Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fransiskus Jordi

Kelas : N3A/13

Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan,


nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan
berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur,dan
memiliki karakter kuat
Menurut para ahli :
o Collins Cobuild Dictionary
Integritas didefinisikan sebagai “kualitas untuk berlaku jujur dan tegas dalam prinsip moral
Anda.”
o Crimbal and Brooks
Mendefinisikan integritas sebagai berikut: “Integritas adalah sistem internal tentang prinsip-
prinsip yang memandu perilaku kita”.
o Alfred John
Integritas adalah bagian penting darikepribadian seseorang. Seseorang yang sifatnya baik
(memiliki etikadan moral yang baik), tanpa memiliki integritas kemungkinan
hanyabermanfaat bagi dirinya saja, belum dapat mendatangkan manfaatbagi orang lain.
o Azyumardi Azra
Integritas didefinisikan sebagai: “Kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip moral
dan etis (adherence to moral and ethical principle); keutuhan karakter moral (soundness of
moral character); kejujuran (honesty); tidak rusak secara moral (morally unimpared) atau
keadaan moral sempurna tanpa cacat (morally perfect condition).
Tujuannya :
• o Integritas merupakan salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau kesuksesan.

• o Integritas membuat manusia mampu untuk memimpin dan dipimpin.

• o Integritas melahirkan kepercayaan.

• o Integritas dapat melahirkan prestasi.


Ciri cirinya :
• o Selalu menepati janji,

• o Tidak plin-plan,

• o Komitmen dipegang teguh dan bertagung jawab,

• o satu kata, satu perbuatan,

• o Jujur dan terbuka,

• o Menghargai waktu,

• o Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini,

Integritas akan memiliki makna jika dapat diimplementasikan dalam dunia nyata, baik di
level individu maupun organisasi. Pertanyaannya adalah bagaimana implementasinya?
Pertama-tama adalah penghayatan pribadi secara mendalam atas nilai, baik itu pribadi
pejabat, pribadi pegawai, atau siapsaja, sehingga diharapkan sampai kepada integritas moral
institusi secara keseluruhan.Langkah yang kedua adalah tekad untuk hidup sesuai dengan
nilai tersebut dengan segala risikonya, seperti dikucilkan, dianggapaneh, dan
sebagainya.Supaya integritas tidak hanya sekedar penghayatan pribadi, maka harus
diimplementasikan dalam organisasi, yang biasa disebutsebagai etos organisasi atau corporate
culture (budaya organisasi).Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi pegawai
untuk membangun organisasi atau insitusinya.Hal yang juga sangat penting membangun
budaya organisasi adalah konsistensi pelaksanaan tanpa diskriminasi baik secara reward and
punishment.Reward and punishment juga harus dilakukan secara terbuka, sehingga tidak
terjadi like and dislike dari pimpinan. Selain itu,harus ada obyektivitas dalam memberikan
reward and punishment.

Anda mungkin juga menyukai