Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

ZOOLOGI VERTEBRATA
“ MAKALAH TENTANG AMPHIBI”

OLEH :

YUNI ELYSAPUTRI
(A1J1 18 015)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Bissmillahir rohmanir rohim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

        

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nyakita masih di
berikan kesehatan, kesempatan dan kekuatan. Sehingga penyusunan makalah
tentang “Amphibia”dapat terselsaikan sebagai tugas mata kulyah “Zoologi Vertebrata”

Salawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar SAW, di mana beliau
di utus oleh Allah sebagai pembawa risalah kebenaran, sehingga hari ini kita masih
merasakan manisnya iman dan islam. Semoga kita selalu di berikan untuk mengikuti ajaran
beliau. Amiin.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan masukan, kritikan, dan saran yang sifatnya membangun, demi
penyusunan makalah kedepannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

                                                                                                Kendari, Mei 2020

                                                                                                          Hormat Saya,

                                                                                                           PENYUSUN
DAFTAR ISI

Sampul.......................................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1. Latar
Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah.....................................................................................................2
1.3. Tujuan...................................................................................................................
.....2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1. Pengertian Amphibi.................................................................................................3

2.2. Ciri Umum dan Ciri Khusus Amphibi.....................................................................3

2.3. Perkembangan Filogenik Amphibi.......................................................................3-4

2.4. Dasar Klasifikasi Amphibi.......................................................................................4

2.5. Makna Amphibi Sebagai Hewan Darat.................................................................4-5

2.6. Takson-Takson yang Terbentuk dari Klasifikasi dengan Spesiesnya......................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................6

3.1. Kesimpulan...............................................................................................................6

3.2. Saran.........................................................................................................................6

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amphibi adalah definisi bagi sekelompok hewan yang semasa hidupnya di darat
dan di air. Amphibi yang hidup di dunia terdiri dari tiga Ordo yang pertama adalah
Caudata atau Salamander, Cecilia atau Gymnopiona dan Anura terdiri dari katak dan
kodok yang memiliki jumlah ordo yang cukup banyak, dengan jumlah spesies 5.208
spesies. Katak dan kodok memiliki perbedaan, dimana katak mudah dikenal dari
tubuhnya yang khas dengang memiliki empat kaki, leher yang tidak jelas, mata
cenderung besar, permukaan kulit licin dan berlendir. Sedangkan kodok tekstur kulit
kasar dan berbenjol yang diliputi bintil-bintil berduri, tangan dan kakik cenderung lebih
pendek dibandingkan dengan kaki katak lebih panjang. Katak seperti hewan lainnya
memiliki kisaran kebutuhan akan faktorfaktor lingkungan yang spesifik setiap jenisnya.
Keberadaan jenis-jenis katak yang umum dijumpai pada habitat yang terganggu
merupakan indikasi awal bahwa suatu habitat mulai mengalami gangguan. Anura (katak)
memiliki wilayah penyebaran yang luas seperti pada semua habitat daratan dan air tawar,
pemukiman penduduk, pepohonan, daerah sepanjang aliran sungai atau air yang
mengalir, serta pada hutan primer dan sekunder. Penyebaran ordo ini yang teridentifikasi
mencapai kurang lebih 4.100 jenis katak dan kodok (Winata Egi Yudha, 2015: 1).

Kelompok hewan amfibi lebih dikenal dengan herpetofauna. Kelompok hewan ini
perlu dipelajari, karena manfaatnya bagi lingkungan dan manusia. Mitologi, budaya, seni
dan sastra memandang kelompok hewan tersebut sebagai karakter menarik bahkan sering
dijumpai dalam iklan komersial. Amfibi juga sering dimanfaatkan sebagai makanan dan
sumber senyawa obat. Selain itu, sebagian besar juga dimanfaatkan sebagai hewan coba
dalam penelitian. Hal ini dikarenakan amfibi merupakan organisme model yang sangat
berguna bagi banyak studi lapangan perilaku, ekologi dan pengajaran. Amfibi merupakan
komponen utama dalam ekosistem dan sering digunakan sebagai indikator status suatu
kerusakan lingkungan (Yudha DS, 2015: 8).
1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah mengenai :

1. Apa yang dimaksud dengan amphibi?


2. Bagaimana ciri umum dan ciri khusus amphibi?
3. Bagaimana perkembangan filogenik amphibi?
4. Bagaimana dasar klasifikasi amphibi?
5. Apa makna hewan amphibi sebagai hewan darat?
6. Takson-takson yang terbentuk dari klasifikasi dengan contoh spesiesnya?
1.3. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari amphibi.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan filogenik amphibi.
3. Untuk mengetahui dasar klasifikasi amphibi.
4. Untuk mengetahu makna hewan amphibi sebagai hewan darat.
5. Untuk mengetahui takson-takson yang terbentuk dari klasifikasi dengan contoh
spesiesnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Amphibi


Amphibi adalah salah satu hewan bertulang belakang (vertebrata) yang suhu
tubuhnya tergantung pada suhu lingkungan, mempunyai kulit licin dan berkelenjar.
Amphibi terdiri dari tiga ordo, yaitu Caecilia, Caudata dan Anura (Addaha Hadi, 2014:
349).

2.2.Ciri Umum dan Ciri Khusus Amphibi

Ciri umum amphibi yaitu:

1. Habitat hidup di dua alam yaitu di darat dan di laut.


2. Dalam air bernapas dengan insang.
3. Di darat bernapas dengan paru-paru dan kulit.
4. Peredaran darah tertutup.
5. Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan di buahi oleh yang jantan di
luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Ciri khusus amphibi yaitu:
1. Tubuh di selubungi kulit yang berlendir serta tidak mempunyai sisik.
2. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi kiri dan satu
bilik.
3. Pada mulut terdapat gigi dan lidah sering kali dapat di keluarkan.
4. Matanya empunyai selaput tambahan yang di sebut membran niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam.
5. Otak memiliki 10 pasang krainal (Wati Meliya, 2016: 2).

2.3.Perkembangan Filogenik Amphibi

Dalam bahasa taksonomi filogenetik,  Amphibia adalah nama berbasis simpul


yang menunjuk ke yang terbaru leluhur umum katak, salamander, dan caecilian, dan
semua keturunan (Hidup dan punah) dari leluhur itu. Jadi, modern amfibi terdiri dari
garis keturunan yang dibatasi oleh taksa hidup. Ini kelompok juga termasuk taksa fosil
yang mudah dikenali sebagai katak, sala-mander, atau caecilian. Jumlah spesies amfibi
hidup, sekitar 5.800, melebihi dari silsilah Mammalia. Dalam 20 tahun terakhir,
jumlahnya spesies yang diakui telah meningkat sebesar 35%. Namun, penurunan amfibi
populasi secara nyata menandakan degradasi lingkungan.

Salamander adalah tetrapoda yang terlihat lebih khas, semuanya dengan ekor
(artinya dari Caudata) dan sebagian besar memiliki empat kaki. Beberapa sepenuhnya
akuatik atau fosil spesies memanjang dengan anggota badan dan ikat pinggang
berkurang. Secara umum, salamander digunakan isyarat penciuman. Caecilian hidup
semuanya tanpa cabang dan memanjang. Cincin beralur melingkari tubuh,
membangkitkan citra cacing tanah. Kebanyakan caecilian adalah fosil, tetapi beberapa
telah berevolusi menjadi habitat perairan. Caecus akar bahasa Latin , yang berarti buta,
adalah nama yg salah; semua memiliki mata, tetapi mereka berkurang. Tepat di bawah
mata ada yang unik tentakel protrusible digunakan untuk penciuman. Ekor pada dasarnya
tidak ada di sebagian besar jenis (Cannnatella David C., 2006: 14-15).

2.4.Dasar Klasifikasi Amphibi

Amphibia dibagi atas 3 Ordo yaitu Caudata (Urodela), Sesilia (Gymnophiona)


dan Anura (Salienta). Ketiga ordo Amphibia yang ditemukan di dunia hanya 2 Ordo
yang terdapat di Indonesia yaitu Anura dan Sesilia. Ordo Anura merupakan Ordo
Amphibia yang terbesar dan sangat beragam, terdiri dari lebih 4.100 species. 30 familia
Anura yang telah dikenal, sepuluh terdapat di Indonesia (450 species) (Iskandar, 1998).
Sesilia terdiri dari 159 species, yang terdapat di Indonesia hanya 30 species yang tersebar
di Jawa, Kalimantan dan Sumatera (Wati Meliya, 2016: 2).

2.5.Makna Amphibi Sebagai Hewan Darat

Amfibi merupakan bagian keanekaragaman hayati yang memiliki keunikan pada


habitat hidupnya. Amfibi mempunyai dua karakteristik habitat, aquatik dan terrestrial
dengan dua fase hidup yaitu fase berudu di air dan fase dewasa di darat. Amfibi adalah
salah satu biota yang kurang mendapat perhatian dalam penelitian di Indonesia sebagai
salah satu komponen ekosistem. Padahal Amfibi memegang peranan penting pada rantai
makanan dan memiliki berbagai kegunaan bagi manusia. Saat ini Amfibi (ordo anura)
diketahui memiliki berbagai manfaat bagi manusia baik secara ekologi maupun ekonomi.
Amfibi dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan terutama perairan.
Amfibi juga mempunyai potensi yang besar untuk membantu manusia menanggulangi
hama serangga, karena pakan utama hampir seluruh jenis Amfibi adalah serangga
(Leksono Suroso Mukti, 2017: 75).

2.6.Takson-Takson yang Terbentuk Dari Klasifikasi dengan Contoh Spesiesnya

Adapun Kedudukan amphibi dalam sistem klasifikasi yaitu:

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Upafilum : Vertebrata

Superkelas : Tetrapoda

Kelas : Amphibia

Anggota amphibi terdiri dari 3 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela


(Salamander), dan Anura (Katak dan Kodok).

1. Ordo Caecilia
Ordo caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae,
Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae.
2. Ordo Urodela
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea.Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangk
an sub ordoCryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobi
idae. Sub ordoSalamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae
,Rhyacotritonidae,Proteidae,Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
3. Ordo Anura
Ordo anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
 Ascaphidae
 Bombinatoridae
 Pipidae
 Megophryidae
 Pelobatidae
 Bufonidae
 Centrolenidae
 Hylidae, Leptodactylidae
 Pseudidae
 Sooglossidae
 Leiopelmatidae
 Discoglossidae
 Rhinophrynidae
 Pelodyti
 Allophrynidae
 Branchycephalidae
 Heleophrynidae
 Myobatrachidae
 Rhinodermatidae
 Arthroleptidae
 Dendrobatidae
 Hyperoliidae
 Ranidae
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada
daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang
hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang
hidupnya.Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar
sungai,rawa,kolam,bahkan dilingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

3.2.Saran

Diharapkan kepada dosen pembimbing untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan


yang terdapat dalam makalah saya.
DAFTAR PUSTAKA

Addaha Hadi, dkk. 2014. Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris Polypedates leucomystax
Gravenhorst, 1829 (Anura; Rhacophoridae) di Sumatera Barat. Online Jurnal of
Natural Science. Vol 4 (3): 349.

Cannatella David C. 2006. An Integrative Phyogeny Of Amphibia. Springer. Vol 2 (1): 14-
15.

Leksono Suroso Mukti dan Najmi Firdaus. 2017. Pemanfaatan Keanekaragaman Amfibi
(Ordo Anura) di Kawasan Cagar Alam Rawa Danau Serang Banten Sebagai
Material Edu-Ekowisata. Proceeding Biology Education Conference. Vol 14 (1): 75.

Wati Meliya. 2016. Species Dicroglossidae (Amphibia) Pada Zona Pemanfaatan Tnks Di
Wilayah Solok Selatan. Jurnal BioConectta. Vol 2 (2): 2.

Winata Egi Yudha, dkk. 2015. Jenis-Jenis Katak (Amphibi: Anura) Di Desa Kepenuhan Hulu
Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal
Purnama. Vol 1(2): 1.

Yudha DS, dkk. 2015. Keanekaragaman Spesies Amfibi dan Reptil di Kawasan Suaka
Margasatwa Sermodaerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mipa. Vol 38 (1): 8.\

Anda mungkin juga menyukai