanwil DJPBN, dan Kantor Pusat.

RANSELKU TIRAMISU 2019 80


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Rekonsiliasi ini diawali dengan pengiriman ADK SAKPA kepada SPAN.


Selama rekonsiliasi, juga digunakan metode konfirmasi, yaitu antara SPAN dengan
SAPPA-W, SPAN dengan SAPPA-ES1, serta SPAN dengan SAPA. Konfirmasi
merupakan proses pencocokan internal antara data yang dikirim oleh SAKPA
(ADK) dengan data ADK Rekon SAKPA yang dikirim oleh SPAN. Tujuan konfirmasi
untuk memastikan bahwa SAPPA-W memperoleh data yang telah terrekon dari
SAKPA sehingga secara vertikal tidak ada perbedaan dengan ADK dibawahnya.

Konsekuensi dari Penyederhanaan Prosedur Rekonsiliasi


• Prosedur Rekonsiliasi di tingkat KPPN-Satker harus dilakukan dengan lebih ‘ketat’
sehingga data di level ini akan benar-benar valid, akurat dan bisa diandalkan
• Perlu perumusan kembali prosedur-prosedur dalam proses rekonsiliasi eksternal
(penyempurnaan prosedur)
• Ada prosedur pengamanan melalui sistem seperti penentuan Security Rules &
Cross Validation Rules
• Pengamanan yang dimaksud yaitu data sebelum masuk ke database SPAN,
diperlukan pengamanan berupa Security Rules dan Cross Validation Rules untuk
menjamin keandalan dan keakuratan data.

Penyempurnaan Prosedur Rekonsiliasi


• Mekanisme pemberian sanksi bagi satker yang tidak melakukan masih cukup
efektif
• Rekon di tingkat satker dilakukan dengan merekonsiliasi data “sampai dengan
bulan berjalan”. Hal ini untuk memastikan bahwa apabila ada perbaikan data di
bulan sebelumnya maka akan ter-update juga (mungkin saat ini sudah dilakukan).
• Demikian juga data yang dikirim satker ke wilayah, Eselon 1 maupun pusat adalah
data “sampai dengan bulan berjalan”.

RANSELKU TIRAMISU 2019 81


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

• Untuk memberikan keyakinan bahwa satker mengirimkan datanya ke level


diatasnya (wilayah, Eselon 1 & kantor pusat), maka ada mekanisme konfirmasi.
• Level atas tetap menerima data dari level dibawahnya (disamping menerima data
dari satker) untuk keperluan pelaporan
• Perlu “notifikasi” dari level di atasnya untuk konfirmasi penerimaan data/laporan
dari satker
• Data dari satker akan digunakan oleh level atas sebagai bahan pembanding
terhadap data yang diterima dari level dibawahnya
• BAR dihasilkan secara otomatis oleh sistem aplikasi (untuk menghindari
terjadinya kolusi).

Strategi Implementasi Reformulasi Proses Rekonsiliasi

Tahap Pertama

Sistem tetap menfasilitasi rekonsiliasi di 4 level. Setelah penyempurnaan


rekonsiliasi di tingkat KPPN memberikan hasil yang andal, dilakukan ujicoba implementasi
tahap 2. Tahap pertama ini tetap melakukan rekonsiliasi di 4 level. Namun, selain
rekonsiliasi di 4 level tersebut, juga ditambahkan prosedur konfirmasi. Setelah
penyempurnaan rekonsiliasi di tingkat KPPN menghasilkan data yang andal, dilakukan
ujicoba implementasi tahap 2

Tahap Kedua

Rekonsiliasi di tingkat wilayah ( dan eselon1) adalah optional. Tahap kedua


memberikan aturan untuk rekonsiliasi tingkat wilayah dan eselon 1 adalah optional. Ketika
sudah berjalan efektif dan dapat menjamin aliran data yang ada, dari satker UAKPA ke
UAPPA-W, UAPPA-E1 berjalan dengan handal. Maka dapat dilakukan penghapusan
rekonsiliasi di tingkat wilayah dan eselon 1. Hal ini dilakukan untuk alasan efisiensi dan
efektivitas.

Tahap Ketiga

Untuk alasan efektivitas dan efisiensi, dilakukan penyederhanaan (penghapusan)


proses rekonsiliasi tingkat wilayah dan eselon 1

Catatan : Penghapusan rekonsiliasi tingkat wilayah tidak menghilangkan fungsi


Bidang Aklap. Bidang Aklap justru lebih difungsikan pada monitoring, evaluasi dan
pembinaan satker-satker di lingkupnya dalam penyusunan laporan keuangan

II. Akuntansi dan Pelaporan SPAN

RANSELKU TIRAMISU 2019 82


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

1. Penggunaan dua pencatatan dalam satu sistem akuntansi, berupa


catatan akrual dan kas.
2. Struktur Bagan Akun Standar memasukan informasi output.
Struktur BAS adalah deretan 12 kode / klasifikasi yang digunakan
sebagai dasar pengecekan anggaran atau pagu anggaran dan tujuan
laporan.
3. Menerapkan Manajeman Komitmen
Perhitungan ketersediaan dana berdasarkan kontrak , realisasi dan
cadangan pagu.

4. Laporan keuangan berbasis akrual


5. Laporan Manajerial disusun dari satu database
6. Inisiasi laporan keuangan berbasis GFS
7. Rekonsiliasi berbasis internet
8. Integrasi Laporan keuangan dengan laporan kinerja
9. Penggunaan single database dalam pelaporan BUN.

RANSELKU TIRAMISU 2019 83


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

III. Pelaporan BUN


Entitas BA-BUN dalam lingkup Kementerian Keuangan diberi akses langsung ke
database dan aplikasi SPAN.

RANSELKU TIRAMISU 2019 84


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Laporan Keuangan Internal (Internal Report)


Laporan keuangan yang disusun untuk keperluan pengguna internal (int
ernal users) seperti alat evaluasi, pengambilan keputusan dan keperluan
manajemen lainnya.
Laporan keuangan jenis ini sering disebut sebagai Managerial Reports.
Laporan Keuangan Eksternal (External Report)
Laporan keuangan yang disusun untuk ditujukan kepada para external u
sers seperti BPK, DPR, masyarakat umum, lembaga donor, dan
lain‐lain. Laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/D, disebut juga sebagai accountability report. Laporan
Keuangan eksternal ini terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Laporan Op
erasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan SAL, Laporan Perubah
an Ekuitas, dan Neraca.

1. Pengembangan Laporan
Di dalam SPAN, dikembangkan laporan keuangan berbasis akuntansi
akrual, kemudian ada pengintegrasian laporan keuangan dengan laporan kinerja,
serta pelaporan User-Defined Report .
User-Defined Report (Laporan yang bisa disusun sendiri oleh pengguna)
artinya baik format, layout, maupun variabel-variabel dalam laporan tersebut
ditentukan dan didesain sendiri oleh user, baik direktorat teknis di Kantor Pusat
RANSELKU TIRAMISU 2019 85
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Ditjen Perbendaharaan maupun unit vertikal di daerah (Kanwil DJPBN dan KPPN).
Pengguna akan diberikan kewenangan untuk mengakses data-data dari
database SPAN terkait dengan kebutuhan pelaporan entitasnya.

Generate
KPA BUN report UAP BUN UA BUN
(Dit.PNBP) (DJA) (Dit. APK DJPBN)

Akses Database Akses Database


& &
Generate Report Generate Report
Data Transaksi

SP2D

SPM

Aplikasi SPAN
Kuasa BUN-D Kuasa BUN P
(KPPN) (Dit. PKN DJPBN)

Database SPAN

2.Laporan Keuangan Berbasis Akrual


Laporan Keuangan Berbasis Akuntansi Akrual bertujuan untuk
menghasilkan informasi keuangan yang lebih berkualitas guna pengukuran kinerja
yang lebih baik dalam memfasilitasi manajemen keuangan dan aset yang lebih
transparan dan akuntabel.
Basis Akrual: Basis pencatatan dalam akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat
terjadinya, dan tidak pada saat kas diterima atau dikeluarkan.
Basis Kas: Basis pencatatan dalam akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat
kas diterima atau dikeluarkan.

3.Dampak Akuntansi Berbasis Akrual terhadap Laporan

Dengan penerapan akuntansi berbasis akrual, maka akan ada penambahan


laporan dalam LKPP yaitu Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Jadi
RANSELKU TIRAMISU 2019 86
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

akan ada aliran surplus/defisit dari Laporan Operasional ke Laporan Perubahan Ekuitas
untuk menambah/mengurangi ekuitas. Kemudian ekuitas akan mengalir ke neraca.
Dengan demikian terbentuk suatu rangkaian siklus pelaporan. Pada laporan perubahan
SAL, siklusnya dimulai dari LRA kemudian masuk SIKPA/SILPA kemudian masuk ke
Laporan Perubahan SAL. Penerapan akuntansi akrual juga berdampak pada bagan akun
standar dimana akun-akun akrual seperti beban dibayar dimuka, piutang, beban
penyusutan, beban penyisihan piutang akan diakomodasi. Kemudian untuk laporan
operasional akan menggunakan akun yang sama dengan laporan realisasi anggaran,
namun dengan nomenklatur yang berbeda. Akun dengan nama “belanja” pada LRA akan
menjadi “beban” pada LO.

4.Pelaporan Keuangan
Pemerintah Indonesia menerapkan basis Kas dalam Penganggaran dan
basis Akrual dalam Akuntansi Pelaporan. Pada SPAN, akuntansi pelaporan
menggunakan basis akrual sementara konsep penganggaran berbasis kas,
sehingga laporan realisasi anggaran berbasis kas tetap disusun walau sudah dibuat
laporan keuangan berbasis akrual. Konsekuensinya, disamping laporan keuangan
berbasis akrual, dihasilkan juga laporan keuangan berbasis kas (LRA). Sistem
menfasilitasi dengan dua buku (ledger), Accrual Ledger sebagai primary ledger,
dan Cash Ledger sebagai secondary ledger

LEDGER UTAMA – BASIS AKRUAL LEDGER PENDUKUNG

LAPORAN OPERASI LAPORAN REALISASI


NERACA ANGGARAN
LAPORAN PERUBAHAN LAPORAN ARUS KAS
EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN SAL
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

RANSELKU TIRAMISU 2019 87


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Ledger Utama berbasis Akrual untuk mencatat keseluruhan transasi yaitu


Anggaran, Komitmen, Realisasi dan Aliran Kas
Ledger Utama berfungsi untuk budgetary control dan Pelaporan Akrual
Budgetary Control berfungsi untuk pengecakan sisa Dana, Dimana Sisa Dana
bersumber dari (Sisa Dana (Fund Available) = Anggaran – Realisasi – Komitmen)
Ledger Kedua berbasis Kas untuk mencatat Anggaran dan realisasi Kas.
Ledger Kedua berfungsi untuk pelaporan realisasi anggaran yang membandingkan
antara anggaran dengan realisasi anggaran (cash basis) dan Laporan Arus Kas,
serta Laporan perubahan SAL.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat menurut PP 71/2010 – SAP


Laporan Pelaksanaan Anggaran (Budgetary Reports)
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan SAL
Laporan Finansial (Financial Reports)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Catatan atas Laporan Keuangan

RANSELKU TIRAMISU 2019 88


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

IV. Integrasi Laporan Keuangan dengan Laporan Kinerja


“Laporan Kinerja adalah laporan yang memuat informasi tentang kinerja
dari suatu instansi pemerintah yang berupa perbandingan antara output
yang direncanakan dengan output
yang dihasilkan/direalisasikan dalam suatu satuan tertentu.” PP No. 8 tahun 2006
Idealnya informasi tentang capaian hasil kinerja (output) dapat diperoleh
setiap saat dalam Laporan Kinerja sejalan dengan realisasi anggarannya yang
tercermin dalam Laporan Keuangan. Informasi capaian output tiap periode
tersebut disampaikan ke KPPN & dimasukkan dalam database SPAN.

1.Upload Informasi Kinerja


Kewajiban pelaporan kinerja & pelaporan keuangan Satker mengirimkan
informasi capaian output dan dimasukkan ke database SPAN melalui KPPN (Sie
Vera) “PP 8/2006”

2.Informasi dalam Laporan


Informasi Keuangan :
* Anggaran diisi dari DIPA
* Realisasi dari penerbitan SP2D
Informasi Kinerja (Output) :
* Rencana/target capaian diisi dari DIPA
* Realisasi capaian output diisi dari informasi yang dikirim secara
periodik (bulanan/TW)

3.Proses Penyusunan Laporan Kinerja


Proses penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) dilakukan melalui Sistem Akuntabilitas dan Kinerja Instansi P
emerintah (SAKIP) yang dilakukan pada tiap Kementerian/ Lembaga. Sebagaimana
dijelaskan pada PP No. 8 tahun 2006, LKj disusun dengan membandingkan antara
realisasi belanja dan capaian keluaran yang telah dilakukan. Entitas Akuntabilitas Ki
nerja menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi yang telah
dicapainya berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Laporan ki
nerja terdiri dari laporan kinerja tahunan dan laporan kinerja interim (bulanan atau
triwulanan)

RANSELKU TIRAMISU 2019 89


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Laporan kinerja tingkat satker akan dikompilasi oleh


Kementerian/Lembaga satker bersangkutan menjadi laporan kinerja K/L (LKj‐KL), y
ang kemudian LKj‐KL akan dikompilasi oleh Kementerian PAN menjadi Laporan Kin
erja Pemerintah Pusat (LKj‐PP).
Rekonsiliasi antara LKj‐PP yang disusun oleh Kementerian PAN direkonsil
iasi
terlebih dahulu dengan LKj‐PP yang di‐generate langsung dari database SPAN. Hal
ini bertujuan menguji keakuratan dan validitas data yang terdapat pada LKj
PP. Adanya prosedur rekonsiliasi LKj‐PP ini menghendaki adanya
requirement tambahan pada aplikasi SPAN untuk dapat melakukan proses rekonsil
iasi LKj‐PP.

4.Pelaporan Manajerial (Ad Hoc) dengan Konsep “User-Defined Reporting”


Untuk laporan manajerial yang formatnya terstandar akan didesain dari
awal (Pre-Defined Reporting), sedangkan untuk laporan manajerial yang sifatnya
RANSELKU TIRAMISU 2019 90
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

ad-hoc (khusus) & tidak terstandar akan menggunakan Konsep User-Defined


Reporting (format laporan fleksible sesuai kebutuhan masing-masing user).
Perlu identifikasi jenis-jenis laporan & informasi dalam laporan untuk
meyakinkan bahwa data-data tersebut tersedia dalam database SPAN
Pengembangan SPAN diharapkan mampu memberikan kapabilitas &
fleksibilitas kepada para business owner untuk bisa mendesain sendiri jenis dan
format laporan mereka (terutama adhoc report & bukan statutory report) sesuai
dengan kebutuhan masing-masing dengan data yang tersedia dalam database
SPAN
Business owner akan diberi otoritas untuk mengakses database SPAN
sesuai dengan kewenangannya untuk keperluan penyusunan laporan
Contoh : Dit. PA butuh laporan keuangan untuk keperluan evaluasi & analisa
penyerapan dana BA tertentu pada periode tertentu, maka Dit PA akan membuat
LRA dengan mengambil data-data dari database SPAN .

Pemetaan Fungsi Akuntansi & Pelaporan Pada unit vertikal DJPBN


Pemetaan Fungsi Akuntansi & Pelaporan (1) KPPN (Seksi Verifikasi & Akuntansi)

Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan Rekonsiliasi Internal, Rekonsiliasi


Eksternal, Penyajian Integrasi Lap. Kinerja dan Laporan Keuangan, Penyusunan
Laporan Keuangan, Analisa LK termasuk rekonsiliasi LO & LRA. Seksi vera tidak
mengalami dampak besar dan penyusunan laporan menjadi lebih mudah dan akan
diarahkan fungsinya untuk analisis dan pembinaan. Fungsi ini juga diterapkan di
kanwil DJPBN.

RANSELKU TIRAMISU 2019 91


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Bagan 2Penyusunan Laporan User-Defined Reports dengan Otoritas Akses


Database SPAN

V. Terkait Rekonsiliasi
1. Rekonsiliasi Laporan Keuangan
a. Rekonsiliasi Laporan Keuangan
- Terima data dari satker (UAKPA)
- Upload melalui aplikasi interface/Portal SPAN
- Run Rekonsiliasi
b. Penerbitan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)
BAR Final Otomatis terbit jika, Data Pagu dan Realisasi Belanja telah
sama
Rekonsiliasi dilakukan antara satker dengan KPPN yang
dilakukan melalui aplikasi interface/portal SPAN. Berita Acara
Rekonsiliasi direncanakan otomatis terbit jika data pagu dan
realisasi belanja telah sama.
Ketidaksamaan hasil rekonsiliasi (Status hasil rekonsiliasi)
dan keterlambatan penyampaian ADK dari satker akan ditampilkan
di fasilitas laporan monitoring rekonsiliasi.

2. Rekonsiliasi Internal
-Proses Rekonsiliasi Internal antara General Ledger (GL) dengan Sub
Ledger (Data Sie Vera dengan Data Sie Pb & Sie Bank/Pos):
-Cetak Neraca Percobaan dari Modul GL
RANSELKU TIRAMISU 2019 92
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

-Cetak Saldo Utang (A/P) dari Modul PM (Payment Management)


-Cetak Saldo Piutang (A/R) dari Modul GR (Goverment Receipt)
-Cetak Saldo Kas dari Modul CM (Cash Management)
-Bandingkan GL vs PM; GL vs GR; GL vs CM
-Jika terdapat perbedaan, koreksi melalui modul terkait, kemudian
posting ke GL
-Penerbitan Berita Acara Rekonsiliasi Internal

VI. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


1. Menyajikan LAK
KPPN juga bisa menghasilkan laporan keuangan satker yang meliputi
LRA, LO, LPE, dan Neraca .
Sistem menfasilitasi penyusunan LKPP tingkat KPPN. Di dalam LAK
terdapat konsep dimana jika ada transaksi yang menggunakan rekening
milik KPPN, baik menerima maupun mengeluarkan, KPPN dapat menyajikan
laporan keuangan satker.

2. Upload Memo
Penyesuaian dari satker dan posting. SAP mensyaratkan penyajian
laporan keuangan berbasis akrual. Untuk informasi-informasi yang tidak bisa
diperoleh dari transaksi seperti penyusutan maupun penyisihan piutang,
dimana transaksi itu murni hanya melibatkan pihak satker, akan diadakan
semacam upload memo penyesuaian dari satker yang akan diupload ke
database SPAN.

VII. Fungsi Akuntansi & Pelaporan


 Rekonsiliasi Eksternal
 Penerbitan Surat terkait Pelaksanaan Rekonsiliasi
 Sosialisasi dan Pembinaan/Bimbingan Sistem Akuntansi ke UAPPA-W dan
satker
 Monitoring , Evaluasi, dan Analisa LK KL tingkat wilayah & LK satker
 Analisa Laporan Keuangan termasuk rekonsiliasi antara LO & LRA
 Pembinaan Sistem Akuntansi ke KPPN
 Penyusunan Laporan Keuangan (Konsolidasi)

Fungsi Akuntansi & Pelaporan akan difokuskan pada sosialisasi, pembinaan


dan monitoring, karena penyusunan laporan keuangan akan lebih mudah.
RANSELKU TIRAMISU 2019 93
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

Monitoring, Evaluasi, Analisa dan Pembinaan terhadap Satker


Kanwil dapat mengakses laporan keuangan tingkat satker (UAKPA) maupun
laporan keuangan tingkat wilayah (UAPPAW) yang berada dalam lingkup
Kanwil tersebut. Sehingga dapat melakukan monitoring dan pembinaan
terhadap satker (UAKPA) dan Kanwil K/L (UAPPAW)

VIII. Pengendalian
3. Pengendalian secara umum
f. Pemisahan Tugas yang memadai
Salah satu prinsip keamanan sistem Informasi adalah dengan menerapkan
mekanisme Maker dan Checker, dimana dalam melakukan sebuah transaksi
setidaknya dibutuhkan dua orang untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Individu
pertama bertugas untuk membuat transaksi sedangkan Individu yang lain terlibat
dalam melakukan otorisasi/ persetujuan. Disini pemisahan wewenang memainkan
peranan yang penting. Mekanisme ini dilakukan juga dalam Aplikasi SPAN, dimana
dalam menyelesaikan sebuah transaksi dibutuhkan tiga Individu yang terlibat, yaitu:
 Individu yang membuat transaksi (Maker/Operator)
 Individu yang melakukan validasi (Checker/Validator)
 Individu yang menyetujui transaksi dilakukan (Approval)

g. Otoriasi yang sesuai (hanya dilakukan oleh Approver dan sudah divalidasi)

h. Dokumen dan Catatan yang memadai


Salah satu contohnya adalah bagan akun standar yang berguna untuk
mencegah kesalahan klasifikasi.

i. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan


SPAN menyediakan Pusat Data dan Pusat Pemulihan Data untuk mencegah
kehilangan/kerusakan data.

j. Pemeriksaan Kinerja secara Independen

4. Pengendalian Modul Gl & Pelaporan


j. Cross Validation Rules dan Security Rules
Cross Validation Rules. CVR 002 merupakan kombinasi antara program

RANSELKU TIRAMISU 2019 94


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH

dengan output, jadi harus sesuai antar program dengan outputnya. CVR ini
menjamin validitas data yang kita bukukan.
Security rules berguna untuk membatasi akses.KPPN dapat menghasilkan
laporan tingkat satker dibawahnya. Sedangkan Kanwil dapat mengakses data dan
laporan yang dihasilkan KPPN yang ada dalam wilayahnya. Untuk Kantor Pusat
(Dit. APK) dapat mengakses semuanya.

“Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat


bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi
manusia di dunia pada umumnya.”
- Ki Hajar Dewantara -

Ki Hajar Dewantara-

RANSELKU TIRAMISU 2019 95

Anda mungkin juga menyukai