Anda di halaman 1dari 133

TATA KELOLA KONTRAK BERLANGGANAN PADA DIVISI

ENTERPRISE, GOVERNMENT, AND BUSINESS SERVICES PT TELKOM

INDONESIA REGIONAL IV SEMARANG

TUGAS AKHIR

Disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Program Studi Diploma III Administrasi Perkantoran

Sekolah Vokasi

Universitas Diponegoro

Disusun Oleh :

Renata Akhira

40010618060030

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI PERKANTORAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021
ii
iii
iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Renata Akhira

NIM : 40010618060030

Fakultas : Sekolah Vokasi

Program Studi : Diploma III Administrasi Perkantoran

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya susun dengan judul :

TATA KELOLA KONTRAK BERLANGGANAN PADA DIVISI

ENTERPRISE, GOVERNMENT, AND BUSINESS SERVICES PT TELKOM

INDONESIA REGIONAL IV SEMARANG

Adalah benar benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau

jiplakan dari tugas akhir atau karya orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan

saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku

berupa pencabutan predikat dan pembatalan hasil karya ilmiah saya, sebagai akibat

dari kecurangan yang saya perbuat.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

bilamana diperlukan.

Semarang, 10 Juni 2021

Pembuat Pernyataan,

Renata Akhira

NIM. 40010618060030
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

judul “ TATA KELOLA KONTRAK BERLANGGANAN PADA DIVISI

ENTERPRISE, GOVERNMENT, AND BUSINESS SERVICES PT TELKOM

INDONESIA REGIONAL IV SEMARANG”.

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan sebagai pemenuhan salah satu

syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perkantoran

Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini belum

sempurna karena adanya keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh

karena itu penulis dengan rendah hati akan menerima segala saran dan kritik yang

membangun. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang

membutuhkan.

Semarang, 10 Juni 2021

Penulis,

Renata Akhira

NIM 40010618060030
vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah memberikan do’a, bantuan, semangat, bimbingan, dan dukungan

selama proses penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua serta kakak penulis yang selalu mendukung dan membantu

penulis baik dukungan moral maupun material.

2. Bapak Prof. H. Yos Johan Utama, M.Hum selaku Rektor Universitas

Diponegoro.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas

Diponegoro.

4. Ibu Titik Djumiarti, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Administrasi

Perkantoran Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro serta selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Ari Subowo, M.A. selaku Dosen Wali penulis.

6. Para Dosen DIII Administrasi Perkantoran Sekolah Vokasi Universitas

Diponegoro yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak Vandy Aulia Abkhari selaku Pembimbing Lapangan di PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

8. Ibu Indah Kurnia selaku Senior Account Manager PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang yang telah membimbing dan memberikan informasi

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.


vii

9. Ibu Vita selaku Senior Account Manager PT Telkom Indonesia Regional IV

Semarang yang telah membimbing dan memberikan informasi sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Bapak Nugroho dan Bapak Ijal selaku staf PT Surveyor Indonesia dan

merupakan pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

yang telah memberikan informasi sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

11. Ibu Paramita selaku Kepala Bagian TU Balai Pemasyarakatan Kelas I

Semarang dan merupakan pelanggan government PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang yang telah memberikan informasi sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Rofiq, Rina, Nurvita, Safhira, Firda, Farah, Oktavina, Karisma, dan Kinanti

yang selalu membantu dan mendengarkan keluh kesah penulis.

13. Seluruh teman-teman DIII Administrasi Perkantoran 2018.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dan memberikan semangat kepada penulis sehingga tugas akhir ini

dapat disusun.
viii

MOTTO

“… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada

berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir ”

- QS. Yusuf ayat 87


ix

ABSTRAK

Nama : Renata Akhira

NIM : 40010618060030

Judul Tugas Akhir : Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang

Program Studi : D III Administrasi Perkantoran

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan Tata Kelola Kontrak
Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT
Telkom Indonesia Regional IV Semarang serta kinerja faktor Sumber Daya
Manusia (SDM) di dalam pelaksanaannya. Penilaian kinerja faktor Sumber Daya
Manusia ditinjau dari aspek kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas, dan tanggung
jawab yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan
studi pustaka. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Subyek dalam penelitian ini adalah Senior Account Manager (SAM) PT Telkom
Indonesia Regional IV Semarang, pelanggan segmen enterprise, dan pelanggan
segmen government yang merupakan pengguna jasa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dalam kegiatan Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise,
Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang
dinilai sudah cukup baik. Akan tetapi dalam kegiatan tata kelola menunjukkan
bahwa masih terdapat permasalahan sebagai berikut: 1) Kapasitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang belum memenuhi, 2) Kegiatan penandatanganan dokumen
yang masih dilakukan secara manual, 3) Jam kerja yang melebihi batas, 4) Kegiatan
penawaran produk secara langsung kepada pelanggan yang terganggu akibat dari
adanya pandemi Covid-19.

Kata kunci : tata kelola, kontrak berlangganan, Sumber Daya Manusia


x

ABSTRACT

Name : Renata Akhira

NIM : 40010618060030

Title of Final Project : Subscription Contract Management in the Enterprise,

Government, and Business Services Division of PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang

Study Programe : D III Office Administration

The purpose of this study is to describe and explain the Governance of Subscription
Contracts in the Enterprise, Government, and Business Services Division of PT
Telkom Indonesia Regional IV Semarang and the performance of Human Resources
(HR) factors in its implementation. Assessment of Human Resources performance
in terms of quality, quantity, implementation of duties, and responsibilities. This
study uses a qualitative approach. Data collection techniques using interviews,
observation, documentation, and literature study. Sources of data used are primary
data and secondary data. The subjects in this study are the Senior Account Manager
(SAM) of PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang, enterprise segment
customers, and government segment customers who are service users. The results
of the study indicate that the Subscription Contract Management activities at the
Enterprise, Government, and Business Services Division of PT Telkom Indonesia
Regional IV Semarang are considered to be quite good. However, in governance
activities, it shows that there are still problems as follows: 1) Human Resources
(HR) capacity that has not met, 2) Document activities are still being carried out
manually, 3) Working hours that exceed the limit, 4) Product offering activities
directly to customers who are disrupted due to the Covid-19 pandemic.

Keywords: management, subscription contracts, Human Resources


xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... viii

ABSTRAKSI ................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan .................................................................................. 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

1.4 Landasan Teori ........................................................................................... 7

1.4.1 Tata Kelola Administrasi ................................................................. 7

1.4.2 Administrasi Perkantoran................................................................. 8


xii

1.4.2.1 Fungsi Administrasi Perkantoran ............................................. 10

1.4.3 Manajemen ....................................................................................... 12

1.4.4 Unsur-unsur Manajemen ................................................................. 13

1.4.5 Telekomunikasi ................................................................................ 15

1.4.6 Pelanggan ......................................................................................... 15

1.4.7 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 17

1.5 Definisi Konseptual .................................................................................... 19

1.6 Definisi Operasional................................................................................... 21

1.7 Metode Penelitian....................................................................................... 23

1.7.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 23

1.7.2 Fokus Penelitian .................................................................................. 23

1.7.3 Lokus Penellitian................................................................................. 23

1.7.4 Sumber Data ........................................................................................ 24

1.7.4.1 Data Primer ................................................................................. 24

1.7.4.2 Data Sekunder ............................................................................. 24

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 25

1.7.5.1 Wawancara ................................................................................... 25

1.7.5.2 Observasi ...................................................................................... 26

1.7.5.3 Dokumentasi ................................................................................ 26

1.7.5.4 Studi Pustaka ................................................................................ 27

1.7.6 Instrument Penelitian .......................................................................... 27

1.7.7 Teknik Analisa Data ............................................................................ 28

1.7.8 Sistematika Penulisan.......................................................................... 28


xiii

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................ 30

2.1 Sejarah Singkat PT Telkom Indonesia ....................................................... 30

2.2 Profil PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ................................. 31

2.3 Visi dan Misi .............................................................................................. 32

2.3.1 Visi PT Telkom Indonesia ............................................................... 32

2.3.2 Misi PT Telkom Indonesia............................................................... 32

2.4 Kegiatan Usaha PT Telkom Indonesia ....................................................... 33

2.5 Produk dan Pelanggan PT Telkom Indonesia ............................................ 34

2.6 Struktur Organisasi Divisi Enterprise, Government, and Business Services

PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ........................................... 36

2.6.1 Fungsi dan Wewenang Divisi Enterprise, Government, and Business

Services ............................................................................................ 36

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 39

3.1 Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ............. 40

3.1.1 Alur Tata Kelola Kontrak Berlangganan ......................................... 41

3.1.1.1 Mitigasi ................................................................................ 45

3.1.1.2 Proses Kontrak Berlangganan ............................................. 47

3.1.1.3 Delivery Layanan ................................................................. 61

3.1.2 Dasar Hukum ................................................................................... 64

3.1.3 Dokumen Kelengkapan Kontrak ...................................................... 67

3.1.4 Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak ......................... 69

3.1.5 Sarana dan Prasarana ....................................................................... 72


xiv

3.2 Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang ................................................ 76

3.2.1 Kualitas Sumber Daya Manusia ....................................................... 76

3.2.2 Kuantitas Sumber Daya Manusia ..................................................... 79

3.2.3 Pelaksanaan Tugas Sumber Daya Manusia ..................................... 81

3.2.4 Tanggung Jawab Sumber Daya Manusia ......................................... 82

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................. 88

4.1 Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ............. 88

4.2 Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang ................................................ 90

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 93

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 93

5.1.1 Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang..................................................................... 93

5.1.2 Kinerja Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola

Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.... 94

5.2 Saran........................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97


xv

LAMPIRAN .................................................................................................... 98
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kode Informan ................................................................................. 26

Tabel 2.1 Produk dan pelanggan PT Telkom Indonesia .................................. 34

Tabel 3.1 Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan

Segmen Enterprise Services ............................................................ 70

Tabel 3.2 Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan

Segmen Government Services ......................................................... 70

Tabel 3.3 Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan

Segmen Business Services ............................................................... 71


xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gedung PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ................ 32

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang ................ 36

Gambar 3.1 Skema Penawaran dan Pengadaan Barang Atau Jasa Keluar ...... 42
Gambar 3.2 Alur Tata Kelola Kontrak Berlangganan ..................................... 44
Gambar 3.3 Contoh Form P1 Justifikasi Kebutuhan ....................................... 48
Gambar 3.4 Contoh Form P2 Penetapan Calon Mitra ..................................... 49
Gambar 3.5 Contoh Form P3 Surat Permintaan Penawaran Harga ................. 50
Gambar 3.6 Contoh Surat Penawaran Harga ................................................... 52
Gambar 3.7 Contoh Form P5 Evaluasi Penawaran Harga ............................... 53
Gambar 3.8 Contoh Form P6 Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi ............ 55
Gambar 3.9 Contoh Form P7 Penetapan Calon Mitra ..................................... 56
Gambar 3.10 Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan ..................................... 57
Gambar 3.11 Contoh Executive Summary ....................................................... 58
Gambar 3.12 Contoh Surat Penetapan Mitra Pelaksana .................................. 60
Gambar 3.13 Contoh Berita Acara Serah Terima ............................................ 62
Gambar 3.14 Contoh Berita Acara Uji Terima ................................................ 63
Gambar 3.15 Contoh Sertifikat Penghargaan................................................... 87
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pelayanan publik tidak hanya dilakukan oleh lembaga

pemerintahan. Namun, dalam rangkaian kegiatan pelayanan publik juga

dilakukan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). BUMN ialah

salah satu pelaksana aktivitas ekonomi serta mempunyai peranan berarti

dalam perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan publik

(Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003).

Disamping peran BUMN sebagai pemupuk keuntungan bagi Negara

dan memberikan manfaat bagi masyarakat umum. BUMN juga mempunyai

kedudukan bernilai selaku pewujud kesejahteraan penduduk yang

didasarkan pada ketentuan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas serta Perusahaan Umum (Perum) yang dibangun oleh

pemerintah selaku implementasi dari kewajiban pemerintah sebagai

penyedia kebutuhan publik berbentuk barang dan jasa tertentu.

Perwujudan kesejahteraan publik tidak hanya dilakukan disektor

ekonomi, akan tetapi juga pada sektor telekomunikasi. Di era digital saat ini

kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi semakin tinggi sehingga tanpa

disadari telekomunikasi berperan penting dalam pembangunan Negara.

Penyelenggaraan telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan


2

pemerintahan, mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan

dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan hubungan antarbangsa (Undang-

undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi). Saat ini

telekomunikasi dipermudah dengan canggihnya peralatan telekomunikasi

dan adanya jaringan internet.

Undang-undang pasal 8 ayat 1 Nomor 36 Tahun 1999 penyelenggara

telekomunikasi dapat dilakukan oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara),

BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), badan usaha swasta, atau koperasi.

PT Telkom Indonesia sebagai perusahaan BUMN yang berkhusus pada

bidang telekomunikasi membuka lebar kesempatan untuk menyediakan

fasilitas layanan konektivitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

PT Telkom Indonesia juga memberikan sarana tak terkecuali bagi

pelanggan enterprise mereka berupa layanan konektivitas, data center dan

cloud. Pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia terbagi menjadi 3 sektor

yaitu pelanggan perusahaan, pelanggan UKM, dan pelanggan institusi

pemerintah. Layanan enterprise solutions saat ini semakin dibutuhkan

perusahaan dan institusi pemerintahan. Data pada Laporan Tahunan PT

Telkom Indonesia pada tahun 2019, menunjukkan bahwa PT Telkom

Indonesia telah melayani 1.917 enterprise, 300.416 usaha kecil menengah,

dan 975 pemerintahan.

Penyediaan layanan bagi pelanggan membutuhkan kontrak

berlangganan yang berisi dokumen perjanjian yang mengikat antara pihak


3

pertama yaitu PT Telkom Indonesia dan pihak kedua pelanggan enterprise

sehingga menimbulkan hubungan hukum antara kedua pihak tersebut. John

Gooley dan Peter Radan (2006:3), menjelaskan bahwa common law

berkembang dua tipe definisi kontrak. Tipe pertama mendefinisikan kontrak

sebagai satu janji dan seperangkat janji. Tipe kedua mendefinisikan kontrak

sebagai kesepakatan. Sejalan dengan itu, menurut Peter Mahmud Marzuki

(2002:1), menyatakan bahwa kontrak di dalam bisnis berfungsi sebagai

pengaman transaksi.

PT Telkom Indonesia tentunya berupaya memberikan pelayanan

terbaik bagi pelanggan enterprise dengan melaksanakan tata kelola yang

optimal dan tepat terkait kontrak berlangganan. Hal ini sangat penting

dilakukan untuk memberikan kepuasan pelanggan, mengingat kontrak

merupakan awal persetujuan pelanggan untuk mendapatkan layanan yang

mereka inginkan. Jika kegiatan administrasi kontrak berlangganan tidak

dilakukan secara administrative dan lambat akan menyebabkan kekecewaan

pelanggan. Dapat dikatakan bahwa tata kelola wajib disusun dengan tepat

serta pegawai bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan tata kelola. G.

Terry (Sudarwan, 2010:54), menyatakan bahwa kegiatan staf tata kelola

atau tata laksana yaitu: 1. Mengetik, 2. Menghitung, 3. Memeriksa, 4.

Menyimpan, 5. Menelepon, 6. Menggandakan, 7. Mengirim surat, 8. Dan

lain-lain.

Pelaksanaan kegiatan administrasi kontrak berlangganan tersebut

diperlukan tata kelola yang tepat sehingga tidak memperlambat pemrosesan


4

dokumen dan mempercepat pelanggan mendapatkan layanan yang

diinginkan. Tata kelola yang buruk akan menghambat kinerja perusahaan

sehingga menurunkan kualitas kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan. Mengingat kepuasan pelanggan salah satunya didapat dari

kecepatan pelayanan oleh penyedia jasa. Ciri-ciri atau atribut-atribut yang

ikut menentukan kualitas pelayanan publik adalah: (1) Ketepatan waktu

pelayanan, (2) Akurasi pelayanan, (3) Kesopanan dan keramahan, (4)

Kemudahan mendapat layanan, (5) Kenyamanan dalam memperoleh

pelayanan, (6) Atribut pendukung pelayanan lainnya (Tjiptono, 1996:56).

Hambatan yang menyebabkan keterlambatan Tata Kelola Kontrak

Berlangganan. Adapun permasalahan sebagai berikut : 1) Kapasitas Sumber

Daya Manusia (SDM) bagi posisi Account Manager (AM) belum

memenuhi, 2) Kegiatan penandatanganan dokumen yang masih dilakukan

secara manual, 3) Jam kerja yang melebihi batas, 4) Kegiatan penawaran

produk secara langsung kepada pelanggan yang terhambat akibat pandemic

Covid-19.

Oleh karena itu, untuk mendukung kegiatan pelayanan berjalan

administrative dan optimal, khususnya dalam kegiatan administrasi kontrak

berlangganan bagi pelanggan enterprise di PT Telkom Indonesia Regional

IV Semarang diperlukan adanya ketepatan tata kelola serta Sumber Daya

Manusia (SDM) yang mumpuni.


5

Hasil wawancara yang dilakukan saat kegiatan magang faktor utama

yang menghambat kegiatan tata kelola kotrak berlanganan ialah kapasitas

sumber daya manusia yang belum memenuhi sehingga menyebabkan

pegawai diharuskan menambahkan jam kerja mereka. Selain itu, pegawai

juga masih memilih melakukan penandatanganan dokume secara manual.

Sejalan dengan perkembangan era globalisasi penggunaan tandatangan

sudah seharusnya diubah menjadi digital. Namun, perkembangan ini tidak

didukung dengan kemauan pegawai untuk menggunakan tandatangan

digital sehingga dapat mempersingkat waktu dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services

PT Telkom Indonesia IV Semarang.

Mengingat pentingnya tata kelola dalam pelaksanaan manajemen

pelayanan kontrak berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services, maka penulis tertarik untuk membahas tentang “TATA

KELOLA KONTRAK BERLANGGANAN PADA DIVISI

ENTERPRISE, GOVERNMENT, AND BUSINESS SERVICES PT

TELKOM INDONESIA REGIONAL IV SEMARANG”

1.2. Pokok Permasalahan

Penulis merumuskan pokok permasalahan dalam Tugas Akhir yaitu :

1. Bagaimana Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi

Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang?


6

2. Bagaimana kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata

Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise, Government,

and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan dan menjelaskan tata kelola kontrak berlangganan

pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

2. Menjelaskan kinerja faktor Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam

Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional

IV Semarang.

1.3.2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

1. Sebagai sarana pembelajaran agar mengetahui tata kelola

kontrak berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

2. Menambah ilmu pengetahuan dan memberikan gambaran

mengenai tata kelola kontrak berlangganan pada Divisi

Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.


7

b. Bagi Program Studi DIII Administrasi Perkantoran

1. Sebagai sumber informasi dan rujukan untuk penelitian

selanjutnya yang akan melakukan penelitian ditempat lain di

masa depan.

2. Menumbuhkan kerjasama yang menguntungkan dan bermanfaat

antara PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang dengan

Program Studi DIII Administrasi Perkantoran.

c. Bagi PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

1. Sebagai bahan evaluasi mengenai tata kelola kontrak

berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia.

2. Menjalin hubungan yang teratur dan dinamis antara Program

Studi DIII Administrasi Perkantoran dengan PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

1.4. Landasan Teori

1.4.1. Tata Kelola Administrasi

Tata kelola dengan sebutan lain yaitu tata laksana erat kaitannya dengan

kegiatan administrasi. Tata kelola yang baik merupakan faktor penting

dalam kegiatan sebuah perusahaan. Dapat dikatakan bahwa awal mula

kegiatan perusahaan terselenggara dengan maksimal merupakan dukungan

dari kegiatan administrasi yang optimal sehingga mewujudkan ketertiban

dalam tata kelola.


8

Kata administrasi menurut etimologis berasal dari bahasa latin yaitu

“ad+ministrare” yang berarti melayani, membantu atau memenuhi. Liang

Gie (Ali Mufiz, 2004:14) menyebutkan bahwa administrasi adalah

rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh organisasi berbentuk kerjasama

untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

The Liang Gie (Eny Pujiasri, 2014:3), dalam arti sempit administrasi

didefinisikan sebagai Tata Usaha atau Tata Kelola yang merupakan

pekerjaan bersifat mengatur segala hal yang memiliki hubungan dengan

penulisan, persuratan dan pencatatan/pembukuan dari peristiwa yang ada di

organisasi.

Tata laksana adalah aktivitas atau usaha bagi mendukung, melayani,

memudahkan serta mengatur kegiatan untuk mencapai suatu tujuan

organisasi (Sudarwan Danim, 2010:11).

Dapat dikatakan bahwa tata kelola merupakan serangkaian aturan

yang menjadi faktor penting dalam kegiatan administrasi demi kelancaran

pencapaian tujuan organisasi.

1.4.2. Administrasi Perkantoran

Pengertian administrasi menurut Bailah (2019:1) terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Administrasi dalam arti sempit merupakan segala aktivitas tata usaha

terdiri dari penyuratan, kesekretariatan, menyusun dokumen, serta

pengarsipan surat.
9

2. Diartikan secara luas administrasi merupakan suatu proses seluruh

aktivitas secara lengkap.

Kata administrasi perkantoran dan manajemen perkantoran diartikan

seragam oleh sebagian besar literatur. Pertengahan tahun 1990-an Institute

of Administrative Management Anonymous (Badri M. Sukoco, 2007:3)

manajemen perkantoran merupakan cabang ilmu manajemen yang berfokus

dalam layanan dalam mendapat, pencatatan, serta analisis informasi,

perencanaan adapun pengomunikasian sebagai pengamanan harta

perusahaan dan melakukan kegiatan promosi layanan demi tercapainya

tujuan perusahaan. Definisi manajemen perkantoran dalam Gie (2000:100)

menurut beberapa ahli, adalah :

1. WH Evans (1963)

Fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap

operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan,

komunikasi, dan ingatan organisasi.

2. Arthur Grager (1958)

Fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan

warkat dari suatu organisasi.

3. William Leffingwell dan Edwin Robinson (1950)

Cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan

pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan dan di mana pekerjaan

harus dilakukan.

4. George Terry (1966)


10

Perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan

perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kesimpulan dari berbagai pengertian di atas adalah administrasi

perkantoran merupakan seluruh proses aktivitas pelayanan yang terjadi pada

sebuah kantor atau organisasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan

efisien.

1.4.1.2. Fungsi Administrasi Perkantoran

Setiap kantor bila dilihat dari susunannya, memiliki tiga unsur yakni:

hardware yaitu perangkat keras; live-ware yang terdiri dai personel kantor;

dan software yaitu program dari suatu kantor atau program kerja

ketatausahaan. Sehingga kantor disebut lengkap menurut Soerjani (Wildan

Zulkarnain, 2015:11) bila kantor tersebut meliputi :

1. Administrasi fisik berupa manajemen pergedungan dan ruangan.

2. Administrasi personalia yang mengelola seluruh personel kantor

3. Administrasi ketatausahaan yang berupa pencatatan dan penyusunan

informasi yang memiliki nilai atau kegunaan untuk disimpan.

Sesuai dengan pendapat Quible (2001:175), fungsi administrasi perkantoran

terbagi menjadi 5 yaitu :

1. Fungsi Rutin

Fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran

minimal mencakup pengarsipan, penggandaan, dan lain-lain.


11

Biasanya fungsi ini dilaksanakan oleh saf administrasi yang

bertanggung jawab atas kegiatan administrasi sehari-hari.

2. Fungsi Teknis

Fungsi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan keterampilan

perkantoran yang memadai, seperti familieritas dengan beberapa

software. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi yang

tergabung dalam departemen TI suatu organisasi.

3. Fungsi Analisis

Fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif disertai

kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan

mengalisis laporan maupun membuat keputusan pembelian. Fungsi

ini biasanya dilakukan oleh seorang asisten manajer yang

bertanggung jawab men-support keputusan yang akan dibuat oleh

atasannya.

4. Fungsi Interpersonal

Fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar

pengambilan keputusan serta keterampilan berhubungan dengan

orang lain, seperti menggordinasikan tim proyek. Fungsi ini

biasanya dilakukan oleh staf administrasi sebagai jenjang karier

sebelum naik manjadi manajer pada suatu organisasi.

5. Fungsi Manajerial

Fungsi yang membutuhkan perencanaan, pengorganisasian,

pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran,


12

staffing, dan mengevaluasi karyawan. Biasanya fungsi ini dilakukan

oleh staf setingkat manajer yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan sistem dan prosedur administrasi organisasi.

1.4.3. Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti control. Kata

manajemen dapat diartikan sebagai mengendalikan, menangani atau

mengelola. Malayu S.P. Hasibuan (2002:2), manajemen adalah ilmu dan

seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.

Handoko (2012:8) manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya

agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut James A.F Stoner (Yanti Karmila, 2020:5) manajemen

merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas atau

organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kesimpulan dari pendapat-pendapat diatas adalah manajemen

merupakan segala sesuatu yang dilakukan untuk mengatur dan mengelola

berbagai sumber untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan

efisien.
13

1.4.4. Unsur-unsur Manajemen

Manajemen sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Didukung

dengan manuasia yang memiliki sumber daya yang baik akan memudahkan

terwujudnya tujuan perusahaan atau organisasi.

Hasibuan (2013:2) manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yaitu

men, money, method, materials, machines, dan market. Berikut

penjelasannya:

a. Man (Manusia)

Manusia merupakan faktor penting yang paling menetukan.

Manusia membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses

untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada proses

kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

b. Money (Uang)

Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Oleh karena itu

uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena

segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan

berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk

membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus

dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

c. Materials (Bahan-bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan

jadi. Usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik di dunia usaha,
14

selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat

menggunakan bahan atau materi sebagai salah satu sarana. Sebab

materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan

tercapai hasil yang dikehendaki.

d. Machines (Mesin)

Kegiatan di sebuah perusahaan adanya mesin sangat diperlukan.

Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

e. Methdos (Metode)

Pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya metode-metode kerja.

Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya

pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara

pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai

pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang

tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.

f. Market (Pasar)

Memasarkan produk barang sudah tentu sangat penting, sebab bila

barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barangf

akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh

karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebar hasil produksi

merupakan faktor penentu dalam perusahaan. Agar pasar dapat

dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera

konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.


15

1.4.5. Telekomunikasi

Pengertian telekomunikasi menurut Undang-undang No. 36 tahun 1999

tentang Telekomunikasi adalah :

“Setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi

dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui

sistem kawat, optic, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya”.

Sedangkan definisi telekomunikasi menurut Undang-undang No.3

tahun 1989 tentang Telekomunikasi adalah :

“Setiap pemancaran pengiriman, atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar,

suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik,

radio, atau sistem elektromagnetik lainnya”.

1.4.6. Pelanggan

Yamit (Kholilurrahman, 2007:21), menyatakan bahwa pelanggan adalah

orang yang membeli dan menggunakan produk. Perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa, pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa

pelayanan.

Greenberg (2010:8), pelanggan atau customer adalah individu atau

kelompok yang terbiasa membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan

keputusan mereka atas pertimbangan manfaat maupun harga yang

kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melalui telepon, surat,


16

dan fasilitas lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari

perusahaan.

Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia tahun 2019 menyatakan

bahwa untuk dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi

pelanggan, PT Telkom Indonesia mengatur basis dengan berbasis pada

segmen pelanggan, atau Customer Facing Unit (CFU). Dengan

mengkategorikan portofolio produk menjadi 5 (lima) segmen yaitu :

1. Consumer

PT Telkom Indonesia menyediakan layanan fixed voice, fixed

broadband, IP-TV dan digital bagi segmen consumer.

2. Mobile

Bagi segmen ini, PT Telkom Indonesia menyediakan layanan legacy

seluler termasuk voice dan SMS, mobile broadband, dan layanan

mobile digital yang mencakup loT, big data, layanan keuangan,

VOD, musik, permainan, dan iklan digital.

3. Enterprise

Bagi segmen pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia

menyediakan layanan ICT dan platform yang mencakup

konektivitas, layanan TI, data center dan cloud, proses bisnis

oursourcing, perangkat bisnis satelit, layanan digital dan layanan

berdekatan (seperti layanan e-health dan manajemen ATM).

4. Wholesale & International Business


17

Pada segmen ini, PT Telkom Indonesia menyediakan layanan

wholesale telecommunication carrier, bisnis internasional, bisnis

tower/menara telekomunikasi, dan layanan infrastruktur dan

manajemen jaringan.

5. Segmen lainnya

Segmen lain atau yang disebut MelOn, dalam segmen ini PT Telkom

Indonesia menyediakan smart platform, konten digital, e-commerce,

dan manajemen properti dalam upaya meningkatkan aset properti

Telkom di seluruh Indonesia.

Pengertian pelanggan yang tercantum dalam Undang-undang No. 36

tahun 1999 tentang Telekomunikasi pasal 1 ayat (9), pelanggan bisa berupa

badan hukum atau perseorangan yang telah menandatangani kontrak

berlangganan.

1.4.7. Sumber Daya Manusia (SDM)

Werther dan Davis (Sutrisno, 2017:4), Sumber Daya Manusia adalah

“pegawai yang siap mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan

organisasi”. Schuler, et al. (Sutrisno, 2017:6), menyatakan bahwa Sumber

Daya Manusia (SDM), merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga

kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam

memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan

beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut


18

digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan

masyarakat.

Mangkunegara (2011:2), manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, dan

pemisah tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen

Sumber Daya Manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan

maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu

(Husein Umar, 2001:3).

Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut adalah pengertian

manajemen sumber daya manusia yaitu permasalahan mengenai tenaga

kerja atau pegawai yang diatur sedemikian rupa berdasarkan pada aturan

fungsi-fungsi manajemen, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan

secara efektif dan efisien. Sedangkan manajemen sumber daya manusia

dengan Tata Kelola memiliki keterkaitan yaitu agar tujuan organisasi

tercapai dengan baik maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang terampil

di bidangnya. Anwar Prabu Mangkunegara dalam Nomi, Enggar (2017:9),

indikator yang mempengaruhi keberhasilan Sumber Daya Manusia dalam

menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut :

1. Kualitas
19

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa

yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah

jumlah unit, siklus aktivitas yang mampu diselesaikan.

3. Pelaksanaan Tugas

Pelaksanaan tugas adalah merupakan seberapa jauh karyawan mampu

melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

4. Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban

karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

1.5. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah konsep yang diartikan dengan menggunakan

konsep lain. Sarwono (2006) menyatakan definisi konseptual berguna untuk

menciptakan logika dalam proses pembuatan hipotesis.

1. Tata Kelola

Tata kelola adalah serangkaian elemen yang saling terkait antara satu

dengan yang lain dan membentuk tatanan pandangan yang bersatu

dan teratur. Teori, prinsip dan jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling terkait, termasuk perencanaan, pengorganisasian,

mobilisasi dan kontrol untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

melalui penggunaan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dalam
20

sebuah perusahaan, tata kelola adalah upaya yang dilakukan agar

aktivitas dapat terlaksana dengan optimal untuk mencapai tujuan

perusahaan.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia menjadi faktor terpenting dalam perusahaan,

sehingga mendukung kelancaran kegiatan administrasi dalam

mencapai tujuan perusahaan. Maka, dibutuhkan Sumber Daya

Manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan yang tinggi.

Sutrisno (2017), kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

professional memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

yang dapat menghasilkan layanan professional, kerja professional

dan menghasilkan kualitas kerja yang baik.

Penelitian ini yang berjudul Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada

Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang dirumuskan konsep Tata Kelola

merupakan suatu rangkaian kegiatan yang teratur dan bertujuan untuk

membantu kegiatan administrasi dalam sebuah kantor sehingga berjalan

secara maksimal. Menjamin terlaksananya tata kelola yang baik, kegiatan

Tata kelola ditinjau dari alur kegiatan administrasi yang mengatur dalam

sebuah perusahaan.

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah

variabel yang akan dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan


21

memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian

ini, maka akan ditentukan beberapa definisi koseptual yang berhubungan

pada Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV

Semarang oleh penulis, antara lain :

1. Tata Kelola Kontrak Berlangganan merupakan prosedur-prosedur

yang mengatur kegiatan tata kelola kontrak berlangganan dalam

menjamin terlaksananya kegiatan administrasi agar berjalan secara

optimal dan maksimal dengan memanfaatkan sumber daya

perusahaan yang ada sehingga tercipta manajemen perkantoran yang

baik.

2. Sumber Daya Manusia merupakan kunci dalam kegiatan tata kelola

sehingga dapat mempercepat perusahaan mencapai tujuan. Kinerja

pegawai ditinjau dari aspek kualitas, kuantitas, pelaksaan tugas,

serta tanggung jawab pegawai.

1.6. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variable atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

mengukur konstrak atau variable tersebut (Nazir, 2014:110). Variabel-

variabel yang akan didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini

adalah :
22

1. Konsep Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi

Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

a. Alur pengelolaan dokumen kontrak berlangganan pada Divisi

Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

b. Fleksibilitas regulasi yang mengatur Tata Kelola Kontrak

Berlangganan.

c. Dokumen kelengkapan kontrak berlangganan (Prinsip-prinsip

implementasi kontrak).

d. Kewenangan penandatanganan dokumen kontrak berlangganan.

e. Dukungan fasilitas sarana dan prasarana dalam kegiatan tata kelola

kontrak berlangganan.

2. Keberhasilan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam

Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang?

a. Kualitas Sumber Daya Manusia adalah seberapa baik pegawai

mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

b. Kuantitas Sumber Daya Manusia merupakan jumlah yang dihasilkan

dan dinyatakan dalam istilah jumlah unit, siklus aktivitas yang

diselesaikan.
23

c. Pelaksanaan Tugas merupakan keberhasilan Sumber Daya Manusia

yang menyatakan seberapa jauh pegawai mampu melakukan

pekerjaannya secara akurat dan meminimalisir kesalahan.

d. Tanggung jawab pegawai merupakan kesadaran pegawai untuk

melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif. Lebih lanjut, menurut I Made Winartha (2006:155),

metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan,

dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang

dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah

yang diteliti yang terjadi di lapangan.

1.7.2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah apa yang menjadi pembahasan penting di dalam

sebuah penelitian. Adapun fokus penelitian dalam Tugas Akhir ini yaitu

mendeskripsikan mengenai prosedur Tata Kelola dan faktor penghambat

Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

1.7.3. Lokus Penelitian


24

Lokus penelitian adalah lokasi dimana penelitian dilaksanakan. Lokus pada

penelitian ini bertempat di Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang. Beralamat di Jalan

Pahlawan No. 10, Pleburan, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa

Tengah.

1.7.4. Sumber Data

1.7.4.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari

sumbernya, yaitu dengan teknik pengumpulan data wawancara.

1. Ibu Vita selaku Senior Account Manager PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

2. Ibu Indah selaku Senior Account Manager PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

3. Bapak Nugroho dan Bapak Ijal selaku Pelanggan Enterprise

PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

4. Ibu Paramita selaku Pelanggan Government PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang.

1.7.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

studi kepustakaan, dokumentasi, catatan divisi, keterangan, dan

publikasi website dari instansi terkait.


25

1.7.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mencapai tujuan utama

dari kegiatan penelitian yaitu memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi

standar yang telah ditetapkan.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik

wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka.

1.7.5.1. Wawancara

Menurut Esterberg (Soegiyono, 2014:72), wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Wawancara merupakan teknik pengambilan data

yang dilakukan peneliti melalui dialog langsung dengan responden

untuk memperoleh informasi dari responden.

Wawancara dilakukan dengan 4 (empat) informan yang terdiri dari

2 (dua) pegawai Divisi Enterprise, Government, and Business

Services yang menangani secara langsung serta dianggap

mengetahui dan paham terkait tata kelola kontrak berlangganan

dan 2 (dua Pelanggan Enterprise PT Telkom Indonesia Regional

IV Semarang dari setiap segmen dengan rincian kode sebagai

berikut :
26

Tabel 1.1

Kode Informan

No. Jabatan
1. Senior Account Manager
2. Senior Account Manager
3. Pelanggan Enterprise PT Telkom Indonesia Regional IV
Semarang
4. Pelanggan Government PT Telkom Indonesia Regional IV
Semarang

1.7.5.2. Observasi

Nasution (Soegiyono, 2014:64), observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data,

yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung

terhadap obyek kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian di PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang dengan

melaksanakan kegiatan magang selama 90 (Sembilan puluh) hari

kerja.

1.7.5.3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengambilan data dengan mengkaji

data dari dokumen yang merupakan catatan peristiwa yang sudah

terjadi sebelumnya untuk mendukung data penelitian. Penelitian ini

menggunakan dokumen yang berupa contoh form kontrak

berlangganan dari setiap segmen dan modul terkait tata kelola


27

kontrak berlangganan yang ada di PT Telkom Indonesia Regional

IV Semarang.

1.7.5.4. Studi Pustaka

Nazir (2013:93), teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaah terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-

catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan. Penelitian memperoleh data melalui

studi pustaka dengan cara browsing di internet, membaca literature,

dan dengan mempelajari dasar hukum ratifikasi yang tertulis dalam

PK 500.01.04/r.00/HK200/DBS-00000000/2019 30 Agustus 2019

Perihal Standart Penyusunan dan Pengelolaan KB untuk Pelanggan

Business Service dan ND EVP TREG-4 NO.

CTEL.89/HK000/DR4-10000000/2019 14 Mei 2019 Perihal

Simplifikasi Kewenangan Penandatanganan Kontrak dan

Penggunaan Form KB di Lingkungan Telkom Regional-IV.

1.7.6. Instrument Penelitian

Instrument utama dari penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri yang

merupakan sarana dan alat untuk mengumpulkan data. Hal ini bertujuan

agar hasil penelitian lebih rinci, lengkap, akurat, dan sistematis sehingga

mudah diolah menjadi sebuah kesimpulan. Instrument penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan informan yaitu


28

pegawai Divisi Enterprise, Business, and Government Services PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang dan pelanggan enterprise untuk

memperoleh data serta informasi yang diperlukan dalam penelitian.

1.7.7. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif yang menghasilkan data kualitatif. Teknik ini tidak

dapat menghasilkan data dengan kategori statistik. Bogdan (1984) Analisis

data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang

lain.

Aktivitas dalam analisis data dimulai dari reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan

verifikasi (conclusion drawing/ verification) (Salim dan Haidir, 2019:112).

1.7.8. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini dibagi menjadi empat bagian dengan rincian sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah

yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori yang

digunakan, definisi konseptual dan operasional, metodologi penelitian, dan


29

diakhiri dengan sistematika penulisan yang menjelaskan secara ringkas isi

dari masing-masing bab.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan gambaran umum yaitu sejarah, profil

perusahaan, visi dan misi perusahaan, kegiatan usaha, produk dan

pelanggan, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai hasil pembahasan

terhadap data penelitian dan analisis peneliti serta pembahasan penelitian.

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang analisis hasil penelitian yang dikaitkan dengan

teori yang relevan.

BAB V : PENUTUP

Tugas Akhir ini ditutup dengan kesimpulan dari hasil penelitian dan

diakhiri dengan saran bagi penelitian selanjutnya.


30

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat PT Telkom Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau Telkom merupakan perusahaan

telekomunikasi yang menyediakan jasa serta jaringan konektivitas di

Indonesia. Tahun 1882 masa kolonial Belanda Telkom berdiri sebagai

badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Telkom mulai

mengoperasikan layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang dapat

menghubungkan antar kota pada tanggal 23 Oktober 1856.

Status jawatan berubah pada tahun 1961 menjadi Perusahaan Negara

Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) yang dipecah menjadi 2 (dua) yaitu

Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Setelah itu pada tahun 1974 PN

Telekomunikasi merubah nama menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi (Perumtel) sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi

nasional maupun internasional .

Tahun 1980 pemerintah RI mengambil alih seluruh saham milik PT

Indonesia Satellite Corporation Tbk (Indonesia) untuk dijadikan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia jasa telekomunikasi internasional

terpisah dengan Perumtel. Pemerintah juga menetapkan Undang-undang

yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi

dimuat pada UU Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi.


31

PERUMTEL berubah bentuk pada tahun 1991 menjadi perusahaan

Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No. 25

Tahun 1991. Setelah itu, terjadi penawaran umum perdana saham TELKOM

(Initial Public Offering) yang dilakukan tanggal 14 November 1995. Sejak

saat itu saham yang dimiliki TELKOM tercatat dan diperdagangkan di

Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock

Exchange (NYSE), serta London Stock Exchange (LSE). Terjadinya

perubahan status ini membuka peluang bagi PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk, untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan usaha memenuhi

kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa telekomunikasi.

2.2. Profil PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Lokasi penelitian yang penulis lakukan berada di kantor PT Telkom

Indonesia Regional IV Semarang. Kantor PT Telkom Indonesia Reginonal

IV Semarang ini merupakan kantor cabang dari Telkom Group yang berada

di Jakarta Pusat. Kantor PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

terletak di Jalan Pahlawan 10 Kota Semarang, Jawa Tengah. PT Telkom

Regional IV Semarang didirikan untuk menjangkau pasar lebih luas dan

mendekatkan diri kepada pelanggan di area Provinsi Jawa Tengah dan D.I

Yogyakarta. PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang menerima aduan

dan keluan pelanggan jika terdapat kendala jaringan, dan melayani berbagai

keperluan pelanggan terkait jaringan telekomunikasi seperti pengajuan


32

jaringan Telkom Indiehome, Speedy, jaringan tv kabel dan pemasangan

jaringan telepon.

Gambar 2.1

Gedung PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Sumber : PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2020

2.3. Visi dan Misi

2.3.1. Visi PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia memiliki visi menjadi digital telco pilihan utama

untuk memajukan masyarakat.

2.3.2. Misi PT Telkom Indonesia

Adapun misi yang diusung PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai

berikut:

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital

cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh

seluruh masyarakat.

2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu

mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.


33

3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman

digital pelanggan terbaik.

2.4 Kegiatan Usaha PT Telkom Indonesia

Didasarkan kepada Anggaran Dasar Perusahaan, PT Telkom Indonesia

memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu menyelenggarakan

jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta melakukan

optimalisasi sumber daya Perseroan. Sehingga dalam mencapai tujuan di

atas, PT Telkom Indonesia menjalankan kegiatan usaha yang meliputi :

1) Usaha Utama

a. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,

mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan

memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti

yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau

menjual dan mengingkatkan layanan jasa telekomunikasi dan

informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan

lainnya sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan

Perseroan.
34

2) Usaha Penunjang

a. Menyediakan jasa transasksi pembayaran dan pengiriman uang

melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

b. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka

mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Perseroan, antara lain

pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem

informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas

pemeliharaan dan perbaikan.

c. Bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengoptimalkan

sumber daya informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki

oleh pihak lain pelaku industri informatika, komunikasi dan

teknologi, sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan

Perseroan.

2.5 Produk dan Pelanggan PT Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia memiliki 5 (lima) segmen bisnis operasi utama

dengan tujuan menciptakan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. Berikut

merupakan tabel data produk dan pelanggan dari PT Telkom Indonesia :

Tabel 2.1

Produk dan pelanggan PT Telkom Indonesia

Produk Pelanggan Jumlah


Pelanggan
Consumer Pelanggan Telepon Tetap 9,4 Juta
Pelanggan Fixed Broadband 9,0 Juta
Pelanggan IndiHome 7,0 Juta
35

Menyediakan layanan fixed Pelanggan Speedy 2,0 Juta


voice, fixed broadband, IP-
TV dan digital
Mobile Pelanggan Seluler 171,1 Juta
Menyediakan layanan pelanggan Mobile Broadband 110,3 Juta
legacy seluler termasuk Pelanggan Pascabayar 6,4 Juta
voice dan SMS, mobile Pelanggan Prabayar 164,7 Juta
broadband, dan layanan
mobile digital, yang
mencakup loT, big data,
layanan keuangan, VOD,
musik, permainan, dan
iklan digital.
Enterprise Pelanggan Korporasi 1.917
Menyediakan layanan ICT Pelanggan UKM 300.416
dan platform yang Pelanggan Institusi 975
mencakup konektivitas, Pemerintah
layanan TI, data center dan
cloud, proses bisnis
outsourcing, perangkat,
bisnis satelit, layanan
digital dan layanan yang
berdekatan (seperti layanan
e-health dan manajemen
ATM)
Wholesale & Pelanggan Other Licensed 9
International Business Operator (OLD)
Menyediakan layanan Pelanggan Trasponder & 25
wholesale Closed User Group
telecommunication carrier, Pelanggan Internet Service 167
bisnis internasional, bisnis Provider
tower/menara Pelanggan Global Partner 220
telekomunikasi, dan
layanan infrastruktur dan
manajemen jaringan
Lain-lain MelOn 33,9 Juta
pengguna aktif
Menyediakan smart
platform, konten digital, e-
commerce, dan manajemen
property dalam upaya
36

meningkatkan asset
properti Telkom di seluruh
Indonesia.
Sumber : Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia 2019

2.6 Struktur Organisasi Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Berikut ini Struktur Organisasi pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services (EGBIS) PT. Telkom Indonesia Regional IV Semarang

dapat dilihat pada gambar II.2 :

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Sumber: PT Telkom Indonesia, Oktober 2020

2.6.1. Fungsi dan Wewenang Divisi Enterpirse, Government, and Business

Services.
37

1. Operation Senior Manager

Bertugas sebagai kepala unit EGBIS wilayah Jawa Tengan & DIY,

yang memiliki tanggung jawab untuk mencapai target revenue regional,

mengawasi jalannya operasional unit dan melakukan pelaporan

terhadap EVP Telkom Regional secara berkala.

2. Senior Account Manager

Memiliki tugas sebagai pengendali pelanggan besar dalam setiap

segmen dan mengayomi Account Manager (AM) dibawah segmen

masing-masing.

3. Bidding Management

Melakukan tender project, procurement, outbond logistic, approval

contract, serta memastikan kelancaran billing pelanggan (termasuk

tunggakan).

4. Divisi Enterprise Service

Melakukan pengawalan pre sales (inisasi & planning) project dan

performasi Account Manager (AM) khusus pada lingkup pelanggan

Enterprise (Perusahaan berskala besar).

5. Divisi Government Service

Melakukan pengawalan pre sales (inisiasi & planning) project dan

performasi Account Manager (AM) khusus pada lingkup pelanggan

Government (Pemerintahan).

6. Divisi Business Service


38

Melakukan pengawalan pre sales (inisasi & planning) project dan

performasi Account Manager (AM) khusus pada lingkup pelanggan

Business (perusahaan bisnis berskala mikro & menengah).

7. Solution & Support

Memberikan support khususnya dalam bidang teknis untuk seluruh

proyek di Divisi EGBIS khususnya yang memerlukan customisasi atau

alterisasi khusus (tidak default).

8. Project Management & Delivery

Mengawal dan memastikan kelancaran setelah terjadi persetujuan

dengan pelanggan, khususnya dalam executing, controlling, and

closing.
39

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PT Telkom Indonesia merupakan perusahaan terbuka berstatus Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang berfungsi menyelenggarakan jaringan dan jasa

telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang

dimiliki oleh Perseroan. Pelanggan PT Telkom Indonesia tidak hanya berfokus pada

pelanggan rumahan, akan tetapi juga pada pelanggan korporat yaitu pemerintahan,

korporasi, dan UKM. Divisi Enterprise, Government, and Business Services

merupakan divisi yang berkhusus menangani dan memberikan pelayanan

administrasi kontrak berlangganan bagi pelanggan korporat PT Telkom Indonesia.

Divisi Enterprise, Government, and Business Services, bertugas untuk

mengatur dan menjamin terlaksananya kegiatan administrasi yang baik dan optimal

dengan berpedoman pada Standar Operasional Prosedur mengenai Tata Kelola

Kontrak Berlangganan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar Operasional

Prosedur tersebut terdiri dari tahapan penawaran barang atau jasa keluar, alur

pengelolaan dokumen kontrak, regulasi yang mengatur, dokumen kelengkapan

kontrak (prinsip-prinsip implementasi kontrak), serta kewenangan

penandatanganan dokumen kontrak berlangganan.

Penulis menyusun penelitian yang berfokus kepada Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services sebagai

pengatur kegiatan tata kelola serta meninjau kinerja sumber daya manusia yang ada.

penulis melakukan kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi


40

kepustakaan untuk memperoleh sumber data yang valid. Wawancara dilakukan

terhadap 2 (dua) karyawan Divisi Enterprise, Government, and Business Services

dan 2 (dua) segmen pelanggan korporat PT Telkom Indonesia Regional IV

Semarang.

3.1. Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui dokumentasi dan studi pustaka,

kegiatan tata kelola dirancang untuk memastikan kelancaran pelanggan dalam

memperoleh layanan yang dibutuhkan di dalam menjalankan kegiatan tata kelola

yang optimal diperlukan pedoman yang terstruktur.

Saat ini PT Telkom Indonesia telah memiliki ribuan pelanggan korporat

dengan memberikan pelayanan berupa manage service, jaringan lokal atau

perangkat pelanggan, pengadaan barang atau perangkat, dan penarikan fiber optik.

Berdasarkan pada data sekunder database Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia alur tata kelola kontrak berlangganan

dimulai dengan penawaran barang atau jasa oleh Account Manager kepada 3 (tiga)

segmen pelanggan korporat.

Terkait alur tata kelola kontrak berlangganan yang sudah sudah

disosialisasikan dengan baik sesuai dengan pertanyaan saat sesi wawancara pada

02 Juni 2021, Ibu Vita selaku Senior Account Manager (SAM) menyatakan :

“ Alur tata kelola kontrak berlangganan yang saat ini diterapkan sudah

disosialisasikan dengan baik, jadi karena segala pekerjaan atau project harus
41

ada kontraknya jadi biasanya kita diberikan draft dulu untuk dipelajari

bersama ”.

Pernyataan diatas juga diperkuat dengan pernyataan Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM ) pada tanggal 04 Juni 2021 bahwa :

“ Alur sudah disosialisasikan malahan sering sekali dan karyawan sudah

paham betul sih mbak ”.

Kesimpulan hasil wawancara diatas terkait sosialisasi alur tata kelola

kontrak berlangganan ialah alur tata kelola sudah sangat dipahami oleh pegawai

dari PT Telkom Indonesia dikarenakan seringnya kegiatan sosialisasi dan setiap ada

perubahan akan diberikan draft terlebih dahulu sehingga pegawai dapat

mempelajari dengan betul setiap perubahan yang terjadi.

3.1.1. Alur Tata Kelola Kontrak Berlangganan

Alur tata kelola dimulai dari proses penawaran barang dan jasa oleh Account

Manager (AM) kepada pelanggan korporat PT Telkom Indonesia. Berikut

ini adalah skema penawaran dan pengadaan barang atau jasa keluar :
42

Gambar 3.1

Skema Penawaran dan Pengadaan Barang Atau Jasa Keluar

VISITING ACCOUNT MANAGER

CONNECTIVI CPE (Customer-


Premise Equipment)
TY

PROPOSAL ATAU PENAWARAN HARGA PELANGGAN

Keterangan :

CPE (Customer Premise Equipment) : terminal terkait peralatan yang

terletak di lokasi pelanggan yang memiliki telepon atau router.

Sumber : Data Sekunder Database Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2019

Prosedur dalam tata kelola kontrak berlangganan terbagi menjadi 3

(tiga) tahap yaitu tahap mitigasi, proses kontrak, dan delivery layanan.

Ketiga tahap tersebut saling berkaitan dan menunjang satu sama lain. Hal

ini juga dinyatakan Ibu Indah selaku Senior Account Manager (SAM) yang

menyatakan bahwa :
43

“ AM itu melakukan penawaran setelah itu negosiasi tapi bisa deal


dan bisa tidak. Kalau sudah deal berarti berlanjut kontrak, dan
setelah kontrak dilihat lagi item solusi yang dibutuhkan oleh
pelanggan apakah bisa disolusikan oleh Telkom saja biasanya
internet atau connectivity itu langsung kita inputkan layanannya tapi
kalau semisal di dalamnya itu ada kebutuhan perangkat atau ICT itu
kita harus menggandeng mitra atau anak perusahaan Telkom ”.

Selain dari sisi pegawai, penulis mewawancarai Bapak Ijal selaku

pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang, pada

tanggal 07 Juni 2021, menyatakan sebagai berikut :

“ Jadi nanti dari PT Telkom memberikan kita penawaran seperti


bandwith dan layanan lainnya sesuai dengan kebutuhan kita apa kita
liat. Tapi kita gak langsung setuju tapi kita juga punya pembanding
perusahaan lain yang menawarkan, nah setelah itu biasanya kita
negosiasi harga sama pihak Telkom baru kita deal kalau sesuai nanti
dari sana akan ngirim dokumen kontrak dan biasanya kita review
dulu kalau sudah cocok baru layanan diinput ”.

Pendapat lain disampaikan oleh Ibu Paramita selaku pelanggan

government PT Telkom Indonesia, pada tanggal 09 Juni 2021, menyatakan

sebagai berikut :

“ Dikantor kami, kami mengajukan surat permintaan layanan ke

Plaza Telkom. Setelah itu, tidak lama Account Manager

menghubungi kita untuk memenuhi persyaratan dan layanan

connectivity langsung diinputkan ke kantor gitu mbak ”.

Hasil wawancara diatas terkait dengan alur kontrak berlangganan

adalah proses alur tata kelola dimulai dengan proses penawaran oleh

Account Manager (AM) dengan menawarkan item dan solusi mengenai

kebutuhan pelanggan dan dilanjutkan dengan proses negosiasi atau

penawaran harga oleh kedua belah pihak. Setelah kedua pihak setuju maka
44

proses kontrak akan dilakukan dengan membuat dokumen-dokumen

kontrak dan layanan akan segera diinput sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Berikut merupakan skema alur tata kelola kontrak berlangganan :

Gambar 3.2

Alur Tata Kelola Kontrak Berlangganan

Sumber : Data Sekunder Database Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2019

Tata kelola kontrak berlangganan berdasarkan data sekunder berupa

modul pedoman perintah kerja kontrak berlangganan PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang terdiri dari prosedur yang sama untuk semua

pelanggan korporat PT Telkom Indonesia. Pernyataan Ibu Vita selaku


45

Senior Account Manager (SAM) memperkuat pernyataan prosedur yang

sama bagi semua pelanggan yang menyatakan bahwa :

“Alur kontrak antara pemerintahan dan swasta sama. Hanya berbeda


syarat untuk pemerintahan ditambahkan Surat Perintah Kerja atau
Surat Kerja Pegawai tapi biasanya dari pemerintahan punya draft
khusus SPK dan karena kita punya draft paten sendiri untuk SPK
jadi biasanya akan muncul dua draft kontrak untuk dipertimbangkan
mana yang akan dipakai ”.

Setelah kedua belah pihak melakukan persetujuan terhadap kontrak layanan

maka akan dilanjutkan dengan proses kontrak sebagai berikut :

3.1.1.1. Mitigasi

Mitigasi atau Pre kontrak berlangganan merupakan pemenuhan

persyaratan yang diajukan calon pelanggan untuk mendapatkan

layanan berlangganan, berdasarkan pada data sekunder Divisi

Enterprise, Government, and Business Services adalah sebagai

berikut :

1. Dokumen Calon Customer Korporat

a. Akte Perusahaan

b. NPWP

c. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

d. KTP yang bertandatangan

e. Surat Kuasa

f. Laporan Keuangan & Rencana Kerja < Rp. 300 Juta

g. TimeLine Proyek

2. Khusus untuk pelanggan bisnis

a. Form B-0 :
46

a) Dokumen Calon Pelanggan

b) Customer Assesment

c) Project Assesment

(B-0 dibuat oleh AM, direview Manajer BGES/BS,

Approval : GM Witel

b. Form B-1 : Persetujuan khusus untuk Project

c. Form B-2 : Persetujuan Witel

< 100 jt Manajer BGES/BS

> 100 jt OSM EGBIS

3. Customer Assesment

a. Masa Kontrak : > 2 tahun, 1-2 tahun, < 1 tahun

b. Payment : > 95%, 80 – 90%, 80%

4. Project Assesment

a. Recurring

b. Down Payment : < 15% / > 15%

c. Progress

d. Angsuran

e. One Time Charge (OTC)

5. Margin --- Net Margin

( Rev – Cost – BHP – CoM )


47

3.1.1.2. Proses Kontrak Berlangganan

1. Telkom menggali kebutuhan pelanggan korporat dan berusaha

memberikan solusi atas kebutuhan yang dilaksanakan oleh

Account Manager (AM) dan unit solution.

2. Membuat ijin prinsip (P0) bila hak mitra > 60% (bila ada

CPE). Jika nominal kontrak < 1 Milyar dokumen dibuat oleh

GM Witel sedangkan > 1 Milyar dibuat oleh EVP Regional IV

Semarang.

3. Membuat justifikasi kebutuhan (P1) (bila ada CPE). Draft

dokumen justifikasi kebutuhan akan dibuat oleh Account

Manager (AM), Solution. Setelah pembuatan draft dokumen

kontrak akan direview oleh Manager unit Enterprise,

Government, atau Business. Dokumen telah siap akan

diapproval oleh General Manager (GM) witel di wilayah

tersebut.
48

Gambar 3.3

Contoh Form P1 Justifikasi Kebutuhan

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

4. Berdasar pada data dokumen P1 tersebut dilakukan pemilihan

dan penetapan calon mitra pelaksana atau pembuatan dokumen

P2 yang memuat :

1) Dasar : Justifikasi Kebutuhan

2) Kesesuaian Kompetensi & Kapabilitas dengan Pekerjaan

3) Urutan prioritas

4) Calon Mitra Telkom Group, bila tidak ada cari dari

katalog vendor

5) Proses evaluasi sesuai kriteria Justifikasi

6) Penetapan Calon Mitra dituangkan dlm BA Eval &

Penetapan Calon Mitra


49

7) Layanan secondary/ Backup Link bisa penunjukan

langsung

8) Bila calon Mitra Member Telkom Group tidak sanggup

dapat tunjuk langsung mitra list partner.

9) Penunjukan mitra eksisting bisa dilakukan bila

perpanjangan/ekspansi.

Gambar 3.4

Contoh Form P2 Penetapan Calon Mitra

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
50

5. Setelah itu pembuatan Surat Permintaan Penawaran Harga

(SPPH) atau proposal yaitu dokumen P3 dan mengirimkan

SPHH kepada calon mitra yang memuat :

1) Nama Proyek

2) Gambaran umum tentang scope of work

3) Waktu dan tempat acara

4) Batas waktu berlaku SPH (validity)

5) Batas waktu pemasukan dokumen penawaran

6) Alamat penyerahan dokumen penawaran.

Gambar 3.5

Contoh Form P3 Surat Permintaan Penawaran Harga

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
51

6. Mengadakan rapat penjelasan pengadaan yaitu P4. Rapat ini

diadakan jika pengadaan bersifat komplek dan memerlukan

uraian detail, rapat tersebut menghasilkan dokumen Berita

Acara Serah Terima (BAST) yang berisi :

1) Summary materi dokumen pengadaan (RKS, Proposal,

Permintaan Layanan)

2) Scope of work

3) Bill of quantity (spek teknis dan volume)

4) Skema Bisnis : Sewa murni, SeBel, JuBel,Rev Sharing.

5) Informasi lain (optional) :

a. Lokasi Instalasi

b. Waktu Delivery

c. Term of Payment

d. Masa KL

e. SLG

f. Jaminan-jaminan

g. Info lainnya.

7. Penawaran harga dari mitra berupa Surat Penawaran Harga

(SPH) yang harus memuat :

1) Masa Laku Penawaran Harga

2) Kesanggupan penuhan jaminan SLG/Standart

kualitas/Jaminan lainnya.

3) SPH ditandatangani Direksi/Pejabat yg berwenang.


52

Gambar 3.6

Contoh Surat Penawaran Harga

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

8. Melakukan Evaluasi Penawaran Harga atau P5 yang mengacu

konsep QCDS Mengacu konsep QCDS (tepat mutu (Quality),

harga wajar (Cost), tepat waktu delivery (Delivery), tepat

sumber daya (Source). Evaluasi dilakukan oleh pelaksana

OBL dan unit inisiator dengan mempertimbangkan spek teknis

dan volume. Hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara

Evaluasi Penawaran Harga.


53

Gambar 3.7

Contoh Form P5 Evaluasi Penawaran Harga

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

9. P6 atau klarifikasi dan negosiasi penawaran harga dengan

kriteria sebagai berikut :

1) Klarifikasi akan dilakukan bila urgent untuk hal-hal yang

belum memenuhi kriteria

2) Memperhatikan unsur QCDS dan harga history.

3) Unit OBL melibatkan Unit Inisiator/ Unit lain jika

dipandang perlu.
54

4) Hasil nya dituangkan dalam BAKN (Berita Acara

Klarifikasi dan Negosiasi) yang ditandatangai oleh wakil

sah Calon Mitra dan pelaksana OBL.

5) Hasil Nego dapat dilakukan nego ulang bila terjadi

perubahan requirement.

6) BAKN memuat :

a. Scope of Work

b. Bill of Quantity (Spek Teknis & volume)

c. Harga Penawaran Mitra

d. Harga hasil Kesepakatan

e. Skema Bisnis

f. Info lainnya :

a) Masa Kontrak Layanan

b) Lokasi Layanan/ Instalasi

c) Mekanisme Pembayaran kepada Calon Mitra

d) Waktu Delivery

e) Jaminan-jaminan

f) Info lainnya
55

Gambar 3.8

Contoh Form P6 Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
56

10. P7 atau penetapan calon mitra yang didasarkan kepada

penawaran terbaik dari hasil evaluasi penawaran harga dan

mempertimbangkan penawaran terbaik dan yang memberikan

kontribusi terbesar dalam pemenangan pengadaan. Dengan

rincian penetapan calon mitra yaitu spesifikasi teknis dan

volume.

Gambar 3.9

Contoh Form P7 Penetapan Calon Mitra

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

11. Pembuatan Surat Kesanggupan Mitra (SKM)


57

1) Surat Kesanggupan memuat :

a. Kesanggupan melaksanakan pekerjaan.

b. Dibuat di atas kertas berlogo Perusahaan.

c. Ditandatangani oleh Direktur/ Pimpinan sesuai Akte

Perusahaan/ Surat Kuasa.

2) Surat Kesanggupan bukan satu-satunya Kesanggupan

Mitra karena sudah ada P6, P7, dan P8. Tanpa Surat

Kesanggupan bukan berarti Kewajiban Mitra untuk

melaksanakan pekerjaan gugur.

Gambar 3.10

Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

12. Membuat surat permohonan pembuatan kontrak

berlangganan ke tim legal yang dilampiri dengan dokumen


58

foto copy SPH, MoM, Surat dari pelanggan korporat berupa

Akte Perusahaan dan NPWP.

13. Membuat draft kontrak berlangganan, memvalidasi, dan

memaraf setiap lembar dokumen kontrak.

14. Membuat Executive Summary.

Gambar 3.11

Contoh Executive Summary

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

15. Menyerahkan dokumen kontrak berlangganan yang siap

ditandatangani ke Account Manager (AM).


59

16. Melakukan penandatanganan dokumen kontrak

berlangganan dan menyerahkan dokumen asli kontrak

berlangganan ke tim legal melalui pengelola OBL yang

dilakukan maksimal 10 hari setelah dokumen kontrak

berlangganan ditandatangani.

17. Membuat Surat Penetapan Mitra Pelaksana (P8) yang berisi

1) Jika Telkom dinyatakan menang, Tim Inisiator

memberitahukan Telkom sebagai Pelaksana Pengadaan

ke Tim OBL.

2) Pemberitahuan dapat berupa : SPPBJ/ SPK/ Surat

Pesanan/ PO/ Kontrak dari Customer.

3) Atas dasar pemberitahuan tersebut, Tim OBL membuat

P8.

4) Dengan P8 Mitra harus tunduk melaksanakan pekerjaan

sesuai ketentuan yg sudah disepakati

5) P8 ditembuskan ke Unit Pengelola Delivery Witel dan

atau Proyek Management Regional-IV.


60

Gambar 3.12

Contoh Surat Penetapan Mitra Pelaksana

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

18. Membuat Surat Pesanan Kontrak Layanan (KL) yang

memuat :

1) Nilai/ Harga Kontrak

2) Cara Pembayaran

3) Tempat dan target Delivery


61

4) Jangka waktu pekerjaan dan/ pemeliharaan

5) Jaminan teknis/ SLG/ atau jaminan lainnya

6) Ketentuan tentang wanprestasi dan sanksi bila tidak

memenuhi kewajiban.

7) Ketentuan pemutusan Kontrak secara sepihak.

8) Ketentuan kewajiban para pihak bila terjadi kegagalan

dalam pekerjaan.

9) Ketentuan pemberian Uang Muka dan/ atau Term of

Payment

10) Wakil Para Pihak yang menandatangani BAST atau

dokumen lainnya.

3.1.1.3. Delivery layanan

Setelah melakukan proses pre mitigasi dan proses kontrak

berlangganan maka akan dilakukan delivery layanan. Ketika

delivery layanan sudah diterima oleh pelanggan maka perlu dibuat

dokumen berupa Berita Acara Serah Terima (BAST), Berita Acara

Uji Terima (BAUT), dan Berita Acara Siap Online (BASO).

Berikut merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan setelah

melakukan delivery layanan :

1. Setelah terbit SPMP dan KL, maka Mitra melaksanakan

pekerjaan sesuai kontrak.


62

2. Pengawalan oleh Unit Pengelola Delivery dan hasilnya

dituangkan di BAST.

Gambar 3.13

Contoh Berita Acara Serah Terima

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

3. Penandatangan BAUT adalah Asman terkait di BGES Witel

dan Mitra Pelaksana.

4. Penandatanganan BAST adalah Penanggung jawab Pengelola

Delivery Witel (Mgr BGES/ BS/ GES) / Mgr. Project Reg-IV


63

5. Dengan informasi sudah tertib BAUT dan BAST maka Pihak

Inisiator melaksanakan Uji Terima dan Serah Terima dengan

Customer berupa BAUT dan BASO.

Gambar 3.14

Contoh Berita Acara Uji Terima

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
64

Alur tata kelola kontrak berlangganan masih memiliki kendala terutama

dalam penggunaan tandatangan basah atau manual yang dilengkapi oleh pernyataan

Ibu Indah selaku Senior Account Manager (SAM) beliau menyatakan bahwa :

“ Kadang proses TTD masih memakan waktu yang lama kan gak selalu

pejabat itu ada ditempat gitu ya. Sebenarnya sudah ada solusi TTD digital

cuman implementasinya yang masih kurang efisien. Kadang dari sisi

pelanggan gak mengakui TTD digital masih ingin TTD basah gitu ”.

Hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan hasil bahwa kegiatan

tata kelola kontrak berlangganan masih kurang efektif dengan penggunaan

tandatangan manual atau basah. Sedangkan solusi yang ditetapkan oleh SOP

perusahaan berupa tandatangan digital, akan tetapi masih banyak pelanggan yang

lebih percaya dan puas jika menggunakan tandatangan basah. Solusi ini juga sulit

digunakan karena tidak semua pegawai mau dan masih terdapat pegawai yang

belum memahami cara untuk menggunakan tandatangan digital sehingga masih

membutuhkan waktu yang lama untuk proses penandatandatangan dokumen. Hal

ini dapat memperlambat proses kontrak berlangganan dikarenakan pejabat yang

tidak selalu berada di tempat.

3.1.2. Dasar Hukum

Dasar hukum merupakan aturan yang didasarkan pada perundang-undangan

dan digunakan untuk menjalankan prosedur yang ada beserta aturan

pelaksanaannya. Dasar hukum yang digunakan dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services


65

PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang sering mengalami perubahan

sesuai dengan kebijakan baru PT Telkom Indonesia. Terkait dasar hukum

yang digunakan saat ini telah diperbaharui sejak tahun 2019 berdasarkan

wawancara dengan Ibu Vita selaku Senior Account Manager (SAM)

menyatakan bahwa :

“ Yang digunakan saat ini sejak pembaharuan di tahun 2019 mbak.


Pembaharuan SK nya ada jadi kita ada setiap perubahan ada nota
dinas. Pasti ada pembaharuan jadi mungkin dari sisi besaran nominal
kontrak atau mengenai tanggung jawab penandatanganan dokumen
”.

Penulis juga melakukan wawancara kepada Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM) untuk memperkuat pernyataan diatas, informan

menyatakan sebagai berikut :

“ Saat ini sih dari tahun 2019. Ada beberapa kali dilakukan

pembaharuan sih, terutama di kewenangan TTD tapi itu tidak terlalu

signifikan sih perubahannya khususnya di angka-angka koridor

maksimum TTD aja ”.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa regulasi yang mengatur tata

kelola kontrak berlangganan memiliki fleksibilitas regulasi dan perubahan

yang tidak signifikan sering terjadi terutama pada kebijakan

penandatanganan dokumen kontrak.

Saat ini regulasi yang digunakan dalam kegiatan Tata Kelola

Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang berlandaskan pada

kepada dasar hukum sebagai berikut :


66

1. PR DIR EBIS No. PR.511.01/r.01/HK200/COP-G0000000/2019 01

April 2019 Perihal Pedoman Pelaksanaan OBL untuk memenuhi

Layanan Bagi Pelanggan Korporat.

2. ND DIR EBIS No C.Tel. 29/LG 000/COP-G0000000/2019 14 Mei

2019 Kebijakan Pelimpahan Kewenangan dalam Rangka Implementasi

PR Pedoman Pelaksanaan Outbound Logistic Untuk Pemenuhan

Layanan Bagi Pelanggan Korporat

3. PK.500.01.03/r.01/HK200/DBS-00000000/2019 17 Mei 2019 Perihal

JukLak OBL untuk Pemenuhan Layanan Pelanggan Business Service.

4. NDE PGS DBS Nomor : C.Tel. 171/UM 000/DBS-00000000/2019 03

September 2019 Perihal Penetapan Perubahan Kewenangan

Penandatanganan BAUT dan BAST dengan Mitra Pelaksana.

5. PK 500.01.04/r.00/HK200/DBS-00000000/2019 30 Agustus 2019

Perihal Standart Penyusunan dan Pengelolaan KB untuk Pelanggan

Business Service.

6. PK.500.01.01/r.01/HK200/DES-00000000/2019 17 Mei 2019 Perihal

JukLak OBL untuk Pemenuhan Layanan Bagi Pelanggan Korporat.

7. ND EVP DES No. C.Tel. 448/HK 000/DES-00000000/2017 12

Oktober 2017 Perihal Pedoman Implementasi Penyusunan Kontrak

dengan CC.

8. ND EVP DES No. C.Tel. 759/HK 000/DES-00000000/2018 03

Desember 2018 Perihal Revisi Kewenangan Tanda tangan Kontrak

Berlangganan DES.
67

9. PK 500.00.01/r.01/HK200/DGS-00000000/2019 21 Juni 2019 Perihal

Standart Penyusunan dan Pengelolaan KB untuk Pelanggan Business

Service.

10. PK 511.01.02/r.01/HK200/DGS-A1000000/2019 20 Mei 2019 Perihal

JukLak OBL untuk Pemenuhan Layanan Bagi Pelanggan Pemerintahan

(Government Customer)

11. ND EVP TREG-4 NO. CTEL.89/HK000/DR4-10000000/2019 14 Mei

2019 Perihal Simplifikasi Kewenangan Penandatanganan Kontrak dan

Penggunaan Form KB di Lingkungan Telkom Regional-IV.

3.1.3. Dokumen Kelengkapan Kontrak

Kelengkapan Kontrak Berlangganan (Prinsip-prinsip Implementasi

Kontrak) sebagai berikut :

1. Nomor Kontrak terpusat di EGBIS TREG : Takah, Kontrak baru

HK.810, Perpanjangan HK.820

2. Uraian jelas, terdapat rincian Pekerjaan (bisa di lampiran)

3. Ruang lingkup, dan jangka waktu yang jelas (lama, tanggal mulai dan

berakhir)

4. Total Nilai Kontrak dan ditulis jelas sebelum atau sesudah PPN 10%.

5. Cara bayar : Bulanan, Termin, One Time Charge (OTC), Prestasi

Pekerjaan

6. SLG dan denda yang jelas

7. Ditandatangani oleh Pejabat sesuai Kewenangannya.


68

8. Terdapat Lampiran Pendukung : Surat Penawaran Harga (SPH), Berita

Acara Negosiasi, Minutes of Meeting (MoM) yang ditandatangani oleh

TELKOM dan CC, Surat Perintah Kerja (SPK), Dokumen kesepakatan

lainnya

9. Bila harga yang disepakati terdapat unsur diskon maka penandatangan

kontrak setelah SBR selesai disetujui.

10. Bila harga dalam kontrak bundling wajib dibuatkan Berita Acara

Splitting.

11. Penyelesaian kontrak maksimal 1 (satu) bulan dari tanggal sepekatan

kontrak.

12. Work Order (WO) ke Mitra dibuat bilamana jenis barang dan harga ada

di kontrak induk.

13. Layanan yang memerlukan dukungan Mitra, maka harus dipastikan

proses Outbound Logistic (OBL) sudah dilakukan sesuai prosedur yang

berlaku.

14. Proses approval Kontrak dengan CC (termasuk dokumen-dokumen

lain) harus memperhatikan Six Eyes Principle, dimana untuk

setiap approval dokumen harus mendapat persetujuan sekurang-

kurangnya dari 3 (tiga) pihak yaitu

Inisiator, Reviewer, dan Approver dengan melengkapi Lembar

Rekomendasi Penyusunan Kontrak dengan CC.


69

3.1.4. Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak

Setiap dokumen yang dibuat untuk memberikan layanan diperlukan

pendatanganan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang

termuat dalam masing-masing SOP. Hal ini juga dinyatakan dalam

wawancara dengan Ibu Vita selaku Senior Account Manager (SAM)

menyatakan bahwa :

“ Tergantung pada nominal kontrak pelanggan dan aturan

penandatanganan dokumen sudah terdapat aturan paten yang

ditetapkan di SOP ”.

Pernyataan yang sama juga dinyatakan oleh Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM) sebagai berikut :

“ Karena kita ada dari segmen jadi berbeda-beda setiap segmennya

untuk kewenangan TTD dan sudah diatur dalam SOP kontrak

berlangganan ”.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa setiap segmen memiliki

pejabat yang berwenang untuk melakukan penandatanganan dokumen

sesuai dengan SOP kontrak berlangganan kewenangan penandatanganan

dokumen setiap segmen pelanggan sebagai berikut :


70

Tabel 3.1

Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan Segmen

Enterprise Services

Segmen Enterprise Services


DES : NDE EVP DEC NO. C.Tel. 759/HK 000/DES-00000000/2018 03
DESEMBER 2018
Nilai Kontrak sebelum PPN 10% PENANDATANGAN
> 25 M EVP TREG
s.d 25 M DEPUTY EVP MARKETING
s.d 10 M DEPUTY EVP MARKETING
s.d 5 M GM WITEL
s.d 500 Jt MGR GES/ BGES
s.d 250 Jt AM
catatan : Nilai belum termasuk PPN 10%
Sumber : Data Sekunder Database Divisi Enterprise, Government, and
Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2019

Tabel 3.2

Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan Segmen

Government Services

Segmen Government Services


DGS : PK 500.00.01/r.01/HK200/DGS-00000000/2019 21 JUNI 2019
Nilai Kontrak Keterkaitan (Konstelasi) Wilayah Telekomunikasi (Witel)
sebelum PPN Antar Witel 1 Antar Witel Antar
Witel
10% TReg Regional
EVP DGS/EVP EVP DGS/EVP T-
≥ 5 Milyar EVP DGS/EVP T-Reg*)
T-Reg*) Reg*)
GM Segmen/ GM Segmen/ OSM
GM Segmen/OSM
s/d <5 Milyar OSM Biges/GM Biges/GM Witel **)
Biges/GM Witel **)
Witel **) ***) ***)
Mgr BIGES
Mgr BIGES Mgr BIGES Witel
s/d 300 Juta Witel
Witel/KakandatelCustomer /Kakandatel
/Kakandatel
s/d 150 Juta Gov AM Gov AM Gov AM
Sumber : Data Sekunder Database Divisi Enterprise, Government, and
Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2019
71

Tabel 3.3

Kewenangan Penandatanganan Dokumen Kontrak Berlangganan Segmen

Business Services

Segmen Business Services


DBS : PK 500.01.04/r.00/HK200/DBS-00000000/2019 30 AGUSTUS
2019
Nilai Kontrak sebelum PPN 10% PENANDATANGAN

KB > 2,5 M EVP DBS

1 M < KB < 2,5 M DEPUTY EVP DBS

0,25 M < KB < 1 M GM WITEL

KB < 0,25 M MGR BS/ BGES

catatan : Nilai belum termasuk PPN 10%


Sumber : Data Sekunder Database Divisi Enterprise, Government, and
Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2019

Setiap kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tidak

diperbolehkan untuk dilanggar atau melakukan kecurangan. Jika hal

tersebut terjadi maka terdapat finalti yang mewajibkan pemberian

kompensasi kepada pihak yang merasa dirugikan atas kontrak yang terjalin.

Terkait dengan finalti atau pemberian kompensasi dalam kontrak

berlangganan berdasarkan pada wawancara dengan Ibu Vita selaku Senior

Account Manager (SAM) sebagai berikut :

“ Semisal di Government katakanlah kontrak satu tahun 1 Juta rupiah


tapi di pemerintahan akan ada perubahan kebijakan seperti bencana
covid nanti Telkom akan mencarikan solusi. Jika anggaran diputus
hanya menjadi 500 ribu nanti kita akan carikan solusi apakah layanan
diturunkan atau mereka menyicil kekurangan. Walaupun yang bisnis
ya mbak kita juga akan carikan solusi, jadi win win solution Telkom
72

bisa melayani mereka dan mereka bisa memenuhi kewajiban untuk


membayar layanan ”.

Penulis juga melakukan wawancara dengan Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM) yang menyatakan bahwa :

“ Jadi didalam kontrak berlangganan itu ada aturan-aturan yang


mengikat jadi pinaltinya itu tergantung pada service level garansinya
berapa persen, biasanya 98% - 99,9% makin tinggi presentasinya itu
berarti diperbolehkan layanan matinya itukan sebentar nanti kalo
melebihi jangka waktu akan diberikan kompensasi. Kompensasi AM
nanti akan membuat berita acara supaya tagihannya di diskon gitu
sih mbak. Tergantung dari jenis layanan dan service level garansi
yang sudah disepakati antara Telkom dan pelanggan gitu mbak ”.

Hasil wawancara yang dilakukan menjelaskan PT Telkom Indonesia

berusaha memberikan solusi terbaik bagi pelanggan sesuai dengan

ketetapan yang ada dalam kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak.

Kompensasi yang diberikan oleh PT Telkom Indonesia berupa garansi

service atau menurunkan tingkat layanan pelanggan tergantung pada garansi

yang telah disepakati diawal dan dituangkan didalam kontrak.

3.1.5. Sarana dan Prasarana

Divisi Enterprise, Government, and Business Services merupakan unit kerja

bagi pelayanan pelanggan VIP atau VVIP PT Telkom Indonesia yang

berletak di lantai 3 gedung PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

Ruang kerja Divisi Enterprise, Government, and Business Services

berbentuk layout kantor gabungan (mixed offices) ruang kerja Operation

Senior Manager (OSM) memiliki sekat sebagai pemisah ruangan tersebut


73

dengan ruang kerja pegawai lainnya serta ruang tamu dan ruang rapat

dengan rincian sebagai berikut :

a. Ruang kerja

Ruang kerja pegawai memiliki layout terbuka sehingga memudahkan

pegawai untuk leluasa berinteraksi satu sama lain. Namun interaksi

yang terjalin merupakan interaksi untuk mempermudah dan

mempercepat penyelesaian pekerjaan dikarenakan komunikasi yang

lancar. Ruang kerja tersebut dilengkapi dengan fasilitas lengkap berupa

1. Meja kerja

2. Kursi

3. Laptop

4. Printer

5. Scanner

6. Alat tulis lengkap

7. Lemari asrip (filling cabinet)

b. Ruang tamu

Ruang tamu berada dibagian depan ruang Divisi Enterprise,

Government, and Business Services. Terdapat kursi dan meja untuk

tamu menunggu ataupun bertemu dengan pegawai untuk berdiskusi

mengenai kerjasama.
74

c. Ruang Operation Senior Manager (OSM)

Ruang pimpinan Divisi Enterprise, Government, and Business atau

yang disebut dengan Operation Senior Manager (OSM) terbatas

dengan sekat yang tidak menutup hingga atap dengan dinding kaca

berwarna gelap. Akan tetapi, dengan atap yang tidak menutup

menyebabkan kemungkinan pegawai mendengarkan pembicaraan

pimpinan sehingga akan mengganggu privacy pimpinan. Kelebihan

dari model layout tersebut adalah transparansi yang baik antara

pimpinan dengan karyawan. Ruang OSM terdiri dari perangkat sebagai

berikut :

1. Meja kerja

2. Kursi kerja

3. Laptop

4. Kursi tamu

d. Ruang Rapat

Ruang rapat merupakan tempat untuk melakukan briefing atau

konseling antara pegawai dan pimpinan dapat juga digunakan untuk

menemui tamu penting. Ruang rapat tersebut memiliki layout yang

sama dengan ruang pimpinan dengan tertutup sekat berupa tembok kaca

dan tidak menutup hingga atap.

Konsep penyusunan tata ruang kantor yang digunakan pada Divisi

Enterprise, Government, and Business Services merupakan penataan


75

terbaik dari sebuah ruangan kantor. Dengan menggunakan konsep tersebut

akan memudahkan dalam membangun interaksi baik antar pegawai dan

pimpinan serta adanya transparansi.

Tata ruang kantor yang digunakan ini merupakan bentuk gabungan

antara ketiga bentuk tata ruang lainnya yaitu tata ruang terbuka, tata ruang

tertutup, dan tata ruang berpanorama. Teori tata ruang kantor menjelaskan

penggunaan bentuk tata ruang kantor gabungan ini bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian dari ketiga

bentuk tata ruang yang lain.

Penulis juga melakukan wawancara terkait peran sarana dan

prasarana yang digunakan dalam kegiatan tata kelola kontrak berlangganan

Ibu Vita selaku Senior Account Manager (SAM) menyatakan :

“ Sudah sangat memenuhi sangat nyaman dan untuk dokumen secara

digital kita menyimpan arsip juga disimpan di ruangan sendiri gaada

kendala juga karena udah ada filling cabinet yang savety semua

aman ”.

Selain itu Ibu Indah selaku Senior Account Manager (SAM) juga

menyatakan bahwa :

“ Sudah tidak ada masalah, sangat cukup. Reminder kontrak yang

akan habis juga sudah mulai tertata dengan aplikasi pendukung nanti

akan reminder AM lewat email atau aplikasi yang diinstal di HP ”.

Hasil wawancara dengan kedua informan terkait dukungan sarana

dan prasarana dalam kegiatan tata kelola kontrak berlangganan tidak


76

terdapat kendala dalam penataan ruang kantor, penataan sudah sangat

memberikan kenyamanan bagi pegawai dan keamanan bagi arsip dokumen

kontrak. Sarana dan prasarana yang ada sangat memenuhi dengan terus

munculnya inovasi-inovasi terbaru seperti alat reminder yang dapat

terhubung dengan email dan ponsel pribadi pegawai sehingga memudahkan

pegawai mengingat pembaruan kontrak yang perlu dilakukan.

3.2. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterpise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Keberadaan Sumber Daya Manusia merupakan kunci keberhasilan dalam kegiatan

Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang. Demi menjamin

prosedur kerja yang ditetapkan berjalan dengan baik dan optimal maka dibutuhkan

Sumber Daya Manusia yang cekatan dan terampil di bidangnya.

Kinerja menurut Priansa (2014 : 8), kinerja merupakan tingkat keberhasilan

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja Sumber Daya Manusia yang

baik ditinjau dari aspek kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas, serta tanggung jawab

pegawai. Keberadaan Account Manager (AM) dalam kegiatan tata kelola kontrak

memiliki peran yang sangat penting untuk meyakinkan pelanggan sehingga

menggunakan jasa dari PT Telkom Indonesia serta mengawal proses kontrak

hingga terdelivery kepada pelanggan tanpa kesalahan dan tepat waktu.

3.2.1. Kualitas Sumber Daya Manusia


77

Kualitas Sumber Daya Manusia dinilai dari seberapa baik pegawai dalam

menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Hasil wawancara yang dilakukan

penulis dengan Ibu Vita selaku Senior Account Manager (SAM) terkait

kualitas Sumber Daya Manusia pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services menyatakan bahwa kualitas pegawai pada Divisi ini

sudah sangat baik dengan tugas yang telah disesuaikan dengan kapasitas

masing-masing pegawai yang melalui berbagai tahapan untuk mencapai

kualitas terbaik. Beliau juga menyatakan untuk memberikan kemudahan

kepada pelanggan dengan cara memperbanyak diskusi untuk memberikan

win win solution baik untuk Telkom maupun untuk pelanggan jadi tidak ada

pihak yang merasa dirugikan. Beliau menyatakan bahwa pegawai pada

Divisi ini rata-rata merupakan pegawai lama yang sudah berpengalaman

seperti beliau yang telah bekerja selama 16 tahun melayani pelanggan VIP

PT Telkom Indonesia. (Hasil wawancara pada tanggal 02 Juni 2021)

Pendapat lain terhadap penilaian kualitas pegawai juga datang dari

Ibu Indah selaku Senior Account Manager (SAM). Beliau mengatakan

kapabilitas pegawai sudah cukup baik dan pemahaman terhadap kewajiban

dan tugas masing-masing sangat baik. Hal tersebut dikarenakan jika

terdapat pegawai baru akan diadakan briefing terlebih dahulu, namun

kebetulan pada Divisi ini tidak ada pegawai baru selama beberapa tahun

terakhir sehingga semua karyawan relative sudah lama seperti Ibu Indah

yang telah berkecimpung dalam melayani pelanggan korporat PT Telkom

Indonesia selama 14 tahun dan berpengalaman sehingga sangat memahami


78

tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi. Bentuk usaha dalam memberikan

kemudahan bagi pelanggan beliau mengatakan sering melakukan

koordinasi dengan tim internal PT Telkom Indonesia untuk memastikan

layanan dan solusi yang diminta telah terdelivery dengan baik sesuai dengan

tanggal yang telah disepakati bersama dan untuk mempermudah pekerjaan

beliau juga dibantu oleh project manajer. (Hasil wawancara pada tanggal 04

Juni 2021)

Keterangan mengenai kualitas pegawai juga didapatkan dari

pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia yaitu Bapak Nugroho yang

menyatakan bahwa kualitas pegawai PT Telkom Indonesia sangat baik

dengan selalu cepat tanggap ketika terdapat permasalahan saat proses

kontrak dan memperbaiki kesalahan dengan cepat. (Hasil wawancara pada

tanggal 07 Juni 2021)

Selain itu, penulis juga mendapatkan informasi terkait kualitas

sumber daya manusia dari Ibu Paramita selaku pelanggan government PT

Telkom Indonesia. Beliau mengatakan bahwa kualitas pegawai PT Telkom

Indonesia sangat baik dan sangat responsive dengan keluhan pelanggan.

Jika terjadi trouble sangat mudah untuk menyampaikan keluhan cukup

dengan menghubungi plaza Telkom dan kurang dari satu jam teknisi

didatangkan untuk memperbaiki trouble. Menurut Beliau kualitas dari

pegawai PT Telkom Indonesia tidak perlu diragukan lagi, sehingga sejak

tahun 2013 hingga saat ini instansi ini tetap setia menjalin kontrak dengan
79

menggunakan jasa dari PT Telkom Indonesia. (Hasil wawancara pada

tanggal 09 Juni 2021)

Hasil data wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa pegawai

memiliki kualitas yang sangat baik dan sangat responsive. Kualitas pegawai

yang baik juga diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik

dalam Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services. Kualitas pegawai dinilai berdasarkan

pengalaman kerja dan juga dipengaruhi oleh lama waktu bekerja pegawai

serta saat penerimaan pegawai tetap dan pegawai kontrak PT Telkom

Indonesia.

3.2.2. Kuantitas Sumber Daya Manusia

Kuantitas Sumber Daya Manusia merupakan jumlah pegawai yang

dinyatakan dalam istilah jumlah unit atau siklus aktivitas yang diselesaikan.

SOP Tata Kelola Kontrak Berlangganan menjelaskan di dalam

melaksanakan kegiatan tata kelola dilakukan oleh Account Manager (AM)

dan dibantu oleh unit inisiator, unit legal, dan pelaksana OBL.

Berkaitan dengan jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki, Ibu

Indah selaku Senior Account Manager (SAM) menyatakan bahwa untuk

menyelesaikan kegiatan tata kelola kontrak berlangganan jumlah pegawai

dirasa kurang. Menurut beliau setiap pegawai telah diberikan target kerja

masing-masing pada awal tahun khususnya bagi account manager (AM),

beliau merasa jika jumlah pegawai ditambah maka dapat meningkatkan


80

peluang untuk melebihi target dari perusahaan. Walaupun saat ini pegawai

selalu memenuhi bahkan melebihi target yang telah ditentukan oleh

perusahaan, namun untuk mencapai dan memenuhi target tersebut pegawai

harus bekerja melebihi jam kerja. Pegawai diharuskan menyelesaikan

pekerjaan diluar jam kerja dengan menambah jam kerja sendiri seperti di

rumah. (Hasil wawancara pada tanggal 04 Juni 2021)

Pernyataan lain disampaikan oleh Ibu Vita selaku Senior Account

Manager (SAM). Beliau mengatakan bahwa jumlah pegawai belum

mencukupi dan selama ini rata-rata pegawai memenuhi target perusahaan.

Usaha pemenuhan target yang telah ditentukan perusahaan beliau

mengatakan bahwa terdapat inovasi yang diberikan oleh atasan dengan

roleplaynya setelah itu pegawai akan melakukan improvisasi dengan

dukungan manajer solution untuk memberikan solusi-solusi dan inovasi

bagi pelanggan sehingga pelanggan tertarik menggunakan jasa dari PT

Telkom Indonesia dan pegawai dapat memenuhi targetnya. Selain itu, usaha

lain juga dilakukan dengan menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja untuk

mengejar target. (Hasil wawancara pada tanggal 02 Juni 2021)

Hasil wawancara dengan kedua informan diatas mendapatkan

kesimpulan bahwa jumlah pegawai dalam tata kelola kontrak berlangganan

belum mencukupi terutama bagi posisi Account Manager (AM). Masih

dibutuhkannya tambahan pegawai untuk mempercepat penyelesaian

pekerjaan dan pelayanan pelanggan. Selain itu, penambahan pegawai akan


81

mempermudah pencapaian target perusahaan dan pegawai dapat kembali

bekerja sesuai dengan jam kerja normal.

3.2.3. Pelaksanaan Tugas Sumber Daya Manusia

Ditinjau dari aspek pelaksanaan tugas, hal yang dikaji adalah kemampuan

pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan akurat sehingga dapat

memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan VIP PT Telkom Indonesia.

Informasi didapatkan penulis dalam wawancara dengan Ibu Vita selaku

Senior Account Manager (SAM) terkait pelaksanaan tugas oleh pegawai.

Beliau menyatakan cara terbaik untuk mengatasi adalah dengan melakukan

konseling dengan atasan dan mencari sebab apakah kesalahan tersebut

murni kesalahan pegawai atau ketidaksesuaian antara fakta dilapangan

dengan apa yang telah disampaikan oleh pegawai pada awal kontrak.

Berkaitan dengan itu, untuk mencari solusi jika menemukan hambatan

dalam bekerja, pegawai akan melakukan konseling dengan unit solusi untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi. (Hasil wawancara pada tanggal 02

Juni 2021)

Pendapat lain juga disampaikan oleh Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM), menurut beliau cara mengatasi adalah dengan

melakukan koordinasi dengan manajer dan pada awal terjalinnya kontrak

pegawai akan menyampaikan kapan layanan tersebut akan terdelivery.

Beliau juga mengatakan bahwa jangka waktu untuk menyiapkan layanan

telah dituangkan kedalam dokumen kontrak sehingga akan meminimalisir


82

keterlambatan yang disebabkan oleh pegawai. Namun, jika keterlambatan

tidak terhindarkan maka pemberian kompensasi wajib dilakukan oleh pihak

Telkom. Selain itu beliau juga memberikan pendapat jika menemui

hambatan dalam melaksanakan tugas, pegawai akan melakukan konseling

dengan atasan dan memperbanyak diskusi dengan teman sejawat. (Hasil

wawancara pada tanggal 04 Juni 2021).

Hasil wawancara dengan infroman dapat disimpulkan bahwa

pegawai pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services selalu

membangun koordinasi yang baik dengan atasan maupun dengan sesama

pegawai sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi saat melayani

pelanggan. Mencari solusi terbaik jika menemui hambatan saat bekerja, para

pegawai juga memanfaatkan keberadaan unit solusi dengan cara melakukan

konseling step by step sehingga dapat ditemukan solusi terbaik.

3.2.4. Tanggung Jawab Sumber Daya Manusia

Struktur organisasi sebuah perusahaan tentunya telah mengidentifikasikan

tanggung jawab bagi masing-masing pegawai sesuai dengan jabatan dan

hubungan antara posisi-posisi tersebut. Data yang diperoleh dari studi

pustaka yang dilakukan penulis, setiap pegawai pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services telah memiliki tugas pokok dan

kewajiban sesuai dengan posisinya masing-masing yang dijabarkan dalam

struktur organisasi. Selain itu berdasarkan observasi yang dilakukan penulis

saat kegiatan magang pegawai yang ada pada Divisi Enterprise,


83

Government, and Business Services telah bertanggung jawab terhadap

pekerjaan dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan posisi atau

jabatan.

Sesuai dengan tugas Account Manager (AM) yaitu memberikan

pelayanan bagi pelanggan korporat PT Telkom Indonesia, saat ini dalam

menjalankan tugas kegiatan penawaran produk dan jasa kepada pelanggan

sedikit terganggu akibat dari pandemi Covid-19. Pernyataan Ibu Vita selaku

Senior Account Manager (SAM), saat ini kegiatan penawaran oleh AM

sedikit terganggu dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Sebelum pandemi

terjadi dalam melaksanakan tugasnya AM melakukan kunjungan langsung

ke kantor pelanggan akan tetapi saat ini banyak kantor yang tidak dapat

menerima tamu dari luar sehingga untuk solusi terbaik AM melakukan

penawaran melalui aplikasi video conference. (Hasil wawancara pada

tanggal 02 Juni 2021)

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Ibu Indah selaku

Senior Account Manager (SAM). Beliau mengatakan bahwa pandemi

Covid-19 berpengaruh terhadap pelaksanaan khususnya AM akan tetapi

beberapa kantor masih memperbolehkan dilakukannya kunjungan dan

penawaran secara langsung. Jika terdapat kantor yang tidak dapat menerima

tamu, maka akan dilakukan penawaran secara virtual yaitu melalui aplikasi

video conference. (Hasil wawancara pada tanggal 04 Juni 2021)

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pegawai bertanggung

jawab dengan tugasnya meskipun ditengah keterbatasan untuk melakukan


84

pertemuan tatap muka dengan pihak mitra namun pegawai tetap

menjalankan tugas dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi

saat ini yaitu dengan melakukan penawaran melalui aplikasi video

conference.

Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Vita selaku Senior

Account Manager (SAM), beliau mengatakan bahwa bentuk tanggung

jawab pegawai yang ada pada Divisi Enterprise, Government, and Business

Services ialah dengan memberikan pelayanan 24 jam kepada pelanggan

dikarenakan pelanggan pada Divisi ini merupakan pelanggan VIP dan VVIP

PT Telkom Indonesia. Beliau juga mengatakan bahwa pegawai terutama

Account Manager (AM) harus selalu siap dengan segala keluhan pelanggan

dan berusaha melakukan koordinasi dengan internal kapanpun dan

dimanapun. (Hasil wawancara pada tanggal 02 Juni 2021)

Pendapat lain juga disampaikan oleh Ibu Indah selaku Senior Account

Manager (SAM), beliau mengatakan bahwa bentuk tanggung jawab adalah

dengan berusaha memenuhi target perusahaan dengan cara mencari peluang

sebanyak-banyaknya. (Hasil wawancara pada tanggal 04 Juni 2021)

Pernyataan dari informan A01 juga diperkuat dengan pernyataan

Bapak Nugroho selaku pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia. Beliau

mengatakan setiap terjadi permasalahan pada jaringan atau layanan yang

digunakan, pegawai PT Telkom selalu memberikan solusi dan melakukan

pengecekan terhadap permasalahan yang terjadi dengan waktu yang cepat.

(Hasil wawancara pada tanggal 07 Juni 2021)


85

Informasi lain didapat dari Ibu Paramita selaku pelanggan

government PT Telkom Indonesia, menurut Beliau pegawai sangat

bertanggung jawab seperti memberikan solusi atas permasalahan yang

terjadi dan melakukan penanganan yang sangat cepat. (Hasil wawancara

pada tanggal 09 Juni 2021)

Berkaitan dengan bentuk sikap tanggung jawab pegawai, perusahaan

juga memberikan tolak ukur terhadap penilaian kinerja karyawan.

Keterangan yang diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan Ibu Vita

selaku Senior Account Manager (SAM) bahwa penilaian pegawai dilihat

dari pencapaian target, apakah target yang diberikan perusahaan telah

terpenuhi atau tidak. Penilaian dilakukan oleh manajer yang dilakukan

setiap 3 bulan, 6 bulan, dan tahunan. Manajer juga memberikan bimbingan

terhadap apa yang akan dikerjakan pegawai dan melakukan review dari hasil

pekerjaan yang telah dicapai. Selain itu, manajer selalu memberikan

evaluasi jika target tidak terpenuhi dan mencari sebab serta solusi untuk

permasalahan tersebut sehingga kinerja pegawai selalu terukur dan target

selalu terpenuhi. (Hasil wawancara pada tanggal 02 Juni 2021)

Penulis juga melakukan wawancara dengan Ibu Indah selaku Senior

Account Manager (SAM) terkait tolak ukur perusahaan dalam menilai

kinerja karyawan terutama rasa tanggung jawab yang dimiliki. Beliau

menyatakan penilaian dilakukan oleh atasan langsung dan teman sejawat

yang dilakukan setiap akhir tahun. (Hasil wawancara pada tanggal 04 Juni

2021)
86

Pernyataan hasil wawancara yang dilakukan dengan kedua

informan, keduanya menunjukkan keterkaitan dan jawaban yang sesuai.

Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap tahun dan dilakukan oleh atasan

atau manajer dengan mempertimbangkan pencapaian target yang dipenuhi

oleh masing-masing pegawai.

Upaya peningkatan aspek tanggung jawab pegawai terhadap tugas

dan kewajibannya dibutuhkan motivasi kerja yang baik dari pegawai.

Informasi yang diperoleh penulis melalui wawancara dengan Ibu Vita

selaku Senior Account Manajer (SAM), PT Telkom Indonesia selalu

memberikan penghargaan berupa sertifikat setiap triwulan bagi pegawai

khususnya account manager (AM) yang berhasil mencapai target

perusahaan. Hal ini tentunya akan menjadi motivasi kerja bagi pegawai

untuk terus meningkatkan kinerjanya. (Hasil wawancara pada tanggal 02

Juni 2021)

Hasil penelitian terhadap tanggung jawab pegawai di atas

didapatkan hasil bahwa pegawai pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services telah melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dengan

baik. Masing-masing pegawai telah memahami dengan betul tanggung

jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi seperti selalu berusaha

memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, selain itu pegawai juga

membangun komunikasi yang baik dengan mitra. Meskipun ditengah

pandemi Covid-19, pegawai tetap bertanggung jawab terhadap tugasnya

terutama dalam penawaran produk dan jasa dengan solusi melalui aplikasi
87

video conference. Motivasi kerja juga diberikan oleh perusahaan kepada

pegawai ataupun unit dengan cara memberikan penghargaan berupa

sertifikat bagi pegawai yang memiliki kinerja terbaik setiap triwulan.

Gambar 3.15

Contoh Sertifikat Penghargaan

Sumber : Data Sekunder Divisi Enterprise, Government, and Business Services


PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2020
88

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1. Tata Kelola Kontrak Berlangganan Pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Hasil penelitian mengenai tata kelola kontrak berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

menunjukkan permasalahan yaitu penandatanganan dokumen yang masih

dilakukan secara manual dan penawaran jasa kepada pelanggan yang terhambat

dengan adanya pandemi Covid-19 . Dewasa ini pemanfaatan teknologi informasi

menciptakan keuntungan strategis bagi organisasi, Sutanto dan Meiryani (2019)

organisasi dapat mengubah semua data menjadi database dengan standar antarmuka

(antarmuka browser web) untuk memungkinkan berbagi dengan mitra dan

stakeholder.

Martin (Badri Munir Sukoco, 2007:35), organisasi idealnya harus terdapat

4 jenis sistem di mana tiap jenisnya melayani tingkatan organisasi yang berbeda.

Sistem tersebut antara lain :

1. Sistem pada tingkatan operasional

Sistem informasi yang memonitor tiap aktivitas administrasi di kantor, dan

diharapkan dapat menjawab pertanyaan rutin seperti berapa banyak scanner

yang dimiliki dengan kualitas di atas 1.000 dpi?

2. Sistem pada tingkatan staf (perkantoran)


89

Sistem informasi yang mendukung pekerjaan yang dilakukan pegawai

teknis yaitu pegawai yang membutuhkan pengetahuan khusus untuk bekerja

dan pegawai administrasi yang memproses data dan informasi suatu

organisasi.

3. Sistem pada tingkatan manajemen

Sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan, dan pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh manajer tingkat menengah.

Penerapan teknologi informasi pada kegiatan administrasi dimaksudkan

agar lebih efektif dan efisien (Riyanto, 2012:12). Pegawai sebaiknya lebih

menyadari manfaat dari teknologi informasi dengan penggunaan tandatangan

digital sebagai upaya mempersingkat waktu tata kelola dan mempercepat delivery

layanan. Mengingat keterbatasan waktu pimpinan untuk ditemui dan pentingnya

ketepatan waktu dalam melakukan pelayanan. Saleh (2010:106) unsur-unsur yang

menentukan kualitas pelayanan sebagai berikut :

1. Penampilan

2. Tepat waktu dan janji

3. Kesediaan melayani

4. Pengetahuan dan keahlian

5. Kesopanan dan keramah tamah

6. Kejujuran dan kepercayaan

7. Kepastian hukum

8. Keterbukaan.
90

4.2. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola Kontrak

Berlangganan Pada Divisi Enterpise, Government, and Business Services PT

Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Permasalahan yang terjadi dalam kinerja SDM yaitu kuantitas jumlah pegawai pada

Divisi Enterprise, Government, and Business Services PT Telkom Indonesia IV

masih belum memenuhi. Hal ini mengakibatkan adanya beban kerja yang berlebih,

sehingga dalam penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan jam kerja yang

ditetapkan perusahaan dengan kata lain pegawai harus menambah jam kerja seperti

di rumah atau pada saat hari libur kerja. Sutarto (2002:105), penambahan atau

pengurangan pegawai didasarkan volume kerja. Bila volume kerja bertambah

banyak dan pegawai yang ada tidak dapat menampungnya adalah wajar bila

pegawainya ditambah, sebaliknya apabila jumlah pekerjaan sedikit, maka pegawai

harus dikurangi dengan maksud agar pengeluaran tidak terlalu banyak.

Leffingwell (Badri Munir Sukoco, 2007:5). Beliau mengembangkan 5

(lima) prinsip untuk bekerja secara efektif, yaitu :

1. Perencanaan kerja

Setiap manajer administrasi harus merencanakan pekerjaannya. bagaimana,

kapan, dan di mana pekerjaan itu harus dilakukan juga dijelaskan dalam

perencaan tersebut.

2. Penjadwalan kerja

Manajer dapat mengordinasikan usaha yang dilakukan pekerja, mesin, dan

informasi dalam sebuah jadwal kerja dari penjadwalan yang terlah dibuat.

3. Pelaksanaan kerja
91

Sistem operasi, prosedur, penyimpanan arsip, dan metode yang tepat untuk

melaksanakan pekerjaan harus dikembangkan. Pekerjaan harus dilakukan

secara tepat dan akurat.

4. Pengukuran kerja

Dengan mengembangka alat ukur yang efektif, baik berdasarkan kuantitatif

maupun kualitatif, manajemen administrasi akan dapat memberikan

pengukuran kinerja yang jelas bagi organisasi maupun karyawan.

5. Menggaji pekerja

Hal ini merupakan bagian terpenting, adalah bagaimana manajer

menyeleksi, melatih, memotivasi, mengompensasi, dan mempromosikan

pekerja agar motivasi mereka tetap tinggi.

Mengatasi permasalahan kurangnya jumlah pegawai yang menyebabkan

volume pekerjaan pegawai semakin besar diperlukan adanya perencanaan SDM.

Mondy & Martocchio (2016:102), perencanaan SDM diawali dengan perencanaan

strategis yang meliputi: (1) menenukan tujuan/misi; (2) menilai lingkungan internal

dan eksternal; (3) menentukan strategi; (4) mengimplementasikan strategi. Setelah

itu barulah dilakukan perencanaan SDM yang mencakup : (1) meremalkan

kebutuhan SDM; (2) meramalkan ketersediaan sumber daya; dan (3)

membandingkan kebutuhan dengan ketersediaan. Jika kebutuhan SDM sama

dengan SDM yang tersedia tidak diperlukan tindakan. Jika ketersediaan SDM

berlebih, organisasi perlu melakukan tindakan membatasi rekrutmen, mengurangi

jam kerja, pensiun dini, dan melakukan PHK. Jika kekurangan SDM, organisasi

perlu melakukan rekrutmen dan seleksi.


92

Sasaran dari pengadaan tenaga kerja adalah untuk menyediakan pasokan

tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi (Anwar Prabu

Mangkunegara, 2001:02). Flippo (1984), mendefinisikan rekrutmen sebagai proses

penarikan calon tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan

secara saksama, sehingga dapat merangsang mereka untuk mau melamar jabatan-

jabatan tertentu yang ditawarkan oleh organisasi. Senada dengan pendapat Werther

dan Davis (1996), menyatakan bahwa rekrutmen yaitu penarikan calon pegawai

adalah proses untuk mendapatkan dan untuk merangsang pelamar-pelamar yang

mempunyai kemampuan agar menjadi pegawai. Melakukan rekrutmen pegawai

Schreier (1983), menyarankan untuk melakukan advertensi untuk mencari pelamar

guna pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keterampilan khusus, hendaknya

tulisan dalam advertensi tersebut lebih menarik dan lengkap.

Selain rekrutmen penambahan jumlah pegawai dapat pula melalui proses

seleksi. Kasmir (2016:101), seleksi adalah proses untuk memilih calon karyawan

yang sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah ditetapkan. Menjadi

pegawai tetap perlu melalui proses seleksi, Veithzel Rivai (2008:161) menyatakan

bahwa proses seleksi merupakan langkah-langkah yang harus dilalui oleh para

pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan bahwa ia diterima atau ditolak

sebagai karyawan baru. Proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi

persyaratan, testing, wawancara, dan ujian.


93

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Tata Kelola Kontrak Berlanggaan pada Divisi Enterprise, Government,

and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise, Government,

and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang disusun

secara sistematis menggunakan diagram alir (flowcharts). Berikut

merupakan prosedur tata kelola kontrak berlangganan secara umum :

Gambar 5.1

Alur Tata Kelola Kontrak Berlangganan

Sumber : Data sekunder database Divisi Enterprise, Government, and Business

Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang


94

Tata Kelola Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV

Semarang memiliki jaminan hukum dengan berdasar pada 11 dasar

hukum. Serta dokumen kelengkapan kontrak (prinsip-prinsip

impelementasi kontrak harus memuat 14 rincian yang telah tercantum

dalam SOP. Secara umum alur tata kelola dinilai sudah berjalan dengan

baik meskipun masih terdapat beberapa hambatan terkait kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) sehingga SDM menjadi salah satu penghambat

dalam proses tata kelola.

Kendala di alur tata kelola yaitu dalam penggunaan tanda tangan

dimana para pegawai lebih memilih penggunaan tanda tangan secara

manual sehingga dapat memperlambat proses dokumen kontrak,

mengingat bahwa pejabat yang berwenang tidak mudah untuk ditemui.

Selain itu, dukungan sarana dan prasarana dinilai sangat baik dengan

penataan ruang kantor yang sangat memberikan kenyamanan bagi

pegawai dan keamanan bagi arsip dokumen kontrak.

5.1.2. Kinerja Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Tata Kelola

Kontrak Berlangganan pada Divisi Enterprise, Government, and

Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang

a. Kualitas SDM
95

Pegawai pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services

PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang memiliki kualitas yang

sangat baik dan sangat responsive terhadap permasalahan yang terjadi

dengan pelanggan. Kualitas pegawai yang baik juga diimbangi dengan

pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai melayani

pelanggan korporat dan tata kelola.

b. Kuantitas SDM

Kuantitas Sumber Daya Manusia belum mencukupi dalam melayani

pelanggan terutama bagi Account Manager (AM). Masih dibutuhkan

tambahan pegawai untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan dan

pelayananan pelanggan.

c. Pelaksanaan Tugas

Ditinjau dari hal pelaksanaan tugas, pegawai pada Divisi Enterprise,

Government, and Business Services selalu membangun koordinasi

yang baik dengan atasan maupun dengan sesama pegawai sehingga

dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi saat melayani pelanggan.

Usaha dalam mencari solusi terbaik jika menemui hambatan saat

bekerja, para pegawai juga memanfaatkan keberadaan unit solusi

dengan cara melakukan konseling step by step sehingga dapat

ditemukan solusi terbaik.

d. Tanggung Jawab SDM

Pegawai pada Divisi Enterprise, Government, and Business Services

telah melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dengan baik.


96

Masing-masing pegawai telah memahami dengan betul tanggung

jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi seperti selalu berusaha

memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, selain itu pegawai

juga membangun komunikasi yang baik dengan mitra. Meskipun

ditengah pandemi Covid-19, pegawai tetap bertanggung jawab

terhadap tugasnya terutama dalam penawaran produk dan jasa dengan

solusi melalui aplikasi video conference.

5.2. Saran

1. Penambahan jumlah pegawai pada bidang Account Manager (AM).

Penambahan jumlah pegawai dapat dilakukan dengan melakukan

rekrutmen atau seleksi.

2. Mengadakan kegiatan training atau pelatihan bagi pegawai terkait

pengelolaan dokumen-dokumen kontrak berlangganan menggunakan

perangkat teknologi informasi.

3. Perwujudan pelayanan e-office dengan membuat website khusus untuk

kegiatan kontrak berlangganan sehingga kegiatan penawaran dapat

terus dilakukan walaupun disaat pandemi. Hal ini berkaitan dengan

pandemi saat ini yang membatasi kita untuk bertatap muka dengan

pelanggan, maka dengan mewujudkan pelayanan e-office akan

mempermudah mitra melakukan kerjasama.


97

DAFTAR PUSTAKA

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. 2018. Metedologi Penelitian Kualitatif.


Sukabumi: CV Jejak.

Augestina, Dinda Prisanda. 2020. Standar Operasional Prosedur Pengelolaan


Administrasi Perintisan Kerja Sama Dalam Negeri Universitas
Diponegoro. Program Studi D III Administrasi Perkantoran : Universitas
Diponegoro.

Firmansyah, M. Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).


Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Kusumaryoko, Prayogo. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia Di Era Revolusi


Industri 4.0. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat Dan Keunggulan Korporasi.


Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Nengsih, Yanti Karmila. dkk. 2020. Manajemen Pendidikan Masyarakat.


Tasikmalaya: Edu Publisher.

Pujiasri, Eny. dkk. 2018. Administrasi Umum. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Pujiasri, Eny. dkk. 2018. Otomatisasi dan Tata Kelola Kepegawaian. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sahir, Syafrida Hafni. dkk. 2021. Dasar-Dasar Pemasaran. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Siregar, Robert Tua. dkk. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metedologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Surajiyo. dkk. 2020. Penelitian Sumber Daya Manusia, Pengertian, Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.

https://www.telkom.co.id/sites
98

LAMPIRAN : Surat Keterangan Magang

1. Surat Permohonan Magang


2. Surat Penerimaan Magang dari PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang
TATA KELOLA KONTRAK BERLANGGANAN PADA DIVISI
ENTERPRISE, GOVERNMENT, AND BUSINESS SERVICES PT TELKOM
INDONESIA REGIONAL IV SEMARANG
Tabel Matriks Interview Guide

No. Rumusan Masalah Fenomena Interview Guide


Penelitian
1. Bagaimana Tata Kelola Alur tata kelola kontrak 1. Bagaimana alur kontrak
Kontrak Berlangganan Pada berlangganan berlangganan yang saat
Divisi Enterprise, Government, ini diterapkan dan
and Business Services PT apakah sudah
Telkom Indonesia Regional IV disosialisasikan dengan
Semarang? baik?
2. Bagaimana penerapan
alur kontrak
berlangganan pada
pelanggan institusi
pemerintahan dan
swasta serta adakah
perbedaan alur kontrak
berlangganan di antara
kedua pelanggan
tersebut?
3. Apa saja kendala yang
dihadapi dalam
penerapan tata kelola
kontrak berlangganan,
dan adakah solusi yang
telah ditetapkan dalam
SOP?
Regulasi atau dasar 1. Bagaimana regulasi
hukum yang mengatur yang digunakan dalam
tata kelola mengatur tata kelola
kontrak berlangganan
dan sejak kapan regulasi
tersebut ditetapkan serta
bagaimana prinsip-
prinsip implementasi
kontrak?
2. Apakah terdapat
pembaharuan terkait
regulasi di dalam
pelaksanaan tata kelola
kontrak berlangganan?
Kewenangan 1. Siapa saja pihak yang
penandatanganan terlibat dan berperan
dokumen kontrak dalam
penandatanganan
dokumen kontrak
berlangganan?
2. Bagaimana ketetapan
aturan terkait finalti atau
kompensasi dalam alur
kontrak berlangganan?
Dukungan fasilitas 1. Bagaimana peran
sarana dan prasarana sarana dan prasarana
yang digunakan dalam
kegiatan tata kelola
kontrak berlangganan?
2. Apa saja kendala yang
dihadapi pada saat
menggunakan sarana
dan prasarana tersebut?
2. Bagaimana kinerja Sumber Kualitas Sumber Daya 1. Bagaimana kualitas
Daya Manusia (SDM) di dalam Manusia SDM pada Divisi
Tata Kelola Kontrak Enterprise,
Berlangganan pada Divisi Government, and
Enterprise, Government, and Business Services?
Business Services PT Telkom 2. Bagaimana
Indonesia Regional IV pemahaman SDM
Semarang? terhadap tugas dan
wewenangnya?
3. Bagaimana cara SDM
memberikan
kemudahan bagi
pelanggan dalam
memperoleh layanan?
4. Berapa lama Bapak/Ibu
telah bekerja pada Divisi
Enterprise,
Government, and
Business Services?
Kuantitas Sumber Daya 1. Apakah jumlah SDM
Manusia sudah mencukupi?
2. Apakah hasil pekerjaan
SDM sudah memenuhi
target yang ditentukan
perusahaan?
3. Bagaimana cara SDM
memenuhi target yang
telah ditentukan oleh
perusahaan?
Pelaksanaan Tugas 1. Bagaimana cara
Sumber Daya Manusia mengatasi kesalahan
dalam pelayanan yang
disebabkan oleh SDM
sehingga berdampak
pada keterlambatan
pelayanan?
2. Bagaimana solusi yang
dilakukan oleh SDM
apabila menemukan
hambatan dalam
menjalankan tugas?
Tanggung Jawab 1. Bagaimana bentuk
Sumber Daya Manusia sikap SDM yang
mencerminkan
perilaku bertanggung
jawab dalam tugas dan
kewajibannya?
2. Bagaimana tolak ukur
perusahaan dalam
menilai kinerja
karyawan terutama rasa
tanggung jawab yang
dimiliki?
DOKUMENTASI WAWANCARA

Dokumentasi wawancara dengan Ibu Indah Kurnia selaku Senior Account Manager

PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang melalui aplikasi video conference

yaitu Zoom pada Jumat, 04 Juni 2021.


Dokumentasi wawancara dengan Bapak Nugroho dan Bapak Ijal selaku Staf PT

Surveyor Indonesia dan pelanggan enterprise PT Telkom Indonesia Regional IV

Semarang pada Senin, 07 Juni 2021 di Ruang Meeting PT Surveyor Indonesia.

Dokumentasi wawancara dengan Ibu Paramita selaku Kepala TU Balai

Pemasyarakat Kelas I Semarang dan pelanggan government PT Telkom Indonesia

Regional IV Semarang pada Senin, 09 Juni 2021 di Kantor Balai Pemasyarakatan

Kelas I Semarang.
Dokumentasi hari terakhir kegiatan magang dengan pegawai Divisi Enterprise,

Government, and Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang.

Lampiran Surat Pesanan Kontrak Layanan

Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 1)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 2)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 3)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 4)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 5)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 6)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 7)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 8)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 9)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan
(Halaman 10)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 11)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021
Surat Pesanan Kontrak Layanan

(Halaman 12)

Sumber : Data Sekunder Draft Kontrak Divisi Enterprise, Government, and


Business Services PT Telkom Indonesia Regional IV Semarang 2021

Anda mungkin juga menyukai