Yuni Elysaputri (A1J118015) Makalah Amphibi
Yuni Elysaputri (A1J118015) Makalah Amphibi
ZOOLOGI VERTEBRATA
“ MAKALAH TENTANG AMPHIBI”
OLEH :
YUNI ELYSAPUTRI
(A1J1 18 015)
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nyakita masih di
berikan kesehatan, kesempatan dan kekuatan. Sehingga penyusunan makalah
tentang “Amphibia”dapat terselsaikan sebagai tugas mata kulyah “Zoologi Vertebrata”
Salawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar SAW, di mana beliau
di utus oleh Allah sebagai pembawa risalah kebenaran, sehingga hari ini kita masih
merasakan manisnya iman dan islam. Semoga kita selalu di berikan untuk mengikuti ajaran
beliau. Amiin.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan masukan, kritikan, dan saran yang sifatnya membangun, demi
penyusunan makalah kedepannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Sampul.......................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar
Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah.....................................................................................................2
1.3. Tujuan...................................................................................................................
.....2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................6
3.2. Saran.........................................................................................................................6
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Amphibi adalah definisi bagi sekelompok hewan yang semasa hidupnya di darat
dan di air. Amphibi yang hidup di dunia terdiri dari tiga Ordo yang pertama adalah
Caudata atau Salamander, Cecilia atau Gymnopiona dan Anura terdiri dari katak dan
kodok yang memiliki jumlah ordo yang cukup banyak, dengan jumlah spesies 5.208
spesies. Katak dan kodok memiliki perbedaan, dimana katak mudah dikenal dari
tubuhnya yang khas dengang memiliki empat kaki, leher yang tidak jelas, mata
cenderung besar, permukaan kulit licin dan berlendir. Sedangkan kodok tekstur kulit
kasar dan berbenjol yang diliputi bintil-bintil berduri, tangan dan kakik cenderung lebih
pendek dibandingkan dengan kaki katak lebih panjang. Katak seperti hewan lainnya
memiliki kisaran kebutuhan akan faktorfaktor lingkungan yang spesifik setiap jenisnya.
Keberadaan jenis-jenis katak yang umum dijumpai pada habitat yang terganggu
merupakan indikasi awal bahwa suatu habitat mulai mengalami gangguan. Anura (katak)
memiliki wilayah penyebaran yang luas seperti pada semua habitat daratan dan air tawar,
pemukiman penduduk, pepohonan, daerah sepanjang aliran sungai atau air yang
mengalir, serta pada hutan primer dan sekunder. Penyebaran ordo ini yang teridentifikasi
mencapai kurang lebih 4.100 jenis katak dan kodok (Winata Egi Yudha, 2015: 1).
Kelompok hewan amfibi lebih dikenal dengan herpetofauna. Kelompok hewan ini
perlu dipelajari, karena manfaatnya bagi lingkungan dan manusia. Mitologi, budaya, seni
dan sastra memandang kelompok hewan tersebut sebagai karakter menarik bahkan sering
dijumpai dalam iklan komersial. Amfibi juga sering dimanfaatkan sebagai makanan dan
sumber senyawa obat. Selain itu, sebagian besar juga dimanfaatkan sebagai hewan coba
dalam penelitian. Hal ini dikarenakan amfibi merupakan organisme model yang sangat
berguna bagi banyak studi lapangan perilaku, ekologi dan pengajaran. Amfibi merupakan
komponen utama dalam ekosistem dan sering digunakan sebagai indikator status suatu
kerusakan lingkungan (Yudha DS, 2015: 8).
1.2.Rumusan Masalah
Salamander adalah tetrapoda yang terlihat lebih khas, semuanya dengan ekor
(artinya dari Caudata) dan sebagian besar memiliki empat kaki. Beberapa sepenuhnya
akuatik atau fosil spesies memanjang dengan anggota badan dan ikat pinggang
berkurang. Secara umum, salamander digunakan isyarat penciuman. Caecilian hidup
semuanya tanpa cabang dan memanjang. Cincin beralur melingkari tubuh,
membangkitkan citra cacing tanah. Kebanyakan caecilian adalah fosil, tetapi beberapa
telah berevolusi menjadi habitat perairan. Caecus akar bahasa Latin , yang berarti buta,
adalah nama yg salah; semua memiliki mata, tetapi mereka berkurang. Tepat di bawah
mata ada yang unik tentakel protrusible digunakan untuk penciuman. Ekor pada dasarnya
tidak ada di sebagian besar jenis (Cannnatella David C., 2006: 14-15).
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Amphibia
1. Ordo Caecilia
Ordo caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae,
Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae.
2. Ordo Urodela
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea.Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangk
an sub ordoCryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobi
idae. Sub ordoSalamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae
,Rhyacotritonidae,Proteidae,Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
3. Ordo Anura
Ordo anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
Ascaphidae
Bombinatoridae
Pipidae
Megophryidae
Pelobatidae
Bufonidae
Centrolenidae
Hylidae, Leptodactylidae
Pseudidae
Sooglossidae
Leiopelmatidae
Discoglossidae
Rhinophrynidae
Pelodyti
Allophrynidae
Branchycephalidae
Heleophrynidae
Myobatrachidae
Rhinodermatidae
Arthroleptidae
Dendrobatidae
Hyperoliidae
Ranidae
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada
daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang
hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang
hidupnya.Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar
sungai,rawa,kolam,bahkan dilingkungan perumahan pun bisa ditemukan.
3.2.Saran
Addaha Hadi, dkk. 2014. Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris Polypedates leucomystax
Gravenhorst, 1829 (Anura; Rhacophoridae) di Sumatera Barat. Online Jurnal of
Natural Science. Vol 4 (3): 349.
Cannatella David C. 2006. An Integrative Phyogeny Of Amphibia. Springer. Vol 2 (1): 14-
15.
Leksono Suroso Mukti dan Najmi Firdaus. 2017. Pemanfaatan Keanekaragaman Amfibi
(Ordo Anura) di Kawasan Cagar Alam Rawa Danau Serang Banten Sebagai
Material Edu-Ekowisata. Proceeding Biology Education Conference. Vol 14 (1): 75.
Wati Meliya. 2016. Species Dicroglossidae (Amphibia) Pada Zona Pemanfaatan Tnks Di
Wilayah Solok Selatan. Jurnal BioConectta. Vol 2 (2): 2.
Winata Egi Yudha, dkk. 2015. Jenis-Jenis Katak (Amphibi: Anura) Di Desa Kepenuhan Hulu
Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal
Purnama. Vol 1(2): 1.
Yudha DS, dkk. 2015. Keanekaragaman Spesies Amfibi dan Reptil di Kawasan Suaka
Margasatwa Sermodaerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mipa. Vol 38 (1): 8.\