Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN AKHIR SEMETER

Mata kuliah : Teknologi sediaan cair


Dosen : Apt. Yesi Gusnelti, S.Farm., M.S.Farm

Nama : TRISKA MULIA


NIM :1802019

1. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sediaan Volume Kecil (SVP)


Jawaban: Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah bertanda
volume 100 ml atau kurang. Sediaan injeksi volume kecil adalah ampul 1 ml, 2 ml, 3 ml,
5 ml, dan 20 ml, serta vial 2 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan 30 ml. Sediaan ini dapat
digunakan untuk penyuntikan secara intramuscular, intravena, intradermal, subkutan,
intraspinal, intrasisternal atau intratekal.

B. Jelaskan perbedaan SVP dengan LVP


Jawaban: PERBEDAAN SVP DAN LVP yaitu:
Sediaan Parenteral volume kecil (SLV) diartikan sebagai obat steril yang dikemas dalam
wadah di bawah 100 ml. Umumya sediaan injeksi. Sedangakan parenteral volume besar
(LVP) adalah Sediaan cair steril yang mengandung obat yang dikemas dalam wadah 100
ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia, Umumnya sediaan infus. Dosis SVP lebih
bervarian yaitu single dan multiple dose, sedangkan LVP hanya single dose. Pada
formulasi SVP mengandung preservatives sedangkan LVP tidak. Cara sterelisasi pada
SVP adalah filtrasi sedangakan pada LVP menggunakan sterilisasi akhir.. Perbedaan lain
dapat terlihat dari rute pemberian nya.

2. Jelaskan syarat-syarat sediaan steril ?


Jawaban: Adapun syarat sediaan steril adalah sterilitas, bebas kontaminasi pirogenik dan
endotoksin, bebas partikulat, stabil secara fisika, kimia, dan mikrobiologi, isotonis, dan
isohidris.
3. Jelaskan perbedaan isotonis dengan isohidris ?
Jawaban: Isotonis = larutan yang konsentrasi zat terlarutnya sama dengan cairan di dalam

sel sedangkan isohidris adalah larutan yang pH larutan injeksi sama


dengan pH darah dan cairan tubuh lain yaitu pH = 7,4.

masing-masing
umum Contoh bahan Evaluasi sediaan
formula

Obat Tetes Zat aktif Zat aktif -pengawet


Mata digunakan untuk
Bahan pembantu: sediaan mata -evaluasi sediaan
Sterilitas
1.Pengawet bersifat larut air 1.senyawa
Memenuhi
2.Pendapar atau dipilih merkur nitrat: persyaratan uji
sterilitas seperti
3.Pengisotonis bentuk gramnya .fenil merkuri
yang tertera pada
4.Peningkat yg larut air nitrat FI IV
Kejernihan
Visskositas karena bentuk .Thiomersal
Dengan alat
5.Stabilizer, yaitu sediiaan obat otm khusus, tidak
terlihat adanya
antioksidan,pengkhelat yang umum
partikel asing
6.Pensuspensi berupa larutan. (prosedur ada di
FI IV)
untuk suspensi
Volume
7.Surfaktan 1.Pengawet=) Volume isi netto
setiap wadah harus
8.Pembawa Setiap larutan
sedikit berlebih
mata yang dari volume yang
ditetapkan.
mengandung
Kelebihan volume
bahan pengawet bisa dilihat di
tabel.
harus tidak
Stabilitas bahan
mengiritasi serta aktif
Harus dapat
dapat mencegah
dipastikan bahwa
dan berkembang bahan aktif stabil
pada proses
atau masuknya
pembuatan
mikroorganisme khususnya pada
proses sterilisasi
dengan tidak
dan stabil pada
sengaja ke dalam waktu
penyimpanan
larutan obat mata
sampai waktu
ketika wadah tertentu.Artinya
sampai batas
terbuka selama
waktu tersebut
pemakaian. kondisi obat masih
dapat memenuhi
-pengawet.
persyaratan.
Kemampuan
difusi bahan aktif
dari sediaanSesuai
dengan bahasan
tentang pengaruh
pH terhadap
penetrasi bahan
aktif dari sediaan
OTM, maka
koefisien partisi
bahan aktif dalam
sediaan
merupakan hal
yang sangat
penting

Evaluasi terhadap
kemampuan difusi
bahan aktif dari
sediaan OTM
berlangsung
beberapa tahap:
–Kemampuan
perubahan pH
sediaan OTM
sebagai akibat
penambahan
sejumlah volume
tertentu larutan pH
7,4
–Kecepatan difusi
bahan aktif dari
sediaan
–Kecepatan difusi
bahan aktif dari
sediaan setelah
penambahan
sejumlah volume
tertentu larutan
dengan pH 7,4

1.Biasanya

digunakan
sebagai
pengawet dari
zat aktif yang
OTT dengan
benzalkonium
klorida.
Obat Tetes Zat aktif
Telinga Pembawa
Peningkat kelarutan
Pengawet
Dapar
Bahan pangkhelat
Bahan anti busa
Anti oksidan
Peningkat Visskositas
Analgesik agen
Anastesy lokal

Obat Tetes Zat aktif 1.Natrium


Hidung Cairan pembawa diklofenak.
Ph larutan dan zat 2.Natrium
pendapar Klorida.
Pensuspensi 3.Metil Selulosa.
Pengental 4.Benzalkonium
Pengawet Klorida.
Tonisitas 5.Aquades
Sterilitas

Salep Mata Zat aktif


Zat tambahan
Anti mikroba
Pengatur ph
Penyiapan klasifikasi
sterilisasi basis salep.
Pengemasan zat
berkhasiat.

4. Lengkapi isian tabel berikut :

5. Jelaskan metode pembuatan sediaan Obat Tetes Mata ?


Jawaban: A Cara Metode Sterilisasi Akhir adalah proses sterilisasi yang dilakukan
setelah sediaan selesai dikemas,Untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi.
B.Cara Aseptis adalah metode pembuatan sediaan steril menggunakan saringan dengan
filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasikan dan
diisikan kedalam kontainer steril dalam lingkungan terkontrol,suplai
udara,material,peralatan,dan petugas telah terkontrol sedimikian rupa cara ini digunakan
apabila bahan obat yang akan diproduksi tidak tahan panas.

6. A. Jelaskan apa tujuan adanya CPOB ?

Jawaban: bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

B. Jelaskan perbedaan QA dengan QC ?


Jawaban: QA membuat sistem pemastian mutu, sedangkan QC memastikan ouput dari sistem
itu memang benar-benar memenuhi persyaratan mutu.

7. A medication order for a patient weighing 75 kg calls for 0.25 mg of amphotericin B per
kg of body weight to be added to 500 ml of 5 % dextrose injection. If the amphotericin B
is to be obtained from a reconstituted injection that contain 50 mg per 10 ml, how many
milliliters should be added to the dextrose injection?
Jawaban:

0.25 mg * 75 kg = 17.5 ML

Constituted Solutions Contains 50 mg/10ml:

50(mg)/17.5(mg)=10(ml)/X

x = 3. 5 ML

Anda mungkin juga menyukai