Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

GAMBARAN TINGKAT STRESS PADA REMAJA SELAMA PANDEMI COVID-19

Dosen Pembimbing : Athi’ Lindayani, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Ari Purwanto (7419021)

2. Hidayatul mustafida (7419015)

3. Nafahatus Sahariyah (7419023)

4. Nurul Muslimah (7419029)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


GAMBARAN TINGKAT STRESS PADA REMAJA
SELAMA PANDEMI COVID-19

ABSTRAK
Remaja merupakan masa transisi,umumnya dimulai dari usia 12 atau 13 tahun hingga
menjelang usia 20 tahun awal, yang ditandai dengan perkembangan antara masa kanak-
kanak dan dewasa. Pada remaja ini akan terjadi beberapa perubahan baik perubahan
hormon, fisik, psikologis maupun sosial sehingga sering menyebabkan pergolakan emosi.
Oleh sebab itu remaja diharapkan mampu mengelola emosi dengan baik berdasarkan
kecerdasan emosional agar tidak mengalami kekhawatiran ataupun stress dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat stress
pada remaja selama masa pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik accidental sampling.
Populasi yang diambil sebanyak 340 KK dengan jumlah 809 orang. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 92 responden remaja. Data diperoleh melalui kuisioner. Kuisioner
yang digunakan yaitu tentang pengalaman emosional remaja terkait Covid-19, yang
terdiri dari 30 item pertanyaan. Responden mayoritas perempuan dengan 54.5%.
Sebagian besar remaja mengalami stress ringan sebanyak 36 responden (39,1%) akibat
ketidakpastian masa depan karena covid-19, stress sedang sebanyak 30 responden
(32,6%) akibat perubahan kegiatan sehari-hari selama pandemi covid-19, stress sangat
ringan sebanyak 77 responden (83,7%) akibat dari kekhawatiran terhadap anggota
keluarga yang tertular covid-19.

Kata kunci : remaja, stress, coronavirus

1. PENDAHULUAN masalah inkubasi virus tidak jelas,


karantina berskala “infodemic” yan
Coronavirus merupakan
unik, yaitu banyaknya informasi di
sekelompok virus yang dapat
media sosial yang pengaruh psikologis
menyebabkan penyakit pada hewan
pada banyak orang (Dong& Bouey,
dan manusia. Beberapa jenis virus
2020). Yang telah ditunjukkan dengan
yang termasuk dalam golongan ini
gejala demam, sakit tenggorokan,
antara lain SARS (Severe Acut
batuk, sesak nafas, dan ada beberapa
Respiratory Syndrome), MERS
individu yang positif terkena Covid-19
(Middle East Respiratory Syndrome),
tanpa gejala (Kemenkes RI, 2020).
dan COVID-19 (WHO, 2020). Covid-
Remaja merupakan masa transisi yang
19 merupakan jenis penyakit baru dan
umumnya dimulai dari usia 12 atau 13
sangat mudah menular. Virus baru ini
tahun hingga menjelang usia 20 tahun
sebelumnya tidak dikenal sebelum
awal, yang ditandai dengan
menjangkit banyak penduduk Wuhan,
perkembangan antara masa kanak-
Cina dan menyebabkan wabah di sana
kanak dan dewasa (Jahja,2012).
pada Desember 2019. (Kemenkes,
2020). Penularan Covid-19 mudah Menurut WHO (World Health
menular, tranparansi informasi, Organization), kasus Coronavirus
Disease (Covid-19) di Indonesia per kanak-kanak (WHO, 2010). Masa
tanggal 24 Juli 2020 didapatkan bahwa remaja adalah masa stres emosional
95.418 terkonfirmasi Covid-19, 53.945 yang timbul dari perubahan fisik dan
dinyatakan sembuh dan 4.665 yang cepat dan luas yang terjadi
dinyatakan meninggal akibat covid-19 selama masa pubertas (Jatmika, 2010).
(Gugus Covid, 2020). Sedangkan
Masa remaja merupakan masa
menurut World Health Organization
dimana terjadi perubahan baik
(WHO) tahun 2014 gangguan mental
perubahan hormon, fisik, psikologis
remaja memberikan kontribusi
maupun sosial sehingga sering
sebanyak 20% remaja mengalami
menyebabkan pergolakan emosi.
masalah kesehatan mental dan 50%
Dampak pergolakan emosi akan
dari gangguan mental muncul sebelum
mengakibatkan minimnya kemampuan
usia 14 tahun. data riskesdas 2018
remaja untuk mengontrol emosi
menunjukkan prevalensi ganggunan
sehingga berisiko mengalami stress.
mental emosional yang ditunjukkan
Kecerdasan emosional merupakan
dengan gejala-gejala depresi dan
kemampuan seseorang untuk
kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas
mengelola emosi dan merupakan salah
mencapai sekitar 6,1% dari jumlah
satu faktor yang dapat meminimalisir
penduduk Indonesia. Dari pengkajian
stress. Sebab kecerdasan emosional
di dapatkan data demografi dengan
adalah serangkaian keterampilan yang
prevalensi remaja sejumlah 92 orang,
dimiliki individu dalam mengatur
dengan jenis kelamin perempuan
suasana hati untuk dapat merasa
terbanyak yaitu 51 orang (54,44%)
optimis dan bahagia, perubahan emosi,
sedangkan laki-laki sebanyak 41 orang
seperti khawatir, cemas, dan stress
(45,56%).
merupakan respon biasa ketika
Masa remaja merupakan salah satu menghadapi situasi pandemi. Hal ini
tahapan peting dalam perjalanan merupakan bentuk mekanisme
kehidupan manusia yang di tandai pertahanan diri atau tanda bahwa ada
dengan peningkatan pertumbuhan yang ancaman yang kita hadapi. Namun
luar biasa dalam pertumbuhan setelah apabila berlebihan, maka akan
melalui masa kanak-kanak (WHO, menganggu kondisi psikologis
2010). Penutupan sekolah adalah individu.
respons terhadap pandemi COVID-19
Berdasarkan latar belakang diatas,
yang mempengaruhi akses ke
penulis ingin mengetahui gambaran
pendidikan, sehingga lebih dari 370
tingkat stress pada remaja selama masa
juta juta anak-anak dan remaja tidak
pandemi Covid-19.
belajar karena penutupan sementara
atau tidak terbatas termasuk di 2. METODE PENELITIAN
Indonesia sebagai langkah upaya
memutus rantai penyebaran COVID- Desain penelitian yang digunakan
19. (Nurkholis, 2019). Masa remaja deskriptif analitik dengan pendekatan
merupakan salah satu tahapan peting cross sectional dimana semua data
dalam perjalanan kehidupan manusia yang menyangkut variabel penelitian di
yang di tandai dengan peningkatan ukur pada waktu yang bersamaan
pertumbuhan yang luar biasa dalam (Notoadmojo, 2012). Populasi diambil
pertumbuhan setelah melalui masa sebanyak 340 KK dengan jumlah 809
orang. Sampel dalam penelitian ini yang diakibatkan oleh kekhawatiran
sebanyak 92 responden remaja. Tehnik terhadap anggota keluarga yang
pengambilan sampling yang digunakan tertular, perasaan yang terjadi selama
adalah accidental sampling, yaitu covid-19 diantaranya adalah
teknik pengambilan sampel cemas,marah, takut/khawatir, senang,
berdasarkan ketersediaaan orang sesuai sedih. Kacau, sendirian, bosan, hilang
dengan responden yang yang bersedia harapan, frustasi, tergangg, tenang,
dan mau memberikan respon dalam dihargai. Sedangkan perasaan terhadap
penelitian. Tempat dilakukan di Jawa dampak yang diakibatkan covid-19
Timur, Jawa Tengah, Lampung, Nusa diantaranya adalah harus tinggal
Tenggara Barat dan Maluku pada diruma, tidak bertemu teman ataupun
tanggal 10 s/d 12 Juli 2020. orang lain, khawatir sakit baik anggota
eluarga yang sakit ataupun teman,
Data diperoleh melalui kuisioner.
merasa tertinggal dengan kegiatan
Kuisioner yang digunakan yaitu salah
sekolah/kuliah, lebih banyak
satunya adalah tentang pengalaman
menghabiskan waktu dengan keluarga,
emosional remaja terkait Covid-19.
orang tua akan kehilangan pekerjaan,
Kuisioner itu terdiri dari 30 item
lebih banyak makan, pertengkaran rang
pertanyaan yang terdiri dari stres yang
tua, bertengkar dengan orang tua
dirasakan akibat ketidakpastian masa
ataupun saudara, tidakpunya uang, dan
depan karena Covid-19, stress yang
melewatkan kegiatan penting
dirasakan akibat perubahan kehidupan
(misalnya: kelulusan kuliah/sekolah
sehari-hari karena Covid-19, stress
3. HASIL
Tabel 1.1 : Pengalaman Emosional Terkait Covid-19
Sangat
sedikit atau Sedikit Sangat
Sedang Besar Total
Pertanyaan sangat atau ringan besar
ringan
F % F % F % F % F % F %
Stress akibat
ketidakpastian masa 14 15,2 36 39,1 27 29,3 15 16,3 0 0 92 100
depan karena covid-19
Stresss akibat
perubahan kegiatan
12 13,0 25 27,2 30 32,6 14 15,2 11 12,0 92 100
sehari-hari karena
covid-19
Stresss akibat
kekhawatiran terhadap
77 83,7 15 16,3 0 0 0 0 0 0 92 100
anggota keluarga yang
tertular covid-19
Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 1.1 diatas menunjukkan karena covid-19 sebagian besar
bahwa stress akibat ketidakpastian mengalami stress sedang sebanyak 30
masa depan karena covid-19 sebagian responden (32,6%), sedangkan stress
besar mengalami stress ringan yaitu akibat dari kekhawatiran terhadap
sebanyak 36 responden (39,1%). Stress anggota keluarga yang tertular covid-
akibat perubahan kegiatan sehari-hari 19 sebagian besar mengalami stress
sangat ringan sebanyak 77 responden (83,7%).

Tabel 1.2 : Emosi atau Perasaan yang Menggambarkan Perasaan Remaja karena Wabah
Covid-19
Sangat
Emosi atau
sedikit atau Sedikit atau
perasaan Sedang Berat Sangat berat Total
sangat ringan
karena wabah
ringan
covid-19
F % F % F % F % F % F %
Cemas 23 25,0 17 18,5 39 42,4 10 10,9 3 3,3 92 100
Marah 23 25,0 17 18,5 39 42,4 10 10,9 3 3,3 92 100
Takut/
22 23,9 17 18,5 37 40,2 11 12,0 5 5,4 92 100
khawatir
Senang 22 23,9 10 10,9 49 53,3 8 8,7 3 3,3 92 100
Sedih 23 25,0 17 18,5 39 42,4 10 10,9 3 3,3 92 100
Kacau 23 25,0 17 18,5 39 42.4 10 10,9 3 3,3 92 100
Sendirian 23 25,0 17 18,5 39 42.4 10 10,9 3 3,3 92 100
Bosan 19 20,7 9 9,8 23 25,0 30 32,6 11 12,0 92 100
Hilang
47 51,1 24 26,1 18 19,6 3 3,3 0 0 92 100
harapan
Frustasi 49 53,3 13 14,1 30 32,6 0 0 0 0 92 100
Terganggu 33 35,9 34 37,0 20 21,7 5 5,4 33 35,9 92 100
Tenang 17 18,5 15 16,3 42 45,7 17 18,5 1 1,1 92 100
Dihargai 26 28,3 16 17,4 37 40,2 7 7,6 6 6,5 92 100
Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa sedang yaitu sebanyak 39 responden
remaja yang mengalami cemas dengan (42,4%). Remaja yang merasa bosan
kategori sedang sebanyak 39 dalam kategori besar yaitu sebanyak
responden (42,4%), remaja 30 responden (32,6%), merasa hilang
mengalami marah dengan kategori harapan berada dalam kategori sangat
sedang sebanyak 39 responden ringan yaitu sebanyak 47 responden
(42,4%). Remaja merasa (51,1%). Remaja yang merasa frustasi
takut/khawatir dalam kategori sedang sebagian besar dalam kategori sangat
yaitu sebanyak 37 responden (40,2%), ringan yaitu sebanyak 49 (53,3%),
remaja yang merasa senang sebagian merasa terganggu sebagian besar
besar berada dalam kategori sedang terdapat kategori ringan yaitu
yaitu sebanyak 49 responden (40,2%). sebanyak 34 responden (37,0%).
Remaja yang merasa sedih sebagian Remaja merasa tenang sebagian besar
besar berada dalam kategori sedang berada dalam kategori sedang yaitu
yaitu sebanyak 39 (42,4%), remaja sebanyak 42 responden (45,7%),
yang merasa kacau sebagian besar sedangkan remaja yang merasa
berada dalam kategori sedang yaitu dihargai sebagian besar berada dalam
sebanyak 49 (40,2%), selain itu yang kategori sedang yaitu sebanyak 37
merasa sendirian berada kategori responden (40,2%).

Tabel 1.3 : Perasaan Terhadap Dampak yang Diakibatkan Covid-19


Perasaan Sangat Sedikit Sedang Banyak Sangat Total
terhadap sedikit banyak
Sumber
dampak yang: Data Primer,
sekali 2020
diakibatkan F % F % F % F % F % F %
Tabel 1.3 diatas menunjukkan
Covid-19 covid-19, stress sedang sebanyak 30
Harus tinggal responden (32,6%)
bahwa remaja 10 yang 10,9 lebih 3 banyak
3,3 36 39,1 17 18,5 26 akibat
28,3 perubahan
92 100
dirumah
menghabiskan waktu dengan keluarga kegiatan sehari-hari selama pandemi
Tidak bertemu
sebagian 8 8,7
teman besar berada dalam kategori
19 20,7 39 covid-19,
42,4 19 20,7stress7 sangat
7,6 92 ringan
100
sangat
Hawatir banyak
sakit yaitu
5 5,4sebanyak
15 42
16,3 43 sebanyak
46,7 25 77 27,2responden
4 (83,7%)
4,3 92 akibat
100
Khawatir
responden (45,7%). Sebagian besar dari kekhawatiran terhadap anggota
anggota 2 2,2 12 13,0 49 keluarga
53,3 22 yang
23,9 tertular
7 covid-19.
7,6 92 100
orang tuanya
keluarga sakit akan kehilangan
Stress yang dialami remaja
pekerjaan
Khawatir berada dalam kategori
akibat wabah covid-19 ini dipengaruhi
teman
banyak yaitu sebanyak 4 4,333 responden
17 18,5 49 dari 20
53,3 beberapa
21,7 hal.2 Dari2,2Beberapa
92 100 hal
mengalami
(35,9%).
sakit
Remaja yang lebih banyak yang mengakibatkan remaja menjadi
makan
Mersa sebagian besar berada dalam stress berlangsung adalah
kategori
atertinggal sedang yaitu sebanyak 44 ketidakpastian masa depan, perubahan
dnegan
respnden (47,8%). 1 1,1
Sebagian 16 besar
17,4 37 40,2 22
kegiatan 23,9 16
sehari-hari, 17,4kekhawatiran
92 100
kegiatan
remaja
sekolah/yang
kuliah orangtuanya bertengkar terhadap anggota keluarga yang
berada dalam kategori sangat sedikit
Lebih banyak tertular covid-19. Misalnya, khawatir
sekali yaitu sebanyak
menghabiskan 1 62 responden
1,1 1 1,1 31 saat 17
33,7 pergi18,5
keluar42 rumah,
45,7 kebosanan
92 100
waktu keluarga
(67,4%). Remaja yang bertengkar saat melakukan social distancing, dan
Orang tua akan kesulitan memahami materi
dengan
kehilanganorang 25 tua 27,2
berada7 dalam 7,6 23 25,0 33 35,9 4 4,3 92 100
pembelajaran daring. Tingkat stress
kategori
pekerjaan sangat sedikit sekali yaitu
Lebih banyak60 responden (65,2%), tersebut berkaitan dengan stressor
sebanyak 4 4,3 8 8,7 44 47,8 19 20,7 17 18,5 92 materi
100
makan kehidupan sehari-hari seperti
sedangkan remaja yang bertengkar yang harus dipelajari, kurangnya waktu
Pertengkaran
dengan 62
saudara berada 67,4
dalam16kategori
17,4 11 12,0 3 3,3 0 0 92 100
orang tua luang dalam lingkungan sehari-hari
sangat sedikit sekali yaitu sebanyak 62
Bertengkaran juga menyebabkan stress (Sohal,
dengan orang(67,4%).
60 65,2 17 besar
18,5 10 10,9
responden
tua
Sebagian 2013).4 4,3 1 1,1 92 100
remaja yang tidak punya uang berada
Bertengkar Covid-19 memang mudah
dalam
dengankategori 62 sangat 67,4sedikit
17 sekali
18,5 9 tertular
9,8 3 melalui
3,3 percikan
1 1,1bersin,
92 batuk,
100
yaitu sebanyak 34 responden (37,0%),
saudara atau melalui droplet tersebut
Tidaksebagian
punya (WHO,2020).
dan besar
34 remaja
37,0 16 yang
17,4 24 26,1 7 7,6 Selain
11 itu himbauan
12,0 92 100
uang untuk menjaga jarak dan social
melewatkan
Melewatkan kegiatan-kegiatan penting
seperti
kegiatan halnya 29kelulusan31,5 sekolah/
28 30,4 14
distancing
15,2 13
juga 8diberlakukan
14,1 8,7
untuk
92 100
penting
kuliah berada dalam kategori sangat membantu mencegah terjadinya
penularan covid-19 secara cepat (Fong,
sedikit sekali yaitu sebanyak 29
2020).
(31,5%).
Social distancing merupakan
4. PEMBAHASAN salah satu langkah pencegahan atau
Hasil dari sampel penelitian ini pengendalian penyebaran covid-19
sebanyak 92 remaja, dengan jenis dengan cara membatasi kunjungan ke
kelamin perempuan sebanyak 51 orang tempat ramai, dan mengutamakan stay
(54,4%) dan laki-laki sebanyak 41 at home (Andrian,2020). Beberapa
orang (46,6%). Tempat yang dilakukan waktu terakhir WHO mengubah
penelitian dari Jawa Timur, Jawa penyebutan sosial distancing menjadi
Tengah, Lampung, Nusa Tenggara physical disancing karena yang dijaga
Barat dan Maluku. Sebagian besar adalah jarak fisik bukan jarak sosial .
remaja mengalami stress ringan jadi, sosial masih bisa terhubung
sebanyak 36 responden (39,1%) akibat dengan perantara teknologi (Gloria,
ketidakpastian masa depan karena 2020). Meskipun istilahnya berbeda
keduanya memiliki makna yang sama pembelajaran bersaing dengan prestasi,
yaitu menghimbau masyarakat tinggal sehingga menyebab stress, namun
dirumah, belajar dan bekerja dirumah situasi pandemi covid-19 ini bukan
jika ada keperluan yang benar-benar karena persaingan pembelajaran,
terpenting. namun karena mereka tidak bertemu
Hasil penelitian yang secara fisik. Dengan penelitian Agustin
mengambarkan perasaan hari ini pada (2018) bahwa relasi teman menjadi
remaja, karena wabah covid-19. Mulai faktor yang paling dominan pada
dari perasaan cemas, marah, takut, tingkat stress remaja dalam adapasi
senang, sedih, kacau, sendirian, hilang proses pembelajaran.
harapan, tenang, dihargai kategori
sedang.Remaja belum bisa memahami 5. KESIMPULAN
mengungkapkan apa yang mereka
rasakan, kadang mereka bahkan tidak Berdasarkan penelitian yang telah
sadar kalau yang dialaminya adalah dilakukan, maka dapat di simpulkan
sress. Dengan upaya lain yang bisa bahwa dari 92 responden Sebagian
dilakukan dalam mengelola perasaan besar remaja mengalami stress ringan
yang dialami remaja pada individu sebanyak 36 responden (39,1%) akibat
dengan membatasi paparan informasi ketidakpastian masa depan karena
yang membuat semakin cemas merasa covid-19, stress sedang sebanyak 30
tertekan ataupun cemas. Dalam responden (32,6%) akibat perubahan
mengelola stress saat pandemi kegiatan sehari-hari selama pandemi
berlangsung dapat dilakukan dengan covid-19, stress sangat ringan
menggunakan bagaimana cara sebanyak 77 responden (83,7%) akibat
mengelolah stress yang pernah
dari kekhawatiran terhadap anggota
dilakukan sebelumnya misalnya ;
keluarga yang tertular covid-19. Stress
relaksasi spiritual, membicarakan
perasaan yang dialami dengan orang yang dialami remaja akibat wabah
terdekat atau orang yang dapa covid-19 ini dipengaruhi dari beberapa
dipercayai untuk membantu. Selain itu, hal. Dari Beberapa hal yang
langkah yang dapat ditempuh mengakibatkan remaja menjadi stress
mempertahankan gaya hidup sehat. Hal berlangsung adalah ketidakpastian
itu bisa dilakukan dengan makan masa depan, perubahan kegiatan
makanan bergizi dan seimbang, sehari-hari, kekhawatiran terhadap
istirahat cukup, aktivitas fisik serta anggota keluarga yang tertular covid-
olahraga. 19. Upaya yang dapat dilakukan
Hasil penelitian sebagian besar dalam mengelola perasaan yang
yang dirasakan remaja dampak covid- dialami remaja pada individu dengan
19 seperti harus tinggal dirumah, tidak
membatasi paparan informasi yang
bertemu teman atau orang lain,
khawatir sakit, khawatir anggota membuat semakin cemas merasa
keluarga mengalami sakit, merasa tertekan ataupun cemas. Dalam
tertinggal dengan kegiatan mengelola stress saat pandemi
sekolah/kuliah, lebih banyak berlangsung dapat dilakukan dengan
menghabiskan waktu dengan keluarga, menggunakan bagaimana cara
lebih banyak makan yang mencakup mengelolah stress yang pernah
dari yang semua yang dirasakan dilakukan sebelumnya misalnya ;
kategori sedang. Hal ini berbeda relaksasi spiritual, membicarakan
dengan penelitian sebelumnya yang perasaan yang dialami dengan orang
menyebutkan bahwa dalam kegiatan
terdekat atau orang yang dapa Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan.
dipercayai untuk membantu. Jakarta: Kencana.
Kemenkes, 2020. Beranda | Gugus Tugas
DAFTAR PUSTAKA Percepatan Penanganan COVID-
19. (n.d.). Retrieved Juli 22, 2020,
Adrian,2020. Pentingnya Menerapkan from https://www.covid19.go.id/
Social Distancing Demi Mencegah
COVID-19 - Alodokter. (n.d.). Nurkholis. 2019. Dampak Pandemi Novel-
Retrieved April 28, 2020, from Corona Virus Disease (Covid-19)
https://www.alodokter.com/penting Terhadap Psikologi Dan
nya- menerapkan-social-distancing- Pendidikan Serta Kebijakan
demi- mencegah-covid-19 Pemerintah. Universitas
Agustin, I. M., Hidayatullah, F., Aminoto, Muhammadiyah Cirebon. Jurnal
C., & Tau, K. (2018). Faktor PGSD Volume 5 (1) : 39-49
Eksternal Tingkat Stres Mahasiswa
Keperawatan dalam Adaptasi Putri, Dhian Riskiana. 2016. Peran
Proses Pembelajaran.172-181. Dukungan Sosial dan Kecerdasan
Fong, 2020. Fong, M. W., Gao, H., Wong, Emosi terhadap
J. Y., Xiao, J., Shiu, E. Y. C., Ryu, Kesejahteraan Subjektif pada
S., & Cowling, B. J. (2020). Remaja Awal. Jurnal Indigenous.
Nonpharmaceutical Measures for Stikes Kusuma Husada.
Pandemic Influenza in Dipublikasikan. ISSN: 0854-2880
Nonhealthcare Settings—Social Sohail N. (2013). Stress and academic
Distancing Measures. Emerging performance and severity of stress
Infectious Diseases, 26(5). among new undergraduate medical
https://doi.org/10.3201/eid2605.190 entrants. SouthEast Asian Journal
995 of Medical Education. 2017:11 (1).
Gloria, 2020. WHO Ubah Social WHO, 2020. Pertanyaan jawaban terkait
Distancing Jadi Physical COVID- 19 untuk publik. (n.d.).
Distancing, Apa Maksudnya? Retrieved April 28 2020, from
Halaman 2 - Kompas.com. (n.d.). https://www.who.int/indonesia/new
Retrieved April 29, 2020, from s/novel- coronavirus/qa-for-public
https://www.kompas.com/sains/rea
d/2020/03/24/120000023/who- WHO, 2020. Pertanyaan jawaban terkait
ubah-social- COVID19 untuk publik. (n.d.).
distancingjadiphysicaldistancing- Retrieved Juli 22, 2020, from
apa-maksudnya-?page=2 https://www.who.int/indonesia/new
s/novelcoronavirus/qa-for-public
Gugus Covid. 2020. Data Sebaran Covid-
19 di Indonesia. Diakses pada World Health Organization. (2014).
tanggal 24 Juli 2020 pada jam Mental Health: a state of well-
22.50 WIB, from being . Retrieved from World
https://www/covid19.go.id Health Organization:
http://www.who.int/features/factfil
es/mental_health/en/

Anda mungkin juga menyukai