Oleh :
1. Ainunnisa Asyifah Muhammad
2. Elvira Hidayat
3. Muh.Trizno
4. Nurfajriani
5. Rahayu Stefani
6. Salmawati
7. Zubaedah Aslan
STERILISASI STERILITAS
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk Stabilitas obat adalah derajat degradasi suatu obat
menciptakan keadaan steril. Secaratradisional keadaan dipandang dari segi kimia. Stabilitas obat diketahui
steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat dari ada tidaknya penurunan kadar selama
penghancurandan penghilangan semua mikroorganisme penyimpanan
hidup
STERIL
Steril adalah keadaan yang bebas
mikroorganisme hidup patogen/non
patogen baik yang vegetatif maupun spora
SEDIAAN STERIL
Sediaan steril yaitu sediaan terapetis yang bebas
mikroroganisme baik vegetatif atau bentuk sporanya baik
patogen atau nonpatogen.Yang termasuk dalam sediaan steril
: sediaan parenteral volum besar, sediaan parenteral volum
kecil (injeksi), sediaan mata(tetes/salep mata)
Formulasi Sediaan Steril
Susunan Isi (Komponen)
3
1. Bahan obat / zat 2. Zat pembawa / zat
berkhasiat pelarut
Memenuhi syarat yang tercantum sesuai a) Zat pembawa berair
monografinya masing-masing dalam
Umumnya digunakan air untuk injeksi. Disamping itu dapat
Farmakope.
pula digunakan injeksi NaCl, Injeksi glukosa, Sol. Petit.
Pada etiketnya tercantum : p.i (pro injection) Menurut FI ed IV, zat pembawa mengandung air,
menggunakan air untuk injeksi, sebagai zat pembawa
Obat yang beretiket p.a (pro analisa) walaupun
injeksi harus memenuhi syarat Uji pirogen dan uji
secara kimiawi terjamin kualitasnya, tetapi
Endotoksin Bakteri.
belum tentu memenuhi syarat untuk injeksi.
b) Zat pembawa tidak berair
4
Pembawa tidak berair diperlukan apabila :
1. Bahan obatnya sukar larut dalam air
2. Bahan obatnya tidak stabil atau dapat terurai dalam air
3. Dikehendaki efek depo terapi
c) Untuk mendapatkan larutan yang isoioni Wadah dosis tunggal (single dos). Wadah untuk
sekali pakai. Misalnya : Ampul
d) Sebagai zat bakterisida
e) Sebagai stabilitator Ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan
api sehingga tertutup kedap tanpa karet.
Menurut FI ed IV, bahan tambahan digunakan untuk
mempertinggi stabilitas dan efektivitas harus memenuhi syarat Wadah dosis ganda (multiple dos). Wadah untuk
antara lain tidak berbahaya dalam jumlah yang digunakan, beberapa kali penyuntikan, umumnya ditutup
tidak mempengaruhi efek terapetik atau respon pada uji dengan karet dan aluminium, mis. Vial, botol
penetapan kadar.
6
Wadah dosis tunggal (Single dos)
yaitu wadah yang kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk
pemberian parenteral sebagai dosis tunggal yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali yang
dengan jaminan tetap steril. Contoh ampul
Untuk mendapatkan pH Pengaturan pH larutan injeksi diperlukan untuk menjamin stabilitas obat dan
yang optimal. mencegah terjadinya rasa sakit waktu disuntikkan.
Untuk mendapatkan larutan Mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh (darah, air
mata) yang nilainya sama dengan larutan NaCl 0,9% dan mempunyai titik beku sama
yang isotonis
dengan titik beku cairan tubuh yaitu -0,52 derajat.
Untuk mendapatkan larutan Isoioni adalah larutan injeksi yang mengandung ion-ion yang sama dengan
yang isoioni ion-ion yang terdapat dalam darah yaitu : K+, Na+, Mg2+, Ca2+, Cl-
Bahan obat tidak disterilkan, larutan injeksi dibuat secara aseptik dan bila
Sebagai zat bakterisida larutan injeksi diberikan dalam wadah takaran berganda.
8
Wadah Kaca
Syarat : tidak boleh bereaksi dengan bahan, tidak boleh mempengaruhi khasiat obat,
tidak boleh memberikan partikel kecil ke dalam larutan injeksi, dapat ditutup kedap
dengan cara yang cocok dan harus memenuhi syarat “Uji wadah kaca untuk injeksi”
Kelebihan : Inert, Kedap udara, Dibuat dari bahan yang relatif mudah, Tidak mudah
terbakar, Bentuknya tetap, mudah diisi, mudah ditutup, dapat dikemas menggunakan
packaging lain, mudah disterilisasi, mudah dibersihkan, dapat digunakan kembali.
Kekurangan : Lebih rapuh atau mudah pecah, lebih berat untuk pengiriman.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
Tipe-tipe wadah kaca
Berdasarkan bahan kimia dari kaca, dan kemampuan untuk mencegah penguraian
Sifat-sifat : Resistensi terhadap Sifat-sifat : Resistensi hidrolitik Sifatnya : sama dengan tipe 2,
hidrolisis tinggi, eksporasi relatif tinggi tapi dengan pelepasan oksida
termal rendah Aplikasi : Sediaan parenteral Aplikasi : Cairan anhidrat dan
Aplikasi : Sediaan parenteral asidik dan netral, bisa juga produk kurang, sediaan
asidik dan netral, bisa juga untuk sediaan alkalin yang parenteral jika sesuai.
untuk sediaan alkali yang sama. sesuai.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
Wadah Plastik
Syarat :
Keuntungan : netral secara kimiawi, tidak mudah pecah dan tidak terlalu berat hingga mudah
diangkut, tidak diperlukan penutup karet. Kerugian : dapat ditembus uap air hingga kalau disimpan
akan kehilangan air, jugadapat ditembus gas karbondioksida.
Dosis obat dalam sediaan harus sesuai dengan etiket dan tidak terjadi
1. pengurangan kualitas selama penyimpanan.
Penggunaan wadah yang cocok dan tidak terjadi interaksi antara obat
2. dengan material dinding wadah.
14
Keuntungan & kerugian sediaan
steril
Keuntungan : Kerugian :
1. Respons fisiologis segera.
1. Pemberian obat harus dilakukan oleh personel terlatih
2. Untuk obat yang tidak efektif jika diberikan secara oral
(dokter) tidak oleh pasien.
karena obat mudah rusak akibat sekresi lambung.
2. Pemberian obat perlu waktu lebih lama dari bentuk
3. Pengobatan pada pasien yang tidak sadar.
sediaan lain.
4. Bila diinginkan efek lokal.
3. Pemberian obat perlu teknik aseptis.
5. Koreksi gangguan kesetimbangan cairan dan
4. Menimbulkan rasa nyeri pada lokasi penyuntikan.
elektrolit (dengan diinfus).
5. Sukar menghilangkan efek fisiologis jika obat sudah
berada dalam sirkulasi sistemik.
15
Cara penggunaan sediaan steril
1.Injeksi
Suatu larutan obat dengan pembawa yang cocok dengan atau
tanpa bahan tambahan yang dimaksudkan untuk penggunaan
parenteral