_
___
___
___
___
_
01
__
___
SIAP
ndonesi
BahasaI a
BudayaNusantara
i
ulah
a
lmaK
R
e
ku
nS
kuma
l
Rang
se
an
TERIMA KASIH KEPADA TIM PENYUSUN RANSELKU
Bahasa Indonesia
PERTEMUAN 9
CONTINUOUS LEARNING, KEPEDULIAN, PELAYANAN, & KESEMPURNAAN
1. Continuous
Implementasi Learning 1. Budaya
Dalam:
konsep: 2. Kepedulian Organisasi
3. Pelayanan 2. Nilai-nilai
4. Kesempurnaan Kemenkeu
I. Continuous Learning
Menurut teori dari beberapa ahli, belajar itu:
James O. Whittker, proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman.
Drs. Slameto, suatu proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkahlaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Skiner, yang dikutip Barlow (1985), suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah lakuyang berlangsung secara progresif yang akan mendatangkan hasil
optimal jika diberipenguat (reinforce).
Hintzman, suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme yang
disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut.
Kesimpulannya belajar itu adalah perubahan tingkah laku dan dilakukan untuk
memperoleh respon. Untuk memahami proses belajar ada empat istilah, yaitu:
Relatively permanent, yang secara umum menetap
Response potentiality, kemampuan bereaksi
Reinforce, yang diperkuat
Practice, praktek atau latihan
1. Konsep belajar seumur hidup
Yaitu berusaha memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan, memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan
hal yang sama.Belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang
hidup kita, tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal. Pendidikan
seumur hidup bersifat holistic (mengarah kepada pengutuhan atauPenyempurnaan),
sedangkan pengajaran bersifat spesialistik.
Dalam Islam, sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan
oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “tuntutlah ilmu dari buaian sampai
RANSELKU TIRAMISU 2019 1
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
meninggal dunia”.A da pepatah mandarin yang berbunyi xue hai wu ya huo dao lao
xue dao lao, artinya "Belajar itu tiada batasnya, hidup sampai tua, belajar sampai tua".
Di pemerintah, konsepsi pendidikan seumurhidup mulai dimasyarakatkan melalui
kebijakan Negara (TAP MPR No. IV/MPR/1970 jo. TapNo. IV/MPR/1978 Tentang GBHN)
yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain:
a) Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesiaseutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
b) Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam keluarga
(rumahtangga), sekolah dan masyarakat.
2. Belajar Sebagai Upaya Perbaikan Diri (Countinous Improvement)
Agar dapat mencapai perbaikan diri diperlukan:
a) Upaya untuk membangun atau memperbaiki keahlian, pengetahuan dan lain-
lain.Sebagai contoh, bagi seorang pelajar, maka ia perlu memperbaiki keahlian
dan pengetahuannya.
b) Upaya untuk melakukan sesuatu yang baru. Sebagaicontoh, bagi seorang
pelajar, maka ia perlu memperbaiki cara belajarnya agar ia semakin mudah
menyerap pengetahuan dan keahlian.
c) Upaya untuk menciptakan suatu situasi baru.Sebagai contoh, bagi seorang
pelajar, maka ia perlu menciptakan situasi baru yanglebih nyaman, ketika ia
berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya.
d) Upaya untuk menemukan sesuatu yang baru dan penting.
e) Upaya melakukan sesuatu yang baru yang dirancang dan diciptakan secara
baru.Sebagai contoh, bagi seorang pelajar, maka ia siap melakukan sesuatu yang
barudalam mewujudkan visinya, yaitu berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan bermanfaat optimal bagi lingkungannya.
3. Teknik Belajar Efektif
a) Pengaturan jadwal belajar
b) Mengatur stress &Motivasi belajar
c) Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
d) Berpikir Kritis
e) Penyesuaian Pengambilan Keputusan
f) Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
4. Lima prinsip belajar
a) Mengenali betul apa yang menarik untuk kita
b) Kenalilah kepribadian diri sendiri.
c) Rekam semua informasi dalam kata.
d) Belajar bersama orang lain.
e) Hargai diri sendiri.
RANSELKU TIRAMISU 2019 2
BUDAYA NUSANTARA DAN KAPITA SELEKTA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
5. Organisasi Pembelajar
Organisasi pembelajar adalah suatu lingkungan organisasi yang
telahmengembangkan kapasitas untuk belajar, menyesuaikan diri atau beradaptasi
dan berubahsecara berkesinambungan. Ada 3 gelombang mengenai pembelajaran:
a) Fase pertama adalah organisasi dan perusahaan berkonsentrasi pada
peningkatan proses kerja (improve workprocess).
b) Fase kedua memfokuskan pada peningkatan mengenai cara bekerja (improve
how to work) yang berkutat pada improvisasi cara berpikir dan pembelajaran
mengenai masalah-masalah sistem yang dinamis, kompleks dan mengandung
konflik.
c) Pada fase ketiga, konsep pembelajaran benar-benar tertanam dalam
organisasi sebagai cara pandang dan berpikir para pimpinan dan pekerja.
Karakteristik suatu organisasi pembelajar adalah sebagai berikut:
a) Tanggap terhadap perubahan.
b) Terbuka terhadap ide-ide baru.
c) Setiap orang dalam organisasi memperoleh kesempatan sama untuk belajar.
d) Pimpinan bertugas memampukan dan memberdayakan orang lain.
II. Kepedulian
Peduli dalam kamus umum bahasa Indonesia memiliki arti memperhatikan,
mengindahkan, menghiraukan, mencampuri. Peduli sendiri terbagi atas
1) Peduli sosial
Peduli sendiri memiliki arti sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Peduli sosial
menuntut kepekaan hati sesorang terhadap situasi disekitar. Di dalam Islam
sendiri memiliki ungkapan hablum minallah(hubungan umat dengan Allah) dan
Hablum Minannas(hubungan sesama umat manusia). Konsep tersebut dapat
digambarkan bahwa ibadah termasuk didalamnya sholat merupakan simbol
kepedulian manusia terhadap hak-hak Allah yang ada pada-Nya, maka zakat
merupakan symbol yang mempresentasikan wujud nyata kepedulian manusia
terhadap sesama.
2) Peduli lingkungan
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pentingnya peduli
pada lingkungan bukan hanya untuk masa kini akan tetapi untuk masa depan
III. Pelayanan
Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat. Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada organisasi,
instansi, pemerintah, dan perusahaan bisnis. Terdapat beberapa definisi tentang
kualitas pelayanan oleh para ahli yang terdapat beberapa kesamaan, yaitu:
a) kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan.
b) kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
c) kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan
d) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa,manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Nilai Kualitas Implementasi Pelayanan
Self awareness Menanamkan kesadaran diri sehingga dapat memahami
posisi agar mampu memberikan pelayanan dengan benar
Enthusiasm Melaksanakan pelayanan dengan penuh gairah
Reform Memperbaiki kinerja pelayanan dari waktu ke waktu
Value Memberikan pelayanan yang mempunyai nilai tambah
Impressive Menampilkan diri secara menarik tetapi tidak berlebihan
Care Memberikan perhatian atau kepedulian kepada pelanggan secara
optimal
Evaluation Mengevaluasi pelaksanaan layanan
IV. Kesempurnaan
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain Dia, tidak ada
yang sempurna. Dengan ketidaksempurnaan yang kita miliki, kita diberi
keleluasaan untuk terus mengembangkan diri hingga tak terbatas, karena tidak
akan pernah sempurna.Belajar dari perkembangan sejarah kehidupan, berbagai hal
baru terus ditemukan. Perkembangan teknologi yang sangat cepat juga
menunjukkan bahwa kesempurnaan terus dikejar meski tidak akan pernah
didapatkan. Nilai kesempurnaan dijabarkan ke dalam dua perilaku utama :
V. Budaya Organisasi
Program budaya Nilai-nilai Kementerian Keuangan adalah sebuahaktivitas pegawai
pembiasaan hal-hal positif yang mendukung terlaksanakannya Nilai-nilai
Kementerian Keuangan.
Nilai Kemenkeu Makna
Integritas Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar
serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
Profesionalisme Bekerja tuntas dan akurat atas dasarkompetensi terbaik dengan
penuhtanggung jawab dan komitmen yangtinggi.
Sinergi Membangun dan memastikanhubungan kerjasama internal yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan, untuk menghasilkankarya yang bermanfaat
danberkualitas.
Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku
kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan,
cepat, akurat dan aman.
Kesempurnaan Senantiasa melakukan upayaperbaikan di segala bidang untuk
menjadi dan memberikan yang terbaik.
PERTEMUAN 10 DAN 11
RAGAM BUDAYA NUSANTARA
I. Kebudayaan Indonesia
1. Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berasal dari kata ‘bhudayah’ (Bahasa
Sansekerta), yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Maka
kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal‟. Kebudayaan
dalam arti sempit biasanya terbatas kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-
tarian, seni rupa, seni suara, dan kesusasteraan, yaitu yang membuat manusia
lebih beradab, lebih halus, dan lebih berbudi. Kebudayaan dalam arti luas
mempunyai tiga wujud, yaitu:
a) Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Ia disebut adat, tata
kelakuan, atau adat istiadat.
b) Kompleks perilaku berpola, berupa aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, sifatnya konkret, dapat diamati, atau diobservasi.
c) Benda hasil karya manusia, disebut wujud kebudayaan fisik, misalnya arca,
nyanyian, gedung, meja, dan yang semacam itu.
2. Dinamika Kebudayaan
Kebudayaan itu tidaklah statis, ia dinamis sebagaimanakehidupan manusia.
Penyebabnya antara lain:
a. Dari Dalam Masyarakat Sendiri
1) Karena perubahan Jumlah penduduk
2) Karena adanya inovasi, discovery, maupun invention.
3) Karena adanya revolusi dalam masyarakat itu sendiri, misalnyaadanya
pembrontakan atau pertentangan dalam masyarakat.
b. Dari luar masyarakat, yaitu karena perubahan lingkungan alam dan lingkungan
1) Difusi, yaitu menerima pancaran dari kebudayaan lain.
2) Asimilasi, yaitu dua masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda
salingmemancarkan kebudayaannya ke masyarakat yang lain.
2) Kesenian
Seni yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha antaralain seni rupa
yang ditampilkan secara antropomorfik (pengenaan ciri-ciri manusia,
binatang, tumbuhan, atau benda mati) maupun non-antropomorfik.
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha juga terlihat pada seni patung. Salah
satu wujud kesenian lainnya yang terkenal adalah seni wayang, baik wayang
kulit maupun wayang orang.
3) Struktur pemerintahan
Bentuk struktur pemerintahan yang sangat hirarkis dan birokratis merupakan
wujudpengaruh kebudayaan Hindu yang masih menggunakan sistem kasta
dalam pola hubungan masyarakatnya.
KAMU BISA!
PERTEMUAN 12 DAN 13
KERAGAMAN BUDAYA NUSANTARA
A. KEBUDAYAAN JAWA
1. Bahasa
Bahasa Jawa sendiri memiliki pembagian tingkatan, yaitu bahasa Jawa ngoko, bahasa
Jawa madya, dan bahasa Jawa krama.
2. Sistem Kemasyarakatan
Berdasarkan stratifikasi sosialnya dibagi menjadi: priyayi, ningrat, dan wong cilik.
Perilakunya dilandasi dengan: tepa slira (tenggang rasa), nrima ing pandum (pasrah dengan
segala keputusan yang ditentukan oleh Tuhan), dan samadya (hidup dan harapannya
sebaiknya tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah). Kerukunan dilandasi dengan
peribahasa ”Mangan ora mangan kumpul”. Tujuan hidupnya adalah mengutamakan
keselamatan
3. Teknologi
Teknologi pembuatan peraga wayang yang amat rumit, teknologi arsitektur rumah, gamelan,
dan pembuatan keris, serta teknologi pembuatan kain batik adalah teknologi yang dikenal
pada masyarakat Jawa.
4. Religi
Orang Jawa sebagian besar menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama
Protestan, Katolik, Buddha dan Hindu. Ada pula kepercayaan yang disebut Kejawen
(animinsme dipengaruhi Hindu-Buddha).
5. Kesenian
Berbagai macam hasil kesenian, antara lain : Wayang, Wayang orang, Kethoprak, Ludruk,
Tarian, Gamelan, Pakaian Adat, Batik, Keris, Seni Gerabah, Kuliner: gudheg, pecel, madu
mangsa, geplak, mangut lele.
B. KEBUDAYAAN SUNDA
1. Bahasa: Bahasa Sunda.
2. Sistem Kemasyarakatan
Keluarga batih adalah yang terpenting, ada pula kelompok yang disebut dengan bondoroyot,
yakni sekelompok kerabat di sekitaran keluarga batih tersebut.
Istilah kekerabatan untuk tujuh generasi ke bawah yaitu anak, incu, buyut, bao,
janggawareng, udeg-udeg, dan gantung siwur. Untuk istilah kekerabatan tujuh generasi ke
atas adalah kolot, embah, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg dan gantung siwur.
3. Religi
Pada umumnya Orang Sunda lebih kuat ke-Islamannya. Tetapi kepercayaan pra-Islam juga
memiliki dominasi.
4. Kesenian
Pantun, wayang golek (wayang yang bonekanya dari kayu), wawacan kesusatraan: Babad
Cirebon, Cariyos Pabu Siliwangi, tari: Jaipong (perkembangan dari Ketuk Tilu), alat musik:
angklung, gendang, kecapi, suling, Pencak Silat Cikalong, senjata: kujang, makanan: oncom,
combro, dodol Garut
C. KEBUDAYAAN MADURA
1. Bahasa: Madura
2. Teknologi
Mereka mencari ikan dengan menggunakan bagan, pukat, dan pancing. Pembuatan gula
merah, dan membuat tikar.
3. Religi
Sebagian besar beragama Islam, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat
Tasse ( larung sesaji).
4. Kesenian
Keseniannya yang unik adalah Karapan Sapi.
D. KEBUDAYAAN BALI
1. Bahasa : Bahasa Bali (Alus, Madya, Kasar)
2. Sistem Kemasyarakatan
Sistem Sosial Bali adalah tidak lepas pula dari religiusitas. Umat Hindu Bali mempunyai tujuan
hidup yang disebut Catur Purusa Artha, yaitu: 1 Dharma, 2 Artha, 3 Kama dan 4 Moksa
3. Religi
Agama mayoritas: Hindu Dharma.
Hari raya yang berlangsung serempak di seluruh Bali seperti Galungan, Kuningan, Nyepi dan
Saraswati.
Masyarakat Bali memiliki ritual khusus untuk mengatar kepergian jenazah, yang disebut
Ngaben.
4. Kesenian
1) Seni tembang dan karawitan
2) Seni tari : Arja, Barong, Legong, Pendet, Janger, Calonrangang
3) Busana
a) Busana Tradisional Pria terdiri atas: Udeng (ikat kepala), Kampuh, Umpal
(selendang pengikat), Wastra (Kemben), Sabuk, Keris, beragam ornamen
perhiasan.
b) Busana Tradisional Wanita, terdiri atas: Gelung (sanggul), Sesenteng (kemben
songket), Wastra, Sabuk Prada (stagen), tapih atau sinjang, sering pula dikenakan
kebaya, kain penutup dada dan alas kaki sebagai pelengkap
4) Makanan :Ayam Betutu, Ayam Pelalah atau Pelalah Manuk, Sate Lilit Bali
E. KEBUDAYAAN DAYAK
1. Dayak terbagi atas beberapa sub-suku. Nenek moyangnya berasal dari Yunan.
2. Mereka ada yang tinggal di pesisir, disebut orang Melayu, sedangkan yang tinggal di
pedalaman ada yang disebut Dayak Kaharingan dan sebutan Dayak untuk orang yang
beragama Kristen.
3. Religi asli mereka menyembah roh nenek moyang, dewa-dewa dan alam.
4. Mereka taat kepada pemimpin yang mereka pilih, sebaliknya pemimpin itu juga amat
melindungi yang dipimpinnya.
5. Mereka belum mempunyai budaya tulis, mereka menggunakan budaya lisan untuk
menularkan pengetahuannya. Karya sastranya berupa Tetek Tatum, menceritakan pewarisan
budaya mereka yang terancam punah. Sistem organisasi sosialnya berbentuk bilineal, sistem
pengetahuannya ditularkan secara lisan.
6. Mereka mempunyai sistem kalender dan satuan waktu yang berbeda dengan sistem
nasional
F. KEBUDAYAAN BANJAR
1. Bahasa
Bahasa yang dipakai oleh masyarakat Banjar adalah Bahasa Banjar, dengan elemen
bahasa Melayu sangat dominan
2. Sistem Kemasyarakatan
3. Teknologi
Jukung Banjar merupakan alat transportasi khas Kalimantan. Ciri khasnya terletak
pada teknik pembuatannya yang mempertahankan sistem pembakaran pada rongga
batang kayu bulat.
G. KEBUDAYAAN MINAHASA
1. Bahasa
Terdapat delapan bahasa daerah yang dipergunakan oleh delapan etnis seperti
Tounsea, Toumbulu, Tountembuan, Toulour, Tounsawang, Pasan Ratahan, Ponosukan
Belang, dan Bantik.
2. Sistem Kemasyarakatan
1) Awu dan Taranak
3. Religi
Agama resmi orang Minahasa adalah Protestan, Katholik, dan Islam. Komponen pribumi terpadu
bersama komponen Kristen di luar upacara formal gerejani, seperti dalam upacara life circles
dan dalam kehiduan sehari-hari
H. KEBUDAYAAN MALUKU
Masyarakat Maluku mempunyai sistem budaya yang diwadahi dalam Pela, dan dalam
Patasiwa Patalima. Sistem Sosialnya termaktub dalam organisasi kemasyarakatannya dan dalam
gotong royong.
I. KEBUDAYAAN FLORES
Adanya aneka ragam penduduk Flores menimbulkan kesukaran terhadap perencanaan
pembangunan dan keseragaman kebijaksanaan dalam hal pemerintahan. Persamaan agama yang
dianut dapat menjadi salah satu faktor pemersatu.
Sikap mental yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat lama cenderung menghambat
pembangunan, antara lain adanya upacara perkawinan dengan belis yang tinggi, dan upacara
kematian yang memerlukan penyembelihan ternak yang berlebihan. Perubahan tersebut dapat
melalui media pendidikan yang seimbang antara pendidikan umum dan pendidikan agama
J. KEBUDAYAAN MANDAR
Penduduknya beragama Islam, tetapi masih dipengaruhi oleh tradisi-tradisi dinamisme
sehingga masih mengadakan upacara sesajen.
Mata pencarian mereka adalah melaut atau menjadi nelayan. Sistem kekerabatan suku
Mandar pada umumnya mengikuti sistem bilateral. Kesenian yang diunggulkan adalah saeyang
pattuqduq. Rumah adat Suku Mandar harus memenuhi syarat ekonomi, teknis dan kesehatan.
Perkawinan terdiri dari 14 tahap. Bahasa yang digunakan masyarakat Mandar disebut Bahasa
Mandar
K. KEBUDAYAAN PAPUA
Suku bangsa Papua tidak dikuatkan dengan kesadaran identitas karena budaya dan bahasa
yang berbeda-beda mengakibatkan sulit mencari pimpinan putra daerah untuk dapat
mengembangkan daerah Papua.
Walaupun sudah menganut agama Kristen banyak suku Papua yang masih mempercayai
religi lama yang dianut nenek moyangnya.
Babi bagi orang Papua merupakan barang yang sangat berharga, baik untuk keperluan
setiap upacara atau sanksi bagi masyarakat yang melanggar ketentuan adat. Upacara Bakar Batu
dipakai untuk menyelesaikan permasalah perselisihan.
Pria suku Dani lebih banyak memakai asesori untuk tubuhnya dari pada wanitanya. Sejak
dahulu masyarakat Papua mengkonsumsi minumas keras alami tetapi minuman ini masih belum
membahayakan kesehatan, namun setelah masuknya miniman keras dari luar ini lebih membayakan
kesehatan. Budaya perang suku perlu dikendalikan agar tidak memakan korban, sebagaimana suku
Amungme budaya perang suku hanya ditampilkan dalam atraksi upacara adat.
L. KEBUDAYAAN BUGIS-MAKASSAR
1. Sistem budaya orang Bugis – Makassar terkandung dalam legenda I La Galigo
2. Falsafah hidupnya terkandung dalam konsep Siri‟ Na Pacce‟, Sikapatau
3. Kultur haji juga mempengaruhi sistem sosial masyarakatnya
4. Sebagai pelaut yang tangguh mereka menguasai ilmu kelautan dan teknologi
perkapalannya
PERTEMUAN 14 :
SELF ASSESSMENT
I. Self Assessment
Self Assessment atau yang biasa disebut penilaian diri adalah sebuah
teknik penilaian yang dilakukan oleh individu dalam menggali, menemukan,
dan mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berbagai hal, serta mampu untuk menyikapi dan memperbaiki atas segala
kekurangan yang ada dan juga menguatkan dan mengembangkan lebih
lanjut atas segala kelebihannya. Melakukan penilaian merupakan hal yang
penting karena individu dapat mengetahui cara mereka melakukan sesuatu
saat ada permasalahan yang dihadapi. Melalui self assessment, individu
belajar untuk menilai pekerjaan yang mereka lakukan dengan tujuan untuk
memperbaikinya.
Beberapa manfaat dari self assessment antara lain:
Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri individu
Membiasakan diri untuk jujur dan bertanggung jawab karena individu
harus melakukan penilaian diri secara objektif
Individu menjadi termotivasi untuk senantiasa melakukan perbaikan diri
Individu dapat mengevaluasi tindakan yang mereka lakukan
Tipe ini adalah jenis manusia yang masih ada harapan untuk bangkit
dari keterpurukannya dan berbenah diri. Yang diabutuhkan hanyalah
pencerahan menyulut semangatnya untuk mengambil tindakan,
sehingga dia tumbuh menjadi berkah baik bagi dirinya maupun orang
lain.
Tipe manusia yang seperti ini sulit ditembus. Apa pun yang kita
katakan, apa pun yang kita lakukan untuk menginspirasi dia, tak akan
pernah digubrisnya. Seakan ada tembok tebal yang menutup dirinya
terhadap setiap ide atau gagasan baru yang kreatif dan inovatif.
Kita mau menjadi manusia dengan tipe yang manaadalah pilihan kita.
Milikilah sikap seolah-olah kita adalah pemula yang terbuka dengan segala hal-
hal baik dan positif, selalu bersemangat dan terus berbenah, serta menambah
pengetahuan.
PERTEMUAN 9 DAN 10
SURAT DINAS
I. Pengertian Surat Dinas
Surat dinas adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu
pihak kepada pihak lain.
Diktum
1. Diktum dimulai dengan kata Dalam rangka .. . , dengan ini
memberikan instruksi yang ditulis dengan huruf awal kapital,
tanpa diakhiri dengan tanda baca titik dua (:).
2. Kata kepada dicantumkan setelah kata Dalam rangka . . . ,
dengan ini memberikan instruksi yang disejajarkan ke bawah
dengan kata Dalam rangka. Kata kepada ditulis dengan huruf
awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
diikuti dengan nama pejabat/jabatan penerima instruksi,
apabila lebih dari satu ditulis dengan angka 1, 2, 3, dan
seterusnya sesuai dengan urutan unit organisasinya
dan/atau tingkatan jabatannya;
RANSELKU TIRAMISU 2019 2
BAHASA INDONESIA
Kaki Instruksi
• Kaki instruksi hampir sama dengan kaki surat edaran.
• Perbedaannya, kata Ditetapkan di (pada surat edaran)
diganti menjadi Dikeluarkan di
• Pada insruksi tidak terdapat tembusan
b. Surat perintah
Surat perintah adalah naskah dinas yang memuat tentang apa
yang harus dilakukan.
Digunakan dalam rangka penunjukan pejabat pengganti hingga
pejabat definitif ditetapkan atau kembali di tempat.
Kepala Surat Perintah
• kepala naskah dinas
• tulisan SURAT PERINTAH di bawah kepala naskah dinas
• nomor surat perintah
c. Surat tugas
Surat tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan
RANSELKU TIRAMISU 2019 3
BAHASA INDONESIA
Alinea Penutup
b. Memorandum
Naskah Dinas Korespondensi Eksternal
a. Surat Dinas
Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi atau pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan
berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian
naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak
lain di luar organisasi yang bersangkutan.
Kepala
Batang Tubuh
Kaki
b. Surat Undangan
Surat undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan
kepada pejabat, pegawai, dan/atau pihak terkait lainnya untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, misalnya rapat,
upacara, dan pertemuan .
Untuk kebutuhan khusus, misalnya acara sosialisasi dan ramah
tamah dapat menggunakan kartu undangan dengan ukuran kertas
A5 .
Kepala Surat Undangan
Batang Tubuh
1. Dasar berisi surat undangan yang mendasari pelaksanaan
rapat.
2. Waktu dan Tempat berisi waktu dan tempat pelaksanaan
rapat.
3. Agenda berisi pokok pembahasan rapat secara singkat.
4. Peserta berisi daftar peserta.
5. Pelaksanaan Rapat berisi uraian mengenai pembukaan,
pembahasan, dan simpulan.
Kaki Notula
2. Tanggal Surat
Menunjukan kapan surat dibuat, untuk surat yang sudah ber kop surat penulisan
tanggalnya sebagia berikut:
Tanpa Kop Surat Dengan Kop Surat
Jakarta, 15 Mei 2017 15 Mei 2017
3. Nomor Surat
Penomoran Naskah Dinas digunakan untuk mendapatkan kejelasan dan
kemudahan dalam mengenali suatu Naskah Dinas.
Penomoran Naskah Dinas sebagaimana dimaksud pada terdiri atas:
kode Naskah Dinas; dan
kode unit organisasi.
Kode Naskah Dinas dank ode unit organisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibuat dalam bentuk huruf dan angka sebagai tanda pengenal dan
identifikasi terhadap jenis Naskah Dinas dan unit organisasi yang
menerbitkan.
4. Sifat Surat
Sifat Naskah Dinas Berdasarkan Tingkat Keamanan
Sangat Rahasia (SR) : Jika diketahui pihak tidak berhak,
membahayakan NKRI
Rahasia (R) : Jika diketahui pihak tidak berhak, negara dirugikan
Terbatas (T) : Jika diketahui pihak tidak berhak, tusi kementerian
akan terganggu
Biasa (B) : Jika tidak termasuk dalam ketentuan SR, R, dan T
Sifat Naskah Dinas Berdasarkan Kecepatan Penyampaian
Sangat Segera (SR) : disampaikan maksimal 24 jam hari kerja
Segera (S) : disampaikan 2 x 24 jam kerja
Biasa (B) : disampaikan maksimal 3 x 24 jam hari kerja
5. Lampiran
Menunjukkan lampiran yang ada dalam surat.
6. Hal Surat
Menunjukkan maksud atau tujuan dari surat.
7. Alamat Tujuan
Naskah dinas ditujukan kepada nama jabatan pada unit organisasi yang dituju.
Naskah dinas tidak dapat ditujukan kepada identitas yang tidak individual,
misalnya kantor, kementerian, lembaga, dan sebagainya.
Naskah Dinas yang ditujukan kepada pejabat pemerintah/pejabat negara ditulis
dengan urutan
nama jabatan,
alamat, dan
RANSELKU TIRAMISU 2019 9
BAHASA INDONESIA
Apabila orang yang kita tuju memiliki jabatan maka yang ditulis adalah jabatannya.
Misal kita akan mengirimkan surat ke Menteri Keuangan, maka penulisan alamat
yang benar adalah sebagai berikut :
BENAR SALAH
8. Salam Pembuka
Contoh : Dengan hormat
9. Paragraf Pembuka
Sehubungan dengan surat Saudara tanggal …, Nomor …, tentang syarat-
syarat sayembara, kami beri tahukan hal-hal berikut.
Sesuai dengan pembicaraan kita minggu yang lalu, bersama ini kami
sampaikan kepada Saudara daftar buku terbitan kami tahun ini.
Berkenaan dengan surat Saudara tanggal …, Nomor …, tentang
penataran penyuluhan, kami beritahukan bahwa …
Sehubungan dengan pertanyaan Anda tentang arti pelindungan dan
perlindungan melalui surat tanggal …, kami ingin menanggapinya sebagai
berikut.
10. Paragraf Isi
Bagian surat ini memuat sesuatu yang akan disampaikan, diberitakan, dinyatakan,
atau dimintakan kepada penerima surat.
11. Paragraf Penutup
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kami berharap agar kerja sama kita membuahkan hasil yang baik dan
berkembang terus.
Kami berharap agar jawaban Saudara tentang kesediaan menjadi
pemakalah dalam seminar tersebut dapat kami terima dalam waktu yang
tidak terlalu lama.
12. Salam Penutup
Contoh : Salam takzim, Salam kami, Hormat kami, Wasalam.
13. Tanda Tangan
14. Nama
15. Tembusan
Tembusan adalah pihak-pihak yang mendapat salinan surat selain yang dialamatkan.
RANSELKU TIRAMISU 2019 10
BAHASA INDONESIA
Contoh :
Tembusan:
1. Dirjen Kebudayaan
2. Kepala Biro Kepegawaian
3. Kepala Biro Perencanaan
16. Aturan Lain
Batas Tepi
1 cm dari kepala naskah dinas dan 2 cm dari jika tanpa kepala naskah
dinas
2 cm dari tepi bawah kertas
2,5 cm dari tepi kiri kertas
2 c m dari tepi kanan kertas
Paragraf
Pemaragrafan naskah dinas ditandai dengan takuk, yaitu ± 6 ketuk atau spasi.
Huruf
Naskah dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 7, 9, 11
, dan 13 (untuk penggunaan komputer) atau huruf Pica apabila
menggunakan mesin ketik elektronik.
Jenis huruf sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku untuk
naskah dinas berupa peraturan dan keputusan termasuk lampiran
dari peraturan atau keputusan.
Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk penulisan naskah dinas berwarna
hitam.
Tinta untuk penandatanganan naskah dinas berwarna hitam atau
biru tua.
Tinta warna merah hanya digunakan untuk penulisan tingkat
keamanan surat rahasia dan sangat rahasia.
Tinta warna ungu digunakan untuk cap dinas.
Kata Sambung
Kata sambung merupakan kata yang digunakan sebagai tanda
bahwa teks masih berlanj ut pada halaman berikutnya
Ditulis pada akhir setiap halaman pada baris terakhir teks di sudut
kanan bawah halaman dengan urutan kata penyambung dan tiga
buah titik.
Kata sambung diambil persis sama dari kata pertama halaman
berikutnya.
Kata sambung tidak berlaku untuk naskah dinas berupa peraturan
RANSELKU TIRAMISU 2019 11
BAHASA INDONESIA
dan keputusan.
Contoh:
Kode Petunjuk
Terletak di pojok kiri bawah surat
Berisi informasi unit penandatangan, konseptor, dan tahun surat
Contoh :
PERTEMUAN 11 DAN 12
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
1. halaman judul;
2. halaman persetujuan;
4. pernyataan keaslian;
5. kata pengantar;
6. daftar isi;
1. Bab I
Judul boleh panjang, tetapi harus berbentuk frasa, bukan berbentuk kalimat.
(c) pembuatan kerangka karangan/ragangan
a. Pencarian data dari bahan bacaan, seperti buku, majalah, dan surat kabar.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan adalah membaca dan mengecek kembali
naskah yang sudah dikonsep serta menyunting bahasa. Yang kurang lengkap
dilengkapi dan yang kurang relevan dibuang atau diganti .
5. Tahap penyajian/pengetikan.
Setelah disunting, naskah yang sudah lengkap diketik rapi sesuai dengan
ketentuan yang ada. Ketentuaan itu, antara lain, jenis huruf dan ukurannya,
jarak margin kertas, spasi antarbaris, jenis dan ukuran kertas, tertib penulisan
karya ilmiah yang menyangkut cacatan kaki, kutipan, dan daftar pustaka.
Berikut merupakan cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka :
1. Penulisan kutipan
Contoh :
Selanjutnya, dikatakan bahwa apabila seseorang telah
ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata tidak cukup bukti
bahwa yang bersangkutan melanggar hukum, praperadilan1)
harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.
----------------------
1)
Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah
atau tidaknya suatu penangkapan dan penahanan terhadap seseorang.
Urutan penulisannya :
1. Nama pengarang (dibalik susunannya)
2. Tahun terbit (diikuti titik)
3. Judul buku (dicetak miring)
4. Tempat terbit (nama kota)
5. Nama penerbit (diawali titik dua)
Satu Penulis
Dwiyanto, Agus. 2006. Mewujudkan Good Governance Melalui
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lebih dari tiga penulis (Nama penulis pertama + dkk. atau et al.)
Nelson, Miriam E. dkk. 2003. Strong Women and Men Beat Arthritis Strong
Women and Men Beat Rematik. New York: Perigee.
Urutan penulisannya :
1. Nama pengarang
2. Tahun terbit (diikuti titik)
3. Judul artikel (diapit tanda petik “...”)
4. Nama majalah (diawali kata dalam)
5. Tahun terbit/bulan terbit
6. Nomor halaman
RANSELKU TIRAMISU 2019 17
BAHASA INDONESIA
Contoh :
Hermi. 2004. “Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi
terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Perdagangan
Besar Barang Produksi di Bursa Efek Jakarta pada Periode
1999--2002”. Dalam Media Riset Akuntansi, Auditing, dan
Informasi Vol. 4 No. 3, September, hlm. 247—258.
Urutan penulisannya :
1. Nama Pengarang
2. Tahun Terbit
3. Judul Artikel
5. Tanggal Terbit
6. Tempat Terbit
Contoh :
Swasono, Sri Edi. 1998. “Ekonomi Indonesia Pasca-Soeharto”.
Dalam Kompas, 17 Juli 1998. Jakarta.
Contoh :
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”.
Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
(e) Laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi sebagai bahan rujukan
Contoh :
Sagala, Dewi Natalia. 2006. “Pengaruh Earnings dan Arus Kas
Operasi terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi.
Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Contoh :
Salim, Agus. 2006. Penulisan Makalah Ilmiah dan Laporan.
Diterjemahkan dari W.P. Jones. 2000. Writing Scientific
Papers and Reports. Jakarta: Djambatan.
Djakman, Chaerul D. dan Dwi Sulisyorini. 2000. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan, Edisi ketujuh, Buku II.
Diterjemahkan dari Arthur J. Keown et al. Basic Financial
Management. Jakarta: PT Salemba EmpatManagement.
Jakarta: PT Salemba Empat.
Contoh :
Bezlova , Antoaneta. 2001."China to Formalize One-Child Policy."
Asia Times Online. 24 May 2001. Diunduh dari
http://www.atimes.com/china/CE24Ad02.html /10/10/2005.
Contoh soal :
1. Djiwandoro M. Soenardi. 1996, Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung”ITB Bandung
b. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda koma, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda titik, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf miring
(Italic), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda titik
c. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda seru, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda titik, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf tebal
(bold), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda titik
d. Setelah kata Dwjiwandoro diisi tanda titik, setelah 1996 tanda koma (,) diganti
tanda bagi, pada kalimat Tes Bahasa dalam Pengajaran ditulis dgn huruf garis
bawah (underline), setelah Badung tanda petik dua (“) diganti tanda seru
Jawaban : B
PERTEMUAN 13 :
KETERAMPILAN BERBAHASA LISAN : BERPIDATO
I. Hakikat Berpidato
Pidato adalah penyampaian pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada
khalayak ramai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato yaitu sebagai
berikut :
1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa dia mampu meyakinkan orang lain;
4. Mengumpulkan bahan;
RANSELKU TIRAMISU 2019 21
BAHASA INDONESIA
No.Bagian Isi
a) Salam pembuka dan sapaan kepada hadirin;
1. Bagian Pengantar b) Pendahuluan (ucapan terima kasih, ungkapan
kegembiraan, ungkapan rasa syukur).
a) Merupakan inti pidato;
2. Bagian Isi b) Menjadi fokus utama (pokok permasalahan)
dalam pidato.
a) Menyampaikan simpulan atau rangkuman isi
pidato supaya mudah diingat pendengar;
b) Mengulang tema;
c) Memberikan ilustrasi atau cerita;
3. Bagian Penutup
d) Menyampaikan harapan (anjuran/ imbauan/
ajakan kepada pendengar);
e) Memberikan gambaran masa depan;
f) Menyampaikan salam penutup.
2. Mengajukan pertanyaan;
4. Menggunakan kutipan;
Berdasarkan tujuan :
1. Menghibur
2. Memberi tahu
3. Mengajak
Berdasarkan situasi :
1. Pidato resmi
Berdasarkan pendekatan :
1. Intelektual
2. Moral
3. Emosional
V. Menutup Pidato
2. Memuji pendengar.
6. Melantunkan pantun.
Soal
Uraikan jenis-jenis pidato berdasarkan tujuan dan situasinya!
- Jeni Karay -
PERTEMUAN 14 :
KETERAMPILAN BERBAHASA LISAN : BERDISKUSI
I. Hakikat Berdiskusi
Diskusi adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam
kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian,
kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Adapun syarat-syarat diskusi yaitu sebagai berikut :
1. Ada masalah yang dibicarakan;
Hal yang harus diperhatikan dalam memilih masalah untuk diskusi ialah :
1. Menarik perhatian (aktual, bermanfaat, dan langka);
4. Menerima sesuatu yang tidak mungkin diperoleh hanya dari membaca atau
mendengarkan ceramah.
Dalam diskusi terdapat ketentuan yang mesti dipatuhi. Ketentuan itu berkaitan
dengan tata krama yang lazimnya disebut santun berdiskusi. Beberapa hal yang
RANSELKU TIRAMISU 2019 26
BAHASA INDONESIA
4. Setiap peserta diskusi harus dapat menghargai orang lain berbicara atau
berpendapat sehingga tidak memotong pembicaraan sekalipun kurang
sependapat dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain;
5. Setiap peserta diskusi harus mematuhi tata tertib diskusi dan mengendalikan
pembahasannya sehingga pembicaraannya relevan dengan topik dan tidak
melenceng dari tema atau tujuan diskusi;
7. Jika peserta diskusi kurang sependapat dengan peserta lain, ia tidak boleh
menolak secara kasar sehingga keberatan terhadap pendapat peserta lain
disampaikan dengan kata-kata yang sopan dan tidak menyakiti hati disertai
argumentasi yang logis dan meyakinkan;
8. Setiap peserta harus mau berlapang dada dalam menerima hasil diskusi.
1. Diskusi Kelompok
2. Diskusi Panel
3. Simposium
4. Seminar
5. Lokakarya (Workshop)
Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah
praktis atau bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya.
a) Masalah yang dibahas mempunyai ruang lingkup terbatas/tertentu dan
dikupas secara mendalam.
6. Konferensi
7. Kongres
Kongres atau rapat besar atau istilah lainnya muktamar adalah pertemuan besar
para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan
mengambil keputusan mengenai berbagai masalah. Peserta kongres ini
biasanya mencapai ratusan bahkan sampai ribuan orang yang berasal dari
berbagai unsure atau cabang.
8. Rapat Kerja
9. Kolokium
10. Sarasehan
a) Mengarahkan acara.
l) Menutup acara.
h) Bersikap bersahabat;
j) Berpikiran terbuka;
2. Sekretaris Diskusi
3. Peserta Diskusi
e) Menyiapkan mental.
- Tere Liye -
PERTEMUAN 15
PROTOKOLER
Pewara adalah pembawa acara dalam suatu acara, pertemuan, dan sebagainya yang
merujuk pada acara kenegaraan dan acara resmi. Protokol menurut KBBI adalah tata cara
(upacara dan sebagainya) yang secara internasional berlaku dalam hubungan diplomatik.
Protokoler menurut KBBI artinya berhubungan dengan protokol.
II. Jenis
1. MC (Master of Ceremony)
Sebutan umum bagi pembawa acara, khususnya acara radio dan televisi.
4. Presenter
Orang yang memimpin, mengatur, dan memandu jalannya acara diskusi, dialog, debat,
seminar, workshop, atau lokakarya.
6. Penyiar
III. Sikap
IV. Bahasa
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan situasi (siapa audiennya, dimana tempatnya,
dan apa acaranya)
V. Contoh Soal
PERTEMUAN 9
SIKLUS PENERIMAAN
Modul Penerimaan Negara yang dikenal dengan Modul Penerimaan Negara Generasi
Kedua (MPN G2 – G3). MPN G2-G3 menggunakan Billing System yang disediakan oleh
Biller.
Penerimaan negara melalui KPPN (Potongan SPM).
III. Penerimaan Negara melalui KPPN
Berdasarkan PMK No 154/PMK.05/2014, penerimaan negara yang diterima melalui
KPPN merupakan penerimaan yang berasal dari:
potongan SPM;
pengesahan pendapatan;
rekening retur SP2D yang dibukukan oleh KPPN.
Saat ini sudah dikembangkan MPN G3 yang memiliki keunggulan sebagai berikut.
MPN G2 MPN G3
Multiple Sign-On Single Sign-On
60 Transaksi Per Detik 1000 Transaksi Per Detik
Bank/Pos Persepsi Bank/Pos Persepsi dan Lembaga Persepsi
Lainnya (e-commerce,fintech dll)
- Mendukung Agen Laku Pandai
- Mendukung sistem pemotongan/penyetoran
pajak dari Belanja Daerah
1. Proses Billing
2. Pembayaran Billing
3. Rekonsiliasi
4. Pelimpahan Kas
5. Pelaporan
1. Proses Billing
1) Untuk jenis setoran yang belum ada data tagihannya (self assessment), maka wajib
pajak/wajib setor/wajib bayar terlebih dahulu menyiapkan data setoran seperti yang
termuat dalam surat setoran (mis: NPWP, Mata Anggaran, Jumlah Setor, dll). Data
tersebut diinput ke sistem billing untuk mendapatkan kode billing. Proses ini tidak
diperlukan apabila jenis setoran berdasarkan atas tagihan yang telah dimiliki oleh biller
(official assessment).
2) Berdasarkan input data wajib pajak/wajib setor/wajib bayar tersebut, sistem billing akan
merekam data tersebut kedalam database billing dalam rangka membentuk data
tagihan.
3) Berdasarkan data tagihan yang terbentuk, sistem billing akan mengirimkan data tagihan
yang bersangkutan ke sistem MPN-G2 sebagai data pembayaran.
4) Berdasarkan data tagihan yang terbentuk, sistem billing akan menghasilkan kode billing
untuk masing-masing jenis setoran untuk disampaikan kepada wajib pajak/wajib
setor/wajib bayar.
2. Pembayaran Billing
1) Setelah menerima kode billing dari biller (unit operasional), wajib pajak/wajib
setor/wajib bayar dapat membayar tagihannya melalui bank/pos persepsi (collecting
agent) yang ditunjuk dengan membawa kode billing.
2) Berdasarkan kode billing tersebut, wajib pajak/wajib setor/wajib bayar dapat membayar
setorannya melalui salah satu channel pembayaran. Sistem bank/pos persepsi akan
membaca database sistem billing yang dihubungkan oleh sistem switching sehingga data
setoran dapat ditayangkan sebagai validasi data oleh wajib pajak/wajib setor/wajib bayar.
3) Setelah wajib pajak/wajib setor/wajib bayar setuju dengan pembayaran tersebut maka
proses pembayaran dapat dilaksanakan. Pelaksanaan pembayaran tersebut akan langsung
mengkreditkan rekening penerimaan (milik pemerintah) yang berada pada bank/pos
persepsi koordinator yang bersangkutan.
4) Rekening penerimaan selalu bertambah (kredit) setiap terjadi transaksi pembayaran
3. Rekonsiliasi
Proses rekonsiliasi pada MPN G2 dimaksudkan untuk memastikan bahwa
setoran tersebut sah dan telah diterima di RKUN serta telah tercatat di sistem
settlement. KPPN Khusus Penerimaan melakukan 2 rekonsiliasi pada MPN G2, yaitu
rekonsiliasi transaksi dan rekonsiliasi kas.
Rekonsiliasi transaksi adalah kegiatan membandingkan data setoran
Penerimaan Negara yang diterima oleh Bank/Pos Persepsi dengan data Penerimaan
Negara yang tercatat pada sistem settlement. Rekonsiliasi transaksi dilakukan secara
harian. Rekonsiliasi transaksi menghasilkan tiga jenis data yaitu kesesuaian data
(settled), Collecting Agent only (CA only), dan settlement only (SA only).
Rekonsiliasi kas adalah kegiatan membandingkan jumlah uang yang
dilimpahkan ke sub Rekening KUN penerimaan dengan kewajiban pelimpahan oleh
Bank/Pos Persepsi berdasarkan transaksi Penerimaan Negara pada hari kerja
berkenaan.
Bank/pos persepsi mengirimkan data ke sistem settlement. Sistem
settlement melakukan penyandingan data transaksi.Data unsettled/unreconciled : CA
Only (Belum dapat NTPN) dan Settlement Only. Settlement memberikan NTPN
terhadap data CA Only dan mengirimkan kepada bank/pos persepsi. Terhadap data
Settlement Only akan dilakukan investigasi.
Konfirmasi Penerimaan
Konfirmasi penerimaan merupakan proses validasi terkait pembukuan penerimaan
negara.
Satuan kerja (satker) mengajukan proses konfirmasi penerimaan di KPPN dengan cara
menyampaikan ADK konfirmasi.
KPPN menerbitkan nota konfirmasi atas proses konfirmasi penerimaan negara yang
ditandatangani oleh petugas konfirmasi.
Koreksi Penerimaan
KPPN hanya dapat melakukan koreksi terkait data yang ada pada segmen CoA (Segment
1 – segmen 12)
KPPN hanya dapat melakukan koreksi penerimaan yang segmen 2 (dua) nya sesuai
dengan kode KPPN
Koreksi penerimaan menggunakan ADK koreksi
Khusus Koreksi Penerimaan Pajak (setelah summary), diperlukan koordinasi dengan
Dit.SITP untuk mendapatkan nomor NTPN rekap
Koreksi transaksi penerimaan menggunakan tanggal buku periode tahun yang sama.
Koreksi transaksi penerimaan bulan berjalan menggunakan tanggal buku sesuai dengan
tanggal transaksi penerimaannya
Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan sampai dengan
tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku hari kerja terakhir bulan
sebelumnya serta dibukukan sebagai koreksi pada bulan sebelumnya
Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan setelah tanggal
13 bulan berjalan maka menggunakan tanggal buku hari kerja sesuai tanggal
pelaksanaan koreksi penerimaan.
4. Pelimpahan Kas
Bank/pos persepsi dapat melakukan beberapa kali pelimpahan ke Rekening Sub RKUN
Dit PKN pada Bank Indonesia.
Periode cut off harian pembukuan sesuai zona waktu masing-masing kantor
pusat/cabang yang ditunjuk sebagai koordinator.
Pelimpahan penerimaan dlm mata uang rupiah melalui BI-RTGS, untuk mata uang USD
melalui SWIFT CODE.
BI memberikan nomor sakti melaui BI-RTGS dan bank koresponden akan menerbitkan
transaction reference number atas out going transfer.
Bank/pos persepsi mencantumkan nomor sakti atas pelimpahan pada masing-masing
detail data transaksi pada DNP
5. Pelaporan
Bank/pos mengirimkan LHP (Laporan Harian Penerimaan) dan rekening koran elektronik
ke KPPN Khusus Penerimaan melalui Portal Rekonsiliasi.
Laporan Harian Penerimaan dibuat per rekening kas negara persepsi.
Penamaan file LHP : <kodebank>LHP<tanggalbuku> dengan type file “.txt”
Penamaan file DNP : <kodebank>DNP<tanggalbuku> dengan type file “.txt”.
Format text file e-DNP :
kodebank;tanggaltransaksi;waktutransaksi;tanggalbuku;kodebilling;ntb;ntpn;nilai;mata
uang;nomorsakti
XII. Pengendalian
1. Pengendalian secara umum
a. Pemisahan Tugas yang memadai
Salah satu prinsip keamanan sistem Informasi adalah dengan menerapkan
mekanisme Maker dan Checker, dimana dalam melakukan sebuah transaksi setidaknya
dibutuhkan dua orang untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Individu pertama
bertugas untuk membuat transaksi sedangkan Individu yang lain terlibat dalam
melakukan otorisasi/ persetujuan. Disini pemisahan wewenang memainkan peranan
yang penting. Mekanisme ini dilakukan juga dalam Aplikasi SPAN, dimana dalam
menyelesaikan sebuah transaksi dibutuhkan tiga Individu yang terlibat, yaitu:
Individu yang membuat transaksi (Maker/Operator)
Individu yang melakukan validasi (Checker/Validator)
Individu yang menyetujui transaksi dilakukan (Approval)
b. Otoriasi yang sesuai (hanya dilakukan oleh Approver dan sudah divalidasi)
c. Dokumen dan Catatan yang memadai
Salah satu contohnya adalah bagan akun standar yang berguna untuk mencegah
kesalahan klasifikasi.
2. Pengendalian Penerimaan
a. Seksi Bank melakukan pengawasan terhadap ketepatan dan ketaatan Bank/Pos
Persepsi dalam menyampaikan dokumen penerimaan.
b. Seksi Bank melakukan pengawasan manual terhadap penyelesaian transaksi
penerimaan pada SPAN
c. Seksi Bank memastikan seluruh ADK sudah dibukukan pada SPAN
d. Seksi Bank memastikan seluruh transaksi penerimaan yang tervalidasi ke satker
suspense dan akun suspense sudah dikoreksi sesuai dokumen sumber.
e. Adanya proses rekonsiliasi dan verifikasi
f. Adanya monitoring melalui OmSPAN seperti monitoring status LHP, monitoring
potongan SPM, monitoring perhitungan fihak ketiga dll.
g. Pemberian username, password, dan kode billing kepada WP/ WB/ WS sehingga data
billing yang diinput ke sistem sepenuhnya menjadi tanggung jawab WP/ WB/ WS;
h. Pemberian konfirmasi setiap proses yang terhubung ke MPN seperti konfirmasi
inqury dan konfirmasi pembayaran (pemberian NTPN);
i. Pengelolaan layanan dan data transaksi yang terpusat di kantor pusat bank/ pos
persepsi dan MPN;
XIII. Yang Perlu Diingat Teknis Modul GR
Hanya terdapat satu buah rekening untuk masing-masing jenis mata uang pada
bank/pos persepsi untuk menampung seluruh penerimaan negara.
Rekening berada di Kantor Pusat Bank atau salah satu cabang yang ditunjuk.
Seluruh transaksi penerimaan negara langsung dikreditkan ke rekening persepsi
(Rekening KPPN Khusus Penerimaan) pada masing-masing bank/pos persepsi;
Pelimpahan penerimaan negara dari Rekening Penerimaan ke rekening Sub RKUN
Dit PKN mengikuti ketentuan
Batas waktu (cut-off) transaksi yang tercatat pada Rekening Koran mengikuti
ketentuan di masing-masing bank/pos persepsi.
Penerimaan negara yang diterima melalui KPPN merupakan penerimaan yang
berasal dari Potongan SPM dan Bank Persepsi
Data penerimaan negara yaitu Pajak saat ini sudah menerapkan sistem NTPN
summary
Satu NTPN summary akan memiliki unsur sama pada Tanggal buku, Kode akun,
Kode satker
Koreksi pajak di SPAN dilakukan dengan cara Mengoraksi NTPN summary
Konfirmasi penerimaan negara dilakukan melalui OMSPAN
Pencarian NTPN summary dilakukan melalui Dashboard MPN G2
Inquiry CoA atas penerimaan negara pada SPAN dapat dilakukan melalui Inquiry
Receipt atau Ikhtisar Penerimaan
KPPN hanya dapat melakukan koreksi penerimaan yang segmen 2 (dua) nya
sesuai dengan kode KPPN
ADK koreksi penerimaan dapat langsung diunduh dari OMSPAN
Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan sampai
dengan tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku Hari kerja terakhir
bulan sebelumnya
Penerimaan sampai dengan bulan lalu yang proses koreksinya dilakukan setelah
tanggal 13 bulan berjalan menggunakan tanggal buku hari kerja pada saat
dilakukannya koreksi
PERTEMUAN 10
MODUL MANAJEMEN KAS
Tujuan utama pengelolaan kas negara di Indonesia adalah penggunaan dana negara
secara efektif dan efisien. Hal tersebut dapat tercapai dengann :
Pengelolaan kas negara aktif adalah pengelolaan kas yang menerapkan best
practice dari prinsip-prinsip pengelolaan kas berbagai negara yang sesuai dengan teori
manajemen kas modern. 3 Kunci Pengelolaan Kas secara Aktif yang Efisien dan Efektif
antara lain :
Pengelolaan kas secara Aktif ditandai dengan adanya beberapa hal, antara lain:
yang tertuang dalam kontrak. Beberapa manfaat dari adanya TNP ini adalah
a) Tingkat remunerasi yang lebih menguntungkan.
b) Rekening Bendahara pengeluaran dan penerimaan, serta Rekening Lainnya
teradministrasi dengan baik dalam aplikasi TNP.
c) Bank tidak mengenakan biaya adminitrasi atas penerapan TreasuryNotional
Pooling.
d) Para Bendahara tidak perlu mendebet dan menyetorkan ke Kas Negara jasa
giro pada rekening pengeluaran yang dikelolanya.
b. Konsep TNP
Saldo Rekening Saldo Rekening Saldo Rekening
Bendahara A di Bendahara B di Bendahara C di
Cabang M Bank X Cabang N Bank X Cabang O Bank X
Konsolidasi Saldo
Rekening
Bendahara A, B, C
di Bank X
Jasa Giro
Saldo
Rekening Bendahara
Bank X
E. MODUL KAS
Modul Kas adalah bagian dari SPAN yang melaksanakan fungsi-fungsi dalam
pengelolaan kas pemerintah, meliputi fungsi pengaturan rekening milik BUN,
perencanaan kas, pemindahbukuan dana, rekonsiliasi bank, dan pelaporan manajerial.
RANSELKU TIRAMISU 2019 26
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
Rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN Pusat (Dit. PKN)
Rekening milik dan rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN di daerah
BUN (KPPN). Rekening BUN adalah rekening BUN, rekening transito,
dan rekening pengesahan.
Rekening yang dibuka Dit. PKN/KPPN pada Bank Indonesia/Bank
Rekening BUN
Umum/Pos dalam rangka pelaksanaan fungsi BUN.
Rekening Rekening yang ditetapkan oleh Dit. PKN/KPPN dalam rangka
Transito penyelesaian transaksi transito melalui aplikasi SPAN.
Rekening Rekening yang ditetapkan oleh KPPN dalam rangka penyelesaian
Pengesahan transaksi pengesahan melalui aplikasi SPAN.
Dalam rangka pelaksanaan APBN, Dit. PKN/KPPN selaku Kuasa BUN membuka
rekening pada Bank Indonesia/Bank Umum, sesuai Peraturan Menteri Keuangan
mengenai tata cara pembukaan dan pengelolaan rekening milik BUN.
Data rekening milik BUN yang dibuka oleh KPPN, yang meliputi nama
rekening, nomor rekening, nama bank, alamat cabang bank, mata uang, fungsi
rekening, dan nomor rekening tujuan pelimpahan perlu disampaikan kepada
Dit. PKN.
Dit. PKN melakukan penatausahaan rekening milik BUN melalui SPAN.
Kegiatan penatausahaan rekening Milik BUN antara lain adalah
1. Perekama data rekening
2. Permutakhiran data rekening
3. Penentuan hubungan antar rekening
4. Penutupan rekening
b. Perekaman Data Rekening
Dit. PKN melakukan setup rekening atas semua rekening milik BUN pada aplikasi
SPAN. Setup rekening terdiri atas beberapa kegiatan, antara lain :
input kepemilikan rekening memasukkan frasa Kementerian Keuangan
selaku pemilik rekening,
input penggunaan rekening menentukan fungsi rekening sebagai
receivables (penerimaan/penyetoran) atau payables
(pembayaran/pengesahan),
input informasi rekening nama rekening pada SPAN, nama rekening pada
sistem bank, nomor rekening, mata uang, pemilik rekening, tanggal rekening
aktif/nonaktif, informasi tambahan, tipe rekening, akses rekening koran, dan
nomor rekening tujuan pelimpahan (dalam rangka penihilan),
input pengendali rekening meng-input segmen Bagan Akun Standar (BAS)
untuk setiap rekening ke database SPAN.
Setup rekening dilakukan oleh Dit. PKN dengan berkoordinasi dengan Dit.
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Setup rekening dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu atas rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan oleh KPPN dan oleh
Dit. PKN. Langkah-langkah setup rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan
oleh KPPN adalah sebagai berikut
1. Kepala KPPN membuka rekening BUN ke Bank Indonesia / Bank Umum / Pos,
atau menetapkan rekening transito dan/ atau rekening pengesahan
2. Kepala KPPN melaporkan pembukaan / penetapan rekening kepada Dir. PKN
sebelum rekening digunakan dalam transaksi
3. Dir.PKN menyampaikan nota dinas permintaan penetapan segmen BAS atas
rekening berkenaan kepada Dir . Aklap
4. Dir. Aklap menetapkan segmen BAS dan menyampaikan nota dinas penetapan
segmen BAS kepada Dir. PKN
5. Dit. PKN melakukan setup rekening ke dalam database SPAN
Langkah-langkah setup rekening yang dibuka/ditetapkan dan ditatausahakan oleh Dit.
PKN sama seperti langkah 3, 4, dan 5.
c. Pemutakhiran Data Rekening
Dit. PKN melakukan pemutakhiran/perbaikan data rekening milik BUN pada
aplikasi SPAN apabila terdapat perubahan data pada rekening milik BUN.
Pemutakhiran tersebut adalah perubahan semua data rekening, kecuali perubahan
segmen akun dan segmen bank.
d. Penentuan Hubungan Antar Rekening
Dit. PKN melakukan penentuan hubungan antar rekening milik BUN yang telah di-
setup dalam SPAN dengan menentukan rekening asal dan rekening tujuan. Penentuan
hubungan tersebut dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang mengatur
mengenai pemindahbukuan dana antar rekening milik BUN.
e. Penutupan Rekening
Dit. PKN melakukan penutupan rekening milik BUN dalam SPAN:
setelah melakukan penutupan rekening pada Bank Indonesia/Bank Umum/pos,
setelah menerima laporan penutupan rekening dari KPPN, atau
dalam rangka pemutakhiran/perbaikan data rekening milik BUN yang terkait
perubahan segmen akun dan/atau segmen bank, yaitu dengan
menutup/menonaktifkan rekening yang segmen akun dan/atau segmen banknya
akan diubah dan melakukan setup ulang atas rekening berkenaan dengan
segmen akun dan/atau segmen bank yang telah diperbaiki.
F. PERENCANAAN KAS
a. Proyeksi Arus Kas Berdasarkan Jangka Waktu
estimasi arus kas “kasar” tahunan secara bottom-up yang dibuat dalam
Tahunan
dokumen anggaran tahunan (DIPA) yang dipersiapkan oleh para satker
prediksi arus-kas bulanan secara top-down (terdapat dalam laporan Cash
Bulanan Planning Information Network, CPIN) yang disusun oleh komite antar
Direktorat Jenderal dalam Kementerian Keuangan
laporan rencana penarikan dana (RPD) harian yang disusun berdasarkan
Harian permohonan kas yang diajukan oleh KPPN untuk menyelesaikan
permintaan pembayaran dari satker-satker untuk hari berikutnya
RPD (RENCANA PENARIKAN DANA) adalah daftar perkiraan kebutuhan dana dalam
periode tertentu yang ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang dibuat oleh kantor/satuan kerja
dalam rangka pelaksanaan APBN
b. Perubahan Kebijakan (Pmk 197/2017)
1. Penyederhanaan klasifikasi transaksi besar yang wajib mengajukan RPD harian
2. Mempercepat penyusunan dan penyampaian RPD Harian melalui kewenangan
PPK untuk menetapkan RPD Harian
3. Kemudahan bagi Satker untuk proses pembayaran apabila RPD Harian tidak
dilampirkan tanpa melalui dispensasi Kepala KPPN, yakni SPM tanpa RPD Harian
4. Kemudahan bagi Satker untuk proses pembayaran apabila RPD Harian tidak
dilampirkan tanpa melalui dispensasi Kepala KPPN, yakni SPM tanpa RPD Harian
Hibah Bank
Pembiayaan Indonesia
b. Pengeluaran Negara
a) Penyediaan Kebutuhan Dana
1. Semua SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan) yang di-approve oleh
Kepala Seksi Pencairan Dana pada hari kerja:
Sebelum/sampai dengan pukul 13:30:00 WIB/14:30:00 WITA/15:30:00 WIT,
PPR/penerbitan SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berkenaan.
Sesudah pukul 13:30:00 WIB/14:30:00 WITA/15:30:00 WIT, PPR/penerbitan
SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berikutnya.
2. Semua SPPT yang di-approve oleh Kepala Seksi Pencairan Dana pada hari
libur/diliburkan, PPR/penerbitan SP2D-nya diberi tanggal hari kerja berikutnya.
3. Saat ini proses batch dropping dana setiap satu jam sekali mulai pukul 08.00
sampai dengan pukul 15.30 WIB, (kecuali pada kondisi tertentu
4. Pada Aplikasi SPAN Disetup: Staf Bank membuat PPR (Payment Proses Request)
tertanggal hari ini paling lambat pukuL 14.30 WIB
5. Kepala Seksi Bank melakukan approval PPR/Penerbitan SP2D tertanggal hari ini
(H0) paling lambat pukul 15:00:00 WIB/16:00:00 WITA/17:00:00 WIT.
c. SP2D Reject
SP2D reject adalah SP2D yang di tidak di-eksekusi bank karena tiga hal:
1. Kekurangan dana pada rekening RPKBUN/Reksus SBSN
2. Window time SKN (Sistem Kliring Nasional) /RTGS (Real Time Gross
Settlement) BI sudah tutup, normalnya pukul 16.30 WIB
3. Terjadi error system internal pada Bank Operasional
Yang paling sering terjadi adalah hal kekurangan dana, sebagian besar
disebabkan oleh terlambat approve SP2D oleh Kepala Seksi Bank. Contohnya
adalah Staf bank telah membuat PPR H+0 pada pukul 14.00 WIB namun Kepala
Seksi Bank approve SP2D pada pukul 16.00 WIB, maka SP2D tidak mendapat
dropping dana, bank akan mengirimkan ACK “insufficient fund”
3. Jika diputuskan void dapat diproses maka dikirimkan permintaan void SP2D ke
bank terlebih dahulu
4. Bank melakukan void SP2D dengan syarat SP2D belum terlanjur di eksekusi
oleh bank
5. Bank akan mengirim email ke tim SITP bahwa void SP2D di sisi bank sudah
berhasil dilaksanakan
6. SP2D akan dilakukan void di sisi SPAN, maka data PMRT (Payment Resume
Tagihan) akan kembali ke staf bank untuk dibuatkan PPR baru atau dihapus
invoice nya
d. Reksus SBSN
Sejak tahun 2017 terdapat paygrup baru yaitu Reksus SBSN, paygrup ini digunakan
untuk pembayaran kegiatan yang sumber dananya berasal dari surat berharga
syariah negara (SBSN). Karakteristik pembayaran melalui SBSN adalah :
1. Dana dilakukan dropping ke reksus SBSN secara periodik dan mengendap di
reksus SBSN
2. Sebelum mengajukan SPM, satker harusnya sudah mengajukan terlebih dahulu
ke DJPPR agar di lakukan dropping dana oleh DJPPR.
3. KPPN sudah diberikan akses untuk melihat saldo di reksus SBSN untuk
memastikan apakah saldo sudah tersedia
4. KPPN harus memastikan pilihan paygrup sudah sesuai antara register dan
paygrup seharusnya.
e. Retur SP2D
Alur SP2D retur :
1. SP2D dinyatakan retur oleh bank operasional, maka bank akan mengirim dana ke
rekening retur dan mengirim ACK retur ke SPAN
2. Status SP2D di OM SPAN akan menjadi Retur xxxx
3. Pada H+1 setelah tanggal SP2D bank akan mengirim bank statement (BS)
rekening retur ke SPAN
4. Direktorat PKN akan melakukan upload BS rekening retur ke modul CM SPAN
5. Data SP2D akan muncul di laporan SPGR Daftar Retur (responsibility GR Staff/Kasi
KPPN)
6. Data retur akan muncul di menu monitoring retur SP2D di OM SPAN, kecuali retur
Reksus SBSN dan retur RPBI
Saat ini sudah terdapat Bank Operasional khusus valuta asing yaitu Citibank
yang melayani SP2D dengan valas Dolar Amerika, namun BO valas tersebut masih
dalam masa piloting pada KPPN Jakarta 1 dengan satker Kementerian Luar Negeri.
a. Pendebetan Reksus BI
Dalam waktu dekat akan dilaksanakan inovasi terkini dari Ditjen Perbendaharaan
yaitu pendebetan reksus Bank Indonesia menggunakan SP2D langsung menggunakan
paygrup reksus Bank Indonesia. Karakteristik yang berbeda adalah :
1. Ada paygrup baru yaitu “RPKBUNP” Reksus Bank Indonesia dengan mata uang
rupiah
2. Sumber dana berasal dari Reksus valuta asing di Bank Indonesia
3. Tidak ada lagi penggantian dana dari Reksus ke RKUN
I. Pengelolaan Rekening Lainnya
1. Rekening Lainnya Sumber Daya Alam
2. Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD)
3. Rekening Lainnya Tujuan Tertentu
4. Rekening Lainnya Skema Kredit Program dan PIR/UPP
a. REKONSILIASI BANK
1. Rekonsiliasi bank dilakukan pada semua rekening milik BUN (Rekening BUN,
Rekening Transito, dan Rekening Pengesahan).
2. Rekonsiliasi bank Rek.BUN adalah pencocokan data transaksi pada SPAN dengan
data transaksi pada R/K yang dikirimkan oleh Bank atau dibuat oleh Seksi Bank
KPPN.
3. Data SPAN yang dilakukan rekonsiliasi adalah data transaksi yang berasal dari Modul
Penerimaan, Modul Pembayaran, dan Modul Kas.
4. Rekonsiliasi bank Rek.Transito adalah pencocokan data SPAN terhadap transaksi
transito.
5. Rekonsiliasi bank Rek.Pengesahan adalah pencocokan data SPAN dengan transaksi
pengesahan.
6. Status atas pelaksanaan rekonsiliasi bank Rek.BUN: belum direkonsiliasi,
reconciled, dan unreconciled.
7. Transaksi yang belum direkonsiliasi (dari report SPAN) merupakan data transaksi
SPAN yang belum direkonsiliasi/datanya belum tersajikan di R/K yang dikirimkan
oleh bank.
8. Transaksi reconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang sama
(No.Transaksi dan Nilai Transaksi) dengan data SPAN.
9. Transaksi unreconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang tidak sama
dengan data SPAN.
b. Pembukuan Dan Pelaporan
Tujuan dilakukannya pembukuan dan pelaporan keuangan antara lain adalah
1. Untuk memastikan pengawasan dan pembukuan transaksi pada Rek. Milik BUN
(Rek.BUN,Rek.Transito, dan Rek. Pengesahan) telah dilakukan Direktorat PKN/KPPN
dengan benar):
a. Laporan Transaksi yang belum direkonsiliasi dengan status NIHIL.
b. Laporan Hasil Rekonsiliasi Rekening Koran dengan status “unreconciled” nihil.
c. Laporan Konsolidasi Kas KPPN (Buku Putih) wajar dan dapat dijelaskan
(penjelasan kewajaran)
d. Laporan rekonsiliasi CM GL wajar dan dapat dijelaskan
2. Salah satu indikator validitas Laporan Arus Kas KPPN adalah terpenuhinya kondisi
pada 1 a dan 1 b.
contoh:
Modul Aset Tetap merupakan salah satu modul dalam aplikasi SAKTI yang
digunakan untuk pencatatan dan penjurnalan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap
dan Aset Lainnya.
Dapat diubah dan Tidak dapat diubah dan Tidak dapat diubah dan
dihapus dihapus dihapus
Dapat dibatalkan
Reklasifikasi masuk
Pertukaran
Perolehan lainnya
2. Transaksi KDP
PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN
F. Pencatatan KIB
Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah Kartu untuk mencatat barang-barang
Inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi dengan data asal,
volume, kapasitas, merk, type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut
yang diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama
barang itu belum dihapuskan. KIB terdiri dari:
1. KIB tanah
2. KIB Gedung dan bangunan
3. KIB alat angkutan
4. KIB alat persenjataan
5. KIB alat besar
6. KIB bangunan air
J. Usulan Penghapusan
Transaksi ini terdiri dari:
1. Usulan penghapusan
2. Pembatalan usulan penghapusan
L. Perhitungan Penyusutan
Perhitungan penyusutan aset tetap dilakukan setiap semester
Perhitungan penyusutan terdiri dari Perhitungan penyusutan sementara dan
Perhitungan penyusutan final
Laporan Perhitungan penyusutan sementara dilakukan untuk menghitung nilai
akumulasi penyusutan lebih awal pada semester terkait dan proses ini tidak
melakukan penjurnalan ke dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan
N. Summary Database
Summary database digunakan untuk meringkas data transaksi untuk
keperluan pencetakan laporan BMN. Data yang dihasilkan dari proses summary
digunakan untuk mencetak laporan seperti Laporan BMN, Neraca, Lap.
Penyusutan dll. Sedangkan untuk mencetak Buku/Daftar BMN menggunakan tabel
detailnya sehingga transaksi yang belum di summary tidak akan muncul dalam
laporan tetapi sudah bisa di cetak dalam Buku / Daftar BMN.
O. Laporan BMN
Laporan BMN terdiri dari:
1. Laporan barang kuasa 6. Laporan catatan ringkas
pengguna BMN
2. Laporan persediaan 7. Laporan BPYBDS
3. Laporan penyusutan 8. Laporan barang hilang
4. Laporan kondisi barang 9. Laporan barang usang
5. Laporan posisi BMN di 10. Laporan barang rusak berat
neraca
P. Buku Barang
Buku BMN terdiri dari:
1. Buku barang 4. Catatan mutasi perubahan
2. Buku barang bersejarah 5. Daftar barang ruangan
3. Kartu identitas barang 6. Daftar barang lainnya
MODUL PERSEDIAAN
Jenis Aset:
2. KDP
3. BMN Bersejarah
Status Transaksi:
1. Rekam
2. Validasi
3. Setuju
F. Migrasi Persediaan
Migrasi Persediaan adalah suatu proses paling awal dalam pengunaan Modul
Persediaan berupa pemindahan ADK referensi dan ADK data transaksi persediaan
dari Aplikasi Persediaan Eksisting ke dalam Database SAKTI. Migrasi Persediaan
memindahkan saldo barang di periode Desember TAYL. Migrasi Persediaan
RANSELKU TIRAMISU 2019 51
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
MASUK KELUAR
Rampasan Usang
progress)
Reklas keluar (in progress)
d. Rusak
e. Keluar lainnya
f. Penghapusan usang/rusak
H. Koreksi
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan
barang persediaan, baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa
melalui kegiatan opnamefisik. Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user
Approval.
I. Opname Fisik
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan
barang persediaan, baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa
melalui kegiatan opname fisik. Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user
Approval.
J. Pelaporan
Laporan yang dihasilkan oleh Modul Persediaan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Buku Persediaan
2. Laporan Persediaan
3. Laporan Rincian Persediaan
4. Laporan Daftar Transaksi Persediaan
5. Laporan Mutasi Barang Persediaan
6. Laporan Posisi Persediaan di Neraca
Konsolidasi dengan Aset Tetap
PERTEMUAN 12
MODUL UTANG PEMERINTAH
Tujuan Pembiayaan
Peraturan Pemerintah No. 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri
dan Penerimaan Hibah
Peraturan Presiden No. 82/2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas
Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan
Internasional kepada Badan Usaha Milik Negara
Diagram Utang Pemerintah Pusat
Diagram Level 0
2. Pengendalian
Government Coordination
Senantiasi bersinergi serta melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dalam hal ini adalah DJPB dan Bank Indonesia terkait
kewajiban dan rekonsiliasi data antara pemerintah dan lender.
Early Warning
Penggunaan early warning pada alat control pembayaran
konfirmasi utang outstanding kepada lender secara berkala.
Database Up To Date
Melakukan pengecekan serta updating database terkait utang
secara berkala demi menghindari mismatch terkait penjadwalan
pembayaran utang.
PERTEMUAN 13
SIKLUS AKUNTANSI DAN PELAPORAN 1
2. SPAN
“Capture data at source, with all data being entered once only, and online
transfer to centralized database”
“Provide a comprehensive reporting system that enables reliable
management reports on government financial operations to be generated
in real time ….and made available to all stakeholders”
Provide comprehensive online capabilities to Line Ministries and other
agencies to….interrogate online centralized databases to access their
information”
Fitur-fitur aplikasi SAKTI yang relevan, seperti akrual basis, tutup buku dll
Proses migrasi data saldo awal ini hanya dilakukan sekali ketika proses
implementasi sistem SAKTI pertamakali, proses migrasi hanya boleh dijalankan oleh level
satker saja, level konsolidator tidak perlu melakukan proses migrasi.
Jurnal manual adalah fasilitas yang disediakan oleh modul GL untuk memasukan
data-data jurnal manual lewat modul GL yang tidak terkait dan tidak mengikuti aturan di
peta jurnal, tetapi pembentukan COA-nya tetap diikat dan merujuk ke data DIPA
berdasarkan segment program, kegiatan dan output pada tahun anggaran berjalan.
Validasi Jurnal digunakan untuk melakukan pengecekan jurnal yang dibentuk oleh
semua modul sebelum dilakukan proses posting jurnal.
Posting Jurnal dilakukan setelah melakukan validasi jurnal, posting jurnal
RANSELKU TIRAMISU 2019 66
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
Pelaporan lainnya (Selain laporan yang kita ketahui seperti LO,LPE,Neraca dll)
Laporan Rekonsiliasi Neraca dengan Sub-Ledger : membandingkan saldo Sub-Ledger
di Neraca dengan saldo Sub-Ledger di Modul masing-masing.
*** Sub-Ledger : Aset Tetap dan Persediaan
Laporan Kinerja Satker : menyajikan besaran pagu DIPA serta besaran pagu yang
sudah diserap/direalisasikan berdasarkan program, kegiatan, dan output.
Laporan Ketersediaan Dana (FA) : menyajikan posisi sisa pagu DIPA beserta besaran
realisasinya pada saat laporan tersebut diproses.
Laporan Transaksi Valas : menyajikan jurnal terkait transaksi menggunakan currency
valuta asing.
2. Konfirmasi
Terbatas pada level wilayah, eselon1, dan KL
Konfirmasi atas informasi buku besar, yang terdiri dari id buku besar dan
segment lain yang membentuk buku besar tersebut.
Menerima ADK Konfirmasi dari SPAN
Membuat ADK pernyataan konfirmasi dan mengirim ke SPAN
3. Konsolidasi
Konsolidasi Offline (Kiri) dan Konsolidasi Online (Kanan)
& SPAN ada pada Chart Of Account (COA)/Bagan Akun Standar (BAS)
Elemen-elemen yang diperlukan dalam integrasi suatu sistem menurut
TRM antara lain control structure, account classification, dan reporting
requirement. Control structure adalah bentuk pengendalian dalam bentuk formal
legislation and regulation serta financial legislative and administive regulation.
Account classification sangat terkait dengan konsistensi pemakaian akun dalam
transaksi untuk keperluan expenditure control, costing, economic dan statistical
analysis. Klasifikasi akun ini disusun untuk memberikan informasi dengan bentuk
klasifikasi berupa Fund Classification; Organizational Classification; Economic
Classification; Functional Classification; Program Classification; dan Project
Classification. Sedangkan reporting requirement adalah suatu bentuk pendekatan
integrasi sistem berdasarkan bentuk reporting yang dibutuhkan users.
Definisi Bagan Akun Standar menurut PMK No. 91/PMK.06/2007 adalah
daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban
dan pelaporan Pemerintah Pusat.
Secara khusus, Bagan Akun Standar berguna sebagai dasar laporan
keuangan dan pelaporan manajerial, merupakan inti dari sistem pengelolaan
keuangan dimana terdapat aliran data seluruh modul dan interface, menyediakan
landasan dan ruang untuk pengembangan sekaligus sebagai media penyimpanan
baik current maupun historical information, mendukung disiplin fiskal melalui
pengaturan pengendalian dan kerangka struktur pelaporan, dan mendukung
proses pengambilan keputusan yang lebih baik.
Di dalam SPAN, fungsi Bagan Akun Standar adalah menghubungkan
beberapa modul modul transaksi dengan akun-akun melalui terbentuknya jurnal-
jurnal transaksi ketika terjadi transaksi pada tiap-tiap modul.
Penyusunan Struktur
BAS
3 AKUN 6 KLASIFIKASI
EKONOMI
4 PROGRAM 3+2+2 KLASIFIKASI
PROGRAM
5 OUTPUT 4+3 LAPORAN KINERJA Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,
Satuan
6 DANA 1+1+8 KLASIFIKASI DANA No Register Utang Dan Hibah
10 Anggaran 1
Segment COA
Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi dan bersifat fleksibel
Atribut Segment
Informasi tambahan yang mengikuti segment COA yang bersifat Statis.
002 LANGSA
100000 ASET
6.Segmen DANA (10 Digit {gabungan dari 1 kode Sumber dana, 1 kode cara tarik
dan 8 Digit no. Pinjaman Luar negeri})
Memberikan Informasi sumber dana transaksi (RM, PNBP, PHLN).
Pengendalian anggaran untuk masing-masing jenis dana
KODE DANA URAIAN
B010057101 FERTILIZER DISTRIBUTION_020
1 Kantor Pusat
2 Kantor Daerah
3 Dekonsentrasi
4 Tugas Pembantuan
5 Urusan Bersama
6 Desentralisasi
Dukungan IT : SPAN untuk BUN dan SAKTI untuk K/L menggunakan Bagan Akun Standar
(BAS) atau COA yang sama
membentuk perkiraan dalam dua sisi berlawanan yaitu sisi debet dan kredit
secara berpasangan.
Mekanisme ERP dengan menggunakan pencatatan Buku Pembantu
(subledger) dan Buku Besar (General Ledger) dan proses Subledger
Accounting (SLA). ERP bertujuan untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi
secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi
untuk:
· Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
· Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
· Menghasilkan informasi yang real-time
· Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
2. DIPA (B-2)
b. Pembayaran Modul
Pembayaran
c. Tagihan
Penerusan Modul
Pinjaman Penerimaan
Negara
d. Penerimaan
Perpajakan Modul
Penerimaan
e. Penerimaan
Negara
PNBP
Modul
Modul
Pengelolaan Kas
PERTEMUAN 14
SIKLUS AKUNTANSI DAN PELAPORAN 2
Rekonsiliasi dilakukan di semua level (satker (UAKPA) & KPPN; UAPPA-W &
Kanwil DJPBN; UAPPA-Es1 & Dit APK; UAPA & Dit APK. Pengiriman laporan berjenjang
baik di BUN maupun di KL dari unit terendah ke jenjang diatasnya. KL menyimpan data
dalam database sendiri, BUN juga menyimpan data dalam database sendiri bahkan
database tersimpan secara terpisah di KPPN, Kanwil DJPBN, dan Kantor Pusat.
Tahap Pertama
Tahap Kedua
Tahap Ketiga
1. Pengembangan Laporan
Di dalam SPAN, dikembangkan laporan keuangan berbasis akuntansi
akrual, kemudian ada pengintegrasian laporan keuangan dengan laporan kinerja,
serta pelaporan User-Defined Report .
User-Defined Report (Laporan yang bisa disusun sendiri oleh pengguna)
artinya baik format, layout, maupun variabel-variabel dalam laporan tersebut
ditentukan dan didesain sendiri oleh user, baik direktorat teknis di Kantor Pusat
RANSELKU TIRAMISU 2019 85
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
Ditjen Perbendaharaan maupun unit vertikal di daerah (Kanwil DJPBN dan KPPN).
Pengguna akan diberikan kewenangan untuk mengakses data-data dari
database SPAN terkait dengan kebutuhan pelaporan entitasnya.
Generate
KPA BUN report UAP BUN UA BUN
(Dit.PNBP) (DJA) (Dit. APK DJPBN)
SP2D
SPM
Aplikasi SPAN
Kuasa BUN-D Kuasa BUN P
(KPPN) (Dit. PKN DJPBN)
Database SPAN
akan ada aliran surplus/defisit dari Laporan Operasional ke Laporan Perubahan Ekuitas
untuk menambah/mengurangi ekuitas. Kemudian ekuitas akan mengalir ke neraca.
Dengan demikian terbentuk suatu rangkaian siklus pelaporan. Pada laporan perubahan
SAL, siklusnya dimulai dari LRA kemudian masuk SIKPA/SILPA kemudian masuk ke
Laporan Perubahan SAL. Penerapan akuntansi akrual juga berdampak pada bagan akun
standar dimana akun-akun akrual seperti beban dibayar dimuka, piutang, beban
penyusutan, beban penyisihan piutang akan diakomodasi. Kemudian untuk laporan
operasional akan menggunakan akun yang sama dengan laporan realisasi anggaran,
namun dengan nomenklatur yang berbeda. Akun dengan nama “belanja” pada LRA akan
menjadi “beban” pada LO.
4.Pelaporan Keuangan
Pemerintah Indonesia menerapkan basis Kas dalam Penganggaran dan
basis Akrual dalam Akuntansi Pelaporan. Pada SPAN, akuntansi pelaporan
menggunakan basis akrual sementara konsep penganggaran berbasis kas,
sehingga laporan realisasi anggaran berbasis kas tetap disusun walau sudah dibuat
laporan keuangan berbasis akrual. Konsekuensinya, disamping laporan keuangan
berbasis akrual, dihasilkan juga laporan keuangan berbasis kas (LRA). Sistem
menfasilitasi dengan dua buku (ledger), Accrual Ledger sebagai primary ledger,
dan Cash Ledger sebagai secondary ledger
V. Terkait Rekonsiliasi
1. Rekonsiliasi Laporan Keuangan
a. Rekonsiliasi Laporan Keuangan
- Terima data dari satker (UAKPA)
- Upload melalui aplikasi interface/Portal SPAN
- Run Rekonsiliasi
b. Penerbitan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)
BAR Final Otomatis terbit jika, Data Pagu dan Realisasi Belanja telah
sama
Rekonsiliasi dilakukan antara satker dengan KPPN yang
dilakukan melalui aplikasi interface/portal SPAN. Berita Acara
Rekonsiliasi direncanakan otomatis terbit jika data pagu dan
realisasi belanja telah sama.
Ketidaksamaan hasil rekonsiliasi (Status hasil rekonsiliasi)
dan keterlambatan penyampaian ADK dari satker akan ditampilkan
di fasilitas laporan monitoring rekonsiliasi.
2. Rekonsiliasi Internal
-Proses Rekonsiliasi Internal antara General Ledger (GL) dengan Sub
Ledger (Data Sie Vera dengan Data Sie Pb & Sie Bank/Pos):
-Cetak Neraca Percobaan dari Modul GL
RANSELKU TIRAMISU 2019 92
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH
2. Upload Memo
Penyesuaian dari satker dan posting. SAP mensyaratkan penyajian
laporan keuangan berbasis akrual. Untuk informasi-informasi yang tidak bisa
diperoleh dari transaksi seperti penyusutan maupun penyisihan piutang,
dimana transaksi itu murni hanya melibatkan pihak satker, akan diadakan
semacam upload memo penyesuaian dari satker yang akan diupload ke
database SPAN.
VIII. Pengendalian
3. Pengendalian secara umum
f. Pemisahan Tugas yang memadai
Salah satu prinsip keamanan sistem Informasi adalah dengan menerapkan
mekanisme Maker dan Checker, dimana dalam melakukan sebuah transaksi
setidaknya dibutuhkan dua orang untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Individu
pertama bertugas untuk membuat transaksi sedangkan Individu yang lain terlibat
dalam melakukan otorisasi/ persetujuan. Disini pemisahan wewenang memainkan
peranan yang penting. Mekanisme ini dilakukan juga dalam Aplikasi SPAN, dimana
dalam menyelesaikan sebuah transaksi dibutuhkan tiga Individu yang terlibat, yaitu:
Individu yang membuat transaksi (Maker/Operator)
Individu yang melakukan validasi (Checker/Validator)
Individu yang menyetujui transaksi dilakukan (Approval)
g. Otoriasi yang sesuai (hanya dilakukan oleh Approver dan sudah divalidasi)
dengan output, jadi harus sesuai antar program dengan outputnya. CVR ini
menjamin validitas data yang kita bukukan.
Security rules berguna untuk membatasi akses.KPPN dapat menghasilkan
laporan tingkat satker dibawahnya. Sedangkan Kanwil dapat mengakses data dan
laporan yang dihasilkan KPPN yang ada dalam wilayahnya. Untuk Kantor Pusat
(Dit. APK) dapat mengakses semuanya.
Ki Hajar Dewantara-