BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Universitas Esa Unggul
sedangkan motif emosional terjadi karena emosi akan pembelian produk (Kotler
dan Keller 2009:178)
d. Tindakan (Action)
Tindakan terjadi karena adanya keinginan kuat pelanggan sehingga terjadi
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkan
(Kotler dan Keller 2009:178).
2.2.2 Teori Uses and Gratification
Teori uses and gratification ini lebih mengasumsikan pada pendekatan manusiawi
di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk
memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa banyak jalan bagi
khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya adanya banyak
alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut asumsi teori ini, konsumen
media mempunyai kebebasan untuk memutuskan melalui media mana konsumen
menggunakan media dan gimana media akan berdampak pada dirinya.
(Nurudin,2003:181).
9
Universitas Esa Unggul
Katz, Blumer & Gurevitch mengatakan bahwa asumsi dasar dari teori
Uses and Gratification, yakni adalah (West dan Turner, 2008:104) :
1. Khalayak dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. Asumsi teori ini
mengenai pengguna media yang aktif dan penggunaan media yang berorientsi
pada tujuan cukup jelas. Anggota khalayak individu bisa membawa tingkat
aktivitas yang sangat berbeda untuk penggunaan media mereka. Kita semua
mempunyai acara favorit dalam suatu media, dan kita semua mempunyai alasan
untuk memilih suatu media.
10
Universitas Esa Unggul
5. Penilaian tentang nilai isi media hanya dapat dinilai oleh pengguna media. Asumsi
kelima ini juga sedikit berbicara mengenai khalayak dan juga mengenai mereka
yang melakukan studi mengenai ini. Hal ini menyatakan bahwa peneliti harus
mempertahanan penilaian mengenai hubungan antara kebutuhan khalayak akan
media atau muatan tertentu. Disebabkan individu pengguna media yang
11
Universitas Esa Unggul
memutuskan untuk memakai isi tertentu untuk tujuan akhirnya, nilai muatan
media dapat dinilai hanya oleh kpenggunanya. Menurut J.D.Rayburn dan Philip
Palmgreen (dalam West dan Turner), “Seseorang mungkin membaca sebuah surat
berita karena surat itu hanya satu yang ada, tetapi ini tidak menyimpulkan bahwa
ia terpuaskan secara penuh oleh surat kabar tersebut. Bahkan, ia mungkin cukup
merasa tidak terpenuhi untuk menghentikan langganan jika ada alternatif surat
kabar lain”.
Riset yang dikerjakan oleh McQuail, Blumler dan Brown pada 1972
menemukan 4 tipologi motivasi khlayak yang ter-rangkum dalam skema media
persons interactions sebagai berikut ini (Severin dan Tankard, 2008:358) :
2. Hubungan personal yaitu manfaat sosial informasi dalam percakapan dan juga
pengganti media untuk kepentingan perkawanan.
3. Identitas pribadi atau psikologi individu ialah penguatan nilai atau penambah
keyakinan; pemahaman-diri; eksplorasi realitas; dan sebagainya.
Landasan dari teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada dasarnya
menggunakan media massa berdasarkan pada motif-motif tertentu. Media
12
Universitas Esa Unggul
akan hiburan
13
Universitas Esa Unggul
Satu diantara macam riset Uses and Gratifications yang saat ini
berkembang adalah yang dibuat oleh Philip Palmgreen. Kebanyakan riset Uses
and Gratification memusatkan pada motif variabel independen yang
mempengaruhi kegunaan media. Palmgreen juga memakai dasar yang sama yaitu
orang menggunakan media di dorong oleh motif tertentu, namun konsep yang
diteliti oleh Palmgreen ini tidak berhenti disitu dengan menanyakan apakah
motifmotif audiens itu telah dapat dipenuhi oleh media.Dengan kata lain apakah
audiens puas setelah menggunakan media (Kriyantono, 2009:20)
14
Universitas Esa Unggul
15
Universitas Esa Unggul
Untuk membedakan sebuah produk atau jasa dari produk lain yang
adadipasar, dalam hal ini yaitu memperkenalkan atribut dari produk atau
jasa.
2. Reinforce (memperkuat)
Memperkuat atau mengingatkan dan memastikan customer dan pelanggan
mengenai produk atau brand.
3. Inform (menginformasikan)
Menginformasikan, bertujuan agar masyarakat menjadi tahu dan sadar
akan keberadaan sebuah produk atau jasa, selain itu agar masyarakat
mengetahui fitur-fitur yang berkaitan dengan produk atau jasa tersebut.
4. Persuade (membujuk)
Membujuk masyarakat untuk mengambil keputusan dan akhirnya membeli
produk atau jasa yang dikeluarkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa peranan komunikasi pemasaran terdiri dari
differentiate (membedakan), reinforce (memperkuat), inform
16
Universitas Esa Unggul
Jadi peran komunikasi pemasaran jika dilihat dari dua pendapat yang
dijabarkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa peran komunikasi
pemasaran pada dasarnya adalah mengenalkan, menginformasikan, dan
mempursuasi konsumen tentang produk dan merek yang dijual oleh suatu
perusahaan..
1) Iklan (Advertising)
komunikasi massa m elalui media koran, majalah, radio, televisi, dan
media lain atau komunikasi langsung yang dibuat khusus untuk pelanggan
antar bisnis (bussiness-to-bussiness) maupun pengguna akhir.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Terdiri dari seluruh kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang
terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya
pembelian dalam waktu yang singkat.
3) Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat adalah suatu yang merangkum seluruh komunikasi
yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara sebuah organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
4) Penjualan Perorangan (Personal Selling)
suatu bentuk komunikasi langsung dengan seorang penjual dan calon
pembelinya (personto- person communication). Dengan demikian, penjual
berupaya untuk membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang
ditawarkan..
5) Penjualan Langsung (Direct Selling)
17
Universitas Esa Unggul
18
Universitas Esa Unggul
Yevis Marty Oesman (2002 : 123) Promosi adalah suatu komunikasi informasi
penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku
pembeli, yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi tahu sehingga menjadi
pembeli dan mengingat produk tersebut.
Promosi ialah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa kegiatan
pemasaran yang berusaha memperluaskan informasi, mempengaruhi dan
mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal kepada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
(Tjiptono 2000:219).
Dari beberapa pengertian tersebut, sebagai suatu istilah penawaran,
promosi adalah upaya perusahaan mempengaruhi para pelanggan atau konsumen
agar mau menggunakan produk ataupun jasa yang di tawarkan oleh perusahaan.
Promosi meliputi unsur pemberian informasi dan pengaruh terhadap perilaku
pelanggan. Dapat juga diartikan bahwa promosi sebagai sebuah upaya pemasar
untuk berkomunikasi dengan para pelanggan untuk mempengaruhi pelanggan
supaya membawa kepada tindakan yang diinginkan perusahaan yaitu mempunyai
pelanggan.
2.3.2.2 Tujuan Promosi
1. Menyediakan informasi
Menyediakan informasi ini adalah tujuan strategi promosi yang dilakukan
oleh perusahaan hanya menyediakan informasi yang memberitahu calon
pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan.
2. Mendiferensikan sebuah produk
Tujuan dari promosi selanjutnhya ialah mendiferensiasikan produk atau
tujuan jasa perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa
mengaplikasikan konsep yang disebut positioning. Penjual memiliki tujuan
untuk meraih tempat didalam benak konsumen, maksudnya yaitu
mengkomunikasikan perbedaanperbedaan signifikan mengenai atribut,
harga, kualitas, atau manfaat dari produk atau jasa konsumen.
19
Universitas Esa Unggul
3. Menaikan penjualan
Menaikan penjualan yaitu tujuan paling pokok dari strategi promosi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa strategi berpatokan
pada merangsang permintaan primer walaupun sebagian menstabilkan
penjualan.
4. Menstabilkan penjualan
Stabilitasi penjualan yaitu tujuan lain dari promosi, perusahaan biasanya
mempromosikan konten atau topik penjualan selama waktu penurunan
penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah
seperti liburan, televis, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target
tertentu.
5. Menonjolkan nilai produk
Beberapa promosi diajukan untuk menonjolkan nilai produk dengan
menjelaskan manfaat- manfaat kepemilikan dari produk yang kurang
dikenal pembeli.
20
Universitas Esa Unggul
21
Universitas Esa Unggul
2.3.2.4.1 Segmentation
22
Universitas Esa Unggul
23
Universitas Esa Unggul
1) Responsif
Pasar sasaran harus cepat tanggap terhadap produk atau program
pemasaran yang dikembangkan. Pilihan ini harus dimulai dengan
studi segmentasi yang tepat karena tanpa pasar sasaran yang jelas
pemasar menanggung resiko yang terlalu besar. Contoh: Majalah
Sport ditujukan untuk pria, bahkan menurut survei yang responsive
tidak hanya pria tetapi juga sejumlah wanita kelas menengah.
2) Potensi penjualan
Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya
pasar bukan hanya dari populasi, tetapi juga daya beli dan
keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.
3) Pertumbuhan yang memadai
Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar tumbuh perlahan
sampai pada akhirnya mencapai titik pendewasaan.
4) Jangkauan media
Pasar sasaran dapat dijangkau dengan optimal kalau pemasar tepat
memilih media untuk mempromosikan produknya..
2.3.2.4.3 Positioning
24
Universitas Esa Unggul
Media sosial yaitu suatu interaksi sosial diantara manusia dalam membuat,
berbagi dan bertukar informasi, hal ini mencakup gagasan dan berbagai konten
dalam komunitas virtual. (Sulianta dan Feri 2015:18)
Teknologi web baru mempermudah semua orang untuk membuat dan yang
terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet,
instagram, facebook, atau YouTube yang dapat di buat ulang dan dilihat oleh
25
Universitas Esa Unggul
jutaan orang secara gratis. Pembuat iklan tidak harus membayar lebih uang kepada
penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pembuat iklan dapat
membuat konten sendiri yang menarik dan dapat dilihat banyak orang (Zarrella,
2010 : 2).
2.3.3.2 Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari
media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini. Berikut beberapa
karakteristik yang terdapat pada media sosial. (Arum, 2017:216)
1. Partisipasi.
Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau
berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media
dan audience.
2. Keterbukaan.
Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga
partisipasi melalui sarana-sarana voting, berbagai, dan juga komentar.
Terkadang batasan untuk mengakses dan juga memanfaatkan isi pesan
(perlindungan password terhadap isi cenderung dianggap aneh).
3. Perbincangan.
Selain itu, kemungkinkan dengan terjadinya perbincangan ataupun
pengguna secara dua arah.
4. Keterhubungan.
Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan subur lantaran terjadi suatu
kemampuan yang dapat melayani keterhubungan antar pengguna, melalui
suatu fasilitas tautan (links) ke website, sumber informasi dan bagi
pengguna-pengguna lainnya.
1. Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan informasi karena konten media sosial
26
Universitas Esa Unggul
27
Universitas Esa Unggul
28
Universitas Esa Unggul
29
Universitas Esa Unggul
30
Universitas Esa Unggul
Citra negatif yang dibentuk untuk membentuk reputasi yang buruk terhadap
seseorang dapat kita lihat contohnya pada kasus yang menimpa salah satu
kandidat dalam proses pemilu. Demikian pula reputasi positif yang
dibangun oleh berbagai pihak dapat memberikan citra positif di mata
khalayak luas.
14. Membangun jejaring sosial
Kehadiran media sosial termasuk situs jejaring sosial memudahkan bagi
penggunanya untuk menyebarluaskan berita, informasi, dan lain sebagainya
kepada pengguna lainnya. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk
membangun dan mengembangkan jejaring sosial tidak hanya di dunia maya
melainkan juga di dunia nyata. Jejaring sosial yang telah dibentuk umumnya
akan melakukan berbagai kegiatan atau gerakan sosial yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat.
15. Agen perubahan
Media sosial juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam proses
pembangunan. Jika pada abad komunikasi massa yang menjadi agen
perubahan adalah berbagai media massa seperti radio dan televisi, di abad
digital seperti sekarang yang menjadi agen perubahan selanjutnya adalah
media sosial.
16. Membantu fungsi demokrasi
Peranan media sosial dalam masyarakat yang terakhir adalah membantu
fungsi demokrasi secara efektif. Media sosial kini digunakan oleh
pemerintah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang
berbagai macam kebijakan dan program pemerintah serta manfaatnya bagi
masyarakat.
Media sosial juga membantu masyarakat untuk menyuarakan apa yang
dirasakan kepada pemerintah dan membantu pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan penting terkait dengan kebijakan dan program
pemerintah yang dilakukan.
Itulah beberapa peranan media sosial dalam masyarakat yang juga tidak
dapat dilepaskan dari peranan media sosial bagi individu, bisnis, dan lain-lain.
31
Universitas Esa Unggul
1. Mencari berita,
informasi dan pengetahuan Media sosial berisi jutaan berita, informasi dan
juga pengetahuan hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal- hal
tersebut lebih cepat sampai kepada khalayak melalui media sosial dari pada
media lainnya seperti televisi.
2. Mendapatkan hiburan
Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam
keadaan yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap orang
tentu merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu hal. Salah
satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala perasaan yang
bersifat negative tersebut adalah dengan mecari hiburan dengan bermain
media sosial.
3. Komunikasi online
Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya
untuk bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chating,
membagikan status, memberitahukan kabar hingga menyebarkan undangan.
Bahkan bagi pengguna yang sudah terbiasa, komunikasi secara online
dinilai lebih efektif dan efisien.
4. Menggerakan masyarakat
Adanya permasalah-permasalah kompleks seperti dalam hal politik,
pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu
32
Universitas Esa Unggul
33
Universitas Esa Unggul
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau
foto yang menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan
membagikannya keberbagai layanan media sosial, termasuk milik instagram
sendiri. Betari (2014) menyebutkan bahwa Instagram memiliki sejumlah
34
Universitas Esa Unggul
1. Followers (Pengikut)
Sistem sosial yang ada di Instagram adalah dengan mengikuti akun lainnya
dan memiliki pengikut di akun pribadi. Dengan demikian, barulah terjadi
aktivitas berupa menyukai atau mengomentari foto yang telah diunggah.
2) Upload Photo (Unggah Foto)
Kegunaan utama dari Instagram adalah untuk mengunggah foto dan berbagi
foto kepada pengguna – pengguna lainnya. Foto dapat diunggah melalui
album foto atau diambil menggunakan kamera secara langsung.
3) Filter (Efek)
Foto yang telah diambil atau dipilih dapat disunting terlebih dahulu
menggunakan berbagai pilihan filter dan pengaturan yang disediakan
Instagram sebelum diunggah.
4) Caption (Status)
35
Universitas Esa Unggul
36
Universitas Esa Unggul
positif dalam pembelian jangka panjang”. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
kesetiaan terhahadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan
keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan
sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan loyalitas konsumen
adalah sikap konsumen terhadap merek suatu produk atau jasa yang tercermin
dalam pembelian ulang yang konsisten. Loyalitas konsumen ini tidak terbentuk
dalam waktu yang singkat terkait dengan aspek kognitif, afektif dan konatif
berdasarkan pengalaman dari pembelian konsisten sepanjang waktu kemudian
merekomendasikannya pada orang lain untuk membeli produk.
2.3.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan
Swastha dan Handoko (dalam Joko Riyadi 2004: 83) menyebutkan lima
faktor utama yang mempengaruhi loyalitas konsumen, sebagai berikut :
1. Kualitas Produk
Kualitas produk yang baik secara langsung akan mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen, dan bila hal tersebut berlangsung secara terus-
menerus akan mengakibatkan konsumen yang selalu setia membeli atau
menggunakan produk tersebut dan disebut loyalitas konsumen.
2. Kualitas Pelayanan
Selain kualitas produk ada hal lain yang mempengaruhi loyalitas konsumen
yaitu kualitas pelayanan.
3. Emosional
Emosional di sini lebih diartikan sebagai keyakinan penjual itu sendiri agar
lebih maju dalam usahanya. Keyakinan tersebut nantinya akan
mendatangkan ide-ide yang dapat meningkatkan usahanya.
4. Harga
Sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus dengan harga yang
lebih murah atau bersaing. Jadi harga di sini lebih diartikan sebagai
akibat,atau dengan kata lain harga yang tinggi adalah akibat dari kualitas
produk tersebut yang bagus, atau harga yang tinggi sebagi akibat dari
kualitas pelayanan yang bagus.
37
Universitas Esa Unggul
5. Biaya
Orang berpikir bahwa perusahaan yang berani mengeluarkan biaya yang
banyak dalam sebuah promosi atau produksi pasti produk yang akan
dihasilkan akan bagus dan berkualitas, sehingga konsumen lebih loyal
terhadap produk tersebut.
2.3.4.3 Karakteristik Loyalitas Pelanggan
38
Universitas Esa Unggul
Pelanggan yang loyal merupakan aset bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat
berdasarkan karateristik yang dimilikinya. Oleh karena itu, loyalitas konsumen
merupakan suatu yang bisa diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan dimasa
yang akan datang bagi suatu perusahaan.
39
Universitas Esa Unggul
pelayanan juga dianggap sebagai kunci keberhasilan bagi perusahaan agar bisa
memenangkan persaingan dengan pesaing..
Kualitas pelayanan yaitu beberapa aktifitas yang terjadi antara konsumen
dengan karyawan yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
diartikan untuk memecahkan permasalahan pelanggan, serta untuk memenuhi
keinginan pelangga sebagai hasil dari kinerja pelayanan yang tepat dengan
harapan pelanggan.
Instagram @Pstore_Jakarta
Promosi
Loyalitas Pelanggan
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
40
Universitas Esa Unggul
xli