Anda di halaman 1dari 31

KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN
KEPERAWATAN
KOMUNITAS P
DENGAN
KASUS
HIPERTENSI
Disajikan oleh: Kelopok 6

TINGKAT 3C
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
(Kemenkes RI, 2014
ETIOLOGI HIPERTENSI PRIMER/HIPERTENSI
ESENSIAL

• Genetik
• Jenis kelamin dan Usia
• Diet
• Berat Badan
• Gaya Hidup

HIPERTENSI SEKUNDER

• Hipertensi Vaskular Rena


1 2 3 4
MANIFESTASI KLINIS KOMPLIKASI PENATALAKSANAAN PENGOBATAN

Sakit Kepala Penyakit Jantung Non Farmakologis Dierutik


Rasa pegal dan tidak nyaman pada Ginjal Pengaturan Diet Pengahambat Simpatettik
tengkuk Otak Penurunan berat badan Betablocker
Perasaan berputar serasa ingin jatuh Mata Olahraga Vasolidator
Berdebar atau detak jantung terasa Kerusakan pada pembuluh Memperbaiki gaya hidup yang kurang Penghambat enzim konversi Angiotensin
cepat sehat Antagonis Kalsium
Telinga berdegening darah arteri Farmakologis Penghambat reseptor
Terapi Oksigen
Pemantauan Hemodinamik Angiotensin II
Pemantauan Jantung
Obat-obatan
Dierutik
TINJAUAN
KASUS
Berdasarkan Pengkajian Keperawatan Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4-6 november 2022 jumlah
penduduk RT 01 RW 01 Kelurahan Bulan Kecamatan bintang adalah 600 orang. Pada study kasus ini peneliti
hanya mengkaji 30 lansia yang menderita hipertensi. Dimana sebanyak 13 jiwa ( 48 % ) kelompok lansia
Hipertensi berusia antara 61 – 63 tahun atau masuk dalam klasifikasi lanjut usia. sebanyak 24 jiwa ( 80 % )
kelompok lansia Hipertensi RT 01 RW 01 Kelurahan xxx kecamatan xxx adalah Perempuan dan sebanyak 6
jiwa ( 20 % ) adalah Laki - Laki. Sebanyak 17 jiwa ( 57 % ) kelompok lansia Hipertensi RW 01 tekanan darah
nya lebih dari 140 mmHg dan sebanyak 13 jiwa ( 43 % ) tekanan darahnya lebih dari 160 mmHg. Sebanyak
12 jiwa ( 40 % ) kelompok lansia Hipertensi RW 01 mengalami hipertensi selama 1 tahun dan sebanyak 10
jiwa ( 33 % ) mengalami hipertensi selama 1 – 2 tahun. Sebanyak 19 jiwa ( 63 % ) kelompok lansia Hipertensi
RW 01 tidak pernah memperoleh informasi tentang hipertensi dari petugas kesehatan maupun tempat lain
dan sebanyak 5 jiwa ( 17 % ) memperoleh informasi tentang hipertensi dari media elektronik.
DATA DEMOGRAFI
A. Kependudukan
2) Distribusi Kelompok Lansia Hipertensi
1) Distribusi Kependudukan Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Kelompok Lansia Hipertensi Berdasarkan 4) Keberadaan Anggota Keluarga yang pindah
Tingkat Pendidikan

5) Keberadaan Anggota Keluarga Baru 6) Kepemilikan Kartu Jaminan Kesehatan


Masyarakat
DATA DEMOGRAFI
A. Data Perumahan atau Kesehatan Lingkungan
2) Kepemilikan Jendela Rumah
1) Keadaan Ventilasi Rumah
3) Luas Jendela Rumah 4) Kondisi Jamban

5) Kepemilikan MCK 6) Jumlah Kepemilikan MCK Rumah


7) Letak MCK 8) Jarak Sumber Air dengan MCK

9) Kepemilikan Tempat Sampah Sementara 10) Kepemilikan Tempat Penampungan Air


DATA DEMOGRAFI
C. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
2) Tempat Mandi
1) Kebiasaan Mandi dan Sikat Gigi
3) Penggunaan Sabun Mandi 4) Penggunaan Pasta Gigi

5) Tempat Buang Air Besar 6) Sumber Air Minum


DATA DEMOGRAFI
D. KEADAAN UMUM KELOMPOK LANSIA HIPERTENSI
2) Penghasilan Perbulan
1) IMT
3) Nilai Tekanan Darah 4) Lamanya Menderita Hipertensi

5) Sumber Motivasi 6) Motivasi yang Didapat


7) Sumber Informasi tentang Hipertensi

8) Jenis Informasi yang diperoleh tentang Hipertensi 9) Jenis Kegiatan yang diikuti dalam Program Puskesmas
DATA DEMOGRAFI
E. PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI
2) Gejala Hipertensi
1) Definisi Hipertensi
3) Penyebab Hipertensi 4) Komplikasi Hipertensi

5) Penanggulangan Hipertensi 6) Waktu Pemeriksaan Tekanan Darah


7) Dampak Jangka Panjang Hipertensi 8) Usia yang beresiko menimbulkan Komplikasi
Hipertensi

9) Upaya Penderita Hipertensi agar tidak terkena 10) Manfaaat Menjaga TD normal bagi penderita
Komplikasi Hipertensi
DATA DEMOGRAFI
F. TINDAKAN SECARA UMUM
2) Tindakan yang dilakukan Ketika TD sudah normal
1) Tindakan Ketika Tekanan Darah Tinggi

3) Memeriksakan Tekanan Darah Kembali


DATA DEMOGRAFI
G. POLA MAKAN
2) Frekuensi Jumlah Konsumsi Daging
1) Jumlah Pengkonsumsian garam per hari

3) Jumlah daging yang dikonsumsi 4) Frekuensi Pengonsumsian sayur per hari


DATA DEMOGRAFI
H. POLA AKTIFITAS
2) Jenis Olahraga yang dilakukan
1) Melakukan Olahraga Harian

3) Frekuensi Efektif Olahraga 4) Lama Ketika Berolahraga


DATA DEMOGRAFI
I. PENGENDALIAN STRESS
2) Kegiatan Liburan
1) Jumlah Waktu Tidur Malam Hari
DATA DEMOGRAFI
J. GAYA HIDUP
2) Jumlah Roko yang dikonsumsi per hari
1) Pengkonsumsian Rokok

3) Pengkonsumsian Alkohol 4) Pengkonsumsian Kopi


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
.
DS :
1. 12 lansia ( 40 % ) mengatakan jarang kontrol
ke Puskesmas jika mengalami gejala
hipertensi. Kurangnya
DO : Ketidakpatuhan lansia untuk
2. pengetahuan lansia
2. 10 lansia ( 33 % ) tidak pernah membaca
tentang hipertensi memeriksakan kesehatan
leaflet atau info tentang hipertensi.
3. 17 lansia ( 57 % ) dari 30 lansia yang menderita
hipertensi berpendidikan SD.

DS :
1. 15 lansia ( 50 % ) dari 30 lansia yang menderita
hipertensi mengatakan makanannya dirumah tidak
dipisah dengan anggota keluarga yang lain. Kurangnya
2. 4 lansia ( 13 % ) mengatakan jarang mengikuti kegiatan
senam lansia. pengetahuan tentang Kurangnya kesadaran lansia
3. 3. 13 lansia ( 43 % ) dari 30 lansia mengatakan jarang kesehatan dan tentang masalah kesehatan
olahraga. perubahan-perubahan lansia
DO :
4. 17 lansia ( 57 % ) dari 30 lansia yang menderita pada lansia
hipertensi berpendidikan SD.
5. 11 lansia ( 37 % ) IMT nya overload / lebih dari normal
dengan kategori “Gemuk”.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
.
DS :
1. 15 lansia (50%) dari 30 lansia menderita
hipertensi mengatakan makanannya dirumah
tidak dipisah dengan anggota keluarga yang
lain
2. 10 lansia ( 33 % ) mengatakan tidak mengerti
tentang diet hipertensi.
3. Sebanyak 18 lansia ( 60 % ) mengatakan
penghasilan perbulan mereka < Rp. 500.000,- Ketidakmampuan
4. Sebanyak 21 lansia ( 70 % ) mengatakan mengambil keputusan
setiap mengkonsumsi daging > 5 ons tentang pemilihan, Kurangnya pengetahuan lansia
1. 5. Sebanyak 17 lansia ( 57 % ) mengkonsumsi > pengolahan serta tentang diet hipertensi
1 ½ sendok teh setiap hari.
DO : pengaturan diet
6. 9 lansia ( 60 % ) dari 15 lansia yang tidak hipertensi
mengetahui diet hipertensi mengalami
peningkatan tekanan darah dengan sistole
190 dan diastole 110.
Usulan Solusi
FAKTOR/KRITERIA KE- 1 FAKTOR/KRITERIA KE-2 FAKTOR/KRITERIA KE-3

Usulan Solusi Ke-1 Tulis di sini Tulis di sini Tulis di sini

Usulan Solusi Ke-2

Usulan Solusi Ke-3

Usulan Solusi Ke-4

Ke Halaman Agenda
1. Kurang pengetahuan lansia tentang diet hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan
mengambil keputusan tentang pemilihan ,
pengolahan serta pengaturan diet hipertensi

DIAGNOSA 2. Ketidakpatuhan
kesehatan
lansia
berhubungan
untuk
dengan
memeriksakan
kurangnya
KEPERAWATAN pengetahuan lansia tentang kesehatan hipertensi
3. Kurangnya kesadaran lansia tentang masalah
kesehatan lansia berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan kesehatan dan perubahan-perubahan
pada lansia
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Kurangnya kesadaran lansia tentang masalah Tujuan 1. Kerjasama dengan lintas program sektor :
kesehatan lansia berhubungan dengan 1. Tujuan jangka panjang : Petugas Puskesmas dalam hal
kurangnya pengetahuan kesehatan dan Kelompok Lansia RW V menerapkan diet penyuluhan.
perubahan-perubahan pada lansia. Hipertensi yang diajarkan dalam kehidupan 2. Koordinasi dengan kader dalam
sehari - hari. persiapan tempat, waktu dan peralatan
2. 2Tujuan jangka pendek penyuluhan
Kelompok Lansia RW 01 mampu: 3. Kerjasama dengan kader untuk
a)Mengetahui komposisi menu untuk hipertensi. meneruskan pendidikan kesehatan
b)Mampu menyebutkan apa saja pantangan komposisi menu diet penderita hipertensi
makanan untuk penderita hipertensi. setiap kegiatan posyandu lansia.
c)Mengerti tentang diet hipertensi 4. Lakukan persiapan tempat dan waktu
Kriteria Hasil untuk penyuluhan
1)Lansia mengerti dan menerapkan diet 5. Beri penyuluhan tentang Hipertensi
hipertensi dalam kehidupan sehari - hari. komposisi menu diet untuk penderita
2)a) Mampu memperagakan mengkonsumsi hipertensi
sesuai komposisi menu yang diajarkan. 6. Beri contoh menu diet hipertensi.
b) Mampu menyebutkan dengan bena makanan
pantangan untuk penderita hipertensi.
C) Mengerti tentang diet hipertensi
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Kurang pengetahuan lansia tentang diet a.Tujuan 1. Koordinasi dengan kader dalam
hipertensi berhubungan dengan 1)Tujuan jangka panjang : Kelompok Lansia RW V persiapan tempat, waktu dan peralatan
ketidakmampuan mengambil keputusan tentang menyadari tentang perubahan – perubahan yang penyuluhan.
pemilihan , pengolahan serta pengaturan diet terjadi pada usia lanjut usia. 2. Lakukan persiapan tempat dan waktu
hipertensi. 2)Tujuan jangka pendek untuk penyuluhan.
Kelompok Lansia RW V mampu: 3. Beri penyuluhan tentang kesehatan lansia
a)Mengerti penyebab perubahan – perubahan serta perubahan – perubahan yang
yang terjadi pada usila. terjadi pada usila.
b)Mampu menjaga kesehatan diri sendiri. 4. Beri leaflet tentang kesehatan lansia
b.Kriteria Hasil untuk membantu pemahaman para
1)Lansia mampu menyebutkan perubahan apa lansia.
yang terjadi pada dirinya. 5. Kerjasama dengan lintas program dan
2)a)Mampu menjelaskan penyebab perubahan sektor : kader lansia setempat untuk
yang terjadi pada usilab) Derajat kesehatan melanjutkan memberi pendidikan
lansia meningkat kesehatan tentang kesehatan lansia.
INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Ketidakpatuhan lansia untuk memeriksakan a.Tujuan 1. Koordinasi dengan Petugas Puskesmas
kesehatan berhubungan dengan kurangnya 1)Tujuan jangka panjang : Kelompok Lansia RW V 2. Koordinasi dengan kader dalam
pengetahuan lansia tentang kesehatan rutin untuk memeriksakan kesehatannya pada persiapan tempat, waktu dan peralatan
hipertensi. Puskesmas, Posyandu Lansia atau Pustu penyuluhan.
setempat. 3. Lakukan persiapan tempat dan waktu
2)Tujuan jangka pendek untuk penyuluhan.
Kelompok Lansia RW V mampu: 4. Motivasi lansia untuk menggunakan
a)Mengetahui tentang manfaat, jadwal dan sarana kesehatan yang disediakan atau
kegiatan posyandu lansia. pergi ke posyandu Lansia secara rutin.
b)Mampu meningkatkan kesadaran untuk 5. Beri penyuluhan tentang Hipertensi serta
mengikuti kegiatan posyandu lansia. dampak jika tidak periksa atau
b.Kriteria Hasil ditindaklanjuti.
1)Kegiatan pelayanan posyandu lansia dapat 6. Kerjasama dengan lintas sektor : Petugas
berjalan secara efektif serta kunjungan posyandu Puskesmas dan Kader dalam pelaksanaan
meningkat sampai dengan 100 % dalam kurun posyandu lansia.
waktu 1 tahun.
2)a) Lansia mampu menyebutkan manfaat
posyandu lansia dengan benar, jadwal posyandu
lansia di RW V dan kegiatan posyandu lansia.
b) Lansia menyatakan kesediannya untuk mau
mengikuti kegiatan posyandu lansia secara rutin
Nama Perusahaan

JAJAN KIYOWO

THANK JAJAN KIYOWO

YOU ! JAJAN KIYOWO

Anda mungkin juga menyukai