SEDIAAN STERIL
Capaian
20XX 2
Yang harus diperhatikan :
Formulasi
dan sifat isohidris sediaan
20XX 3
ZAT TAMBAHAN DALAM FORMULASI SEDIAAN
PARENTERAL
20XX 5
2. steril WFI (USP), adalah air untuk obat suntik yang telah
disterilkan, dan dikemas dalam wadah-wadah dosis
tunggal yang tidak lebih besar dari 1 liter. Steril WFI harus
steril, bebas pirogen, dan tidak boleh ada zat tambahan
lain/zat antimikroba dan igunakan sebagai pelarut,
pembawa, atau pengencer obat suntik yang telah
disterilkan dan dikemas (penambahannya dilakukan
secara aseptis, contoh penambahan steril WFI pada
serbuk kering ampicillin)
20XX 9
PEMBAWA BUKAN AIR
1. Digunakan pada obat – obat yang kelarutannya dalam air terbatas,
atau obat yang mudah terhidrolisis
2. Syarat pembawa: tidak toksik, tidak mengiritasi, inert terhadap
obat, stabilitas fisis dan kimia pembawa dalam berbagai tingkatan
pH, viskositasnya, titik didihnya harus cukup tinggi shg
memungkinkan sterilisasi dengan panas, tekanan uap rendah
(mencegah timbulnya masalah selama sterilisasi dengan
pemanasan), kemurnian stabil , diberikan secara intramuskuler
20XX 10
PEMBAWA BUKAN AIR
1. minyak lemak nabati (viskositas tergantung pada komposisi
asam lemaknya), contoh: minyak jagung, wijen, biji kapas,
kacang tanah, zaitun)
2. gliserin, PEG, propilenglikol, alkohol
20XX 13
SAMPLE FOOTER TEXT
Yang perlu
diperhatikan
5. Bentuk sediaan yg dibuat tergantung dari sifat obat itu
sendiri (fisikokimia (untuk injeksi yang diinginkan
dalam bentuk larutan air, maka utk obat yang bersifat
sukar larut dalam air dapat dibuat dalam bentuk
garamnya), dan pertimbangan terapetik tertentu).
6. Untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan,,
dapat dibuat menjadi serbuk kering, dan saat akan
diberikan dapat dibuat menjadi bentuk larutan atau
suspensi, atau obat yang tidak stabil bila campur
dengan air, maka dapat dibuat dengan pembawa
minyak nabati.
7. CPOB mensyaratkan tiap wadah akhir injeksi harus
diamati satu persatu secara fisik
20XX 14
SAMPLE FOOTER TEXT
Sebagian masalah
kelarutan dapat diatasi
dengan :
1. Pembentukan garam, misal: luminal Na, Thiamin
HCl, dapat meningkatkan kelarutan sampai 1000
kali
2. Penambahan kosolven, misal: PEG 300 dan 400 ,
propiolenglikol, etilalkohol
3. Penambahan surfaktan sebanyak 0,1-0,5%
4. Penambahan zat pengomplek, misal: Garam Na
dari etilendiamin tetraklorid (EDTA) dalam bentuk
mikroemulsi
5. Pengaturan pH
20XX 15
SAMPLE FOOTER TEXT
20XX 16
1. Wadah dosis tunggal, merupakan
wadah kedap udara, yang digunakan
untuk pemberian parenteral sebagai
dosis tunggal (sekali pakai)
2. Wadah dosis ganda, merupakan
Penggolongan wadah yang digunakan untuk
pengambilan atau penggunaan
wadah sediaan steril secara berulang tanpa
berdasarkan cara
terjadi perubahan kekuatan, kualitas,
atau kemurnian bagian yang
18
SAMPLE FOOTER TEXT
20XX
THANK YOU
19