Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KELOMPOK

NUTRITIONAL CARE PROESS

DISUSUN OLEH

1. Afifah Nanda (201802003) 9. Miosan Tasadeva A (201802027)


2. Alfiyah Mumtazah (201802006) 10. Nuke Alfiraizy (201802030)
3. Brigifia Gadista H (201802009) 11. Oktapianingsih (201802033)
4. Dwi Kusumowati (201802012) 12. Renna Noviara Rahim (201802036)
5. Faiz Pramudiya S (201802015) 13. Sherly Fitri A (201802039)
6. Haliza Putri Nurlaelani (201802018) 14. Stri Elsa Sabitsa ( 201802042)
7. Intan Siti Nurlatifah (201802021) 15. Veronica (201802045)
8. Marwah Ihfaani (201802024)

PROGRAM STUDI S1 GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA
JAKARTA
2021
GAMBARAN UMUM (Intan)

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu keadaan patologis di mana kelainan
fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
jaringan, atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan dengan meningkatkan tekanan
pengisian (McPhee & Ganong, 2010). Congestive heart failure diawali dengan gangguan otot
jantung yang tidak bisa berkontraksi secara normal, menyebabkan menurunannya kapasitas
pompa jantung. Namun, pada awal penyakit, pasien masih menunjukkan asimptomatis ataupun
simptomatis (Mann, 2010).
Gagal jantung sering diakibatkan karena adanya defek pada kontraksi miokard atau
diakibatkan karena abnormalitas dari otot jantung seperti pada kasus kardiomiopati atau viral
karditis (Kasper et al., 2004). Gagal jantung karena disfungsi miokard mengakibatkan kegagalan
sirkulasi untuk mensuplai kebutuhan metabolisme jaringan. Hal ini biasanya diikuti kerusakan
miokard bila mekanisme kompensasi gagal. Penyebab kerusakan pada miokard antara lain infark
miokard, stress kardiovaskular (hipertensi, penyakit katub), toksin (konsumsi alkohol), infeksi
atau pada beberapa kasus tidak diketahui penyebabnya (Crawford, 2002). Penyebab lain adalah
arteroskerosis pada koroner, congenital, kelainan katub, hipertensi atau pada kondisi jantung
normal dan terjadi peningkatan beban melebihi kapasitas, seperti pada krisis hipertensi, ruptur
katub aorta dan pada endokarditis dengan masif emboli pada paru. Dapat pula terjadi dengan
fungsi sistolik yang normal, biasanya pada kondisi kronik, misal mitral stenosis tanpa disertai
kelainan miokard (Kasper et al., 2004).
Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) tahun 2016 menunjukkan
bahwa pada tahun 2015 terdapat 23 juta atau sekitar 54% dari total kematian disebabkan oleh
Congestive Heart Failure (CHF). Penelitian yang telah dilakukandi Amerika Serikat
menunjukkan bahwa resiko berkembangnya Congestive Heart Failure(CHF) adalah 20% untuk
usia ≥ 40 tahun dengan kejadian > 650.000 kasus baru yang diagnosis Congestive Heart Failure
(CHF) selama beberapa dekade terakhir. Kejadian Congestive Heart Failure (CHF) meningkat
dengan bertambahnya umur. Tingkat kematian untuk Congestive Heart Failure (CHF) sekitar
50% dalam kurun waktu lima tahun (Arini, 2015).Congestive Heart Failure (CHF) telah
meningkat dan menjadi peringkat pertama sebagai penyebab utama kematian di Indonesia.
Prevalensi Congestive Heart Failure (CHF) di Indonesia menurut Riskesdas (2016) sebesar 0,3%
dari total jumlah penduduk di Indonesia. Data prevalensi penyakit ditentukan berdasarkan hasil
wawancara pada responden umur ≥ 15 tahun berupa gabungan kasus penyakit yang pernah di
diagnosis dokter atau kasus yang mempunyai gejala penyakit gagal jantung (Riskesdas, 2016).
Prevalensi Congestive Heart Failure (CHF).

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tangga Lahir : N/A
Alamat : N/A
Agama : N/A
Usia : 69 Tahun
Pekerjaan : Buruh Perkebunan
NRM Os : N/A
Tanggal Kasus : N/A
Diagnosis Medis : CHF (Congestive Heart Failure)

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR


ASSESSMENT GIZI (Nuke & Vero)

ANTROPOMETRI
 Berat Badan : 50 kg
 Tinggi Badan : 163 cm

 Indeks Massa Tubuh (IMT) :

 Status Gizi : Normal


Tabel 1. Klasifikasi IMT Menurut Kemenkes 2017
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) Kg/m

Kurus IMT < 18,5

Normal IMT > 18,5 - < 24,9

Overweight IMT ≤ 25,0 - < 29,9

Obesitas Tingkat I 30,0 – 34,9

Obesitas Tingkat II 35 – 39,9

Obesitas Tingkat III > 40

Sumber : (Kemenkes, 2017)

BIOKIMIA

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Labolatorium Os

Paremeter Hasil Nilai Rujukan Interprestasi


PH 7,558 7,35-7,45 Tinggi
PO2 40,1 80-100 mmHg Rendah
O2 (SO2%) 84,3% 95% Hypoxia
HCO3 39,2 22-26 mEq/L Tinggi
BE Blood 15,5 2,5 mmol Tinggi
Std HCO3 39,1 22-26 mmol/L Tinggi
Hb 14,5 13-16 g/dl Normal
Ureum 121 10-50 mg/dl Ureumia
Kreatinin 1,84 <1,5 Tinggi
Sumber : (Cynthia,adisty.2012)

Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia diketahui bahwa peningkatan kadar PH,HCO3,BE


Blood,Std HCO3, Ureum, dan Kreatinin Kemudian tingginya kadar ureum dan kreatinin dalam
darah merupakan akibat dari asupan protein yang tinggi yaitu putih telur dan susu yang
dikonsumsi oleh Os (Nabella,2011).
KLINIS

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Klinis Os

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Respirasi 32x/menit 24 kali/menit Dispnea
Pemeriksaan klinis pada Os dilakukan untuk mengetahui kondisi klinis Os. Pemeriksaan
klinis meliputi pemeriksaan tanda vital yang berupa respirasi dengan hasil interpretasi Dispnea

FISIK

Pemeriksaan fisik yang penting dilakukan dalam membantu melakukan intervensi gizi,
Diagnosis penyakit umumnya berdasarkan dibuat berdasarkan gejala penyakit berupa keluhan
dan tanda gejala, Hasil pemeriksaan fisik Os dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Fisik Os

Parameter Keterangan
Kesadaran Compos Mentis
Lemas +
Sesak +
Batuk-batuk +
Kesulitan menelan +

Tabel 4. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan Os dalam kondisi Compos Mentis.


Pemeriksaan fisik lainnya Os mengalami Lemas,sesak, batuk-batuk, kesulian menelan
dikarenakan Os mengalami Hypoxi.
RIWAYAT GIZI

Alergi makanan : OS tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan

Telur -
Susu/produk olahan -
Gluten/gandum -
Udang -
Ikan -
Kacang-kacangan -

Os memiliki kebiasaan Makan 2-3x/hari, makan tidak teratur, minum susu 3x/hari, kurang
konsumsi sayur dan buah. Pola makan pagi 1p susu + p putih telur, siang 1 p susu + p putih telur
dan sore 1 p susu + p putih telur dan malam 1 p susu.

Terapi Medis :

Terapi medis diperlukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit serta


mengurangi gejala-gejala yang timbul akibat CHF (Congestive Heart Failure). Terapi medis
yang diberikan kepada Os yaitu :
No Nama Obat Frekuensi Jenis Indikasi Pemberian Interaksi Efek Samping
Pemberia Obat Obat Obat terhadap Siatem
n dalam dengan Pencernaan
Sehari Makanan
1. Lasix 20-40 mg Diuretik Mengurangi cairan  Gangguan
berlebih dalam tubuh elektrolit,
yang menyebabkan dehidrasi,
pembengkakan (edema)  Peningkat
- an
kreatinin
darah,
 Mual dan
muntah

2. Dobutamin Infus Obat Efek inotropic pada


intravena, jantung infrak miokard, bedah
2,5-10 jantung, kardiomiopati,
mcg/kg. syok septik dan syok Mual dan muntah
bb/menit kardiogenik -
3. Norepinepri 8- Obat Mengontrol tekanan
n 12mcg/me kardiova darah pada keadaan
nit skuler hipotensi akut dan henti
jantung Mual dan muntah
-

4. Bisoprocol 1,25-10mg Penghan Hipertensi, angina dan Dapat


sehari bat beta gagal jantung kronik menyebab Anoreksia, mual
(beta kan dan muntah
blockers) absorbsi
mengalam
i
penundaan
(delay)
5. Digoxin 125-250 Glikosid Gagal jantung, aritmia Hindari  Anoreksia
mcg/hari a jantung supraventikular konsumsi  Nausea,
digoxin  Vomiting,
dengan  Diare
makanan  Nyeri
tinggi  abdomen
serat
karena
dapat
mengham
bat
penyerapa
n obat

Sumber : (Nuryati. 2017)


Recall SMRS (Miosan & Nanda)

Banyaknya
Waktu Nama Bahan
E P L KH
makan masakan makanan Porsi Urt Gram

Makan Susu
Susu 1p 1 gls 200 125 7 6 10
Pagi anlene
Telur Putih telur ½p ½ btr 27,5 14 3 0,05 0,2
TOTAL 139 10 6,05 10,2
PERSENTASE 8,4% 25% 11% 4,1%
Susu
Makan Susu 1p 1 gls 200 125 7 6 10
anlene
Siang
Telur Putih telur ½p ½ butir 27,5 14 3 0,05 0,2
TOTAL 139 10 6,05 10,2
PERSENTASE 8,4% 25% 11% 4,1%
Susu
Makan Susu 1p 1 gls 200 125 7 6 10
anlene
Sore
Telur Putih telur ½p ½ btr 27,5 14 3 0,05 0,2
TOTAL 139 10 6,05 10,2
PERSENTASE 8,4% 25% 11% 4,1%
Makan Susu
Susu 1p 1 gls 200 125 7 6 10
Malam anlene
TOTAL 125 7 6 10
17,5 10,9
PERSENTASE 7,5% 4%
% %
JUMLAH TOTAL KONSUMSI SEHARI 542 37 24,15 40,6
KEBUTUHAN SEHARI 1650 40 55 247,5
92,5 43,9 16,4
TOTAL PERSENTASE 32,8%
% % %
PERKIRAAN KEBUTUHAN GIZI (Dwi & Marwah)

Laki-laki

Umur : 69 Tahun

BB : 50 Kg

TB : 163 Cm

IMT : 19 kg/m2

 Berat Badan Aktual = 50 kg


 Kebutuhan Energi
= BBA x Faktor jenis kelamin
= 50 x 30 kkal/kg BB/hari
= 1.500 kkal
 Faktor aktifitas (bed rest)
= 1.500 + 10%
= 1.650 kkal .... (Tahap 1)
Jadi kebutuhan energi pasien dengan aktifitas (bed rest) untuk sehari sebanyak 1.650
kkal

 Kebutuhan Protein
= 0,8 g X BBA
= 0,8 g X 50 kg
= 40 gram X 4 = 160 kkal (10%)
 Kebutuhan Lemak
= 30% X Total Kebutuhan Energi
= 30% X 1.650 kkal
= 495 kkal : 9 = 55 gram
 Kebutuhan Karbohidrat
= 60% X Total Kebutuhan Energi
= 60% X 1.650 kkal
= 990 kkal : 4 = 247,5 gram
Pada tahap 2 ketika pasien sudah mampu berjalan maka energi ditambahkan 10-20%

 Kebutuhan Energi
= BBA x Faktor jenis kelamin
= 50 x 30 kkal/kg BB/hari
= 1.500 kkal
 Faktor aktifitas (mampu berjalan)
= 1.500 + 20 %
= 1.800 kkal .... (Tahap 2)
Jadi kebutuhan energi pasien dengan untuk sehari sebanyak 1.800 kkal
 Kebutuhan Protein
= 1 g X BBA
= 1 g X 50 kg
= 50gram X 4 = 200 kkal (11%)
 Kebutuhan Lemak
= 30% X Total Kebutuhan Energi
= 30% X 1.800 kkal
= 540 kkal : 9 = 60 gram
 Kebutuhan Karbohidrat
= 59% X Total Kebutuhan Energi
= 59% X 1.800 kkal
= 1.062 kkal : 4 = 265,5 gram

Pada tahap 3 ketika pasien sudah mampu melakukan aktifitas ringan maka energi ditambahkan
30% dari total kebutuhan energi

 Kebutuhan Energi
= BBA x Faktor jenis kelamin
= 50 x 30 kkal/kg BB/hari
= 1.500 kkal
 Faktor aktifitas (ringan)
= 1.500 + 30%
= 1.950 kkal ...... (Tahap 3)
Jadi kebutuhan energi pasien dengan untuk sehari sebanyak 1.950 kkal
 Kebutuhan Protein
= 1 g X BBA
= 1 g X 50 kg
= 50 gram X 4 = 200 kkal (10%)
 Kebutuhan Lemak
= 30% X Total Kebutuhan Energi
= 30% X 1.950 kkal
= 585 kkal : 9 = 65 gram
 Kebutuhan Karbohidrat
= 60% X Total Kebutuhan Energi
= 60% X 1.950 kkal
= 1.170 kkal : 4 = 292,5 gram

Riwayat Gizi
 Alergi : Os tidak memiliki alergi terhadap makanan tertentu

 Pola makan : Kebiasaan makan 2-3x/hari, makan tidak teratur, minum susu anlene
3x/hari, dan kurang konsumsi sayur dan buah.
Riwayat personal
 Os adalah seorang buruh perkebunan dengan umur 69 tahun.
Riwayat penyakit dahulu
 Os tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu.
Riwayat penyakit sekarang
 Os saat ini didiagnosis CHF dan riwayat penyakit paru-paru.
Riwayat Penyakit Keluarga
 Os tidak diketahui memiliki riwayat penyakit keluarga
DIAGNOSIS GIZI

NI.1 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan konsumsi pangan
rendah energy (32,8%), karbohidrat (16,4%), dan lemak (43,9%) ditandai
oleh asupan zat gizi makro Os <80%
NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit CHF yang
ditandai oleh peningkatan hasil PH (7,558), 02 (40,1 mmg), HCO3 (39,1
mEq/L), dan std BE Blood (15,5 mmol) Os.
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
kurang terpaparnya informasi mengenai gizi seimbang ditandai konsumsi
harian hanya susu dan putih telur

INTERVENSI GIZI (Elsa & Okta)

Jenis Diet

Diet jantung II

Tujuan Intervensi

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.

2. Mempertahankan berat badan normal.

3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

Syarat Diet

1. Energi cukup untuk untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal secara
bertahap dengan memberikan kebutuhan pada hari pertama sebesar 1.650 kkal, pada hari
kedua sebesar 1.800 kkal, dan pada hari ketiga sebesar 1.950 kkal setiap harinya.Protein
cukup yaitu 0,8 g/kgBB.

2. Lemak sedang pada hari pertama sekitar 30% dari kebutuhan total yaitu 55 gram, pada
hari kedua 30% dari kebutuhan total yaitu 60 gram, dan pada hari ketiga sekitar 30% dari
kebutuhan total yaitu 65 gram.
3. Protein cukup sekitar 10% dari kebutuhan energy total pada hari pertama yaitu 40 gram,
pada hari kedua sekitar 11% yaitu 50 gram, dan pada hari ketiga sekitar 10% yaitu 50
gram.

4. Vitamin dan mineral cukup hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan.

5. Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.

6. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.

7. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.

8. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.

9. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enteral, pareteral, atau suplemen gizi.

IMPLEMENTASI (Sherly & Haliza)

Os diberikan Diet Jantung II yang dilakukan secara bertahap selama 3 hari, pemberian
makan berupa 3 kali makan utama dan 2 kali selingan. Pada hari pertama diberikan energi
sebesar 1650 kkal, protein sebesar 40 gr, lemak sebesar 55 gr, dan karbohidrat sebesar 247,5 gr.
Untuk hari kedua diberikan energi sebesar 1800 kkal, protein sebesar 50 gr, lemak sebesar 60 gr,
dan karbohidrat sebesar 265,5 gr. Dan untuk hari ketiga diberikan energi sebesar 1950 kkal,
protein sebesar 50 gr, lemak sebesar 65 gr, dan karbohidrat sebesar 292,5 gr. Media edukasi
berupa poster dan leaflet terkait Bahan Makanan Yang Dihindari Untuk Penderita Penyakit
Jantung dan Diet Penyakit Jantung.
 Tabel Estimasi Kebutuhan Energi Sehari (Hari ke-1)

Referensi Bahan PORSI


Golongan
Energi KH P L Penukar Energi KH P L
I (karbo) 175 40 4 0 3 525 120 12 0
II (Nabati) 75 7 5 3 1 75 7 5 3
III (Hewani RL) 50 0 7 2 1 50 0 7 2
(Hewani SL) 75 0 7 5 2 150 0 14 10
(Hewani TL) 150 0 7 5 0 0 0 0 0
IV (Sayur A) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(Sayur B) 25 5 1 0 3 75 15 3 0
(Sayur C) 50 10 3 0 0 0 0 0 0
V (Buah) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
VII (Gula) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
IX (Minyak TJ) 50 0 0 5 4 200 0 0 20
(Minyak J) 50 0 0 5 2 100 0 0 10
Susu Tanpa Lemak 75 10 7 0 0 0 0 0 0
Susu Rendah Lemak 125 10 7 6 0 0 0 0 0
Susu Tinggi Lemak 150 10 7 10 0 0 0 0 0
TOTAL = 1475 214 41 45
PERSENTASE = 89,3939 86,6397 102,5 81,8182

 Tabel Estimasi Kebutuhan Energi Sehari (Hari ke-2)

Referensi Bahan PORSI


Golongan
Energi KH P L Penukar Energi KH P L
I (karbo) 175 40 4 0 3 525 120 12 0
II (Nabati) 75 7 5 3 3 225 21 15 9
III (Hewani RL) 50 0 7 2 1 50 0 7 2
(Hewani SL) 75 0 7 5 1 75 0 7 5
(Hewani TL) 150 0 7 5 0 0 0 0 0
IV (Sayur A) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(Sayur B) 25 5 1 0 3 75 15 3 0
(Sayur C) 50 10 3 0 0 0 0 0 0
V (Buah) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
VII (Gula) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
IX (Minyak TJ) 50 0 0 5 3 150 0 0 15
(Minyak J) 50 0 0 5 3 150 0 0 15
Susu Tanpa Lemak 75 10 7 0 0 0 0 0 0
Susu Rendah Lemak 125 10 7 6 1 125 10 7 6
Susu Tinggi Lemak 150 10 7 10 0 0 0 0 0
TOTAL = 1675 238 51 52
PERSENTASE = 93,0556 89,8113 102 86,6667

 Tabel Estimasi Kebutuhan Energi Sehari (Hari ke-3)

Referensi Bahan PORSI


Golongan
Energi KH P L Penukar Energi KH P L
I (karbo) 175 40 4 0 3 525 120 12 0
II (Nabati) 75 7 5 3 2 150 14 10 6
III (Hewani RL) 50 0 7 2 1 50 0 7 2
(Hewani SL) 75 0 7 5 1 75 0 7 5
(Hewani TL) 150 0 7 5 0 0 0 0 0
IV (Sayur A) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(Sayur B) 25 5 1 0 3 75 15 3 0
(Sayur C) 50 10 3 0 0 0 0 0 0
V (Buah) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
VII (Gula) 50 12 0 0 3 150 36 0 0
IX (Minyak TJ) 50 0 0 5 4 150 0 0 15
(Minyak J) 50 0 0 5 2 150 0 0 15
Susu Tanpa Lemak 75 10 7 0 0 0 0 0 0
Susu Rendah Lemak 125 10 7 6 2 250 20 14 12
Susu Tinggi Lemak 150 10 7 10 0 0 0 0 0
TOTAL = 1725 241 53 55
PERSENTASE = 88,4615 82,5342 106 84,6154
 Distribusi Perencanaan Menu Sehari Sesuai Banyaknya Porsi dalam Ukuran
Rumah Tangga (URT). “Menu hari ke-1”

Waktu Nama Bahan Banyaknya E KH P L


Makan Masakan Makanan Porsi URT Gram (KKal) (Gram) (Gram) (Gram)
Bubur
Bubur gelas 1P 2 gls 400 175 40 4 0
Nasi
Telur Telur ayam 1P 1 btr 55 75 0 7 5
Pagi dadar Mentega 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Sop Bayam ½ P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
bayam
Jagung ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
jagung
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Pagi 375 45 12 15
Persentase Makan Pagi 22,7% 18,2% 30% 27,3%
3 ptg
Jus Melon 1P 190 50 12 0 0
Selingan bsr
melon
Gula 1P 1 sdm 13 50 12 0 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Selingan 100 24 0 0
Persentase Makan Selingan 6,1% 9,7% 0% 0%
Bubur
Bubur beras 1P 2 gls 400 175 40 4 0
nasi
Pepes 1 bj
Tahu 1P 110 75 7 5 3
tahu bsr
Siang 1 ptg
Daging sapi 1P 35 75 0 7 5
sdg
Semur
Gula 1P 1 sdm 13 50 12 0 0
daging
Kecap 1P - - - - - -
Minyak 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Buah 1 ptg
Pepaya 1P 110 50 12 0 0
potong bsr
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Siang 525 71 16 18
Waktu Nama Bahan Banyaknya E KH P L
Makan Masakan Makanan Porsi URT Gram (KKal) (Gram) (Gram) (Gram)
Persentase Makan Siang 31,8% 28,7% 40% 32,7%
Apel 1P 1 gls 200 75 10 7 0
Selingan Jus apel
Gula 1P 1 sdm 13 50 12 0 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Selingan 125 22 7 0
Persentase Makan Selingan 7,6% 8,9% 17,5% 0%
Bubur
Bubur beras 1P 2 gls 400 175 40 4 0
nasi
Kacang 1 ptg
Tumis 1P 35 75 0 7 5
panjang sdg
kacang
Malam Minyak 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Ayam Ayam tanpa 1 ptg
1P 40 50 0 7 2
panggang kulit sdg
Sop
Buncis ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
bening
Wortel ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Malam 425 45 19 17
Persentase Makan Malam 25,7% 18,2% 47,5% 30,9%
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Dalam Sehari 1550 207 44 50
Kebutuhan Sehari 1650 247 40 55
Presentase 93,93 83,80 110 90,90
 Distribusi Perencanaan Menu Sehari Sesuai Banyaknya Porsi dalam Ukuran
Rumah Tangga (URT). “Menu hari ke-2”

Bahan Banyaknya Kandungan gizi


Waktu Menu
makanan Porsi Berat E KH P L
Makan Beras 100
Bubur ¾ gls 175 kkal 40g 4gr -
Pagi gr
Tahu 2 ptg 100gr 80kkal 8gr 6gr 3gr
Tahu
bumbu Gula aren 1 sdm 10gr 37kkal 9gr - -
semur
Margarin ½ sdm 5gr 45kkal - - 5gr
Wortel ¼ 25gr 6,25 kkal 1,25 gr 0,25gr -
Buncis ¼ 25gr 6,25 kkal 1,25 gr 0,25gr -
Jagung
¼ 25gr 6,25 kkal 1,25 gr 0,25gr -
Muda
Capcay
Kapri
¼ 25gr 6,25 kkal 1,25 gr 0,25gr -
muda
Minyak
1sdm 5gr 50kkal - - 5gr
Zaitun
Pisang
Buah 1buah 45gr 50kkal 10gr - -
kapok
Jumlah konsumsi makan pagi 462 kkal 72gr 11 gr 13gr
Persentase makan pagi 26% 27% 22 16%
Susu
Selingan
rendah Susu Sapi 1 gls 200gr 125kkal 10gr 7gr 6gr
pagi
lemak
Jumlah konsumsi makan selingan pagi 125 kkal 10 gr 7gr 6gr
Persentase makan selingan pagi 7% 4% 14% 10%
Makan Bubur Beras ¾ gls 100gr 175kkal 40gr 4gr -
Siang Rolade Telur 1 butir 55 gr 75kkal - 7gr 5gr
tahu Tahu 1 bj bsr 110gr 75kkal 7gr 5gr 3gr
Wortel ¼ 25gr 6,25gr 1,25gr 0,25gr -
Sayur
Bayam ¼ 25gr 6,25 kkal 1,255gr 0,25gr -
bayam
42,5
Jambu biji ½ buah 25 kkal - - 5 gr
Jus buah gr
Gula 2sdm 20gr 74 kkal 18gr - -
Jumlah konsumsi makan siang 436kkal 67gr 16gr 13gr
Persentase makan siang 24% 25% 32% 22%
Selingan
Alpukat ½ buah 60 gr 50kkal - - 5gr
sore
Alpukat -
Kacang
kurma 7 biji 10gr 50kkal - 5gr
almond
almond
Kurma 3buah 15 50kkal 12gr - -
Jumlah konsumsi makan selingan sore 150 kkal 12 - 10 gr
Persentase makan selingan sore 8% 4,5% - 17%
100
Bubur Beras ¾gls 187 kkal 40gr 4 gr -
gr
Tempe 2 ptg 50gr 80 kkal 8gr 6gr 3gr
Oseng buncis ½ 50gr 12,5kkal 2,5 gr 0,5gr -
Makan
oseng Kacang
Malam 1/2 50gr 12,5 kkal 2,5gr 0,5gr -
tempe Panjang
Margarin 1sdm 10gr 90kkal - - 10gr
Ikan Ikan mas 1/3 45 50 kkal - 7gr 2gr
pepes Kemangi ½ 50gr 12,5kkal 2,5gr 0,5gr -
Jumlah konsumsi makan malam 444 kkal 55 gr 18 gr 15 gr
Persentase makan malam 27% 21% 36% 25%
Total konsumsi sehari 1.614kkal 265gr 50gr 60gr
Presentase 87% 81% 104% 95%
 Distribusi Perencanaan Menu Sehari Sesuai Banyaknya Porsi dalam Ukuran
Rumah Tangga (URT). “Menu hari ke-3”

Waktu Nama Bahan Banyaknya E KH P L


Makan Masakan Makanan Porsi URT Gram (KKal) (Gram) (Gram) (Gram)
Bubur
Bubur gelas 1P 2 gls 400 175 40 4 0
Nasi
Tumis Kacang 1 ptg
1P 35 75 0 7 5
Pagi kacang panjang sdg
panjang Minyak 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Pepes 1 bj
Tahu 1P 110 75 7 5 3
tahu bsr
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Pagi 475 47 9 18
Persentase Makan Pagi 24,3% 16% 1,8% 27,7%
Buah
Apel 1P 1 bh 85 50 12 0 0
potong
Selingan
Susu sapi
Susu 1P 1 gls 200 50 12 0 0
rendah lemak
Gula 1P 1 sdm 13 50 12 0 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Selingan 150 36 0 0
Persentase Makan Selingan 7,7% 12,3% 0% 0%
Bubur
Bubur beras 1P 2 gls 400 175 40 4 0
nasi
1 bj
Tahu Tahu 1P 110 75 7 5 3
bsr
goreng
Siang Minyak 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Ayam tanpa 1 ptg
1P 35 75 0 7 5
Sop kulit sdg
ayam Wortel ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
Buncis ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
Buah Semangka 1P 1 ptg 180 50 12 0 0
Waktu Nama Bahan Banyaknya E KH P L
Makan Masakan Makanan Porsi URT Gram (KKal) (Gram) (Gram) (Gram)
potong bsr
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Siang 500 64 17 18
Persentase Makan Siang 25,6% 21,9% 34% 22,7%
Susu 1P 1 gls 200 75 10 7 0
Pudding Agar-agar - - - - - - -
Selingan
buah Buah mangga 1P ¾ bh 90 50 12 0 0
Gula 2P 2 sdm 26 100 24 0 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Selingan 225 46 7 0
Persentase Makan Selingan 11,5% 15,7% 14% 0%
Bubur
Bubur beras 1P 2 gls 400 175 40 4 0
nasi
Telur Telur ayam 1P 1 btr 55 75 0 7 5
dadar Mentega 2P 2 sdt 10 100 0 0 10
Malam
Sayur
Labu siam ¾P ¾ gls 25 6,25 1,25 0,25 0
bening
Sop
Buncis ¾P ¾ gls 25 6,25 1,25 0,25 0
bening
Wortel ½P ½ gls 50 12,5 2,5 ½ 0
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Makan Malam 379,5 45 12 15
Persentase Makan Malam 19,4% 15,4% 24% 23%
Total Asupan Energi dan Zat Gizi Dalam Sehari 1729 238 45 53
Kebutuhan Sehari 1950 292,5 50 65
Presentase 88,6% 81,3% 90% 81%
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI (Alfiyah & Faiz)

Monitoring dan evaluasi merupakan tata cara yang berkaitan dengan salah satu fungsi
pemantauan kegiatan terapi nutrisi pasien agar proses asuhan gizi terstandar (PAGT) dapat
terlaksanan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari monitoring dan evaluasi
adalah sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kebijakan yang ditetapkan sehingga dapat mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan
oleh Os. Parameter monitoring dan evaluasi pada Os yaitu antropometri, biokimia, klinis/fisik,
asupan dan perilaku. Berikut rencana monitoring dan evaluasi pada Os.
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mempertahankan berat Memantau berat badan
Mempertahankan IMT
badan dan IMT Os Os dan melakukan
Antropometri dalam batas normal yaitu
sebelum dan setelah penimbangan berat
18,81 kg/m2.
intervensi badan selama intervensi.
Mencapai kadar PH,
Memantau hasil
Membandingkan hasil HCO3, BE Blood, Std
pemeriksaan
Biokimia pemeriksaan HCO3, Ureum, dan
laboratorium Os setiap
laboratorium Os Kreatinin serta PO2 Os
kali pemeriksaan
hingga dalam batas normal
Menurunkan hasil
Memantau hasil
Membandingkan hasil pemeriksaan klinis yaitu
Klinis pemeriksaan klinis Os
pemeriksaan klinis Os respirasi Os dalam batas
setiap kali pemeriksaan
normal yaitu 24 kali/menit.
Memantau dan
Mengurangi gejala yang
menanyakan kepada Os
Membandingkan hasil dirasakaan oleh Os seperti
Fisik terkait tanda dan gejala
pemeriksaan fisik Os Lemas,sesak, batuk-batuk
yang dirasakan setiap
dan kesulian menelan.
kali pemeriksaan
Membandingkan Mengatur asupan Os Memonitoring asupan Os
Asupan asupan Os sebelum melalui pemberian diet agar memenuhi target 80-
dan setelah intervensi jantung II 100% kebutuhan secara
bertahap.
Memberikan edukasi
pada Os dan keluarga
Os mengenai diet
Jantung dan mengenai
bahan makanan yang Menambah pengetahuan Os
harus dihindari oleh mengenai diet Jantung dan
Membandingkan
penderita jantung mengenai bahan makanan
Perilaku perilaku sebelum dan
melalui poster dan yang harus dihindari oleh
setelah intervensi
leaflet. Yang penderita jantung melalui
penyampaian edukasi poster dan leaflet.
Os dilakukan oleh ahli
gizi atau keluarga
terdekat dengan cara
penyampaian lisan.

Monitoring Antropometri
Tn. J berumur 69 tahun dan diketahui memiliki berat badan 50kg dan tinggi badan 163cm
dengan IMT sebesar 18,81 kg/m². Os memiliki status gizi normal, sehingga diperlukan
monitoring antropometri untuk mempertahankan berat badan Os dalam batas normal dengan
memantau berat badan Os dan melakukan penimbangan berat badan selama proses intervensi.

Monitoring Biokimia
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Os, kadar PH, HCO3, BE Blood, Std HCO3,
Ureum, dan Kreatinin tinggi dan untuk kadar PO2 rendah sehingga diperlukan monitoring
biokimia untuk mendukung kenormalan nilai-nilai laboratorium yang berada di bawah dan diatas
standar normal. Monitoring biokimia dapat dilakukan dengan melihat hasil pemeriksaan
laboratorium setiap kali pemeriksaan.
Monitoring Klinis
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, Os memiliki dispnea dikarenakan respirasi tinggi
dengan hasil pemeriksaan yaitu sebesar 32x/menit. Sehingga Os diperlukan monitoring klinis
untuk menurunkan respirasi Os supaya normal. Pemeriksaan respirasi dapat dilakukan secara
rutin selama proses intervensi berlangsung.

Monitoring Fisik
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, Os mengalami gejala seperti lemas, sesak, batuk-
batuk, dan kesulitan menelan yang menunjukkan adanya gejala dari diagnosis medis CHF
(Congestive Heart Failure) yang diderita. Sehingga Os diperlukan monitoring fisik untuk
membantu mengurangi gejala yang dialami. Selain itu, monitoring fisik dilakukan dengan cara
menanyakan kepada Os terkait tanda dan gejala fisik yang di rasakan setiap kali pemeriksaan
setiap hari.

Monitoring Asupan
Asupan Berdasarkan hasil recall asupan makan Os, bahwa tingkat kecukupan energy,
lemak dan karbohidrat Os Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS) kurang dari ambang batas
normal. Sedangkan untuk tingkat kecukupan protein Os Saat Masuk Rumah Sakit (SMRS)
tergolong cukup yaitu sebesar 80-110%. Maka dari itu diperlukan monitoring asupan dengan
cara mengatur asupan Os dengan pemberian Diet jantung II secara bertahap.

Monitoring perilaku
Berdasarkan kebiasaan Os kurang mengonsumsi sayur dan buah serta kurangnya aktivitas
fisik sehingga diperlukan monitoring perilaku. Monitoring ini dapat dilakukan dengan
memberikan edukasi kepada Os berupa konseling gizi terkait diet jantung dan mengenai bahan
makanan yang harus dihindari oleh penderita jantung dengan media berupa leaflet dan poster.
yang penyampaian edukasi Os dilakukan oleh ahli gizi atau keluarga terdekat dengan cara
penyampaian lisan.
RESUME
(Alfiyah & Faiz)
Os bernama Tn. J memiliki tinggi badan 163cm, dan berat badan 50kg. Os memiliki status
gizi Normal. Pada pemeriksaan biokimia, kadar PH, HCO3, BE Blood, Std HCO3, Ureum, dan
Kreatinin Os tinggi. Namun kadar PO2 OS dapat dikatakan rendah. Pada pemeriksaan klinis
menunjukkan, Os memiliki dispnea dikarenakan respirasi tinggi dengan hasil pemeriksaan yaitu
sebesar 32x/menit. Pada pemeriksaan fisik, OS mengalami lemas, sesak, batuk-batuk, dan
kesulitan menelan yang menunjukkan adanya tanda dan gejala dari diagnosis medis CHF
(Congestive Heart Failure).
Diagnosis gizi pada Os adalah berkaitan dengan Asupan oral tidak adekuat berkaitan
dengan kebiasaan konsumsi pangan rendah energy (32,8%), karbohidrat (16,4%), dan lemak
(43,9%) ditandai oleh asupan zat gizi makro Os <80% (NI.1 2.1). Perubahan nilai lab terkait gizi
berkaitan dengan penyakit CHF yang ditandai oleh peningkatan hasil PH (7,558), 02 (40,1
mmg), HCO3 (39,1 mEq/L), dan std BE Blood (15,5 mmol) Os. (NC 2.2). Kurangnya
pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurang terpaparnya informasi
mengenai gizi seimbang ditandai konsumsi harian hanya susu dan putih telur (N.B 1.1).
Perencanaan menu yang disusun untuk Os terdiri dari 3 tahap yaitu, pada tahap 1 Os
diberikan energi sebesar 1.650kkal, 40 g Protein, 55 g Lemak dan 247,5 g Karbohidrat dengan
konsintesi saring lunak. Pada tahap 2 Os diberikan energi sebesar 1.800kkal, 50 g Protein, 60 g
Lemak, dan 265,5 g Karbohidrat dengan konsistensi lunak. Pada tahap 3 Os diberikan energi
sebesar 1.950kkal, 50 g Protein, 65 g Lemak, dan 292,5 g Karbohidrat dengan konsistensi lunak.
Monitoring antropometri dilakukan dengan dengan mempertahankan berat badan Os dan
melakukan penimbangan berat badan selama proses intervensi dilakukan. Monitoring biokimia
dilakukan dengan memantau hasil pemeriksaan kadar PH, HCO3, BE Blood, Std HCO3, Ureum,
Kreatinin dan PO2 setiap kali selama intervensi. Monitoring klinis dilakukan dengan memantau
respirasi Os setiap kali pemeriksaan. Monitoring fisik dilakukan dengan memantau dan
menanyakan kondisi Os setiap kali kunjungan pemeriksaan. Monitoring asupan dilakukan
dengan monitoring asupan dengan cara mengatur asupan Os dengan pemberian Diet jantung II
secara bertahap. Monitoring perilaku dilakukan dengan memberikan edukasi kepada Os berupa
konseling gizi terkait diet jantung dan mengenai bahan makanan yang harus dihindari oleh
penderita jantung dengan media berupa leaflet dan poster, yang penyampaian edukasi Os
dilakukan oleh ahli gizi atau keluarga terdekat dengan cara penyampaian lisan.

DAFTAR PUSTAKA

 Cynthia,Adisty.2012.Asuhan Gizi Nutritional Care Process.Yogyakarta :


GRAHA ILMU
 Nabella,Hascemy.(2011).Hubungan Asupan Protein Dengan Kadar Ureum dan
Kreatinin Pada Bodybuilder.Universitas Dipenogoro.Program Studi Ilmu
Gizi.Fakultas Kedokteran.
 PERSAGI. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta : EGC.
 Hatmojo Titus Priyo, dkk.2017. Penilaian Status Gizi. Kementrian Kesehatan RI.
Hal 24
 Nuryati. 2017. Farmakologi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
LAMPIRAN

1. Poster (Faiz)
2. Leaflet (Okta & Stri Elsa)

Anda mungkin juga menyukai