Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH MOTIVASI DAN SIKAP TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

PADA STUDIO JONAS PHOTO

Yupi Yuliawati
Universitas Islam Nusantara
yupiyuliawati@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of motivation and attitude towards customer loyalty Jonas photo studio. The
research method used is descriptive verification. The findings stated motivations and attitudes affect the loyalty
simultaneously and partially

Keywords: Motivation, Attitude, Customer Loyalty

PENDAHULUAN tertarik untuk meneliti “pengaruh motivasi dan sikap


Seiring perkembangan jaman, fotografi terhadap loyalitas konsumen pada studio Jonas
berkembang pesat dalam era globalisasi. Tak jarang photo”.
pula, seseorang mengabadikan bagian hidupnya
dengan mendapatkan kesan mendalam terhadap KAJIAN PUSTAKA
dirinya, keluarga, teman ataupun orang lain. Kejadian- Schiffman dan Kanuk (2008) mendefinisikan
kejadian penting dalam hidup yang dapat terlewatkan motivasi “motivation can be described as driving force
dengan bertambahnya usia dapat diabadikan dengan within individuals that impels them to action. This
sebuah foto. Bisnis jasa fotografi dalam satu dekade Driving force is produced by state of tension, which
terakhir mendapatkan tantangan yang dahsyat akibat exist as the result of unfufilled need. Mowen dan
berkembangnya teknologi digital dan semakin Minor dalam Ujang Suwarman (2002) motivations
banyaknya ponsel pintar yang punya kemampuan refers to the processes that cause people behave as
memotret dan menyimpan. Tak urung, banyak gerai they do. It occurs when a need is aroused that cause
jasa fotografi diberbagai kota di Indonesia gulung that the consumer wishes satisfy. Once a need has been
tikar. Sebuah data menyebutkan, sebelum tahun 2000, activated, a state of exists that drives the consumer to
terdapat tak kurang dari 4000 toko foto di Indonesia, attempt to reduce or eliminate the need. Ujang
dan ketika terjadi peralihan teknologi dari analog ke Suwarman (2002) motivasi muncul karena adanya
digital hanya tersisa 1000-an toko foto. Ribuan toko kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan
mati karena bisnis cetak foto sudah kehilangan zaman. sendiri muncul karena konsumen merasakan
Tantangan itu juga dirasakan oleh Jonas Photo pelaku ketidaknyamanan (state of tension) antara yang
jasa fotografi terbesar di Bandung yang cukup seharusnya dirasakan dan sesungguhnya yang
terkenal. Sejumlah inovasi dilakukan untuk dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut
menyelamatkan bisnis Jonas Photo untuk menghadapi mendrong seseorang untuk melakukan tindakan
perubahan yang bergerak cepat salah satunya membeli memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang disebut
mesin digital foto, printing, jonas juga melakukan dengan motivasi. Motivasi dapat digambarkan sebagai
inovasi pada bisnis studio dan ritel. Tidak heran tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa
sebagian orang menganggap Jonas sebagai one stop untuk bertindak. Motivasi adalah dorongan dari dalam
solution. Saat ini Jonas Photo sedang mengembangkan individu untuk memenuhi suatu kebutuhan yang tidak
inegrasi konsep gerai fotografi dengan resto dan gerai terpenuhi yang memaksa mereka untuk bertindak
fashion. perkembangan ponsel pintar dengan sehingga seseorang berupaya untuk memenuhinya
dukungan kualitas foto yang bagus, tidak memberi (Schiffman & Kanuk, 2008:71). Motivasi adalah
dampak yang negatif bagi pelaku usaha jasa fotografi kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif
di Indonesia. Potensi dan peluangnya masih terbuka adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat
lebar di tengah perkembangan digital yang sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli
pesat.(www.swa.co.id) kekuatan intrinsik yang ada pada individu yang
Jonas photo dan Papyrus photo merupakan dua bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula
studio photo terkenal di Bandung. Kedua studio photo mempengaruhi motivasi itu sendiri mencerminkan
ini memiliki konsumen yang loyal. Berdasarkan hasil reaksi individu terhadap stimuli tersebut. Semua
pra penelitian yang penulis lakukan, sebagian besar individu mempunyai kebutuhan, hasrat, dan
responden memang lebih memilih Jonas Photo karena keinginan. Kebutuhan dari seseorang tidak pernah
sudah lebih dikenal brandnya terlebih dahulu terpuaskan, kebutuhan individu seringkali tidak
dibandingkan Papyrus, harga lebih terjangkau, dan disadari oleh yang bersangkutan. Timbulnya
positioningnya sudah kuat ketika ditanya photo studio serangkaian kebutuhan khusus pada waktu tertentu
mereka menjawab Jonas Photo. Sebagian lagi mungkin disebabkan oleh rangsangan yang terdapat di
menjawab Papyrus yang memiliki ruangan lebih luas, dalam kondisi fisiologis, oleh proses emosi atau
dan tema-tema nya lebih banyak, walaupun memang kesadaran, atau oleh rangsangan yang berasal dari
harganya lebih mahal dibandingkan dengan Jonas lingkungan diluar dirinya. a. Fisiologis Kebutuhan
Photo. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis fisiologis merupakan kebutuhan manusia tingkat

11
Strategic, Volume 11, Nomor 20, Desember 2016
pertama dan paling dasar. Kebutuhan dasar yaitu Menurut Tjiptono (2007) loyalitas konsumen
kebutuhan yang dibawa sejak individu lahir meliputi adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek,
faktor yang dibutuhkan untuk menopang kebutuhan toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat
hidup seperti makanan, air, pakaian, rumah, dan lain- positif dalam pembelian jangka panjang. Dari
lain. (Schiffman & Kanuk, 2008: ).b. Emosional pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan
”Motif Emosional mengandung arti bahwa pemilihan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi
sasarannya menurut kriteria pribadi atau subyektif, dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan
seperti kebanggaan, ketakutan, kasih sayang, atau pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
status. Diasumsikan bahwa para konsumen selalu perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut
berusaha memilih berbagai alternatifyang menurut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh
pandangan mereka membantu memaksimumkan pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh
kepuasan” (Schiffman & Kanuk, 2008). c. konsumen. Loyalitas pelanggan sangat penting artinya
Lingkungan yaitu Serangkaian kebutuhan yang bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan
dialami orang pada waktu tertentu sering dihidupkan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya.
oleh berbagai syarat khusus di lingkungannya. “ Jika Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas
orang hidup di lingkungan yang kompleks dan sangat dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga
bervariasi, mereka akan mengalami berbagai mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya
kemungkinan yang memicu kebutuhan. Sebaliknya, kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada
jika lingkungan mereka miskin atau serba kekurangan, tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan
lebih sedikit kebutuhan yang timbul” (Schiffman & memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk
Kanuk, 2008). lain buatan produsen yang sama. Dan pada akhirnya
Ujang Suwarma (2002) sikap (attitudes) mereka adalah konsumen yang setia pada produsen
konsumen adalah faktor penting yang akan atau perusahaan tertentu untuk selamanya.
mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap Konsumen yang loyal terhadap suatu merek
sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan adalah konsumen yang menyatakan sangat menyukai
perilaku (behavior). Mowen dan minor (1995) merek tersebut dan kemudian membeli dan
menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap menggunakan merek tersebut. Loyalitas merek akan
konsumen seringkali menggambarkan hubungan menyebabkan munculkan komitmen merek, yaitu
antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Kepercayaan, kedekatan emosional dan psikologis dari seorang
sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut konsumen terhadap suatu produk. Philip Kotler (2007)
produk Sikap (Attitudes) konsumen adalah faktor menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan
penting yang akan mempengaruhi keputusan yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin
konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep meningkat pada perusahaan tertentu daripada
kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior) . Sikap perusahaan lain. Dalam upaya untuk mempertahankan
merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang pelanggan harus mendapatkan prioritas yang lebih
suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga besar dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan
bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan
berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. kepuasan murni dan terus-menerus merupakan salah
Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh
konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan perusahaan.
manfaatnya. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi
terkait dengan konsep atribut produk (product loyalitas tamu. Menurut Zikmund dalam Vanessa
attribute). Atribut produk adalah karakteristik dari (2007:72) loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh lima
suatu produk. Konsumen biasanya memiliki faktor yaitu : 1. Satisfaction (kepuasan). Kepuasan
kepercayaan terhadap atribut suatu produk. pelanggan merupakan perbandingan antara harapan
(Ujang,Suwarman,2002). Sedangkan menurut sebelum melakukan pembelian dengan kinerja yang
Menurut Tricomponent Attitude Model ( Schiffman & dirasakan. 2. Emotional bonding (ikatan emosi)
Kanuk, 2008; dan Engel, Blackwell, dan Miniard, Dimana konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah
1995), sikap terdiri atas tiga komponen : Kognitif merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga
(Pengetahuan), Afektif (Emosi), dan Konatif konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah
(Tindakan). Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu merek, karena sebuah merek dapat mencerminkan
komponen kognitif, afektif, dan konatif atau bisa kita karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta
kenal dengan model ABC (Afektif = perasaan), dari sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan
Behavior Intention (B = keinginan), dan komponen ikatan yang kuat dengan konsumen lain yang
Cognitive (C = kognisi). Komponen kognitif menggunakan produk atau jasa yang sama. 3. Trust
berhubungan dengan hal-hal yang diketahui individu (kepercayaan) Kemauan seseorang untuk
atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk
atau tidak langsung dengan obyek sikap. Komponen melakukan tau menjalankan sebuah fungsi. 4. Choice
afektif berhubungan dengan perasaan dan emosi reduction and habit (kemudahan) Jika konsumen
konsumen mengenai obyek sikap. Komponen afektif akan merasa nyaman dengan sebuah merek kerika
ini dapat beragam ekspresinya mulai dari rasa tidak situasi mereka melakukan transaksi memberikan
suka atau sangat tidak senang. Komponen konatif kemudahan. Bagian dari loyalitas konsumen seperti
berkenaan dengan obyek sikap, komponen ini masih pembelian produk secara teratur dapat didasari pada
berupa keinginan untuk melakukan suatu tindakan. akumulasi pengalaman setiap saat. 5. History with
(Tatik Suryani, 2013) company (pengalaman dengan perusahaan)
Sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat

12
Strategic, Volume 11, Nomor 20, Desember 2016
membentuk perilaku. Ketika kita mendapatkan
pelayanan yang baik dari perusahaan, maka kita akan Gambar 1 Paradigma Penelitian
mengulangi perilaku kita pada perusahaan tersebut.
Kelima faktor di atas, dapat membentuk Motivasi
loyalitas pelanggan yang didasari perspektif sikap dan
perilaku. Loyalitas pelanggan yang didasari perspektif Loyalitas
sikap dipengaruhi oleh ketiga faktor pertama,
sedangkan loyalitas yang didasari perspektif perilaku Sikap
dipengaruhi oleh kedua hal lainnya. Menurut Kotler
dan Keller (2007), loyalitas konsumen didefinisikan
sebagai sebuah komitmen yang dipegang teguh untuk
membeli kembali atau menggunakan produk atau opsi
layanan di masa mendatang meskipun pengaruh situasi METODE PENELITIAN
dan upaya pemasaran memiliki potensi untuk
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku Menurut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Griffin (2005), indikator konsumen yang loyal pengaruh pengaruh motivasi dan sikap terhadap
terhadap suatu produk atau jasa, yaitu: 1. Melakukan loyalitas konsumen Jonas Photo. Variabel bebas
pembelian secara teratur (Makes regular repeat (independent variable) yang terdapat pada penelitian
purchase). 2. Pembelian antar lini produk atau jasa ini yaitu Motivasi dan sikap sedangkan variabel terikat
(Purchases Across product and service lines.) 3. (dependent variable) yaitu loyalitas . Motivasi dengan
Mereferensikan ke orang lain (Refers others). 4. dimensi kenyamanan, harga, kualitas produk
Menunjukkan kekebalan dari tarikan persaingan (tidak sedangkan Sikap dengan deimensi kepercayaan,
mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan produk atribut, emosi, perasaan, dan kecendrungan. Dimensi
sejenis lainnya/ Demonstrates in immunity to the pull loyalitas yaitu Pembelian ulang, pembelian luar lini
of the competition). produk, rekomendasi, kekebalan dari produk dari
Sikap positif terhadap produk tertentu akan pesaing
memungkinkan konsumen melakukan pembelian Objek/unit analisis pada penelitian ini yaitu
ulang. Sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen Jonas Photo di Bandung. Teknik yang
konsumen untuk membeli lagi (Sutisna, 2001). digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Menurut Kotler (2005) terdapat dua faktor yang propability yaitu simple random dengan jumlah
mempengaruhi seseorang dalam pembelian kembali, sampel sebanyak 120 konsumen. Teknik pengumpulan
yaitu situasi tidak terduga (Unexpected situation) dan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, studi
sikap khalayak. Menurut Tjiptono (2008) loyalitas lapangan dengan penyebaran kuesioner, dan studi
merupakan komitmen palanggan terhadap toko, merk literatur. Sedangkan teknik analisis data yang
ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap positif dilakukan adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
yang tercermin dalam bentuk pembelian berulang Analisis data verifikatif menggunakan regresi linier
secara konsisten. berdasarkan kerangka pemikiran bantuan software SPSS 23 for windows.
diatas bahwa dapat kita ketahui motivasi dan sikap
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 ANOVA
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 77,433 2 38,717 11,227 ,000b
Residual 403,492 117 3,449
Total 480,925 119
a. Dependent Variable: Loyalitas

13
Strategic, Volume 11, Nomor 20, Desember 2016
b. Predictors: (Constant), Sikap, Motivasi
Tabel 2 Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 ,401a ,161 ,147 1,857 1,507
a. Predictors: (Constant), Sikap, Motivasi
b. Dependent Variable: Loyalitas

Tabel 3 Coefficientsa

Standar-
Unstandar- dized
dized Coeffi Collinearity
Coefficients cients Statistics
Std. Tole
Model B Error Beta t Sig. rance VIF
1 (Constant) 9,617 1,827 5,264 ,000
Motivasi ,324 ,117 ,238 2,779 ,006 ,974 1,026
Sikap ,259 ,077 ,287 3,344 ,001 ,974 1,026
a. Dependent Variable: Loyalitas

layanan, kepercayaan, kemudahan, pengalaman degan


Pengujian hipotesis dalam penelitian ini perusahaan yang bisa dijadikan penelitian selanjutnya.
dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh
pengaruh motivasi dan sikap terhadap loyalitas. DAFTAR PUSTAKA
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan Gaffar, Vanessa. (2007). CRM dan MPR Hotel.
menggunakan teknik analisis regresi linier. Hipotesis Alfabeta: Bandung.
penelitian ini adalah motivasi dan sikap berpengaruh Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty. Jakarta:
secara simultan dan parsial terhadap loyalitas Erlangga.
konsumen. Hipotesis ini diuji secara simultan maupun
parsial dengan menggunakan SPSS 23 for windows.
Kotler, Keller. (2007). Manajemen Pemasaran.
Hasil pengujian hipotesis secara keseluruhan Jakarta: Indeks
(simultan) dapat dilihat berdasarkan vaariabel motivasi Kotler, Phillip dan Gary Amstrong, 2008,
dan sikap memiliki pengaruh langsung terhadap Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, edisi
loyalitas sebesar Secara simultan motivasi dan sikap keduabelas, jakarta: Erlangga
berpengaruh nyata terhadap loyalitas hal ini Schifman, Leon G dan Kanuk, Leslie. 2008.
ditunjukkan oleh nilai signifikansi (0,0000 < α (0,05) Prilaku Konsumen edisi ketujuh: Edisi
maka H0 ditolak (hipotesis penelitian diterima). (lihat ketujuh. Jakarta: Indeks
tabel 1). Secara bersama-sama pengaruh variabel Suwarman, Ujang. (2002). Perilaku Konsumen.
motivasi dan sikap terhadap loyalitas sebesar 16,1
persen, hal ini menginformasikan bahwa loyalitas
Bogor : Ghalia Indoneia
konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi dan Suryani,Tatik. (2013). Perilaku Konsumen di Era
sikap. (lihat tabel 2). Setiap peningkatan 10 satuan Internet. Yogyakarta: Graha Ilmu.
skor motivasi akan meningkatkan loyalitas sebesar Tjiptono, Fandi dkk. (2008). Pemasaran
32,4 skor loyalitas konsumen. Setiap peningkatan 10 Stratejik. Yogyakarta: Andi.
satuan skor sikap akan meningkatkan 25,9 skor www.serbabandung.com/studio-foto/
loyalitas konsumen. Konstanta sebesar 9,617 www.wisatabdg.com/2015/07/jonas-photo-
menunjukkan besarnya skor loyalitas konsumen maju-dan-berkembang-di.html?m=1
apabila skor motivasi dan sikap masing-masing 0 (lihat www.swa.co.id/swa/profile/profilr-
tabel 3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
company/arif-hadikusuma-melanggengkan-
dan sikap berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. kejayaan-jonas-photo
Pengaruh motivasi dan sikap memang tidak terlalu www.swa.co.id/supaya-bisnis-jasa-fotografi-
besar terhadap loyalitas konsumen, banyak faktor lain tetap-bertahan
yang mempengaruhi seperti kepuasan, harga, kualitas

14
Strategic, Volume 11, Nomor 20, Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai