Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Welding Procedure Specification (WPS)


Dalam penyusunan tugas akhir ini diperlukan Welding Procedure
Specification (WPS), sebagai acuan dan prosedur dalam pelaksanaannya.
Menurut Achmadi (2016) WPS adalah sebuah dokumen yang berisikan tentang
variabel parameter pengelasan, yang dibuat dengan bertujuan untuk digunakan
sebagai acuan welder atau oprator las untuk melakukan pekerjaan pengelasan,
sehingga dapat diharapkan hasil pengelasan dapat memenuhi criteria penerimaan
dari standart, dalam hal ini yaitu standard AWS D 3.6.
4.1.1 Desain joint dan Identifikasi material
Material yang akan digunakan adalah material jenis ASTM A-36 dengan
ketebalan 5 mm. Ukuran material dengan panjang 400 mm dan lebar 200 mm
yang ditunjukan pada gambar 4.1, Sebagai standart minimal persyaratan
spesiment pengelasan untuk dijadikan spesiment uji. [CITATION Ame15 \l
1033 ]. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan butt joint dimana
dalam proses pembangunan dan reparasi kapal jenis sambungan ini yang sering
digunakan.
1.5 mm – 3 mm

5 mm

200 mm

Gambar 4. 1 Desain joint


4.1.2 Penentuan consumeble
Penentuan consumeble bertujuan untuk menentukan kebutuhan bahan atau
material yang diperlukan saat proses pengelasan. Adapun jenis consumebel yang
sesuai dengan material ini adalah E 6013 dan E7016 Sesuai dengan standart pada
AWS.D1.1.2015. Peneliti memeilih menggunakan E7016 yang digunakan
pengelasan underwater, dikarenakan memiliki kekutan yang lebih baik dan ukuran
diameter yang sesuai dengan ketebalan pada specimen dengan menggunakan
polaritas DCEN.

4.1.3 Preliminary Welding Procedure Specification


PWPS Sebuah dokumen berisi variabel yang gunakan untuk prosedur
pengelasan yang harus memenuhi standart atau code. PWPS yang digunakan
harus memenuhi syarat sebelum produksi pengelasan sesuai dengan
persyaratan. Hal ini adalah bukti yang memuaskan bahwa prosedur tersebut
telah memenuhi syarat disampaikan kepada Pelanggan dalam bentuk catatan
kualifikasi prosedur (PQR) yang mendukung WPS dan disetujui oleh client
sebelum pengelasan dilakukan.[CITATION 20117 \l 1033 ].

Tabel 4. 1 Preliminary Welding Procedure Specification—Wet Welding and


Dry Hyperbaric Welding [CITATION 20117 \l 1033 ]

GENERAL DATA NVIRONMENTAL DATA


Client Water Depth -
Location Poltera D.W.C. Gas -
Certifying Authority D.W.C. Pressure -
Welding Code AWS D 3.6 D.W.C. Temp. (est) -
Weld Class AWS D 3.6 D.W.C. Humidity -
JOINT DETAILS JOINT DESIGN SKETCH
Design _

Backing _

Position 1G
Alignment Clamp

JOINT DETAILS WELDING


CONSUMABLES
Material Spec. ASTM A-36 Proces Type Size
Wall Thickness 5 mm s
Carbon Equiv. 0,17 % C Low FCAW - -
GTA - -
W
SMA 1G 40 x 20
W

DOUBLER PLATE MATERIAL PRE-HEAT


Material Spec. ASTM A-36 Temp. Interpass Heater
Wall Thickness 5 mm °C (Min) Temp. Type
(Max)
Carbon Equiv. 0,17 % C Low - - -

TECHNIQUE

4.2 Proses pengelasan


Setelah penyusunan PWPS maka dilakukan proses pengelasan. Berikut
proses pengelasannya:

Gambar 4. 2 Proses underwater wet welding


4.2.1 Hasil pengelasan dan pengujian Visual
Setelah proses pengelasa maka akan memperoleh hasil pengelasan. Dan
berikut hasil dari proses pengelasannya:
1. Pengelasan dengan Ampere 120 A
I X V X 60
HI =
1000 X Speed

120 X 23 X 60
HI =
1000 X 2,9

= 57,1 J/mm

Gambar 4. 3 Hasil pengelasan heat input 57,1 J/mm


2. Pengelasan dengan Ampere 150 A
I X V X 60
HI =

1000 X Speed

150 X 23 X 60
HI =
1000 X 2,4

= 86,25 J/mm

Gambar 4. 4 hasil pengelasan heat input 82,25 J/mm


3. Pengelasan dengan Ampere 180 A
I X V X 60
HI =

1000 X Speed

180 X 23 X 60
HI =
1000 X 3

= 82,8 J/mm

Gambar 4. 5 hasil pengelasan heat input 82,8 J/mm

Setelah diperoleh hasil pengelasan, Maka dilakukan pengujian visual


Dimana accept criterianya adalah cacat pengelasan tidak boleh melebihi 5 mm
berdasarkan AWS D 1.1. Pada gambar 4.3, 4.4, dan 4.5 dalam pemeriksaan
secara visual tidak terdapat indikasi. Maka hasil analisa dikatakan “acc”
menurut standard AWS D 1.1 2015 [ CITATION Ame15 \l 1033 ]

4.3 Pembuatan spesimen Tensile dan Bending Test


Pembuatan spesimen untuk pengujian sesuai dengan standard AWS D
3.6 yaitu:
1. Spesimen tensile test
Ukuran spesimen tensile test adalah:
Dimana:
L₀ = Panjang spesimen uji = 400 mm
W₀ = Lebar awal = 30 mm
A = Lebar reduction area = 10 mm
R = Radius = 12 mm
C = Lebar grip section = 32 mm
t = Tebal pelat = 5 mm

Maka didapatkan bentuk spesimen sebagai berikut:

Gambar 4. 6 Speciment Tensile


2. Spesimen uji bending
Sesuai dengan standard AWS D 1.1 maka didapatkan dimensi dari
spesimen bending adalah:

Dimana : T = Tebal spesimen uji = 5 mm

W = Lebar awal = 20 mm
Gambar 4. 7 Speciment banding

4.4 Proses pengujian dan hasil pengujian


Proses pengujian dilakukan di laboratorium uji bahan Politeknik Negeri
Madura. Hasil pengujian berupa data dan grafik. Berikut proses pengujian bending
dan tarik.

Gambar 4. 8 pengujian banding


Gambar 4. 9 pengujian tensile
Setelah dilakukan proses pengujian maka didapatkan hasil record dari
mesin tarik dan bending. Berikut hasil dari pengujian tarik dan bending:

1. Pengujian bending
Dari proses pengujian bending dilakukan pemeriksaan secara visual
pada hasil pengujian bending. Jika ada diskontinuitas maka dilakukan
intrepretasi sesuai dengan accept criteria pengujian bending pada standart
AWS D 3.6. Berikut hasil dari pemeriksaan visual hasil pengujian bending
Tabel 4. 2 hasil banding

No
Specimen Amper Accept Reject Keterangan hasil pengujian
t
Tidak ditemukan cacat pada suatu
1 120 YA  -
material
Terdapat identifikasi cacat 2 mm
namun masih ulus penerimaan pada
2 120 YA  -
standart AWS D1.

Tidak ditemukan cacat pada suatu


3 120 YA - 
material
No
Specimen Amper Accept Reject Keterangan hasil pengujian
t
1 150 YA  - Tidak ditemukan cacat pada suatu
material
Tidak ditemukan cacat pada suatu
2 150 YA  -
material
Tidak ditemukan cacat pada suatu
3 150 YA  -
material
No
Specimen Amper Accept Reject Keterangan hasil pengujian
t
Tidak ditemukan cacat pada suatu
1 180 YA - 
material
Terdapat identifikasi cacat las
berupa crack dibagian samping
sepanjang 3 mm dan masih lulus
2 180 YA  - penerimaan pada standart AWS D
1.1

Terdapat identifikasi cacat berupa


crack sepanjang 3 mm dan masih
masuk penerimaan pada AWS D
3 180 YA  -
1.1

Material cacat

Gambar 4. 10 Hasil material pengujian Banding Gambar 4. 11 Material yang teridentsifikasi


dengan amper 120 cacat pada proses gambar 4.10
Gambar 4. 12 Hasil material bending dengan amper 150
Material cacat

Gambar 4. 13 Hasil material pengujian Banding Gambar 4. 14 maerial yang teridentifikasi


Dengan amper 180 cacat pada proses bending yang
ditunjukan pada gambar 4.13

Pada proses pengujian bending, pemeriksaan secara visual tidak


ditemukan diskontinuitas. Maka berdasarkan standard AWS D 1.1 dikatakan
“acc”. Setelah dilakukan proses pemeriksaan secara visual dan telah dinyatakan
acc, makan selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap kekuatan material.
Berikut rekapitulasi kekuatan dari hasil pengujian bending
Tabel 4. 3 Rekapitulasi hasil pengujian bending dengan amper 120 A

Besaran Satuan Kode spesimen


1 2 3
Beban maksimum (P) N 5229 6096 6446
Tegangan maksimum KN/mm 0,069 0,065 0,686
²
Tabel 4. 4 Rekapitulasi hasil pengujian bending dengan amper 150 A

Besaran Satuan Kode spesimen


2 2 3
Beban maksimum (P) N 5215 5229 5386
Tegangan maksimum KN/mm 0,059 1,535 0,110
²
Tabel 4. 5 Rekapitulasi hasil pengujian bending dengan amper 180 A

Besaran Satuan Kode spesimen


1 2 3
Beban maksimum (P) N 3394 4844 5015
Tegangan maksimum KN/mm 0,069 0,618 1,289
²

Beban Maksimum (N )
7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

120 A 150 A 180 A

Gambar 4. 15 Grafik hasil pengujian bending


Sesuai dengan grafik hasil pengujian bending yang ditunjukan pada gambar
4.15 bawasanya material yang paling bagus adalah material yang dihasil oleh
proses pengelasan dengan menggunakan variasi 120 A, dikarenakan hasil
pembebana maksimum yang paling tinnggi dari beberapa variasi lainya.
2. Pengujian tarik
Setelah proses pengujian tarik dilakukan, maka dilakukan proses
pemeriksaan kekuatan hasil dari pengujian tarik. Dan dilakukan proses
interpretasi terhadap hasil pengujian sesuai dengan criteria pengujian taik pada
standart AWS D 3.6. Berikut bentuk spesimen setelah dilakukan pengujian
tarik:

Gambar 4. 16 Hasil pengujian tensile


Tabel 4. 6 Accepth criteria tensile test [ CITATION 20117 \l 1033 ]

Tabel 4. 7 Rekapitulasi kekuatan material dengan arus 120 A

Besaran Satuan Kode spesimen


1 3 2
Panjang Awal (L) mm 400 400 400
Lebar awal (w) mm 20 20 20
Tebal (t) mm 5 5 5
Pertambahan panjang (∆L) mm 410 412 420
Beban maksimum (P) N 49.397 50.752 53.287
Lebar setelah di uji mm 15,4 18,8 17
Tegangan maksimum KN/mm 0,10479 0,00449 0,01724
²
UTS (Kuat tarik) Mpa 422,43 435,27 463,36
Young modulus (€) 26189,91 26743,25 42117,57
Tabel 4. 8 Rekapitulasi kekuatan material dengan arus 150 A

Besaran Satuan Kode spesimen


1 2 3
Panjang Awal (L) mm 400 400 400
Lebar awal (w) mm 23 20 20
Tebal (t) mm 5 5 5
Pertambahan panjang (∆L) mm 405 415 413
Beban maksimum (P) N 48.113 49.839 48.326
Lebar setelah di uji mm 21,8 15,1 19,4
Tegangan maksimum KN/mm 0,20283 0,03759 0,16954
²
UTS (Kuat tarik) Mpa 407,73 431,50 460,25
Young modulus (€) 29005,61 26441,41 32406,12

Tabel 4. 9 Rekapitulasi kekuatan material dengan arus 180 A

Besaran Satuan Kode spesimen


1 2 3
Panjang Awal (L) mm 400 400 400
Lebar awal (w) mm 23 20 20
Tebal (t) mm 5 5 5
Pertambahan panjang (∆L) mm 420 418 422
Beban maksimum (P) N 48.113 47.298 51.645
Lebar setelah di uji mm 15,15 14,5 15,8
Tegangan maksimum KN/mm 0,05880 0,023848 0,02240
²
UTS (Kuat tarik) Mpa 459,39 446,20 478,19
Young modulus (€) 29046,74 28630,98 30121,60

Berdasarkan rekapitulasi table diatas maka pengujian tarik pada test coupon
dinyatakan “acc” karena sudah memenuhi dengan accept criteria pengujian Tarik
yaitu karena nilai ultimate tensile strengthnya telah memenuhi dari 350 Mpa.
Tensile Streght ( MPa )
12

10

0
0 2 4 6 8 10 12

120 A 150 A 180 A

Gambar 4. 17 Grafik hasil pengujian tensile


Sesuai dengan grafik hasil pengujian tensile yang ditunjukan pada gambar
4.17 bawasanya material yang paling bagus adalah material yang dihasil oleh
proses pengelasan dengan menggunakan variasi 180 A, dikarenakan hasil
pembebana maksimum yang paling tinnggi dari beberapa variasi lainya.

Anda mungkin juga menyukai