NPM : 0218103081
Kelas B Manajemen Bisnis
Reguler B1
Dalam peningkatan sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari kemauan, integritas,
disiplin untuk itu Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan karyawan merupakan
konsep kualitatif yang mendukung berkembangnya kemampuan SDM. Perusahaan dapat
mempertahankan karyawan yang berkinerja bagus dan memudahkan karyawan yang
performansinya biasa-biasa saja untuk memperbaiki diri sendiri.
Meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah hal yang sangat penting karena salah satu faktor
keberhasilan perusahaan adalah kualitas dari karyawannya. Untuk meningkatkan semangat
kerja dari karyawan adalah motivasi yang diberikan sehingga karyawan yang tidak semangat
bekerja dengan adanya pemberian motivasi, karyawan akan semangat dan bekerja sesuai lebih
baik lagi.
Ø Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
Ø Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Ø Tujuan Integrasi
Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia
bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta
terpenuhinya kebutuhan karyawan.
Ø Prinsip Integrasi
Menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan
Karakteristik integrasi
Metode pengintegrasian
2. Motivasi (Motivasion)
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan ynag telah
ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan,
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang
optimal.
G.R Terry mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri sesorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.
Tujuan motivasi antara lain sebagai berikut :
Asas-asas Motivasi :
a. Asas Mengikutsertakan
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan
memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses
pengambilan keputusan.
b. Asas Komunikasi
Asas komunikasi maksudnys menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai,
cara mengerjakannya dan kendala yang di hdapi.
c. Asas Pengakuan
Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang cepat serta wajar
kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
d. Asas Wewenang yang Didelegasikan
Yang dimaksud asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian
wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan
melaksanakan tugas-tugas itu dengan baik.
e. Asas Perhatian Timbal Balik
Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan
atau harapan perusahaan diamping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
bawahan dari perusahaan.
Teori-Teori Motivasi
v Teori Kepuasan
Teori kepuasan berdasrkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
yang menyebabkan bertindak serta berprilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,
mendukung dan menghentikan perilakunya.
v Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow (1954) mengemukakan bahwa kebutuhan
individu dapat disusun dalam suatu hierarki. Hierarki kebutuhan yang paling tinggi adalah
kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling kuat sampai
kebutuhan tersebut terpuaskan.
a. Physiological (fisiologis)
Kebutuhan fisiologis sering kali disebut sebagai kebutuhan dasar. Kebutuhan fisiologis antara
lain meliputi sandang, papan, kebutuhan biologis lainnya.
b. Safety (rasa aman)
Kebutuhan rasa aman antara lain meliputi keamanan dan perlindungan dari gangguan, baik
gangguan yang bersifat fisik maupun emosional.
c. Social (sosial)
Kebutuhan sosial antara lain meliputi cinta kasih, rasa memiliki, penerimaan sosial dan
perkawanan.
d. Esteem (Penghargaan)
Terbagi atas dua jenis yaitu internal esteem, faktornya adalah menghargai diri sendiri dan
otonomi. Jenis kedua yaitu external esteem, faktornya adalah kebutuhan penghargaan yang
diberikan pihak eksternal kepada seseorang antara lain berupa status, pengakuan, dan
perhatian.
e. Self-actualization (aktualisasi diri)
Merupakan dorongan pada diri sendiri untuk menjad orang yang memiliki kemampuan andal,
yaitu antara lain terkait dengan kebutuhan untuk berkembang, pencapain potensi diri maupun
pemenuhan keinginan dari diri sendiri.
Kebaikan dan kelemahan Maslow atau hierarki kebutuhan antara lain adalah sebagai berikut :
Kebaikannya :
a. Manajer mengetahui bahwa seseorang berprilaku atau bekerja adalah untuk dapat
memenuhi kebutuhannya, materil dan non materil yang akan memberi kepuasan kepadanya.
b. Kebutuhan manusia berjenjang sesuia dengan kedudukan atau sosial ekonominya.
Seseorang yang berkedudukan rendah cenderung dimotivasi oleh materil, sedang orang yang
berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmateril.
c. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk
merangsang semangat bekerja bawahannya.
Kelemahannya :
a. Kebutuhan manusia menurut teori ini adalah berjenjang, tetapi dalam kenyataannya
manusia menginginkan tercapai sekaligus dan dan kebutuhan manusia ini merupakan siklus,
seperti lapar-makan-lapar lagi-makan dan seterusnya.
b. Walaupun teori ini terpopuler, tetapi belum pernah dicoba kebenarannya karena Maslow
mengambarkannya hanya atas dasar pengamatannya saja.
3. Kepemimpinan (Leadership)
§ Dengan kesepakatan kerja bersama akan tercipta suatu kepastian dalam segala hal yang
berhubungan masalah hubungan industrial antara kedua belah pihak.
§ Kesepakatan kerja bersama memberikan kepastian tercapainya pemenuhan hak dan kewajiban
timbal balik antara pekerja dan pengusaha yang telah mereka setujui bersama sebelumnya.
§ Perjanjian kerja bersama juga dapat menciptakan suasana musyawarah dan kekeluargaan karena
perjanjian kerja bersama dibuat melalui suatu perundingan yang mendalam antara serikat
pekerja dan pengusaha.
§ Dengan berkembangnya perjanjian kerja bersama dapat memperoleh data dan informasi
keadaan hubungan kerja dan hubungan industrial secara nyata sehingga akan dapat
memudahkan pembuatan pola-pola dan standarisasi Perjanjian Kerja Bersama secara sektoral,
regional maupun nasional.
5. Collective Bargaining
Proses Perundingan Kolektif yang diilustrasikan dalam gambar 1, dapat dijelaskan seperti
berikut ini:
1. Langkah pertama dalam proses perundingan kolektif adalah mempersiapkan negosiasi.
Langkah ini sangat luas dan berkelanjutan.
2. Langkah kedua adalah menetapkan isu-isu yang akan dirundingkan
3. Setelah isu-isu yang akan dinegosiasikan ditetapkan, kedua belah pihak untuk mencapai
kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak.
4. Baik serikat pekerja maupun manajemen perusahaan memiliki alat dan argumen yang dapat
digunakan untuk meyakinkan pihak lain agar menerima pandangan mereka, supaya negosiasi
berhasil.
5. Akhirnya, manajemen perusahaan dan serikat pekerja biasanya mencapai kesepakatan yang
menetapkan aturan main untuk durasi sebuah kontrak
6. Langkah berikutnya adalah meratifikasi perjanjian. Catatan umpan balik terdapat dalam
kesepakatan.
7. Mengadministrasikan kesepakatan, yang nantinya akan dipakai untuk mempersiapkan
negosiasi berikutnya.
KESIMPULAN
hubungan antarmanusia hanya akan terjadi dan terpelihara jika ada keinginan individu (dalam
hal ini karyawan) untuk meleburkan keinginannya demi kepentingan bersama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu dalam perusahaan. Manajer dalam hal ini pelu untuk memahami masalah
“kepribadian dan perilaku” dari setiap individu dibawahnya. Kepribadian Kepribadian adalah
serangkaian ciri yang relative tetap dan sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan, sosial,
ke budayaan, dan lingkungan (Hasibuan, 2007). Manajer akan dapat memahami perilaku dan
kemauan seseorang karyawan untuk melebur keinginan dan kepentingannya demi tujuan
bersama setelah mengetahui kepribadian orang tersebut. Karena pada dasarnya kepribadian
seorang karyawan berhubungan erat dengan persepsi, sikap, belajar, dan motivasinya.