Anda di halaman 1dari 6

PENERIMAAN IBU NIFAS TERHADAP THERAPI AKUPRESUR UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DITINJAU DARI SUDUT PENERIMA


DAN PEMBERI LAYANAN DI PUSKESMAS TABANAN III
NLP Dina Susanti, N.Nuartini, N. Miyuliati
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Jalan Tukad Balian No. 180 Renon Denpasar, Telp. (0361) 8956208
Email: nuartinin@yahoo.com,nlpdina@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Pasal 48 undang-undang kesehatan no 36 tahun
2009 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu jenis
penyelenggaraan upaya kesehatan. Puskesmas Tabanan III merupakan salah satu pusk-
esmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional. Pelayanan kesehatan tradision-
al ini berupa asuhan mandiri ramuan dan akupresure. Khusus untuk pelayanan kesehatan
maternitas dilakukan di poli kebidanan, ruang perawatan maternitas dan ruangan khusus
untuk terapi akupresur terutama untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu-ibu nifas. Na-
mun fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa pelayanan ini belum banyak
dimanfaatkan oleh pasien di ruang maternitas. Belum diketahui dengan pasti apakah terapi
akupresure ini diterima oleh pasien atau tidak.
Metode :Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan
melalui teknik in-depth interview terhadap 12 orang informan terdiri dari 6 orang in-
forman utama, 6 orang informan pendukung yang terdiri dari 2 orang keluarga informan
utama, 2 orang petugas pelaksana dan 1 orang penanggung jawab program dan 1 orang
kepala Puskesmas.
Hasil: Hasil penelitian ini menemukan sebagian besar infor man memiliki pengala-
man memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional seperti pijat namun belum mengetahui
dengan pasti pelayanan akupresur di Puskesmas Tabanan III. Setelah mendapatkan terapi
akupresur untuk meningkatkan produksi ASI secara umum para informan ini memiliki
persepsi yang baik dan menerima terapi ini dengan senang hati. Informan ini berharap ter-
api ini dikembangkan dan diberikan kepada semua pasien. Namun pelayanan akupresur di
Puskesmas Tabanan III belum optimal disebabkan masih kurangnya anggaran, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana. Para informan berharap terapi ini dikembangkan
dengan membuat strategi maupun manajemen pelayanan kesehatan tradsional yang baik
dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.
Simpulan: Simpulan penelitian ini per sepsi infor man tentang ter api akupr esur baik
dan menerima terapi ini dengan senang hati. Terapi ini masih perlu ditingkatkan baik
dengan cara membuat strategi dan manajemen pealayanan yang baik.

Kata kunci: Akupr esur , Pr oduksi ASI, Pener imaan

ABSTRACT
Background and objectives: Chapter 48 of the health law No. 36 of 2009 states that tra-
ditional health services are one type of implementation health efforts. Tabanan III Health
Center is one of the health centers that carry out traditional health services. This tradi-
tional health service is in the form of independent herb and acupressure care. Especially
for maternity health services carried out in midwifery departement, maternity care rooms
and special rooms for acupressure therapy, especially to increase breastmilk production
in postpartum mothers. But the facts found in the field indicate that this service has not
been used by many patients in the maternity room optimally. It is not known with certainty
whether or not acupressure therapy is received by the patient.
Method: The design of this study is qualitative. Qualitative data was collected through
in-depth interview techniques for 12 informants consisting of 6 main informants,

98
6 supporting informants consisting of 2 informant family members, 2 implementing officers
and 1 person in charge of the programe and 1 head of the Public Health Center.
Results: The results of this study found that most of the informants had experience use tra-
ditional health services such as massage but did not yet know for certain the services of acu-
pressure in Tabanan III Health Center. After getting acupressure therapy to increase breast-
milk production, these informants have good perceptions and receive this therapy with pleas-
ure. Informants hope that this therapy will be developed and given to all patients. However,
the service of acupressure in Tabanan III Health Center is not optimal due to the lack of budg-
et, human resources, facilities and infrastructure. The informants hoped that this therapy
would be developed by making a good strategy and management of traditional health services
from the central to the regional level.
Conclusion: The conclusions of this study are the perceptions of informants about acupres-
sure therapy are good and receiving this therapy happily. This therapy still needs to be im-
proved both by making strategies and good service management.

Keywords: Acupressure, ASI Production, Acceptance

PENDAHULUAN pada ibu-ibu nifas. Namun fakta yang


Kesehatan perlu diusahakan dengan ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa
berbagai cara baik secara konvensional mau- pelayanan ini belum banyak dimanfaatkan
pun terapi alternative atau komplementer. oleh pasien-pasien yang melakukan perawa-
Pasal 48 undang-undang kesehatan no 36 ta- tan di pelayanan kesehatan maternitas. Belum
hun 2009 menyatakan bahwa pelayanan diketahui alasan pasti apakah terapi akupre-
kesehatan tradisional merupakan salah satu sure ini diterima oleh pasien atau tidak. Oleh
jenis penyelenggaraan upaya kesehatan dalam sebab itu pada penelitian ini akan digali lebih
bentuk kegiatan dengan pendekatan yang ber- dalam penerimaan ibu nifas terhadap terapi
sifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabili- akupresure untuk meningkatkan produksi ASI
tatif yang dilaksanakan secara terpadu, me- ditinjau dari sudut penerima dan pemberi
nyeluruh, dan berkesinambungan layanan.
Rencana Strategis (Renstra) Kemen-
terian Kesehatan Republik Indonesia tahun RUMUSAN MASALAH
2015-2019 program pembinaan pelayanan Berdasarkan latar belakang tersebut
kesehatan tradisional memiliki sasaran strate- maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
gis untuk meningkatkan penyelenggaraan berikut.
pembinaan pelayanan kesehatan tradisional di 1. Bagaimana pengalaman dan persepsi ibu
puskesmas. Analisa SWOT yang dilakukan nifas terhadap terapi akupresure untuk
oleh Siswanto pada tahun 2017 menunjukkan melancarkan ASI?
bahwa pelayanan kesehatan tradsional 2. Bagaimana penerimaan dan harapan ibu
mempunyai harapan dan peluang yang sangat nifas terhadap terapi akupresur untuk
baik dikembangkan di Indonesia mengingat melancarkan ASI?
pengobatan tradisional merupakan salah satu 3. Bagaimana tanggapan pemberi layanan
warisan budaya para leluhur kita yang sudah terapi akupresur untuk melancarkan ASI?
diwariskan secara turun temurun. Hal ini juga
dapat kita terapkan dalam upaya meningkat- TUJUAN PENELITIAN
kan asuhan keperawatan pada maternitas baik Untuk memahami secara mendalam
pada saat kehamilan maupun perawatan ibu tentang penerimaan ibu nifas terhadap terapi
nifas. akupresur untuk meningkatkan produksi ASI
Puskesmas Tabanan III merupakan dilihat dari sudut pandang pasien dan pem-
salah satu puskesmas yang melaksanakan beri layanan di Puskesmas Tabanan III.
pelayanan kesehatan tradisional. Pelayanan
kesehatan tradisional ini berupa asuhan man- METODE PENELITIAN
diri ramuan dan akupresure. Khusus untuk Penelitian ini menggunakan studi
pelayanan kesehatan maternitas dilakukan di kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
poli kebidanan, ruang perawatan maternitas Peneliti berusaha mengetahui lebih dalam
dan ruangan khusus untuk terapi akupresur fenomena yang terjadi dengan mendengarkan
terutama untuk meningkatkan produksi ASI dan membuat tema dari data yang didapat

99
terhadap orang-orang yang terlibat dalam tema-tema tersebut akan dibahas seperti di
situasi tertentu (Creswell, 2003). Penelitian bawah ini.
ini berusaha memahami secara mendalam
penerimaan ibu nifas terhadap therapy Aku- Pengalaman dan Persepsi Ibu Nifas Ter-
presur untuk meningkatkan produksi ASI. hadap terapi Akupresur Untuk Mebing-
Data dikumpulkan melalui teknik wawancara katkan ASI
mendalam dengan menggunakan pedoman Sebagian besar informan menyatakan
wawancara terbuka pada 12 orang partisipan bahwa mereka memang pernah melakukan
terdiri dari 6 orang ibu nifas, 2 orang keluar- terapi pijat di beberapa tempat pada saat men-
ga informan utama, 2 orang petugas pelaksa- galami kecapaian, badan pegal maupun untuk
na therapi akupresur dan 1 orang penanggung relaksasi. Namun mereka kurang mengetahui
jawab pelayanan kesehatan tradisional di tentang istilah akupresur. Mereka mengetahui
Puskesmas Tabanan III dan 1 orang Kepala lebih dalam saat petugas menjelaskan ke
Puskesmas Tabanan III. Informan dipilih mereka tentang tehnik perawatan payudara
dengan tehnik purposive sampling. dengan penekanan di beberapa titik penting
Analisis data dilakukan dengan mem- untuk melancarkan ASI. Rata-rata para in-
buat kode, kategori dan tema utama yang forman ini mendapatkan terapi akupresur
disajikan pada bagian hasil. Sebelum dil- selama dirawat di ruang nifas sebanyak 2x.
akukan wawancara partisipan penelitian Hal ini seperti yang disampaikan oleh in-
diberikan informasi dan diminta persetujuan forman di bawah ini:
untuk berpartisipasi dalam penelitian. “Saya pernah dengar tentang aku-
Partisipan tidak diberikan upah sebagai imba- presur tapi terus terang saya tidak tahu itu
lan. Wawancara dilakukan di ruang nifas apa, kalau dipijat sih…saya pernah tapi ka-
Puskesmas Tabanan III. lau dipijat dan ditekan di tempat-tempat ter-
tentu saya kurang ingat.” (R004)
HASIL DAN PEMBAHASAN “Saya sering melakukan massage
Hasil penelitian ini menemukan seba- kalau saya lagi capek, tapi kalau massage di
gian besar informan belum mengetahui dan payudara baru di sini diajarkan, katanya itu
memahami secara jelas tentang akupresur. akupresur, dilakukan pakai tangan dan
Setelah mendapatkan pelayanan akupresur di ditekan pakai ujung jari di beberapa tempat
Puskesmas Tabanan III sebagian besar in- Bu, rasanya agak sakit tapi setelah itu ASI
forman penelitian ini memiliki persepsi bah- jadi lebih lancar keluarnya Bu.”(R002)
wa terapi akupresur baik untuk mengatasi Pernyataan para informan utama ini
masalah ASI yang kurang lancar. Seluruh juga dibenarkan dan didukung oleh anggota
informan utama pada penelitian ini sangat keluarga dan petugas pelaksana kegiatan di
senang dan menerima dengan baik pada saat Puskesmas. Seperti yang disampaikan berikut
dilakukan terapi akupresur untuk mengatasi ini:
masalah ASI yang tidak lancar yang dialami “Kalau pijat sih….sering Bu, tapi
oleh informan ini, hanya saja para informan kita tidak paham apa itu akupresur. Kalau di
ini berharap tindakan ini lebih diperkenalkan masyarakat kan tahunya dipijat bu, kalau
lagi dan diberikan kepada semua pasien. Hal pijat payudara sih jarang hanya diajarkan di
ini juga didukung oleh para informan pen- sini bu.”(K002)
dukung, namun kurang optimalnya pelayanan “Awalnya banyak pasien yang men-
terapi akupresur di Puskesmas Tabanan III galami keluhan payudara bengkak dan ASI
disebabkan oleh masih kurangnya sumber tidak keluar lalu mereka menanyakan
daya manusia serta masih belum tersedianya bagaimana mengatasinya. Kami rutin ajar-
sarana dan prasarana yang memadai. Hasil kan perawatan payudara tapi sejak dapat
penelitian ini selanjutnya dikelompokkan ke tambahan tentang praktik akupresur. Kami
dalam tiga tema sentral yaitu tema pertama juga tambahkan perawatan payudara ini
tentang pengalaman dan persepsi ibu nifas dengan pijatan di beberapa tempat untuk
terhadap terapi akupresur untuk meningkat- melancarkan ASI. Dan ternyata ini cukup
kan ASI, tema yang kedua adalah penerimaan efektif Bu sehingga banyak pasien meminta
dan harapan ibu nifas terhadap terapi akupre- kepada kami untuk diajarkan cara ini tapi
sur untuk meningkatkan produksi ASI dan karena keterbatasan tenaga tidak semua
tema yang ketiga adalah tanggapan pemberi pasien dapat terapi ini.”(P004)
layanan terhadap terapi akupresur untuk Seluruh informan dalam penelitian
meningkatkan produksi ASI. Secara khusus ini memiliki persepsi bahwa terapi akupresur
100
sangat baik diberikan untuk mengatasi masa- Hal ini dibenarkan oleh keluarga in-
lah kesulitan menyusui terutama produksi forman kalau ASI istrinya agak sulit keluar
ASI yang kurang. Hal ini seperti yang disam- sehingga tidak bisa meneteki dengan lancar.
paikan oleh para informan ini: Keluarga informan sangat setuju dengan tera-
“Menurut saya tindakan ini sangat pi ini karena ini sangat bermanfaat. Seperti
baik dan sangat bermanfaat Bu, terutama yang disampaikan di bawah ini:
untuk melancarkan ASI, ini juga aman kare- “ya Bu, istri saya mengalami payda-
na kalau pakai alat bantu sering lecet ra bengkak dan ASInya tidak lancar, untung
Bu”(R003) ada petugas yang membantu merawat,
“Nggih Bu, tindakan ini baik untuk setelah dirawat 2 kali ASInya cukup bagus
membantu melancarkan ASI, Saya setuju keluarnya. Menurut saya hal ini harus diberi-
dengan tindakan ini karena bisa melancarkan kan kepada semua pasien di sini bu biar
ASI apalagi saya ingin memberi ASI penuh semua bisa kan ini gampang bu.”(K001)
pada bayi saya nanti”(R006) Hal ini sesuai dengan yang disam-
Semua pernyataan informan ini paikan oleh Notoatmojo, 2010 bahwa ter-
sesuai dengan pernyataan Siswanto, 2017 dapat beberapa faktor yang mempengaruhi
yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan penerimaan seseorang terhadap suatu hal sa-
tradisional mempunyai harapan dan peluang lah satunya adalah persepsi manfaat dari tin-
yang sangat baik dikembangkan di Indonesia dakan tesebut. Makin positif persepsi yang
mengingat pengobatan tradisional merupakan dimiliki oleh pasien tentang pengobatan tradi-
salah satu warisan budaya para leluhur kita sional khususnya akupresur, maka makin mu-
yang sudah diwariskan secara turun temurun. dah seorang pasien menerima metode pen-
Sebagian besar masyarakat sebenarnya gobatan tersebut sebagai suatu terapi.
pernah memenfaatkan pengobatan tradisional
seperti pijat, gurah, ramuan dan beberapa Pandangan dan Harapan Pemberi
jenis pengobatan tradisional yang lainnya. Layanan Terapi Akupresur Untuk
Meningkatkan Produksi ASI
Penerimaan dan Harapan Ibu Nifas Ter- Seluruh pemberi layanan pada
hadap Terapi Akupresur Untuk Mening- penelitian ini menyatakan bahwa terapi aku-
katkan Produksi ASI presur ini sangat baik diberikan kepada ibu
Seluruh informan utama pada nifas untuk meningkatkan produksi ASI.
penelitian ini sangat senang saat dilakukan Petugas pemberi layanan telah berusaha se-
terapi akupresur untuk meningkatkan maksimal mungkin menyampaikan informasi
produksi ASI. Alasan mereka melakukan ter- mengenai akupresur kepada pasien yang ber-
api ini secara umum karena mereka mengala- obat ke Puskesmas Tabanan III dan menga-
mi keluhan sulit mengeluarkan ASI dan tasi semua keluhan yang disampaikan oleh
payudara terasa bengkak. Pada awalnya pasien. Masih kurangnya tenaga terlatih dan
mereka menanyakan pada petugas kesehatan sarana prasarana pelayanan kesehatan tradi-
di ruang nifas tentang tindakan yang bisa dil- sional terutama pelayanan akupresur me-
akukan untuk mengatasi keluhan tersebut. nyebabkan tidak optimalnya pelayanan kepa-
Setelah itu beberapa informan mendapat in- da pasien. Para petugas berharap adanya
formasi dan latihan langsung dari petugas. penambahan tenaga kesehatan tradisional dan
Hal ini seperti yang disampaikan oleh in- sarana prasarana pelayanan kesehatan tradi-
forman di bawah ini: sional di Puskesmas Tabanan III. Hal ini sep-
“Susu saya bengkak Bu setelah me- erti yang disampaikan oleh para informan di
lahirkan, saya coba kompres tapi tidak mau bawah ini.
hilang dan air susunya tidak mau keluar ba- “Kami tahu pelayanan akupresur ini
gus, saya tanya sama petugas di sini katanya sangat baik diberikan kepada pasien tidak
ada perawatan payudara untuk melancarkan saja pasien di ruang kebidanan. Petugas ka-
ASI.”(R001) mipun sudah berusaha semaksimal mungkin
“Payudara saya bengkak dan sakit memberi pelayanan kepada semua pasien
Bu, jadi saya takut menyusui untung petugas tapi karena keterbatasan dana, tenaga dan
disini mengajari saya merawat payudara sarana prasarana jadi sampai sekarang pela-
katanya itu ditekan di titik akupresur untuk yanan ini belum begitu optimal”(P001)
melancarkan ASI, saya mau saja karena kan Pertama kali pelayanan ini terbentuk karena
tujuannya untuk meningkatkan produksi ASI ada pelatihan dari Dinas Kesehatan Provinsi
toh….juga tidak sakit bu”(R005) dan setelah pelatihan diharapkan Puskesmas
101
dapat melakukan pelayanan kepada masyara- kualitas pelayanan ini.
kat.”(P003)
“Pelayanan ini sangat baik untuk SARAN DAN UCAPAN TERIMAKASIH
dikembangkan apalagi dengan adanya ke- Saran ditujukan kepada petugas
bijakan pusat dan daerah tentang pelayanan kesehatan Puskesmas dan pemerintah agar
kesehatan tradisional dan rencana kami me- berusaha mengembangkan dan meningkat
mang akan terus berusaha memaksimalkan program ini tidak saja pada kasus kebidanan
pelayanan ini di Puskesmas Tabanan III tapi namun pada semua kasus yang ada di pusk-
begitulah Bu…kita kan harus memikirkan esmas. Para peneliti lainnya diharapkan dapat
ada tidaknya anggaran, SDM, serta sarana melakukan penelitian-penelitian terkait
prasarananya.”(P002) mengingat penelitian ini memiliki keterbata-
Hal ini juga didukung oleh pern- san dengan cara memilih metode yang lain
yataan keluarga informan utama yang menya- dan menambah informan penelitian. Pada
takan harapan mereka tentang pelayanan aku- kesempatan ini peneliti mengucapkan terima-
presur di Puskesmas Tabanan III. kasih kepada semua pihak yang sudah mem-
“Sebaiknya semua pasien yang me- bantu terselenggaranya penelitian ini.
lahirkan diberikan terapi ini. Dan tolong ju-
ga ini sering-sering diinformasikan ke DAFTAR PUSTAKA
masyarakat.”(K001) Bungin,B.2012. Analisis Data Penelitian
Pernyataan para informan ini sesuai Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.
dengan teori Health Belief Model yang Persada
dikemukakan oleh Rosenstock pada tahun Creswell, J.W. 2003. Research Design: Qual-
1974 yang menyatakan bahwa terdapat be- itative, Quantitative and Mixed Meth-
beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pe- ods Approaches. New Delhi: SAGE
rubahan perilaku seseorang khususnya pen- Publications
erimaan tentang suatu tindakan yaitu persepsi Creswell,J.W.1998. Qualitative Inquiry and
informan merupakan salah satu hal penting Research Designs. New Delhi: SAGE
yang dapat mempengaruhi perilaku Publications
seseorang, adanya dukungan baik dari keluar- Kementerian Kesehatan RI. 2016. Laporan
ga maupun petugas kesehatan serta tersedian- Akuntabilitas Kinerja Instansi
ya sarana dan prasaran merupakan faktor Pemerintah Tahun 2015. Direktorat
yang juga menguatkan terjadinya penerimaan Pelayanan Kesehatan Tradisional.
dan perubahan perilaku tersebut. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2018a.
SIMPULAN Kurikulum dan Modul Training of
Secara umum informan pada penelitian Trainer Asuhan Mandiri
ini sudah pernah memanfaatkan layanan Pemanfaatan Toga dan Akupresur .
kesehatan tradsional seperti pijat, namun khu- Direktorat Pelayanan Kesehatan
sus tentang akupresur para informan ini be- Tradisional. Jakarta.
lum begitu paham. Setelah mendapatkan tera- Kementerian Kesehatan RI. 2018b. TOT
pi dari petugas kesehatan tentang akupresur Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga
untuk meningkatkan produksi ASI, persepsi dan Akupresure.
para informan ini sangat baik dan mengang- www.yankes.kemkes.go.id/read-tot-
gap terapi ini sangat bermanfaat. Seluruh in- asuhan-mandiri-pemanfaatan-toga-
forman pada penelitian ini menerima terapi dan-akupresure-3703.html. 30 Ok-
akupresur sebagai salah satu terapi untuk tober 2018 (16:14).
meningkatkan produksi ASI dan berharap Moleong.2000. Metdologi Penelitian Kuali-
terapi ini ditingkatkan serta diberikan kepada tatif.Bandung: PT Remaja Rosdakar-
semua pasien. Informan pendukug yang ya
terdiri dari petugas Puskesmas Tabanan III Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
juga mendukung dan selalu berupaya Nomor 103 Tahun 2014 Pelayanan
mengembangkan program ini hanya saja Kesehatan Tradisional. 3 Desember
keterbatasan anggaran, sumber daya manu- 2014. Lembaran Negara Republik
sia,sarana dan prasarana menjadi kendala uta- Indonesia Tahun 2014 Nomor 369.
ma optimalnya program ini. Sehingga mereka Jakarta.
berharap adanya strategi dan terobosan yang Rosenstock, I. (1974). Historical Origins of
dapat dikembangkan untuk meningkatkan the Health Belief Model. Health Edu-
102
cation Monographs. Vol. 2 No. 4. (09:30).
Siswanto. 2017. Pengembangan Kesehatan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Tradisional Indonesia: Konsep, 36 Tahun 2009 Kesehatan. 13 Ok-
Strategi dan Tantangan. http:// tober 2009. Lembaran Negara Re-
ejournal.litbang.depkes.go.id/ publik Indonesia Tahun 2009 Nomor
index.php/jpppk.30 Oktober 2018 144. Jakarta.

103

Anda mungkin juga menyukai