Anda di halaman 1dari 5

KRITISI JURNAL METODE PICO

PENGOBATAN TRADISIONAL (JAMU) DALAM PERAWATAN


KESEHATAN IBU NIFAS DAN MENYUSUI DI KABUPATEN TEGAL

BAB I
ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
Pengobatan Tradisional (Jamu) Dalam Perawatan Kesehatan Ibu Nifas Dan Menyusui Di
Kabupaten Tegal

B. Peneliti
Ratih Sakti Prastiwi

C. Ringkasan Jurnal
Masa nifas merupakan masa pemulihan organ reproduksi wanita yang mana
sangat rentan terjadi gangguan pada organ reproduksinya. Masyarakat Jawa meyakini
dengan mengkonsumsi jamu selama masa nifas, mampu menjaga dan meningkatkan
kesehatan ibu nifas, tidak hanya itu, jamu juga membantu produksi ASI selama ibu
menyusui. Masyarakat banyak yang memilih jamu dengan alasan lebih mudah didapat
dan ekonomis serta lebih manjur dibandingkan dengan obat modern. Penelitian ini
dilaksanakan untuk melihat perilaku ibu dalam mengkonsumsi jamu serta melihat efek
jamu pada tubuh ibu nifas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
dengan jumlah informan utama sebanyak 4 informan. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam serta observasi selama informan menjalani masa nifas. Keabsahan
data kemudian divalidasi dengan cara triangulasi sumber kepada 4 informan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan mengkonsumsi jamu.
Adapun jamu yang dikonsumsi bervariasi, ada yang dikonsumsi dalam bentuk pil
ada pula jamu olahan. Jamu yang dikonsumsi merupakan jamu untuk menjaga daya tahan
tubuh, meningkatkan produksi ASI serta menjaga badan agar tetap ramping. Terdapat
satu informan yang ditemukan memiliki tekanan darah selama mengkonsumsi jamu.
Tekanan darah informan naik dapat dikarenakan adanya ketegangan social antara ibu dan
keluarga yang menyebabkan ketegangan pada titik syaraf tertentu sehingga aliran darah
tidak lancar. Berdasakan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan jamu memiliki
komposisi yang membantu proses pemulihan ibu nifas dan peningkatan produksi ASI.

D. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu nifas
dalam mengkonsumsi jamu, serta melihat efek jamu terhadap kesehatan ibu selama masa
nifas.

E. Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan
1. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi.
2. Mahasiswa diambil sebagai informan triangulasi karena pada saat pengumpulan data
berlangsung mahasiswa tersebut melakukan pendampingan secara komprehensif
kepada informan sejak kehamilan hingga masa nifas berakhir, sehingga mahasiswa
tahu kegiatan dan perilaku ibu selama masa nifas berlangsung.
Kekurangan
1. Adapun jumlah informan utama diambil menggunakan teknik sampling snowballing
dan didapatkan jumlah informan utama sebanyak 4 informan. Jumlah sampel terlalu
sedikit
BAB II
PEMBAHASAN

A. Problem
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi.
Peneliti berupaya menggali pengalaman dan opini informan mengenai fenomena
konsumsi jamu pada ibu nifas yang tinggal di wilayah Kabupaten Tegal.

B. Intervention
Informan penelitian diambil menggunakan teknik sampling purposive sampling.
Peneliti menetapkan kriteria informan seperti ibu yang masih dalam masa nifas,
mengkonsumsi jamu selama masa nifas, tinggal di lokasi enelitian selama penelitian
berlangsung. Untuk mendapatkan informan yang sesuai dengan criteria tersebut, peneliti
dibantu oleh informan kunci yang merupakan Bidan Puskesmas Kaladawa dan menjabat
sebagai Koordinator bidan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada tiap-tiap
informan. Peneliti menggunakan instrument panduan wawancara dan catatan lapangan
hasil observasi di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis melalui
tahapan reduksi data – penyajian data penarikan kesimpulan. Data yang didapat juga
dilakukan pengecekan kebenaran data dengan melakukan triangulasi sumber, yaitu
dengan melakukan cross check jawaban informan utama dengan informan triangulasi.

C. Comparation
1. Jurnal Pengobatan Tradisional Gayo Untuk Ibu Nifas (Gayo’s Traditional
Medication For Puerperal Mother)
Hasil :
Pengobatan tradisional untuk ibu nifas di Gayo dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu pengobatan tradisional luar dan pengobatan tradisional dalam. Menurut
perspektif masyarakat Gayo di Desa Tetingi, pengobatan tradisional ibu nifas
mempunyai tujuan untuk menyembuhkan luka pasca-melahirkan, mencegah penyakit
yang dapat menyerang ibu nifas, menyehatkan, dan agar kuat bekerja di sawah dan di
ladang. Pengobatan tradisional tetap bertahan digunakan karena dirasakan
manfaatnya dan sesuai dengan harapan masyarakat Gayo. 
2. Jurnal Perilaku Penggunaan Obat Tradisional Pada Ibu Pasca Melahirkan Di Desa
Kailolo Kabupaten Maluku Tengah
Hasil :
Sejumlah ibu yang pernah mengalami masa nifas dan ibu yang sedang dalam masa
nifas ada yang mengerti tentang khasiat dari obat yang diminum, ada yang tidak
mengerti dari khasiat obat yang diminum. Semua informan menganggap pengobatan
tradisional yang telah digunakan secara turun temurun terbukti memberikan hasil
yang efektif, sehingga sampai saat ini mereka masih mempertahankan budaya
tersebut. Peracikan secara tradisional yang dilakukan oleh ibu nifas menggunakan
takaran segenggam, serimpang, selembar yang sulit ditentukan ketepatannya sehingga
akan sulit untuk menentukan takaran yang jelas. Masyarakat Desa Kailolo
menggunakan obat tradisional untuk pengobatan nifas didasarkan oleh pengalaman
yang diberikan dari orang tua terdahulu melalui praktek langsung dan diturunkan
kepada generasi berikutnya dan sampai saat ini masih dilestarikan.
3. Komparasi pada jurnal ini
Metode yang dilakukan dalam setiap penelitian berbeda-beda. Metode
Penelitian Gayo menggunakan metode penelitian etnografi. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem pengobatan tradisional Gayo untuk nifas terdiri dari
pengobatan luar dan pengobatan dalam. Pengobatan luar mereka melakukan
pengasapan belakang punggung dan rempah-rempah dengan cara dioles ke tubuh,
sedangkan pengobatan dalam menggunakan rempah dengan cara diminum dan
dimasukkan ke dalam tubuh yang berongga seperti organ reproduksi wanita.
Sedangkan penelitian di Desa Kailolo Maluku Tengah menggunakan Jenis
penelitian kualitatif dengan metode in-depth interview. Informan dalam penelitian ini
adalah ibu yang sedang dalam masa nifas dan ibu yang pernah nifas dan berdomisili
di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah. Melalui teknik purposive sampling
dengan jumlah informan tujuh orang, lima orang informan biasa dan dua orang
informan kunci. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tehnik content
analysis (analisis isi) yang disajikan dalam bentuk narasi.Hasil penelitian,
menunjukkan bahwa dari beberapa ibu ada yang mengerti tentang khasiat dari obat
yang diminum, ada yang tidak mengerti dari khasiat obat yang diminum. Peracikan
secara tradisional yang dilakukan oleh ibu nifas menggunakan takaran segenggam,
serimpang, dan selembar yang sulit ditentukan ketepatannya, sehingga akan sulit
untuk menentukan takarannya yang jelas.
Pada Penelitian di Kabupaten Tegal, menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi fenomenologi. Peneliti berupaya menggali pengalaman dan opini
informan mengenai fenomena konsumsi jamu pada ibu nifas yang tinggal di wilayah
Kabupaten Tegal.
Jumlah sampel setiap penelitian juga berbeda, bahkan ada peneliti yang tidak
menyebutkan jumlah sampelnya dalam jurnal.

D. Outcome
Perilaku konsumsi jamu ibu nifas dipandang dari segi medis tidak membahayakan bagi
kesehatan tubuh ibu nifas. Komposisi pada jamu jyang dikonsumsi mengandung
beberapa senyawa yang mampu mendukung pemulihan kesehatan ibu seperti dari kencur
dan temu giring. Komposisi lain membangun dan merangsang hormon prolaktin dalam
peningkatan produksi ASI sehingga dapat menurunkan kecemasan ibu akan kurangnya
produksi ASI. Konsumsi jamu tidak semua individu memiliki reaksi yang sama.
Adakalanya dampak negatif akan muncul apabila kondisi fisik ibu sedang menurun
maupun terdapat kondisi psikologis ibu.
E. Time
Dalam jurnal ini tidak ditunjukkan kapan penelitian dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai